I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah adalah

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan
planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk
hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang
mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan
induk dalam jangka waktu tertentu (Anonim, 2011)
Tanah vulkanik merupakan tanah yang terbentuk dari material-material
letusan gunung api. Material ini kemuadian lapuk dengan berjalannya waktu
sehingga menjadi tanah yang sangat tinggi unsur haranya. Tanah ini bisa banyak
dijumpai pada wilayah-wilayah sekitar lereng gunung berapi. Ketika sebuah
gunung api meletus, ia akan memuntahkan aneka partikel yang panas ke udara.
Salah satu material yang dikeluarkan gunung api adalah abu vulkanis. Ketika
pertama kali muncul, abu yang sangat panas dan pekat ini bisa membahayakan.
Namun, begitu kondisi mendingin, abu yang melapisi permukaan tanah tersebut
bisa meningkatkan kesuburan tanah. Lapisan tanah yang dilapisi abu vulkanik
tersebut sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan baik
tanpa memerlukan tambahan pupuk. Lapisan tanah vulkanik gembur serta berwarna
hitam. Pada lapisan subsoil mempunyai warna kecoklatan dan terasa licin apabila
di gosok di antara jari-jari. Bulk densitnya sangatlah rendah (<0,85). Daya tahan air
sangat tinggi dan perkembangan struktur tanah baik. Dari itulah dapat kita dlihat
bahwa pada kawasan lereng-lereng gunung yang pernah terjadi letusan gunung api,
lahan pertaniannya sangatlah subur (Anonim, 2011).
Tanah vulkanis dibentuk dengan tambahan abu vulkanik dari gunung berapi
yang meletus. Abu vulkanik merupakan hasil dari peleburan dan pembakaran
bahan-bahan mineral. Lapisan tanah yang dilapisi abu tersebut kemudian menjadi
sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan baik tanpa
memerlukan tambahan pupuk. Namun, jika tanah vulkanis diberi tambahan pupuk
organik atau kotoran hewan, kondisinya akan semakin prima (Rosiyanto, 2010).
1
Abu vulkan mengandung unsur-unsur P, Ca, Mg, dan K. Pelapukan abu
vulkan juga ditentukan oleh bentuk hubungan antara ion/atom atau satuan dasar
struktur kristal mineral. Peran agensia dalam pelapukan terutama adalah gugusgugus aktif fisik/kimiawi atau biokimia, slah satu diantaranya adalah asam-asam
organik. Penguraian akan menghasilkan fraksionasi bahan penyusun dalam bentuk
yang lebih sederhana atau terlarutkan dan tertinggalnya bahan sisa yang tidak rapuh
atau membentuk senyawa baru misalnya klei, karbonat yang meningkatkan pH
lingkungan, di samping sebagai penyedia hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan
tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai
bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga
sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (Anonim, 2013).
Di Indonesia daerah-daerah penghasil tanaman jagung adalah Jawa Tengah,
Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Khusus daerah Jawa Timur
dan Madura, tanaman jagung dibudidayakan cukup intensif karena selain tanah dan
iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman jagung, di daerah
tersebut khususnya Madura jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok
(Warisno, 2007).
Di Indonesia produksi jagung di tingkat petani masih sangat rendah.
Banyak kendala yang dihadapi dalam pengusahaan jagung, salah satunya adalah
rendahnya
kesuburan tanah dan mahalnya harga pupuk kimia (anorganik).
Tanaman jagung merupakan tanaman yang responsif terhadap pemupukan.
Pemupukan sangat penting karena menentukan tingkat pertumbuhan dan hasil baik
kuantitatif maupun kualitatif. Pupuk nitrogen merupakan kunci utama dalam usaha
2
meningkatkan produksi jagung. Absorbsi N oleh tanaman jagung berlangsung
selama pertumbuhannya. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang baik maka
unsur hara Nitrogen dalam tanah harus cukup tersedia selama fase pertumbuhan
tersebut.
Tanaman jagung tidak akan memberikan hasil maksimal manakala unsur
hara yang diperlukan tidak cukup tersedia. Pemupukan dapat meningkatkan hasil
panen secara kuantitatif maupun kualitatif. Pupuk merupakan kunci dari kesuburan
tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis
diserap tanaman.
Pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan pemberian pupuk yang
memadai.
Pemupukan nitrogen merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap hasil jagung. Umumnya untuk mencapai hasil maksimum petani sering
memberikan pupuk melebihi kebutuhan tanaman dan kurang memperhatikan waktu
pemberian yang tepat.
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses
dari rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai
bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah.
Pemupukan yang dilakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman
akan unsur hara yang dibutuhkan selama pertumbuhan tanaman. Pupuk yang
diberikan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik. Namun,
penggunaan pupuk anorganik saat ini kurang ekonomis karena harganya yang
relative mahal, juga dampak negatifnya bagi lingkungan. Pupuk organik adalah
pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Macam-macam
pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan lain
sebagainya.
Pupuk kandang memang dapat menambah ketersediaan bahan makanan
(unsur hara) bagi tanaman yang dapat diserapnya dari dalam tanah. Selain itu,
pupuk kandang ternyata mempunyai pengaruh positif (baik) terhadap sifat fisik dan
kimia tanah, mendorong kehidupan (perkembangan) jasad renik. Selain itu, pupuk
organik tidak menimbulkan polusi bagi lingkungan terutama tanah.
3
Pupuk kandang ayam merupakan salah satu pupuk organik yang sangat
baik untuk dikembangkan. Pupuk kandang adalah campuran dari kotoran padat dan
cair yang tercampur dengan sisa makanan dan alas kandang. Kandungan unsur hara
pupuk kandang terdiri dari campuran 0,5% N, 0,25% P2O5 dan 0,5% K2O, hal ini
sangat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan pakan yang diberikan.
Pupuk kandang mempunyai beberapa sifat yang lebih baik dari pada pupuk alami
lainnya, karena selain sebagai sumber unsur hara, pupuk kandang juga dapat
meningkatkan kadar humus tanah, daya menahan air dan banyak mengandung
mikroorganisme.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh lama masa inkubasi pupuk kandang ayam terhadap
serapan N jagung.
2. Mengetahui takaran pupuk kandang ayam terhadap serapan N dan pertumbuhan
vegetatif tanaman jagung
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang takaran dan
masa inkubasi kotoran ayam segar yang tepat terhadap efisiensi serapan N dan
pertumbuhan jagung (Zea mays).
D. Hipotesis
1. Pupuk kandang ayam yang dicampur dengan tanah abu vulkan dapat
memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
2. Penambahan pupuk kandang ayam meningkatkan jumlah unsur hara nitrogen
yang dibutuhkan oleh tanaman jagung sehingga tanaman dapat tumbuh dengan
baik dan tidak kekurangan unsur nitrogen.
3. Penambahan pupuk kandang ayam meningkatkan serapan unsur hara nitrogen
pada tanaman jagung.
4
Download