DownloadKemendag Perbaiki Tata Niaga Beras yang Lebih Adil

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Kemendag Perbaiki Tata Niaga Beras yang Lebih Adil bagi Semua Pihak
Jakarta, 5 Juli 2017 – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengajak para pemangku
kepentingan beras bersama-sama membangun sektor perberasan nasional menjadi lebih adil dan
membawa manfaat bagi semua pihak. Selain itu, Mendag menegaskan komitmen Pemerintah
untuk terus mengawal stabilitas stok beras melalui tata niaga. Hal tersebut disampaikan Mendag
Enggar usai melangsungkan rapat dengan Ketua Satgas Pangan, Dirut Bulog, Ketua Umum
Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), serta perwakilan dari
Kementerian Pertanian, di kantor Kementerian Perdagangan kemarin, Selasa (4/7).
“Tata niaga beras ke depannya akan semakin memberikan proteksi bagi petani dan pedagang.
Petani tidak boleh rugi dan pedagang harus tetap mendapatkan keuntungan yang wajar,” tegas
Mendag Enggar.
Salah satu bentuk tata niaga tersebut adalah kewajiban pengusaha beras mendaftarkan
perusahaan dan gudang, serta melaporkan posisi stoknya. “Dengan penataan dan pendataan yang
lengkap maka diharapkan asumsi konsumsi akan lebih akurat. Selain itu juga mencegah adanya
daerah kekurangan stok beras akibat rantai distribusi yang belum tertata,” lanjut Enggar.
Mendag Enggar mengapresiasi kerja sama yang solid antara jajaran Kemendag, Kementan, Satgas
Pangan, Bulog, KPPU, dan pengusaha, serta berbagai pihak terkait lainnya dalam menjaga stok dan
harga pangan selama Ramadan 2017. Mendag menegaskan ke depannya kerja sama ini akan
semakin solid dan berkelanjutan. Kementan juga terus mengupayakan tidak akan lagi ada paceklik
karena pemerintah akan memperbaiki sistem irigasi sehingga proses produksi petani akan
meningkat.
Masalah yang dihadapi di sektor perberasan adalah keuntungan di tingkat produsen (petani) yang
relatif kecil dibandingkan dengan di rantai distribusi, sementara yang harus dibayar oleh
konsumen cukup besar. Dengan tata niaga yang semakin baik, diharapkan distribusi keuntungan
yang lebih adil dapat terwujud.
Stok Beras Aman
Pada 2017 harga beras lebih rendah dibandingkan pada 2016. Hal ini dikarenakan pasokan beras
ke pasar cukup, sehingga harga beras relatif stabil. Rata-rata nasional harga beras per 3 Juli 2017
sebesar Rp10.582/kg, masih diatas harga acuan penjualan di konsumen Rp9.500/kg. Adapun stok
beras di PIBC pada 2 Juli 2017 sebesar 38.280 ton, di atas batas aman yang sebanyak 30.000 ton.
Sedangkan stok beras di Perum Bulog per 22 Juni 2017 sebesar 1,7 juta ton (ketahanan 7,35
bulan).
Sementara itu, rata-rata harga gabah kering giling sampai dengan Mei 2017 sebesar Rp5.454/kg
atau masih di atas harga acuan pembelian Rp4.600/kg. Selain itu, rata-rata harga gabah kering
panen sampai dengan Mei 2017 sebesar Rp4.511/kg, di atas harga acuan pembelian Rp3.700/kg.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Marolop Nainggolan
Kepala Biro Humas
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Sahudi
Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis
Ditjen Perdagangan Dalam Negeri
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 3858210/021-3858214
Email: [email protected]
Download