“SIZE AND BOOK TO MARKET IN EARNING AND RETURNS” AND “STOCK RETURN VARIANCE” DINILOISVINA SUMSUN GEZY MEGALITTA NOVY YANA Size and Book to Market in Earning and Return • • • • BE (Book Equity) = nilai buku saham ME (Market Equity) = harga x saham outstanding Size (ukuran perusahaan) Excess Return = rata-rata return bulanan portofolio – Risk Free Rate bulanan • Small Minus Big (SMB) adalah selisih dari average tiap bulan return perusahaan small dengan average return perusahaan big • High Book to Market Equity Minus Low Book to Market Equity (HML) adalah selisih dari average tiap bulan return perusahaan HBME dengan average return perusahaan LBME • Market Return = rata-rata return bulanan seluruh saham – Risk Free Rate Bulanan • Fama dan French (1992) menyatakan bahwa beta pasar tidak mampu menjelaskan return saham sebaliknya size dan BE/ME mampu • Fama dan French (1993) menggunakan tiga faktor yang menjelaskan return portofolio saham dibuat berdasarkan size dan BE/ME • Fama dan French (1995) 1. Perusahaan dengan low BE/ME dapat menghasilkan laba lebih baik dibandingkan dengan perusahaan high BE/ME 2. Behavior dari rasio earning/price dan stock return menyarankan jika suatu saham dialokasikan pada portofolio berdasarkan size dan BE/ME maka forecast dari pertumbuhan laba menjadi tidak bias 3. Expected earning menjadi faktor penentu di dalam hasil dari penetapan harga yang rasional (rational pricing) Size BE/ME Portofolio • 30% Low, 40% Medium, 30% High (L,M,H) • Portfolio akhirnya dibagi menjadi 2 gol ME dan 3 gol BE/ME • (S/L, S/M, S/H, B/L, B/M, B/H) • Contohnya untuk S/L adalah golongan saham dengan ME yang kecil dan juga termasuk golongan saham dengan BE/ME yang kecil Profitabilitas: Earning dan Book Equity • Menghitung profitabilitas dengan EI(t)/BE(t-1) • EI adalah laba sebelum item extraordinary akan tetapi setelah dikurangi depresiasi,pajak, bunga dan preffered deviden • LOW BOOK TO MARKET • Sebelum formasi portofolio laba tumbuh lebih cepat dari book equity EI/BE naik • Setelah formasi portofolio book eq ity tumbuh lebih cepat dari laba, EI/BE turun • HIGH BOOK TO MARKET mengalami kebalikannya The Persistence of Profitability Dapat dijelaskan pada gambar berikut ini C:\Documents and Settings\LASADI\My Documents\GAMBAR 1.docx Kesimpulan Jurnal ini meneliti apakah perilaku harga saham, berhubungan dengan ukuran perushaan dan book to market equity (BE/ME), mencerminkan perilaku laba. Konsisten dengan rational pricing, high BE/ME mensinyalkan laba kecil dan low BE/ME mensinyalkan laba besar. Selain itu, harga saham meramalkan kebalikan dari pertumbuhan pendapatan diamati setelah perusahaan tersebut mendapat peringkat ukuran perusahaan dan BE/ME. Akhirnya, ada faktor market, ukuran perusahaan, dan BE/ME dalam laba seperti di dalam return saham. Faktor market dan ukuran perusahaan di dalam laba membantu menjelaskan return tersebut, tetapi kita tidak ditemukan hubungan antara faktor BE/ME di dalam laba dan return. Stock Return Variance • Equity Return lebih volatile selama jam perdagangan di bursa dibandingkan diluar jam perdagangan bursa • Dalam waktu satu jam ketika jam perdagangan bursa, variansnya antara 13 dan 100 kali lebih besar Hipotesis Penelitian • Hipotesis dari penelitian ini adalah : • (H.l):volatilitas waktu perdagangan tinggi disebabkan oleh informasi publik yang lebih mungkin diamati selama jam kerja normal. • (H.2): volatilitas waktu perdagangan tinggi disebabkan oleh private informations yang lebih mungkin untuk mempengaruhi harga saat waktu perdagangan (bursa buka) • (H.3): volatilitas waktu perdagangan tinggi disebabkan oleh kesalahan penetapan harga yang terjadi selama perdagangan. Hasil • • • • Hasil konsisten dengan private information hypothesis and the trading noise hypothesis. Mispricing hanya menyebabkan 4%-12% pada return variance harian Walaupun jika mispricing muncul selama trading day, efeknya kecil Kesimpulan: Variance disebabkan oleh differences pada arrival and incorporation informasi selama trading and non-trading periods. Possible explanations: • Private information – – – – Contohnya: Analyst reports, original research, insider trading Private information hanya berefek pada prices melalui trading Informasi diproduksi oleh investors dan security analysts Kebanyakan private information tidak berhubungan dengan prices selama trading hours Possible explanations: • Private information – – – Produksi dari private information lebih sering terjadi ketika bursa buka Security analysts lebih sering bekerja pada jam tersebut Benefit dari memproduksi private information lebih besar ketika bursa buka and informasi dapat dimanfaatkan lebih cepat dan mudah Case study: Exchange Holiday • Exchange holidays mengurangi nilai dari private information – • Informed investors harus menunda acting terhadap info mereka dan mengambil resiko bahwa orang lain akan menutupinya Untuk itu lebih sedikit private information akan dihasilkan Case study: Exchange Holiday • Jika variance return perdagangan besar disebabkan oleh trading noise variance seharusnya jatuh ketika bursa ditutup dan variance yang hilang seharusnya tidak recovered Kesimpulan • • • • Penelitian ini mempertimbangkan tiga penjelasan untuk fenomena ini: (1) Volatilitas disebabkan oleh informasi publik yang lebih mungkin untuk tiba pada jam kerja normal, (2) Volatilitas disebabkan oleh informasi pribadi yang mempengaruhi harga ketika diberitahu investor perdagangan; dan (3) Volatilitas disebabkan oleh kesalahan harga yang terjadi selama perdagangan. Meskipun fraksi yang signifikan dari varians harian disebabkan oleh mispricing, perilaku pengembalian sekitar libur bursa menunjukkan bahwa informasi adalah faktor prinsip di balik varians perdagangan tinggi. • TERIMA KASIH