BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Strategi adalah bagaimana cara agar mencapai suatu tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani, berbicara dan menyimpan) dan tentu saja, jumlah sumber daya yang tersedia, serta harus berpikir tentang e-strategic pemasaran sebagai saluran strategi di mana saluran elektronik dan media digital lainnya mendukung komunikasi dan saluran distribusi. Hal ini jelas membutuhkan bagaimana prioritas saluran yang harus digunakan, (Smith & Chaffey, 2008: 40). Berdasarkan jurnal yang berjudul “What is Strategy?” mengatakan Strategi adalah merumuskan pernyataan besar yang memiliki sedikit atau tidak berdampak pada orang-orang dalam organisasi yang menyediakan barang atau jasa. Biasanya para eksekutif senior diperusahaan melakukannya hanya sekali setahun dan membuat rencana strategi sepanjang tahun depan, (Phillips, 2011). Berdasarkan jurnal yang berjudul “Strategy as "Inferior" Choice: A Reinterpretation of Porter's "What is Strategy?"” mengatakan Strategi yaitu mencari posisi yang unik pada perusahaan melalui kompetisi. Posisi unik yang dimaksud adalah menghasilkan keuntungan yang kompetitif, dimana ukurannya diliat dari kemampuan perusahaan untuk membuat keuntungan lebih dan di atas rata-rata industri, (Prasad, 2010). 2.2. Marketing Marketing adalah suatu budaya perusahaan atau brand image dimana perusahaan dapat melakukan riset pasar, pengembangan bisnis atau produk baru dan melakukan promosi atau iklan. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memproduksi barang dan jasa yang akan dipasarkan, (Whalley, 2010: 9). Marketing adalah proses dimana perusahaan membuat produk baru untuk pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan untuk 7 8 mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai imbalan, (Kotler & Armstrong, 2010: 29). Marketing adalah mengelola hubungan pelanggan menguntungkan. Tujuan ganda dari pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dan tumbuh dengan memberikan kepuasan, (Armstrong, Kotler, Wong, & Saunders, 2012: 4). Salah satu promosi atau pemasaran yang berkembang pada saat ini yaitu melalui internet, seperti website dan sosial media (Sumber : m.Satublogs, Website Sebagai Media Promosi dan Pemasaran Global, http://www.academia.edu/2711601/METODE_PEMASARAN_KREATIF_DEN GAN_MENGGUNAKAN_MEDIA_INTERNET). Marketing mix adalah sering digunakan ketika mengembangkan strategi pemasaran karena memberikan kerangka sederhana untuk berbagai elemen yang berbeda dari penawaran produk untuk mempengaruhi permintaan produk dalam target markets, (Chaffey, 2009: 449). Marketing mix - 4 Ps tentang product, price, place dan promotion awalnya diusulkan oleh Jerome McCarthy (1960) - digunakan sebagai bagian penting dari pelaksanaan strategi pemasaran oleh banyak praktisi. 1. Produk (Product) Ada banyak alternatif untuk berbagai produk ketika sebuah perusahaan sedang mengembangkan strategi online. Pengambilan keputusan untuk produk yang berhubungan dengan internet dapat berguna yang dibagi menjadi keputusan yang mempengaruhi produk inti dan produk yang diperpanjang. 2. Promosi (Promotion) Spesifikasi dari promosi biasanya merupakan bagian dari strategi komunikasi. Ini akan mencakup pemilihan target pasar, penentuan posisi dan integrasi dari alat komunikasi yang berbeda. Internet menawarkan sesuatu yang baru, tambahan saluran 9 komunikasi pemasaran untuk menginformasikan kepada pelanggan tentang manfaat produk dan membantu dalam keputusan pembelian. 3. Harga (Price) Elemen price dari marketing mix mengacu pada kebijakan penetapan harga dari suatu organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan model penentuan harga dan, tentu saja, untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. 4. Tempat (Place) Allen dan Fjermestad (2001) berpendapat bahwa internet memiliki implikasi besar untuk tempat dalam marketing mix karena internet memiliki jangkauan global. Namun, karena biaya dan waktu pemenuhan internasional bersama-sama dengan masalah kepercayaan di negara setempat dan ketersediaan dukungan telepon, sebagian besar produk masih bersumber secara lokal. Pengecualian untuk ini adalah produk digital di mana tidak ada batasan fisik pada pemenuhan, jadi misalnya iTunes Apple telah terbukti berhasil dalam menawarkan layanan ini di seluruh dunia. 2.3. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran dapat dijelaskan dengan mengawali bagaimana perusahaan menyiapkan suatu penawaran baru yang meliputi dari produk, jasa, dan harga serta memanfaatkan media promosi yang terdiri dari promosi penjualan, periklanan, gugus wiraniaga, hubungan masyarakat, surat langsung dan pemasaran jarak jauh (telemarketing) untuk menjangkau saluran distribusi dan pelanggan akhir. 10 Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan dapat menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan pelanggan, (Kotler & Armstrong, 2010: 72). Strategi pemasaran adalah proses yang mengarahkan manager perusahan untuk meraih posisi pasar dalam waktu jangka panjang dalam target pasar, (Whalley, 2010: 49). 2.4. Konsep Strategi Pemasaran Ada lima konsep yang dirancang oleh organisasi dalam melaksanakan strategi pemasaran yaitu: Konsep Produksi, Konsep Produk, Konsep Penjualan, Konsep Pemasaran, dan Konsep Pemasaran Sosial, (Kotler & Armstrong, 2010: 33). 2.4.1. Konsep Produksi Konsep produksi menyatakan bahwa pelanggan akan menyukai produk yang tersedia dan sangat terjangkau. Maka dari itu perusahaan harus fokus pada peningkatan produksi dan distribusi yang efisien. Konsep ini adalah salah satu orientasi tertua yang menuntun penjual, (Kotler & Armstrong, 2010: 33). 2.4.2. Konsep Produk Konsep produk menyatakan bahwa pelanggan akan menyukai produk yang menawarkan fitur yang berkualitas tinggi, performa tinggi, dan inovatif. Maka dari itu perusahaan harus membuat peningkatan produk secara terus menerus, (Kotler & Armstrong, 2010: 34). 2.4.3. Konsep Penjualan Konsep penjualan menyatakan bahwa pelanggan tidak akan cukup membeli produk perusahaan kecuali perusahaan tersebut melakukan penjualan besar-besaran dan menggunakan promosi, (Kotler & Armstrong, 2010: 34). 11 2.4.4. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa mencapai tujuan organisasi bergantung pada pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan dari target pasar dan mengantarkan keinginan yang diinginkan lebih baik dari pada apa yang dilakukan kompetitor, (Kotler & Armstrong, 2010: 34). Gambar 2.1 Konsep Penjualan dan Pemasaran (Kotler & Armstrong, 2010: 34) 2.4.5. Konsep Pemasaran Sosial Konsep pemasaran sosial menyatakan bahwa strategi pemasaran seharusnya memikirkan apa yang pelanggan inginkan dan mempertahankan atau meningkatkan keinginan pelanggan dalam jangka panjang, (Kotler & Armstrong, 2010: 35). 12 Gambar 2.2 Konsep Pemasaran Sosial (Kotler & Armstrong, 2010: 35) 2.5. Media Sosial 2.5.1. Definisi Media Sosial Berdasarkan jurnal yang berjudul “What is social media?” mengatakan media sosial berhubungan dengan komunikasi dan semua orang suka berkumpul dan berbagi informasi antara satu sama yang lain. Jadi media sosial adalah dimana orang dapat dengan mudah terlibat dalam pertukaran informasi dengan topik apapun. Contohnya seperti membahas kejadian sehari-hari, berita, komentar produk atau jasa, mencari pekerjaan, dan memasarkan produk-produk yang dijual, (Lipscomb, 2010). 2.5.2. Hubungan Media Sosial dengan Marketing Berdasarkan jurnal yang berjudul “e-marketing” mengatakan banyak dari para ahli e-marketing mengatakan bahwa alat dari e-marketing khususnya media sosial sangatlah efektif untuk membangun hubungan yang kuat terhadap pelanggan dan penjualan secara tidak langsung melalui branding yang kuat dan pelayanan terhadap pelanggan yang lebih baik, (Milder, 2013). 13 2.6. Internet Internet adalah kumpulan jaringan sedunia yang menghubungkan jutaan bisnis, lembaga pemerintah, institusi pendidikan, dan perorangan, (Shelly & Vermaat, 2011: 74). Internet adalah sebuah jaringan komunikasi secara global yang digunakan untuk mengirimkan informasi yang diterbitkan di World Wide Web (www) dalam format standar yang berdasarkan pada Hypertext Markup Language (HTML) dengan menggunakan standar protokol yang berbeda seperti HTTP dan TCP/IP, (Chaffey, 2009: 186). 2.7. WWW (World Wide Web) WWW adalah kumpulan informasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen – dokumen hypermedia disimpan dan diterima dengan menggunakan skema penamaan yang unik, (McLeod & Schell, 2007: 60). Dalam pemakaian WWW ada beberapa istilah yang berhubungan, yaitu : 1. Website : Sebuah kumpulan dari beberapa halaman web yang terhubung ke internet yang menyediakan file – file hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain di jaringan. 2. Hypertext link : Petunjuk yang terdiri dari teks atau gambar yang digunakan untuk mengakses hypertext yang tersimpan di alamat website. 3. Web Page : File hypermedia yang disimpan secara unik di halaman website. 4. Homepage : Halaman pertama dari sebuah website yang menghubungkan halaman – halaman lain yang dapat diakses dari halaman utama. 5. Browser : Sebuah software yang di desain untuk menemukan dan membaca file di internet yang tertulis dalam bahasa HTML. 6. Universal Resource Locator (URL) : Alamat unik dari sebuah halaman web. 14 7. Protocol : Sebuah set peraturan yang mengelola komunikasi data. HTTP (HyperText Transport Protocol) adalah protokol untuk hypertext. Protokol lainnya adalah FTP (File Transfer Protocol). Di dalam sebuah URL, nama dari sebuah protokol diikuti dengan titik dua ( : ) dan dua garis miring (//). 8. Domain Name : Alamat dari website dimana halaman web disimpan. 9. Path : Sebuah petunjuk yang pasti dan file dalam website. HTML (atau HTM) adalah akhiran untuk kode program yang dituju oleh file hypertext. 2.8. Website Website merupakan lokasi virtual untuk keberadaan organisasi pada World Wide Web (WWW), biasanya dibuat berdasarkan beberapa halaman web dan single homepage yang telah didesain berdasarkan URL yang unik, (Strauss & Frost, 2012: 423). Website adalah kumpulan dari web pages yang berhubungan dan items yang terkait, seperti dokumen dan gambar, yang tersimpan di sebuah web server, (Shelly & Vermaat, 2011: 81). World Wide Web (WWW) adalah teknik yang paling umum untuk mempublikasikan informasi di Internet. Hal ini diakses melalui browser web yang menampilkan halaman web dari embedded graphics dan HTML-atau XMLencoded text. (Chaffey, 2009: p.753) 2.9. Elemen – Elemen Website 1. Web Server Web server adalah sebuah komputer atau server yang dapat memberikan halaman web ke komputer pengguna, (Shelly & Vermaat, 2011: 81). 15 2. Web Browser Web browser atau browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses dan melihat web, (Shelly & Vermaat, 2011: 81). 3. Web Address Web address memiliki alamat yang unik, disebut URL (uniform resource locator) atau alamat web. Alamat web mengandung protocol, domain name, dan terkadang path dari web page spesifik atau lokasi dari suatu web page, (Shelly & Vermaat, 2011: 82). 2.10. HTML (Hypert Text Markup Languge) HTML adalah bahasa pemformatan khusus yang digunakan oleh programmer untuk memformat dokumen yang ditampilkan pada web, (Shelly & Vermaat, 2011: 678). 2.11. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) HTTP adalah standar yang mendefinisikan cara informasi ditransmisikan melalui Internet antara browser web dan server web. (Chaffey, 2009: p.743) 2.12. PHP PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, adalah bahasa scripting yang gratis dan open source. PHP bahasanya mirip dengan C, Java, dan Perl, digunakan terutama pada web server Linux, (Shelly & Vermaat, 2011: 682). 16 2.13. MySQL MySQL adalah turunan dari sebuah konsep utama dalam database, yaitu Structured Query Language (SQL) sebagai database, (Welling & Thomson, 2001: 4). 2.14. Java Script JavaScript adalah bahasa interpretasi yang mengizinkan programmer untuk menambah konten dinamis dan elemen interaktif untuk sebuah web page, (Shelly & Vermaat, 2011: 682). 2.15. Database Database adalah kumpulan dari data yang disusun dengan cara yang memungkinkan akses, penerimaan, dan penggunaan dari data tersebut, (Shelly & Vermaat, 2011: 153). 2.16. E-Marketing E-Marketing adalah suatu proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik khususnya internet, (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006: 9). Ciri-ciri e-marketing yang baik adalah e-marketing yang mampu memanfaatkan website untuk melakukan, (Smith & Chaffey, 2008: 18): 1. Identifikasi kebutuhan pelanggan dengan memanfaatkan komentar, request dan complaint dari pelanggan yang disampaikan melalui e-mail, bulletin board dan chat room. Selain itu bisa juga dengan menggunakan hasil analisis dari web analytic dan survey online. Semua informasi ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas situs, 17 meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, serta memprediksi kebutuhan pelanggan di masa depan. 2. Antisipasi mengenai adanya kebutuhan lain dari pelanggan, dengan memberikan pertanyaan secara online kepada pelanggan, atau memberikan rekomendasi kepada pelanggan berdasarkan pembelian terdahulu, yang memungkinkan pelayanan secara personal berdasarkan pola perilaku pelanggan yang telah dianalisis. 3. Pemuasan kebutuhan pelanggan secara mudah, karena dengan adanya website, perusahaan dapat memberikan pelayanan after sales yang dilengkapi dengan komunikasi secara berkelanjutan yang dapat mendukung terciptanya hubungan jangka panjang dengan pelanggan. 4. Melakukan ketiga hal di atas secara mudah, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, dengan adanya internet semua hal di atas jadi lebih mudah dilakukan bila dibandingkan dengan melakukannya melalui media offline. 2.17. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah sebuah alat yang sangat membantu namun sederhana, yang dapat membantu organisasi menganalisis sumberdaya dalam perusahaan hal kekuatan dan kelemahan dan menggabungkan dengan lingkungan luar dalam hal peluang dan ancaman, (Chaffey, 2009: 274). 18 Gambar 2.3 Analisa SWOT (Chaffey, 2009: 274) 2.18. Search Engine Optimization (SEO) Search Engine Optimization (SEO) adalah pendekatan terstruktur yang digunakan untuk meningkatkan posisi suatu perusahaan atau produkproduk di mesin pencari atau daftar pencarian untuk fase unik yang dipilih, (Chaffey, 2009: 507). 2.19. Meta Tags Meta Tags adalah sebuah kata kunci yang merupakan bagian dari halaman HTML yang dapat menghasilkan daftar pencarian yang lebih tinggi, apabila cocok dengan jenis kata kunci yang dicari, (Chaffey, 2009: 508). 2.20. Business to Business (B2B) Transaksi yang terjadi antara organisasi dan organisasi lainnya, (Chaffey, 2009: 26). 19 2.21. Blueprints Blueprints adalah sebuah gambaran yang menunjukkan hubungan antara halaman dan komponen konten lainnya, serta dapat digunakan untuk menggambarkan organisasi, navigasi dan sistem label, (Chaffey, 2009: 636). Gambar 2.4 Site Structure Diagram (Blueprint) (Chaffey, 2009: 637) 2.22. Wireframes Menurut Wodtke (2002), wireframes yaitu menggambarkan sebuah gambar rangka atau biasa dikenal dengan “skema” sebagai suatu uraian dasar setiap halaman, dibuat untuk menunjukkan elemen halaman, hubungan mereka dan kepentingan relatif, (Chaffey, 2009: 636). 20 Gambar 2.5 Contoh Wireframe (Chaffey, 2009: 638) 2.23. SOSTAC Rencana e-marketing diperlukan sebagai tambahan terhadap strategi e-business untuk menjelaskan bagaimana tujuan khusus dari sisi penjualan dari strategi e-business akan dicapai melalui kegiatan pemasaran seperti riset pemasaran dan komunikasi pemasaran, (Chaffey, 2009: 418). Kami akan menggunakan model proses strategi yang sama untuk perencanaan e-marketing, yaitu dengan menggunakan kerangka SOSTAC yang dikembangkan oleh Paul Smith (1999) dan ini merangkum berbagai tahap yang harus terlibat dalam strategi pemasaran dari pengembangan strategi untuk implementasi (Gambar 2.6). Tahapan yang terlibat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Situasi – Dimana kita sekarang ? (Situation – where are we now?) 2. Tujuan – Dimana kita mau berada ? (Objectives – where do we want to be?) 21 3. Strategi – Bagaimana kita bisa sampai di sana ? (Strategy - how do we get there?) 4. Taktik – Bagaimana tepatnya kita kesana ? (Tactics – how exactly do we get there?) 5. Tindakan – Apa rencana kita ? (Action – what is our plan?) 6. Kontrol – Apakah kita sampai disana ? (Control – did we get there?) Gambar 2.6 SOSTAC - Kerangka Kerja Umum Untuk Perencanaan E-Marketing (Chaffey, 2009: 419) Berikut penjelasan untuk masing-masing tahapan pada kerangka SOSTAC : 22 2.20.1. Situasi – Dimana Kita Sekarang ? (Situation - where are we now?) Situation analysis adalah adalah untuk memahami lingkungan saat ini dan masa depan dimana perusahaan beroperasi untuk mencapai tujuan strategis yang realistik mengingat apa yang terjadi di pasar, (Chaffey, 2009: 420). Gambar 2.7 Kerangka Kerja Situation Analysis (Chaffey, 2009: 421) 2.20.1.1. Demand Analysis Faktor utama penggerak e-marketing dan tujuan strategi ebusiness adalah level saat ini dan proyeksi di masa depan dari permintaan pelanggan untuk layanan e-commerce di segmen pasar yang berbeda, (Chaffey, 2009: 421). Hal ini akan mempengaruhi permintaan produk secara online dan pada gilirannya, harus mengatur sumber daya yang dikhususkan untuk saluran online yang berbeda. Analisis permintaan meneliti penggunaan pelanggan saat ini dan dimasa 23 yang akan datang terhadap masing-masing saluran digital dan jasa yang berbeda dalam target pasar yang berbeda. Hal ini dapat ditentukan dengan menanyakan masing-masing pasar : 7. Berapa persentase bisnis pelanggan memiliki akses ke internet? 8. Berapa persentase member unit pembelian dalam bisnis ini memiliki akses ke internet? 9. Berapa persentase pelanggan yang siap untuk membeli produk tertentu anda secara online? 10. Berapa persentase pelanggan dengan akses ke internet tidak siap untuk pembelian secara online, tetapi dipengaruhi oleh informasi berbasis web untuk membeli produk secara offline? 11. Seberapa populer perangkat keterlibatan pelanggan online yang berbeda seperti fitur web 2.0 seperti blog, komunitas online dan RSS feed? 12. Apa saja hambatan untuk adopsi antara pelanggan dari saluran yang berbeda dan bagaimana kita dapat mendorong adopsi? Analisis situasi sebagai bagian dari perencanaan e-marketing harus menentukan tingkat akses ke internet di pasar dan kecenderungan untuk dipengaruhi oleh internet untuk membeli baik secara offline atau online. Gambar 2.8 merangkum jenis gambar perencana e-marketing yang perlu untuk dibangun. Untuk setiap pasar geografis perusahaan bermaksud untuk melayani kebutuhan penelitian untuk menetapkan : 1. Persentase pelanggan dengan akses internet (atau mobile). 2. Persentase pelanggan yang mengakses situs web (dan berbagai jenis layanan). 3. Persentase pelanggan menguntungkan. yang akan dipengaruhi secara 24 4. Persentase pelanggan yang membeli secara online. Gambar 2.8 Analisis permintaan pelanggan untuk pasar mobil (Chaffey, 2009: 423) 2.20.1.2. Competitor Analysis Competitor analysis adalah monitoring penggunaan ecommerce oleh kompetitor untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan yang sangat penting dalam emarketplace karena sifat dinamis dari media internet, (Chaffey, 2009: 425). benchmarking Dampak pesaing dari dinamika bukanlah ini one-off adalah bahwa activity ketika mengembangkan strategi, tetapi harus terus-menerus. Benchmarking layanan dan strategi online dari kompetitor merupakan bagian penting dari kegiatan perencanaan dan juga harus terjadi secara terus-menerus dalam rangka untuk merespon pendekatan pemasaran baru seperti harga atau promosi. 25 Benchmarking kompetitor memiliki perspektif yang berbeda dimana melayani tujuan yang berbeda, (Chaffey, 2009) : 1. Review kemampuan internal : seperti sumber daya, struktur dan proses vs pelanggan eksternal saat menggunakan fitur dari situr web. 2. Dari proposisi inti melalui branding ke online value proposition (OVP). Proposisi inti akan didasarkan pada berbagai produk yang ditawarkan, harga dan promosi. OVP menggambarkan jenis layanan web yang ditawarkan yang akan menambah nilai dari sebuah merek. 3. Aspek yang berbeda dari siklus hidup pelanggan : akuisisi pelanggan, konversi retensi. Selain kegunaan, pandangan pelanggan harus diupayakan pada aspek yang berbeda dari marketing mix seperti harga dan promosi. 4. Kualitatif ke kuantitatif: dari penilaian kualitatif oleh pelanggan melalui survei dan focus group melalui analisis kuantitatif oleh auditor independen dari data di akuisisi pelanggan (misalnya jumlah pengunjung situs atau mencapai dalam pasar, biaya perolehan, jumlah pelanggan, volume penjualan dan pendapatan dan pangsa pasar); konversi (rata-rata tingkat konversi) dan retensi seperti konversi berulang dan jumlah pelanggan aktif. 5. In-sector dan out-of-sector : benchmarking terhadap situs serupa dalam sektor dan meninjau dari sektor ke sektor yang cenderung lebih maju, misalnya penerbit online, jaringan sosial dan situs merek. Layanan benchmarking tersedia untuk jenis perbandingan dari para analis seperti Bowen Craggs & Co (www.bowencraggs.com). 6. Pengukuran financial ke pengukuran non-financial. Melalui meninjau sumber-sumber intelijen kompetitif seperti laporan perusahaan atau informasi tambahan 26 tentang pengajuan pajak yang mungkin tersedia pada omset dan laba yang dihasilkan oleh saluran digital. Tapi aspek forward-looking lain dari kemampuan perusahaan yang didirikan pada kerangka pengukuran scorecard yang seimbang juga harus dipertimbangkan, termasuk alokasi sumber daya, inovasi dan pembelajaran. 7. Dari pengalaman pengguna ke evaluasi expert. Penelitian benchmarking harus mengambil dua perspektif alternatif, dari ulasan pelanggan yang sebenarnya tentang daya guna ke evaluasi expert independen. 2.20.1.3. SWOT Analysis Analisis SWOT sebuah alat yang relatif sederhana namun kuat yang dapat membantu suatu organisasi untuk menganalisis sumberdaya internal mereka dalam hal kekuatan(strengths) dan kelemahan(weaknesses) dan mencocokkannya terhadap lingkungan eksternal dalam hal peluang(opportunities) dan ancaman(threats). Analisis SWOT memiliki manfaat yang besar bila digunakan tidak hanya untuk menganalisis situasi saat ini, tetapi juga sebagai alat untuk merumuskan strategi. 27 Gambar 2.9 Contoh SWOT Analysis Sumber : Chaffey (2009: 422) 2.20.2. Tujuan – Dimana kita mau berada ? (Objectives - Where Do We Want To Be?) Objectives adalah pernyataan dan komunikasi dari misi, visi dan tujuan organisasi, (Chaffey, 2009: 281). Menentukan dan mengkomunikasikan tujuan strategis organisasi merupakan elemen kunci dari setiap model proses strategi karena : 1. Definisi strategi dan elemen penerapan strategi harus diarahkan pada bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan. 28 2. Keberhasilan keseluruhan strategi e-business akan dinilai dengan membandingkan hasil aktual terhadap tujuan dan mengambil tindakan untuk meningkatkan strategi. 3. Jelas, tujuan yang realistis membantu mengkomunikasikan tujuan dan signifikansi dari inisiatif e-business untuk karyawan dan mitra. Gambar 2.10 Elemen dari Strategic Objectives untuk e-business (Chaffey, 2009: 282) 2.20.3. Strategi – Bagaimana Kita Sampai di Sana ? (Strategy - How Do We Get There?) Strategi adalah digerakkan oleh tujuan dan visi sebagaimana dimaksud dalam bagian sebelumnya. Sebagai strategi dirumuskan berdasarkan visi dan tujuan, sehingga perlu untuk sering meninjau kembali dan merevisi mereka. Dalam bagian ini keputusan strategis utama yang 29 dihadapi oleh tim manajemen yang mengembangkan strategi e-bisnis yang terakhir, (Chaffey, 2009: 295). Target marketing strategy adalah Evaluasi dan pemilihan segmen yang tepat dan pengembangan tawaran yang sesuai, (Chaffey, 2009: 437). Target marketing strategy ini memiliki 4 tahap, yaitu : Gambar 2.11 Tahapan dalam Pengembangan Target Marketing Strategy (Chaffey, 2009: 437) a. Segmentasi (Segmentation) : Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan segmen pasar. b. Target Pasar (Target Marketing) : Mengevaluasi dan memilih target segmen. c. Posisi (Positioning) : Mengidentifikasi proposisi untuk setiap segmen. d. Perencanaan (Planning) : Menggunakan sumber daya untuk mencapai rencana. 30 2.20.4. Taktik – Bagaimana Tepatnya Kita Kesana ? (Tactics - How Exactly Do We Get There?) Marketing tactics untuk menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional berbasis di sekitar unsur-unsur marketing mix, (Chaffey, 2009: 448). Marketing mix adalah sering digunakan ketika mengembangkan strategi pemasaran karena memberikan kerangka sederhana untuk berbagai elemen yang berbeda dari penawaran produk untuk mempengaruhi permintaan produk dalam target markets, (Chaffey, 2009: 449). Marketing mix - 4 Ps tentang product, price, place dan promotion awalnya diusulkan oleh Jerome McCarthy (1960) - digunakan sebagai bagian penting dari pelaksanaan strategi pemasaran oleh banyak praktisi. 4 Ps telah diperluas menjadi 7 Ps dengan memasukkan tiga elemen lebih lanjut yang lebih mencerminkan jasa pengiriman: people, processes dan physical evidence (Booms and Bitner, 1981), meskipun orang lain berpendapat bahwa ini dimasukkan dalam 4 Ps. Marketing mix diterapkan ketika mengembangkan strategi pemasaran, karena memberikan kerangka yang sederhana untuk berbagai elemen yang berbeda dari penawaran produk untuk mempengaruhi permintaan produk dalam pasar. 31 Gambar 2.12 Elemen dari Marketing Mix (Chaffey, 2009: 449) 5. Produk (Product) Ada banyak alternatif untuk berbagai produk ketika sebuah perusahaan sedang mengembangkan strategi online. Pengambilan keputusan untuk produk yang berhubungan dengan internet dapat berguna yang dibagi menjadi keputusan yang mempengaruhi produk inti dan produk yang diperpanjang. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan bagaimana internet dapat digunakan untuk mengubah rentang atau kombinasi produk yang ditawarkan. Beberapa perusahaan hanya menawarkan bagian dari produk secara online. Sebuah perusahaan mungkin memiliki katalog yang lebih lengkap yang tersedia secara online daripada yang tersedia melalui brosur offline. 32 6. Promosi (Promotion) Spesifikasi dari promosi biasanya merupakan bagian dari strategi komunikasi. Ini akan mencakup pemilihan target pasar, penentuan posisi dan integrasi dari alat komunikasi yang berbeda. Internet menawarkan sesuatu yang baru, tambahan saluran komunikasi pemasaran untuk menginformasikan kepada pelanggan tentang manfaat produk dan membantu dalam keputusan pembelian. 7. Harga (Price) Elemen price dari marketing mix mengacu pada kebijakan penetapan harga dari suatu organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan model penentuan harga dan, tentu saja, untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. Implikasi utama dari internet untuk aspek harga dari mix adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan transparansi harga dan implikasinya pada perbedaan harga. Quelch dan Klein (1996) menjelaskan dua efek yang bertentangan dari internet pada harga yang terkait dengan transparansi harga. Pertama, pemasok dapat menggunakan teknologi untuk perbedaan harga, misalnya pelanggan di berbagai negara. Namun, jika tindakan pencegahan untuk harga tidak dilakukan, pelanggan mungkin dapat segera mengetahui tentang diskriminasi harga dan mereka akan keberatan untuk itu. Pendekatan kompromi yang digunakan oleh banyak perusahaan adalah dengan menggunakan perbedaan harga dengan harga yang lebih rendah atau menawarkan internet untuk beberapa produk mereka secara online. Harga online harus memperhitungkan konsep elastisitas harga dari permintaan. Ini adalah ukuran dari perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi yang menunjukkan perubahan dalam permintaan untuk produk atau jasa dalam menanggapi perubahan harga. 33 2. Tekanan pada harga (termasuk komoditisasi). Untuk komoditas bisnis, lelang pada pertukaran business-to-business juga dapat memiliki efek untuk menurunkan harga. 3. Pendekatan penetapan harga baru (termasuk harga dinamis dan lelang). Selain lelang yang dijelaskan di atas, internet memperkenalkan peluang baru untuk harga dinamis, misalnya pelanggan baru bisa secara otomatis diberikan diskon pembelian untuk tiga item pertama. 4. Struktur atau kebijakan harga alternative. Berbagai jenis penetapan harga dapat dilakukan di internet, khususnya untuk digital, produk yang didownload. Software dan musik selama ini telah dijual secara tradisional untuk suatu hak berkelanjutan untuk digunakan. Internet menawarkan pilihan baru seperti pembayaran tiap pemakaian, sewa dengan biaya tetap per bulan atau pengaturan sewa. Pilihan bundling mungkin juga lebih mungkin. 8. Tempat (Place) Allen dan Fjermestad (2001) berpendapat bahwa internet memiliki implikasi besar untuk tempat dalam marketing mix karena internet memiliki jangkauan global. Namun, karena biaya dan waktu pemenuhan internasional bersama-sama dengan masalah kepercayaan di negara setempat dan ketersediaan dukungan telepon, sebagian besar produk masih bersumber secara lokal. Pengecualian untuk ini adalah produk digital di mana tidak ada batasan fisik pada pemenuhan, jadi misalnya iTunes Apple telah terbukti berhasil dalam menawarkan layanan ini di seluruh dunia. 9. Orang (People), Proses (Process) dan Bukti Fisik (Physical Evidence) People, process dan physical evidence adalah sangat penting untuk penyediaan layanan. Meningkatkan pelayanan juga merupakan elemen penting dari online branding yang dijelaskan dalam pada bagian fokus berikutnya. Physical evidence dapat diterapkan untuk desain web atau 34 kemasan yang menyertainya saat barang dikirimkan. Secara alternatif, ini dapat diartikan sebagai bagian dari produk yang diperpanjang. Organisasi dapat menguji tindakan yang diperlukan pada setiap tahap untuk berbagai jenis skenario, misalnya pertanyaan dari pelanggan baru atau yang sudah ada, pertanyaan tentang situs web atau e-mail dari berbagai tahap dalam proses pembelian seperti pra-penjualan, penjualan atau pasca-penjualan. 2.20.5. Tindakan (Action - The Details of Tactics who Does, what and when) Actions adalah komponen dari perencanaan e-marketing yang mengacu pada aktivitas yang dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan rencana tersebut, (Chaffey, 2009: 469). Pertanyaan yang perlu dijawab ketika menentukan actions meliputi : 1. Tingkat investasi mana dalam saluran internet yang sudah cukup untuk memberikan layanan ini? 2. Apa yang akan menjadi payback? 3. Jenis pelatihan apa yang diperlukan oleh staff? 4. Tanggung jawab baru apa yang diperlukan untuk memberikan layanan berbasis Internet? 5. Kegiatan apa saja yang terlibat dalam menciptakan dan memelihara situs web? Pada tahap ini perencanaan e-marketing akan diputuskan untuk menyimpulkan tindakan yang harus terjadi. 35 2.20.6. Kontrol – Apakah Kita Sampai Kesana ? (Control - Did We Get There?) Control adalah komponen dari perencanaan e-marketing yang dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk memperoleh pandangan dan pendapat pelanggan dan teknik baru seperti analisis file log web-server yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan tercapai, (Chaffey, 2009: 470). 2.24 Kerangka Pikir Gambar 2.13 Kerangka Pikir 36 Penjelasan dari gambar 2.12 yaitu tahapan kerja yang akan dilakukan dalam pembuatan e-maekting dan menggunakan metode SOSTAC sebagai acuan dalam perancangan dan implementasi strategi e-marketing. Pada tahap pertama yaitu melakukan tahap analisis yang terdiri dari Situation Analysis, Objectives, Strategy, dan Tactics. Dimana Situation Analysis yaitu untuk menganalisis dan mengetahui keadaan perusahaan pada saat ini, situation analysis tebagi lagi menjadi empat bagian yaitu Demand Analysis untuk mengetahui kebutuhan dari pelanggan dengan menggunakan penyebaran kuesioner, Competitor Analysis untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pesaing, Intermediary Analysis untuk menganalisis yang akan dilakukan oleh perencana media untuk media kampanye iklan online, dan Internal Marketing Audit untuk menilai kemampuan sumber daya dari perusahaan dan dibandingkan dengan pesaingnya. Serta ada tujuan dari perancangan e-marketing dengan menggunakan metode 5S dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, sehinga taktik akan mendukung strategi yang digunakan. Setelah tahap analisa, masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan dan implementasi, pada tahap ini action yang digunakan yaitu alat atau tools yang akan digunakan unutk merancang dan mengimplementasikan website e-marketing yang akan dibuat, dan control untuk dapat mengetahui apakah e-marketing yang sudah diterapkan berjalan dengan baik atau belum, untuk dapat mengetahuinya dengan menggunakan google analytics. 7