BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Televisi Sebagai Media Massa
Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media
massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia, televisi adalah sebuah alat penangkap siaran
bergambar. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi
televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh. Dalam Oxford
Learner’s Dictionary menyebutkan, Television is system of sending and
receiving pictures and sounds over a distance by radio waves (televisi
adalah sistem pengiriman dan penerimaan visual dan audio dalam suatu
jarak tertentu melalui gelombang radio). Secara sederhana kita dapat
mendefinisikan televisi sebagai media massa yang menampilkan siaran
berupa gambar dan suara dari jarak jauh.17
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi
massa. Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana seperti
yang dikemukakan Bittner (1980: 10) “Mass communication is message
communicated trough a mass medium to a large of people” (komunikasi
17
http://nekadnulis.blogspot.com/2012/01/televisi-sebagai-media-massa-dan.html diakses pada 27
Januari 2015 pukul 15:00
11
12
massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang). Ini berarti antara televisi dan komunikasi massa
yang menyangkut khalayak banyak sangat berkaitan satu sama lain.
2.1.2 Peran Media Massa
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of
change, yaiut sebagai isntitusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigm
utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa
berperan :18
1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perananya sebagai
media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik
masyarakat
supaya
cerdas,
terbuka
pikirannya,
dan
menjadi
masyarakat yang maju.
2. Media massa juga menjadi media yang setiap saat ,emyampaikan
informasi kepada masyarakat. Dengan informasi terbuka dan jujur dan
benar disampaikan media massa kepada masyarakat yang kaya dengan
informasi.
3. Media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media
massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat
menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya.
Sebagai agent of change yang dimaksud adalah juga mendorong agar
18
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006, hal 85
13
perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan
masyarakat.
2.2
Proses Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial ( yang juga
dapat dinamakan proses sosial ) karena interkasi sosial merupakan syarat
utama terjadinya aktivitas – aktivitas sosial. Bentuk lain proses sosial
hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompokkelompok manusia.19
Proses sosial adalah cara – cara berhubungan yang dilihat jika
individu dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk – bentuk hubungan atau apa yang terjadi apabila ada perubahan
yang menyebabkan goyah nya pola – pola kehidupan yang telah ada.20
Ada dua hal yang berkaitan dengan tindakan manusia di dalam realitas
kehidupan, di antaranya :
1. Tindakan tersebut merupakan respons atas tindakan manusia lain.
2. Tindakan manusia yang menimbulkan respons dari pihak lain.
Respons + Tindakan + Respons = Produk Tindakan
19
Soerjono Soekanto, op.cit., 55
20
Elly M. Setiadi. Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2011, hal 61
14
2.2.1
Interaksi Sosial
Merupakan hubungan antar manusia yang sifat dari hubungan
tersebut adalah dinamis, artinya hubungan itu tidak statis, selalu
mengalami dinamika. Kemungkinan yang muncul ketika satu manusia
lainnya adalah21 :
1. Hubungan antar individu satu dengan lain
2. Individu dan kelompok
3. Kelompok dan kelompok
Interkasi sosial terjadi jika dua orang bertemu, kemudian ia saling
menegur sapa, berjabat tangan, saling berbicara. Dari peristiwa tersebut
terdapat dua pihak dimana salah satu pihak memberikan respons ( rekasi )
terhadap aksi tersebut, maka dari sinilah kegiatan antara aksi dan reaksi di
mulai. 22
Dengan demikian, bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (
yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial ) karena interaksi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas – aktivitas sosial. Interkasi
sosial merupakan hubungan – hubungan sosial yang dinamisyang
menyangkut hubungan antara orang – orang perorangan. Antara kelompok
– kelompok manusia, maupaun antara orang perorangan dan kelompok
manusia. Interaksi sosial antara kelompok – kelomok manusia terjadi
21
Ibid. 62.
15
antara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasa nya tidak
menyangkut pribadi anggotanya.
2.2.2
Syarat – Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Suatu interksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila memenuhi
dua syarat, yaitu :23
1. Adanya kontak sosial
2. Adanya komunikasi
Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum ( yang artinya bersama
– sama dan tango ( yang artinya menyentuh ). Jadi, artinya secara harfiah
adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila
terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti
suatu hubungan badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan
dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, seperti misalnya, dengan cara
berbicara dengan pihak lain tersebut.
2.2.3
Proses – Proses Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto, menjelaskan bahwa ada
dua golongan proses sosial sebagai akibat dari interaksi sosial, yaitu proses
sosial asosiatif, dan proses sosial disosiatif.24
4. Proses Asosiatif
23
Soerjono Soekanto, Op.cit., 58
24
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006, hal 58
16
Dimaksud dengan proses asosiatif adalah sebuah proses yang
terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang per orang
atau kelompok satu dengan lainnya, di mana proses ini menghasilkan
pencapaian tujuan-tujuan bersama.
5. Proses Disosiatif
Proses sosial disosiatif merupakan proses perlawanan (oposisi)
yang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok dalam proses sosial di
antara mereka pada suatu masyarakat. Oposisi diartikan sebagai cara
berjuang melawan seseorang atau kelompok tertentu atau norma dan nilai
yang dianggap tidak mendukung perubahan untuk mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan, bentuk-bentuk proses disosiatif adalah persaingan,
kompetisi, dan konflik.25
2.2.4 Kontak Sosial
Menurut Soeryono Soekanto (2002: 65), kontak sosial berasal dari
bahasa latin con atau cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh), jadi,
artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik,
kontak sosial baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala
sosial hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan
sosial terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat
berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. Misalnya
kontak sosial sudah terjadi ketika seseorang berbicara dengan orang lain,
25
Ibid. hal 62.
17
bahkan kontak sosial juga dapat dilakukan dengan menggunakan
teknologi, seperti melalui telepon, telegrap, radio, surat, televisi, internet,
dan sebagainya.26
Kontak sosial dapat berlangsung dalam lima bentuk, yaitu 27 :
A. Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang
per orang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari
norma-norma yang terjadi di masyarakat. Berger dan Luckmann
(Bungin, 2001: 14), mengatakan proses ini terjadi melalui proses
objektivasi,
yaitu interaksi
interseubjektif
yang
sosial
dilembagakan
yang terjadi
atau
dalam
mengalami
dunia
proses
institusionalisasi.
B. Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat atau
sebaliknya.
C. Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya
dalam sebuah komunitas.
D. Antara orang per orang dengan masyarakat global di dunia
internasional.
E. Antara orang per orang, kelompok, masyarakat dan dunia global, di
mana kontak sosial terjadi secara simultan di antara mereka.
26
27
Ibid. hal 55
Ibid. hal 56
18
2.2.5
Kontak sosial langsung
Yaitu hubungan timbalik balik antara individu maupun antar
kelompok terjadi secara fisik, seperti berbicara, tersenyum, bahasa tubuh (
isyarat ), berbagai aksi lainnya seperti memukul dan selainnya. 28
2.2.6 Tindakan sosial
Tindakan manusia dipahami sebagai perbuatan, perilaku, atau aksi
yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari
tindakan manusia sangat beragam dan kompleks, artinya jika tindakan
yang dilakukan adalah untuk memperoleh benda – benda kebutuhan dalam
kehidupan nya, maka tindakan tersebut disebut tindakan ekonomi.
Tindakan manusia sebenarnya tidak jauh dari aktivitas yang saling
memberikan aksi dan interaksi.29
Tindakan manusia dibedakan dalam dua macam, yaitu 30:
1. Tindakan yang teorganisasi, artinya tindakan yang dilatarbelakangioleh
perangkat kesadaran sehingga apa yang dilakukan nya tersebut
didorong oleh tingkat kesadaran yang berasal dari dalam dirinya.
2. Tindakan yang dilakukan tanpa kesadaran, yaitu tindak reflex yang
tidak dikategorikan sebagai tindakan sosial, sebab tindakan itu tidak
terorganisasi melaui kesadaran diri. Seseorang ketika merasa sakit
28
Elly M. Setiadi. Usman Kolip. Op.cit. hal 74
29
Ibid. hal 66
30
Ibid. hal 67
19
mendadak
aduh,
latah,
dan
sebagainya,
maka
tindakan
itu
dikelompokan sebagai tindakan tidak terorganisasi.
2.2.7 Simpati
Yang dimaksud dengan simpati adalah faktor tertariknya seseorang
atau kelompok orang terhadap orang atau kelompok orang lain. Faktor
simpati muncul karena dari pemikiran yang logis rasional tetapi
berdasarkan penilaian perasaan, sebagaimana dalam proses identifikasi.
Orang tiba – tiba merasa tertarik kepada orang lain bukan karena salah
satu ciri tertentu, tetapi karena keseluruhan cara tingkah laku orang
tersebut. Simpati tidak sama dengan identifikasi sebab simpati didorong
ingin mengerti dan ingin kerja sama dengan orang lain. Akibat dari simpati
adalah dorongan dari simpatisan ( orang yang tertarik ) untuk menjalin
kerja sama antar dua orang atau lebih yang setaraf. 31
2.2.8 Tipe – Tipe Tindakan Sosial
Tidak semua tindakan manusia dikategorikan sebagai tindakan
sosial, sebab tindakan sosial dibatasi oleh prasyarat apakah tindakan
tersebut menimbulkan respons dari pihak lain atau tidak. Tindakan sosial
merupakan tindakan yang berhubungan dengan orang lain baik antarindividual atau antar kelompok. Prasyarat tersebut menentukan apakah
tindakan dikategorikan sebagi tindakan sosial atau bukan. 32
31
Ibid. hal 70
32
Ibid. hal 71
20
Jika dilihat dari tekanan, cara dan tujuan tindakan sosial tersebut
dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat macam,
yaitu :
1.
Tindakan
sosial
rasional
instrumental.
Tindakan
yang
memperhitungkan kesesuaiaan antara cara dan tujuan yang
dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari
sejumlah pilihan tindakan.
2.
Tindakan sosial berorientasi nilai. Tindakan ini selalu
didasarkan pada nilai – nilai dasar yang berlaku di dalam
masyarakat. Pelaku atau subjek yang melakukan tindakan tidak
mempermasalahkan tujuan dan tindakannya tetapi lebih
mempermasalahkan cara-cara tindakan tersebut.
3.
Tindakan sosial tradisional. Tindakan sosial ini tidak
memperhitungkan aspek rasional atau perhitungan-perhitungan
tertentute tetapi lebih mudah menekankan pada aspek-aspek
kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat.
4.
Tindakan sosial afektif. Tindakan sosial afektif adalah tindakan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
berdasarkan perasaan ( afeksi ) atau emosi. Kebanyakan dalam
tindakan ini dikuasai oelh perasaan atau emosi yang tanpa
perhitungan atau pertimbangan rasional tertentu.
21
2.2.9
Proses Simpati
Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana
seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan
memegang peranan yang sangat penting , walaupun dorongan utama pada
simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk berkerja
sama dengannya. Proses simpati akan dapat berkembang dalam suatu
keadaan dimana faktor saling mengerti terjamin.33
2.3
Realitas Sosial
Realitas sosial adalah sebuah konstruksi pengetahuan atau wacana
dalam dunia kognitif yang hanya hidup dalam pikiran individu dan simbolsimbol masyarakat, namun sebenarnya tidak ditemukan dalam dunia nyata.
Refleksi realitas itu baru terlihat saat individu mengidentikan dirinya
dengan lingkungan sosialnya. 34
Untuk media massa, realitas citra media dikonstruksi oleh orang
desk dan redaksi, namun merupakan bagian dari rekonstruksi sosial
masyarakatnya. Karena itu, ketergantungan mereka yang hidup dalam
realitas media adalah orang-orang yang selalu memiliki kesadaran realitas
ini, sebagaimana ia menyadari dirinya sebagai bagian dari realitas itu
sendiri.35
33
34
35
Soerjono Soekanto,Op.cit., hal 213
Burhan Bungin. Op.cit hal 214
Ibid. 214
22
Realitas Sosialkultural merupakan kenyataan atau keadaan yang
dapat dilihat secara rill yang menyangkut kehidupan manusia di dalam
suatu kelompok yang disebut masyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat
terdapat sekelompok orang yang saling menjalin antar satu dengan yang
lainnya, sehingga dalam hubungan sosial ini menimbulkan tata aturan
kehidupan bersama yang menjadi kesepakatan sosial.36
2.3.1
Framing dan Realitas
Framing itu pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu hadir
dihadapan pembaca. Apa yang kita ketahui tentang realitas sosial pada
dasarnya tergantung pada bagaimana kita melakukan frame atas peristiwa
itu yang memberikan pemahaman dan pemaknaan tertentu atas suatu
peristiwa. Framing dapat mengakibatkan suatu peristiwa yang sama dapat
menghasilkan berita yang secara radikal berbeda apabila wartawan
mempunyai frame yang berbeda ketika melihat peristiwa tersebut dan
menuliskan pandangannya dalam berita.37
36
Elly M. Setiadi. Usman Kolip, op.cit., 31
37
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, LKis, Yogyakarta. 2002,
hal 97
23
Tabel 2.3.1
Kenapa peristiwa itu diberitakan ?
Kenapa
Pemberitaan peristiwa tertentu
peristiwa
lain
tidak
diberitakan ? kenapa peristiwa yang
sama di tempat/pihak yang berbeda
tidak diberitakan ?
Pendefinisian realitas tertentu
Kenapa realitas didefinisikan seperti
itu ?
Kenapa
Penyajian sisi tertentu
sisi
tertentu
yang
ditonjolkan ? kenapa bukan sisi
yang lain ?
2.4
Program Siaran
2.4.1 Definisi Program Siaran
Tidak ada yang lebih penting dari acara atau program sebagai
faktor yang paling penting dan menentukan dalam mendukung
keberhasilan finansial suatu stasiun penyiaran radio dan televisi. Adalah
program yang membawa audien mengenal suatu stasiun penyiaran.Jika
suatu stasiun penyiaran memperoleh jumlah audien yang besar.38
38
Morissan, Op.Cit.hal 199
24
dan jika audien itu memiliki karakteristik yang dicari oleh
pemasang iklan, maka stasiun bersangkutan akan sangat menarik bagi
pemasang iklan.Dengan demikian, pendapatan dan keuntungan stasiun
penyiaran sangat dipengaruhi oleh programnya.Tanggung jawab program
dipercayakan kepada departemen program.
Kata “ program “ berasal dari bahasa Inggris programme atau
program yang berarti acara atau rencana. Undang – undang penyiaran
Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi
menggunakan istilah “ siaran “ yang didefinisikan sebagai pesan atau
rangkaiaan pesan yuang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata
program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia
daripada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara.Program
adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi
kebutuhan audiennya.Dengan demikian , program memiliki pengertian
yang sangat luas.39
Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat
audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran
apakah itu radio ataupun televisi. Program dapat disamakan atau
dianalogikan dengan produk atau barang ( goods ) atau pelayanan (
services ) yang dijual kepada pihak lain. Dalam hal ini audien dan
39
Ibid. 199
25
pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang
dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya.
2.4.2
Talkshow
Talkshow adalah program yang menampilkan satu atau beberapa
orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang
pembawa acara ( Host ). Mereka yangdi undang adalah orang – orang
berpengalaman
langsung
dengan
peristiwa
atau
topik
yang
diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah
dibahas.40
Program ini meliputi banyak format antara lain, vox pop, kuis,
interview ( wawancara ) baik di dalam studio maupun di luar studio.
Semua memang dapat disebut program wicara . Program ini tampil dalam
bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih
mengenai sesuatu yang menarik, atau Tanya jawab yang persoalan dengan
hadiah yang disebut kuis. Apabila pembicaraan dilakukan oleh satu orang,
program itu dinamakan program uraiaan pendek atau pernyataan.
Wawancara dilakukan oleh dua orang dan diskusi oleh lebih dari dua
orang. Sementara program kuis disajikan oleh seorang master kuis dan
peserta kuis.41
40
Ibid. hal 9
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007, hal
67
41
26
2.4.3
Program Panel Diskusi
Program Talkshow diskusi atau panel diskusi di televisi swasta
menjadi program yang cukup sulit. Pertama, sebagai program yang hanya
menyajikan pembicaraan sudah bertentangan dengan prinsip televisi yang
audiovisual. Gambar harus cukup hidup berupa kejadian dan bukan duduk
omong melulu. Kedua, tempat pembicaraan dan orang yang berbicara
tidak berpindah – pindah selama beberapa waktu. Program talkshow
diskusi atau panel diskusi sebetulnya sebuah program yang dapat
memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan. Namun, tetap
saja program tersebut tidak menarik jika tidak dilakukan upaya – upaya
untuk membuat program menjadi menarik. Kunci utama dari kesuksesan
program ini adalah kemampuan moderator dalam hal ini presenter dalam
mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap segar, tetapi bisa,
jadi, juga tegang. Tentu saja topic dan pemilihan tokoh yang saling
berhadapan dalam topic tersebut akan menjadikan perdebatan yang sangat
menarik. Oleh karena itu perencanaan juga sangat penting.42
Program talkshow diskusi adalah program pembicaraan tiga orang
atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing –
masing tokoh yang di undang dapat saling berbicara mengemukakan
pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator yang kadang – kadang
juga melontarkan pendapat ataumembagi pembicaraan. Jadi pembicaraan
tidak hanya dimonopoli oleh satu orang. Presenter juga harus mengetahui
42
Ibid. hal 81
27
kapan saat yang tepat untuk memberi kesempatan kepada penonton terlibat
dalam program ini. Dalam program ini suatu permasalahan dilihat dari
bidang yang berbeda pleh sejumlah ahli, narasumber, atau tokoh yang
menguasai bidang sendiri – sendiri. Kemudian presenter akan mewakili
penonton mengajukan pertanyaan kepada narasumber sesuai dengan
bidang masing – masing, mengenai permasalahan tersebut.
2.4.4
Pengembangan Gagasan
Program talkshow di televisi menjadi sangat popular lebih ketika
Oprah Winfrey dan Larry King tampil sebagai presenter yang sungguh
menakjubkan.
Semula
program
wawancra
adalah
program
yang
membosankan ketika dibawakan seadanya, dengan tokoh yang tak menarik
dan presenter yang tidak mampu menghidupkan program. Daya tarik
program talkshow, adalah pertanyaan – pertanyaan cerdas dan humor dari
presenter. Kehebatan Winfrey adalah kemampuannya mengorek semua
permasalahantamunya sehingga sang tamu tak bisa berahasia lagi.43
Dalam program talkshow banyak hal perlu dipersiapkan. Sense of
humor memang bakat dan pembawaan, namun bukan berarti tidak bisa
dipelajari. Kita dapat belajar dari pelawak kenamaan, bagaimana mereka
memformulasikan kata dengan susunan kalimat yang lucu dan bagaimana
kemudian kalimat itu dibawakan atau diucpakan dengan tekanan yang
tepat. Program talkshow masa kini tidak lepas dari humor. Sebab
43
Ibid. hal 85
28
kebanyakan talkshow adalah hiburan. Namun, kendatipun hiburan,
seorang presenter dapat tampil menghibur dengan humor murah dan
humor tinggi. Dalam hal ini kualitas dari kecerdasan dan kemampuan
keterampilan menentukan.44
2.5
Grup Band
2.5.1
Pengertian Grup Band
Terdiri dari atas 4 palyer dan 1 vokalis, yakni sekelompok musisi
yang sudah mengeluarkan album rekaman ataupun single. Kadang –
kadang orang juga menyebutnya dengan istilah band. Group biasanya
tampil lebih spesifik pada acara televisi maupun show offair. Mereka
umumnya hanya membawakan lagu ciptaan sendiri. Saat ini banyak sekali
grup music dalam negeri yang baru muncul, namun telah mempunyai
karya – karya yang digandrugi terutama oleh kalangan muda.45
2.5.2
Slank
Slank adalah grup musik terkenal di Indonesia. Dibentuk oleh Bim
– bim pada 26 Desember 1983 karena bisan bermain music menjadi cover
band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Cikal
bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex
bentuka Bimo Setiawan Sidharta ( Bimbim ) pada awal tahun 80an. Band
ini memainkan lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan dari band
44
45
Ibid. hal 86
Irawan Zulhidayat, dkk. Karier Top Sebagai Musisi, Ppm Manajemen, Jakarta, 2011, hal 4
29
lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir 1983 grup ini
dibubarkan. Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan
kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudia
berganti menjadi Slank. Sebuah nama yang diambil begitu saja dari
cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok slengean dengan
personil tambahan Bongky ( gitar ) dan Kiki ( gitar ). Kediaman Bimbim
di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka.46
Mereka sempat tampil dibeberapa pentas dengan membawakan
lagu – lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa
tidak punya harapan di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah
formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay, dan Indra, Slank baru solid.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya
diterima dan mulai rekaman debut album yang menampilkan hit memang
dan maafkan itu meledak.
Keterlibatan para personilnya dengan narkoba sempat melahirkan
keretakan di tubuh band yang bermarkas di jalan potlot ini. Pada saat
menggarap album keenam ( Lagi Sedih ), Bimbim, selaku leader akhirnya
memutuskan untuk memecat Bongky, Pay, dan Indra. Kaka dan Bimbim
tetap menggarap album keeanm dengan bantuan additional player. Sebagai
gantinya mereka merekrut ivanka ( bass ). Ridho Hafiedz ( gitar ), Abdee
46
www.kolom-biografi.blogspot.com/2009/11/biografi-band-slank.html?m=1 Di akses pada 26
Januari 2015 pukul 21;53
30
Negara ( gitar ). Formasi ini bertahan hingga saat ini mereka sudah
mengeluarkan total 20 album rekaman.
2.6
Analisis Framing Model
William Gamson dan Andre
Modigliani
William Gamson adalah salah satu ahli yang paling banyak
mengenai framing. Gagasan Gamson terutama menghubungkan wacana
media disatu sisi dengan pendapat umum di elemen yang penting untuk
memahami dan mengeri pendapat umum yang berkembang atas isu atau
peristiwa. Pendapat umum tidak cukup kalau hanya didasarkan pada data
survey khalayak. Data itu perlu menyajikan suatu isu menentukan
bagaimana khalayak memahami dan mengerti suatu isu. 47
Gamson adalah seorang sosiolog, meskipun ia menaruh minat yang
besar pada studi media. Sebagai sosiolog, titik perhatian Gamson terutama
pada studi mengenai gerakan sosial. Perhatian Gamson pada studi gerakan
sosial mau tidak mau menyinggung studi media, elemen penting dari
gerakan sosial. Pertanyaan utama dari studi gerakan sosial adalah apa yang
menyebabkan orang/individu terlibat dalam gerakan sosial atau protes
sosial? Apa yang menmenyebabkan ribuan orang bisa turun kejalan,
mempunyai pikiran dan perasaan tersebut diantaranya karena framing .
47
Eriyanto, Op.cit. hal 253
31
Gagasan Gamson mengenai frame media ditulis bersama Andre
Modigliani. Sebuah frame mempunyai struktur internal. Pada titik ini ada
sebuah pusat organisasi ide, yang membuat peristiwa menjadi relevan dan
menekankan suatu isu. Sebuah frame umumnya menunjukan dan
menggambarkan range posisi, bukan hanya satu posisi. Dalam formulasi
yang dibuat Gamson dan Modigliani, frame dipandang sebagai cara
bercerita atau gugusan ide yang tersusun sedemikian rupa menghadirkan
konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana.
Gamson melihat wacana media terdiri dari sejumlah kemasan ( Package )
melalui mana konstruksi atas suatu peristiwa dibentuk. Kemasan itu
merupakan skema atau struktur pemahaman yang dipakai oleh seseorang
ketika mengkonstruksi pesan-pesan yang dia sampaikan dan menafsirkan
pesan yang dia terima.48
Model ini menganggap frame sebagai cara bercerita atau gugusan
ide – ide yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkqan konstruksi
makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana. Framing adalah
pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang
yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita.
Cara pandang itu akhirnya menetukan fakta apa yang diambil, bagian
mana yang ditonjolkan dan dihilangkan dan kemana arah berita tersebut.
Cara pandang inilah yang disebut Gamson dan Modigliani sebagai
48
Ibid. hal 261
32
kemasan ( Package ).49 Package ini merupakan rangkaiaan ide yang
relevan. Dari pemikiran dsi atas, Gamson dan Modigliani ini merumuskan
model analisis framing Gamson dan Modigliani seperti yang terlihat table.
Tabel 2.6
Model framing Gamson dan Modigliani
FRAMING ANALYSIS MODEL GAMSON DAN MODIGLIANI
Core Frame :
Seperangkat gagasan atau ide sentral ketika seseorang atau media memahami dan
memaknai suatu isu ( Control organizing idea for making sense of relevant events
Sugesting what is at issues ). Frame ini akan didukung oleh perangkat wacana
lain, seperti kalimat, kata, dab sebagainya. Secara umum perangkat ide sentral ini
dikelompokan menjadi dua. Yaitu framing devices dan reasoning devices.
Framing Devices ( Perangkat Framing ) :
Reasoning
Devices
(
Berkaitan langsung dengan ide sentral atau Perangkat Penalaran ) :
bingkai yang ditekankan dalam teks berita. Berhubungan
dengan
kohesi
Perangkat ini antara lain : pemakai kata, dan koherensi dari teks yang
kalimat , grafik/gambar, dan metafora tertentu.
merujuk pada gagasan tertentu.
Artinya ada dasar pembenar dan
penalaran
membuat
49
tertentu
gagasan
sehingga
yang
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2006, hal 260
33
disampaikan
media
seseorang
atau
tampak
benar,alamiah, dan wajar.
Methapors :
Root :
Perumpamaan atau pengandaiaan
Analisis
kausal
atau
sebab
akibat
Catchphrases :
Appeals To Principles :
Frase yang menarik, kontras, menonjol dalam Premis dasar, klaim – klaim
suatu wacana. Ini umumnya berupa jargon atau moral.
slogan
Exemplaar :
Consequences :
Mengaitkan bingkai dengan contoh uraiaan ( Efek atau konseskuensi yang
bisa toeri , perbandingan ) yang memperjelas didapat dari bingkai
bingkai.
Depiction
Penggambaran atau pelukisan suatu isu yang
bersifat konotatif. Depiction ini umumnya
berupa kosakata, leksikon untuk melabeli
sesuatu.
Visual Image
Gambar, grafik, citra yang mendukung bingkai
secara keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun
34
atau grafik untuk menekankan dan mendukung
pesan yang ingin disampaikan
Dapat disimpulkan bahwa analisis framing, seperti bentuk riset kualitatif lainnya,
sangat bergantung pada konteks-konteks sosial , budaya,politik, dari masyarakat
sewaktu peristiwa tersebut terjadi. Ini juga yang bisa disebut sebagai “ Historical
Situadness “.
Download