SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “ Lingkungan Bisnis” Dosen Pengampu Bp. Yuniadi Mayowan Disusun Oleh kelompok 3 : Candy Aryo Wibowo 115030200111139 Fery Ferial 125030201111021 Yaniar Wineta Pratiwi 125030207111051 Kelas B UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS MALANG 2013 DAFTAR ISI KATAPENGANTAR...............................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................3 1.2 Rumusan Msalah.....................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN 2.1Globalisasi.................................................................................................................5 2.1.1Manajemen dan Pengendalian ...................................................................6 2.1.2Kelompok Pekerjaan Global......................................................................................6 2.1.3Kompetisi Pasar Dunia................................................................................................6 2.1.4Sistem Pengiriman Global.......................................................................................6 2.2 Ekonomi Industri.........................................................................................................................7 2.2.1Ekonomi Berbasis Pengetahuan..........................................................................7 2.2.2 Produktivitas................................................................................................................7 2.2.3 Produksi Barang dan Jasa..........................................................................................8 2.2.4 Pengetahuan Sebagai Suatu Asset.....................................................................10 2.2.5 Kompetisi Berbasis Waktu..........................................................................11 2.2.6 Lingkungan Yang Bergolak...................................................................................11 2.2.7Keterbatasan Pengetahuan Karyawan............................................................11 2.3Transformasi Bentuk Perusahaan........................................................................................12 2.3.1 Desentralisasi.........................................................................................................12 2.3.2 Fleksibilitas.............................................................................................................13 2.3.3 Lokasi Yang Independe.......................................................................................13 2.3.4 Biaya Transaksi Rendah..........................................................................................14 2.3.5 Empowerment.......................................................................................................14 2.3.6 Pekerjaan Kolaboratif..................................................................................14 BAB III Penutup 3.1Kesimpulan.............................................................................................................16 DaftarPustaka.........................................................................................................................17 KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah dengan judul “Lingkungan Bisnis” adalah salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di Fakultas Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing untuk melesaikan makalah ini. Sertatak lupa kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada teman-teman yang telah meluangkan waktunya demi terselesaikannya tugas makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan - kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.(amien) Malang, 03 Maret 2013 Penyusun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi yang disertai oleh perkembangan teknologi informasi pada saat ini, terasa sekali terutama pada lingkungan bisnis. Seluruh perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis global dengan persaingan yang sangat kompetitif. Globalisasi ekonomi tidak hanya meningkatkan pertambahan pesaing di pasar, tetapi juga menambah bervariasinya persaingan yang ada di pasar. Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan internet, dan teknologi digital lainnya membuka celah pemasaran/distribusi produk yang tidak terbatas pada ruang, tempat, dam waktu. Jaringan dan teknologi digital lainnya ini, juga memungkinkan pertukaran informasi baik mengenai produk, produsen, maupun costumer secara global dan menyeluruh. Hal tersebut dapat diakses oleh pelaku ekonomi dengan mudah sehingga transaksi bisnis tidak lagi terpaku melalui kertas tapi bisa dilaksanakan melalui jalan raya elektronik dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakannya seperti shared database, electronic fund transfer, electronic data incharge, electronic commerce, dsb. Oleh karena itu, mobilitas ekonomi pun semakin cepat dan kompetitif. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi ? -Manajemen pengendalian? -Kelompok pekerja global? -Kompetisi pasar Dunia? -Sistem pengiriman Global? 2. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Industrial? -Ekonomi Berbasis Pengetahuan ? -Produktivitas ? -Kompetisi Berbasis Waktu? -Lingkungan Yang Bergolak ? -Keterbatasan Pengetahuan Karyawan? 3. Apa yang dimaksud dengan Transformasi Bentuk Perusahaan ? -Desentralisasi ? -Fleksibilitas ? -Lokasi Yang Independen? -Biaya Transaksi Rendah ? -Empowerment ? -Pekerjaan Kolaboratif? BAB II PEMBAHASAN 2.1 Globalisasi Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi. Pengertian globalisasi bisnis Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru. -Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional. -Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing. 2.1.1 Manajemen dan Pengendalian Berdasarkan sikap dan perilaku para manajer internasional dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu : 1. Ethnocentric Manager / Manajer Etnosentris Ethnocentric Manager adalah manajer yang memiliki anggapan atau persepsi bahwa budaya dan perilaku kerja di negara tempat asalnya jauh lebih baik daripada tempat lain. Contohnya adalah di mana para manajer asing lebih suka memberikan kesempatan jenjang karir pada pekerja asing saja sehingga menimbulkan diskriminasi. 2. Polycentric Manager / Manajer Polisentris Polycentric Manager adalah manajer yang menggangap bahwa pekerja asing dan pekerja lokal memiliki perbedaan yang cukup jauh dan tenaga kerja dalam negeri lebih memiliki daya saing dan skill di lapangan. 3. Geocentric Manager / Manajer Geosentris Geocentric Manager memiliki suatu anggapan yang lebih realistik dibanding kedua jenis manajer di atas. Manajer geosentris memahami bahwa terdapat kekurangan dan kelebihan pada budaya yang ada sehingga perlu dibuat adanya penyesuaian budaya dengan memnggabungkan keduanya untuk membentuk budaya yang baru yang lebih kuat dan efektif. 2.1.2 Kelompok Pekerjaan Global Sistem kelompok kerja global mempunyai keuntungan yang lebih, yaitu selain memudahkan dalam menjalin jaringan yang luas bersifat internasional juga dapat memperkuat suatu organisasi yang bergerak dalam suatu bidang. Dengan adanya 2.1.3 Kompetisi Pasar Dunia Peningkatan sumberdaya manusia Indonesia merupakan sebuah tuntutan dibanding dengan pilihan dalam era globalisasi ini. Perkembangan di bidang ekonomi yang sudah semakin tak berbatas, arus informasi yang semakin kencang dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat sumberdaya manusia menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan dan perubahan zaman.Dalam bahasa lain, bisa kita katakan, bangsa yang meningkatkan sumberdaya manusianya akan menguasai dunia dan sebaliknya bangsa yang tidak menginvestasikanya akan menjadi bangsa terjajah.Artinya, kualitas manusia Indonesia harus selalu bisa beradaptasi dengan perubahan, bahkan mencipta perubahan itu sendiri. 2.1.4 Sistem Pengiriman Global Sistem pengiriman global menjadi kunci utama baik dibidang niaga maupun yang lainnya. Hal tersebuT dipengaruhi oleh perkembangan diri manusia sebagai inndividu social yang tertuang dalam organisasi bekerjanya. Transaksi antar Negara maupun antar pulau benua akan memerlukan sistem pengiriman global positioning system akan sangat membantu sistem pengiriman global. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Solusi pengiriman global hanya menggunakan bahasa Inggris. Semua detail mengenai perijinan dan alamat harus menggunakan bahasa inggris. Di area belanja online akan mendapati biaya pengiriman dan jumlahnya tergantung dari besarnya order, berat dan Negara tujuan. Penerima bertanggung jawab atas pajak local. Biaya bea dan cukai ditanggung oleh penerima yaitu orang yang memesan barang. Setelah memesan barang, akan melihat tanggal disiapkan dan pengiriman dan order akan dikonfirmasikan ke email 2.2 Ekonomi Industri Ekonomi Industri adalah cabang dari ekonomi mikro yang mempelajari keterkaitan antara struktur industri, perilaku industri dan kinerja industri. 2.2.1. Ekonomi Berbasis Pengetahuan Krisis ekonomi global menimbulkan dua sikap dan cara pandang bagi manusia. Ada manusia yang memiliki pola pikir negatif dan pesimis, memandang bahwa krisis adalah sebuah malapetaka; namun ada manusia yang memiliki sikap dan pola pikir positif dan optimis, memandang krisis sebagai sebuah tantangan dan peluang, agar manusia mau dan mampu menggunakan pengetahuannya untuk mencari solusi dengan menghasilkan kreatifitas dan inovasi untuk keluar dari krisis. Nasib sebuah negara, ditentukan oleh kualifikasi masyarakat/penduduknya. Sebuah negara akan mampu keluar dari krisis dengan inovasiinovasinya, jika masyarakat/ penduduk negara tersebut memiliki kualitas ilmu/keterampilan yang baik serta sikap dan pola pikir positif dan optimis.Sebenarnya apa itu kebijakan ekonomi berbasis pengetahuan? Jann Hidajat Tjakraatmadja, Presiden KMSI (Knowledge Management Society Indonesia) menyatakan bahwa sebuah negara menerapkan ekonomi berbasis pengetahuan apabila negara terebut menumbuhkembangkan ekonominya dengan menggunakan pengetahuan sebagai modal utama. Pengetahuan sebagai aset yang tidak berwujud (intangible asset), memiliki sifat sebagai sumber daya yang tidak terbatas dan terbarukan dan bisa dikembangkan; berbeda dengan sumber daya alam yang memiliki sifat terbatas serta banyak yang tidak bisa diperbaharui (non renewable). Negara yang menjalankan kebijakan ekonomi berbasis pengetahuan, mengandalkan pada masyarakat/penduduk yang berkualitas sebagai Modal Pembangunannya. 2.2.2 Produktivitas Produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil masukan. keefektifan ini dilihat dari beberapa faktor masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Sedangkan produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat dihasilkan dalam Waktu tertentu Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu: Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas. 2.2.3 Produksi Barang dan Jasa Produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah manfaat (nilai guna) suatu barang dan jasa. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Untuk mendapatkan definisi produksi yang lebih lengkap, hal-hal berikut perlu diperhatikan. - Kegiatan produksi dilakukan oleh perusahaan. - Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba. - Perusahaan mengombinasikan seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa. - Barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh laba dengan mengombinasi seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dari definisi tersebut, kita tahu bahwa tujuan perusahaan menghasilkan barang atau jasa adalah untuk memperoleh laba. Barang atau jasa tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kalau barang atau jasa yang dihasilkan tidak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, kegiatan tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam kegiatan produksi. Dalam melakukan kegiatan produksi, produsen berusaha menciptakan manfaat atau nilai guna suatu barang atau jasa, atau, sekurang-kurangnya menambah manfaat atau nilai guna barang atau jasa tersebut. Untuk lebih jelasnya, misalkan kamu menggunting kain tanpa pola dan aturan. Kemudian, kain tersebut kamu jahit. Karena guntingannya tidak berpola, maka kain yang sudah digunting dan dijahit tersebut tidak bisa digunakan. Karena tidak bisa dimanfaatkan, maka tidak ada pula orang yang mau memakai, apalagi membelinya. Dengan demikian, kegiatanmu menggunting dan menjahit kain tadi tidak dapat dikatakan sebagai kegiatan produksi. Mengapa? Sebab kegiatan tadi tidak menciptakan atau menambah nilai guna. Namun, kalau kain tadi digunting dan dijahit sesuai pola dan aturan, maka akan dihasilkan baju atau celana yang bisa dipakai. Dengan demikian, kegiatan menggunting dan menjahit pakaian tersebut bisa disebut sebagai suatu kegiatan produksi. Kegunaan, manfaat, atau nilai guna suatu barang dan jasa adalah kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi suatu barang atau jasa tertentu. Nilai guna dari suatu barang atau jasa bisa diperoleh dari bentuk (form utility), tempat (place utility), dan waktu (time utility). Nilai guna bentuk diperoleh karena mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain yang lebih tinggi nilai gunanya. Misalnya, kayu gelondongan yang tidak banyak manfaatnya, diubah bentuknya menjadi kursi atau meja. Kursi atau meja itu, tentu lebih banyak manfaat atau nilai gunanya. Nilai guna tempat diperoleh karena memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Misalnya, pasir atau kerikil jika masih berada di sungai tidak banyak manfaatnya. Jika dipindahkan ke kota dan dijual di toko bahan bangunan, pasir tersebut baru ada gunanya, yaitu sebagai bahan untuk membuat bangunan. Nilai guna waktu diperoleh karena menggunakan suatu barang di waktu-waktu tertentu. Misalnya, ketupat lebih tinggi nilai gunanya jika disajikan pada saat Lebaran. Terompet lebih tinggi nilai gunanya jika dibunyikan pada saat menjelang tahun baru. 2.2.4 Pengetahuan Sebagai Suatu Asset Pengetahuan bukanlah sekadar informasi. Pengetahuan bersarang bukan di wadah tempat disimpannya informasi (semisal basis data), melainkan berada di pengguna informasi bersangkutan. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan, informasi, dan data. Memahami beda antara ketiganya sangatlah penting dalam memahami manajemen pengetahuan. Transfer pengetahuan (salah satu aspek dari manajemen pengetahuan) dalam berbagai bentuk, telah sejak lama dilakukan. Contohnya adalah melalui diskusi sepadan dalam kerja, magang, perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional, dan program mentoring. Walaupun demikian sejak akhir abad ke-20, teknologi tambahan telah diterapkan untuk melakukan tugas ini, seperti basis pengetahuan, sistem pakar, dan repositori pengetahuan. Kegiatan manajemen pengetahuan ini biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi semisal untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada umumnya, motivasi organisasi untuk menerapkan MP antara lain: Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam bentuk eksplisit Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja 2.2.5 Kompetisi Berbasis Waktu Waktu menjadi parameter yang paling utama dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Manajemen waktu mempunyai relevansi langsung dengan kecepatan, yang membawa menfaat besar. Kecepatan akan meningkatkan kapasitas, kualitas, frekuensi, kecanggihan, keterjangkauan dan kemudahan pada perusahaan. Perhatian pelaku bisnis saat ini nampaknya semakin terfokus pada fenomena bersaing perusahaan yang yang cederung berubah dari waktu ke waktu. Dan kenyataan persaingan membawa persaingan menjadi kata kunci yang tidak pernah usang untuk Perubahan-perubahan ekonomi, politik, teknologi yang terjadi dewasa ini, terutama perkembangan teknologi informasi, praktis telah membuat hampir seluruh bagian di muka bumi dapat dijangkau. Peristiwa yang terjadi di suatu tempat dapat tersebar cepat ke seluruh penjuru dunia. Pergolakan politik, kecelakaan industri, modemode baru serta terobosan teknologi yang terjadi dalam masyarakat tertentu dapat mempengaruhi masyarakat lainnya melalui berbagai cara. Oleh karena itulah perusahaan perlu memandang dunia sebagai satu lingkungan global yang dinamis.ke dianalisis upaya pemenuhan atau pemuasan keinginan pasar atau konsumen oleh perusahaan oleh perusahaan dituangkan melalui produk ( barang atau jasa ) yang dihasilkan. 2.2.6 Lingkungan Yang Bergolak Lingkuangan ini merupakan lingkungan yang penuh gejolak dengan ligkungan dimana kebutuhan pelanggan yang berubah dengan cepat. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya kepuasan konsumen dan daya beli konsumen yang meurun. Hal seperti ini sering dirasakan pada penjual makanan yang secara tiba-tba / mendadak para konsumen atau pelanggan mereka jumlahnya menurun. 2.2.7 Keterbatasan Pengetahuan Karyawan Peran SDM dalam organisasi mempunyai arti yang sama dengan pekerjaan itu sendiri. Keusangan pengetahuan, keahlian, keterbatasan informasi pada karyawan dapat menurunkan kemampuannya dalam menjalankan tugas-tugasnya. Begitu pula dengan munculnya tantangan-tantangan baru yang dihadapi organisasi menyebabkan karyawan sering kali kehilangan kompetensi dan wawasan yang cukup untuk menjawab tantangan tersebut. Perusahaan besar sekalipun tidak mampu bersaing hanya dengan mengandalkan kebesaran dan skala bisnis yang dimiliki, tetapi harus responsif terhadap perubahan. Proses bisnis tidak lagi dijalankan berdasarkan aturan dan hierarki, tetapi dikendalikan oleh visi dan nilai. Itu semua memerlukan kemampuan SDM yang dapat diandalkan, yang memiliki wawasan, kreativitas, pengetahuan, dan visi yang sama dengan visi perusahaan. Setiap orang dalam organisasi harus mampu menjadi leader. Oleh sebab itu, peningkatan terusmenerus kemampuan dan keahlian karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Dengan demikian, pelatihan dan pengembangan telah menjadi bagian dari kebutuhan ini. Pelatihan dan pengembangan merupakan bagian dari human investment. 2.3 Transformasi Bentuk Perusahaan Persaingan bisnis akan semakin tajam dan keras. Hanya perusahaan yang kuat, sehat dan kompetitif yang dapat bertahan. Diperlukan perubahan-perubahan fundamental agar tetap eksis.sebuah perusahaan harus mengembangkan satu model transformasi bisnis yang rinci, komprehensif dan terintegrasi untuk membantu setiap perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan. Transformasi bisnis adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan oleh suatu korporasi untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangantantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginankeinginan baru yang muncul dari dalam perusahaan. Perubahan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan terhadap pola pikir, pola pandang dan pola tindak perusahaan, strategi bisnis, budaya perusahaan maupun perilaku dan kemampuan organisasi. 2.3.1 Desentralisasi Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. dengan adanya desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi. 2.3.2 Fleksibilitas Fleksibilitas (FLX) Definisi Fleksibilitas (Flexibility) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok. Fleksibilitas membutuhkan kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai suatu isu, menyesuaikan pendekatannya karena suatu perubahan situasi, dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya 2.3.3 Lokasi Yang Independen Pengertian / Arti Definisi Lokasi Perusahaan Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Lokasi yang independen adalah lokasi dapat berarti 'bebas', 'merdeka' atau 'berdiri sendiri'. Dimana kedudukan perusahaan berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan : 1. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya. 2. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar. 3. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain sebagainya. 4. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain. 2.3.4 Biaya Transaksi Rendah Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal. Transaksi merupakan sekumpulan instruksi atau operasi yang menjalankan sebuah fungsi logis. Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh transaksi adalah keatomikan. Sifat ini menjadikan suatu transaksi sebagai suatu kesatuan sehingga pengeksekusian instruksiinstruksi di dalamnya harus dijalankan secara keseluruhan atau tidak dijalankan sama sekali. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan hasil eksekusi bila operasi-operasi yang ada dijalankan hanya sebagian saja. . 2.3.5 Empowerment Pemberdayaan adalah proses meningkatkan kapasitas individu atau kelompok untuk membuat pilihan dan mengubah pilihan tersebut menjadi tindakan dan hasil yang diinginkan. Sentral bagi proses ini adalah tindakan yang baik individual dan kolektif membangun aset, dan meningkatkan efisiensi dan keadilan dari konteks organisasi dan kelembagaan yang mengatur penggunaan aset tersebut. 2.3.6 Pekerjaan Kolaboratif Tujuan adanya kolaborasi dalam perusahaan adalah untuk memungkinkan kita bekerjasama secara lebih mudah dan lebih efektif melalui: Komunikasi: sharing informasi dengan satu sama lain Koordinasi: mengkoordinasikan pekerjaan dan menggunakan sumberdaya dengan satu sama lain Kolaborasi: bekerjasama secara kooperatif pada berbagai penugasan dan joint projects. BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru. Globalisasi ekonomi tidak hanya meningkatkan pertambahan pesaing di pasar, tetapi juga menambah bervariasinya persaingan yang ada di pasar. Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan internet, dan teknologi digital lainnya membuka celah pemasaran/distribusi produk yang tidak terbatas pada ruang, tempat, dam waktu. Daftar Pustaka Laudon, Kenneth. C.2007. Sistem Informasi Manajemen:Salemba Empat. http://ismailrasulong.wordpress.com/ekonomi-pembangunan-ii/ekonomi-industri/ file:///D:/Lingkungan%20Bisnis%20%20%20Routeterritory%20Blog.htm