KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

advertisement
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
Antisipasi Bulan Ramadhan,
Pemerintah Perkuat Stabilitas Pangan
Jakarta, 25 April 2016
Pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan
pasokan dan distribusi pangan nasional. Utamanya, dalam persiapan menghadapi
Bulan Ramadhan yang akan jatuh pada bulan Juni tahun 2016. Selain itu, kondisi
musim hujan yang mundur namun tidak diikuti mundurnya musim kemarau juga
berpotensi menggeser waktu panen dan menurunkan produksi beras lokal.
Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution
saat memimpin Rapat Koordinasi Kebijakan Stabilisasi Pangan Nasional di Jakarta,
Senin (25/4). “Kita ingin memperbaiki dari dua sisi sekaligus, panen produksinya
bagus, juga stok cadangan bagus. Keduanya saling mempengaruhi, kalau kualitas
panen bagus, stok bisa disimpan lebih lama,” ujar Darmin.
Rakor dihadiri antara lain oleh Kepala BPS Suryamin, Dirut Perum Bulog Djarot
Kusumayakti, serta para pejabat Eselon I Kementerian Perdagangan, Kementerian
Pertanian, Perindustrian, Bappenas, dan BMKG.
Perum Bulog telah menyusun skema pengadaan beras, di mana pada awal Juni
2016 Bulog akan menyerap minimal 1,6 juta ton cadangan beras, bahkan dengan
perhitungan yang lebih progresif diprediksi mampu menyerap 2,6 juta ton. Langkah
ini dapat memperkuat cadangan beras pemerintah dalam menahan tren harga yang
biasanya meningkat menjelang bulan Ramadhan.
Untuk mendukung hal tersebut, Menko Perekonomian juga memerintahkan
Kementerian Pertanian segera merampungkan revisi Lampiran Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) tentang Penugasan Dana Cadangan Beras, agar bisa selesai
dalam pekan ini. Lampiran ini berisi tentang definisi jenis cadangan beras yang dapat
diimpor oleh Bulog.
Tata Niaga Impor Jagung
Selain itu, rakor juga membahas tentang tata niaga jagung. Menindaklanjuti terbitnya
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang Tataniaga Impor Jagung,
yang di antaranya mengatur bahwa untuk memenuhi kebutuhan Pakan Jagung
dalam negeri, Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor Jagung.
Sementara untuk kebutuhan jagung industri dan pangan, selain oleh Bulog, importasi
juga dapat dilakukan oleh Importir Produsen terdaftar.
Selanjutnya Bulog akan mengimpor 190 ribu ton, dari total kuota 1,5 juta ton jagung
pakan, segera setelah memperoleh rekomendasi Badan Ketahanan Pangan
Kementan. Importase ini untuk keperluan stok cadangan jagung serta memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Rekomendasi segera dikeluarkan berdasar pertimbangan
stok Jagung dalam negeri, untuk melindungi produsen dan stabilitas harga di
pasaran. (ekon)
Tim Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Email: [email protected] Twitter: @perekonomianRI Website: www.ekon.go.id
Download