KONSEP SISTEM PERTANIAN TERPADU Jenis Komoditas Dan Luasannya Sistem Pertanian Terpadu yang dikemukakan dalam laporan ini diasumsikan bertempat di lahan seluas tidak kurang dari 1500 m2 yang berpotensi cukup baik di Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Lahan tersebut terdiri dari 400 m2 sawah, 2 x 100 m2 kolam, 60 m2 green hause, 350 m2 kandang ayam, 60 m2 dan kandang sapi perah disamping tempat hunian pengolahan kompos & bio urine dan pembuatan pakan. Lahan yang berupa sawah diusahaakan untuk bertanam jagung, lahan yang berupa kolam diusahakan untuk betemak ikan lele, greenhaouse untuk bertanam sawi, dan lahan yang berupa kandang untuk beternak sapi perah dan ayam potong. Kedua bidang lahan tersebut akan diintegrasikan pengelolaannya menjadi satu kesatuan manajemen dengan model pertanian terpadu. Tabel 1 Lahan Usahatani menggunakan Sistem Pertanian Terpadu Jenis lahan Luas 2 (m ) Peruntukan Lahan Komoditas Teknologi Luas Jumlah Pertanian (m2) (ekor) saat ini Sawah 400 Jagung 400 Kolam 200 Ikan Lele 200 20000 Kandang 350 Ayam Potong 350 5000 60 Sapi perah 60 5 60 Sawi 60 Green house Pekarangan Sistem Leisa Sawi hidropik 2 buah Kelapa 9 pohon Skema Sistem Pertanian Terpadu Jenis Komoditas dan Pemanfaatan Hasil NO Luas Lahan (m2) 400 1 Unit Lahan dan Jenis Komoditas Lahan Sawah Jagung B 1 Kolam Ikan Ikan Lele 200 200 20.000 Menghasilkan benih ikan lele untuk dijual, buangan air kolam untuk mengaliri lahan sawah dan menyirami tanaman sawi dalam green h0use C 1 Kandang Ayam Potong 410 350 5000 Menghasilkan daging untuk dijual, batang ayam sebagai makanan ikan lele, kotoran ayam sebagai pupuk kandang untuk tanaman dan pakan ikan dan dapat juga sebagai campuran makanan sapi. 2 Sapi perah 60 5 Menghasilkan susu untuk dijual, kotoran sebagai bahan kompos tanaman, urine sebagai bahan pembuatan bio urine D 1 Pekarangan Green House 60 2 Sawi hidroponik 2 buah 3 Kelapa 9 pohon Menghasilkan bungkil kelapa sebagai bahan campuran konsetrat untuk ayam dan sapi A Jumlah (ekor) (kg) 400 Fungsi Menghasilkan biji jagung dan bongkol sebagai campuran konsentrat sapi dan ayam, jerami jagung sebagai makanan hijauan sapi Menghasilkan sayuran sawi yang nantinya dapat dipasarkan Menghasilkan sayuran sawi untuk dijual Sarana produksi dan produk di dalam lahan ditangani sedemikian cara hingga daur ulang produk ikutan atau limbah yang telah diolah dapat berlangsung. Sistem pengusahaan tananaman dan ternak memanfaatkan masukan internal semaksimal mungkin. Penggunaan masukan eksternal seperti pupuk anorganik dan pestisida buatan akan sangat dibatasi. Bahan organik untuk pakan ternak dan ikan yang didatangkan dari luar lahan pun akan diutamakan dengan menggunakan limbah pasar terdekat. Demikian pula, pemasaran produk diupayakan ke pasar terdekat secara langsung tanpa perantara atau mengundang pembeli langsung datang ke lahan usahatani. Ditulis oleh Awwaluddin Fazani, SST. (Admin Cyber BP3K Kec. Karangjati Kab.Ngawi) Daftar Pustaka http://www.academia.edu/4998142/Sistem_pertanian_terpadu