Makalah - Universitas Brawijaya

advertisement
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ Lingkungan Bisnis”
Dosen Pengampu
Bp. Yuniadi Mayowan
Disusun Oleh kelompok 3 :
Candy Aryo Wibowo 115030200111139
Fery Ferial 125030201111021
Yaniar Wineta Pratiwi 125030207111051
Kelas B
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
MALANG
2013
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................3
1.2 Rumusan Msalah.....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1Globalisasi.................................................................................................................5
2.1.1Manajemen dan Pengendalian ...................................................................6
2.1.2Kelompok Pekerjaan Global......................................................................................6
2.1.3Kompetisi Pasar Dunia................................................................................................6
2.1.4Sistem Pengiriman Global.......................................................................................6
2.2 Ekonomi Industri.........................................................................................................................7
2.2.1Ekonomi Berbasis Pengetahuan..........................................................................7
2.2.2 Produktivitas................................................................................................................7
2.2.3 Produksi Barang dan Jasa..........................................................................................8
2.2.4 Pengetahuan Sebagai Suatu Asset.....................................................................10
2.2.5 Kompetisi Berbasis Waktu..........................................................................11
2.2.6 Lingkungan Yang Bergolak...................................................................................11
2.2.7Keterbatasan Pengetahuan Karyawan............................................................11
2.3Transformasi Bentuk Perusahaan........................................................................................12
2.3.1 Desentralisasi.........................................................................................................12
2.3.2 Fleksibilitas.............................................................................................................13
2.3.3 Lokasi Yang Independe.......................................................................................13
2.3.4 Biaya Transaksi Rendah..........................................................................................14
2.3.5 Empowerment.......................................................................................................14
2.3.6
Pekerjaan Kolaboratif..................................................................................14
BAB III Penutup
3.1Kesimpulan.............................................................................................................16
DaftarPustaka.........................................................................................................................17
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah dengan judul “Lingkungan Bisnis”
adalah salah satu syarat untuk
melengkapi nilai pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di Fakultas Administrasi
Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing untuk melesaikan makalah ini.
Sertatak lupa kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada teman-teman yang telah meluangkan
waktunya demi terselesaikannya tugas makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk
lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan - kekurangan dalam penyusunan
tugas makalah ini. Untuk itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.(amien)
Malang, 03 Maret 2013
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi ekonomi yang disertai oleh perkembangan teknologi informasi pada
saat ini, terasa sekali terutama pada lingkungan bisnis. Seluruh perusahaan dihadapkan pada
lingkungan bisnis global dengan persaingan yang sangat kompetitif.
Globalisasi ekonomi tidak hanya meningkatkan pertambahan pesaing di pasar, tetapi
juga menambah bervariasinya persaingan yang ada di pasar.
Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan internet, dan teknologi digital lainnya
membuka celah pemasaran/distribusi produk yang tidak terbatas pada ruang, tempat, dam
waktu. Jaringan dan teknologi digital lainnya ini, juga memungkinkan pertukaran informasi
baik mengenai produk, produsen, maupun costumer secara global dan menyeluruh. Hal
tersebut dapat diakses oleh pelaku ekonomi dengan mudah sehingga transaksi bisnis tidak
lagi terpaku melalui kertas tapi bisa dilaksanakan melalui jalan raya elektronik dengan
menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakannya seperti shared database, electronic fund
transfer, electronic data incharge, electronic commerce, dsb. Oleh karena itu, mobilitas
ekonomi pun semakin cepat dan kompetitif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi ?
-Manajemen pengendalian?
-Kelompok pekerja global?
-Kompetisi pasar Dunia?
-Sistem pengiriman Global?
2. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Industrial?
-Ekonomi Berbasis Pengetahuan ?
-Produktivitas ?
-Kompetisi Berbasis Waktu?
-Lingkungan Yang Bergolak ?
-Keterbatasan Pengetahuan Karyawan?
3. Apa yang dimaksud dengan Transformasi Bentuk Perusahaan ?
-Desentralisasi ?
-Fleksibilitas ?
-Lokasi Yang Independen?
-Biaya Transaksi Rendah ?
-Empowerment ?
-Pekerjaan Kolaboratif?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi
Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih
terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua
komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.
Pengertian globalisasi bisnis
Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun
bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis
yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti
perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau
kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum
pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak
berupa peluang dan juga ancaman baru.
-Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi
satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk
yang berstandar dunia atau internasional.
-Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang
memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia,
dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti
biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
2.1.1 Manajemen dan Pengendalian
Berdasarkan sikap dan perilaku para manajer internasional dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu :
1. Ethnocentric Manager / Manajer Etnosentris
Ethnocentric Manager adalah manajer yang memiliki anggapan atau persepsi bahwa budaya
dan perilaku kerja di negara tempat asalnya jauh lebih baik daripada tempat lain. Contohnya
adalah di mana para manajer asing lebih suka memberikan kesempatan jenjang karir pada
pekerja asing saja sehingga menimbulkan diskriminasi.
2. Polycentric Manager / Manajer Polisentris
Polycentric Manager adalah manajer yang menggangap bahwa pekerja asing dan pekerja
lokal memiliki perbedaan yang cukup jauh dan tenaga kerja dalam negeri lebih memiliki daya
saing dan skill di lapangan.
3. Geocentric Manager / Manajer Geosentris
Geocentric Manager memiliki suatu anggapan yang lebih realistik dibanding kedua jenis
manajer di atas. Manajer geosentris memahami bahwa terdapat kekurangan dan kelebihan
pada budaya yang ada sehingga perlu dibuat adanya penyesuaian budaya dengan
memnggabungkan keduanya untuk membentuk budaya yang baru yang lebih kuat dan efektif.
2.1.2 Kelompok Pekerjaan Global
Sistem kelompok kerja global mempunyai keuntungan yang lebih, yaitu selain memudahkan
dalam menjalin jaringan yang luas bersifat internasional juga dapat memperkuat suatu
organisasi yang bergerak dalam suatu bidang. Dengan adanya
2.1.3 Kompetisi Pasar Dunia
Peningkatan sumberdaya manusia Indonesia merupakan sebuah tuntutan dibanding dengan
pilihan dalam era globalisasi ini. Perkembangan di bidang ekonomi yang sudah semakin tak
berbatas, arus informasi yang semakin kencang dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat membuat sumberdaya manusia menjadi kunci keberhasilan
dalam mengatasi tantangan dan perubahan zaman.Dalam bahasa lain, bisa kita katakan,
bangsa yang meningkatkan sumberdaya manusianya akan menguasai dunia dan sebaliknya
bangsa yang tidak menginvestasikanya akan menjadi bangsa terjajah.Artinya, kualitas
manusia Indonesia harus selalu bisa beradaptasi dengan perubahan, bahkan mencipta
perubahan itu sendiri.
2.1.4 Sistem Pengiriman Global
Sistem pengiriman global menjadi kunci utama baik dibidang niaga maupun yang lainnya.
Hal tersebuT dipengaruhi oleh perkembangan diri manusia sebagai inndividu social yang
tertuang dalam organisasi bekerjanya. Transaksi antar Negara maupun antar pulau benua
akan memerlukan sistem pengiriman global positioning system akan sangat membantu sistem
pengiriman global. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Solusi pengiriman global hanya menggunakan bahasa Inggris. Semua detail mengenai
perijinan dan alamat harus menggunakan bahasa inggris. Di area belanja online akan
mendapati biaya pengiriman dan jumlahnya tergantung dari besarnya order, berat dan Negara
tujuan. Penerima bertanggung jawab atas pajak local. Biaya bea dan cukai ditanggung oleh
penerima yaitu orang yang memesan barang. Setelah memesan barang, akan melihat tanggal
disiapkan dan pengiriman dan order akan dikonfirmasikan ke email
2.2 Ekonomi Industri
Ekonomi Industri adalah cabang dari ekonomi mikro yang mempelajari keterkaitan antara
struktur industri, perilaku industri dan kinerja industri.
2.2.1. Ekonomi Berbasis Pengetahuan
Krisis ekonomi global menimbulkan dua sikap dan cara pandang bagi manusia. Ada
manusia yang memiliki pola pikir negatif dan pesimis, memandang bahwa krisis adalah
sebuah malapetaka; namun ada manusia yang memiliki sikap dan pola pikir positif dan
optimis, memandang krisis sebagai sebuah tantangan dan peluang, agar manusia mau dan
mampu menggunakan pengetahuannya untuk mencari solusi dengan menghasilkan kreatifitas
dan inovasi untuk keluar dari krisis. Nasib sebuah negara, ditentukan oleh kualifikasi
masyarakat/penduduknya. Sebuah negara akan mampu keluar dari krisis dengan inovasiinovasinya, jika masyarakat/ penduduk negara tersebut memiliki kualitas ilmu/keterampilan
yang baik serta sikap dan pola pikir positif dan optimis.Sebenarnya apa itu kebijakan
ekonomi berbasis pengetahuan? Jann Hidajat Tjakraatmadja, Presiden KMSI (Knowledge
Management Society Indonesia) menyatakan bahwa sebuah negara menerapkan ekonomi
berbasis pengetahuan apabila negara terebut menumbuhkembangkan ekonominya dengan
menggunakan pengetahuan sebagai modal utama. Pengetahuan sebagai aset yang tidak
berwujud (intangible asset), memiliki sifat sebagai sumber daya yang tidak terbatas dan
terbarukan dan bisa dikembangkan; berbeda dengan sumber daya alam yang memiliki sifat
terbatas serta banyak yang tidak bisa diperbaharui (non renewable). Negara yang
menjalankan
kebijakan
ekonomi
berbasis
pengetahuan,
mengandalkan
pada
masyarakat/penduduk yang berkualitas sebagai Modal Pembangunannya.
2.2.2 Produktivitas
Produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil masukan.
keefektifan ini dilihat dari beberapa faktor masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil
yang dicapai. Sedangkan produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat dihasilkan
dalam Waktu tertentu
Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu:
Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan lingkungan kerja
yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja.
Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan
moral dan semangat kerja
Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua
karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.
Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan
produktivitas.
2.2.3 Produksi Barang dan Jasa
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk
menghasilkan atau menambah manfaat (nilai guna) suatu barang dan jasa. Orang atau
lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Untuk mendapatkan
definisi produksi yang lebih lengkap, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
- Kegiatan produksi dilakukan oleh perusahaan.
- Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
- Perusahaan mengombinasikan seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan
barang atau jasa.
- Barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi adalah kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh laba dengan mengombinasi seluruh
sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Dari definisi tersebut, kita tahu bahwa tujuan perusahaan menghasilkan barang atau
jasa adalah untuk memperoleh laba. Barang atau jasa tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Kalau barang atau jasa yang dihasilkan tidak bisa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, kegiatan tersebut tidak dapat
digolongkan ke dalam kegiatan produksi.
Dalam melakukan kegiatan produksi, produsen berusaha menciptakan manfaat
atau nilai guna suatu barang atau jasa, atau, sekurang-kurangnya menambah manfaat
atau nilai guna barang atau jasa tersebut. Untuk lebih jelasnya, misalkan kamu
menggunting kain tanpa pola dan aturan. Kemudian, kain tersebut kamu jahit. Karena
guntingannya tidak berpola, maka kain yang sudah digunting dan dijahit tersebut tidak
bisa digunakan. Karena tidak bisa dimanfaatkan, maka tidak ada pula orang yang mau
memakai, apalagi membelinya. Dengan demikian, kegiatanmu menggunting dan
menjahit kain tadi tidak dapat dikatakan sebagai kegiatan produksi. Mengapa? Sebab
kegiatan tadi tidak menciptakan atau menambah nilai guna. Namun, kalau kain tadi
digunting dan dijahit sesuai pola dan aturan, maka akan dihasilkan baju atau celana
yang bisa dipakai. Dengan demikian, kegiatan menggunting dan menjahit pakaian
tersebut bisa disebut sebagai suatu kegiatan produksi.
Kegunaan, manfaat, atau nilai guna suatu barang dan jasa adalah kepuasan yang
diperoleh dari mengonsumsi suatu barang atau jasa tertentu. Nilai guna dari suatu
barang atau jasa bisa diperoleh dari bentuk (form utility), tempat (place utility), dan
waktu (time utility).
Nilai guna bentuk diperoleh karena mengubah bentuk suatu barang menjadi barang
lain yang lebih tinggi nilai gunanya. Misalnya, kayu gelondongan yang tidak banyak
manfaatnya, diubah bentuknya menjadi kursi atau meja. Kursi atau meja itu, tentu lebih
banyak manfaat atau nilai gunanya.
Nilai guna tempat diperoleh karena memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat
lain. Misalnya, pasir atau kerikil jika masih berada di sungai tidak banyak manfaatnya.
Jika dipindahkan ke kota dan dijual di toko bahan bangunan, pasir tersebut baru ada
gunanya, yaitu sebagai bahan untuk membuat bangunan.
Nilai guna waktu diperoleh karena menggunakan suatu barang di waktu-waktu
tertentu. Misalnya, ketupat lebih tinggi nilai gunanya jika disajikan pada saat Lebaran.
Terompet lebih tinggi nilai gunanya jika dibunyikan pada saat menjelang tahun baru.
2.2.4 Pengetahuan Sebagai Suatu Asset
Pengetahuan bukanlah sekadar informasi. Pengetahuan bersarang bukan di wadah
tempat disimpannya informasi (semisal basis data), melainkan berada di pengguna informasi
bersangkutan. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan, informasi, dan
data. Memahami beda antara ketiganya sangatlah penting dalam memahami manajemen
pengetahuan.
Transfer pengetahuan (salah satu aspek dari manajemen pengetahuan) dalam berbagai
bentuk, telah sejak lama dilakukan. Contohnya adalah melalui diskusi sepadan dalam kerja,
magang, perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional, dan program mentoring. Walaupun
demikian sejak akhir abad ke-20, teknologi tambahan telah diterapkan untuk melakukan tugas
ini, seperti basis pengetahuan, sistem pakar, dan repositori pengetahuan. Kegiatan manajemen
pengetahuan ini biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi semisal untuk mencapai suatu
hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau
tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada umumnya, motivasi organisasi untuk menerapkan MP
antara lain:

Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam
bentuk eksplisit

Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat

Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi

Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi

Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal

Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan
pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka

Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja
2.2.5 Kompetisi Berbasis Waktu
Waktu menjadi parameter yang paling utama dalam rangka mencapai keunggulan
bersaing. Manajemen waktu mempunyai relevansi langsung dengan kecepatan, yang
membawa menfaat besar. Kecepatan akan meningkatkan kapasitas, kualitas, frekuensi,
kecanggihan, keterjangkauan dan kemudahan pada perusahaan. Perhatian pelaku bisnis saat
ini nampaknya semakin terfokus pada fenomena bersaing perusahaan yang yang cederung
berubah dari waktu ke waktu. Dan kenyataan persaingan membawa persaingan menjadi kata
kunci yang tidak pernah usang untuk Perubahan-perubahan ekonomi, politik, teknologi yang
terjadi dewasa ini, terutama perkembangan teknologi informasi, praktis telah membuat
hampir seluruh bagian di muka bumi dapat dijangkau. Peristiwa yang terjadi di suatu tempat
dapat tersebar cepat ke seluruh penjuru dunia. Pergolakan politik, kecelakaan industri, modemode baru serta terobosan teknologi yang terjadi dalam masyarakat tertentu dapat
mempengaruhi masyarakat lainnya melalui berbagai cara. Oleh karena itulah perusahaan
perlu memandang dunia sebagai satu lingkungan global yang dinamis.ke dianalisis upaya
pemenuhan atau pemuasan keinginan pasar atau konsumen oleh perusahaan oleh perusahaan
dituangkan melalui produk ( barang atau jasa ) yang dihasilkan.
2.2.6 Lingkungan Yang Bergolak
Lingkuangan ini merupakan lingkungan yang penuh gejolak dengan ligkungan dimana
kebutuhan pelanggan yang berubah dengan cepat. Hal tersebut dapat disebabkan karena
kurangnya kepuasan konsumen dan daya beli konsumen yang meurun. Hal seperti ini sering
dirasakan pada penjual makanan yang secara tiba-tba / mendadak para konsumen atau
pelanggan mereka jumlahnya menurun.
2.2.7 Keterbatasan Pengetahuan Karyawan
Peran SDM dalam organisasi mempunyai arti yang sama dengan pekerjaan itu sendiri.
Keusangan pengetahuan, keahlian, keterbatasan informasi pada karyawan dapat menurunkan
kemampuannya dalam menjalankan tugas-tugasnya. Begitu pula dengan munculnya
tantangan-tantangan baru yang dihadapi organisasi menyebabkan karyawan sering kali
kehilangan kompetensi dan wawasan yang cukup untuk menjawab tantangan tersebut.
Perusahaan besar sekalipun tidak mampu bersaing hanya dengan mengandalkan kebesaran
dan skala bisnis yang dimiliki, tetapi harus responsif terhadap perubahan. Proses bisnis tidak
lagi dijalankan berdasarkan aturan dan hierarki, tetapi dikendalikan oleh visi dan nilai. Itu
semua memerlukan kemampuan SDM yang dapat diandalkan, yang memiliki wawasan,
kreativitas, pengetahuan, dan visi yang sama dengan visi perusahaan. Setiap orang dalam
organisasi harus mampu menjadi leader. Oleh sebab itu, peningkatan terusmenerus
kemampuan dan keahlian karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan.
Dengan demikian, pelatihan dan pengembangan telah menjadi bagian dari kebutuhan ini.
Pelatihan dan pengembangan merupakan bagian dari human investment.
2.3 Transformasi Bentuk Perusahaan
Persaingan bisnis akan semakin tajam dan keras. Hanya perusahaan yang kuat, sehat dan
kompetitif yang dapat bertahan. Diperlukan perubahan-perubahan fundamental agar tetap
eksis.sebuah perusahaan harus mengembangkan satu model transformasi bisnis yang rinci,
komprehensif dan terintegrasi untuk membantu setiap perusahaan dalam menghadapi
tantangan bisnis di masa depan.
Transformasi bisnis adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan oleh suatu korporasi
untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangantantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginankeinginan baru yang muncul dari dalam perusahaan. Perubahan dilakukan secara menyeluruh
dan berkesinambungan terhadap pola pikir, pola pandang dan pola tindak perusahaan, strategi
bisnis, budaya perusahaan maupun perilaku dan kemampuan organisasi.
2.3.1 Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi
dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. dengan adanya
desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi
sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai
penyerahan kewenangan.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan
kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur
organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta
menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas
dan produktifitas suatu organisasi.
2.3.2 Fleksibilitas
Fleksibilitas (FLX) Definisi Fleksibilitas (Flexibility) adalah kemampuan untuk beradaptasi
dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau
kelompok. Fleksibilitas membutuhkan kemampuan memahami dan menghargai pandangan
yang berbeda dan bertentangan mengenai suatu isu, menyesuaikan pendekatannya karena
suatu perubahan situasi, dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya
2.3.3 Lokasi Yang Independen
Pengertian / Arti Definisi Lokasi Perusahaan
Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik.
Lokasi yang independen adalah lokasi dapat berarti 'bebas', 'merdeka' atau 'berdiri sendiri'.
Dimana kedudukan perusahaan berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan
perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan Contoh bentuk lokasi
perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.
Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan :
1. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi
yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan
lain sebagainya.
2. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat
memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang
di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta
yang telah terkenal sebagai kota pelajar.
3. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh :
Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan
lain sebagainya.
4. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti
faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan
lain-lain.
2.3.4 Biaya Transaksi Rendah
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu,
yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,
misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.
Transaksi merupakan sekumpulan instruksi atau operasi yang menjalankan sebuah fungsi
logis. Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh transaksi adalah keatomikan. Sifat ini
menjadikan suatu transaksi sebagai suatu kesatuan sehingga pengeksekusian instruksiinstruksi di dalamnya harus dijalankan secara keseluruhan atau tidak dijalankan sama sekali.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan hasil eksekusi bila operasi-operasi
yang ada dijalankan hanya sebagian saja.
.
2.3.5 Empowerment
Pemberdayaan adalah proses meningkatkan kapasitas individu atau kelompok untuk
membuat pilihan dan mengubah pilihan tersebut menjadi tindakan dan hasil yang diinginkan.
Sentral bagi proses ini adalah tindakan yang baik individual dan kolektif
membangun aset, dan meningkatkan efisiensi dan keadilan dari konteks organisasi dan
kelembagaan yang mengatur penggunaan aset tersebut.
2.3.6 Pekerjaan Kolaboratif
Tujuan adanya kolaborasi dalam perusahaan adalah untuk memungkinkan kita bekerjasama
secara lebih mudah dan lebih efektif melalui:
 Komunikasi: sharing informasi dengan satu sama lain
 Koordinasi: mengkoordinasikan pekerjaan dan menggunakan sumberdaya dengan satu sama
lain
 Kolaborasi: bekerjasama secara kooperatif pada berbagai penugasan dan joint projects.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun
bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis
yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti
perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau
kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum
pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak
berupa peluang dan juga ancaman baru.
Globalisasi ekonomi tidak hanya meningkatkan pertambahan pesaing di pasar, tetapi
juga menambah bervariasinya persaingan yang ada di pasar.
Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan internet, dan teknologi digital lainnya
membuka celah pemasaran/distribusi produk yang tidak terbatas pada ruang, tempat, dam
waktu.
Daftar Pustaka
Laudon, Kenneth. C.2007. Sistem Informasi Manajemen:Salemba Empat.
http://ismailrasulong.wordpress.com/ekonomi-pembangunan-ii/ekonomi-industri/
file:///D:/Lingkungan%20Bisnis%20%20%20Routeterritory%20Blog.htm
Download