Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya Jurnal Studi Hubungan Internasional kembali menerbitkan tulisan‐tulisan dari akademisi Hubungan Internasional yang membahas isu‐isu strategis dan sedang hangat dibicarakan baik dalam tataran akademis maupun praktis. Jurmal Studi Hubungan Internasional Volume 1 Nomor 2 Tahun 2011 kali ini lebih banyak didominasi oleh tulisan‐tulisan yang mengkritisi perkembangan pembangunan ekonomi mulai dari permasalahan pembangunan pro pasar, efek terhadap desentralisasi di Indonesia sampai kepada telaah tentang Millenium Development Goals. Nomor ini dimulai dengan tulisan Cecep Zakaria El Bilad yang mengupas perdebatan antar paradigm dalam studi hubungan internasional serta munculnya paradigm Konstruktivisme. Dengan memberikan gambaran tentang beberapa perdebatan yang terjadi dan perbedaan pandangan antara Konstruktivisme dengan beberapa pendekatan lain, maka pembaca akan dibawa pada satu pemahaman tentang apa yang sebenarnya menjadi bahasan dan apa alas an dan penjelasan yang digunakan oleh Konstruktivisme untuk membahas hal tersebut. Tulisan kedua adalah tulisan dari M. Nur Alamsyah yang mengkritisi tentang euphoria desentralisasi di Indonesia. Menurut pendapatnya, kebijakan desentralisasi ini rentan akan eksploitasi dilihat dari sudut pandang pasar bebas dimana mekanisme yang ada lebih banyak menguntungkan Negara‐negara maju daripada Negara berkembang. Secara implisit penulis memberikan gambaran tentang keterkaitan tidak langsung antara kebijakan desentralisasi yang dibayang‐bayangi oleh WTO sebagai organisasi pengendali pasar bebas. Masih berkisar pada Ekonomi Politik, tulisan Dyah Estu Kurniawati mencoba menelaah secara kritis tentang tesis Bank Dunia pada era tahun 1990an yang menggambarkan keberhasilan beberapa Negara di Asia dalam menjalankan kebijakan pembangunan ekonominya. Tulisan ini kemudian mencoba mengkritisi pendapat tersebut dengan memberikan asumsi bahwa yang terjadi sebenarnya adalah peran besar pemerintah dalam pembangunan ekonomi tersebut sehingga sebenarnya tidak penuh menjalankan pasar bebas dan kemudian atas alas an inilah hasil yang dicapai Negara‐ negara menjadi berbeda tergantung pada kapasitas pemerintahnya. Tulisan selanjutnya adalah tulisan tentang analisa etis dalam perspektif dan praktis akan pelaksanaan Millenium Development Goals (MDGs). Tulisan Apriwan ini menunjukkan bahwa MDGs memiliki arti secara nilai dimana MDGs ini merupakan sebuah model baru pembangunan yang membawa nilai yang seharusnya dapat memberikan kontribusi pada pembangunan kehidupan manusia. MDGs sebenarnya diarahkan untuk mengantisipasi efek‐efek negative dari globalisasi ekonomi. Tulisan Helmia Asyathri selanjutnya membahas tentang perbandingan pembangunan ekonomi di Vietnam pada tahun 1987 atau yang disebut dengan Doi Moi i dengan Reformasi Ekonomi di China pada tahun 1978. Meskipun kedua Negara memiliki persamaan dalam menjalankan prinsip Sosialisme secara politik dan menjalankan praktek Kapitalisme secara ekonomi, namun demokrasi di Vietnam relative memiliki prospek yang lebih bagus daripada China. Hal ini dilihat dari tingkat pemerataan ekonomi yang lebih bagus di Vietnam serta lingkungan regional yang juga mendukung. Nomor ini diakhiri dengan tulisan dari Ayusi Sabhita Kusuma yang membahas tentang bagaimana proses penyelarasan antara kepentingan nasional dan tekanan struktur internasional dalam peran Indonesia di ARF. Dengan melakukan pendekatan perkembangan peran Indonesia sejak masa Orde Baru sampai sekarang, penulis mengemukakan bahwa factor internal dan eksternal sangat mempengaruhi kiprah Indonesia dalam menjalankan peran di forum keamanan regional ini. Nomor ini kembali diakhiri dengan tinjauan buku tentang semangat dan nilai kerjakeras dan pantang menyerah dari bangsa Jepang dalam menghadapi tantangan. Dengan berseting pada peristiwa gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011, masyarakat Jepang mampu bertahan karena memiliki modal social berupa nilai yang disebut dengan Ganbatte Kudasai! Terbitnya nomor ini juga atas kerja keras dan perhatian dari banyak pihak, oleh karena itu redaksi mengucapkan terimakasih kepada mitra bestari yang berkenan memberikan masukan kepada redaksi dan juga mereview tulisan yang ada. Juga kepada anggota redaksi yang juga meluangkan waktu untuk bekerja agar Jurnal Studi Hubungan Internasional ini dapat terbit dengan baik. Semoga tulisan‐tulisan dalam jurnal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan banyak pencerahan untuk hal yang lebih baik. Malang, Desember 2011, Redaksi ii Daftar Isi Halaman Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………….. i Daftar isi ……………………………………………………………………………………………………………………. iii Konstruktivisme Hubungan Internasional : Meretas Jalan Damai Perdebatan Antar Paradigma Cecep Zakaria El Bilad……………………………………………………………………………………………….. Bayang‐bayang WTO dalam Kebijakan Desentralisasi di Indonesia M. Nur Alamsyah …………………………………………………………………………………………………….. Intervensi Negara dan Pendekatan Pro Pasar Dalam pembangunan : Sebuah Analisis Kritis Terhadap Tesis Bank Dunia Dyah Estu Kurniawati ………………………………………………………………………………………………. Millenium Development Goals : Sebuah Analisa Etis dalam perspektif dan Praksis Apriwan…………………………………………………………………………………………………………………… Perbandingan Demokratisasi Vietnam dan China (Efek Doi Moi Vietnam 1987 dan Reformasi Ekonomi China 1978) Helmia Asyathri ……………………………………………………………………………………………………….. Dinamika Peran Indonesia di ARF : Upaya Menyelaraskan Kepentingan Nasional dengan Tekanan Struktur Internasional Ayusia Sabhita Kusuma ……………………………………………………………………………………………. Tinjauan Buku : Ganbatte Kudasai! Karakter Jepang yang Mensukseskan! ……………………………………. iii 66 85 99 106 115 132 146