MENJAWAB SOAL TIAP BAB PROFESI KEPENDIDIKAN BAB SATU

advertisement
MENJAWAB SOAL TIAP BAB
PROFESI KEPENDIDIKAN
BAB SATU
HAKIKAT PENDIDIKAN
1.
Kajilah tantang hakikat filsafat pendidikan , berikan ilustrasi dari aliran-aliran filsafat
dan tokoh yang mempengaruhinya ?
Jawaban:
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang cukup berpengaruh dalam pengembangan
pebdidikan, yakni :
a. Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan
materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melalui pancaindera adalah tidak
pasti dan tidak lengkap. Aliaran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah,
seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak
berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh alirannya adalah Plato, Elea, dan
Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali.
b. Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara
dualitas. Realisme berpendapat bahwa hakikat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan
dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian yaitu subjek yang
menyadari dan mengetahui di satu pihak dan pihak lainnya adalah adanya realita di
luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Tokoh-tokoh
alirannya adalah : Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis
Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.
c. Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah
materi, bukan ruhani, spiritual atau supernatural. Tokoh-tokoh alirannya adalah :
Demokritos, Ludwig Feurbach.
d. Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun
sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa
manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Tokoh-tokoh alirannya adalah :
Charles Sandre Peirce, Wiliam James, John Dewey, Heracleitos.
e. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman
individu. Secara umum eksistensialisme menekankan pilihan kreatif, subjektifitas
pengalaman manusia dan tindakan konkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema
rasional untuk hakikat manusia atau realitas. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Jean
Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Huber, Martin Heidigger, Karl Jasper, Gabril
Marcel, Paul Tillich.
f. Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran
filsafat yang berdiri sendiri, melainkan suatu gerakan atau perkumpulan yang
didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar
pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang . pendidikan harus terpusat
pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Tokoh-tokoh
alirannya adalah : George Axtelle, William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.
Thomas, Frederick C. Neff.
g. Filsafat Pendidikan Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang
pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolahsekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standarstandar intelektual dan moral diantara kaum muda. Tokoh-tokoh alirannya adalah :
William C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed Dan Isac L. Kandell.
h. Filsafat Pendidikan Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang
lahir pada abad ke xx. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan
progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan
dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh
kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral,
intelektual, dan sosiokultural. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk
mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali
nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang
kukuh, kuat, dan teruji. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Robert Maynard Hutchins
Dan Ortimer Adler.
i. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan
progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan
progresif
atas suatu anggapan bahwa kaum
hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah
masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh george count dan
harold rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang
pantas dan adil. Tokoh-tokoh alirannya adalah : Caroline Pratt, George Count, Harold
Rugg.
2.
Analisis tentang tipologi filsafat pendidikan dan tipologi filsafat pendidikan Islam ?
Jawab :
Wilayah kajian pendidikan tentunya dapat kita lihat dari berbagai dimensi. Bukhori
(1994) melihatnya dari dua dimensi, yaitu dimensi lingkungan pendidikan dan dimensi
jenis permasalahan pendidikan.
Dilihat dari dimensi lingkungan pendidikan, maka wilayah kajiannya meliputi :
pendidikan dalam lingkungan keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di luar
sekolah. Dilihat dari dimensi jenis permasalahan pendidikan maka wilayah kajiannya
meliputi : masalah landasan pendidikan (foundation problems of education); masalah
struktur lembaga pendidikan (structural problems of education); dan masalah
operasional pendidikan (operational problems of education).
Melihat dari berbagai dimensi tersebut, maka filsafat pendidikan dapat dikategorikan
dalam masalah landasan pendidikan (foundation problems of education). Di amerika
telah berkembang madzhab-madzhab pemikiran pendidikan yang dapat dipetakan ke
dalam dua kelompok, yaitu tradisional dan kontemporer. Termasuk dalam kelompok
tradisional adalah : perenialisme dan esensialisme, sedangkan yang termasuk
kontemporer adalah : progresivisme, rekontruksionisme, dan ekstensialisme.
Tipologi filsafat pendidikan Islam :
Tipologi filsafat pendidikan Islam , sesungguhnya hanya mendasarkan pada studi
komparasi antara filsafat pendidikan dan tipologi pemikiran Islam sesuai dengan sifat
dan karakteristiknya yang hampir serupa dengan menyandarkan pada pendapat para ahli.
3.
Coba jelaskan pengertian, dasar, dan ruang lingkup filsafat pendidikan Islam?
Jawaban :
Pengertian filsafat pendidikan Islam : Menurut A. Hanafi bahwa pengertian filsafat
telah mengalami perubahan-perubahan sepanjang masanya. Pitagoras (481-411 sm),
yang dikenal sebagai orang pertama yang menggunakan perkataan tersebut. Dari
beberapa kutipan dapat diketahui bahwa pengertian filsafat dari segi kabahasaan atau
seumantik adalah cinta terhadap pengetahuan atau kebijaksanaan. Dengan demikian
filsafat adalah
suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan pengetahuan atau
kebijaksanaan sebagai sasaran utamanya.
Dasar pelaksanaan pendidikan Islam : Dasar pelaksanaan pendidikan Islam terutama
adalah Alquran dan al hadits. Bagi ummat Islam maka dasar agama Islam merupakan
fondasi utama keharusan berlangsungnya pendidikan. Karena ajaran Islam bersifat
universal yang kandungannya sudah mencakup seluruh aspek kehidupan ini. Pendidikan
dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk
mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya
kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam
pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.
Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam : Filsafat pendidikan Islam telah diakui
sebagai sebuah disiplin ilmu. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa sumber bacaan,
khususnya buku yang menginformasikan hasil penelitian tentang filsafat pendidikan
Islam. Sebagai sebuah disiplin ilmu, mau tidak mau filsafat pendidikan Islam harus
menunjukkan dengan jelas mengenai bidang kajiannya atau cakupan pembahasannya.
Menurut muzayyin arifin, bahwa mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki
arena pemikiran yang mendasar, sistematik, logis dan menyeluruh (universal) tentang
pendidikan, yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh pengetahuan Islam saja, malainkan
menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Pendapat ini memberi
petunjuk bahwa ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah masalah-masalah yang
terdapat dalam kegiatan pendidikan , seperti masalah tujuan pendidikan, masalah guru,
kurikulum, metode, dan lingkungan.
BAB DUA
WAWASAN KEPENDIDIKAN DAN KEGURUAN
1.
Apa yang dimaksud dengan wawasan kependidikan?
Jawaban :
Wawasan kependidikan bagi guru memusatkan perhatian kepada hal-hal yang berkanaan
dengan cara memandang serta sikap yang lebih umum yang dimiliki seorang guru di
dalam menghadapi tugas-tugasnya dalam arti yang lebih mendasar. Wawasan kegiatan
belajar mengajar bagi guru akan memberikan perspektif yang lebih umum, berkonsep
dan bersifat konstektual, pilihan nilai serta asumsi-asumsi filosofis dan politis yang
melandasi praktek yang ada maupun usaha-usaha perbaikannya ( T. Raka Joni, 1981 : 1 )
Wawasan kependidikan bagi guru akan memberikan asumsi-asumsi , yaitu pertanyaanpertanyaan yang dianggap benar untuk menjadi landasan bagi setiap guru dalam
memandang, menyikapi, serta melaksanakan tugasnya. Dengan perkataan lain setiap
guru harus melaksanakan tugas-tugas keguruannya dalam konteks kependidikan. Dengan
demikian, wawasan kependidikan bagi guru akan tersirat harapan bahwa apapun yang
dikerjaka,
tindakan,
dipertanggungjawabkan
perilaku
oleh
setiap
guru/
pendidik
harus
dapat
secara profesional, khususnya dalam lingkungan sosial
masyarakat.
2.
Apakah pentingnya mempelajari wawasan kependidikan bagi calon guru ?
Jawaban :
Wawasan kependidikan bagi guru akan memberikan asumsi-asumsi , yaitu pertanyaanpertanyaan yang dianggap benar untuk menjadi landasan bagi setiap guru dalam
memandang, menyikapi, serta melaksanakan tugasnya. Dengan perkataan lain setiap
guru harus melaksanakan tugas-tugas keguruannya dalam konteks kependidikan. Dengan
demikian, wawasan kependidikan bagi guru akan tersirat harapan bahwa apapun yang
dikerjaka,
tindakan,
dipertanggungjawabkan
perilaku
oleh
setiap
guru/
pendidik
harus
dapat
secara profesional, khususnya dalam lingkungan sosial
masyarakat.
3.
Jelaskan suatu konsepsi tentang hakikat manusia ?
Jawaban :
Salah satu konsepsi tentang hakikat pendidikan adalah pandangan Behavioristik, yang
menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya
dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Lingkungan adalah penentu tunggal
dari tingkah laku manusia. Dengan demikian kpribadian individu dapat dikembalikan
semata-mata kepada hubungan antara individu dengan lingkungannya, hubungan ini
diatur oleh hukum-hukum belajar, seperti teori pembiasaan (conditioning) dan peniruan.
4.
Jelaskan mengapa seorang guru perlu memahami hakikat pendidikan ?
Jawaban :
Hakikat pendidikan tidak akan terbatas dari hakikat manusia. Sebab urusan utama
pendidikan adalah manusia. Wawasan yang dianut oleh pendidikan dalam hal ini guru,
tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam
melaksanakan tugasnya. Di samping itu konsep pendididikan yang dianut saling
berkaitan erat dengan hakikat pendidikan. Konsep tentang pendidikan adalah
menggambarkan pendidikan sebagai bantuan pendidik untuk membuat subjek didik
dewasa.
5.
Mengapa di dalam proses belajar, terjadi proses mengajar ?
Jawaban :
Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar
mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari proses
belajar mengajar ini akan dipeoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil
pengajaran atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar, tetapi agar
memperoleh hasil yang optimal, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan
sadar dan sengaja atau terorganisasi secara baik.
6.
Mengapa seorang guru harus merangsang sedemikian rupa di dalam proses belajar
mengajar ?
Jawaban :
Di dalam proses belajar mengajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal
pengetahuan, kamampuan, sikap, dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu
dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Usaha dalam mencapai tujuan belajar perlu
diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan
berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan ssistem
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
BAB TIGA
ORGANISASI PROFESI KEGURUAN
1.
Coba anda jelaskan pengertian, tujuan dan fungsi organisasi profesional ?
Jawaban :
Pengertian : organisasi profesi guru merupakan suatu wadah perkumpulan orang-orang
yang memiliki suatu keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian
tertentu. Dikatakan ciri khas oleh karena bidang pekerjaan tersebut diperoleh bukan
secara kebetulan oleh sembarang orang, tetapi diperoleh melalui satu jalur khusus.
Dalam prakteknya sebagai pekerjaan profesional yang melayani masyarakat luas
tentunya memerlukan suatu wadah organisasi yang anggotanya adalah orang-orang yang
memiliki pekerjaan atau keahlian yang sejenis.
Tujuan : dalam konteks organisasi profesional tiada lain bertujuan untuk mengikat,
mengawasi, dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Mengikat mereka dengan
organisasi dimaksudkan agar para anggota di kalangan suatu profesi dapat bekumpul
dalam satu wadah dan dapat saling tukar pikiran dan pengalaman antar sesama anggota
dalam melaksanakan praktek profesi. Mengawasi dimaksudkan agar para anggota profesi
selalu berpegang kepada kode etik profesi, dan menjaga kualifikasi para anggota di
samping saling dapat mengawasi praktek profesi yang tidak berwenang dalam
melaksanakan profesi. Sementara dalam konteks kesejahteraan, dengan berorganisasi
profesi selalu dapat memperjuangkan anggotanya dalam mendapatkan jaminan
kesejahteraan atas jasa yang telah diberikan, di samping adanya jaminan perlindungan
hukum terhadap praktak profesi sehingga dalam melaksanakan tugas dapat lebih
tenteram dan aman.
Fungsi : organisasi profesional berfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik
secara sendiri, maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang relevan.
2.
Bagaimana peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan ?
Jawaban :
Profesi sebagai guru pada dasarnya adalah pelayanan terhadap warga masyarakat yang
menginginkan pendidikan yang diselenggarakan para lembaga-lembaga pendidikan.
Mutu pendidikan yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan sangat bergantung pada
layak tidaknya penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan. Penyelenggaraan pendidikan
hendaknya selalu memberi kesan yang baik terhadap masyarakat sehingga masyarakat
selalu memberikan kepercayaan penuh, karena kepercayaan ini mutlak diperlukan oleh
suatu profesi.
3.
Bagaimana yang disebut dengan hubungan kemitraan dengan stakeholder pendidikan ?
Jawaban :
Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi
kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Stakeholder ada dua macam, yakni :
a. Stakeholder primer adalah pihak dimana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan
organisasi tidak dapat bertahan.
b. Stakeholder sekunder didefinisikan sebagi pihak yang mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan
perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.
4.
Terangkan juga adanya hubungan sekolah, masyarakat, dan instansi pemerintah ?
Jawaban :
Pentingnya sekolah ikut berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain :
a. Sekolah merupakan alat untuk mengubah citra masyarakat awam terhadap pengertian
salah terhadap kebijakan sekolah.
b. Memberi informasi tentang kebijakan dan program sekolah.
c. Mengurangi atau menghapus kritik tajam yang tidak membangun dari masyarakat
terhadap sekolah.
Dengan bergabungnya sekolah di lingkungan masyarakat maka ada peran sekolah
maupun strukturnya dalam linngkungan masyarakat, yaitu :
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
b. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat,
c. Melahirkan warga masyarakat yang siap dengan mental terbekali bagi kepentingan
kerja, dan
d. Melahirkan sikap positif dan kontruktif bagi warga masyarakat sehingga tercipta
integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat.
Hubungan sekolah dengan instansi pemerintah sesuai dengan PP no.65 tahun 1961
tentang pelaksanaan penyerahan sebagian daripada urusan pemerintah pusat dalam
lapangan pendidikan nasioanal kepada propinsi (daerah). Dan menurt UU no. 32 tahun
2004 pada pasal7 ayat1 dikemukakan bahwa kewenangan daerah mencakup kewenangan
dalam seluruh bidang pemerintahan dan termasuk bidang pendidikan. Tujuan pemberian
kewenangan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerataan dan
keadilan, demokratisasi dan penghormatan terhadap budaya lokal, serta memerhatikan
potensi dan keanekaragaman daerah.
Berdasarkan PP No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan
propinsi sebagai daerah otonom. Kewenangan pemerintah meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Mendirikan dan menyelenggarakan sekolah-sekolah rendah (sekolah dasar)
dan
termasuk pengangkatan pegawai (guru).
2. Penetapan jenjang pendidikan terakhir bagi calon guru.
3. Penetapan standar kompetensi dan mengatur kurikulum nasional dan penilaian hasil
belajar secara nasional serta pdoman pelaksanaannya.
4. Penetapan standar materi pelajaran pokok.
5. Penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.
6. Penetapan persyaratan penerimaan dan perpindahan siswa.
7. Penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi
pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah.
BAB EMPAT
ETIKA PROFESI
1.
Kajilah tentang mengapa pentingnya etika profesi ?
Jawaban :
Martin (1993) mengatakan, etika didefinisikan sebagai “the disciplin which can act as the
performance index or reference for our control system”. (dengan disiplin dapat bertindak
sebagai indeks kinerja atau referensi untuk sistem kontrol kami). Untuk itu, etike sebagai
jawaban dalam memberikan batasan yang akan mengatur pergaulan umat manusia di
dalam kelompok sosialnya. Pengertian khusus, yakni etika kemudian dirupakan dalam
bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik dan sengaja dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip moral dan akan difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala
macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) yang dinilai
menyimpang dari kode etik.
Etika adalah refleksi dari “self control”, sebab segala sesuatunya dibuat dan diterapkan
dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Kode etik profesi jelas diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi yang
saling melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan dan penyalah-gunaan
keahlian (wingjosubroto,1999).
2.
Apa yang dimaksud dengan etika profesi ?
Jawaban :
Pengertian etika juga memiliki arti kebiasaan. Istilah moral dan etika sering diperlakukan
sebagai dua istilah yang sinonim. Moral biasanya dikaitkan dengan sistem nilai tentang
bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.
Dalam filsafat, etika dipahami sebagai sebuah nilai norma dan moral yang menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya.
Menurut Simorangkir (1987), bahwa etika etik sebagai pandangan manusia dalam
berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. Sidi Gajalba mengatakan etika adalah
teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat
ditentukan dengan akal. Burhanudin Salam mengatakan bahwa etika adalah cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma-moral yang menentukan perilaku
manusia dalam hidupnya. Berikut ini dua macam etika dalam kehidupan yang
menentukan baik buruknya perilaku manusia, yakni :
a. Etika deskriptif : Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional terhadap
sikap dan perilaku umat manusia dengan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup
ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta dan dassar dalam
mengambil keputusan tentang perilaku yang mau kita ambil.
b. Etika Normatif : Etika yang berusaha menerapkan sikap dan perilaku ideal yang
dimiliki manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif
memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dalam kerangka tindakan
yang kita putuskan.
3.
Coba jelaskan, profesi dan profesi kependidikan ?
Jawaban :
Profesi adalah suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi pada pelakunya
yang ditekankan pada pekerjaan mental sebagai instrumen untuk melakukan tugas
dilapangan.( Sudarman damin, Prof)
Profesi Kependidikan adalah pekerjaan bidang pendidikan yang mempersyaratkan
pendidikan tinggi bidang pendidikan pada pelakuknya dan ditekankan pada pekerjaan
mental sebagai instrumen untuk melakukan tugas dibidang pendidikan di lapangan
BAB LIMA
MANAJEMEN SEKOLAH
1.
Coba jelaskan pengertian manajemen sekolah. Bagaimana fungsi manajemen tersebut ?
Jawaban :
Djam’an satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan
menggunakan istilah administrasi pendidikan, adalah “keseluruhan proses kerjasama
dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Secara
esensial pengertian manajemen pendidikan, adalah manajemen pendidikan merupakan
suatu kegiatan; manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya;
manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif sekolah, dengan
merujuk kepada pemikiran terry meliputi : perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (aktuating), dan pengawasan (controlling).
2.
Sebutkan konsep dasar manajemen sekolah dan menajemen peserta didik?
Jawaban :
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus
sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau puppil personnel
administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan,
pengawasan, dan layanan siswa di kelass dan di luar kelas seperti : pengenalan,
pandaftaran, layanan individual.
3.
Jelaskan pula tujuan, prinsip-prinsip,pendekatan manajemen peserta didik?
Jawaban :
Prinsip–prinsip manajemen peserta didik yang dimaksudkan dengan prinsip adalah
sesuatu yang harus di pedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu sudah di
pedomani lagi ,maka akan tinggal suatu prinsip.Prinsip manajemen peserta didik
mengandung arti bahwa dalam rangkaMemanaj peserta didik,yang haruslah selalu di
pegang dan di pedomani.
Adapun prinsip –prinsip manajemen peserta didikadalah sebagai berikut:
a. Manajemen peserta didik di pandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah .oleh karena itu ,ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau
mendukung
terhadap
tujuan
manajemen
secara
keseluruhan.
Ambisi
sektoralmanajemen peaerta didik tepat di tempat kandalam kerangka manajemen
sekolah. Ia tidak boleh di tempatkan di luar sistem manajemen sekolah.
b. Segala bentuk kegiatan manajemen peaerta didik haruslah mengenban misi
pendidikan dalam rangka mendidik peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu
ringan, berat, disukai atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diserahkan
untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya.
c. Kegiatan–kegiatan manajemen peserta didik haruslah di upayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempuyai aneka ragam latar belakang dan
punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada pesrta didik, tidak
di arahkan bagi munculnya konflik di antara mereka melainkan justru
mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
d. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap pembimbingan peserta didik.Oleh karena membimbing,haruslah terdapat
ketersediaan dari pihak yang dibimbing.Ialah peserta didik sendiri.Tidak mungkin
pembimbingan demikian akan terlaksana dengan baik manakala terdapat
keengganan dari peserta didik sendiri.
e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik
tidak hanya ketika di sekolah,melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
Ini mengandung arti bahwa ketergantungan peserta didik haruslah sedikit demi
sedikit dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik.
f. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh
kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta
didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
Pendekatan Manajemen Peserta Didik
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik
(Yeager,1994). Pertama pendekatan kuantitatif (the quantitatif approach).
Pendekatan ini lebih menitik beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik
lembaga pendidikan. Dalam pendekatan demikian, peserta didik diharapkan
banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan lembaga pendidikan di
tempat peserta didik tersebut berada. Kedua pendekatan kualitatif (the qualitative
approach). Pendekatan ini lebih memberikan perhatian kepada kesejahteraan
peserta didik. Pendekatan ini lebih diarahkan agar peserta didik senang. Asumsi
dari pendekatan ini adalah jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka
dapat belajar dengan baik serta senang juga untuk mengembangkan diri mereka
sendiri di lembaga pendidikan seperti sekolah.
BAB ENAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
1.
Jelaskan pengertian administrasi pendidikan, berikan beberapa ilustrasinya ?
Jawaban :
Fayol (Hoy and Miskel, 2001 : 10) mengatakan, administrasi pendidikan adalah segala
usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personel maupun material) secara
efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Administrasi
pendidikan
merupakan
keseluruhan
proses
kerjasama
dengan
memanfaatkan dan memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia melalui aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan
dan supervisi, serta penilaian untuk mewujudkan sistem pendidikan yang efektif, efisien
dan bekualitas.
Pengertian administrasi pendidikan dapat kita lihat dari berbagai aspek, yakni :
a. Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan, seperti kerjasama diantara semua personel sekolah, seperti guru, murid,
kepala sekolah, dan yang ada kaitannya dengan sekolah.
b. Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses mencapai tujuan pendidikan,
yaitu proses mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan,dan
penilaian.
c. Administrasi pendidikan dilihat dari kerangka dan sistem, yaitu keseluruhan yang
terdiri dari bagian-bagian yang berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah
masukkan menjadi pengeluaran.
2.
Apa yang disebut dengan dasar-dasar administrasi pendidikan, jelaskan menurut
pendapat anda ?
Jawaban :
Dasar-dasar administrasi pendidikan merupakaan padoman atau landasan untuk
bertindak yang menjadi acuan bagi seorang administrator dalam menjalankan tugasnya
untuk mencapai kesuksesan. Yang meliputi :
a. Prinsip efisiensi
b. Prinsip pengelolaan
c. Prinsip utama tugas pengelolaaan
d. Prinsip kepemimpinan efektif
e. Prinsip kerjasama
3.
Jelaskan tujuan administrasi pendidikan menurut pendapat anda ?
Jawaban :
Kalau ditinjau dari prinsip-prinsip dan asas administrasi pendidikan, maka tujuan
administrasi pendidikan sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam pembangunan
pendidikan. Administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di
sekolah, sehingga pendidikan dan pengajaran disekolah berjalan dengan baik.
4.
Jelaskan apa yang disebut fungsi administrasi pendidikan, berikan ilustrasinya ?
Jawaban :
Pada 1950, Sears mengklasifikasikan dan mengenal administrasi pendidikan merupakan
suatu yang sifatnya kompleks dan mengandung unsur :
a. Perencanaan (planning) : suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan
keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Pengorganisasian (organizing) : kerjasama sekelompok manusia yang terlibat
dalam kegiatan ini.
c. Penunjukkan personal (staffing) : adalah pengisian sesuatu bidang atau unit dengan
personal yang akan melaksanakan tugas kegiatannya.
d. Pengarahan (directing) : suatu usaha untuk memberikan penjelasan, petunjuk, serta
pertimbangan, dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara
struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.
e. Pengkoordinasian (coordinating) : suatu usaha untuk memandu, menyatukan,
menyerasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang ada dalam suatu organisasi
agarpencapaian tujuan bersama dapat berjalan serasi dan seimbang.
f. Pelaporan (reporting) : suatu kegiatan yang dilakukan oleh bawahan untuk
menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah
dilakukan selamaq satu periode tertentu.
g. Pembiayaan (budgeting) : semua urusan yang berkaitan dengan masalah dana.
5.
Apa saja yang disebut ruang lingkup administrasi pendidikan, jelaskan !
Jawaban :
Ruang lingkup administrasi pendidikan mencakup beberapa hal yang penting diketahui
oleh kepala sekolah dan guru, yakni :
a. Bidang tata usaha sekolah, meliputi :
1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
2. Anggaran belanja keuangan sekolah.
3. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.
4. Keuangan dan pembukuannya.
5. Korespondensi/surat-menyurat.
6. Masalah pengangkatan. Pemindahan, penempatan,laporan, pengisian buku induk,
raport dan lain-lain.
b. Bidang personalia murid, meliputi :
1. Organisai murid.
2. Masalah kesehatan murid.
3. Masalah kesejahteraan murid.
4. Evaluasi kemajuan murid.
5. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
c. Bidang personalia guru, meliputi :
1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru.
2. Organisasi personel guru.
3. Masalah kepegawaian.
4. Masalah kondite dan kemajuan guru.
5. Refreshing dan up-grading guru-guru.
d. Bidang pengawasan ( supervisi), meliputi :
1. Usaha memberikan yang terbaik antara guru-guru dan pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2. Mengmbangkan kerjasama yang baik antara guru, murid, dan pegawai tata usaha
sekolah.
3. Adanya pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
4. Meningkatkan mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
5. Berpedoman dalam menerapkan apa yang ada dalam kurikulum sekolah, dalam
rangka untuk mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
6. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan
kaidah dan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
BAB TUJUH
PANDUAN PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
1.
Coba jelaskan menganai penyelenggaraan, pengertian dan tujuan PPG ?
Jawaban :
a. Penyelenggaraan PPG
Dalam pasal 31 ayat (3)UUD 1945 yang telah diamandemen, menyatakan bahwa
pemerintah mengusahakan dan mentelenggarakan satu sistem pendidikan, yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Dengan demikian kewajiban mennyelenggarakan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru
(PPG) diperlukan adanya pedoman atau atura pelaksanaannya, agar pelaksanaan
kegiatan pendidikan profesi tersebut segera dilaksanakan sesuai dengan perundangan
dan peraturan perundangan yang berlaku. Banyak lulusan program S1 kependidikan
namun di lapangan prospeknya kurang begitu jelas, apakah dapat diangkat langsung
sebagai guru atau tidak. Pada lain sisi, terdapat lebih 270 LPTK dalam bentuk intitute,
universitas, fakultas, dan sekolah tinggi yang beroperasi dengan kwalitas beragam dan
memerlukan kepastian masa depan terhadap para lulusannya.
b. Pengertian PPG
Menurut UU no 20 tahun 2003 tentang SPN pendidikan profesi adalah pendidikan
tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Sedangkan Pendidikan Profesi Guru
(PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1
kependidikan dan S1/D-IV non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi
guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesional serta memiliki berbagai
kompetensi sacara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat
memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
c. Tujuan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Megacu pada UU No.20/2003 pasal 3, tujuan umum pendidikan profesi guru (PPG)
adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepad a Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
2.
Jelaskan bagaimana sistem rekrutmen sesuai standar kompetensi lulusan ?
Jawaban :
Dalam hal rekrutmen calon mahasiswa adalah kunci utama keberhasilan program PPG.
Dengan demikian, setiap rekrutmen harus memenuhi beberapa persyaratan, yakni :
a. Penerimaan calon harus disesuaikan dengan permintaan nyata di lapangan dengan
menggunakan prinsip supply ang demand sehingga tidak ada lulusan yang tidak
mendapat pekerjaan. Hal ini dapat mendorong calon yang baikmemasuki PPG.
b. Mengutamakan kualitas calon mahasiswa dengan menentukan batas kelulusan
minimal menggunakan acuan patokan, ini berarti bahwa calon mahasiswa hanya akan
diterima jika memenuhi persyaratan lulus minimal dan bukan berdassarkan alasan
lain.
c. Untuk memenuhi prinsip diatas maka penerimaan mahasiswa baru perlu dilakukan
kerjasama dengan Dinas Pendidikan di daerah sebagai stakeholders. Kerjasama ini
perlu dilakukan menyangkut jumlah calon, kualifikasi, dan kehlian sesuai dengan
mata pelajaran yang dibina dan benar-benar diperlukan.
d. Agarmendapatkan calon yang berkualitas tinggi maka proses penerimaan harus
dilakukan secara fair, terbuka dan bertanggung jawab.
e. Rekrutmen dilakukan dengan :
1). Seleksi administrasi : ijazah relevan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan
dari prodi yang terakreditassi; transkip nilai dengan IPK minimal 2,75; surat
keterangan kesehatan; surat keterangan kelakuan baik; surat keterangan babas
narkoba.
2). Seleksi penguassaan bidang studi melalui tes penguasaan bidang studi yang akan
diajarkan.
3). Tes potensi akademik.
4). Tes penguasaan kemampuan bahasa Inggris (english for academic purpose)
5). Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja
disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan.
6). Tes kepribadian melalui wawancara/inventory.
3.
Bagaiman konsep penjaminan mutu ?
Jawaban :
Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan
secara konsisten dan bekelanjutan, sehingga konsumen, produsen dan pihak lain yang
berkepentingan memperoleh kepuasan. Penjaminan mutu harus dulakukan secara internal
maupun eksternal. Penjaminan mutu internal dilaksanakan oleh penyelenggara PPG
melalui evaluasi diri berdassarkan fakta yang ada, dianalisis dan hasilnya digunakan
untuk menyusun perencanaan program. Evaluasi eksternal dilaksanakan oleh BAN-PT
4.
Bagaimana kriteria LPTK penyelenggaraan pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan itu
?
Jawaban :
Lembaga penyelenggara PPG sesuai UU No.14 tahun 2005, pasal 11 ayat 2 adalah
perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang
memenuhi persyaratan akreditasi dan ditunjuk oleh pemerintah. Acuan penunjukan
LPTK sebagai penyelenggara PPG ditentukan berdasarkan pemenuhan persyaratan yang
terkait dengan peringkat akreditasi BAN-PT, ketaatan azas dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang ada, komitmen LPTK dalam
memberikan laporan evaluasi diri, verifikasi lapangan untuk memeriksa kesesuaian
antara evaluasi diri dengan kenyataan yang sebenarnya tentang kualitas sumber daya
manusia, kualitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di
program studi kependidikan, dan program pengalaman lapangan (PPL).
Download