siaran pers

advertisement
SIARAN PERS
Pusat Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Baba Rafi Indonesia Tembus Pasar Amerika
Jakarta, 6 Agustus 2014 - Kementerian Perdagangan patut berbangga. Produk waralaba dalam
negeri makin diapresiasi pasar dunia. Salah satunya waralaba makanan cepat saji Baba Rafi
Indonesia. Sejumlah mitra bisnis di Amerika Serikat (AS) mulai melakukan pembicaraan dagang
serius.
"Warisan kuliner bangsa ini luar biasa dan sangat beragam. Saatnya waralaba Indonesia merajai
pasar dunia," ujar Ari Satria, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Ditjen
Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), hari ini (6/8), di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Kemendag melakukan misi dagang sebagai bagian penting dalam upaya memasarkan produkproduk dalam negeri ke dunia internasional. Hasilnya selalu positif. Produk makanan rendang dan
nasi goreng bahkan telah menjadi ikon produk makanan Indonesia di tingkat internasional sebagai
makanan paling lezat.
Tak ingin tertinggal dalam persaingan global, Kemendag melalui Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) bekerja sama dengan Atase Perdagangan
Washington DC, Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Chicago dan ITPC Los Angeles juga
turut berpartisipasi pada Louisiana Foodservice and Hospitality Expo ke-61 yang diselenggarakan
pada 2–4 Agustus 2014 di New Orleans Morial Convention Center, New Orleans, AS.
Peserta pameran paviliun Indonesia terdiri dari sembilan perusahaan produk makanan Indonesia
yang terdiri dari Aneka Coklat Kakoa, Indokom Group, Baba Rafi Indonesia, Mega Antara Nusa,
Saro Indonesia, Namnaf Mandiri, Margurite Nougat, Indofood, dan 3Anoa. Produk-produk yang
ditampilkan antara lain sambal, makanan ringan, mi instan, coklat, kopi, hasil laut (seafood), dan
bumbu instan.
Stan paviliun Indonesia hampir setiap hari dipadati pengunjung. Mereka ingin merasakan cita rasa
"sambal balado," atau penasaran mencoba rendang yang namanya sudah mendunia itu. "Para
pengunjung minta agar kita lebih agresif memasarkan produk-produk kuliner khas Indonesia
karena memiliki cita rasa yang unik dan berbeda," imbuh Ari.
Yang juga diminati adalah produk-produk berkualitas Indonesia seperti mi instan, cokelat, kakao,
dan masih banyak lagi. "Masyarakat Amerika dan terutama pasar luar negeri menantikan
terobosan baru dalam mengolah produk kuliner dan produk makanan ringan lainnya. Kita harus
lebih kreatif karena pasar Amerika terbuka lebar," katanya.
Kemendag tak menyia-nyiakan kesempatan misi dagang ini hanya di stan pameran. Kunjungan
langsung ke beberapa toko ritel makanan dan minuman di sekitar kota New Orleans pun
dilakukan. Ini cara Kemendag mengenalkan secara langsung produsen dalam negeri ke jejaring
pasar dunia. Di Hong Kong Market dan International Market, misalnya, produk makanan Indonesia
sudah mulai terpajang di rak-rak mereka, seperti mi instan (Indomie), bumbu siap saji, dan
makanan ringan.
Konsumen adalah raja. Filosofi ini yang membuat Kemendag menciptakan layanan baru dengan
membuat direktori produk makanan Indonesia, lengkap dengan toko dan alamatnya. Cara ini
diharapkan bisa saling mengenalkan produk dalam negeri di kancah pasar dunia. Melalui kantor
perwakilan dagangnya di AS (Atdag, ITPC LA dan Chicago), direktori dibuat mudah dan lengkap.
Kemendag berharap kemudahan ini berdampak pada permintaan produk Indonesia makin
tinggi. "Pada akhirnya permintaan konsumen yang tinggi akan mendorong ekspor produk
Indonesia ke AS. Ini tujuan penting dalam setiap misi pedagangan kita di luar negeri," ujar Made
Marthini, Atase Perdagangan RI di Washington, D.C.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Ani Mulyati
Kepala Pusat Humas
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Ari Satria
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor
Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528642/021-23528652
Email: [email protected]
Download