parenting

advertisement
MODEL PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN KEORANGTUAAN (PARENTING)
DISATUAAN PENDIDIKAN NON FORMAL/PAUD
OLEH : ENCENG MULYANA
RASIONAL
1. Masih banyak kenyataan yang terjadi di masyarakat
adanya orang tua yang mempunyai pola pikir bahwa
pendidikan itu sepenuhnya tanggung jawab pihak lembaga
pendidikan. Sering kali orang tua menumpu harapan
terlalu tinggi pada lembaga pendidikan , sehingga banyak
orang tua yang berani membayar mahal biaya pendidikan
anaknya. Disisi lain tidak sedikit orang tua yang menuntut
lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang di
kehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga
tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena
keliru ini harus segera di luruskan agar tanggung jawab
tinggi muncul dalam keluarga , sehingga keluarga
khususnya ibu dan ayah juga berperan sebagai pendidik di
rumah
2. Keluarga sebagai unit sosial terkecil di masyarakat yang
terbentuk atas dasar komitmen untuk mewujudkan fungsi
keluarga khususnya fungsi sosial dan fungsi pendidikan,
harus benar-benar di optimalkan sebagai mitra lembaga
PAUD. Oleh karena itu mnelalui program parenting sebagai
wadah komunikasi antar orang tua , selain untuk
memberikan sosialisasi terhadap program-program yang
diselenggarakan oleh lembaga PAUD.
3. Secara umum tujuan program parenting adalah mengajak
para orang tua untuk bersama-sama memberikan yang
terbaik untuk anak-anak mereka , sedangkan secara
khusus tujuan pengembangan program parenting adalah
meningkatkan kemampuan dan keterampilan orang tua
dalam melaksanakan perawatan , pengasuhan, dan
pendidikan anak didalam keluarga sendiri dengan landasanlandasan karakter yang baik.
4. Pada kondisi lain orang tua masih banyak yang selalu
mengahadapi berbagai masalah terutama berkaitan dengan
kemampuan, keterampilan, keahlian , manajmen pola asuh
,
dan
bimbingan
anak
sesuai
dengan
tumbuh
kembangnnya.
5. Salah satu solusi pemecahan , program parenting sebagai
sebuah model pembelajaran pendidikan non formal menjadi
salahsatu alternatif solusi untuk menumbuhkan saling
belajar antara orang tua dengan lembaga pendidikan dalam
mengatasi permasalahan-permasalahan yang di hadapi.
ASUMSI MODEL PENYELENGGARAAN
PARENTING
1. ASUMSI , orang tua sebagai sasaran parenting memiliki 2
karakter yang sama dan berbeda dengan guru petugas
parenting . Kesamaannya adalah kedua pihak sama-sama
bisa bertindak sebagai penerima pesan dan pemberi pesan
, atau sama-sama sebagai sumber belajar dan sama sama
bagai sasaran belajar. Perbedaannya terletak pada
pengetahuan dan pemahaman yang dibawa masingmasing.
2. Dengan kondisi seperti tersebut orang tua di tuntut harus
memiliki prinsip self awareness , self motivation , self
renewel dan self actualisasion yang tinggi. Hal ini
dikarenakan penyelenggara dituntut melakukan kesadaran
untuk saling evaluasi , hal ini dikarenakan orang tua
dituntut kesadaran untuk saling evaluasi , saling memberi,
saling mengerahkan, dan saling memotivasi . Sehingga
konsep diri , inisiatif, kapasitas, dan kebenaran untuk
belajar bersama.
3. Untuk lebih terakutualisasi orang tua diharapkan memiliki
sikap kritis , evaluatif ,dan exploratif dalam melakukan
kegiatan inquiry dan discovery terutama berkaitan dengan
kemampuan dan keterampilan memecahkan masalah serta
berani mencoba dan memperbaiki kesalahan dan
kekurangan yang dialaminya.
4. Antara orang tua dan sumber belajar/guru harus mampu
membangun sumber sinergi dan kolaborasi dalam rangka
meningkatkan kualitas belajar . Oleh karena itu sasaran
parenting memerlukan tuntunan dan arahan sehingga
hubunganh saling membantu, komunikasi dialogis.
5.
Parenting bukanlah suatu model yang kaku tetapi
memerlukan jaringan hubungan (Web And Relationsip) ,
oleh karena itu perlu proses belajar , tukar belajar yang
perlu di tumbuhkan suasana saling membuah utuhkan ,
saling belajar, oleh karena itu pada prosesnya belajar tukar
belajar perlu di tumbuhkan suasana saling membutuhkan.
KONSEPTUALISASI MODEL PENDIDIKAN
KEORANGTUANAAN (PARENTING)
Pertama , mendiagnosis masalah dan kebutuhan
belajar. Konsep yang berkaitan dengan cara mendiagnosis
masalah dan kebutuhan belajar. Kebutuhan belajar
melibatkan 3 langkah :
1. Mengembangkan suatu model tingkah laku yang
diinginkan atau yang di perlukan
2. Menilai tingkat penampilan yang berkaitan dengan
kompetensi
3. Menilai kesenjangan antara yang di programkan dengan
tingkat penampilan sekarang
Kedua , merumuskan tujuan parenting hendaknya tidak di
tentukan dari sudut pandang guru atau pasilitator karena
tujuan pembelajaran bukanlah keinginan atau kehendak
guru, karena itu tujuan belajar harus memberikan
perhatian terhadap bagaimana membantu orang tua dalam
tingkah lakunya.
Ketiga , merancang model parenting dapat dilakukan
melalu 3 tahapan , pertama pertemuan umum , kedua
kelompok kecil , bimbingan dan konsultasi individual .
Keempat , evaluasi hasil parenting
PENDEKATAN PENERAPAN MODEL
PARENTING
Pertama
,
Pendekatan
Penyadaran
(concienlization approach) dapat dilakukan dengan
tujuan
untuk
mengembangkitkan
dan
mengembangkan kesadaran diri orang tua dari
ketertinggalannya dan berupaya menemukan jati
dirinya yang telah hilang akibat tekanan sosial
ekonomi politik . Artinya membangkitkan ke pekaan ,
kepedulian, dan pemikiran dalam interaksinya dengan
lingkungan
Kedua ,Pendekatan Aktualisasi
Diri
(Self
Actualization
Approach).
a.
Pendekatan
ini
diterapkan
di
arahkan
pada
peningkatan pelibatan diri secara pro aktif dan sensitif
untuk menganalisis masalah masalah serta dalam
belajar dan dalam kehidupan. Orang tua mampu
menganalisis
pengalaman
hidupnya
dan
mengutarakan secara bebas menurut cara yang di
pahaminya. Pendekatan ini menekankan pentingnya
konsep diri dalam mengambil keputusan .
b.
Pendekatan ini menekankan pentingnya imajinasi
kreatif dan memiliki keyakinan bahwa perubahan
dapat terjadi secara efektif dimulai dari diri sendiri.
Ketiga , Pendekatan Berpusat Pada Masalah, pendekatan
ini digunakan dalam parenting dengen penekana pada
kemampuan dan keterampilan orang tua dalam berfikir
kreatif sehingga terlibat dalam proses pemecahan
masalah
a. Menyebutkan masalah masalah yang dihadapi kaitannya dengan
kebutuhan belajar
b.
Memikirkan secara kritis tentang sebab-sebab dan akibat yang
di timbulkan dengan masalah tersebut (to reflect)
c.
Melakukan tindakan secara tepat
masalah yang di hadapi (to act)
dalam
mememcahkan
4. Keempat , Pendekatan Kepercayaan
(belief approach) pendekatan ini
mengandung maksud untuk menanamkan
keyakinan kepada orang tua agar tumbuh
kepercayaan bahwa parenting itu penting
sebagai media peningkatan wawasan,
kecakapan, keterampilan, bagi dirinya
dalam rangka pelaksanaan pola asuh anak
usia dini di rumah oleh keluarga sejalan
dengan asuhan pendidikan di sekolahPAUD. Untuk kepentingan itu di perlukan
penampilan petugas parenting yang di
pandang credible dalam berkomunikasi
dan berinteraksi
PARADIGMA PARENTING/PAUD
MOTIVASI
NORMA
DAN
IKLIM
PROSES
PARENTING
PENGETAHUAN, KEYAKINAN
SARANA
JENIS JENIS PROGRAM PARENTING DALAM
KEGIATAN LEMBAGA PAUD
1. Parents Gathering adalah pertemuan orang tua dengan
lembaga paud yang difasilitasi oleh penyelenggara paud ,
guna membicarakan tentang program-program paud
dalam hubungannya dengan bimibingan dan pengasuhan
anak di keluarga.
2. Foundation Class adalah pembelajaran bersama anak
dengan orang tua diawal masuk sekolah
3. Seminar adalah kegiatan dalam rangka program parenting
misalnya mengundang para pakar praktisi paud
4. Hari Konsultasi untuk orang tua yang di buka oleh
lembaga paud
5. Field Trip adalah kunjungan wisata ketempat tempat yang
menunjang kegiatan belajar paud
6. Home Activities ialah aktifitas dirumah dibawa kesekolah
yaitu membawa orang tua untuk mengikuti kegiatan
langsung di luar kelas
7. Cooking On The Spot adalah anak anak belajar memasak ,
menyajikan makanan dengan bimbingan guru bersama
orang tua
8. Bazar Day adalah menyelenggarakan bazar di lembaga
paud. Anak anak menampilkan karyanya yang di jual
kepada umum
9. Mini Zoo adalah menyelenggarakan kebun binatang mini di
sekolah yaitu anak anak membawa binatang kesayangan
atau binatang peliharaan ke paud
10. Home Education Video ialah mengirim kegiatan
pembelajaran anak anak di lembaga paud kepada orang
tua dalam keping CD/DVD agar dapat disaksikan dan di
pelajari orang tua
IMPLEMENTASI MODEL PARENTING/PAUD
1. Kegiatan Perencanaan
A. Identifikasi kebutuhan belajar
B. Kontrak belajar melalui parenting
C. Menyusun program Parenting
D. Merumuskan , menyeleksi media dan alat parenting
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang harus di terapkan dalam
kegiatan parenting dilaksanakan secara demokratis dan
partisipatif
3. Evaluasi Pembelajaran
Perlu di tentukan kriteria dan alat yang di gunakan sesuai
dengan tujuan parenting . Indikatornya antara lain ,
keberaniian, ketahanan , keuletan , kegigihan ,
produktifitas , keproaktipan , keoptimisan dan kreatifitas.
IMPLEMENTASI MODEL PARENTING PAUD
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Mengidentifikasi
kebutuhan
belajar
Kontrak belajar
mahasiswa dengan
mitra belajar
Menyusun materi
pembelajaran
Merumuskan
media dan alat
belajar
Menilai dampak
Parenting
Proses
penyadaran/keakraban
Mengembangkan
hasil Parenting
Melaksan
akan
Proses
Parenting
Organisasi
Parenting
Teknik
Parenting
Motivasi kesadaran
belajar (mandiri)
Motivasi
pengembangan
belajar
Menilai hasil
Parenting
TERIMAKASIH
Download