SISTEM RESERTIFIKASI DAN SISTEM PEMBOBOTAN SKP • Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker adalah serangkaian proses sistematis yang dilakukan oleh organisasi profesi (IAI) guna menyatakan bahwa seorang apoteker dinilai telah memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. • Sertifikasi Kompetensi bagi Apoteker hanya dilakukan sekali melalui proses yang disebut Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI). Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi, seorang Apoteker akan memperoleh Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan memperoleh Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) atau Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan (Pasal 40 dan Pasal 55 PP 51/2009). • Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian : Sertifikat Kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun. Perbaruan atas Sertifikat Kompetensi yang telah habis masa berlakunya dilakukan melalui mekanisme Uji Kompetensi Kembali/Ulang yang untuk selanjutnya disebut ReSertifikasi. PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian PRAKTEK APOTEKER: MENTERI Sertf. Kompetensi STR-Apoteker Syarat Legal Syarat Kompetensi Syarat Profesi Organisasi Sertifikasi Rekomendasi Dinkes Kab/Kota Syarat Legal Administratif Standar Profesi Binwas Ujian Kompetensi APOTEKER Wewenang Praktek/Kerja Binwas Surat Ijin Praktek Syarat Legitimasi Syarat Keahlian Status PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian UU Sertifikasi dan Kompetensi APOTEKER: Sertf. Kompetensi MENTERI STRA Syarat Legal Syarat Keahlian Status Syarat Kompetensi Syarat Profesi Organisasi Sertifikasi Standar Profesi Binwas Ujian Kompetensi APOTEKER Sertifikat Kompetensi profesi berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk setiap 5 (lima) tahun melalui Ujian Kompetensi profesi apabila Apoteker akan tetap menjalankan Pekerjaan Kefarmasian. [Pasal 37 (3)] Ujian Kompetensi akan dilakukan : 1. Oleh suatu Lembaga Independen (Komite Farmasi Nasional ) 2. Anggota Komite terdiri atas : Pemerintah, Akademisi, Org. Profesi KETENTUAN UMUM Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (P2AB) adalah serangkaian upaya sistematis pembelajaran seumur hidup untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi apoteker yang meliputi berbagai pengalaman/pelatihan keprofesian setelah pendidikan formal dasar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan moral serta sikap professional apoteker agar apoteker senantiasa layak untuk menjalankan profesinya (CPD : Continuing Professional Development) Sertifikasi Ulang (re-sertifikasi) adalah proses pemberian keterangan tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang apoteker untuk menjalankan praktek kefarmasian di seluruh Indonesia setelah melalui serangkaian program pengembangan pendidikan berkelanjutan yang memenuhi persyaratan • Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi adalah tim semi otonom yang dibentuk oleh Pengurus Daerah yang mempunyai tugas untuk mengelola dan menyelenggarakan Program Sertifikasi, Re-Sertifikasi dan Program Pengembangan Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (Program P2AB) di Daerah yang bersangkutan. • Satuan Kredit Partisipasi(SKP) adalah ukuran atas kegiatan pendidikan berkelanjutan yang dilakukan oleh Apoteker selama kurun waktu berlakunya Sertifikat Kompetensi dan Rekomendasi. • Portofolio adalah sekumpulan informasi pribadi yang berisi catatan atau dokumen atas pencapaian prestasi dalam menjalankan praktik profesi dan/atau pendidikan profesinya PENYELENGGARA RE-SERTIFIKASI • Re-Sertifikasi diselenggarakan oleh Tim Sertifikasi dan ReSertifikasi Daerah dengan membentuk Verifikator (Pengurus Cabang dan/atau Pengurus Himpunan Seminat) sesuai dengan kebutuhan yang menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan Pedoman ini. BIAYA PENYELENGGARAAN RE-SERTIFIKASI • Biaya-biaya yang timbul pada penyelenggaraan ReSertifikasi (untuk kepentingan verifikasi faktual, verifikasi administratif, transportasi, akomodasi dan lain-lain) ditanggung oleh pemohon yang besarnya ditentukan oleh Pengurus Daerah bersama Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi dalam bentuk SK Pengurus Daerah berdasarkan perhitungan yang terencana dan rasional. SYARAT ADMINISTRATIF RE-SERTIFIKASI Untuk dapat mengikuti Program Re-Sertifikasi, Apoteker harus memenuhi Syarat Administratif sebagai berikut : • Mengajukan Permohonan kepada Tim Sertifikasi dan ReSertifikasi di Daerah dengan mengisi formulir yang telah disiapkan. • Mengisi lengkap borang-borang dalam Buku Log (Log Book). • Mengisi lengkap berkas-berkas dalam Portofolio Pembelajaran. • Membayar biaya penyelenggaraan Re-Sertifikasi. • Membayar Sertifikat Kompetensi bagi yang Lolos Verifikasi • Syarat-syarat dan ketentuan lain mengenai kepesertaan ReSertifikasi ditentukan oleh Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi. SYARAT TEKNIS RE-SERTIFIKASI Untuk dapat mengajukan administrasi permohonan sebagaimana dimaksud pada Pasal D tersebut di atas, seorang Apoteker dalam 5 (lima) tahun yang terhitung sejak terbitnya Sertifikat Kompetensi harus memenuhi Syarat Teknis sebagai berikut : Untuk Bidang Pelayanan Kefarmasian • Melaksanakan praktik minimal kumulatif selama 2.000 jam (dua ribu jam) yang terdistribusi secara proporsional; yang setara dengan 30 SKP • Memenuhi SKP-Praktik sekurangnya sebanyak 60 SKP Untuk Bidang Distribusi dan Industri/Produksi • Melaksanakan pekerjaan kefarmasian sebagaimana mestinya. Untuk kedua bidang • Memenuhi SKP-Pembelajaran sekurangnya sebanyak 60 SKP • Memenuhi SKP-Pengabdian sekurangnya sebanyak 7,5 SKP Proporsi SKP No Domain Kegiatan Porsi Pencapain yang dianjurkan Nilai Maksimum dalam 1 tahun Nilai Maksimum dalam 5 tahun 1. Kinerja Profesional 40 - 50% 12 - 15 60 - 75 2. Kinerja Pembelajaran 40 - 50% 12 - 15 60 - 75 3. Kinerja Pengabdian Masyarakat 5 - 15% 1,5 - 4,5 7,5 – 22,5 0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5 0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5 Kinerja Publikasi 4. ilmiah/popular 5. Kinerja Pengembangan ilmu Target SKP • Dalam 5 (lima) tahun dibutuhkan 150 SKP yang terbagi dalam 5 (lima) Kinerja • Pencapaian SKP dalam 5 (lima) tahun diharapkan terdistribusi dengan baik. Contoh tahun 1 = 30 SKP, tahun 2 = 31 SKP, tahun 3 = 32 SKP dst. Bukan tahun 1 = 15 SKP, tahun 2 = 40 SKP, tahun 3 = 35 SKP, tahun 4 = 15 SKP dan tahun 5 = 45 SKP • Kinerja Profesional (berasal dari praktik), merupakan persyaratan utama seseorang dapat mengikuti proses Resertifikasi PENERAPAN BOBOT SKP Menggunakan Sistem Integral Treshold : • Pencapaian SKP tidak didominasi oleh salah satu domain • Pencapaian SKP mengikuti struktur/konfigurasi domain secara proporsional • Bila ada salah satu domain yang dominan (misal, Pembelajaran = 120 SKP), maka hanya akan dihitung sebanyak batas maksimal dari domain yang bersangkutan Satuan Kredit Profesi (SKP) sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi Profesi, dengan ketentuan sebagai berikut : • • • • Bobot SKP-Pembelajaran dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh IAI (baik PP dan/atau PD), diakui sesuai dengan fokus pekerjaan kefarmasian Apoteker yang bersangkutan. Bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi Profesi di luar IAI, hanya diakui dan dipandang sebagai Kegiatan Pembelajaran atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat (sebagai SKPPembelajaran atau SKP-Pengabdian) sesuai konversi bobot SKP yang ditentukan Penentuan bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh IAI hanya dapat ditetapkan melalui SK Pengurus Pusat atau SK Pengurus Daerah. Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP atas SertifikatSKP yang Organisasi Profesi di luar IAI hanya dapat dilakukan oleh Badan dan/atau Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi. Konstanta Konversi SKP dari Kegiatan Pembelajaran atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat di luar IAI No Perolehan Pengetahuan/Keterampilan sesudah mengikuti kegiatan 1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan tapi informasi yang diperoleh memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan 2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan tetapi tidak berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan praktik. 3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang secara langsung berpengaruh positif terhadap pelaksanaan praktik Konstanta Konversi 0,25 0,5 0,75 PEMBOBOTAN SKP PRAKTEK BIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN (KOMUNITAS) No. 1 Kegiatan Praktik Profesi (BIDANG PELAYANAN FARMASI) Wajib melaksanakan praktik profesi minimal kumulatif 2000 jam untuk 5 (lima) tahun yang terdistribusi secara proporsional 2 Setiap kelebihan dari angka 2000 jam : setiap 100 jam praktik setara dengan 1 SKP. 3 Monitoring dan melaporkan ESO 4 Menjadi Pendamping Minum Obat 5 Memberi Edukasi Ke Kelompok Pasien (Minimal 10 Orang) 6 Terlibat Dalam Pokja Kefarmasian 7 Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti 30 SKP Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll Max 20 SKP Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll 2 SKP Laporan MESO 2 SKP /Pasien / Paket Informed Consent 3 SKP Daftar Hadir, materi edukasi 2 SKP / Surat Keputusan (SK) Surat Keputusan Institusi yang berwenang Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 8 Membuat dan menyediakan brosur/leaflet untuk informasi aktif 5 SKP untuk 5 tahun Brosur/leaflet 9 Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian 10 SKP untuk 5 tahun Papan nama Apoteker, jas praktek Masukan dari Hisfarma • Bobot SKP untuk usulan Hisfarma, dibuat proporsional • Monitoring dan melaporkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari praktik apoteker di Puskesmas/Klinik/apotek. Dalam memberi ruang praktik yang begitu luas, efek samping penggunan obat, perlu diperluas tidak hanya Meso, tetapi ada pula: Meskos (monitoring efek samping kosmetik); Mesalkes Nonelektromedik (monitoring efek samping alat kesehatan nonelektromedik, contoh dampak penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim/akdr). • Melakukan penjaminan mutu pada era cara pelayanan farmasi yang baik, menjadi sangat penting. CAPA tidak hanya diterapkan pada produksi dan distribusi, tetapi pada pelayanan juga perlu dilakukan. CAPA di pelayanan dapat dijadikan instrumen praktek, agar kualitas pelayanan di fasyankes menjadi lebih baik. • Informasi menjadi alat komunikasi yang efektik, perlu dipertimbangkan dan diakomodir bagi rekan sejawat yang membuat media komunikasi & informasi dalam bentuk selain brosur/leaflet, seperti x-banner, roll banner, spanduk, baliho, whatsapp, facebook, twitter, line, website • Menggunakan sistim informasi manajemen dalam praktik profesi, seperti: software inventory stock, software akutansi & keuangan, software sumber daya manusia, software informasi obat, dll • Fasyankes berupa klinik pratama/utama dan apotek yang bekerja sama dengan bpjs, perlu mendapatkan apresiasi SKP, karena sarana tersebut termasuk apoteker didalamnya telah mendorong pelayanan kesehatan berbasis semesta. Alat bukti berupa surat pernyataan dari bpjs stempat. • Pelayanan kesehatan tingkat pertama atau fktp, mewajibkan pelayanan terhadap minimal 144 jenis penyakit dan ada pula yang mensyaratkan minimal 155 jenis penyakit. Hubungannya dengan tenaga kefarmasian (apoteker) yang berpraktek di fasyankes adalah sejauh mana apoteker mengimplentasikan obat dan alat kesehatan untuk penata laksanaan 144 jenis penyakit yang dapat digolongkan ke dalam: Obat&alkes sistem saraf, obat&alkes psikiatri, obat&alkes sistem indra, obat&alkes sistem respirasi, obat&alkes sistem kardiovaskular, obat&alkes sistem gastrointestinal/hepatobilier/pankreas, obat&alkes sistem ginjal/saluran kemih, obat&alkes sistem reproduksi, obat&alkes sistem endokrin/metabolik/nutrisi, obat&alkes sistem hematologi/imunologi, obat&alkes sistem muskuloskeletal, obat &alkes sistem integumen. Alat bukti berupa SPO dalam penata laksanaan 144 jenis penyakit, dikaitkan dengan capaian pengobatannya (PMR). • Fasyankes yang didalamnya terdapat apoteker yang menangani pasien rujuk balik, perlu juga mendapatkan SKP. Alat bukti berupa SPO dan PMR. • • • • Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian, tidak hanya pemasangan papan praktek apoteker & penggunaan jas profesi, tetapi sejauh mana peran aktif apoteker di fasyankes dalam mencapai output apalagi outcome pasien. Mematuhi peraturan dalam implementasi Kode Etik Apoteker dan Pedoman Disiplin Apoteker. Alat bukti berupa capaian pemenuhan catatan praktek/dokumen otentik. Swamedikasi menjadi bagian dari praktik profesi, perlu diberikan porsi SKP untuk apoteker yang telah melaksanakan swamedikasi. Alat bukti berupa catatan atau dokumen swamedikasi. Diusulkan untuk rentang SKP praktek dan pembelajaran dibuat lebih panjang, misal SKP praktek 60-100, SKP pembelajaran 60-100, sehingga peserta dapat lebih memilih mana yang lebih sesuai dengan kondisi nya. Setiap tahun bisa dievaluasi trend dari capaian SKP peserta resertifikasi untuk perbaikan ke depannya. Point SKP praktek no 4: menjadi pendamping minum obat, diusulkan ditambah dengan konseling/kunjungan ke rumah pasien untuk memantau pasien apotek tersebut, mengingat ada apoteker yang melakukan kunjungan ke rumah pasien tanpa inform consent. BIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN (RUMAH SAKIT) No. Kegiatan Praktik Profesi (BIDANG RS) Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Radiofarmasi 1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP 2 Monitoring dan melaporkan ESO 2 SKP/ Laporan 3 Penanganan dan Penjaminan Mutu Radiofarmaka SPECT 4 Penanganan dan Penjaminan Mutu Radiofarmaka PET 5 Penanganan dan Penjaminan Mutu Radiofarmaka Terapi 6 Penanganan limbah Radioaktif dan B3 7 Terlibat Dalam Pokja Kefarmasian 2 SKP / Surat Keputusan (SK) 8 Peyimpanan dan pengadaan obat 5 SKP untuk 5 tahun 9 Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian Daftar Hadir, Rekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka Laporan MESO 2 SKP /80 Pasien Rekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka 2 SKP / 40Pasien Rekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka 1 SKP /15 Pasien Rekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka 5 SKP untuk 5 tahun 10 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik Surat Keputusan Institusi yang berwenang Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik Tidak ada catatan melanggar disipilin profesi No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 Alat Bukti tahun Bagian Central Sterile Supply Department 1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP Daftar Hadir, Tilikan alkes dan bahan yang disterilisasi, Lembar sterilisasi 2 Melakukan proses sterilisasi alat/bahan untuk perawatan pasien 10 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 3 Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 4 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 5 Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu 10 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 6 Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah sterilisasi 7 Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian 1 SKP / Kegiatan Daftar Hadir, materi edukasi 10 SKP untuk 5 tahun Tidak ada catatan melanggar disipilin profesi No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Pelayanan Produksi Farmasi 50 SKP Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, Catatan produksi, Laporan evaluasi fasilitas produksi 1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 2 Rencana kegiatan dalam rangka penyiapan produksi sediaan steril dan non steril 5 SKP untuk 5 tahun 3 Kegiatan review permintaan resep sediaan steril dan non steril Standar Prosedur Operasional, 10 SKP untuk 5 tahun Catatan, Rekaman,Resep, Daftar Tilik 4 Kegiatan preparasi sediaan sediaan steril dan non steril Standar Prosedur Operasional, 10 SKP untuk 5 tahun Catatan, Rekaman, Resep, Daftar Tilik 5 Kegiatan memeriksa hasil produksi sediaan steril dan non steril 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 6 Penyusunan laporan bulanan (Jumlah pasien kemoterapi, jumlah pencampuran obat suntik kanker dan obat suntik non kanker dan jumlah produksi sediaan non steril) 10 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 7 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 8 Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian 10 SKP untuk 5 tahun Tidak ada catatan melanggar disipilin profesi Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Pengelolaan perbekalan farmasi di Gudang Farmasi 1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP Daftar Hadir, Tilikan perencanaan, permintaan dan stock perbekalan farmasi, laporan evaluasi pemasok dll 2 Melakukan perencanaan Perbekalan Farmasi secara lengkap dan tepat 10 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 3 Analisa harga, jenis dan jumlah sediaan pada usulan pembelian dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 4 Analisa permintaan perbekalan farmasi dalam rangka Pendistribusian Perbekalan Farmasi 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 5 monitoring pengelompokkan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan sesuai persyaratan penyimpanan obat yang benar dengan lengkap dan tepat 10 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 6 Rekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan Perbekalan Farmasi setiap bulan secara lengkap dan tepat 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 7 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 8 Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan 10 SKP untuk 5 tahun Tidak ada catatan melanggar No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Pelayanan farmasi klinik Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll 1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP 2 Wawancara riwayat penggunaan obat pasien (Rekonsiliasi obat) 3 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 3 Pengkajian resep rawat inap dan rawat jalan (skrining resep) 3 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 4 Diskusi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam rangka pemilihan terapi secara aktif dan pasif 2 SKP /50 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 5 Melakukan monitoring kepatuhan penggunaan obat 3 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 6 Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) 2 SKP /10 Laporan Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 7 Kegiatan konseling pasien 2 SKP /100 Pasien / Paket Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 8 Pelayanan informasi obat di instalasi farmasi secara aktif dan pasif 2 SKP /20 Kegiatan Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 9 Melakukan Evaluasi penggunaan obat 10 Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian 10 SKP/ laporan 10 SKP untuk 5 tahun Laporan evaluasi obat Papan nama Apoteker, jas praktek No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Pelayanan Kesehatan dasar Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll 1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP 2 Melakukan perencanaan perbekalan farmasi 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 3 Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi yang baik dan benar 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 4 Pengkajian resep (skrining resep) 2 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 5 Melakukan dispensing dan atau Meracik obat untuk pasien 2 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 6 Kegiatan konseling pasien 2 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 7 Melakukan monitoring kepatuhan penggunaan obat 3 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 8 Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) 2 SKP /Laporan Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 1 SKP / Kegiatan Brosur/leaflet 9 10 Membuat dan menyediakan brosur/leaflet untuk informasi aktif Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian 10 SKP untuk 5 tahun Papan nama Apoteker, jas praktek Masukan Hisfarsi Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi : 1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai; dan 2. Pelayanan farmasi klinik. Ad. 1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi: a. pemilihan; b. perencanaan kebutuhan; c. pengadaan; d. penerimaan; e. penyimpanan; f. pendistribusian; g. pemusnahan dan penarikan; h. pengendalian; dan i. administrasi. Pelayanan farmasi klinik meliputi: a. pengkajian dan pelayanan Resep; b. penelusuran riwayat penggunaan Obat; c. rekonsiliasi Obat; d. Pelayanan Informasi Obat (PIO); e. konseling; f. visite; g. Pemantauan Terapi Obat (PTO); h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO); i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO); j. dispensing sediaan steril; dan k. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD); BIDANG DISTRIBUSI No. Kegiatan Praktik Profesi (BIDANG DISTRIBUSI) 1. 2. Bekerja selama 5 tahun di bidang distribusi Melakukan Penyimpanan Yang Baik 3. Melakukan pelatihan CDOB 4. Melakukan prinsip dasar seleksi 5. Melakukan Inventory Control Management 6. Melakukan pengadaan yang baik dan benar 7. 8. Melakukan monitoring status pesanan Melakukan monitoring status pelanggan 9. Melakukan monitoring dan pengawasan suhu dan kelembaban tempat penyimpanan 10. 11. 12. 13. Melakukan perawatan peralatan penyimpanan (refrigerator dsb) Melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian resiko / Corrective Action Preventive Action Melakukan penyimpanan yang baik dan benar untuk penyimpanan yang diatur peraturan (Narkotika dan Psikotropika) Melakukan penanganan obat khusus (sitostatika, narkotika, psikotropika) Nilai maksimal Alat Bukti bobot SKP selama 5 tahun 15 SIKA 4 SPO Penyimpanan SPO, Pedoman, dan Catatan 3 Pelatihan SPO Kriteria Seleksi Obat, SPO 4 Estimasi Kebutuhan Obat (Perencanaan) 4 Pareto-ABC SPO Pengadaan, Surat Pesanan, 4 SPO Penerimaan, Check list Penerimaan dan SPO Penyimpanan 4 SPO Monitoring Status Pesanan 4 SPO Monitoring Status Pelanggan SPO Pengendalian lingkungan, 4 penyimpanan serta catatan suhu dan kelembaban SPO dan Catatan Pembersihan 3 Peralatan SPO Tindakan Perbaikan dan 4 Pencegahan serta Pengendalian Perubahan Proses Kritis 4 SPO Penyimpanan Narkotika dan atau Psikotropika 4 SPO Penanganan Obat Khusus 14. Melakukan pencegahan pencurian 2 15. Melakukan distribusi dan transportasi yang baik 4 16. Melakukan analisa dan verifikasi pemesanan oleh pelanggan 2 SPO dan Check list Analisa dan Verifikasi Pemesanan, Kualifikasi Pelanggan 17. Melakukan pengelolaan obat rusak dan kadaluwarsa 2 SPO Monitoring ED Obat, SPO Penyimpanan Obat ED atau Rusak 18. Melakukan pemusnahan obat 2 19. Melakukan penanganan obat kembalian dan obat yang ditarik 2 20. Melakukan informasi tentang obat yang ditarik kembali 2 21. Melakukan upaya pencegahan penyalah gunaan dan pemalsuan obat 3 SPO Penerimaan Obat, dan SPO Pengawasan Mutu Obat 3 Catatan, buku, rekapitulasi dan laporan 22. Melakukan tata kelola administrasi dan pelaporan JUMLAH : 81 Standar Gudang Penyimpanan SPO Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan serta SPO Transportasi (dilakukan sendiri maupun pihak III) SPO Pemusnahan Obat SPO Penarikan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian SPO Penarikan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan BIDANG INDUSTRI No. Kegiatan Praktik Profesi (BIDANG INDUSTRI) Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Pengawasan Mutu (Kode Bagian : 1) 1.1 Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 1.2 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada uji laboratorium dan validasi metoda analisa 1.3 1.4 1.5 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada uji stabilitas Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Cara Berlaboratorium Yang Baik Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Inspeksi Diri 15 SIKA SPO Metoda Analisa, SPO Validasi Metoda Analisas dan Sertifikat Hasil Analisis SPO Uji/Studi Stabilitas, SPO Retained Samples Pedoman GLP SPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri 1.6 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian 1.7 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi 1.8 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada UKK dan K3 (EHS) Hasil Audit EHS, Adanya Sistem Penanganan Bahan, Bahan Kemas, Produk Ruahan, Produk Antara dan Produk Jadi, HasilEvaluasi terhadap mehanical dan electrical safety 1.9 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi Arsip Data Penilaian/ Registrasi 1.10 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pelaksanaan pelatihan dan kompetensi karyawan di Bagian Pengawasan Mutu Arsip Data Pelatihan dan Kompetensi No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Pemastian Mutu (Kode Bagian : 2) 2.1 Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 2.2 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada penyelidikan kegagalan, penyimpangan bets, prosedur pengolahan dan pengemasan ulang SPO Kegagalan Produksi 2.3 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Rancang Bangun Fasilitas Dan Penyiapan Sertifikasi CPOB Gambar Lay Out Gedung Melakukan Inspeksi Diri SPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian 2.6 Melakukan Penilaian Pemasok SPO Penilaian Pemasok, Dan Hasil Monitoring Pemasok 2.7 Melakukan Pengelolaan Pengendalian Dokumen SPO Pengelolaan Pengendalian Dokumen 2.4 2.5 15 SIKA No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti 2.8 Bertanggung jawab pada program dan uji stabilitas SPO melakukan uji stabilitas 2.9 Bertanggung jawab pada program Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi 2.10 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi Arsip Data Penilaian/ Registrasi 2.11 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada penyimpanan dokumen produksi dan sampel produk (retained samples) SPO melakukan penyimpanan dokumen produksi dan sample poduk 2.12 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada pelaksanaan Product Quality Review (PQR) atau Annual Product Review (APR) SPO melakukan PQR dan APR 2.13 Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pelaksanaan pelatihan dan kompetensi karyawan di Bagian Pemastian Mutu Arsip data pelaksanaan pelatihan dan kompetensi No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Produksi (Kode Bagian : 3) 1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 2. Memahami Desain Formula LaporanEvaluasi terhadap Desain Formula dan Validasi Proses Pembuatan 3. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Bahan/Material Data MSDS Bahan/ Material, Penyimpan an Bahan/Material Yang Baik Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Proses Pembuatan Obat SPO Pengolahan Induk dan Prosedur Pengemasan Induk untuk setiap produk/ukuran bets yang diperlukan, SPO untuk setiap kegiatan, Hasil Evaluasi Kapasitas Produksi, dll 5. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada UKK dan K3 (EHS) Hasil Audit EHS, Adanya Sistem Penanganan Bahan, Bahan Kemas, Produk Ruahan, Produk Antara dan Produk Jadi, HasilEvaluasi terhadap mehanical dan electrical safety 6. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Rancang Bangun Fasilitas Dan Sertifikasi CPOB Gambar Lay Out Gedung 7. Melakukan Inspeksi Diri SPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri 8. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi 9. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengendalian Perubahan SPO Pengendalian Perubahan (yang meliputi tata cara penyampaian usul perubahan dan seluruh kriteria perubahan yang harus dicakup) 4. 15 SIKA No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti Bagian Penelitian, Pengembangan Sediaan Farmasi, dan/atau Technical Services (Kode Bagian : 4) 1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15 SIKA 2. Memahami Formulasi 15 Data Bahan, MSDS, Formulasi Obat 3. Memahami Teknologi Farmasi 15 Daftar Mesin Yang Digunakan, Catatan Scale Up, Hasil Validasi Proses, Dokumen Induk Produksi dan Pengemasan 4. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengembangan Bahan Kemas 15 Data Bahan Kemas, Hasil Percobaan, Hasil Uji Stabilitas 5. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi 15 Arsip Data Penilaian/ Registrasi No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti 15 SIKA dan/atau surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan pelaksanaan kegiatan praktik profesi di bagian Pemastian Mutu 20 Perencanaan Produk si, Perencanaan Pembelian, Prakiraan Pemasaran Bagian Manajemen Persediaan (Kode Bagian : 5) 1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 2. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengadaan Bahan, Barang Untuk Produksi 3. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengelolaan Gudang dan Pengelolaan Penyimpanan 20 SPO Pengelolaan Gudang, SPO Penyimpanan Obat, Monitoring Lingkung an Penyimpanan 4. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Production Planning And Inventory Control 20 Analisa ABC, Perenca naan Produksi, Hasil Analisa Persediaan Nilai maksimal No. Kegiatan Praktik Profesi bobot SKP selama 5 tahun Bagian Regulatori Dan Informasi Sediaan Farmasi (Kode Bagian : 6) Alat Bukti 1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15 SIKA 2. Melakukan dan/atau bertanggung jawab terhadap Proses Penilaian/Registrasi Produk 10 Data Penilaian/Regis trasi Obat 3. Menerapkan, Mensosialisasikan, Menyusun Peraturan Dan Ketentuan 10 Kumpulan Peraturan, Peraturan Institusi, Hasil Sosialisasi Ketentuan 4. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Proses Sertifikasi 10 Data Pendukung Sertifikasi, Sertifikat 5. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Informasi Produk Kepada Klien 10 Bahan Informasi, Cara dan Media Pemberian Informasi 6. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Proses Permohonan Izin Dan Melakukan Pelaporan Hasil Uji Klinik 10 Data Pendukung Uji Klinik, Izin Pelaksana an Uji Klinik dan Laporan Hasil Uji Klinik 7. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pelaporan MESO 10 Laporan MESO 10 SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian 8. Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi Masukan Hisfarin • • • • Pemberian bobot Kompetensi Praktek menjadi 60-100 (semula 6075) dan Kompetensi Pembelajaran juga 60-100 (semula 60-75), dan bobot Pengabdian Masyarakat tetap, dalam waktu 5 tahun. Industri obat, kosmetika dan OT akan digabungkan menjadi 1 saja Untuk kegiatan di masing masing divisi bisa dibuat lebih banyak sehingga tinggal dipilih kegiatan mana yang sesuai untuk obat, kosmetika dan OT. Setiap kegiatan akan diberikan poin SKP dan tidak dibatasi kegiatan mana yang dikerjakan sehingga total SKP 75 di bagian bawah table dihilangkan saja karena total semua SKP kegiatan bisa lebih dari 75. Tambahan untuk Uji Keamanan Produk PEMBOBOTAN SKP PEMBELAJARAN No. 1 Jenis Kegiatan Pebelajaran Membaca Jurnal Dan Menjawab Pertanyaan Uji Diri Bobot SKP per sesi 2 SKP per paket atau modul Peserta (per 2-3 jam) Nasional = 1 SKP Internasional = 1,5 SKP Pembicara(per sesi) 2 Partisipasi Dalam Seminar Nasional = 3 SKP Internasional = 4,5 SKP Moderator(per sesi) Nasional = 1 SKP Internasional = 1,5 SKP Panitia(per kegiatan) Nasional = 1 SKP Internasional = 1,5 SKP No. Jenis Kegiatan Pebelajaran 3 Partisipasi Dalam Workshop 4 Partisipasi Dalam Kursus atau Pelatihan Bobot SKP per sesi Peserta (per 2-3 jam) Nasional = 1,5 SKP Internasional = 2,5 SKP Pembicara(per sesi) Nasional = 4,5 SKP Internasional = 6,5 SKP Fasilitator/Instruktur(per sesi) Nasional = 3 SKP Internasional = 4,5 SKP Panitia(per kegiatan) Nasional = 1,5 SKP Internasional = 2,5 SKP Peserta (per 1 jam) Nasional = 1 SKP Internasional = 1,5 SKP Pembicara (per sesi) Nasional = 6 SKP Internasional = 9 SKP Fasilitator/Instruktur (per sesi) Nasional = 3 SKP Internasional = 4,5 SKP No. 4 5 Jenis Kegiatan Pebelajaran Partisipasi Dalam Kursus atau Pelatihan Melakukan Tinjauan Kasus Kajian Peer Review Penyaji 6 Peserta Aktif Ket (Minimal Anggota Peer Adalah 3 Orang) Bobot SKP per sesi Panitia (per kegiatan) Nasional = 2 SKP Internasional = 3 SKP Pelaksanaan : maksimum 8 jam/hari maksimum 3 hari lebih dari 3 hari dihitung 3 hari 2 SKP Penyaji = 3 SKP Pendengar = 2 SKP No. 7 8 9 10 Jenis Kegiatan Pebelajaran Diskusi Kefarmasian Bersama Pakar (Minimal Peserta Diskusi 5 Orang Apoteker) Sebagai peserta Magang (Internship) Menyelesaikan pendidikan S-2 yang berkaitan dengan Kefarmasian Menyelesaikan pendidikan S-3 yang berkaitan dengan Kefarmasian Bobot SKP per sesi Penyaji = 3 SKP Pendengar = 2 SKP 36 SKP Pelaksanaan minimal 1 (satu) bulan 50 SKP 75 SKP Nilai SKP (untuk peserta, penyaji makalah/pembicara/nara sumber, moderator, panitia) dari sebuah kegiatan Re-Sertifikasi dibedakan berdasarkankegiatan yang diikuti oleh peserta dengan skala : Lokal/daerah; Nasional dan Internasional. Perhitungan nilai SKP juga mempertimbangkan hal-hal : 1. Kedalaman materi atau topik 2. Kualitas/kompetensi pembicara/pengajar 3. Lama pelaksanaan 4. Pengaruh /dampak pengetahuan yang diperoleh terhadap pelaksanaan praktik/kerja : • Tidak ada pengetahuan maupun ketrampilan yang dipelajari namun informasi yang diterima memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan • Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan • Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang ditingkatkan dan dikuasai setelah mengikuti kegiatan yang secara langsung mempengaruhi praktek/kerja atau pelayanan kepada pasien. KONVERSI BOBOT SKP-PEMBELAJARAN • Apoteker dapat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh berbagai instansi dalam lingkup nasional maupun internasional. • Pemberian SKP bagi peserta seminar/ workshop atau pelatihan yang diselenggarakan oleh institusi kesehatan/kefarmasian adalah jamak (lazim) • Berbagai instansi fasilitas kefarmasian (Apotek,Klinik, RS, PBF, Industri dll) dapat melakukan kerjasama dengan Himpunan Seminat Apoteker yang sesuai atau Organisasi Profesi untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (seminar, workshop, pelatihan dll). Untuk memberikan apresiasi bagi Apoteker yang melakukan kegiatan pembelajaran Ikatan Apoteker Indonesia melakukan suatu konversi bobot SKP dengan ketentuan sebagai berikut : Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran dalam ranah bidang kefarmasian adalah mengikuti Tabel berikut : • SKP yang diperoleh dari kegiatan yang tidak mendapatkan SKP dari Ikatan Apoteker Indonesia (misalnya mengikuti kegiatan workshop yang dilakukan oleh Organisasi ProfesiTertentu atau Pemerintah) akan dikonversi ke dalam SKP IAI sebagaimana dalam Tabel, sepanjang materinya terkait dengan peningkatan kompetensi apoteker. Untuk kelebihan jumlah SKP dari Kinerja Pembelajaran, dapat disimpan dan digunakan sebagai persyaratan untuk resertifikasi tahap berikutnya dengan bobot nilai 50% dari kelebihan jumlah SKP yang dikumpulkan. Namun demikian kepada anggota tersebut tetap harus melakukan pengumpulan SKP dari Kinerja yang ada secara proporsional No Kegiatan Pembelajaran Konstanta Konversi A. Ranah Bidang Kefarmasian 1. 2. 3. 4. 5. Tidak berhubungan dengan fokus pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja Ada hubungan dengan fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni (diselenggarakan oleh Seminat di luar Bidangnya) tetapi tidak berpengaruh terhadap kinerja Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga berpengaruh terhadap kinerja (tetapi tidak diselenggarakan oleh IAI) Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja praktik sehari-hari (diselenggarakan oleh IAI) Kefarmasian Umum (per-UU, manajemen farmasi, kapita selekta farmasi), diselenggarakan oleh IAI 0,25 0,50 0,75 1 1 Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran dalam ranah bidang non-kefarmasian adalah mengikuti Tabel berikut : (tetap dalam lingkup Profesi Bidang Kesehatan) • Penentuan bobot SKP yang diperoleh dari kegiatan di luar negeri (misalnya sebagai pembicara/peserta/ moderator di suatu kursus atau simposium) akan disesuaikan dengan nilai yang berlaku di Indonesia. • Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP atas Sertifikat-SKP hanya dapat dilakukan oleh Komite dan/atau Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi. Konstanta Konversi B. Ranah Bidang Non-Kefarmasian (dalam lingkup Kesehatan) 1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan, tapi informasi 0,25 yang diperoleh memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan 2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang 0,5 dikuasai setelah mengikuti kegiatan. 3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang 0,75 secara langsung mempengaruhi praktek/kerja atau pelayanan kepada pasien. No Kegiatan Pembelajaran NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. KINERJA PENGABDIAN MASYARAKAT Melakukan Penyuluhan Narkoba/HIV/AIDS/TB Dll 3 SKP Melakukan Penyuluhan Keamanan Obat/Obat Tradisional/Kosmetika/Pangan, dll 3 SKP Pemahaman cara pembuatan “Produk” yang baik dsb Memberikan pemahaman mengenai cara distribusi dan penyimpanan obat yang baik dan 3 SKP benar kepada masyarakat atau fasilitas pelayanan kefarmasian dsb 2 SKP per kegiatan Melakukan Baksos Pengobatan Masal ( 8 jam ) Melakukan Pembinaan POS YANDU/LANSIA 2 SKP Menjadi Pengurus Aktif di IAI dan Himpunan 5 SKP / tahun Seminat 1 2 3 PUBLIKASI Tinjauan Kasus Yang Di Publikasikan Studi Pustaka Membuat Resume Menulis/Menerjemahkan Buku 3 SKP 3 SKP Sendiri = 10 SKP Bersama = 20 SKP Monograf = 4/2 SKP 4 Editing Buku Yang terkait dengan Profesi Apoteker 6 SKP 5 6 Karya Ilmiah Popular Mengasuh Rubrik Kesehatan/ Kefarmasian Di Media 3 SKP 3 SKP 1 2 3 4 5 PENGEMBANGAN ILMU Penelitian Sendiri/Bersama Supervisor Dalam Jurnal Club/Case Reiew Memberikan Ceramah Kepada Sesama Apoteker Menjadi Preseptor PKPA Penguji Komprehensif 6 Menjadi Preseptor Magang 10 SKP 2 SKP 3 SKP 3 SKP / Surat Keputusan (SK) 3 SKP / SK IAI 3 SKP / bulan (minimal magang 1 bulan) LOG BOOK adalah buku/dokumen yang berisi rangkuman tertulis yang disampaikan oleh Apoteker guna memenuhi ketentuan ReSertifikasi. Isi Log Book : 1. Borang Registrasi 2. Borang Penilaian Diri 3. Borang Praktik Profesi 4. Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD) BORANG REGISTRASI Borang Registrasi dimaksudkan untuk mendapatkan data anggota pemohon Re-Sertifikasi Apoteker. Lampiran dalam Borang Registrasi : 1. Fotocopy KTP yang masih berlaku 2. Fotocopy KTA yang masih berlaku 3. Fotocopy STRA yang masih berlaku 4. Fotocopy Rekomendasi terakhir dari PC/PD IAI yang diperoleh 5. Fotocopy SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh 6. Fotocopy SK Pengangkatan Pegawai 7. Fotocopy Sertifikat Kompetensi Apoteker akan atau habis masa berlakunya 8. Fotocopy Sertifikat SKP (SKP-Praktik, SKP-Pembelajaran, dan SKP-Pengabdian) 9. Rekapitulasi Perolehan SKP 10. Isian Lengkap Borang dalam Buku Log (Log Book) 11. Isian Lengkap Berkas dalam Portofolio Pembelajaran BORANG PENILAIAN DIRI Borang Penilaian Diri (Lampiran 2 dan 3) dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait aktifitas anggota selama menjalankan praktik kefarmasian. Lampiran dalam Borang Penilaian Diri : 1) Kehadiran harian Praktik Apoteker 2) Rekap kehadiran Praktik Apoteker BORANG PRAKTIK PROFESI Borang Praktik Profesi (Lampiran 4) berisi data/informasi terkait pelaksanaan praktik kefarmasian yang telah dilaksanakan oleh Apoteker selama usia Sertifikat Kompetensi. Cakupan Borang Praktik Profesi : 1) Data Sertifikat Kompetensi yang dimiliki 2) Data Pendukung (STRA, Rekomendasi, SIPA/SIKA) 3) Riwayat Praktik 5 tahun terakhir 4) Tempat dan Jadwal Praktik 5) Laporan Kinerja Praktik (sesuai bidang) Kefarmasian Bentuk Laporan : File Format EXCEL Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat Data : Diteruskan oleh Tim S&R ke BSP INSTRUMEN PRAKTIK PROFESI Merupakan alat (tool) terdokumentasi bagi Apoteker dalam membuktikan teknis praktik dan interaksinya dengan pasien. Instumen Praktik Profesi yang dipergunakan : 1) Lembar Daftar Tilik Skrining Resep 2) Dokumen Patient Medication Record (PMR) 3) Standar Prosedur Operasional 4) Nota Informed Consent Bentuk Laporan : Dokumen pengerjaannya di lapangan Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat Data : Diteruskan oleh Tim S&R ke BSP Langkah menyusun RPD 1. Pikirkan pekerjaan Anda selama ini: kesalahan, kekurangan, ketidakpuasan sehingga Anda merasa perlu meningkatkan kemampuan profesi Anda 2. Pikirkan ’VISI’ jangka panjang dan jangka pendek Anda kemudian jadwalkan pencapaiannya 3. Mulai pikirkan prioritas dari apa yang ingin Anda capai 4. Yakinkan bahwa Anda sudah mempertimbangkan karir jangka panjang 5. Lalu susun daftar kegiatan CPD Anda untuk 5 tahun mendatang (prioritas) yang dapat dirinci per tahun, timbang betul kepentingan pilihan untuk meningkatkan mutu praktek Anda ITULAH RPD ANDA 6. Tinjaulah secara berkala 5 langkah di atas 7. Jangan lupa menetapkan kapan masing-masing kegiatan CPD itu akan diambil/dilakukan BORANG RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (RPD) Borang Rencana Pengembangan Diri (Lampiran 5) dimaksudkan untuk membantu apoteker dalam merancang pembelajaran dirinya selama 5 tahun ke depan dalam periodisasi setiap tahun. Cakupan Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD) : 1) RPD dalam Kinerja Praktik Profesional 2) RPD dalam Kinerja Pembelajaran 3) RPD dalam Kinerja Pengabdian 4) RPD dalam Kinerja Publikasi Ilmiah/Populer 5) RPD dalam Kinerja Pengembangan Ilmu Bentuk Laporan : File Format Word Faktual : Diverifikasi oleh Cabang Data : Diteruskan oleh Tim S&R ke Badan SP BERKAS PORTOFOLIO Berkas-berkas portofolio pembelajaran dimaksudkan untuk memahami dan menghayati Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dalam suatu aplikasi praktik kefarmasian yang menjadi fokus Apoteker. Cakupan Berkas Portofolio : 1) Portofolio Data Pribadi 2) Lembar Isian Portofolio Pembelajaran 3) Rekapitulasi Portofolio STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA 1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian Secara Profesional dan Etik 2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait Dengan Penggunaan Sediaan Farmasi 3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Standar Yang Berlaku 5. Mempunyai Ketrampilan Dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat 7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Dengan Standar Yang Berlaku 8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Kefarmasian 9. Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yang Berhubungan Dengan Kefarmasian Portofolio Data Pribadi Mencakup : 1) Data Pribadi 2) Riwayat Pendidikan Formal 3) Pengalaman Akademik a. Penghargaan dan Pencapaian Profesional b. Pendidikan Profesi Ter-Sertifikasi c. Keikutsertaan dalam Lokakarya/Seminar/Pelatihan d. Publikasi dalam Konferensi e. Pengalaman sebagai Pembicara 4) Riwayat Pekerjaan Lembar Isian Portofolio Pembelajaran 4 Tahap : 1) Tahap 1 : Pertanyaan Refleksi (2 pertanyaan) 2) Tahap 2 : Persiapan (3 pertanyaan) 3) Tahap 3 : Pelaksanaan (1 pertanyaan) 4) Tahap 4 : Evaluasi (7 pertanyaan) MANUAL PROSEDUR PERMOHONAN RE-SERTIFIKASI YANG BERLAKU SAAT INI • Re-Sertifikasi dapat dilakukan secara manual maupun elektronik. Melalui cara ini Apoteker dapat mengisi form aplikasi secara manual, melalui unduhan dan/atau melalui Web dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang disertakan di dalamnya. • Enam bulan sebelum Sertifikat Kompetensi Apoteker berakhir masa berlakunya, apoteker dapat mengajukan Pendaftaran Re-Sertifikasi. Tahap-tahap Re-Sertifikasi yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut : 1. Copy dan isilah File Re-Sertifikasi sesuai bidang pekerjaan kefarmasian Anda. Printout-lah Borang Registrasi Re-Sertifikasi (Lampiran 1) kemudian ajukanlah permohonan kepada Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia setempat melalui Pengurus Cabang dengan melampirkan : • • • • • • • • • Fotocopy KTP, KTA, STRA yang masih berlaku Fotocopy Rekomendasi terakhir dari PC/PD IAI yang diperoleh Fotocopy SIA/SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh Fotocopy SK Pengangkatan Pegawai (bagi pemohon di RS/PBF/Industri) Fotocopy Sertifikat Kompetensi Profesi Apoteker yang akan habis masa berlakunya Fotocopy Sertifikat-SKP (SKP-Praktik, SKP-Pembelajaran, SKPPengabdian) Isian Lengkap Borang-borang dalam Buku Log (Log Book). Isian Lengkap Berkas-berkas dalam Portofolio Pembelajaran Disertai Soft Copy File Re-Sertifikasi Diri Anda sebagaimana mestinya. 2. Membayar Biaya Verifikasi Teknis kepada Pengurus Cabang setempat sesuai kebijakan yang berlaku ditambah Biaya Registrasi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) kepada Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang guna keperluan Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pengurus Cabang : • Memastikan dan menandatangani kelengkapan Lampiran Daftar Tilik Kelengkapan Dokumen (LDTKD) yang telah diverifikasi oleh Verifikator Faktual Cabang. • Melakukan entri data (Excel) sesuai format kolom yang telah ditetapkan. • Menscan permohonan dan lampiran resertifikasi selanjutnya mengirim hasil scan permohonan beserta lampiran dan LDTKD yang telah ditandatangani serta entri-an data (Excel) sebagaimana langkah kedua melalui email kepada Pengurus Daerah setempat berikut Biaya Registrasi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) • Waktu pengerjaan 7 (tujuh) hari kerja. Pengurus Daerah : • • • • Melaksanakan Pemeriksaan Berkas (Verifikasi Kelengkapan Administrasi). Melaksanakan Pemeriksaan entri data (Excel) yang disampaikan oleh Tim Verifikasi Melaporkan entri data (Excel) yang telah diperiksa kepada Badan Sertifikasi Profesi. Waktu pengerjaan 7 (tujuh) hari kerja. Pengurus Pusat (c.q. Badan Sertifikasi Profesi ) • • • • • • Melakukan pemeriksaan akhir pengajuan ReSertifikasi Mengambil keputusan untuk meluluskan atau tidak meluluskan permohonan Re-Sertifikasi berdasarkan ketentuan yang ada. Membuat surat perintah pembayaran biaya resertifikasi sebesar Rp. 500.000,- bagi pemohon yang lolos melalui masing-masing Pengurus Daerah. Memeriksa bukti pembayaran biaya Re-Sertifikasi bagi yang Lolos. Mengirimkan Sertifikat Kompetensi bagi Apoteker yang Ter-Certified melalui Pengurus Daerah. Waktu pengerjaan 7 (tujuh) hari kerja. PENANGANAN PERMOHONAN Re-SERTIFIKASI N o. FUNGSI PC SEMI VERIFI NAT KATOR 1. Menerima Berkas Pemohon 2. Pemeriksaan Kelengkapan Pemohon 3. Entri Data Pemohon 4. Verifikasi Faktual TIM S&R BSP PP IAI 5. Verifikasi Administratif 6. Pengambilan Keputusan (rekom) 7. Penerbitan Sertifikat 8. Keterangan mekanisme Treatment SKP DALAM DINAMIKA MOBILITAS ANGGOTA • • • Pergerakan Apoteker sangat Dinamis dan Mobil SKP tetap harus terdokumentasi dalam dinamika mobilitas tersebut Mendukung Re-Sertifikasi ANGGOTA TERMUTASI ANTAR DAERAH ANGGOTA AKAN BERMUTASI Borang +Rekm Rekm Ket SKP PC-1 Borang +Rekm SEMINAT A SEMINAT B SEMINAT A Non Konversi SKP File SKP PD-1 Borang File PC-2 Konversi SKP Ket SKP SPP File Borang SEMINAT B Rekm ANGGOTA TERMUTASI ANTAR CABANG Konversi SKP PD-2 Ket SKP Borang PC-3 File SKP Kegagalan Resertifikasi • Yang bersangkutan gagal mengumpulkan SKP-Praktik atau melaksanakan praktik tidak sebagaimana mestinya. • Yang bersangkutan gagal mengumpulkan SKPPembelajaran yang dipersyaratkan • Apoteker yang baru melakukan praktik/kerja setelah beberapa tahun berlakunya Sertifikat Kompetensi Apoteker. (tidak praktek pada tahun 1 dan 2) • Apoteker yang tidak melakukan praktik/kerja dalam kurun waktu berlakunya Sertifikat Kompetensi Apoteker TATA CARA PENGAJUAN SKP Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan seminar, simposium, lokakarya, workshop, kursus dan pelatihan tingkat daerah dan nasional adalah sebagai berikut : • Panitia pelaksana mengajukan surat permohonan ke pengurus daerah setempat dengan melampirkan proposal kegiatan yang antara lain memuat : Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Metoda, Jadwal Pelaksanaan, Susunan Acara (Waktu, Durasi dan Uraian Kegiatan) dan Susunan Kepanitiaan • Pengurus daerah / tim setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan • Panitia membayar biaya penilaian dan pengakuan SKP kepada Pengurus Daerah • Pengurus Daerah setempat menyampaikan Surat Keputusan kepada panitia Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan tinjauan kasus, Kajian peer review dan diskusi dengan pakar adalah sebagai berikut : • Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan: Topik yang akan dibahas, daftar peserta diskusi yang dilengkapi dengan no. anggota serta waktu dan lokasi penyelenggaraan tinjauan kasus, Kajian peer review dan diskusi dengan pakar. • Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan. • Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat. Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan bakti sosial adalah sebagai berikut : • Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan proposal yang antara lain memuat : Lokasi bakti sosial, sasaran/jumlah yang akan diobati, waktu bakti sosial, data anggota yang terlibat dalam bakti sosial dan tenaga kesehatan lain yang terlibat. • Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan. • Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat. Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut : • Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan: Topik yang akan disuluhkan, sasaran penyuluhan, tempat dan waktu penyuluhan. • Tim/Pengurus daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan. • Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat. CATATAN • FOLDER FILE PRAKTIK PROFESIONAL PEMBELAJARAN PENGABDIAN MASYARAKAT HILANG ??? • SKPA HILANG ? • LAPORKAN POLISI • SURAT PENGANTAR KE PC LALU KE PP IAI JAKARTA • MENUNGGU PROSES PENGGANTIAN • BEAYA ??? SEDIAKAN ..PENGIRIMAN DOKUMEN JANGAN LUPA • PAPAN NAMA PRAKTIK PROFESI • BAJU DINAS BEKERJA