TEORI PROSPEK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN: HUBUNGANNYA DENGAN SIFAT UNEUTRALITY DAN SIFAT UNFAITHFULNESS PADA PELAPORAN KEUANGAN Budiman Prayudi1 Sudjono2 Abstract Nowadays, the research about decisions making in economic is dominated by the expected utility theory, which said that the decision makers is a rational person and have ability to processing data in a perfect. However, the fact is showed a lot of deviation that can’t be clarified by the theory it self. Tversky and Kahneman prospect theory is one of a lot theory that used as an alternative theory by the western researcher in economic and accounting. This research is replicate the quasy experiments whose made by Tversky and Kahneman; Gudono and Hartadi; Haryanto; Prayudi; and Awita with several adaptations and improvements on it. The main purpose of this research is knowing, is it the prospect theory can be use to explain the decision maker behavior in Indonesia. The result shows that if a decision cases explained with negative framing the Indonesian people have same behavior with the object of Tversky and Kahneman research except for the common people group. The result shows that if a decision cases explained in double information, the Indonesian people, only the Owner Group that can making the best and rationaldecisions. In the commitment escalations cases explained with negative framing the Indonesian people intend to make escalations, however still have neutrality and faithfuly. Dalam kasus eskalasi komitmen yang dijelaskan dengan frame negatif orang Indonesia cenderung melakukan eskalasi, akan tetapi tetap neutrality dan faithfull in financial reporting. Keywords: 1 2 Prospect Theory, Commitment escalations, Neutrality, Faithfull Universitas Jenderal Soedirman Universitas Jenderal Soedirman mempengaruhi PENDAHULUAN Pengambilan keputusan menjadi adalah keputusannya. bagaimana Frame cara suatu fakta Pengaruh frame atau bagian integral dari keberhasilan atau diungkapkan. kegagalan framing adalah sebuah fenomena yang seorang manajer (Buhler dalam Sahmuddin, 2003). Pengambilan menunjukkan keputusan berarti melakukan penilaian keputusan akan merespon dengan cara dan pilihan. yang menetapkan diambil setelah Keputusan berbeda para pada pembuat permasalahan beberapa keputusan yang sama, jika masalah perhitungan dan pertimbangan alternatif, tersebut disajikan dalam format yang mengingat bahwa fungsi pengambilan berbeda (Kuhberger, 1998; Levin at. Al., keputusan berorientasi ke masa depan. 1998). Frame yang diadopsi tergantung Hal mengenai pengambilan keputusan ini pada formulasi masalah yang dihadapi, telah banyak menarik para peneliti untuk norma, meneliti hal tersebut. Dalam berbagai pembuat keputusan itu sendiri. penelitian yang melalui bahwa telah dilaksanakan kebiasan, Teori dan karakteristik prospek (Tversky dan dan terdapat banyak penelitian yang berkaitan Kahneman, 1981; Tversky dengan pengambilan keputusan baik di Kahneman, 1979) telah bidang ekonomi, bidang manajemen, dan digunakan dalam penelitian di bidang akuntansi akuntansi yang beranggapan bahwa manajemen, seperti banyak dalam pengambil keputusan adalah seseorang analisis investasi (Arkes dan Blumer yang lain dalam Haryanto, 2006), serta penelitian di pengambil keputusan dianggap dapat berbagai penelitian ekonomi lainnya. memproses informasi dengan sempurna Dalam dalam menentukan pilihan yang terbaik pengaruh framing dapat digunakan oleh (Morgan dalam Yusnaini, 2006). Asumsi seorang rasionalitas juga Teori Prospek, Eskalasi memaksimalkan Komitmen, Neutrality, Faithfull.1981). untuk memperoleh predikat kerja yang rasional. Dengan kata Tversky dan Kahneman (1981) praktek akuntansi akuntan manajemen kepentingan lainnya, untuk mereka memuaskan dari manajemen atau dari mengusulkan teori prospek (prospect pemegang theory) memanipulasi penyajian laporan-laporan sebagai alternatif penjelas saham, manajemen Teori prospek menyatakan bahwa frame keuangan) dalam bentuk wealth tinggi. yang Penelitian mengenai Teori Prospek dalam 112 seseorang dapat dan cara dilanggarnya asumsi rasionalitas diatas. diadopsi (keuangan dengan non pengambilan keputusan telah beberapa pengetahuan kali dilakukan pada subyek di Indonesia, politik, akan tetapi hasil dari penelitian-penelitian ekonomi, juga risiko-risiko yang mungkin tersebut timbul. belum dapat menyimpulkan dan teknologi, pembangunan situasi sosial, dan Dengan kata lain, akuntansi bahwa teori prospek merupakan satu- merupakan satunya teori yang dapat menjelaskan antara perusahaan dengan dilanggarnya asumsi rasionalitas dalam nya karena sarat akan kepentingan yang pengambilan keputusan. berpengaruh Pelaporan keuangan yang media pada komunikasi sosial stakeholder- dinamika dalam interaksi keduanya. dihasilkan sebagai hasil akhir dalam Dalam pengambilan keputusan proses akuntansi suatu perusahaan dalam yang dilakukan oleh manajer dalam satu tahun merupakan cerminan kegiatan sebuah perusahaan, Bazerman dalam operasional perusahaan sepanjang tahun Koroy yang banyak dipergunakan oleh berbagai seorang manajer seringkali mempunyai pihak kesulitan dalam memisahkan keputusan yang berkepentingan dalam (2008) menyebutkan pengambilan suatu keputusan. Berbagai yang penelitian yang dengan keputusan yang berhubungan ke masa pelaporan keuangan umum depan. Dalam hal ini manajer merasa dilakukan dalam paradigma positivisme memiliki ikatan emosional yang kuat dengan persamaan terhadap keputusan yang telah diambil matematik dan analisis statistik (Beasley sebelumnya sehingga manajer merasa 1996; Beasley, et al. 2000; Goodwin dan perlu bertanggungjawab atas masa depan Seow 2002). Hal ini bertolak belakang komitmen yang telah dibuatnya. Sebagai dengan konsep Hines (1988) bahwa konsekuensi akuntansi bukanlah praktik yang bersifat tersebut statis dan mengabaikan aspek dinamika membiaskan sosial. Akuntansi merupakan praktik yang tindakan di masa lalu dan mempunyai dinamis kecenderungan untuk semakin interaksi sosial antara individu dengan meningkatkan komitmennya terutama lingkungannya (Chariri, 2006). Menurut bila kemudian menerima umpan balik Grayson dan Hodges (2004), perusahaan negatif. Perilaku meningkatkan komitmen tidak beroperasi di dalam ruang kosong seringkali melainkan dalam kondisi interaksi yang komitmen. Perilaku eskalasi komitmen kompleks dengan perkembangan ilmu ini dapat dilihat pada kondisi ketika berkaitan secara menggunakan yang dibentuk berdasarkan diambil sebelumnya bahwa atas manajer ikatan emosional akan cenderung keputusannya disebut dengan sebagai karena eskalasi 113 manajer memilih untuk tetap informasi yang bersifat kualitatif menjadi mempertahankan proyeknya meskipun terkandung lebih banyak. Salah satu dari prospek ekonominya mengindikasikan bentuk kegagalan. Dalam hal ini, manajer merasa tersebut adalah narrative text. dominasi informasi kualitatif memiliki ikatan emosional dan takut Teks merupakan pengganti ucapan kredibilitasnya menurun apabila proyek dan pembakuan semua artikulasi yang tersebut (2007) sudah diungkapkan secara lisan dalam menyebutkan bahwa eskalasi komitmen naskah yang linear (Ricoeur, 2009). dapat menyebabkan kerugian yang lebih Narrative text merupakan bagian yang besar memainkan dihentikan. bagi Dwita perusahaan dibandingkan peranan penting bagi dengan keputusan menghentikan proyek perusahaan dalam mengkomunikasikan segera setelah menunjukkan prospek dan mewadahi berbagai kepentingan yang yang buruk. Eskalasi dapat menyebabkan ada. Narrative text dalam annual report kebangkrutan dapat bagi oleh manajemen perusahaan. Dalam penerapannya teori perusahaan sebagai media komunikasi prospek ternyata juga merupakan salah dengan para satu penyebab yang melatarbelakangi narrative text, manajemen perusahaan dalam perilaku eskalasi komitmen para secara pengambil keputusan. Hal ini dapat mengkomunikasikan bentuk kinerjanya dijelaskan selama ini kepada stakeholders (Finch, bahwa organisasi dengan atau pemberian frame tertentu akan membuat pengambil pada aktif berusaha Namun demikian, tidak semua pihak yang berkepentingan mendapat Pada awalnya pelaporan keuangan difokuskan stakeholder-nya. Melalui 2005). keputusan untuk melakukan eskalasi komitmen dalam keputusannya. digunakan komponen laporan porsi informasi yang dibutuhkannya. Hal ini terkait dengan konsep pengungkapan. keuangan yang utama yaitu neraca, Chariri laporan laba rugi, laporan mengatakan arus kas, dan Ghozali (2007: 378) yang paling umum diantara tiga konsep laporan perubahan ekuitas dan catatan digunakan atas laporan keuangan. Akan tetapi, pengungkapan dalam yang cukup (adequate). Imbasnya adalah keuangan perkembangannya perusahaan tidak menampilkan informasi annual report (David, 2002). Dengan secara lengkap atau dengan kata lain pelaporan komprehensif hanya informasi yang sesuai tujuan melalui sebuah annual report, muatan perusahaan dan kepentingan pihak yang yang lebih dalam pengungkapan bentuk 114 diwujudkan pelaporan adalah diinginkan perusahaan saja yang akan diungkapkan. SFAC menunjukkan hal ini melalui informasi menyediakan kualitatif dalam pelaporan keuangan. informasi yang bermanfaat bagi manajer Oleh karena itu, ada kemungkinan besar dan direktur sesuai kepentingan pemilik bahwa (paragraf 52). Ditegaskan oleh Belkaoui perusahaan, manajemen akan cenderung (1993) keuangan berorientasi untuk stakeholder keuangan bahwa laporan merupakan No. perusahaan 1, pelaporan Dalam Imbasnya, sarana mempertanggungjawabkan apa yang dalam pelaporan pada kepentingan tertentu demi pemilik. Artinya, pemilik perusahaan perusahaan. merupakan pihak yang lebih diutamakan mengindikasikan adanya dalam pengungkapan laporan keuangan dan dibanding stakeholder lainnya. Hal ini ketidaknetralannya menyebabkan disajikan. yang menjurus pada diskriminasi ketidaknetralan (uneutrality) dalam pelaporan keuangan. Informasi yang melindungi kepentingan Kenyataan diskriminasi ini diskriminasi, mengarah pada informasi yang Pada laporan tahunan, teks naratif (narrative text) merupakan komplemen netral penting dari laporan keuangan (Courtis, kemungkinan dapat juga terjadi dalam 2002). Untuk mencapai transparansi bagi pelaporan konteks pihak yang berkepentingan, terutama akuntansi sebagai media komunikasi, investor, kejelasan dari teks naratif juga fenomena informasi yang tidak netral ini menjadi dapat (Rutherford, keuangan. terjadi kepentingan tidak dan mengesampingkan stakeholder lainnya dilakukan oleh manajer atas sumber daya timbulnya keuangan Dalam dalam pemenuhan stakeholder hal yang 2003). lebih Hal penting ini oleh mendorong perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh membentuk dogma bahwa menghindari image negatif. Sikap untuk shareholder adalah manajemen yang image untuk positif image stakeholder yang paling utama (Daniri, menghindari 2009). Lebih lanjut, setiap organisasi membentuk image positif tidak dapat akan memilih stakeholder yang dianggap dipisahkan penting, dan mengambil tindakan yang individunya. dapat menghasilkan hubungan harmonis mengherankan antara perusahaan dengan stakeholder- (penggunaan nya (Ullman, 1985). lebihkan) dari negatif dan dan perilaku unfaithfull Oleh kerena itu, tidak jika narsisme bahasa bahasa yang dilebih- cenderung digunakan manajemen untuk menciptakan image 115 positif melalui pemakaian narrative text. sebagai penjelas dilanggarnya expected Teks naratif pada laporan tahunan dapat utility theory. mengarah pada uneutrality dan Dalam penerapannya teori prospek unfaithfulness. Hal tersebut merupakan dapat menjelaskan bagaimana manajer kecenderungan manajemen perusahaan dapat membuat keputusan eskalasi ketika dalam membentuk image menerima yang positif informasi diframing seorang manajer bagi perusahaan dalam pandangan para negatif. stakeholder perusahaan. Oleh karena itu, menerima return negatif atas proyek dalam bermaksud investasinya yang dalam hal ini berarti melakukan penelitian dalam kesatuan berada pada posisi rugi, maka kerugian mengenai terhadap lebih lanjut akan menghasilkan nilai manajemen, subjektif yang lebih rendah. Dengan penelitian teori pengambilan ini prospek keputusan Ketika yang dimana akan diteliti juga lebih lanjut demikian, mengenai sifat uneutrality dan sifat informasi yang diframing secara negatif unfaithfulness pada pelaporan keuangan dalam bentuk pilihan antara kerugian yang dapat memberikan peningkatan pasti yang telah terjadi dengan kerugian kinerja yang signifikan. dimasa mendatang yang kurang pasti, maka ketika manajer manajer cenderung menerima memilih kerugian dimasa mendatang yang kurang KAJIAN LITERATUR Penelitian ini terutama ditujukan pasti dengan harapan kelak mendapat untuk mempelajari bagaimana sebetulnya return yang positif. Pada kondisi ketika sebuah proyek keputusan manajemen yang mulai mengindikasikan berdasarkan informasi akuntansi dibuat kegagalan, manajer akan melihat peluang serta dapat untuk memperbaiki kerugian yang telah digunakan untuk menjelaskan fenomena terjadi. Hal tersebut diimplementasikan pengambilan keputusan manajemen orang dalam bentuk tetap melanjutkan proyek Indonesia. (melakukan eskalasi). apakah prospek teori Penelitian sebagai prospek mengenai teori alternatif penjelas Kondisi asimetri informasi yang expected utility terjadi antara manajer dengan pemilik theory yang pertama kali dilakukan oleh memberi kesempatan bagi manajer untuk Tversky melakukan eskalasi terhadap proyek yang terhadap dilanggarnya dan Kahneman (1981), menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa terkadang dapat membahayakan teori prospek telah terbukti dapat dipakai perusahaan. Perilaku eskalasi terhadap proyek yang mengindikasikan kegagalan 116 tentu saja membawa perusahaan pada dua tetapi resiko kemungkinan manajemen yang optimal dan rasional, keberhasilan dalam memperbaiki kondisi keputusan manajemen yang tidak optimal atau bahkan kegagalan selanjutnya yang tetapi akan manajemen yang tidak optimal dan tidak besar, yakni diterima demikian, perusahaan. ada dampak Dengan buruk yang seperti reputasi dan rasional, rasional, keputusan ataupun keputusan rasional. dibawa oleh perilaku eskalasi. Ketika faktor-faktor tidak Pada bagian ketiga akan diuji mengenai dampak framing dan setting kepentingan-kepentingan pribadi manajer terhadap turut serta mendorong manajer untuk keputusan melakukan perilaku maka pengujian tersebut akan diketahui bahwa keputusan eskalasi akan pemberian framing akan berdampak atau eskalasi, tesebut membahayakan perusahaan. keseimbangan pembuatan manajemen. Berdasarkan tidak, sehingga pengambil keputusan Pengujian teori prospek ini dibagi bersikap konsisten (tidak terpengaruh menjadi tiga bagian. Pada bagian pertama oleh akan diuji mengenai dampak framing (terpengaruh terhadap keputusan pengujian bagian kedua dan ketiga juga pengujian turut sifat manajemen. pembuatan Berdasarkan framing) diuji atau oleh tidak konsisten framing). Pada masalah konsistensi dan tersebut akan diketahui bahwa pemberian koherensi dalam pembuatan keputusan framing positif atau framing negatif akan manajemen. berdampak atau tidak terhadap sifat Praktik ketidaknetralan informasi pengambil keputusan manajemen yaitu, juga terjadi dalam pelaporan keuangan. Risk Taker (Risk Seeking), Risk Neutral, Hal ini disebabkan akuntansi bukanlah ataupun Risk Averse. sekedar laporan angka yang ditujukan Pada bagian kedua akan diuji bagi semua stakeholder perusahaan, mengenai dampak framing dan informasi tetapi merupakan media yang digunakan ganda terhadap pembuatan keputusan untuk manajemen dan perusahaan atas stakeholder tertentu. rasional. Annual Report yang seharusnya ditujukan Berdasarkan pengujian tersebut akan untuk semua stakeholder, namun pada diketahui bahwa kenyataannya hanya stakeholder tertentu yang kemampuan positif optimal analisis atau pemberian framing framing negatif akan melegitimasi kepentingan yang diprioritaskan. Melalui narrative berdampak atau tidak dalam mengambil text dalam annual report, diketahui siapa keputusan stakeholder yang menjadi stakeholder manajemen yang optimal 117 terpenting bagi bagaimana perusahaan perusahaan dan membina pernah mengalami kerugian dan memperoleh laba. hubungan baik dengannya. Narrative text Pelaporan keuangan diharapkan dapat menyediakan suatu dimensi argumentasi dan logika mendorong perusahaan untuk membentuk perusahaan image tertentu. Hal ini terjadi karena penyebab dari memprioritaskan tersebut. annual menjelaskan stakeholder yang luas, memiliki yang dapat tertentu akuntansi bukan hanya sekedar angka Jadi, narrative text dalam namun media yang dapat digunakan report merupakan media untuk melegitimasi keberadaan komunikasi secara aktif bagi perusahaan perusahaan di dalam suatu industri. untuk membina hubungan baik dengan Ketika perusahaan mengalami kerugian, stakeholder terpentingnya. manajemen Pada penelitian untuk telah mempengaruhi persepsi audiens terhadap dilakukan oleh Budiyani (2011) yang perusahaan. dengan membentuk image. menggunakan metode kualitatif berupa Kondisi analisis semiotik naratif atas laporan untuk membentuk image dapat mengarah keuangan pada penyajian yang unfaithfull dalam perusahaan yang berupaya yang pernah mengalami kerugian. Metode kualitatif merupakan prosedur diciptakan perusahaan pelaporan keuangan. yang Pada teks naratif, baik ketika menghasilkan data deskriptif berupa kata- perusahaan mengalami kerugian ataupun kata tertulis maupun lisan dari orang- memperoleh orang dan perilaku yang diamati (Bodgan menyajikan suatu informasi argumentatif dan Taylor, 2007 dalam Meutia, 2010). yang Tujuan dari penelitian yang dilakukan pencitraan yang baik bagi perusahaan itu oleh Budiyani yaitu untuk memahami dan sendiri. menganalisis bagaimana dan mengapa perusahaan untuk membentuk image perusahaan menyajikan dapat mengarah pada informasi atau mengalami pelaporan yang unfaithfull. Oleh karena informasi penelitian yang tersebut naratif ketika laba, tentunya diharapkan dapat Kondisi diciptakan itu, semiotik melalui informasi narrative text unfaithfull yang diperoleh dari annual report baik manajemen untuk membentuk image perusahaan yang bergerak dalam bidang yang perbankan, penyedia jasa telekomunikasi legitimasi dari para stakeholder. 118 atau menghasilkan kerugian dengan cara dengan analisis dan penyedia jasa penyiaran televisi yang informasi yang dapat pelaporan cenderung berujung pada yang digunakan pemerolehan Namun demikian, apabila pada penelitian yang dilakukan oleh legitimasi yang diperoleh perusahaan Tversky & Kahneman (1981), khususnya menurun atau mendapat ancaman dari untuk stakeholder, keputusan yang dijelaskan frame secara maka manajemen akan kasus-kasus mendesain ulang narrative text dengan positif. menggunakan dijelaskan argumen, fakta, dan Secara lebih bahwa pengambilan spesifik orang dapat Indonesia informasi lain yang lebih meyakinkan cenderung risk neutral daripada risk (feedback). averse Dalam penelitian ini mengenai sebagaimana perilaku peserta eksperimen Tversky & Kahneman aspek ketidaknetralan dalam pelaporan (1981). Perbedaan lain yang juga cukup keuangan dari penelitian yang telah menonjol tampak pada perilaku pembuat dilakukan oleh Budiyani, dan aspek keputusan unfaithfull dalam pelaporan keuangan pilihan dengan harga yang bervariasi. akan diteliti dari sudut pandang yang Orang berbeda. Perbedaannya adalah jika pada konsisten" peneltian nominal uang. yang dilakukan Budiyani dalam Indonesia dalam menghadapi cenderung suatu "lebih memandang nilai berusaha untuk mengidentifikasi adanya Meskipun demikian terdapat pula praktek ketidaknetralan yang dilakukan beberapa hasil penelitian yang dilakukan perusahaan pelaporan oleh Gudono & Hartadi (1998) yang dalam memiliki kesamaan dengan apa yang penelitian ini ingin meneliti mengenai diperoleh Tversky & Kahneman (1981). kecenderungan para penyedia laporan Kesamaan hasil tersebut dapat terlihat keuangan, yang memberikan informasi pada kasus-kasus pengambilan keputusan keuangan sengaja yang digambarkan secara negatif dan melakukan praktek ketidaknetralan dalam pada kasus dimana nilai alternatif yang pelaporan keuangannya. satu tampak jelas-jelas lebih dominan dalam keuangannya, sedangkan untuk dengan Beberapa penelitian sebelumnya dibanding yang lain. yang menjadi acuan serta pertimbangan Penelitian selanjutnya mengenai dalam penelitian ini adalah sebagai Teori Prospek yang telah dilakukan oleh berikut, Haryanto untuk Teori Prospek (2006) terdapat beberapa sebagaimana yang telah dilakukan oleh perbedaan yang cukup sistematis dengan Gudono & Hartadi (1998), tampak bahwa apa yang diperoleh dalam penelitian yang beberapa cukup dilakukan oleh Tversky & Kahneman sistematis dengan apa yang diperoleh (1981), khususnya untuk kasus-kasus perbedaan yang 119 pembuatan keputusan yang memerlukan bagaimana analisis rasional. Secara spesifik dapat diungkapkan. Karena berdasarkan salah dijelaskan bahwa subyek Tversky & satu hasil penelitian ini, diperoleh hasil Kahneman (1981) memiliki kemampuan bahwa jika digunakan frame negatif analisis rasional yang lebih baik daripada dalam menyajikan suatu informasi yang subyek Indonesia. Sedangkan pada kasus berkaitan penyampaian informasi dengan frame seseorang akan memiliki kecenderungan positif, orang Indonesia lebih cenderung membuat suatu keputusan yang tidak risk berani mengambil risiko (risk averse). neutral daripada informasi dengan tersebut pekerjaan akan maka risk averse, subyek dalam Awita (2008) meneliti kembali penelitian Gudono & Hartadi (1998). Hal mengenai framing dalam pengambilan ini mungkin disebabkan oleh karena keputusan subyek kehidupan akuntansi mendapati hasil yang serupa menerima dengan hasil penelitian yang dilakukan sebagaimana perilaku Indonesia sehari-harinya dalam terbiasa informasi dalam bentuk frame positif. Teori Prospek informasi oleh Tversky & Kahneman, yaitu jika Prayudi (2007) meneliti mengenai penarapan berdasarkan dalam suatu kasus keputusan dijelaskan dengan Frame Positif maka orang akan pengambilan keputusan manajemen di cenderung menjadi Risk Averse dalam Indonesia, sebuah replikasi dari penelitian pengambilan mengenai Teori Prospek yang serupa sebalikanya ketika suatu kasus keputusan yang & dijelaskan dengan Frame Negatif maka menemukan hasil bahwa orang akan cenderung menjadi Risk dilakukan Kahneman, oleh Tversky subyek Indonesia memang lebih mampu mengatasi perbedaan framing sehingga menjadi rasional keputusan, pembuatan Seeking. Beberapa bukti empiris seperti yang ditunjukkan oleh Rudledge dan Harrel (1994) dan Rudledge (1995) juga sepenuhnya mampu membuat keputusan mendukung penjelasan teori prospek yang menghasilkan utilitas yang optimal tersebut. Telah banyak penelitian yang bagi dari berusaha untuk membuktikan penjelasan penelitian yang dilakukan ini adalah teori tersebut. Sharp dan Salter (1997) bahwa ketika seseorang akan menyajikan menemukan bahwa adverse selection dan suatu informasi yang akan dipergunakan negative dalam pembuatan keputusan, harus lebih terhadap berhati-hati komitmen. Namun demikian, Salter et al. mereka. responden dan belum 120 walau dalam keputusannya, Suatu dalam pelajaran menentukan framing tidak kecenderungan berpengaruh eskalasi (2004) menunjukkan hasil yang berbeda, menghindari kerugian yang sudah terjadi. yakni terdapat pengaruh antara framing Hasil dari penelitian dengan menunjukkan bahwa mempengaruhi subjek adverse selection terhadap kecenderungan eskalasi komitmen. Penelitian yang dilakukan oleh Dwita (2007) yang Koroy (2008) pembingkaian yang tidak berpengalaman dalam keputusan eskalasi. menganalisis Dewanti (2011) meneliti mengenai pengaruh adverse selection dan framing Pengaruh Negative Framing negatif terhadap eskalasi komitmen pada Rotation pada kondisi Adverse Selection keputusan evaluasi proyek menggunakan terhadap eksperimen laboratorium dan analisis Eskalasi Komitmen menunjukkan bahwa ANOVA faktorial 2 x 2 untuk memeriksa framing negatif berpengaruh signifikan apakah adverse selection dan framing pada negatif mempengaruhi keputusan evaluasi melanjutkan proyek oleh manajer. Penelitian tersebut mengindikasikan kegagalan. gagal membuktikan Pengambilan keputusan dan Job Keputusan manajer proyek untuk yang bahwa adverse Beberapa penelitian juga pernah framing maupun dilakukan mengenai hal ketidaknetralan mempengaruhi dalam pelaporan keuangan, seperti yang keputusan eskalasi oleh manajer. Hasil dilakukan oleh Tauringana dan Chong penelitian oleh Dwita (2007) tersebut (2004) meneliti tentang netralitas dari menunjukkan selection, negative kondisi keduanya bahwa adverse selection, maupun kondisi secara statistik diskusi naratif atas kinerja dan posisi negative framing keuangan yang dibuktikan pada 179 tidak annual report perusahaan yang listed di keduanya signifikan pengaruhnya terhadap eskalasi Inggris. komitmen. ditentukan Koroy (2008) diskusi dengan naratif membandingkan berjudul proporsi rata-rata kabar baik dan buruk Pengujian Efek Pembingkaian sebagai yang terkandung dalam teks naratif Determinan Dalam Keputusan Investasi: dengan Dampak Kerja. tahunan. Hasil penelitian menunjukkan Meneliti mengenai pembingkaian atau bahwa proporsi kabar baik dibandingkan framing dengan dengan berita buruk pada bagian naratif yang secara signifikan lebih tinggi daripada sudah terjadi (sunk cost) sebagai kerugian proporsi kabar baik dibandingkan berita (loss), buruk di bagian rekening wajib. Hasil ini Dari Pengalaman dimanipulasi mengungkapkan eskalasi yang Netralitas dan adanya biaya mendeskripsikan sebagai kesempatan pilihan untuk konsisten bagian wajib dengan dari saran laporan bahwa 121 manajemen perusahaan menyoroti kabar bukti baik dalam diskusi naratif. perusahaan yang Rizki (2010) mengkaji tentang pemahaman dan motivasi pengungkapan Global Corporate Citizenship yang menunjukkan bahwa unprofitable, lebih berfokus pada masa depan, bukan pada kinerja masa lalu. (GCC) Chariri dan Nugroho (2009) perusahaan. Analisis yang dilakukannya meneliti tentang retorika dalam pelaporan pada sustainability reporting Antam dan Corporate Social Responsibility pada Timah menemukan bahwa pemahaman sustainability report. Dalam penelitian ini Antam dan Timah terhadap GCC pada diungkap fakta bahwa perusahaan secara dasarnya aktif berusaha membentuk image positif berfokus pada komitmen internal untuk membangun kepercayaan dan antara masyarakat dan perusahaan serta Penelitian ini menganalisa retorika yang membentuk citra perusahaan yang lebih digunakan manajemen dalam pelaksanaan baik. sustainability reporting dan bagaimana Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan yang berkaitan pelaporan keuangan yang dengan unfaithfull menghindari serta image mengapa negatif. perusahaan mengungkapkan informasi CSR dalam laporan tersebut. adalah sebagai berikut, Clatworthy dan Fitriany (2009) mengusung tema Michael (2006) meneliti pengaruh kinerja retorika keuangan pada tekstual dengan objek penelitian annual report Pernyataan dari lima perusahaan yang mengalami pernyataan karakteristik chairman. dalam pelaporan keuangan penelitian diselidiki dengan memeriksa kerugian. Hasil berbagai karakteristik tekstual dalam mengungkap fakta laporan perusahaan mengalami kerugian, maka chairman terhadap seratus perusahaan yang listed di Inggris. bahwa ketika pihak manajemen akan membuat cerita Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pernyataan chairman penelitiannya retorik (retorika) dengan cara menyajikan dijadikan argumen dan justifikasi logis penyebab sebagai subyek pada teknik manajemen kerugian tersebut melalui narrative text. kesan (impression management) sebagai Manajemen menggunakan annual report kecenderungan sebagai mengasosiakan manajer dengan media percakapan yang hasil berkelanjutan (continous conversation) keuangan perusahaan yang dikaitkan untuk meyakinkan stakeholdernya ketika dengan kinerja yang mendasari keuangan perusahaan tersebut mengalami kerugian perusahaan. selain itu, ada juga beberapa dan 122 dirinya untuk kerugian tersebut dipersepsikan sebagai hal yang wajar oleh para stakeholder. umumnya transparan dari beberapa kelemahan di beberapa daerah pelaporan Yussof dan Glen (2009) meneliti dan beberapa bukti pelaporan kreatif motif dibalik pelaporan pengungkapan lainnya. Berdasarkan uraian diatas, maka lingkungan perusahaan di Malaysia dan secara garis besar dapat digambarkan Australia dengan perspektif semiotik. suatu Tinjauan dibuat atas annual report 50 berikut: perusahaan publik terkemuka di kedua kerangka pemikiran Menindaklanjuti sebagai penelitian- negara, dan penggunaan bahasa bisnis penelitian yang mendasari penelitian ini, dalam diselidiki. maka penelitian ini dibagi menjadi 3 Pengungkapan lingkungan perusahaan tahap, yaitu pada tahap pertama akan yang dibuat oleh perusahaan publik di diteliti mengenai pengujian teori prospek Malaysia menandakan dengan cara pemberian positive framing bentuk yang serupa yaitu berupa motif. dan negative framing pada pengambilan Nada, orientasi dan pola pengungkapan keputusan manajemen. Memperbaiki dari menunjukkan bahwa yang penelitian-penelitian sebelumnya, maka disampaikan merupakan mekanisme pada penelitian ini akan dilakukan uji laporan strategi dan tersebut Australia yang informasi digunakan untuk pendahuluan terhadap para responden meningkatkan reputasi perusahaan yang guna baik. responden Yeoh (2010) meneliti kualitas melihat karakter dalam dasar para pengujian Teori Prospek ini (Risk Taker, Risk Neutral, pelaporan naratif perusahaan yang listed Risk Averse). Kemudian apakah di Inggris. Pendekatan yang dilakukan pemberian framing berdampak terhadap yaitu dengan mengandalkan analisis data karakter responden dalam pengambilan sekunder dengan komplementasi dari keputusannya. studi kasus tiga perusahaan yang listed. Pada tahap kedua akan diteliti Penelitian ini menyoroti bahwa kegunaan mengenai dampak pemberian framing umum, dalam pengambilan keputusan eskalasi relevansi dan keterbatasan pelaporan naratif tidak hanya bagi para komitmen. pengambil keputusan perusahaan, tetapi penelitian ini akan diteliti mengenai pola juga bagi investor, pemasok, karyawan kecenderungan dan berbagai stakeholder lainnya. Hasil terhadap dari bahwa bersifat bias, dan pola kecenderungan pada perilaku responden terhadap pelaporan penelitian pelaporan naratif ditemukan di Inggris Pada tahap perilaku pelaporan ketiga dari responden keuangan yang 123 keuangan yang berlebih-lebihan dimana keduanya dalam kondisi eskalasi komitmen. Berdasarkan uraian diatas, maka secara garis besar dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut: Expected Utility Theory Pelanggaran terhadap Expected Utility Theory Teori Prospek Pengaruh framing terhadap sifat pembuatan keputusan manajemen Risk Seeking (Risk Taker) Pengaruh framing dan informasi ganda terhadap pembuatan keputusan manajemen yang optimal dan kemampuan analisis rasional Pengaruh framing dan setting terhadap keseimbangan pembuatan keputusan manajemen Optimal dan rasional Konsisten Optimal tetapi tidak rasional Risk Neutral Tidak konsisten Tidak optimal tetapi rasional Risk Averse Tidak optimal dan tidak rasional Pelaporan Keuangan yang unfaithfull Pelaporan Keuangan yang uneutrality Gambar 1. Kerangka Pemikiran 124 H1 : Framing berdampak terhadap sifat pembuatan keputusan manajemen. H2 : berwirausaha dengan pendidikan minimal SMA atau yang sederajat). Framing dan informasi ganda berdampak terhadap Metode pengambilan sampel yang pembuatan digunakan ialah sampel quota (quota keputusan manajemen yang optimal dan sampling) yaitu teknik penentuan sampel kemampuan analisis rasional. bila peneliti ingin memperoleh jumlah H3 unsur tertentu yang memiliki beberapa : Framing dan setting berdampak terhadap keseimbangan pembuatan karakteristik dalam sampelnya dimana keputusan manajemen. tidak dipersoalkan bagaimana sampel H4 : Framing dan setting berdampak tersebut terpilih (Sugiyono, 1999:78). terhadap pengambilan keputusan eskalasi Data yang digunakan dalam penelitian komitmen. ini adalah data primer, artinya data yang H5 : Framing dan eskalasi komitmen diperoleh secara langsung baik dengan berdampak terhadap pelaporan keuangan wawancara maupun dengan memberikan yang bias. daftar pertanyaan (kuesioner). H6 : Framing dan eskalasi komitmen berdampak terhadap pelaporan keuangan HASIL DAN PEMBAHASAN yang berlebih-lebihan (unfaithfull). 1. Analisis hipotesis pertama Berdasarkan hasil analisis dari empat kasus maka dapat disimpulkan, METODE PENELITIAN Sasaran penelitian ini adalah untuk kasus frame positif dan frame akademisi (Mahasiswa S1 yang telah negative mengambil kuliah jawaban diantara kelompok-kelompok akuntansi, manajemen, dan ekonomi, responden tersebut, kecuali kelompok Mahasiswa S2 akuntansi, dan dosen Akademisi Pengajar, Akademisi Murid, akuntansi), jurusan hal ini terlihat pada hasil analisis jawaban akuntansi maupun yang bukan jurusan kuesioner responden sebelum dengan akuntansi tetapi yang bekerja dalam sesudah profesi akuntansi), dan umum baik yang didalamnya. Hal ini membuktikan bahwa melakukan beberapa praktisi mata (alumni terdapat diberi ketidakkonsistenan perlakuan framing pengambilan keputusan kelompok Akademisi dan Umum berlaku menggunakan informasi akuntansi konsisten dalam frame yang dihadapinya. maupun menyajikan informasi Juga disimpulkan bahwa Framing tidak akuntansi yang di Kabupaten Banyumas. berdampak terhadap sifat pembuat (orang-orang yang bekerja ataupun yang 125 keputusan manajemen pada kelompok benar terbalik 180 derajat jika mereka Akademisi Murid dan kelompok Umum. tidak 2. Analisis hipotesis kedua menolak Kasus 2 Modif di bawah ini dianalisis. Situasi seperti ini dihadapi menguji kembali dampak mampu menggabungkan fakta-fakta yang dan sedang perbedaan oleh manajer misalnya, pada saat mereka framing pada keputusan yang bersifat melakukan analisis portofolio, analisis finansial. Berbeda dengan kasus 1 Modif rasio keuangan, dan analisis beberapa atau kasus 7 Modif yang menggunakan investasi yang tidak mutually exclusive between-subject design, pada kasus 2 (Gudono dan Hartadi, 1998). Modif (lamp. 1) responden memiliki 3. Analisis hipotesis ketiga, kesempatan untuk melihat masing-masing hipotesis keempat, dan hipotesis tipe kelima kasus design). keputusan Pada (within-subject kelompok responden Terdapat beberapa hal penting dimana framing berdampak yang dilihat dalam hasil jawaban responden untuk pada uji pendahuluan didapati bahwa analisis hipotesis ketiga, keempat, dan hanya kelompok Akademisi Pengajar kelima yaitu kecenderungan yang rendah yang memilih jawaban A (gabungan pada sikap Neutrality pada responden jawaban A dan D pada kasus 2 Modif). kelompok Jika dibandingkan dengan kasus 2 Modif responden kelompok Umum, serta pada sebelumnya, kelompok responden Umum memang hasil keputusan yang Praktisi lebih dengan kasus 3 Modif diatas untuk framing sehingga menjadi rasional dalam kelompok Akademisi Pengajar. Hal ini pembuatan keputusan. kelompok sepenuhnya informasi Akademisi yang Hal ini terlihat bahwa hasil dari kelompok responden Umum yang tidak menggabungkan terpengaruh oleh adanya frame negatif terpisah-pisah dalam (pada kasus eskalasi komitmen), sehingga pengambilan keputusan yang optimal. Dari perbedaan yang mampu Pengajar mengatasi dan diambil oleh responden adalah sama menunjukkan bahwa hanya responden mampu Rohaniwan ilustrasi tersebut dapat tidak melanjutkan proyek yang mengindikasikan kegagalan. diduga bahwa dalam praktek bisnis Dari hasil diatas membuktikan sehari-hari bukan tidak mungkin para bahwa kelompok selain Akademisi Pengajar dan pengujian Praktisi Pemilik dengan kondisi tertentu responden akan informasi yang disajikan akan membuat keputusan yang benar- dalam 126 secara mayoritas terhadap framing berdasarkan enam negatif kelompok mampu mempengaruhi (para pengambil pengambil melakukan keputusan keputusan) eskalasi hasil penelitian ini sejalan dengan untuk Bateman dan Zeithaml dalam Koroy terhadap (2008) yang dalam penelitian mereka komitmennya yang dalam hal ini diukur menemukan dengan tetap disajikan yang negatif, pengambil keputusan cenderung pertimbangan melanjutkan untuk proyek mengindikasikan kegagalan. bahwa dalam ketika bingkai informasi keputusan untuk mencari resiko dengan melanjutkan Temuan penelitian ini berbeda proyek. Penelitian ini mendukung bahwa dengan hasil penelitian Dwita (2007) teori prospek yang dikembangkan oleh yang menunjukkan bahwa tidak ada Kahneman dan Tversky (1981) yang pengaruh signifikan negatif terhadap proyek oleh antara framing menjelaskan keputusan evaluasi diadopsi seseorang bisa mempengaruhi manajer (dalam kasus bagaimana frame yang keputusannya. eskalasi komitmen). Dengan demikian, Tabel 1. Jawaban Responden Untuk Hipotesis 4,5,dan 6. Jawaban Akademisi Pengajar Akademisi Murid Praktisi Pemilik Praktisi Non Pemilik Praktisi Rohaniwan Umum Eskalasi 100% 95,2% 76,2% 90% 66,7% 40% Netrality 100% 76,2% 76,2% 90% 33,3% 40% Framing SIMPULAN DAN SARAN dalam informasi terhadap pembuat Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ganda diambil kesimpulan bahwa: keputusan manajemen yang optimal dan Framing positif dan framing berdampak Faithfull 71,4% 61,9 85,7% 70% 83,3% 100% kemampuan analisis rasional, kecuali negatif berdampak terhadap sifat pembuat pada keputusan manajemen, dikatakan bahwa penelitian ini kelompok responden Praktisi atau dapat Pemilik, atau dapat pula dikatakan bahwa responden dalam responden dalam penelitian ini sebagian kemampuan besar cenderung tidak dapat mengambil analisis rasional yang cenderung kurang keputusan manajemen yang optimal dan baik. rasional berdasarkan informasi akuntansi memiliki 127 yang disajikan, akuntansi dimana tersebut informasi merupakan hasil melanjutkan proyek mengindikasikan yang kegagalan. Temuan penggabungan dari beberapa informasi tersebut tidak mendukung hasil penelitian akuntansi. sebelumnya oleh Dwita (2007) yang Framing dalam setting berdampak menemukan bahwa negative framing terhadap keseimbangan atau konsistensi tidak berpengaruh signifikan terhadap pembuat keputusan manajemen. Dapat keputusan evaluasi proyek oleh manajer. juga dikatakan bahwa responden dalam Pemberian framing pada penelitian ini cenderung tidak konsisten permasalahan keuangan dalam sebuah dalam pembuatan suatu keputusan yang pengambilan keputusan keuangan yang terkait berhubungan dengan penyajian informasi dengan nilai nominal uang. Penolakan pada hipotesis ketiga ini keuangan mungkin dikarenakan adanya terhadap keputusan yang diambil oleh fungsional (suatu fiksasi individu ternyata masing-masing tidak berdampak kelompok responden mengasumsikan bahwa simbol-simbol, dalam penelitian ini. Ini berarti bahwa agregasi, atau pengganti (surrogate) yang para responden tetap dapat berperilaku mereka Neutral gunakan pertimbangan dalam tentang melakukan masa depan dan Faithfull dalam pelaporan keuangannya. mempunyai arti dan relevansi yang sama Implikasi dari penelitian ini dari waktu ke waktu, walaupun terjadi adalah perubahan dalam apa yang diwakili oleh mengenai bagaimana penyaji informasi simbol menyajikan suatu informasi. Bagaimana tersebut, atau dalam cara memberikan perhitungannya) yang dianut oleh para akuntan responden, sehingga para responden tidak pelaporan dengan penyajian informasi menyesuaikan pembuatan keputusannya keuangan yang kompleks dan tidak dapat terhadap dengan perubahan informasi yang disajikan. merancang pengetahuan mudah disederhanakan suatu diringkas sehingga sistem atau akan Framing Negatif dalam kasus mengurangi bias akibat efek framing. eskalasi komitmen berdampak terhadap Implikasi lainnya adalah, para penyaji keseimbangan sifat pembuat keputusan informasi dapat menggunakan framing manajemen. Hasil pengujian mendukung atau hipotesis keempat bahwa ketika informasi relevan untuk mencapai keputusan yang disajikan negatif, diinginkan. Kemudian pada penggunaan pengambil keputusan cenderung akan kurva "S" fungsi nilai Tversky dan 128 dalam framing pembingkaian informasi yang Kahneman dan teori prospek untuk Dalam penelitian ini harmonisasi menjelaskan perilaku pembuat keputusan instrumen dari kasus yang diambil dari manajemen di Indonesia tidak dapat penelitian sebelumnya dengan kasus yang dilakukan Para telah disesuaikan dengan ilmu akuntansi, berhati-hati serta harmonisasi dalam nilai uang yang peneliti secara Indonesia sembarangan. harus dalam menyitir atau menggeneralisasikan terdapat hasil penelitian dari luar negeri untuk kurang baik. kasus di Indonesia. Berkaitan dengan hal pada Untuk kasus-kasus mungkin penelitian selanjutnya dipertimbangkan mengenai ini, penjelasan yang mungkin adalah perlu karena perbedaan cluster pada beberapa pengaruh dimensi budaya menyebabkan perbedaan pribadi sikap dalam pegambilan risiko keputusan keputusan yang rasional maupun yang (Hofstede dalam Gudono dan Hartadi, kurang rasional. karakteristik-karakteristik responden dalam pembuatan 1998). DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 1981. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Sinar Baru: Bandung. Arnold, Vicky. 1997. Behavioral Accounting Research Foundations and Frontiers. American Accounting Association :58-59. Bateman, T dan C. Zeithaml. 1989. The Psychological Contest Of Strategic Decisions: a Model And Covergent Experiment Findings. Strategic Management Journal. Bazerman, M. H. 1984. The Relevance Of Kahneman And Tversky’s Concept Of Framing To Organizational Behaviour. Journal of Management. ________. 1994. Judgement in Managerial Decisions Making: New York. Brockner, J. 1992. The Escalation of Commitment To a Failing Course Of Action: Toward Theoretical progress. Academy of Management Review. Buhler, Patricia. 2001. Decision-making: a Key To Succesful Management Supervision. Burlington Vol. 25. Chang, C. J. dan J. L. Y. Ho. 2004. Judgment And Decision Making In Project Continuation: a Study Of Students As Surrogates For Experienced Managers. Abacus. Dahlan, Siamat.1995. Manajemen Lembaga Keuangan. Cetakan Pertama. Penerbit Intermedia: Jakarta. Dwita, Sany. 2007. Influence Of Adverse Selection And Negative Framing On Escalation Of Commitment In Project Evaluation Decisions. 129 Simposium Nasional Akuntansi X: Makassar. Decisions. Behavioral Journal of Accounting: 143-160. Effriyanti. 2005. Pemanfaatan Informasi Akuntansi Untuk Menghindari Eskalasi Komitmen Pada Level Pengambilan Keputusan. Simposium Nasional Akuntansi VIII: Surakarta. Haryanto. 2003. Pengaruh Framing dan Jabatan Mengenai Informasi Investasi pada Keputusan Individu-Kelompok: Suatu Eksperimen Semu. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 5 No 2: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti: Jakarta. Garrison, Ray H dan Eric W Noreen. 2001. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat: Jakarta. Goedono, M. dan H. Sami. 2003. Manager’s Adverse Selection In Resource Allocation: a Laboratory Experiment. Advanced in Management Accounting. Gold, Natalie dan Christian List. 2002. Framing as Path-Dependence. Oxford University Discussion Paper in Economics No 124. Gudono dan Bambang Hartadi. 1998. Apakah Teori Prospek Tepat untuk Kasus Indonesia?: Sebuah Replikasi Penelitian Tversky dan Kahneman. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 1 No 1. Harrel, Adrian dan Paul Harrison. 1994. “An Incentive to Shirk, PrivatelyHeld Information, and Managers’ Project Evaluation Decisions”. Accounting, Organization and Society: 569-577. Harrison, P. dan A. Harrel. 1993. “The Impact of Adverse Selection on Manager’s Project Evaluation Decisions.” The Academy of Management Journal: 635-643. Harrison, P, Chee W. Chow, Anne Wu, dan Adrian M. Harrel. 1999. A Cross Cultural Investigation of Managers’ Project Evaluation 130 _______. 2006. Teori Prospek dan Pembuatan Keputusan: Suatu Studi Empiris untuk Kasus Indonesia. Jurnal Manajemen Akuntansi & Sistem Informasi Vol 6 No1: Universitas Diponegoro: Semarang. Halim, Abdul, Achmad Tjahyono, Muh. Fakhri Husein. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen: UPP AMP YKPN: Yogyakarta. Hendriksen, Eldon S dan Michael F Van Breda. 2002. Teori Akunting. Interaksara. Hofstede, G. 2001. Culture consequences: Comparing values, behaviors, institutions, and organizations across nations. 2nd ed. Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc. Hsee, C. K. dan E. U. Weber. 1999. Cross-national Differences In Risk Preference And Lay Predictions. Journal Of Behavioral Decision Making. Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat: Jakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supono. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE: Yogyakarta. Kadous, Kathryn. 2002. The Role Mental Representation in Organizational Escalation of Commitment. www.emeraldinsight.com, diakses tanggal 4 Januari 2012. Rutledge, R. 1995. Escalation of Commitment in Groups and the Moderating Effects of Information Framing. Journal of Applied Business Research. Kahneman, D. dan Tversky. 1979. Prospect Theory: an Analysis Of Decisions Under Risk. Econometrica. Rutledge, R dan Adrian M. Harrel. 1994. The Impact of Responsibility and Framing on Budgetary Informasi on Group Shifts. Behavioral Research in Accounting. Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pengujian Efek Pembingkaian Sebagai Determinan Eskalasi Komitmen Dalam Keputusan Investasi: Dampak Dari Pengalaman Kerja. Simposium Nasional Akuntansi XI: Pontianak. Marwan, Kusnadi H, H. Sumeidi Kadarisman, Soelaiman Sukmalana, H. Dadang Suherman. 1999. Pengantar Manajemen (konseptual & perilaku). Universitas Brawijaya: Malang. Pateda, Mansoer. Semantik Leksikal. Rineka Cipta: Jakarta. Prayudi, Budiman. 2007. Teori Prospek dalam Pengambilan Keputusan Manajemen: Studi Empiris di Kantor Cabang Bank Konvensional Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia Purwokerto. dalam Skripsi S1. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto. (tidak dipublikasikan) Radford, K J. 1981. Analisis Keputusan Manajemen. Erlangga. Elex Media Komputindo: Jakarta. Ruchala, Linda V. 1999. The Influence Of Budget Goal Attainment On Risk Attitudes And Escalation. Behavioral Research In Accounting Vol. 11. Salter, S. B. dan D. J. Sharp. 2001. Agency Effects And Escalation Of Commitment: Do Small National Culture Differences Matter?. International Journal Of Accounting. Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi berbagai masalah statistik dengan SPSS. Elex Media Komputindo: Jakarta. Sobour, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Remaja Rosdakarya: Bandung. Staw, B. 1981. “The Escalation of Commitment to a Course of Action.” The Academy of Management Review: 577-587. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta,CV: Bandung. Supranto, Johannes. 1998. Teknik Pengambilan Keputusan. Rineka Cipta: Jakarta. Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. BPFE: Yogyakarta. Teew, A. 1984. Khasanah Sastra Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta. Tversky, Amos dan Daniel Kahneman. 1981. The Framing of Decisions and the Psychology of Choice. Science Vol 211. Van Zoest, Aart. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya 131 Dan Apa Yang Kita Lakukan Dengannya. Yayasan Sumber Agung: Jakarta. Whyte, G. 1993. Escalating Commitment In Individual And Group Decision-making: a Prospect Theory Approach. Organizational Behavior And Human Decision Process. 132 Yusnaini. 2006. Analisis Framing dan Causal Cognitive Mapping dalam Pengambilan Keputusan Strategik: Suatu Studi Eksperimental. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 9 No 1.