MENJAWAB SOAL TIAP BAB PROFESI KEPENDIDIKAN BAB SATU HAKIKAT PENDIDIKAN 1. Kajilah tantang hakikat filsafat pendidikan , berikan ilustrasi dari aliran-aliran filsafat dan tokoh yang mempengaruhinya ? Jawaban: Beberapa aliran filsafat pendidikan yang cukup berpengaruh dalam pengembangan pebdidikan, yakni : a. Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melalui pancaindera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliaran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh alirannya adalah Plato, Elea, dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali. b. Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitas. Realisme berpendapat bahwa hakikat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill. c. Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan ruhani, spiritual atau supernatural. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Demokritos, Ludwig Feurbach. d. Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Charles Sandre Peirce, Wiliam James, John Dewey, Heracleitos. e. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum eksistensialisme menekankan pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan konkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakikat manusia atau realitas. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Huber, Martin Heidigger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich. f. Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan suatu gerakan atau perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang . pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Tokoh-tokoh alirannya adalah : George Axtelle, William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B. Thomas, Frederick C. Neff. g. Filsafat Pendidikan Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolahsekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standarstandar intelektual dan moral diantara kaum muda. Tokoh-tokoh alirannya adalah : William C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed Dan Isac L. Kandell. h. Filsafat Pendidikan Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad ke xx. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosiokultural. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat, dan teruji. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Robert Maynard Hutchins Dan Ortimer Adler. i. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan progresif atas suatu anggapan bahwa kaum hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh george count dan harold rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg. 2. Analisis tentang tipologi filsafat pendidikan dan tipologi filsafat pendidikan Islam ? Jawab : Wilayah kajian pendidikan tentunya dapat kita lihat dari berbagai dimensi. Bukhori (1994) melihatnya dari dua dimensi, yaitu dimensi lingkungan pendidikan dan dimensi jenis permasalahan pendidikan. Dilihat dari dimensi lingkungan pendidikan, maka wilayah kajiannya meliputi : pendidikan dalam lingkungan keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di luar sekolah. Dilihat dari dimensi jenis permasalahan pendidikan maka wilayah kajiannya meliputi : masalah landasan pendidikan (foundation problems of education); masalah struktur lembaga pendidikan (structural problems of education); dan masalah operasional pendidikan (operational problems of education). Melihat dari berbagai dimensi tersebut, maka filsafat pendidikan dapat dikategorikan dalam masalah landasan pendidikan (foundation problems of education). Di amerika telah berkembang madzhab-madzhab pemikiran pendidikan yang dapat dipetakan ke dalam dua kelompok, yaitu tradisional dan kontemporer. Termasuk dalam kelompok tradisional adalah : perenialisme dan esensialisme, sedangkan yang termasuk kontemporer adalah : progresivisme, rekontruksionisme, dan ekstensialisme. Tipologi filsafat pendidikan Islam : Tipologi filsafat pendidikan Islam , sesungguhnya hanya mendasarkan pada studi komparasi antara filsafat pendidikan dan tipologi pemikiran Islam sesuai dengan sifat dan karakteristiknya yang hampir serupa dengan menyandarkan pada pendapat para ahli. 3. Coba jelaskan pengertian, dasar, dan ruang lingkup filsafat pendidikan Islam? Jawaban : Pengertian filsafat pendidikan Islam : Menurut A. Hanafi bahwa pengertian filsafat telah mengalami perubahan-perubahan sepanjang masanya. Pitagoras (481-411 sm), yang dikenal sebagai orang pertama yang menggunakan perkataan tersebut. Dari beberapa kutipan dapat diketahui bahwa pengertian filsafat dari segi kabahasaan atau seumantik adalah cinta terhadap pengetahuan atau kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan pengetahuan atau kebijaksanaan sebagai sasaran utamanya. Dasar pelaksanaan pendidikan Islam : Dasar pelaksanaan pendidikan Islam terutama adalah Alquran dan al hadits. Bagi ummat Islam maka dasar agama Islam merupakan fondasi utama keharusan berlangsungnya pendidikan. Karena ajaran Islam bersifat universal yang kandungannya sudah mencakup seluruh aspek kehidupan ini. Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya. Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam : Filsafat pendidikan Islam telah diakui sebagai sebuah disiplin ilmu. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa sumber bacaan, khususnya buku yang menginformasikan hasil penelitian tentang filsafat pendidikan Islam. Sebagai sebuah disiplin ilmu, mau tidak mau filsafat pendidikan Islam harus menunjukkan dengan jelas mengenai bidang kajiannya atau cakupan pembahasannya. Menurut muzayyin arifin, bahwa mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematik, logis dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh pengetahuan Islam saja, malainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Pendapat ini memberi petunjuk bahwa ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan , seperti masalah tujuan pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode, dan lingkungan. BAB DUA WAWASAN KEPENDIDIKAN DAN KEGURUAN 1. Apa yang dimaksud dengan wawasan kependidikan? Jawaban : Wawasan kependidikan bagi guru memusatkan perhatian kepada hal-hal yang berkanaan dengan cara memandang serta sikap yang lebih umum yang dimiliki seorang guru di dalam menghadapi tugas-tugasnya dalam arti yang lebih mendasar. Wawasan kegiatan belajar mengajar bagi guru akan memberikan perspektif yang lebih umum, berkonsep dan bersifat konstektual, pilihan nilai serta asumsi-asumsi filosofis dan politis yang melandasi praktek yang ada maupun usaha-usaha perbaikannya ( T. Raka Joni, 1981 : 1 ) Wawasan kependidikan bagi guru akan memberikan asumsi-asumsi , yaitu pertanyaanpertanyaan yang dianggap benar untuk menjadi landasan bagi setiap guru dalam memandang, menyikapi, serta melaksanakan tugasnya. Dengan perkataan lain setiap guru harus melaksanakan tugas-tugas keguruannya dalam konteks kependidikan. Dengan demikian, wawasan kependidikan bagi guru akan tersirat harapan bahwa apapun yang dikerjaka, tindakan, dipertanggungjawabkan perilaku oleh setiap guru/ pendidik harus dapat secara profesional, khususnya dalam lingkungan sosial masyarakat. 2. Apakah pentingnya mempelajari wawasan kependidikan bagi calon guru ? Jawaban : Wawasan kependidikan bagi guru akan memberikan asumsi-asumsi , yaitu pertanyaanpertanyaan yang dianggap benar untuk menjadi landasan bagi setiap guru dalam memandang, menyikapi, serta melaksanakan tugasnya. Dengan perkataan lain setiap guru harus melaksanakan tugas-tugas keguruannya dalam konteks kependidikan. Dengan demikian, wawasan kependidikan bagi guru akan tersirat harapan bahwa apapun yang dikerjaka, tindakan, dipertanggungjawabkan perilaku oleh setiap guru/ pendidik harus dapat secara profesional, khususnya dalam lingkungan sosial masyarakat. 3. Jelaskan suatu konsepsi tentang hakikat manusia ? Jawaban : Salah satu konsepsi tentang hakikat pendidikan adalah pandangan Behavioristik, yang menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Lingkungan adalah penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Dengan demikian kpribadian individu dapat dikembalikan semata-mata kepada hubungan antara individu dengan lingkungannya, hubungan ini diatur oleh hukum-hukum belajar, seperti teori pembiasaan (conditioning) dan peniruan. 4. Jelaskan mengapa seorang guru perlu memahami hakikat pendidikan ? Jawaban : Hakikat pendidikan tidak akan terbatas dari hakikat manusia. Sebab urusan utama pendidikan adalah manusia. Wawasan yang dianut oleh pendidikan dalam hal ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya. Di samping itu konsep pendididikan yang dianut saling berkaitan erat dengan hakikat pendidikan. Konsep tentang pendidikan adalah menggambarkan pendidikan sebagai bantuan pendidik untuk membuat subjek didik dewasa. 5. Mengapa di dalam proses belajar, terjadi proses mengajar ? Jawaban : Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari proses belajar mengajar ini akan dipeoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar, tetapi agar memperoleh hasil yang optimal, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja atau terorganisasi secara baik. 6. Mengapa seorang guru harus merangsang sedemikian rupa di dalam proses belajar mengajar ? Jawaban : Di dalam proses belajar mengajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kamampuan, sikap, dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Usaha dalam mencapai tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan ssistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. BAB TIGA ORGANISASI PROFESI KEGURUAN 1. Coba anda jelaskan pengertian, tujuan dan fungsi organisasi profesional ? Jawaban : Pengertian : organisasi profesi guru merupakan suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki suatu keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu. Dikatakan ciri khas oleh karena bidang pekerjaan tersebut diperoleh bukan secara kebetulan oleh sembarang orang, tetapi diperoleh melalui satu jalur khusus. Dalam prakteknya sebagai pekerjaan profesional yang melayani masyarakat luas tentunya memerlukan suatu wadah organisasi yang anggotanya adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan atau keahlian yang sejenis. Tujuan : dalam konteks organisasi profesional tiada lain bertujuan untuk mengikat, mengawasi, dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Mengikat mereka dengan organisasi dimaksudkan agar para anggota di kalangan suatu profesi dapat bekumpul dalam satu wadah dan dapat saling tukar pikiran dan pengalaman antar sesama anggota dalam melaksanakan praktek profesi. Mengawasi dimaksudkan agar para anggota profesi selalu berpegang kepada kode etik profesi, dan menjaga kualifikasi para anggota di samping saling dapat mengawasi praktek profesi yang tidak berwenang dalam melaksanakan profesi. Sementara dalam konteks kesejahteraan, dengan berorganisasi profesi selalu dapat memperjuangkan anggotanya dalam mendapatkan jaminan kesejahteraan atas jasa yang telah diberikan, di samping adanya jaminan perlindungan hukum terhadap praktak profesi sehingga dalam melaksanakan tugas dapat lebih tenteram dan aman. Fungsi : organisasi profesional berfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara sendiri, maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang relevan. 2. Bagaimana peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan ? Jawaban : Profesi sebagai guru pada dasarnya adalah pelayanan terhadap warga masyarakat yang menginginkan pendidikan yang diselenggarakan para lembaga-lembaga pendidikan. Mutu pendidikan yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan sangat bergantung pada layak tidaknya penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan. Penyelenggaraan pendidikan hendaknya selalu memberi kesan yang baik terhadap masyarakat sehingga masyarakat selalu memberikan kepercayaan penuh, karena kepercayaan ini mutlak diperlukan oleh suatu profesi. 3. Bagaimana yang disebut dengan hubungan kemitraan dengan stakeholder pendidikan ? Jawaban : Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Stakeholder ada dua macam, yakni : a. Stakeholder primer adalah pihak dimana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan. b. Stakeholder sekunder didefinisikan sebagi pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. 4. Terangkan juga adanya hubungan sekolah, masyarakat, dan instansi pemerintah ? Jawaban : Pentingnya sekolah ikut berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain : a. Sekolah merupakan alat untuk mengubah citra masyarakat awam terhadap pengertian salah terhadap kebijakan sekolah. b. Memberi informasi tentang kebijakan dan program sekolah. c. Mengurangi atau menghapus kritik tajam yang tidak membangun dari masyarakat terhadap sekolah. Dengan bergabungnya sekolah di lingkungan masyarakat maka ada peran sekolah maupun strukturnya dalam linngkungan masyarakat, yaitu : a. Mencerdaskan kehidupan bangsa, b. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat, c. Melahirkan warga masyarakat yang siap dengan mental terbekali bagi kepentingan kerja, dan d. Melahirkan sikap positif dan kontruktif bagi warga masyarakat sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat. Hubungan sekolah dengan instansi pemerintah sesuai dengan PP no.65 tahun 1961 tentang pelaksanaan penyerahan sebagian daripada urusan pemerintah pusat dalam lapangan pendidikan nasioanal kepada propinsi (daerah). Dan menurt UU no. 32 tahun 2004 pada pasal7 ayat1 dikemukakan bahwa kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan dan termasuk bidang pendidikan. Tujuan pemberian kewenangan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerataan dan keadilan, demokratisasi dan penghormatan terhadap budaya lokal, serta memerhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Berdasarkan PP No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom. Kewenangan pemerintah meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Mendirikan dan menyelenggarakan sekolah-sekolah rendah (sekolah dasar) dan termasuk pengangkatan pegawai (guru). 2. Penetapan jenjang pendidikan terakhir bagi calon guru. 3. Penetapan standar kompetensi dan mengatur kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta pdoman pelaksanaannya. 4. Penetapan standar materi pelajaran pokok. 5. Penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. 6. Penetapan persyaratan penerimaan dan perpindahan siswa. 7. Penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah. BAB EMPAT ETIKA PROFESI 1. Kajilah tentang mengapa pentingnya etika profesi ? Jawaban : Martin (1993) mengatakan, etika didefinisikan sebagai “the disciplin which can act as the performance index or reference for our control system”. (dengan disiplin dapat bertindak sebagai indeks kinerja atau referensi untuk sistem kontrol kami). Untuk itu, etike sebagai jawaban dalam memberikan batasan yang akan mengatur pergaulan umat manusia di dalam kelompok sosialnya. Pengertian khusus, yakni etika kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik dan sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral dan akan difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) yang dinilai menyimpang dari kode etik. Etika adalah refleksi dari “self control”, sebab segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Kode etik profesi jelas diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi yang saling melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan dan penyalah-gunaan keahlian (wingjosubroto,1999). 2. Apa yang dimaksud dengan etika profesi ? Jawaban : Pengertian etika juga memiliki arti kebiasaan. Istilah moral dan etika sering diperlakukan sebagai dua istilah yang sinonim. Moral biasanya dikaitkan dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia. Dalam filsafat, etika dipahami sebagai sebuah nilai norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Menurut Simorangkir (1987), bahwa etika etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. Sidi Gajalba mengatakan etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan dengan akal. Burhanudin Salam mengatakan bahwa etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma-moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Berikut ini dua macam etika dalam kehidupan yang menentukan baik buruknya perilaku manusia, yakni : a. Etika deskriptif : Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional terhadap sikap dan perilaku umat manusia dengan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta dan dassar dalam mengambil keputusan tentang perilaku yang mau kita ambil. b. Etika Normatif : Etika yang berusaha menerapkan sikap dan perilaku ideal yang dimiliki manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dalam kerangka tindakan yang kita putuskan. 3. Coba jelaskan, profesi dan profesi kependidikan ? Jawaban : Profesi adalah suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi pada pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental sebagai instrumen untuk melakukan tugas dilapangan.( Sudarman damin, Prof) Profesi Kependidikan adalah pekerjaan bidang pendidikan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bidang pendidikan pada pelakuknya dan ditekankan pada pekerjaan mental sebagai instrumen untuk melakukan tugas dibidang pendidikan di lapangan BAB LIMA MANAJEMEN SEKOLAH 1. Coba jelaskan pengertian manajemen sekolah. Bagaimana fungsi manajemen tersebut ? Jawaban : Djam’an satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan, adalah “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Secara esensial pengertian manajemen pendidikan, adalah manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan; manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya; manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif sekolah, dengan merujuk kepada pemikiran terry meliputi : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (aktuating), dan pengawasan (controlling). 2. Sebutkan konsep dasar manajemen sekolah dan menajemen peserta didik? Jawaban : Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau puppil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelass dan di luar kelas seperti : pengenalan, pandaftaran, layanan individual. 3. Jelaskan pula tujuan, prinsip-prinsip,pendekatan manajemen peserta didik? Jawaban : Prinsip–prinsip manajemen peserta didik yang dimaksudkan dengan prinsip adalah sesuatu yang harus di pedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu sudah di pedomani lagi ,maka akan tinggal suatu prinsip.Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangkaMemanaj peserta didik,yang haruslah selalu di pegang dan di pedomani. Adapun prinsip –prinsip manajemen peserta didikadalah sebagai berikut: a. Manajemen peserta didik di pandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah .oleh karena itu ,ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen secara keseluruhan. Ambisi sektoralmanajemen peaerta didik tepat di tempat kandalam kerangka manajemen sekolah. Ia tidak boleh di tempatkan di luar sistem manajemen sekolah. b. Segala bentuk kegiatan manajemen peaerta didik haruslah mengenban misi pendidikan dalam rangka mendidik peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diserahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya. c. Kegiatan–kegiatan manajemen peserta didik haruslah di upayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempuyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada pesrta didik, tidak di arahkan bagi munculnya konflik di antara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling memahami dan menghargai. d. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.Oleh karena membimbing,haruslah terdapat ketersediaan dari pihak yang dibimbing.Ialah peserta didik sendiri.Tidak mungkin pembimbingan demikian akan terlaksana dengan baik manakala terdapat keengganan dari peserta didik sendiri. e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya ketika di sekolah,melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat. Ini mengandung arti bahwa ketergantungan peserta didik haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik. f. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan. Pendekatan Manajemen Peserta Didik Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik (Yeager,1994). Pertama pendekatan kuantitatif (the quantitatif approach). Pendekatan ini lebih menitik beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam pendekatan demikian, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada. Kedua pendekatan kualitatif (the qualitative approach). Pendekatan ini lebih memberikan perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. Pendekatan ini lebih diarahkan agar peserta didik senang. Asumsi dari pendekatan ini adalah jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik serta senang juga untuk mengembangkan diri mereka sendiri di lembaga pendidikan seperti sekolah. BAB ENAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN 1. Jelaskan pengertian administrasi pendidikan, berikan beberapa ilustrasinya ? Jawaban : Fayol (Hoy and Miskel, 2001 : 10) mengatakan, administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personel maupun material) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan supervisi, serta penilaian untuk mewujudkan sistem pendidikan yang efektif, efisien dan bekualitas. Pengertian administrasi pendidikan dapat kita lihat dari berbagai aspek, yakni : a. Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti kerjasama diantara semua personel sekolah, seperti guru, murid, kepala sekolah, dan yang ada kaitannya dengan sekolah. b. Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses mencapai tujuan pendidikan, yaitu proses mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan,dan penilaian. c. Administrasi pendidikan dilihat dari kerangka dan sistem, yaitu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukkan menjadi pengeluaran. 2. Apa yang disebut dengan dasar-dasar administrasi pendidikan, jelaskan menurut pendapat anda ? Jawaban : Dasar-dasar administrasi pendidikan merupakaan padoman atau landasan untuk bertindak yang menjadi acuan bagi seorang administrator dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai kesuksesan. Yang meliputi : a. Prinsip efisiensi b. Prinsip pengelolaan c. Prinsip utama tugas pengelolaaan d. Prinsip kepemimpinan efektif e. Prinsip kerjasama 3. Jelaskan tujuan administrasi pendidikan menurut pendapat anda ? Jawaban : Kalau ditinjau dari prinsip-prinsip dan asas administrasi pendidikan, maka tujuan administrasi pendidikan sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam pembangunan pendidikan. Administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah, sehingga pendidikan dan pengajaran disekolah berjalan dengan baik. 4. Jelaskan apa yang disebut fungsi administrasi pendidikan, berikan ilustrasinya ? Jawaban : Pada 1950, Sears mengklasifikasikan dan mengenal administrasi pendidikan merupakan suatu yang sifatnya kompleks dan mengandung unsur : a. Perencanaan (planning) : suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan organisasi. b. Pengorganisasian (organizing) : kerjasama sekelompok manusia yang terlibat dalam kegiatan ini. c. Penunjukkan personal (staffing) : adalah pengisian sesuatu bidang atau unit dengan personal yang akan melaksanakan tugas kegiatannya. d. Pengarahan (directing) : suatu usaha untuk memberikan penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan, dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. e. Pengkoordinasian (coordinating) : suatu usaha untuk memandu, menyatukan, menyerasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang ada dalam suatu organisasi agarpencapaian tujuan bersama dapat berjalan serasi dan seimbang. f. Pelaporan (reporting) : suatu kegiatan yang dilakukan oleh bawahan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selamaq satu periode tertentu. g. Pembiayaan (budgeting) : semua urusan yang berkaitan dengan masalah dana. 5. Apa saja yang disebut ruang lingkup administrasi pendidikan, jelaskan ! Jawaban : Ruang lingkup administrasi pendidikan mencakup beberapa hal yang penting diketahui oleh kepala sekolah dan guru, yakni : a. Bidang tata usaha sekolah, meliputi : 1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha. 2. Anggaran belanja keuangan sekolah. 3. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah. 4. Keuangan dan pembukuannya. 5. Korespondensi/surat-menyurat. 6. Masalah pengangkatan. Pemindahan, penempatan,laporan, pengisian buku induk, raport dan lain-lain. b. Bidang personalia murid, meliputi : 1. Organisai murid. 2. Masalah kesehatan murid. 3. Masalah kesejahteraan murid. 4. Evaluasi kemajuan murid. 5. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid. c. Bidang personalia guru, meliputi : 1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru. 2. Organisasi personel guru. 3. Masalah kepegawaian. 4. Masalah kondite dan kemajuan guru. 5. Refreshing dan up-grading guru-guru. d. Bidang pengawasan ( supervisi), meliputi : 1. Usaha memberikan yang terbaik antara guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya. 2. Mengmbangkan kerjasama yang baik antara guru, murid, dan pegawai tata usaha sekolah. 3. Adanya pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran. 4. Meningkatkan mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya. 5. Berpedoman dalam menerapkan apa yang ada dalam kurikulum sekolah, dalam rangka untuk mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran. 6. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan kaidah dan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat. BAB TUJUH PANDUAN PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN 1. Coba jelaskan menganai penyelenggaraan, pengertian dan tujuan PPG ? Jawaban : a. Penyelenggaraan PPG Dalam pasal 31 ayat (3)UUD 1945 yang telah diamandemen, menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan mentelenggarakan satu sistem pendidikan, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Dengan demikian kewajiban mennyelenggarakan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) diperlukan adanya pedoman atau atura pelaksanaannya, agar pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi tersebut segera dilaksanakan sesuai dengan perundangan dan peraturan perundangan yang berlaku. Banyak lulusan program S1 kependidikan namun di lapangan prospeknya kurang begitu jelas, apakah dapat diangkat langsung sebagai guru atau tidak. Pada lain sisi, terdapat lebih 270 LPTK dalam bentuk intitute, universitas, fakultas, dan sekolah tinggi yang beroperasi dengan kwalitas beragam dan memerlukan kepastian masa depan terhadap para lulusannya. b. Pengertian PPG Menurut UU no 20 tahun 2003 tentang SPN pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Sedangkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1 kependidikan dan S1/D-IV non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi sacara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. c. Tujuan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Megacu pada UU No.20/2003 pasal 3, tujuan umum pendidikan profesi guru (PPG) adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepad a Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2. Jelaskan bagaimana sistem rekrutmen sesuai standar kompetensi lulusan ? Jawaban : Dalam hal rekrutmen calon mahasiswa adalah kunci utama keberhasilan program PPG. Dengan demikian, setiap rekrutmen harus memenuhi beberapa persyaratan, yakni : a. Penerimaan calon harus disesuaikan dengan permintaan nyata di lapangan dengan menggunakan prinsip supply ang demand sehingga tidak ada lulusan yang tidak mendapat pekerjaan. Hal ini dapat mendorong calon yang baikmemasuki PPG. b. Mengutamakan kualitas calon mahasiswa dengan menentukan batas kelulusan minimal menggunakan acuan patokan, ini berarti bahwa calon mahasiswa hanya akan diterima jika memenuhi persyaratan lulus minimal dan bukan berdassarkan alasan lain. c. Untuk memenuhi prinsip diatas maka penerimaan mahasiswa baru perlu dilakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan di daerah sebagai stakeholders. Kerjasama ini perlu dilakukan menyangkut jumlah calon, kualifikasi, dan kehlian sesuai dengan mata pelajaran yang dibina dan benar-benar diperlukan. d. Agarmendapatkan calon yang berkualitas tinggi maka proses penerimaan harus dilakukan secara fair, terbuka dan bertanggung jawab. e. Rekrutmen dilakukan dengan : 1). Seleksi administrasi : ijazah relevan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan dari prodi yang terakreditassi; transkip nilai dengan IPK minimal 2,75; surat keterangan kesehatan; surat keterangan kelakuan baik; surat keterangan babas narkoba. 2). Seleksi penguassaan bidang studi melalui tes penguasaan bidang studi yang akan diajarkan. 3). Tes potensi akademik. 4). Tes penguasaan kemampuan bahasa Inggris (english for academic purpose) 5). Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan. 6). Tes kepribadian melalui wawancara/inventory. 3. Bagaiman konsep penjaminan mutu ? Jawaban : Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan bekelanjutan, sehingga konsumen, produsen dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Penjaminan mutu harus dulakukan secara internal maupun eksternal. Penjaminan mutu internal dilaksanakan oleh penyelenggara PPG melalui evaluasi diri berdassarkan fakta yang ada, dianalisis dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan program. Evaluasi eksternal dilaksanakan oleh BAN-PT 4. Bagaimana kriteria LPTK penyelenggaraan pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan itu ? Jawaban : Lembaga penyelenggara PPG sesuai UU No.14 tahun 2005, pasal 11 ayat 2 adalah perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan akreditasi dan ditunjuk oleh pemerintah. Acuan penunjukan LPTK sebagai penyelenggara PPG ditentukan berdasarkan pemenuhan persyaratan yang terkait dengan peringkat akreditasi BAN-PT, ketaatan azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang ada, komitmen LPTK dalam memberikan laporan evaluasi diri, verifikasi lapangan untuk memeriksa kesesuaian antara evaluasi diri dengan kenyataan yang sebenarnya tentang kualitas sumber daya manusia, kualitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di program studi kependidikan, dan program pengalaman lapangan (PPL).