11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Televisi Sebagai Media Massa Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh. Dalam Oxford Learner’s Dictionary menyebutkan, Television is system of sending and receiving pictures and sounds over a distance by radio waves (televisi adalah sistem pengiriman dan penerimaan visual dan audio dalam suatu jarak tertentu melalui gelombang radio). Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi sebagai media massa yang menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh.17 Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi massa. Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana seperti yang dikemukakan Bittner (1980: 10) “Mass communication is message communicated trough a mass medium to a large of people” (komunikasi 17 http://nekadnulis.blogspot.com/2012/01/televisi-sebagai-media-massa-dan.html diakses pada 27 Januari 2015 pukul 15:00 11 12 massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Ini berarti antara televisi dan komunikasi massa yang menyangkut khalayak banyak sangat berkaitan satu sama lain. 2.1.2 Peran Media Massa Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaiut sebagai isntitusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigm utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan :18 1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perananya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju. 2. Media massa juga menjadi media yang setiap saat ,emyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi terbuka dan jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat yang kaya dengan informasi. 3. Media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of change yang dimaksud adalah juga mendorong agar 18 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006, hal 85 13 perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat. 2.2 Proses Sosial Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial ( yang juga dapat dinamakan proses sosial ) karena interkasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas – aktivitas sosial. Bentuk lain proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompokkelompok manusia.19 Proses sosial adalah cara – cara berhubungan yang dilihat jika individu dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk – bentuk hubungan atau apa yang terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyah nya pola – pola kehidupan yang telah ada.20 Ada dua hal yang berkaitan dengan tindakan manusia di dalam realitas kehidupan, di antaranya : 1. Tindakan tersebut merupakan respons atas tindakan manusia lain. 2. Tindakan manusia yang menimbulkan respons dari pihak lain. Respons + Tindakan + Respons = Produk Tindakan 19 Soerjono Soekanto, op.cit., 55 20 Elly M. Setiadi. Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011, hal 61 14 2.2.1 Interaksi Sosial Merupakan hubungan antar manusia yang sifat dari hubungan tersebut adalah dinamis, artinya hubungan itu tidak statis, selalu mengalami dinamika. Kemungkinan yang muncul ketika satu manusia lainnya adalah21 : 1. Hubungan antar individu satu dengan lain 2. Individu dan kelompok 3. Kelompok dan kelompok Interkasi sosial terjadi jika dua orang bertemu, kemudian ia saling menegur sapa, berjabat tangan, saling berbicara. Dari peristiwa tersebut terdapat dua pihak dimana salah satu pihak memberikan respons ( rekasi ) terhadap aksi tersebut, maka dari sinilah kegiatan antara aksi dan reaksi di mulai. 22 Dengan demikian, bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial ( yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial ) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas – aktivitas sosial. Interkasi sosial merupakan hubungan – hubungan sosial yang dinamisyang menyangkut hubungan antara orang – orang perorangan. Antara kelompok – kelompok manusia, maupaun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok – kelomok manusia terjadi 21 Ibid. 62. 15 antara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasa nya tidak menyangkut pribadi anggotanya. 2.2.2 Syarat – Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Suatu interksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila memenuhi dua syarat, yaitu :23 1. Adanya kontak sosial 2. Adanya komunikasi Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum ( yang artinya bersama – sama dan tango ( yang artinya menyentuh ). Jadi, artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, seperti misalnya, dengan cara berbicara dengan pihak lain tersebut. 2.2.3 Proses – Proses Interaksi Sosial Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto, menjelaskan bahwa ada dua golongan proses sosial sebagai akibat dari interaksi sosial, yaitu proses sosial asosiatif, dan proses sosial disosiatif.24 4. Proses Asosiatif 23 Soerjono Soekanto, Op.cit., 58 24 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006, hal 58 16 Dimaksud dengan proses asosiatif adalah sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan lainnya, di mana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. 5. Proses Disosiatif Proses sosial disosiatif merupakan proses perlawanan (oposisi) yang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu masyarakat. Oposisi diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau kelompok tertentu atau norma dan nilai yang dianggap tidak mendukung perubahan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, bentuk-bentuk proses disosiatif adalah persaingan, kompetisi, dan konflik.25 2.2.4 Kontak Sosial Menurut Soeryono Soekanto (2002: 65), kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh), jadi, artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak sosial baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. Misalnya kontak sosial sudah terjadi ketika seseorang berbicara dengan orang lain, 25 Ibid. hal 62. 17 bahkan kontak sosial juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, telegrap, radio, surat, televisi, internet, dan sebagainya.26 Kontak sosial dapat berlangsung dalam lima bentuk, yaitu 27 : A. Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang per orang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari norma-norma yang terjadi di masyarakat. Berger dan Luckmann (Bungin, 2001: 14), mengatakan proses ini terjadi melalui proses objektivasi, yaitu interaksi interseubjektif yang sosial dilembagakan yang terjadi atau dalam mengalami dunia proses institusionalisasi. B. Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat atau sebaliknya. C. Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dalam sebuah komunitas. D. Antara orang per orang dengan masyarakat global di dunia internasional. E. Antara orang per orang, kelompok, masyarakat dan dunia global, di mana kontak sosial terjadi secara simultan di antara mereka. 26 27 Ibid. hal 55 Ibid. hal 56 18 2.2.5 Kontak sosial langsung Yaitu hubungan timbalik balik antara individu maupun antar kelompok terjadi secara fisik, seperti berbicara, tersenyum, bahasa tubuh ( isyarat ), berbagai aksi lainnya seperti memukul dan selainnya. 28 2.2.6 Tindakan sosial Tindakan manusia dipahami sebagai perbuatan, perilaku, atau aksi yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari tindakan manusia sangat beragam dan kompleks, artinya jika tindakan yang dilakukan adalah untuk memperoleh benda – benda kebutuhan dalam kehidupan nya, maka tindakan tersebut disebut tindakan ekonomi. Tindakan manusia sebenarnya tidak jauh dari aktivitas yang saling memberikan aksi dan interaksi.29 Tindakan manusia dibedakan dalam dua macam, yaitu 30: 1. Tindakan yang teorganisasi, artinya tindakan yang dilatarbelakangioleh perangkat kesadaran sehingga apa yang dilakukan nya tersebut didorong oleh tingkat kesadaran yang berasal dari dalam dirinya. 2. Tindakan yang dilakukan tanpa kesadaran, yaitu tindak reflex yang tidak dikategorikan sebagai tindakan sosial, sebab tindakan itu tidak terorganisasi melaui kesadaran diri. Seseorang ketika merasa sakit 28 Elly M. Setiadi. Usman Kolip. Op.cit. hal 74 29 Ibid. hal 66 30 Ibid. hal 67 19 mendadak aduh, latah, dan sebagainya, maka tindakan itu dikelompokan sebagai tindakan tidak terorganisasi. 2.2.7 Simpati Yang dimaksud dengan simpati adalah faktor tertariknya seseorang atau kelompok orang terhadap orang atau kelompok orang lain. Faktor simpati muncul karena dari pemikiran yang logis rasional tetapi berdasarkan penilaian perasaan, sebagaimana dalam proses identifikasi. Orang tiba – tiba merasa tertarik kepada orang lain bukan karena salah satu ciri tertentu, tetapi karena keseluruhan cara tingkah laku orang tersebut. Simpati tidak sama dengan identifikasi sebab simpati didorong ingin mengerti dan ingin kerja sama dengan orang lain. Akibat dari simpati adalah dorongan dari simpatisan ( orang yang tertarik ) untuk menjalin kerja sama antar dua orang atau lebih yang setaraf. 31 2.2.8 Tipe – Tipe Tindakan Sosial Tidak semua tindakan manusia dikategorikan sebagai tindakan sosial, sebab tindakan sosial dibatasi oleh prasyarat apakah tindakan tersebut menimbulkan respons dari pihak lain atau tidak. Tindakan sosial merupakan tindakan yang berhubungan dengan orang lain baik antarindividual atau antar kelompok. Prasyarat tersebut menentukan apakah tindakan dikategorikan sebagi tindakan sosial atau bukan. 32 31 Ibid. hal 70 32 Ibid. hal 71 20 Jika dilihat dari tekanan, cara dan tujuan tindakan sosial tersebut dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu : 1. Tindakan sosial rasional instrumental. Tindakan yang memperhitungkan kesesuaiaan antara cara dan tujuan yang dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari sejumlah pilihan tindakan. 2. Tindakan sosial berorientasi nilai. Tindakan ini selalu didasarkan pada nilai – nilai dasar yang berlaku di dalam masyarakat. Pelaku atau subjek yang melakukan tindakan tidak mempermasalahkan tujuan dan tindakannya tetapi lebih mempermasalahkan cara-cara tindakan tersebut. 3. Tindakan sosial tradisional. Tindakan sosial ini tidak memperhitungkan aspek rasional atau perhitungan-perhitungan tertentute tetapi lebih mudah menekankan pada aspek-aspek kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat. 4. Tindakan sosial afektif. Tindakan sosial afektif adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang berdasarkan perasaan ( afeksi ) atau emosi. Kebanyakan dalam tindakan ini dikuasai oelh perasaan atau emosi yang tanpa perhitungan atau pertimbangan rasional tertentu. 21 2.2.9 Proses Simpati Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting , walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk berkerja sama dengannya. Proses simpati akan dapat berkembang dalam suatu keadaan dimana faktor saling mengerti terjamin.33 2.3 Realitas Sosial Realitas sosial adalah sebuah konstruksi pengetahuan atau wacana dalam dunia kognitif yang hanya hidup dalam pikiran individu dan simbolsimbol masyarakat, namun sebenarnya tidak ditemukan dalam dunia nyata. Refleksi realitas itu baru terlihat saat individu mengidentikan dirinya dengan lingkungan sosialnya. 34 Untuk media massa, realitas citra media dikonstruksi oleh orang desk dan redaksi, namun merupakan bagian dari rekonstruksi sosial masyarakatnya. Karena itu, ketergantungan mereka yang hidup dalam realitas media adalah orang-orang yang selalu memiliki kesadaran realitas ini, sebagaimana ia menyadari dirinya sebagai bagian dari realitas itu sendiri.35 33 34 35 Soerjono Soekanto,Op.cit., hal 213 Burhan Bungin. Op.cit hal 214 Ibid. 214 22 Realitas Sosialkultural merupakan kenyataan atau keadaan yang dapat dilihat secara rill yang menyangkut kehidupan manusia di dalam suatu kelompok yang disebut masyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat terdapat sekelompok orang yang saling menjalin antar satu dengan yang lainnya, sehingga dalam hubungan sosial ini menimbulkan tata aturan kehidupan bersama yang menjadi kesepakatan sosial.36 2.3.1 Framing dan Realitas Framing itu pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu hadir dihadapan pembaca. Apa yang kita ketahui tentang realitas sosial pada dasarnya tergantung pada bagaimana kita melakukan frame atas peristiwa itu yang memberikan pemahaman dan pemaknaan tertentu atas suatu peristiwa. Framing dapat mengakibatkan suatu peristiwa yang sama dapat menghasilkan berita yang secara radikal berbeda apabila wartawan mempunyai frame yang berbeda ketika melihat peristiwa tersebut dan menuliskan pandangannya dalam berita.37 36 Elly M. Setiadi. Usman Kolip, op.cit., 31 37 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, LKis, Yogyakarta. 2002, hal 97 23 Tabel 2.3.1 Kenapa peristiwa itu diberitakan ? Kenapa Pemberitaan peristiwa tertentu peristiwa lain tidak diberitakan ? kenapa peristiwa yang sama di tempat/pihak yang berbeda tidak diberitakan ? Pendefinisian realitas tertentu Kenapa realitas didefinisikan seperti itu ? Kenapa Penyajian sisi tertentu sisi tertentu yang ditonjolkan ? kenapa bukan sisi yang lain ? 2.4 Program Siaran 2.4.1 Definisi Program Siaran Tidak ada yang lebih penting dari acara atau program sebagai faktor yang paling penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan finansial suatu stasiun penyiaran radio dan televisi. Adalah program yang membawa audien mengenal suatu stasiun penyiaran.Jika suatu stasiun penyiaran memperoleh jumlah audien yang besar.38 38 Morissan, Op.Cit.hal 199 24 dan jika audien itu memiliki karakteristik yang dicari oleh pemasang iklan, maka stasiun bersangkutan akan sangat menarik bagi pemasang iklan.Dengan demikian, pendapatan dan keuntungan stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh programnya.Tanggung jawab program dipercayakan kepada departemen program. Kata “ program “ berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang – undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “ siaran “ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaiaan pesan yuang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia daripada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara.Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.Dengan demikian , program memiliki pengertian yang sangat luas.39 Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio ataupun televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang ( goods ) atau pelayanan ( services ) yang dijual kepada pihak lain. Dalam hal ini audien dan 39 Ibid. 199 25 pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. 2.4.2 Talkshow Talkshow adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara ( Host ). Mereka yangdi undang adalah orang – orang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.40 Program ini meliputi banyak format antara lain, vox pop, kuis, interview ( wawancara ) baik di dalam studio maupun di luar studio. Semua memang dapat disebut program wicara . Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, atau Tanya jawab yang persoalan dengan hadiah yang disebut kuis. Apabila pembicaraan dilakukan oleh satu orang, program itu dinamakan program uraiaan pendek atau pernyataan. Wawancara dilakukan oleh dua orang dan diskusi oleh lebih dari dua orang. Sementara program kuis disajikan oleh seorang master kuis dan peserta kuis.41 40 Ibid. hal 9 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007, hal 67 41 26 2.4.3 Program Panel Diskusi Program Talkshow diskusi atau panel diskusi di televisi swasta menjadi program yang cukup sulit. Pertama, sebagai program yang hanya menyajikan pembicaraan sudah bertentangan dengan prinsip televisi yang audiovisual. Gambar harus cukup hidup berupa kejadian dan bukan duduk omong melulu. Kedua, tempat pembicaraan dan orang yang berbicara tidak berpindah – pindah selama beberapa waktu. Program talkshow diskusi atau panel diskusi sebetulnya sebuah program yang dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan. Namun, tetap saja program tersebut tidak menarik jika tidak dilakukan upaya – upaya untuk membuat program menjadi menarik. Kunci utama dari kesuksesan program ini adalah kemampuan moderator dalam hal ini presenter dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap segar, tetapi bisa, jadi, juga tegang. Tentu saja topic dan pemilihan tokoh yang saling berhadapan dalam topic tersebut akan menjadikan perdebatan yang sangat menarik. Oleh karena itu perencanaan juga sangat penting.42 Program talkshow diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing – masing tokoh yang di undang dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator yang kadang – kadang juga melontarkan pendapat ataumembagi pembicaraan. Jadi pembicaraan tidak hanya dimonopoli oleh satu orang. Presenter juga harus mengetahui 42 Ibid. hal 81 27 kapan saat yang tepat untuk memberi kesempatan kepada penonton terlibat dalam program ini. Dalam program ini suatu permasalahan dilihat dari bidang yang berbeda pleh sejumlah ahli, narasumber, atau tokoh yang menguasai bidang sendiri – sendiri. Kemudian presenter akan mewakili penonton mengajukan pertanyaan kepada narasumber sesuai dengan bidang masing – masing, mengenai permasalahan tersebut. 2.4.4 Pengembangan Gagasan Program talkshow di televisi menjadi sangat popular lebih ketika Oprah Winfrey dan Larry King tampil sebagai presenter yang sungguh menakjubkan. Semula program wawancra adalah program yang membosankan ketika dibawakan seadanya, dengan tokoh yang tak menarik dan presenter yang tidak mampu menghidupkan program. Daya tarik program talkshow, adalah pertanyaan – pertanyaan cerdas dan humor dari presenter. Kehebatan Winfrey adalah kemampuannya mengorek semua permasalahantamunya sehingga sang tamu tak bisa berahasia lagi.43 Dalam program talkshow banyak hal perlu dipersiapkan. Sense of humor memang bakat dan pembawaan, namun bukan berarti tidak bisa dipelajari. Kita dapat belajar dari pelawak kenamaan, bagaimana mereka memformulasikan kata dengan susunan kalimat yang lucu dan bagaimana kemudian kalimat itu dibawakan atau diucpakan dengan tekanan yang tepat. Program talkshow masa kini tidak lepas dari humor. Sebab 43 Ibid. hal 85 28 kebanyakan talkshow adalah hiburan. Namun, kendatipun hiburan, seorang presenter dapat tampil menghibur dengan humor murah dan humor tinggi. Dalam hal ini kualitas dari kecerdasan dan kemampuan keterampilan menentukan.44 2.5 Grup Band 2.5.1 Pengertian Grup Band Terdiri dari atas 4 palyer dan 1 vokalis, yakni sekelompok musisi yang sudah mengeluarkan album rekaman ataupun single. Kadang – kadang orang juga menyebutnya dengan istilah band. Group biasanya tampil lebih spesifik pada acara televisi maupun show offair. Mereka umumnya hanya membawakan lagu ciptaan sendiri. Saat ini banyak sekali grup music dalam negeri yang baru muncul, namun telah mempunyai karya – karya yang digandrugi terutama oleh kalangan muda.45 2.5.2 Slank Slank adalah grup musik terkenal di Indonesia. Dibentuk oleh Bim – bim pada 26 Desember 1983 karena bisan bermain music menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex bentuka Bimo Setiawan Sidharta ( Bimbim ) pada awal tahun 80an. Band ini memainkan lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan dari band 44 45 Ibid. hal 86 Irawan Zulhidayat, dkk. Karier Top Sebagai Musisi, Ppm Manajemen, Jakarta, 2011, hal 4 29 lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir 1983 grup ini dibubarkan. Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudia berganti menjadi Slank. Sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok slengean dengan personil tambahan Bongky ( gitar ) dan Kiki ( gitar ). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka.46 Mereka sempat tampil dibeberapa pentas dengan membawakan lagu – lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay, dan Indra, Slank baru solid. Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album yang menampilkan hit memang dan maafkan itu meledak. Keterlibatan para personilnya dengan narkoba sempat melahirkan keretakan di tubuh band yang bermarkas di jalan potlot ini. Pada saat menggarap album keenam ( Lagi Sedih ), Bimbim, selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay, dan Indra. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album keeanm dengan bantuan additional player. Sebagai gantinya mereka merekrut ivanka ( bass ). Ridho Hafiedz ( gitar ), Abdee 46 www.kolom-biografi.blogspot.com/2009/11/biografi-band-slank.html?m=1 Di akses pada 26 Januari 2015 pukul 21;53 30 Negara ( gitar ). Formasi ini bertahan hingga saat ini mereka sudah mengeluarkan total 20 album rekaman. 2.6 Analisis Framing Model William Gamson dan Andre Modigliani William Gamson adalah salah satu ahli yang paling banyak mengenai framing. Gagasan Gamson terutama menghubungkan wacana media disatu sisi dengan pendapat umum di elemen yang penting untuk memahami dan mengeri pendapat umum yang berkembang atas isu atau peristiwa. Pendapat umum tidak cukup kalau hanya didasarkan pada data survey khalayak. Data itu perlu menyajikan suatu isu menentukan bagaimana khalayak memahami dan mengerti suatu isu. 47 Gamson adalah seorang sosiolog, meskipun ia menaruh minat yang besar pada studi media. Sebagai sosiolog, titik perhatian Gamson terutama pada studi mengenai gerakan sosial. Perhatian Gamson pada studi gerakan sosial mau tidak mau menyinggung studi media, elemen penting dari gerakan sosial. Pertanyaan utama dari studi gerakan sosial adalah apa yang menyebabkan orang/individu terlibat dalam gerakan sosial atau protes sosial? Apa yang menmenyebabkan ribuan orang bisa turun kejalan, mempunyai pikiran dan perasaan tersebut diantaranya karena framing . 47 Eriyanto, Op.cit. hal 253 31 Gagasan Gamson mengenai frame media ditulis bersama Andre Modigliani. Sebuah frame mempunyai struktur internal. Pada titik ini ada sebuah pusat organisasi ide, yang membuat peristiwa menjadi relevan dan menekankan suatu isu. Sebuah frame umumnya menunjukan dan menggambarkan range posisi, bukan hanya satu posisi. Dalam formulasi yang dibuat Gamson dan Modigliani, frame dipandang sebagai cara bercerita atau gugusan ide yang tersusun sedemikian rupa menghadirkan konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana. Gamson melihat wacana media terdiri dari sejumlah kemasan ( Package ) melalui mana konstruksi atas suatu peristiwa dibentuk. Kemasan itu merupakan skema atau struktur pemahaman yang dipakai oleh seseorang ketika mengkonstruksi pesan-pesan yang dia sampaikan dan menafsirkan pesan yang dia terima.48 Model ini menganggap frame sebagai cara bercerita atau gugusan ide – ide yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkqan konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang itu akhirnya menetukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan dan kemana arah berita tersebut. Cara pandang inilah yang disebut Gamson dan Modigliani sebagai 48 Ibid. hal 261 32 kemasan ( Package ).49 Package ini merupakan rangkaiaan ide yang relevan. Dari pemikiran dsi atas, Gamson dan Modigliani ini merumuskan model analisis framing Gamson dan Modigliani seperti yang terlihat table. Tabel 2.6 Model framing Gamson dan Modigliani FRAMING ANALYSIS MODEL GAMSON DAN MODIGLIANI Core Frame : Seperangkat gagasan atau ide sentral ketika seseorang atau media memahami dan memaknai suatu isu ( Control organizing idea for making sense of relevant events Sugesting what is at issues ). Frame ini akan didukung oleh perangkat wacana lain, seperti kalimat, kata, dab sebagainya. Secara umum perangkat ide sentral ini dikelompokan menjadi dua. Yaitu framing devices dan reasoning devices. Framing Devices ( Perangkat Framing ) : Reasoning Devices ( Berkaitan langsung dengan ide sentral atau Perangkat Penalaran ) : bingkai yang ditekankan dalam teks berita. Berhubungan dengan kohesi Perangkat ini antara lain : pemakai kata, dan koherensi dari teks yang kalimat , grafik/gambar, dan metafora tertentu. merujuk pada gagasan tertentu. Artinya ada dasar pembenar dan penalaran membuat 49 tertentu gagasan sehingga yang Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006, hal 260 33 disampaikan media seseorang atau tampak benar,alamiah, dan wajar. Methapors : Root : Perumpamaan atau pengandaiaan Analisis kausal atau sebab akibat Catchphrases : Appeals To Principles : Frase yang menarik, kontras, menonjol dalam Premis dasar, klaim – klaim suatu wacana. Ini umumnya berupa jargon atau moral. slogan Exemplaar : Consequences : Mengaitkan bingkai dengan contoh uraiaan ( Efek atau konseskuensi yang bisa toeri , perbandingan ) yang memperjelas didapat dari bingkai bingkai. Depiction Penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat konotatif. Depiction ini umumnya berupa kosakata, leksikon untuk melabeli sesuatu. Visual Image Gambar, grafik, citra yang mendukung bingkai secara keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun 34 atau grafik untuk menekankan dan mendukung pesan yang ingin disampaikan Dapat disimpulkan bahwa analisis framing, seperti bentuk riset kualitatif lainnya, sangat bergantung pada konteks-konteks sosial , budaya,politik, dari masyarakat sewaktu peristiwa tersebut terjadi. Ini juga yang bisa disebut sebagai “ Historical Situadness “.