1 PRODUKSI IKLAN LUAR RUANG DI MEDIA ARTHA

advertisement
PRODUKSI IKLAN LUAR RUANG
DI MEDIA ARTHA ADVERTISING
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
Gelar Ahli Madya dalam bidang
Periklanan
Oleh:
Bantu Kurniawan
D.1307015
PROGRAM DIPLOMA III PERIKLANAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang pejabat yang katanya tidak suka iklan berkata kepada temannya.
“Jangan percaya iklan, semuanya omong kosong!”. Dalam percakapan
selanjutnya, dia membanggakan kemejanya yang katanya enak sekali dipakai.
Temannya bertanya. “Apa mereknya, mas?” Dia menjawab, “Van House”. Lalu
si pejabat menambahkan, “Pokoknya kalau beli baju, “Van House” deh!”. Tanpa
disadari ternyata dia juga sudah beriklan.
Memang, bila ada karya intelektual manusia yang dianggap paling
controversial dizaman modern ini, barangkali itu dalah iklan. Banyak orang secara
opriari membenci iklan, namun sesungguhnya disadari atau tidak disadari dia
sering beriklan.
Harus diakui tidak semua iklan simpatik dan bisa dipercaya. Iklan ansich
tidak berdosa. Iklan adalah sarana komunikasi yang tidak bisa dihindarkan
(inevitable) dalam Negara yang menganut system ekonomi yang berorrientasi ke
pasar. Selama mesin-mesin pabrik masi berputar, selama buruh-buruh pabrik
rokok masi melinting rokok, iklan diperlukan. Tugas iklan adalah menyampaikan
informasi tentang produk atau jasa, sekaligus menawarkanya kepada konsumen.
Iklan bahkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat menurut ukuran dunia
modern. Orang-orang desa zaman sekarang sudah tahu manfaat pasta gigi.
2
Dizaman dulu orang desa menggosok gigi dengan bubuk bata, dan mencuci
rambut dengan merang yang dibakar.
Iklan ibarat sebilah celurit. Berguna bagi petani untuk memotong rumput,
namun bisa juga dipakai untuk membunuh. Maka, tergantung kepada para
pembuat iklan (biro iklan dan juga kliennya), iklan yang bagai mana mereka buat.
Ditangan mereka keputusan, apakah akan membuat iklan simpatik, jujur, menarik,
berguna, dan disukai orang lain, atau sebaliknya. Sebagian dari penyebab citra
negative iklan itu antara lain penyajiannya yang sering “mengganggu” (termasuk
oleh pihak media), kurangnya wawasan para pembuatnya, rendahnya rasa estetika
atau kurangnya pengetahuan yang diperlukan untuk bidang ini.
Dengan adanya kreativitas diantara perusahaan iklan yang ada, bukan
tidak mungkin periklanan di Indonesia akan berkembang lebih baik dimasa
mendatang. Atas dasar tersebut diadakan Kuliah Kerja Media (KKM) yang
diharapkan mahasiswa periklanan dapat mengaplikasikan ilmu karja yang
diperoleh di “bangku kuliah”, sehingga dapat mengetahui gambaran / realita di
dunia kerja agar tidak merasa asing lagi menghadapi dunia usaha periklanan.
Selama satu bulan lebih penulis mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) Di
Media Artha Advertising, khususnya pada bagian produksi. Di bagian produksi
penulis ingin mengetahui mekanisme kerja proses produksi khususnya dalam hal
teknis pembuatan iklan luar ruang ( out door ) yang mulanya dari design iklan
mentah sampai menghasilkan karya nyata yang dikehendaki klien. Oleh karena
itu maka dalam laporan ini penulis menggunakan judul “ Produksi Iklan Ruang
di MEDIA ARTHA Advertising”.
3
B. Perumusan Masalah
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis dapat merumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memproduksi Iklan Luar Ruang di Media Artha Advertising
khususnya dibagian produksi ?
2. Apakah produksi Iklan Luar Ruang yang dihasilkan di Media Artha Advertising
sudah produktif ?
C. Tujuan dan Kegiatan Kuliah Kerja Media
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana cara memproduksi Iklan Luar Ruang yang di Media Artha
Advertising khususnya dibagian produksi ?
2. Apakah produksi iklan luar ruang yang dihasilkan di Media Artha Advertising
sudah di produktif ?
Sedangkan kegunaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan. Sebagai saran, sumbangkan pemikiran dan bahan
pertimbangan dalam meningkatkan kreativitas dan profesionalitas dalam
memproduksi iklan.
2. Bagi pihak lain. Memberikan sumbangan pemikiran dan tambahan
referensi bagi kegiatan selanjutnya.
4
D. Metedologi Laporan
Untuk menyelesaikan laporan ini, penulis dalam mengumpulkan data-data dengan
menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Metode pengamatan langsung terhadap obyek dan proses yang dilakukan.
2. Metode interview (Tanya jawab) dengan kabag operasional bagian produksi guna
memperoleh data yang diperlukan.
3. Metode pengumpulan data yang dilakukan saat penulis melakukan Kuliah Kerja
Media di Media Artha Advertising.
4. Studi pustaka dengan mengumpulkan data-data dari berbagai referensi sebagai
haluan pembuatan laporan, sehingga antara hasil yang diketahui dari laporan
dengan hasil yang didapat dari teori akan sesuai.
E. Hasil Laporan
Dari hasil pengamatan selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media dapat
diketahui bahwa produksi iklan luar ruang yang dihasilkan Media Artha Advertising
sudah cukup produktif.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Periklanan
iklan suatu kata yang tak asing diindera pendengaran kita, iklan dapat kita jumpai
dimana saja, dan kapan saja. Sebab iklan sudah sudah memasuki kehidupan kita
setiap hari adapun definisi iklan itu sendiri ada berbagai macam menurut pakar
periklanan. Periklanan adalah sebuah pesan yang dibayar oleh penaja tertentu dan
disampaikan melalui beberapa media komunikasi massa.
Menurut institute periklanan Inggris mengidentifikasikan istilah periklanan
sebagai berikut :
Ø Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling personal yang
diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk,
barang ataupun jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.
Menurut masyarakat periklanan Indonesia iklan didefinisikan sebagai berikut :
Ø Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media dan
ditunjukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Pengertian periklanan didefinisikan sebagai berikut :
Ø Keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penyampain iklan.
6
Pengertian iklan diatas adalah suatu bentuk penyampaian pesan kepada khalayak
dengan unsur persuatif yang melalui media tertentu agar iklan dapat
mempengaruhi masyarakat. System periklanan tertuju pada suatu proses untuk
jangka panjang baik itu iklan dalam bentuk lisan, tertulis, gambar maupun secara
audio visual.
Di dalam periklanan terdapat suatu kombinasi antar kreatifitas, riset
pemasaran, dan penjualan dengan berdasarkan pada perhitungannya atau strategi
marketing yang tepat maka semua pengeluaran menjadi tidak terbuang percuma.
Kampanye periklanan jika terencana dan terselenggara dengan baik akan
menghasilkan keuntungan yang besar.
B. Guna Periklanan Bagi Masyarakat
Hal terpenting dilakukan oleh periklanan untuk masyarakat
adalah
memberikan pengaruh atau lebih tepat pengaruh yang besar atas kehidupan
ekonomi pada konsumen. Periklanan melakukan hal ini dengan memberikan
pengetahuan untuk menentukan pilihan-pilihan yang telah diketahui tentang
produk-produk dan jasa yang tersedia. Periklanan memberi masyarakat
kemampuan untuk menilai penampilan produk-produk dan jasa-jasa yang mereka
pakai. Periklanan menciptakan harapan-harapan didalamnya yang membuat
masyarakat menjadi pelanggan yang lebih mempunyai permintaan, serta
periklanan mengahsilkan dialog antara produsen dan konsumen yang mendorong
produsen.
7
C. Media Luar Ruang
Dizaman
dahulu dunia barat, khususnya di Amerika, ada media iklan
yang disebut sandwich man. Seseorang membawa dua bilah karton lebar yang
diikat dan digantungkan dipundaknya. Kedua bilah karton itu begitu lebar
sehingga menutupi tubuh bagian depan dan bagian belakang dan membuat
badan orang tersebut
seoalah-olah “terjepit” atau terbungkus sepereti
sandwich. Kadang-kadang orang berpakaian seperti clown atau badut untuk
menarik perhatian. Karena itu, media yang menggunakan orang itu diberi
nama Sandwich man. Karton itu memang memuat tulisan yang menawarkan
sesuatu kepada khalayak ramai. Kemudian orang yang membawanya itu
berjalan hilir mudik sambil berjalan-jalan yang ramai sambil berteriak-teriak
(kadang-kadang memakai alat pengeras suara) menawarkan barang atau jasa
yang dijualnya. Itulah salah satu alat atau media periklanan zaman dulu di
Amerika yang kadang-kadang masi terlihat dimasa kini. Tentu saja jangkauan
media seperti ini sangat terbatas. Ketika saya masih kecil, Sandwich man itu
pernah saya lihat juga ddi Bandung. Sebuah kantor balai lelang setiap hari
sabtu menyebarkan orang yang berpakaian kelingser diseluruh kota dengan
tugas berteriak-teriak sambil memukul-mukul gong kecil. Tugasnya memberi
tahu orang-orang tentang adanya lelang barang bekas disuatu tempat tertentu.
Didadanya tertampang nama dan alamat balai lelangnya. Dipunggungnya
tertulis barang-barang bekas yang dilelang, mulai dari kursi, sofa, radio,
8
samapi pispot bekas. Orang atau penjual yang berteriak-teriak diseluruh kota
itu di Amerika dulu dusebut The Town Crier.
Jenis media ini masih banyak terdapaat di Indonesia. Bila anda berkeliling
di kota-kota besar dimana saja, disadari atau tidak, anda telah menyerap
ratusan atau mungkin ribuan pesan iklan yang terpampang diposter-poster,
spanduk, billboard, baliho, selebaran, dll. Mulai dari yang menawarkan bedak
untuk kecantikan wanita hingga bedak untuk membasmi kutu anjing, dari
yang menawarkan kompleks real estate mewah hingga ke “UNC mampet”.
Inilah jenis Media Luar Ruang (MLR) atau dalam bahasa inggris disebut
Outdoor Media.
Media luar ruang itu mempunyai kualitas khusus yang berbeda dengan
media iklan lainya. Namun, sama halnya dengan media iklan yang lain.
Kedudukan dan fungsi iklan lluar ruang telah mengalami perubahan dari
waktu ke waktu khususnya berkaitan dengan pemakainya. Fungsi utama
sarana ini adalah sebagai iklan untuk meningkatkan atau untuk sebagai media
sekunder untuk mendukung kampanye iklan dimedia cetak atau televisi
sehingga fungsinya lebih sebagai pendukung/pengulang kampanye iklan
dimedia utama. Iklan outdoor dapat bertahan pada posisinya selama
berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan tahunan. Kebanyakan papanpapan reklame yang bercat atau dihiasi lampu kelap-kelip sengaja dimasukan
sebagai perlengkapan iklan yang permanent. Jangka waktunya yang panjang,
dalam posisinya yang mencolok memberi nilai plus pengulangan iklan, dan
memastikan ingatan penontonnya.
9
Media luar ruang adalah kategori ukuran menengah yang dibatasi oleh
jumlah tempat tersedia menurut aturan pemerintah. Meskipun tidak dianngap
seampuh media lain,media luar ruang tetap memilki kelebihan. Kelebihan
tersebut dalam hal :
Ø cakupan geografisnya luas
Ø mampu melokalisasikan atau mengkonsentrasikan wilayah
Ø repetisinya tinggi, karena orang berlalu lalang akan secara tidak sengaja
melihat iklan tersebut
Ø dapat diletakan didekat penyaluran-penyaluran
Ø jumlah khalayak keseluruhan banyak
Namun media ini juga memiliki beberapa kekurangan, yakni :
Ø ketidakmampuan membuat banyak pesan sekaligus
Ø rentan terhadap cuaca
Ø kurangnya konsentrasi penglihat untuk mengingat pesan-pesan iklan
mereka secara sepintas
Ø waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan memamerkan
cukup lama
namun sekarang ini tidak menutup kemungkinan bahwa outdoor sebagai media yang
dominan.
10
D. Macam-macam Media Luar Ruang dan Proses Penyelenggaranya
Golongan media ini sudah tak terhitung jenis an jumlahnya. Bagi pengiklan,
setiap orang bisa merupakan media iklan, termaksud anda sendiri.
Tetapi adapun macam media luar ruang yang banyak dikenal masyarakat antara
lain :
1. Billboard
Billboard merupakan media iklan luar ruang yang dibuat dari bahan dasar plat
alumunium/plateser, yang biasanya dipasang dipinggir jalan yang strategis
atau mudah dilihat banyak orang dengan ketinggian 4-6 meter di atas
permukaan tanah.
2. Spanduk dan Benner
Media yang dibuat pada bahan kain dengan lebar 50-150 cm dan panjaang tak
terbatas, sedangkan benner biasanya berukuran 2x4 meter atau 4x6 meter.
3. Baliho
Media yang terbuat dari papan kayu, triplek, atau melamin yang dipasang
pada tiang atau kontruksi lain yang sifatnya tidak permanent.
4. Rontek dan Umbul-umbul
Media yang dibuat dari kain dan dipasang pada sebuah bamboo atau besi yang
berdiri. Ukuran lebar rntek biasanya 0,9 meter panjang minimal 1,5 meter,
maksimal 2 meter. Dimana pemasang disekitar tempat terselenggaranya suatu
acara.
5. Poster
11
Media yang terbuat dari kertas dan biasanya ditempatkan pada tempat-tempat
strategis seperti : Halte, pinggir jalan ramai, dan tempat-tempat yang sering
dilalui banyak orang.
6. Megaton atau Video Ron
Media yang menggunakan layer monitor besar berupa program reklame atau
iklan bersinar atau tidak dengan gambar dan tulisan berwarna yang dapat
berubah-ubah yang difungsikan dengan tenaga listrk.
7. Collybright
Media yang dibuat dari bahab dasar MMT atau Vinyl sejenis plastic dan
pemasangannya harus direntangkan dengan kuat agar jelas dilihat dan
berukuran 6x12 meter.
Adapun proses penyelenggaraan media-media diatas sebagai berikut:
1. Proses dengan Klien (pengiklan)
Ø Penyusunan studi kelayaakan iklanya.
Ø Perencaanaan lokasi dan bentuk media iklannya.
Ø Negosiasi harga media iklannya.
2. Proses Perijinan
Ø Pengurusan titik lokasi media.
Ø Pengurusan persetujuan konstruksi.
Ø Pengurusan persetujuab rancangan desain iklannya.
Ø Pelaksanaan pekerjaan kerangka konstruksi medianya.
12
3. Proses Produksi
Ø Penyiapan bahan-bahan medianya
Ø Pekerjaan artistic media
Ø Pelaksanaan pekerjaan kerangka kontruksi media
4. proses pemasangan
Ø pemasangan media
Ø pengawasan dan pemeliharaan
E. Efek dan Efektifitas Media Luar Ruang
Media luar ruang mempunyai efek-efek antara lain :
1. Tata Cahaya
Dibutuhkan pencahayaan yang cukup atraktif untuk menimbulkan minat orang
memperhatikan pesan dalam media ini.
2. Lampu Latar
Beberapa pengiklan biasanya experiment dengan holografi yang dapat
memproyeksikan efek taga dimensi suatu atau panel yang lain.
3. Bentuk
Perlu melakukan experiment untuk memecahkan keterkaitan pada sudut-sudut
segi empat yang membuat penampilan media ini menjadi kaku.
4. Infatabes
Menggunakan benda-benda yang digantungkan dan ditampilkan pada papan
reklame sehingga efek tiga dimensinya lebih terasa.
13
5. Gerakan
Panel-panel yang digerakan disebut kinetic board, digunakan untuk
menyajikan pesan-pasan yang berbeda-beda. Sudut panel terdiri dari dua atau
yiga sisi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang berubahubah sesuai dengan bergesernya khalayak sasaran yang lalu lalang dijalan
raya.
Efektifitas Media Luar Ruang antara lain:
1.
Jangkauan
Kemampuan media menjangkau khalayak sasaran pada media luar ruang.
Faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu menjangkau daerah
disekitarnya saja. Hal ini terhadi karena dalam hal bepergian, ternyata
manusia hanya sering menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti
rute kecuali jika ada gangguan.
2.
Frekwensi
Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak
sasaran saat mulai dilupakan.
3.
Kontinuitas
Kesinambungan media menyampaikna pesan iklan sesuai dengan tujuan
strategi periklanan.
4.
Ukuran
Kemampuan media memberikan ukuran yang patut oleh iklannya
memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan tiba-tiba.
14
5.
Warna
Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntuk oleh suasana
yang dikehendaki pada saat iklan disampaikan.
6.
Pengaruh
Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fumgsional
dalam hal menjual dirinya padda khalayak sasaran pesan harus singkat dan
ditampilkan secara jelas, harus dibaca setidaknya dalam tujuan detik
menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relative jauh,
menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu.
15
BAB III
DISKRIPSI LEMBAGA/INSTALASI KKM
A. Company Profile
Nama Perusahaan
: MEDIA ARTHA ADVERTISING
Nama Pimpinan
: Filtra Andy Artha
Alamat
:JL. Merpati No. 41 Kerten-Solo
Telp
: (0271) 713717
Fax
: (0271) 635912
Bidang Usaha
: Iklan Luar Ruang (Outdoor Advertising)
B. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan Media Artha Advertising didirikan pada tahun 2001 yang
dipimpin oleh Filtra Andhi Artha. Berlokasi di Jl. Merpati No. 41 KertenSolo. Bentuk perusahaan ini adalah perusahaan perorangan yang
menghasilkan produk berupa iklan luar ruang, seperti: spanduk, billboard,
umbul-umbul, dan lain-lain.
Awal mula berdirinya perusahaan ini berawal dari usaha sang ayah yaitu
Harno. AR yang sama-sama bergerak dibidang iklan luar (Outdoor
Advertising). Dari situlah perusahaan ini mulai berdiri dari penurunan
bakat sang ayah, Filtra Andy Artha mencoba mengikuti jejak ayahnya
untuk mendirikan perusahaan sendiri yang dinamai dengan Media Artha
16
Advertising yang berlokasi di daerah Kerten-Solo tersebut. Pada
permulaan
usahanya perusahaan ini sudah cukup dikenal oleh
masyarakat, sehingga cukup banyak pula order-order yang diterima dari
masyarakat maupun perusahaan-perusahaan
di Solo contohnya dari
fashion, hotel, sampai warung makan.
C. Struktur Organisasi
Didalam menjalankan usaha agar efektif dan efisien, setiap organisasi
membutuhkan individu-individu yang perlu diorganisir dan dikordinasi agar
terbentuk suatu kesatuan
yang secara bersama sama mengarah pada tujuan
perusahaan. Dengan demikian tidak akan terjadi kepentingan yang saling
berbenturan, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil yang memuaskan semua
pihak didalam organisasi usaha tersebut. Untuk itu diperlukan suatu struktur
organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang direncanakan dengan
seksama dan didasarkan pada penentuan tugas dan tanggung jawab yang jelas.
Bentuk atau struktur organisasi biro iklan Media Artha Outdoor advertising
adalah sebagai berikut :
17
Pimpinan
(Filtra Andy Artha)
Manager
( M. Sahid)
Sekretaris
( F. Lucy Amarita)
Kabag Produksi
( Antok)
Produksi
- marwanto
- yono
- wawan
- yuliono
Keterangan :
Adapun tugas dari masing-masing bagian dalam organisasi tersebut adalah
sebagai berikut :
1.
Pimpinan
bertugas mengkoordinasi segala kegiatan perusahaan,menentukan
kebijaksanaan
dalam
rangka
mengembangkan
usaha
yang
dikelolanya dan bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap
18
kelangsungan hidup perusahaan, mengangkat dan menghentikan
pegawai serta mewakili perusahaan di luar atau didalam perusahaan.
2.
Manager
mengatur dan bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional
perusahaa, memberikan laporan perusahaan baik dalam operasional
maupun keuangan perusahaan kepada pemimpin, mengambil
keputusan yang bersifat managerial guna memperlancar operasional
perusahaan, memberikan masukan kepada seluruh staf karyawan,
serta mencari klien dan memberi informasi kejelasan terhadap order
yang dipesan ke bagian produksi
3.
Sekretaris
membuat laporan keuangan secara berkala pada pimpinan, mengatur
seluruh penerimaan dan mengeluarkan perusahaan , mencatat keluar
masuknya order pada perusahaan serta, mengatur dan memberikan
masukan dalam hal pengeluaran dan penerimaan dana persahaan
berdasarkan analisis keuangan.
4.
Kabag produksi
Mengatur dan bertanggung jawab terhadap terhadap proses produksi
secara keseluruha, serta memimpin pelaksanaan produksi.
19
D. Produksi dan Mekanisme Kerja
1. Produksi
perusahaan Media Artha Advertising aadalah perusahaan yang
memproduksi media luar ruang. Produk yang dihasilkan diantaranya,
adalah :
- spanduk
- billboard
- neon box
- umbul-umbul
- Baliho dan Media Luar Ruang lainnya
2. Mekanisme
mekanisme kerja yang dilakukan dalam memproduksi iklan adalah:
Klien
: Membawa desain atau materi iklan.
Manager
: Kesepakatan terif, ukuran, warna, dan
Sebagainya.
Produksi
Merealisasikan desain.
Operasional lapangan
:Memasang ditempat yang telah ditentukan
Dan transportasi
dan telah disetujui setelah melunasi
Perpajakaan.
Monitoring
:Mengawasi agar tetap terjaga keamanannya
baik dari segi konstruksi maupun resikonya.
20
Pembongkaran
:Melakukan
pembongkaran
jika
waktu
kontrak yang telah ditentukan habis.
E. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi dari Media Artha Advertising adalah:
Menjadi perusahaan yang dapat melayani dengan professional pada
masyarakat atau pemerintah serta menjadi image perusahaan yang selalu
mengutamakan kerja dan kualitas hasil produksi yang terdepan. Menjadi
perusahaan yang dapat dipercaya dan selalu komitmen dengan kualitas
pelayanan.
b. Misi Media Artha Advertising
Menjaga inovasi dan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat atau
pemerintah dengan pelayanan yang sesuai dengan kemajuan teknologi
dalam dunia periklanan. Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas
demi menghasilkan produksi yang maksimal.
F. Klien
Klien perusahaan Media Artha Advertising diantaranya adalah:
· The Sunan Hotel
· Kafe Bola
· Hotel Agas
· PT. AIG Life
· SMP ST Theresia
· SMP 2 Negeri Surakarta
21
· Indosat
· Koperbesi
· Jaker PO
· AMARTA Institute
· Dll
22
BAB IV
PRODUKSI IKLAN LUAR RUANG
A. Pengertian Alat-alat Produksi
Alat-alat yang akan digunakan dalam memproduksi iklan luar ruuang diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Kertas Kalkir
kertasa kalkir adalah kertas yang digunakan sebagai alas untuk membuat
alas sketsa huruf atau gambar desain pada kertas payung dan juga
digunakan untuk alas mengcutter atau melubangi sketsa desain iklan.
2. Kertas payung
kertas payung digunakan unyuk membuat sketsa.
3. Meja sablon
meja sablon adalah meja yang digunakan untuk proses penyablonan, meja
tersebut terbuat dari kayu yang kuat dan tahan lama.
4. Rakel
alat ini terbuat dari kayu persegi dengan karet penyabut dibawahnya.
Rakel digunakan sebagai alat untuk mencetak atau menyablon. Karet
penyabut tersebut terbuat dari karet sintetis khusus yang mempunyai
ketahanan yang baik terhadap macam-macam minyak dan juga bahan
kimia lainnya.karet rakel ini terbagi dalam 3 jenis, yaitu :
23
a. karet
jenis kertas ,digunakan untuk menyablon desain/garis
halus, karet ini cocok untuk menyablon kertas sticker, mika dan
lain-lain. Jenis rakel ini A90, U85, V90.
b. Jenis sedang, karet ini sesuai digunakan untuk menyablon desain
yang biasa, karet jenis ini untuk menyablon kain kaos, dan lainlain. Jenis ini A80.
c. Jenis lunak, untuk menyablon desain yang besar atau bentuk
blok.
5. Penajam karet
alat ini berbentuk seperti pisau, digunakan
untuk menajamkan
permukaan karet penyaput yang ada pada nakel yang mengalami
kerusakan. Kerusakan pada karet penyaput tersebut akibat minyak atau
bahan kimia keras yang mengenai bagian ujung karet sehingga karet nakel
tersebut dapat kembali dipergunakan.
6. Screen
screen adalah kain semacam sutra yang khusus dibuat untuk menyablon,
kain screen ini ditempel pada bingkai screen. Hasil sablon sangat
ditentukan oleh jenis kain screen yang cocok. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan kain screen adalah ;
a. kecocokan kain dengan bahan tinta sablon.
b. Kemampuan menyablon dipermukaan yang digunakan.
Bentuk kain screen umumnya berwarna putih dan memiliki
berbagai
macam ukuran halus, kasar, elastis, tipis berpori-pori dan mempunyai
24
banyak jenis ukuran pori-porinya. Ada dua bahan dari kain screen, yaitu
nylon dan polyster. Kain screen nylon punya sifat atau karakteristik
elastis, cocok untuk kain printing dan tahan gesekan. Sedangkan polyster
sangatlah konsisten, yaitu perubahan iklim tidak menrubahnya sehingga
cocok untuk membuat sablon berkualitas tinggi.
7. Bingkai screen
bingkai screen adalah kerangka dimana
kain screen dipasangkan .
bingkai screen dibuat dari kayu atau alumunium. Bingkai screen harus
kuat dan tidak melengkung jika ditarik dan permukaan rangka
haruslah rata
ini
dan tidak berlubang, karena sangat berpengaruh dalam
proses penyablonan.
8. Plester
plester digunakan untuk
menempelkan
sketsa desain yang sudah
dipotong atau dilubangi ke screen untuk disablon. Dalam penempelan
didalam screen haruslah kuat dan rekat agar tidak bergerak atau lepas
waktu penyablonan.
9. Pensil, kapur tulis dan penggaris
alat yang digunakan untuk membuat sketsa desain pada kertas payung.
10. Kertas Payung
kertas yang digunakan untuk membuat sketsa desain.
25
B. Obat sablon Media Luar Ruang
1. Acrafon
Berbentuk cairan cat, bahan ini adalah bahan utama dalam pembuatan obat
sablon. Dalam pencampuran biasanya tekanan bahan ini 2x lipat ukuran
obat lainnya.
2. Pigmen
Pigmen berguna sebagai pemberi warna pada obat sablon. Berbagai warna
terdapat pada pigmen, namun pigmen sangat peka sekali dalam
pencampuran. Maka dalam pemberian pigmen perlu diperhatikan dalam
ketahanannya. Kira-kira ½ dari takaran acrapon.
3. Binder
Binder berupa cairan kental dan bening serta lengket. Binder sangat
berperan dalam pembuatan obat sablon, karena binder digunakan untuk
memperkuat dan mengawetkan obat sablon dari gangguan hujan
dan
panas. Percampuran binder dengan takaran ½ dari campuran acropon yang
terdiri dari:
a. Air
b. PTF (pengental)
c. Emultron (pemutih)
Pengaduan dari ketiga obat harus benar-benar tercampur sempurna.
26
C. Produksi Iklan Ruang
Adapun proses pembuatan iklan luar ruang sebagai berikut:
1. Spanduk dan Umbul-umbul
Pembuatan spanduk dan umbul-umbul pada dasarnya sama saja dari jenis
kain, alat, dan bahaannya. Hanya ukuran kainnya yang bebeda, untuk
spanduk: lebar kain 50-150 cm dan panjang terbatas, untuk umbul-umbul
lebar kain 0,90 cm dan panjang terbatas.
a. Bahan
: Kertas payung, kain spanduk, obat sablon, plaster, dan lem.
b. Alat
: Meja sablon, penggaris, pensil, cutter, jarum,kapur tulis,
pengaduk obat, rakel, dan screen.
Tahap – tahap pembuatan :
1. Tahap I
Mempelajari desain yang akan dikerjakan sepaham mungkin. Mendesain
huruf dan gambar yang diinginkan pemesan, serta skalanya dengan corel di
komputer. Memasang kertas payung atau kertas kasing kedalam mesin cloter
untuk proses cetak huruf font dan gambar. Setelah dicetak di kertas payung
melalui mesin cloter lalu memotongi gambar dan huruf yang akan digunakan
untuk proses penyablonan sesuai desain yang ada.
2. Tahap II
Siapkan kain yang akan digunakan untuk menyablon sesuai dengan ukuran
pesanan, lalu rentangkan diatas meja sablon. Letakkan sketsa atau editan yang
sudah dipotongi diatas kain sesuai dengan konsep pemesanan. Siapkan screen
sheet yang sesuai dengan ukuran kain lalu taruh diatas kain yang sudah
27
terdapat sketsa tadi, lalu rapikan sketsa yang sudah tertindih screen sheet
dengan jarum ( apabila ada sketsa yang miring atau tidak sesuai konsep ) lalu
lem kain screen yang terdapat sketsa agar sketsa melekat pada kain screen.
3. Tahap III
Sekarang saatnya memasuki tahap penyablonan, siapkan obat sablon yang
sesuai dengan warna – warna yang akan dibutuhkan. Pilih rakel yang sesuai
dengan sketsa yang akan disablon. Tuangkan obat sablon keatas kain screen
sesuai dengan sketsanya masing – masing. Mulai menyablon dengan
menyaput atau menarik rakel dengan gerakan kekanan atau kekiri harus
searah, ulangi beberapa kali agar obat sablon benar – benar merata pada kain.
Setelah itu angkat screen sheet kemudian kain yang sudah disablon untuk
dijemur ( dilakukan berulang – ulang sesuai jumlah pesanan ). Setelah kering
angkat kain sablonan untuk dilubangi ditiap sudutnya dan dipasang keeling
yang berfungsi untuk pengait tali ( jika diperlukan ), lalu dilipat dan simpan
sampai pemesan mengambilnya.
2. Cover Billboard
a. Bahan
: Kain, cat sbl;on, cat tembok, kertass payung, plester.
b. Alat
: Meja sablon, kuas besar dan kecil, penggaris ,pensil.
Tahap Pertama:
·
mempelajari materi desain
·
menghitung skala desain
·
menyambung kertas payung sesuai ukuran yang dibutuhkan
28
·
membuat sketsa huruf atau gambar sesuai desain pada kertas
payung
·
memotong sketsa dengan cutter sesuai dengan garis
Tahap kedua
·
siapkan kain yang telah disambung sesuai dengan ukuran cover
4x6 meter yang telah dipasangi keeling dipinggir kain.
·
Siapkan triplek untuk alas kain cover billboard sesuai dengan
luas kain cover.
·
Rentangkan kain cover diatas triplek kemudian bagian pinggir
kain ditarik
agar kencang dan direkatkan dengan triplek
menggunakan paku pines.
·
Letakan screen yang sudah ditempeli sketsa kain cover sesuai
dengan komposisi desainn.
·
Teliti huruf atau gambar, bila ada yang belum sesuai benarkan
dengan jarum.
Tahap ketiga
·
taruh obat sablon di atas screen
·
pilih rakel yang sesuai dengan menyelaputkan atau menarik obat
sablon agak menekan lalu gerakan ke kanan dan kiri sesuai
sketsa. Ulangi beberapa kali agar obat benar-benar merata.
29
·
Setelah selesai angkat
screen untuk dicuci bersih.
Cucilah
dengan bersih agar obat tidak menempel pada screen.
·
Cat background dan gambar dengan cat tembok memakai kuas
·
Kemudian lipat sesudah kering
D. List Pekerjaan
Order yang diproduksi Media Artha Advertising selama melaksanakan
Kuliah Kerja Media (KKM) diantaranya:
1. Spanduk acara sekolah.
2. Spanduk kampanye pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta
3. Spanduk event musro, The Sunan Hotel ( LA Light)
4. Spanduk umum (toko, warung makan)
30
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM)
di Media Artha Advertising, penulis dapat menyimpulkan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Pembuatan Media Luar Ruang (Outdoor Media) melalui tahapan yaitu
mempelajari desain, penyiapan alat dan bahan pembuatan sketsa, pencampuran
warna, penyiapan screen, proses penyablonan, sampai proses pengeringan dan
pengepakan.
2. Pembuatan spanduk prosesnya hampir sama dengan pembuatan umbul-umbul dan
banner hanya berbeda pada ukurannya saja, bahan yang digunakan antara lain:
kertas payung, kain, obat sablon, plester, dan lem, meja sablon, penggaris, dll.
Sedangkan tahapan pembuatannya adalah :
a. Mempelajari materi iklan, pembuatan sketsa, dan pemotongan
sketsa.
b. Menyiapkan kain dan direntangkan di atas meja sablon, merekatkan
sketsa pada kertas paying pada bagian bawah screen, meletakkan
screen sudah ditempel sketsa di atas kain yang akan disablon,
setelah siap kemudian masuk dalam tahap penyablonan.
c. Pengeringan dan pengepakan.
31
5. Dalam pembuatan cover billboard bahan dan peralatan yang digunakan adalah
kain, cat sablon, cat tembok, kertas payung, plester / lem, kaos besar, dan
kecil, penggaris, pensil, dll. Sedangkan tahapan pembuatannya adalah :
a. Mempelajari materi desain, menghitung skala desain, membuat sketsa
desain, dan memotongi sketsa desain pada kertas payung dengan cutter
sesuai garis sketsa.
b. Siapkan kain cover billboard 4x6m. Rentangkan cover diatas triplek,
letakkan screen yang sudah ditempeli sketsa di atas kain cover sesuai
dengan komposisi desain, setelah itu kemudian masuk pada tahap
penyablonan dan pengecatan.
c. Meskipun Media Artha Advertising dibilang masih tergolong
perusahaan periklanan yang baru berdiri akan tetapi produksi iklan
luar ruang yang dihasilkan perusahaan itu sudah cukup baik.
B. Saran
Dalam kesempatan penulisan ini disamping kesimpulan di atas, maka penulis
ingin memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi perusahaan Media Artha Advertising. Adapun saran yang penulis
kemukakan adalah.
1. Memberi kesempatan pada mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah
Kerja Media umtuk mencoba proses penyemprotan, walaupun waktu
pertama kali melakukan kesalahan penyablonan.
32
2. Menyediakan peralatan yang baik dan lengkap khususnya pada bagian
produksi, Karena bagian itulah yang menentukan baik buruknya iklan
yang dihasilkan.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan pada laporan
ini. Dan jika terdapat suatu kesalahan di dalam pemikiran dan penyelesaian
laporan tugas ini, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang terkait. Terima kasih.
33
DAFTAR PUSTAKA
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ketiga. (Jakarta : Erlangga)
Kasali, Rhenal. 1992. Manajemen Periklanan. Konsep dan aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafitti)
(http://media-ide.bajingloncat.com/2006/03/17/media-ruang-luar-untuk-iklan)
34
Download