Slide 1

advertisement
Pertemuan III
TEORI
DESENTRALISASI I
Heru Syah Putra, SE,. MA
Banda Aceh, 23 Maret 2017
Pengertian Desentralisasi
Menurut Rondinelli & Cheema (1983 : 18):
Dari sudut pandang kebijakan dan administrasi :
“Desentralisasi adalah transfer perencanaan, pengambilan keputusan,
atau
otoritas administrative dari pemerintah pusat kepada
organisasinya di lapangan, unit -unit administrative lokal, organisasi
semi otonom dan organisasi parastatal, pemerintahan lokal, atau
organisasi nonpemerintah”
Litvack & Seddon (1999 :2) mengemukakan bahwa desentralisasi adalah
: “ transfer of authority and responsibility for public function from
central to sub-ordinate or quasi-independent government organization
or the private sector “.
UU Nomor 22 Tahun 1999, pasal 1 huruf (e) menyebutkan bahwa
desentralisasi adalah : “ penyerahan wewenang
pemerintahan oleh
Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka NKRI”.
Daerah
Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan
masyarakat
hukum yg mempunyai batas daerah tertentu yang berwenang mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan NKRI
(pasal 1 huruf I UU 22/1999).
INTISARI DESENTRALISASI
1.Adanya transfer kewenangan dan tanggung jawab;
2.Mengenai fungsi-fungsi publik;
3.Dari Pemerintah Pusat;
4.Kepada suatu entitas, yang dapat berbentuk:
• Organisasi pemerintah subnasional;
• Badan pemerintah semi-otonom;
• Organisasi dan atau Pejabat pemerintah pusat di
luar ibukota Negara;
• Organisasi nonpemerintah.
Dalam konteks UU Nomor 22 Tahun 1999, desentralisasi
diberikan kepada DAERAH OTONOM, bukan hanya kepada
PEMERINTAH DAERAH saja.
Diperlukan desentralisasi internal dari Pemerintah Daerah
kepada unit-unit yang ada di dalam tubuh pemerintah daerah itu
sendiri dan atau kepada badan-badan semi otonom spt BUMD,
Badan otorita serta kepada Organisasi nonpemerintah seperti
sekolah, LSM, lembaga kesenian dlsb  menghadirkan otonomi.
HAKIKAT OTONOMI DAERAH ADALAH:
“MENYELESAIKAN MASALAH SETEMPAT DENGAN
CARA SETEMPAT OLEH ORANG SETEMPAT”.
Pertimbangan Perlunya Kebijakan
Desentralisasi
Rondinelli & Cheema (1983 : 14-16) mengemukakan berbagai variasi
argumentasi perlunya pendesentralisasian perencanaan pembangunan
dan administrasi di negara berkembang yaitu:
1. Menjadi
sarana
utk
pengendalian
terpusat
delegasikan
kewenangan
mengatasi
berbagai
perencanaan
nasional
yg
lbh
besar
utk
keterbatasan
dengan
cara
perencanaan
pembangunan dan manajemen kepada pejabat-pejabat yang
bekerja di lapangan, dekat dengan masalah.
2. Memotong
berbagai
prosedur
yang
menghambat,
ciri
dari
perencanaan dan manajemen terpusat.
3. Dengan mendesentralisasikan fungsi-fungsi dan tugas pejabat
pemerintah pada aras lokal, pemahaman dan kepekaan kpd
masalah dan kebutuhan lokal akan dapat ditingkatkan.
Sambungan Pertimbangan Perlunya Kebijakan Desentralisasi
4.
Memungkinkan penetrasi politik dan administrasi dengan lebih baik
mengenai kebijakan pemerintah
pusat pada wilayah yang dapat
dikendalikan dari pusat.
5.
Memungkinkan perwakilan yang lebih besar dari berbagai variasi politik,
agama, etnik, dan kelompok suku di dalam pembuatan kebijakan
pembangunan, sehingga memungkinkan keadilan yg lebih besar di dalam
alokasi sumberdaya dan investasi pemerintah.
6.
Membuka kesempatan pengembangan kapabilitas administrasi yang lebih
besar bagi institusi pemerintahan lokal dan swasta di propinsi dan
kabupaten/kota.
7.
Efisiensi
pemerintah
pusat
dapat
ditingkatkan
karena
pekerjaan-
pekerjaan rutin dpt ditangani secara efektif oleh staf lapangan atau
pejabat lokal.
Sambungan Pertimbangan Perlunya Kebijakan Desentralisasi
8. Memberikan sebuah struktur bagi berbagai kementerian dan
lembaga
pemerintah
pusat
utk
melakukan
aktivitas
pembangunan serta koordinasi dengan pemimpin lokal dan
organisasi nonpemerintah di berbagai daerah.
9. Sebuah
struktur
pemerintahan
yg
terdesentralisasi
diperlukan utk melembagakan partisipasi warganegara dalam
perencanaan pembangunan dan manajemen.
10. Dengan
menciptakan
pengambilan
keputusan,
berbagai
alat-alat
desentralisasi
alternative
barangkali
mempengaruhi atau mengendalikan kegiatan
dapat
pembangunan yg
dilakukan oleh elit local, yg biasanya tidak simpatik pada
kebijakan pembangunan secara terpusat.
Sambungan Pertimbangan Perlunya Kebijakan Desentralisasi
11. Desentralisasi dapat membuat administrasi menjadi
lebih
luwes, innovative dan kreatif.
12. Desentralisasi perencanaan pembangunan & fungsi manajemen
memungkinkan pemimpin lokal untuk
menentukan pelayanan
dan fasilitas secara lebih efektif dg komunitas.
13. Desentralisasi
persatuan
dapat meningkatkan
nasional
dengan
stabilitas politik
memberi
kesempatan
dan
kepada
kelompok-kelompok yang berbeda untuk mengambil keputusan
pembangunan.
14. Desentralisasi
dapat
meningkatkan
jumlah
pemberian
pelayanan barang dan jasa publik, dan dengan biaya yang
lebih rendah.
Download