analisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni jurusan

advertisement
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI
ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI DALAM MENGIKUTI
PROGRAM SM-3T
I Nengah Suharse Rigantara
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni
Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T dan (2) faktor yang paling dominan
mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian faktorial. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner
dan dianalisis dengan analisis faktor melalui Statistical Program Social Scence (SPSS) 16.0 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat 6 faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni
Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T, yaitu kemauan, kemampuan,
kesempatan, status sosial, program kegiatan, dan keadaan alam. Besarnya variance explained masingmasing faktor tersebut secara berturut-turut, yaitu kemauan sebesar 63,915%, kemampuan sebesar
14,756%, kesempatan sebesar 13,588%, status sosial sebesar 4,626%, kegiatan program sebesar
2,509%, dan keadaan alam sebesar 0,605%. (2) Faktor kemauan menjadi faktor yang paling dominan
yang memiliki variance explained tertinggi, yaitu sebesar 63,915%, artinya total nilai variance explained
dari faktor kemauan mampu menjelaskan partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti program SM-3T.
Kata kunci: partisipasi, Pendidikan Ekonomi, program SM-3T
ABSTRACT
This study aimed to (1) know the factors affect economic education of Department alumnus
participation in joining SM-3T program and (2) dominant factors affect Economic Education Department
alumnus participation in joining SM-3T programme. The tipe of this study was factorial study. Data
collected used questionnaire, analyzed with factor analysis through Statistical Program Social Scence
(SPSS) 16.0 for Windows. Results of this study show that (1) there are 6 factors that affect Economic
Education of Department alumnus participation in joining SM-3T programme, such as desire, ability,
chance, social status, program activities and natural condition. Amount of variance explained of each
factors are desire of 63,915%, ability of 14,756%, chance of 13,588%, social status of 4,626%, program
activity of 2,509%, %, and natural condition of 0,650%. (2) Desire is the most dominant factor has the
highest variance explained, that is 37,099%, which means total of variance explained from desire can
explain Economic Education of Department alumnus participation in joining SM-3T programme.
Keyword: participation, Economic Education, SM-3T programme
1
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
PENDAHULUAN
Berbagai
permasalahan
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
masih sering dijumpai, utamanya di daerah
3T yang pada umumnya sulit untuk
dijangkau karena dihadapkan dengan
segala keterbatasan yang ada, antara lain
adalah permasalahan pendidik, seperti
kekurangan jumlah (Shortage), distribusi
tidak seimbang (unbalanced distribution),
kualifikasi di bawah standar (under
qualification), kurang kompeten (low
competencies),
serta
ketidaksesuaian
antara kualifikasi pendidikan dengan bidang
yang diampu (mismatched). Permasalahan
lain dalam penyelenggaraan pendidikan
adalah angka putus sekolah juga masih
relatif tinggi, sementara angka partisipasi
sekolah masih rendah dan keterbatasan
sarana prasarana ( Pedoman Pelaksanaan
Program SM-3T, 2012) .
Dengan
adanya
fenomena
permasalahan pendidikan di daerah 3T
secara terus
menerus tentu
akan
menimbulkan kesenjangan yang begitu
besar dengan pendidikan yang ada di
daerah perkotaan. Dan akan mendorong
meningkatnya arus urbanisasi ke daerah
perkotaan guna mendapatkan pendidikan
yang lebih baik. Kesenjangan yang terjadi
masih cukup tinggi jika dibandingkan
dengan kondisi di perkotaan (Peraturan
Presiden no 7 tahun 2005). Sedangkan
didalam undang-undang pasal 31 ayat 1
menjelaskan bahwa setiap warga Negara
berhak mendapatkan pendidikan, hal ini
tentu harus di perhatikan kembali oleh
pemerintah
dalam
pelaksanaaan
pembangunan pendidikan di seluruh
Indonesia supaya tidak terjadi suatu
kesenjangan antar satu daerah dengan
daerah yang lain guna tercapai pemerataan
pendidikan.
Menurut Kementrian Pembangunan
daerah Tertinggal (2005), faktor utama
yang menyebabkan suatu daerah dikatakan
tertinggal yaitu dari aspek sarana dan
prasarana, hal ini dikarenakan jika suatu
daerah memiliki suatu keterbatasan sarana
dan prasarana, maka daerah tersebut akan
sulit untuk melaksanakan aktivitas ekonomi
maupun sosial. Keterjangkauan suatu
daerah tentunya akan menjadi suatu
pertimbangan bagi para guru yang
mengajar di sana. Walaupun demikian,
setiap warga Negara Indonesia berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu
sebagaimana yang telah di amanatkan
dalam UU. No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional sehingga
pemerintah wajib untuk melaksanakan
pemerataan di bidang pendidikan antara di
perkotaan maupun di daerah 3T.
Dalam
Pedoman
Pelaksanaan
Program SM-3T (2012) menyebutkan
bahwa
sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia peningkatan
mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola
secara khusus dan sungguh-sungguh,
utamanya dalam mengatasi permasalahanpermasalahan tersebut, agar daerah 3T
dapat segera maju bersama sejajar dengan
daerah lain. Hal ini menjadi perhatian
khusus Kementerian Pendidikan Nasional,
mengingat daerah 3T memiliki peran
strategis dalam memperkokoh ketahanan
nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Program SM-3T sebagai salah satu
Program Maju Bersama Mencerdaskan
Indonesia ditujukan kepada para Sarjana
Pendidikan yang belum bertugas sebagai
guru, untuk ditugaskan selama satu tahun
pada daerah 3T. Tujuan dari program SM3T adalah (1) Membantu daerah 3T dalam
mengatasi
permasalahan
pendidikan
terutama kekurangan tenaga pendidik. (2)
Memberikan
pengalaman
pengabdian
kepada sarjana pendidikan sehingga
terbentuk sikap profesional, cinta tanah air,
bela negara, peduli, empati, terampil
memecahkan masalah kependidikan, dan
bertanggung jawab terhadap kemajuan
bangsa, serta memiliki jiwa ketahan
malangan
dalam
mengembangkan
pendidikan pada daerah daerah yang
tergolong 3T. (3) Menyiapkan calon
pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan
untuk
mengabdikan
dirinya
sebagai
pendidik profesional pada daerah 3T. (4)
Mempersiapkan calon pendidik profesional
sebelum mengikuti Program Pendidikan
Profesi
Guru
(PPG)
(Pedoman
Pelaksanaan Program SM-3T, 2012).
Universitas Pendidikan Ganesha
(UNDIKSHA) merupakan salah satu
universitas penyelenggara program SM-3T,
2
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
yang setiap tahunnya diikuti oleh berbagai
jurusan kependidikan yang berasal dari
tujuh fakultas yang bernaung dibawahnya,
yaitu diantaranya Fakultas Bahasa dan
Seni (FBS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP),
Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA), Fakultas Olahraga dan Kesehatan
(FOK), Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK),
dan Fakultas Ekonomi (FE).
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
merupakan salah satu jurusan di Fakultas
Ekonomi (FE) yang setiap tahunnya
meluluskan sarjana pendidikan yang cukup
banyak yaitu sebesar 210 orang dari tahun
2013-2015. Selama program SM-3T
berjalan dari angkatan I sampai angkatan V
tercatat
peserta dari lulusan Jurusan
Pendidikan Ekonomi (UNDIKSHA) yang ikut
berpartisipasi sebanyak 18 orang yang
terdiri dari angkatan I sebanyak 6 orang,
angkatan II sebanyak 9 orang, angkatan III
sebanyak 2 orang, Angkatan IV sebanyak 1
orang dan Angkatan V tidak ada yang
berpartisipasi.
Dilihat
dari
jumlah
lulusan
mahasiswanya,
seharusnya
Jurusan
Pendidikan Ekonomi memiliki berbagai
potensi yang dimiliki oleh lulusannya yang
dapat dikembangkan melalui partisipasi
dalam
program
SM-3T
guna
mempersiapkan diri menambah bekal dan
pengalaman
tentang
memberikan
pendidikan di daerah 3T, yang nantinya
dapat mencetak tenaga pendidik yang
tangguh dan profesional serta siap untuk di
tempatkan di daerah mana saja sesuai
dengan kebutuhan satuan pendidikan yang
ada di Indonesia.
Dari hasil observasi dan wawancara
secara langsung kepada alumni Jurusan
Pendidikan Ekonomi lulusan 3 tahun
terakhir dengan sampel sebanyak 100
orang dari jumlah keseluruhan alumni yaitu
210 orang. Dari 100 sampel tersebut
diperoleh 53 orang atau 53% belum bekerja
dan 47 orang atau 47% sudah bekerja.
Sebanyak 53 orang atau 53%, menyatakan
bahwa mereka belum memiliki pekerjaan
yang tetap dan bahkan ada yang masih
menganggur.
Berkaitan
dengan
pengertian
partisipasi Korten (dalam Gultom, 2001:11),
menyatakan bahwa “partisipasi sebagai
suatu tindakan yang mendasar untuk
bekerjasama yang memerlukan waktu dan
usaha, agar menjadi mantap dan hanya
berhasil baik dan terus maju apabila ada
kepercayaan”. Poerwadarminta (2008:125),
mengemukakan
partisipasi,
“adalah
keikutsertaan seseorang dalam suatu
kegiatan atau turut berperan atau peran
serta.” Partisipasi sebenarnya merupakan
suatu gejala demokratis dimana seseorang
dilibatkan
dan
diikutsertakan
dalam
perencanaan serta pelaksanaan dan juga
ikut memikul tanggung jawab sesuai tingkat
kematangan dan tingkat kewajiban mereka.
Partisipasi juga merupakan keterlibatan
mental dan emosi serta fisik anggota dalam
memberikan inisiatif terhadap kegiatankegiatan yang dilaksanakan oleh suatu
organisasi serta mendukung mencapai
tujuan,
bertanggung
jawab
atas
keterlibatannya atau sejumlah orang yang
turut berperan serta dalam suatu kegiatan,
keikutsertaan, dan peran serta. Partisipasi
adalah keikutsertaan, peran serta atau
keterlibatan
yang
berkaitan
dengan
keadaaan lahirhnya (Sastropoetro, 2007).
Menurut
Budiardjo
(2000:1),
“partisipasi adalah kegiatan seseorang atau
sekelompok orang untuk ikut secara aktif
dalam kegiatan program.” Gultom (2001)
memberikan batasan partisipasi sebagai
suatu gejala demokrasi dimana orang
diikutsertakan dalam perencanaan suatu
pelaksanaan dari gejala sesuatu yang
berpusat pada kepentingannya dan juga
ikut memikul tanggung jawab sesuai
dengan tingkat kematangan dan tingkat
kewajibannya.
Keith
Davis
(2001)
partisipasi adalah keterlibatan mental atau
pikiran dan emosi atau perasaan seseorang
di
dalam
situasi
kelompok
yang
mendorongnya
untuk
memberikan
sumbangan kepada kelompok tersebut
dalam usaha mencapai tujuan bersama
serta turut bertanggung jawab terhadap
usaha yang bersangkutan. Cohen dan
Uphoff (dalam Soetomo, 2008) mengartikan
partisipasi sebagai keterlibatan dalam
proses pembuatan keputusan, pelaksanaan
program, memperoleh kemanfaatan dan
evaluasi program.
Berdasarkan pengertian di atas,
bahwa konsep partisipasi memiliki makna
yang luas dan beragam. Secara garis besar
3
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
dapat ditarik kesimpulan partisipasi adalah
suatu wujud dari peran serta seseorang
dalam aktivitas berupa perencanaan dan
pelaksanaan untuk mencapai tujuan
kegiatan yang diharapkan. Wujud dari
partisipasi dapat berupa ketersediaan
seseorang mengikuti suatu kegiatan untuk
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk menjalankan dan mengelola suatu
kegiatan baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam suasana demokratis.
Partisipasi yang selama ini sering
dijadikan ukuran untuk penilaian tingkat
partisipasi adalah partisipasi secara fisik
seperti dikemukakan oleh Slamet (2003),
berupa keanggotaan dalam organisasi,
frekuensi kehadiran, sumbangan yang
diberikan,
keanggotaan
dalam
kepengurusan, kegiatan yang diikut, dan
keaktifan dalam diskusi. Partisipasi dalam
organisasi menurut Sastropoetra (2007)
dapat diukur dengan cara: (1) menentukan
tingkat kehadiran dalam pertemuan, (2)
keterlibatan dalam diskusi, (3) keterlibatan
dalam
melaksanakan
segala
aspek
organisasi (misalnya, mengikuti kegiatan
yang dilaksanakan), (4) keterlibatan dalam
pengambilan keputusan dan keikutsertaan
memanfaatkan hasil progam (misalnya, ikut
serta dalam latihan progam).Sastropoetra
(2007) mengemukakan adanya beberapa
bentuk partisipasi yaitu (1) partisipasi dalam
bentuk tenaga
adalah partisipasi
seseorang atau kelompok yang diberikan
dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan
usaha-usaha yang dapat menunjang
keberhasilan suatu program kegiatan, (2)
partisipasi buah pikiran adalah partisipasi
berupa sumbangan berupa ide, pendapat
atau buah pikiran konstruktif, (3) partisipasi
dalam bentuk uang adalah bentuk
partisipasi seseorang yang diberikan untuk
memperlancar
usaha-usaha
bagi
pencapaian suatu kegiatan, (4) partisipasi
dalam bentuk barang adalah partisipasi
seseorang yang diberikan dalam bentuk
menyumbang barang, biasanya berupa
alat-alat kerja atau perkakas, (5) partisipasi
yang berupa keahlian adalah bentuk
partisipasi dari orang atau kelompok yang
mempunyai keahlian khusus, (6) partisipasi
representatif adalah partisipasi yang
dilakukan
dengan
cara
memberikan
kepercayaan kepada wakilnya yang duduk
dalam organisasi atau panitia.
Menurut
Y.
Slamet
(1994),
penggolongan partisipasi berdasarkan pada
cara keterlibatannya dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu, (1) partisipasi langsung
adalah partisipasi yang terjadi apabila
seseorang itu menampilkan kegiatan
tertentu di dalam proses partisipasi, (2)
partisipasi tidak langsung adalah partisipasi
yang
terjadi
apabila
seseorang
mendelegasikan hak partisipasinya,
Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi partisipasi seseorang dalam
mengikuti suatu program kegiatan. Menurut
Slamet
(2003)
timbulnya
partisipasi
merupakan ekspresi perilaku manusia
untuk melakukan suatu tindakan, dimana
perwujudan dari perilaku tersebut didorong
oleh adanya tiga faktor utama yang
mendukung, yaitu (1) kemauan adalah
dorongan kehendak yang terarah pada
tujuan-tujuan
hidup
tertentu
dan
dikendalikan oleh pertimbangan akal budi”
(Ahmadi, 2003:113), (2) kemampuan,
menurut Winardi (2007:319) mendefinisikan
“kemampuan
sebagai
karakteristik
individual seperti intelegensia, manual skill,
traits yang merupakan kekuatan potensial
seseorang untuk berbuat dan sifatnya
stabil”, (3) kesempatan adalah situasi
terbaik yang sedang seseorang hadapi di
mana seseorang memiliki peluang yang
sangat besar untuk mendapatkan hasil
akhir yang terbaik pula” (Slamet, 2003:18).
Sedangkan menurut Sastropoetro
(2007) faktor-faktor yang mempengaruhi
partisipasi seseorang yaitu, (1) status sosial,
menurut Soerjono (2007) status sosial atau
kedudukan sosial diartikan sebagai tempat
atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok sosial, (2) kegiatan program
merupakan kegiatan yang direncanakan
dan dikendalikan oleh kelompok organisasi
dan
tindakan
kebijaksanaan
untuk
mencapai tujuan, (3) alam sekitar, alam
sekitar dalam bahasa Inggris disebut
“environment” artinya keadaan sekeliling
atau lingkungan. Alam sekitar adalah
menuju kepada apa saja yang melingkungi
manusia.
Jadi seseorang dapat berpartisipasi
terhadap suatu kegiatan sangat ditentukan
oleh beberapa faktor, seperti faktor (1)
4
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
kemauan, (2) kemampuan, (3) kesempatan,
(4) status sosial, (5) kegiatan program, dan
(6) keadaan alam sekitar. Program Sarjana
Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan
Tertinggal
(SM-3T)
adalah
program
pengabdian sarjana pendidikan untuk
berpartisipasi
dalam
percepatan
pembangunan pendidikan di daerah 3T
selama satu tahun sebagai penyiapan
pendidik profesional yang akan dilanjutkan
dengan Program Pendidikan Profesi Guru.
Program SM-3T sebagai salah satu
Program Maju Bersama Mencerdaskan
Indonesia ditujukan kepada para Sarjana
Pendidikan yang belum bertugas sebagai
guru (PNS/GTY), untuk ditugaskan selama
satu tahun di daerah 3T. Program SM-3T
dimaksudkan untuk membantu mengatasi
kekurangan
guru,
sekaligus
mempersiapkan calon guru profesional
yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap
peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa
untuk mencerdaskan anak bangsa, agar
dapat maju bersama mencapai cita-cita
luhur seperti yang diamanatkan oleh para
pendiri bangsa Indonesia. Sasaran dari
kegiatan SM-3T yaitu Lulusan program
studi S-1 kependidikan empat tahun
terakhir
dari program studi yang
terakreditasi (kecuali PGPAUD dan PGSD
minimal sudah memiliki ijin operasional)
yang sesuai dengan mata pelajaran
dan/atau bidang keahlian yang dibutuhkan
(Pedoman Pelaksanaan Program SM-3T,
2012).
Dari latar belakang yang telah
ditentukan,
maka dapat
dirumuskan
masalah sebagai berikut, (1) faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi partisipasi
alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti Program Sarjana Mendidik di
Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal
(SM-3T)? (2) Faktor apa yang paling
dominan mempengaruhi partisipasi alumni
Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti Program Sarjana Mendidik di
Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal
(SM-3T)?
Berdasarkan rumusan masalah
yang sudah ditentukan, adapun tujuan
dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui,
(1) faktor-faktor yang mempengaruhi
partisipasi alumni Jurusan Pendidikan
Ekonomi dalam mengikuti Program Sarjana
Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan
Tertinggal (SM-3T), (2) faktor yang paling
dominan mempengaruhi partisipasi alumni
Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti Program Sarjana Mendidik di
Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal
(SM-3T).
METODE
Populasi pada penelitian ini adalah
alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha (UNDIKSHA) yang berpartisipasi
mengikuti program SM-3T yang terdiri dari
5 angkatan dengan jumlah sebanyak 18
orang. Adapun jumlah populasi dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Populasi
No
Angkatan
Jumlah
1
2
3
4
Satu ( Tahun 2011)
Dua (tahun 2012)
Tiga (2013)
Empat (2014)
Jumlah
6 Orang
9 Orang
2 Orang
1 Orang
18 Orang
Mengingat jumlah populasi yang
sedikit, maka akan diambil seluruhnya
untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 18
orang.
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan metode dokumentasi dan kuesioner
atau angket. Kuesioner dalam penelitian ini
disebarkan kepada 18 responden yang
merupakan
seluruh
alumni
Jurusan
Pendidikan Ekonomi yang mengikuti
program SM-3T melalui kuesioner online.
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu, (1) data primer,
diperoleh dari responden secara langsung
melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh
responden yang dijadikan sampel penelitian,
5
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
(2) data sekunder, diperoleh dari dokumendokumen atau data-data yang terdapat
pada Fakultas Ekonomi yang berupa data
alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi, dan
pada Lembaga Rektorat Universitas
Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang
berupa data peserta yang dinyatakan lulus
untuk mengikuti program SM-3T dari tahun
ke tahun. Analisis data yang digunakan
adalah analisis faktor. pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan Statistical
Program Social Scence (SPSS) 16.0 for
Windows dengan menggunakan factor
analysis.
Hasil
Data yang berhasil dikumpulkan dari
kuesioner yang disebarkan dan setelah
diolah dengan SPSS 16.0 for Windows
menunjukkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan
Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti
program SM-3T dapat dijelaskan
oleh
persentase dari masing-masing faktor. Nilai
total Variance Explained digunakan untuk
mengetahui persentase dari enam faktor
yang dianalisis. Hasil analisis faktor melalui
SPSS menunjukkan persentase dari
masing-masing faktor dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Total Variance Explained
Component
Intial Eigenvalues
Total
1
2
3
4
5
6
3.835
.885
.815
.278
.151
.036
% of
Variance
63.915
14.756
13.588
4.626
2.509
.605
Cumulative
%
63.915
78.671
92.259
96.886
99.395
100.000
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
bahwa (1) faktor kemauan memiliki
eigenvalue sebesar 3,835 dengan nilai
varian sebesar 63,915%, (2) faktor
kemampuan memiliki eigenvalue sebesar
0,885 dengan nilai varian sebesar 14,756%,
(3) faktor kesempatan memiliki eigenvalue
sebesar 0,815 dengan nilai varian sebesar
13,588%, (4) faktor status sosial memiliki
eigenvalue sebesar 0,278 dengan nilai
varian sebesar 4,626%, (5) faktor kegiatan
program memiliki eigenvalue sebesar 0,151
dengan nilai varian sebesar 2,509%, dan (6)
faktor keadaan alam sekitar memiliki
eigenvalue sebesar 0,360 dengan nilai
varian sebesar 0,605%.
Untuk
menjelaskan
partisipasi
alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti program SM-3T, dapat dilakukan
dengan ekstraksi faktor. Ekstraksi faktor
dapat dijelaskan oleh total persentase dari
masing-masing faktor utama. Faktor-faktor
utama tersebut adalah faktor kemauan
memiliki nilai parameter eigenvalue > 1.
Extraction Sums of Squared
Loadings
Total
% of
Cumulative
Variance
%
3.835
63.915
63.915
Untuk mengetahui distribusi dimensidimensi yang belum dirotasi kedalam faktor
yang telah terbentuk maka dapat dilihat
pada
output
SPSS
16.0
(Rotated
Component Matrix). Faktor yang mampu
menjelaskan partisipasi alumni Jurusan
Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti
program SM-3T, dapat dilihat pada Tabel 3
berikut.
6
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
Tabel 3. Faktor yang menjelaskan partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti program SM-3T
Faktor
Eigenvalue
Varianced
Explained (%)
Faktor Loading
Kemauan
3.835
63.915
.914
Kemampuan
.885
14.756
.940
Kesempatan
.815
13.588
.869
Status Sosial
.278
4.626
.438
Kegiatan Program
.151
2.509
.926
Keadaan Alam Sekitar
.036
.605
.558
Berdasarkan dari Tabel 3 di atas,
dapat dijelaskan bahwa faktor yang
memiliki eigenvalue > 1 adalah
fakor
kemauan, total nilai varianced explained
dari faktor kemauan mampu menjelaskan
sebesar 63.915%. Dengan demikian
63.915% dari seluruh variabel yang ada,
dapat dijelaskan oleh satu faktor yang
terbentuk. Kemauan memiliki varianced
explained 63.915%, artinya bahwa faktor
kemauan mampu menjelaskan partisipasi
alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti
program
SM-3T
sebesar
63.915%.
Menentukan nama faktor yang telah
terbentuk untuk masing-masing faktor
bersifat subjektif, kadangkala variabel yang
memiliki nilai faktor loading tertinggi
digunakan untuk memberi nama faktor.
Untuk melihat nilai faktor loading dapat
dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Rotated Component Matrix
Component Matrixa
Component
1
Kemauan
Kemampuan
Kesempatan
Status Sosial
Kegiatan Program
Keadaan Alam Sekitar
.914
.940
.869
.438
.926
.558
Bedasarkan Tabel 4 di atas, faktor
yang terbentuk dari faktor kemauan, faktor
kemampuan, faktor kesempatan, faktor
status sosial, faktor kegiatan program dan
faktor keadaan alam sekitar. Masingmasing kelompok faktor tersebut memiliki
loading tertinggi disetiap komponen, yaitu
(1) faktor kemauan 0,914, (2) faktor
kemampuan sebesar 0,940, (3) faktor
kesempatan sebesar 0,869, (4) faktor
status sosial sebesar 0,438, (5) faktor
kegiatan program sebesar 0,926 dan (6)
faktor keadaan alam sekitar sebesar 0,558.
Kemudian
untuk
menentukan
dimensi atau faktor partisipasi alumni
Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti program SM-3T yang paling
dominan digunakan parameter koefisien
varimax atau mendekati -1. Nilai yang
mendekati 1 diawali oleh nilai 0,50
sedangkan nilai yang mendekati -1 diawali
oleh -0,50. Secara lebih rinci hasil
ringkasan rotasi dari matriks faktor memuat
nilai varimax rotation, dapat dilihat pada
Tabel 5 berikut.
7
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
Tabel 5. Matriks Rotasi Hasil Anallisis Faktor
Dimensi atau faktor partisipasi alumni Jurusan
Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program
SM-3T
varimax rotation (%)
Kemauan
63.915
Berdasarkan tabel 5 maka faktor
yang paling dominan mempengaruhi
partisipasi alumni Jurusan Pendidikan
Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T
adalah faktor kemauan dengan varimax
rotation 63.915 %.
samping itu juga ada kontrol dan
persetujuan
dari
pusat
kepribadian.
Sehingga tumbuhnya kemauan alumni
Jurusan Pendidikan Ekonomi berpartisipasi
dalam mengikuti
program SM-3T
didominasi karena adanya kemauan yang
besar dalam diri alumni.
Pembahasan
Partisipasi
alumni
Jurusan
Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti
program SM-3T dipengaruhi oleh faktor
kemauan, faktor kemampuan, faktor
kesempatan, faktor status sosial, faktor
kegiatan program, dan faktor keadaan alam
sekitar. Hal ini sesuai dengan teori yang
dinyatakan oleh Slamet dan Sastropoetra,
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi
partisipasi, yaitu faktor kemauan, faktor
kemampuan, faktor kesempatan, faktor
status sosial, faktor kegiatan program, dan
faktor keadaan alam. Dengan demikian
untuk menjelaskan yang mempengaruhi
partisipasi alumni Jurusan Pendidikan
Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T,
dapat dilihat dari faktor-faktor yang memiliki
eigenvalue > 1, yaitu faktor kemauan.
Kemauan mempunyai pengaruh
besar terhadap partisipasi alumni Jurusan
Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti
program SM-3T. Kemauan merupakan
faktor yang paling dominan mempengaruhi
partisipasi
alumni Jurusan Pendidikan
Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T
dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya.
Faktor ini
paling
dominan disebabkan karena kemauan
untuk berpartisipasi merupakan kunci
utama bagi tumbuh dan berkembangnya
partisipasi seseorang (Slamet, 2003).
Kemauan merupakan dorongan keinginan
pada setiap manusia untuk membentuk dan
merealisasikan diri dalam pengertian,
mengembangkan segenap bakat dan
kemampuannya, serta meningkatkan taraf
kehidupan. Jadi, pada kemauan itu ada
kebijaksanaan akal dan wawasan, di
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, maka dapat ditarik simpulan
yaitu, (1) faktor- faktor yang mempengaruhi
partisipasi alumni Jurusan Pendidikan
Ekonomi dalam mengikuti program sarjana
mendidik di daerah terdepan, terluar dan
tertinggal (SM-3T) yaitu sebanyak enam
faktor. Faktor-faktor tersebut, diantaranya
(a) faktor kemauan yang memiliki
eigenvalue sebesar 3,835 dengan nilai
varian sebesar 63,915%, (b) faktor
kemampuan yang memiliki eigenvalue
sebesar 0,885 dengan nilai varian sebesar
14,756%, (c) faktor kesempatan yang
memiliki eigenvalue sebesar 0,815 dengan
nilai varian sebesar 13,588%, (d) faktor
status sosial yang memiliki eigenvalue
sebesar 0,278 dengan nilai varian sebesar
4,626%, (e) faktor kegiatan program yang
memiliki eigenvalue sebesar 0,151 dengan
nilai varian sebesar 2,509%, dan (f) faktor
keadaan alam sekitar
yang memiliki
eigenvalue sebesar 0,360 dengan nilai
varian sebesar 0,605%. (2) faktor yang
paling dominan mempengaruhi partisipasi
alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam
mengikuti program SM-3T adalah faktor
yang berasal dari dalam diri alumni, yaitu
faktor kemauan sebesar 63.915%.
Saran
Berdasarkan
pembahasan
dan
kesimpulan di atas, maka dapat diajukan
beberapa saran yaitu,(1) disarankan
kepada Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
8
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
Ganesha hendaknya memberikan informasi
tentang keuntungan berpartisipasi dalam
program
SM-3T.
Karena
dengan
berpartisipasi mengikuti program SM-3T
dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh setiap lulusan Jurusan
Pendidikan Ekonomi guna mempersiapkan
diri menambah bekal dan pengalaman
tentang
memberikan
pendidikan
khususnya di daerah 3T, yang nantinya
dapat membentuk menjadi seorang tenaga
pendidik atau guru yang tangguh dan
profesional. (2) bagi alumni yang mengikuti
program SM-3T, mereka akan dapat
mengasah potensi dan bakat yang dimiliki.
Jadi, diharapkan bagi alumni Jurusan
Pendidikan Ekonomi untuk berpartisipasi
mengikuti program SM-3T agar dapat
menambah bekal dan pengalaman yang
nantinya dapat membentuk diri menjadi
seorang tenaga pendidik yang profesional.
(3) bagi peneliti berikutnya yang hendak
melakukan penelitian yang sama sebaiknya
menguji lebih lanjut, apakah benar faktor
kemauan merupakan faktor yang paling
dominan mempengaruhi partisipasi alumni
dalam mengikuti program SM-3T.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
Undang-Undang nomor 20 tahun
2003,
Tentang
Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta:
Depdiknas.
Gultom.
Indonesia, Peraturan Presiden Tentang
Rencana
Pembangunan
Nasional Jangka Menengah
Nasional, Perpres No.7 tahun
2005
Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
2002.
Maju
Bersama
Mencerdaskan
Indonesia.
Tersedia pada http:// sm3t.dikti.go.id ( diakses pada
tangal 27 desember 2015).
Keputusan Menteri Negara Pembangunan
Daerah
Tertinggal
Republik
Indonesia Nomor : 001/kep/MPdt/I/2005 Tentang Strategi
Nasional Pembangunan Daerah
Tertinggal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2014. “Pilih CPNS atau SM3T,
Potensi dan Realitas ”.Tersedia
pada
http://www.diguru.info/2016/02/c
pns-atau-sm3t.html
(diakses
tanggal 14 maret 2016).
Ahmadi,
Abu.2003. Psikologi
Jakarta: Rineka Cipta.
Pedoman pelaksanaan Program sarjana
mendidik Di daerah Terdepan,
Terluar dan Tertinggal (SM-3T)
2012.
Poerwadarminta, W.J.S. 2008. Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Umum.
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto,
2001. Partisipasi Masyarakat
dalam
Pendidikan.
UKSW.
Salatiga.
Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi.
Jakarta: Salemba Empat.
Sastropoetra, Santoso, Ahmad. 2007.
Partisipasi,
Komunikasi,
Persuasi, dan Disiplin Dalam
Pembangunan
Nasional.
Bandung: Alumni.
Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Davis, Keith dkk. 2001. Perilaku dalam
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Slamet, Margono. 2003. Mahasiswa Dalam
Pembangunan.
Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
9
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
.
2005. Mahasiswa Dalam
Pembangunan.
Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Slamet,
Y.
1994.
Pembangunan
Masyarakat
Berwawasan
Partisipasi. Surakarta : Sebelas
Maret University Press.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Satu
Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
.
2007.
Sosiologi
Satu
Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Soetomo.
2008.
Strategi-Strategi
Pembangunan
Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono, 2010. Statistik Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Tegeh, I Made. 2016. “Program Sarjana
Mendidik di Daerah 3T (SM3T)”. Makalah disajikan dalam
Kenali SM-3T untuk Diri dan
Bangsa.
HMJ
PGSD
Singaraja,12 April 2016.
Winardi.
2007.
Manajemen
Perilaku
Organisasi. Edisi Revisi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
10
Download