BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fakta terjadinya pemanasan global makin jelas di depan mata. Maret 2008 tercatat sebagai bulan terpanas dalam sejarah dunia. Suhu rata-rata di daratan mencapai titik tertinggi, sedangkan suhu rata-rata keseluruhan, darat dan laut, menduduki peringkat kedua dalam catatan sejarah. Laporan Pusat Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) menyatakan rata-rata suhu daratan didunia sepanjang Maret 2008 adalah 4,9 derajat Celcius atau 1,8 derajat lebih tinggi dari suhu ratarata sepanjang abad ke-20. Kenaikan ini dipicu kenaikan suhu yang tinggi di daratan Asia. Para pakar cuaca dan iklim yakin hal tersebut erat kaitannya dengan emisi gas buang dari pabrik dan kendaraan bermotor ke atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Tindakan sekecil apapun dari setiap orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam menghadapi pemanasan global. Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun 1 2 terakhir. Penyebab dari pemanasan global ada tiga. Yang pertama, efek rumah kaca. Yang kedua adalah efek umpan balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Yang ketiga adalah variasi matahari. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 4550% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca. Dengan adanya isu-isu akan pemanasan global diatas, membuat ketakutan manusia menjadi bertambah sehingga pemerintah merespon hal tersebut, yaitu dengan mendukung adanya produk - produk ramah lingkungan. Dimana para akhirnya marketer mencari alternative baru dalam memasarkan produk mereka dengan memperhatikan dampak kepada lingkungan yang dinamakan dengan green product yang mempunyai karakteristik antara lain produk yang bisa digantikan, tidak mengandung 3 toxic, terbuat dari material yang bisa di adur ulang dengan kemasan yang minimal. Untuk produk yang menggunakan energi dan menghasilkan gas emisi selama proses produksi, green product merupakan alternative yang bisa memberikan produk yang ramah lingkungan. Dari sisi marketing, adanya dinamika pasar serta pertumbuhan orientasi dan perilaku konsumer membuat para marketer berpikir untuk memasarkan produk mereka dengan pendekatan isu produk ramah lingkungan. Yang dikenal sebagai ’Green Marketing’. Green Marketing mulai muncul pada tahun 1980. Workshop yang pertama kali diadakan pada tahun 1975 oleh American Marketing Association (AMA) dengan tema “Ecological Marketing”, dan akhirnya menjadi sebuah buku Green Marketing pertama dengan judul “Ecological Marketing”. Klaim-klaim ramah lingkungan tidak lagi terbatas pada komposisi atau karakteristik produk yang dihasilkan namun juga pada proses dan teknik produksinya. Menurut J. Polonsky, Green Marketing dapat didefinisikan sebagai ”semua aktivitas yang di rancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi berbagai perubahan dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia dengan meminimalisasi kerusakan lingkungan. Green Marketing juga mencakup mengembangkan dan mempromosikan produk atau jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan customer akan kualitas, performance, harga terjangkau dan kenyamanan tanpa merusak 4 lingkungan. Dengan sumber daya yang terbatas dan keinginan manusia yang tidak terbatas, sangat penting bagi marketer untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efisien untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Green Marketing adalah solusinya. 1.2 Rumusan Permasalahan Berdasarkan Vizu Study ( Mei, 2007 ) diketahui bahwa 51.9% dari warga Amerika menyatakan bahwa pemanasan global merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan 22% menyatakan bahwa pemanasan global itu penting untuk diperhatikan. Ketika ditanyakan hal apakah yang akan mereka lakukan untuk menghambat pemanasan global tersebut, sebanyak 18.5% menyatakan mereka akan melakukan segala hal yang mereka mampu lakukan, sebanyak 22.1% menyatakan akan merubah kebiasaan mereka. Dengan adanya data diatas semakin menunjukan perubahan perilaku masyarakat yang ingin membantu mengatasi kerusakan lingkungan. Dengan maraknya isu pemanasan global tersebut dan adanya data diatas membuat para pengusaha berlomba lomba untuk ikut berpartisipasi dan peduli terhadap keadaan yang bisa mengancam kehidupan manusia ini sekaligus dapat dianggap sebagai sebuah peluang bisnis baru. Salah satu usaha yang dilakukan oleh para pembisnis adalah dengan semakin meningkatkan inovasi dalam mengembangkan green product. Agar green product tersebut dapat menjadi suatu green product yang dapat bersaing, 5 dalam mengembangkan green product tersebut harus juga diimbangi dengan strategic green marketing yang efektif dan tepat guna. Untuk menerapkan strategic green marketing dengan tepat guna tidak mudah, berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para marketer untuk dapat menerapkan green marketing pada perusahaan mereka. Pada tesis ini akan dibahas mengenai strategic green marketing yang efektif dan tepat guna dalam rangka mengembangkan sebuah green product. Hal – hal apa saja yang menjadi atribute – atribute penting dalam sebuah green product, hal apa yang membuat konsumen menggunakan green product, dan strategi marketing seperti apa yang dapat membantu meningkatkan penjualan green product tersebut. Dengan di terapkannya strategic green marketing ini, dari sisi perusahaan pasti juga menginginkan keuntungan dari strategi yang mereka terapkan, apa saja manfaat atau benefit yang akan di peroleh perusahaan dengan menerapkan strategic green marketing akan dibahas dalam tesis ini. Dengan adanya pilihan – pilihan strategic green marketing yang ada, maka penulis akan memberikan masukan – masukan mengenai bagaimana strategic green marketing yang efisien dan efektif yang dapat di terapkan pada industri di Indonesia, yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi perusahaan – perusahaan agar dapat bersaing dipasar nantinya. Pertanyaan yang harus dijawab dalam pembahasan tesis ini adalah strategic green marketing seperti apakah yang akan menjadikan sebuah green product dapat diterima oleh konsumen ? 6 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Pada tesis ini akan membahas mengenai green product yang berkaitan dengan isu pemanasan global. Pembahasan yang dilakukan adalah mengenai atribute dari green product yang akan dihubungkan dengan alasan konsumen menggunakan green product, sehingga dari informasi yang ada, akan diolah menjadi suatu strategic green marketing dalam mengembangkan suatu green product. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari riset ini adalah menganalisa strategic green marketing dengan mengetahui atribute – attribute dari green product itu sendiri serta memberi solusi kepada para marketer cara memasarkan produk mereka tanpa merusak lingkungan alam dengan menggunakan secara efisien sumber daya yang tersedia. Manfaat dari riset ini adalah dengan hasil riset yang ada, dapat digunakan oleh para marketer di Indonesia dalam upaya peduli terhadap lingkungan dengan isu pemanasan global dan riset ini juga merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Magister Management menyelesaikan Program Pasca Sarjana di Universitas Bina Nusantara. dan 7 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian Dalam bab I yaitu Pendahuluan, membahas mengenai latar belakang penulisan tesis, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan penelitian Pada bab II yaitu Landasan Teori akan dibahas mengenai teori - teori yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan tesis yaitu, teori marketing, konsep marketing, marketing mix, green marketing, strategic green marketing, konsep green marketing, green marketing mix, green product dan green consumerism Bab III adalah Metodologi Penelitian. Pada bab ini membahas mengenai kerangka pikir, metode pengumpulan data, metode survei, sumber daya, teknik pengumpulan data, metode penelitian dan metode analisa yang akan digunakan dalam penelitian. Bab IV merupakan Analisis dan Pembahasan yang akan menjelaskan hasil proses data yang dilakukan dengan SPSS dengan metode analisis faktor dan uji reliability dan korelasi sehingga menghasilkan data yang dapat dijadikan informasi yang berguna dalam merancang sebuah strategic green marketing. Bab terakhir adalah bab V yang merupakan Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan umum yang didapat dari hasil analisis dan saran yang merupakan rekomendasi yang diharapkan dapat berguna bagi pembaca.