Pemanfaatan Media Audio (Nugroho Arif Dwi Jayanto)

advertisement
448 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 5 Tahun 2017
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK
NUSANTARA (PERMATA NUSANTARA) UNTUK MENINGKATKAN SOSIAL EMOSIONAL
ANAK USIA DINI DI TK NEGERI 2 YOGYAKARTA
THE USING OF AUDIO MEDIA FOR SOCIAL-EMOTIONAL IMPROVEMENTS TRADITIONAL GAME
IN PERMATA NUSANTARA KINDERGARTEN 2 YOGYAKARTA
Oleh:
Nugroho Arif Dwi Jayanto
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sosial emosional anak melalui pemanfaatan media audio Permata
Nusantara di TK Negeri 2 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Subjek dalam penelitian ini anak usia dini kelas B5 dan berjumlah 18 anak. Metode pengumpulan
data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data pada pedoman observasi
dan pedoman wawancara. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan jika sosial emosional
yang memperoleh nilai KKM ≥ 76%.Kemampuan sosial emosional dapat ditingkatkan dengan media audio
pembelajaran permainan tradisonal anak nusantara (PERMATA NUSANTARA) dengan menggunakan langkahlangkah penelitian yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil didapatkan dari pra tindakan
kemampuan sosial emosional 53,3% (kurang) kemudian meningkat menjadi 78,1% (baik) pada siklus I dan
meningkat menjadi 96,8% (baik) pada siklus II.
Kata Kunci: sosial emosional, media audio pembelajaran
Abstract
This study aims to improve social-emotional aspect through the using of Permata Nusantara audio at Kindergarten
2 Yogyakarta. This research applies Classroom Action Research (PTK). The subject of the research is 18 children
from B5class. The researcher uses observation, interview and documentation as the data collecting technique then
analyzed with descriptive quantitative. The researcher proves that social-emotional aspect can be improved through
Permata Nusantara traditional game audio with planning, doing, observing and reflection as the steps. Before this
research conducted, the social-emotional aspect remains at 53,3%, after the research conducted, there is
improvements with 78,1% in the first trial and 96,8% in the second trial.
Keywords: social-emotional, audio media learning
menekankan
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini diperuntukan
pada
pertumbuhan
dan
perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional,
bagi anak usia 0-6 tahun. Undang-Undang No. 20
bahasa
tahun 2003 tentang sisdiknas menyatakan bahwa
pertumbuhan dan perkembangannya perlu ada
pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya
upaya untuk menstimulasi, membimbing, dan
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
mengasuh
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
berkembang sesuai tahapan usianya.
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu
pertumbuhan
dan
dan
komunikasi.
anak
agar
Guna
dapat
mendukung
tumbuh
dan
Media audio pembelajaran merupakan
perkembangan
media penunjang dalam kegiatan belajar mengajar.
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
Pemanfaatan media audio pembelajaran dalam
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Oleh
kegiatan belajar mengajar merupakan upaya untuk
karena itu pendidikan pada anak usia dini lebih
menstimulus anak usia dini agar dapat tumbuh dan
Pemanfaatan Media Audio... (Nugroho Arif Dwi Jayanto) 449
berkembang secara baik. Salah satu media audio
serta komputer/laptop dengan software Winamp
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan yaitu
dan Windows Media Player.
media audio pembelajaran permainan anak
nusantara
(Permata
Nusantara)
yang
Berdasarkan hasil observasi di TK Negeri
2 Yogyakarta Oktober 2016, peneliti mendapatkan
dikembangkan oleh Balai Pengembangan Media
berbagai
Radio Pendidikan Kemdikbud Yogyakarta. Media
pertumbuhan
audio
kecerdasan,
pembelajaran
untuk
PAUD
ini
macam
informasi
dan
sosial
mengenai
perkembangan
emosional,
fisik,
bahasa
dan
dikembangkan melalui proses pengembangan
komunikasi pada anak usia dini kelas B usia 5-6
ADDIE yaitu analysis (analisis), design (desain),
tahun. Untuk pertumbuhan dan perkembangan
development (pengembangan), implementation
merupakan suatu hal yang berkesinambungan.
(implementasi), dan evaluation (evaluasi).
Pertumbuhan anak kelas B usia 5-6 tahun sudah
Permata nusantara ini merupakan model
baik karena kondisi fisik tumbuh dengan sempurna
audio pembelajaran yang dikembangkan untuk
(tinggi badan, fungsi tubuh, berat badan).
mengenalkan permainan tradisional yang ada di
Demikian pula dengan perkembangan yang
wilayah
menunjukkan hasil signifikan. Kecerdasan anak
nusantara.
“Permainan
Model
Tradisional
Media
Anak
Audio
Nusantara”
dalam
memecahkan
masalah
seperti
disingkat Permata Nusantara adalah model media
menyelesaikan permasalahan sehari-hari, berfikir
pembelajaran
berbasis
audio
yang
simbolik (mengenal, menyebutkan, menggunakan
sikap,
pengetahuan,
dan
konsep bilangan, mengenal huruf) didapati hasil
ketrampilan anak TK/PAUD pada aspek bahasa,
yang bagus. Aspek bahasa dan komunikasi seperti
kognitif, seni, dan sosial-emosional anak. Media
kemampuan
audio ini memuat materi yang mengungkapkan
bertanya, menjawab pertanyaan, komunikasi lisan
berbagai permainan tradisional anak dari penjuru
sudah sepenuhnya dikuasai anak-anak. Namun
Nusantara yang disajikan melalui cerita, lagu, dan
pada aspek sosial emosional anak masih perlu
permainan. Media audio ini adalah sarana/media
ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari
penunjang
yang
guru
perkembangan dan hasil pembelajaran sosial
PAUD/TK
sebagai
dalam
emosional anak. Ada perilaku yang menunjukkan
mengenalkan keragaman budaya nusantara yang
anak masih mau menang sendiri dan cepat marah,
pada dasarnya memiliki banyak kemiripan. Media
hal ini terlihat saat anak sedang bermain bersama
audio ini juga dapat dijadikan referensi sumber
tidak mau mengalah untuk bergantian dengan
belajar bagi anak dan guru TK/PAUD mengenai
temannya.
mengembangkan
dapat
dimanfaatkan
media
alternatif
berbagai permainan tradisional anak nusantara
Selain
memahami
hasil
cerita,
kemampuan
perkembangan
sosial
yang mengadopsi prinsip bermain sambil belajar.
emosional yang telah diperoleh di atas, dalam
Media audio Permata Nusantara dapat disajikan
proses pembelajaran guru menjelaskan pada anak
dengan media handphone dan MP3/MP4 Player
dengan gambar yang kurang jelas untuk dilihat
semua anak. Setiap proses pembelajaran guru
450 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 5 Tahun 2017
hanya menggunakan media berbasis cetak seperti
Subjek Penelitian
lembar yang berupa gambar, dan media tersebut
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
cenderung membuat anak kurang memperhatikan
kelas B5 di TK Negeri 2 Yogyakarta yang
penjelasan guru. Media yang digunakan kurang
berjumlah 18 anak.
bervariasi dan kurang menarik minat anak dalam
Prosedur Penelitian
pembelajaran sosial emosional. Salah satu bukti
Dalam penelitian ini menggunakan model
kurang tertariknya anak dalam pembelajaran yaitu
yang didasarkan atas konsep pokok bahwa
anak mengganggu teman lain dan asyik bermain
penelitian tindakan terdiri dari empat komponen
sendiri.
pokok
Padahal
dalam
pembelajaran
ini
diperlukan perhatian anak saat guru menjelaskan.
Berdasarkan
wawancara
yang
hasil
observasi
dilakukan
oleh
Yogyakarta
dengan
kelas
guru
B5
yaitu
TK
Ibu
bahwa
langkah
pelaksanaan penelitian, yaitu : 1. Perencanaan
peneliti
Pengamatan atau Observasing, dan 4. Refleksi
Negeri
2
Mujilah,
atau Reflecting (Arikunto, 2002 : 83)
1. Perencanaan
Tahap
perencanaan
meliputi
beberapa
langkah, yaitu sebagai berikut:
meningkatkan
a. Melakukan pertemuan dengan guru kelas
kemampuan sosial emosional pada anak usia dini
untuk membicarakan persiapan kegiatan
5-6 tahun di TK Negeri 2 Yogyakarta dengan
pembelajaran peningkatan kemampuan
menggunakan
sosial emosional melalui media audio
media
untuk
menunjukkan
atau Planning, 2. Tindakan atau Acting, 3.
S.Pd.AUD. pada tanggal 24 Oktober 2016
menyatakan
juga
dan
sebagaimana telah diuraikan di atas maka peneliti
berkolaborasi
yang
yang
dapat
menarik
perhatian anak. Media yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran yaitu media audio
pembelajaran.
pembelajaran.
b. Mendiskusikan dan menyusun Rencana
Pelaksanaan
(RPPH)
Pembelajaran
pembelajaran
Harian
peningkatan
METODE PENELITIAN
kemampuan sosial emosional melalui
Jenis Penelitian
mediaaudio
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu
bulan yaitu pada bulan Januari sampai bulan
pembelajaran
sebagai
tindakan penelitian.
c. Mempersiapkan
instrumen
lembar
observasi dan dokumentasi.
d. Mempersiapkan
peralatan
yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan proses
pembelajaran.
Februari 2017. Penelitian ini dilakukan di TK
e. Koordinasi dengan guru sebagai praktisi
Negeri 2 Yogyakarta. Alamatnya di Jl. Kapas No.
penelitian tentang tindakan yang harus
2, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta.
dilakukan
saat
pembelajaran
dengan rencana pembelajaran.
sesuai
Pemanfaatan Media Audio... (Nugroho Arif Dwi Jayanto) 451
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru
pelaksanaan tindakan atau hasil yang dicapai
memutarkan
media
audio
tidak
mencapai
indikator
yang
telah
peneliti
dan
guru
pembelajaran guna meningkatkan aspek
ditetapkan
sosial emosional.
(kolaborator) bersama-sama mencari solusi
b. Siswa
belajar
situasi
untuk memecahkan permasalahan yang ada.
menggunakan media audio pembelajaran.
Solusi yang dihasilkan merupakan perbaikan
c. Memantau
dengan
maka
perkembangan
sosial
yang dijadikan pedoman untuk pelaksanaan
emosional yang terjadi pada anak.
tindakan selanjutnya yang dilakukan dalam
3. Pengamatan
bentuk tindakan siklus II. Apabila hasil
Pengamatan dilakukan selama proses
refleksi pada siklus I ditemukan permasalahan
pembelajaran menggunakan media audio dan
maka akan dilakukan perbaikan rancangan
saat anak-anak mempraktekkan permaianan
pada proses pemberian tindakan pada siklus
yang ada dalam media audio. Dalam
II.
penelitian ini guru sebagai pengajar dan
peneliti sebagai pengamat selama proses
Metode Pengumpulan Data
tindakan. Mengingat jumlah anak yang
Metode pengumpulan data pada penelitian
diamati banyak dan kemampuan peneliti juga
ini
berupa
observasi,
terbatas maka peneliti dibantu oleh guru
dokumentasi.
Penelitian
pendamping sebagai partner untuk mengamati
observasi yaitu guru melaksanakan kegiatan
kegiatan
Untuk
belajar mengajar, sedangkan peneliti mengamati,
memudahkan pengamat dalam mengenali
menilai, dan mendokumentasi semua tindakan
anak maka setiap anak diberi nama. Selain itu
selama proses belajar. Untuk mempermudah
peneliti
bantu
dalam proses observasi, peneliti dibantu guru
dokumentasi berupa kamera video yang akan
pendamping, selain itu untuk mudah mengenali
menunjukkan bukti konkret selama kegiatan
anak maka setiap anak diberi nama. Dokumentasi
berlangsung.
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
selama
juga
tindakan.
menggunakan
alat
4. Refleksi
wawancara,
ini
dan
menggunakan
mengumpulkan data anak yang berupa catatan-
Data yang diperoleh dari saat pengamatan
selanjutnya
didiskusikan
guru
pembelajaran. Dokumentasi untuk mengetahui
(kolaborator) sedangkan guru menyampaikan
perkembangan anak dan permasalahan yang ada
hasil evaluasi dari tindakan yang dilakukan
agar dapat dilakukan tindakan dan analisis dengan
dan
benar untuk meningkatkan sosial emosional anak.
peneliti
pengamatan.
dengan
catatan perilaku, kejadian dan foto-foto saat proses
menyampaikan
Diskusi
hasil
dilakukan
dari
untuk
mengevaluasi dari tindakan yang telah
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini
dilakukan. Refleksi dilakukan apabila hasil
menggunakan
evaluasi
kuantitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk
terjadi
permasalahan
dari
jenis
analisis
data
deskriptif
452 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 5 Tahun 2017
mengolah data kuantitatif yang diperoleh dari
5 Memiliki
mencerminkan
semua data yang diperoleh melalui observasi dan
dokumentasi dirangkum dalam satu rangkuman
perkembangan
anak
membandingkan
dan
dianalisis
perkembangan
yang
sikap
6 Memiliki
perilaku
75 %
96,8 %
mencerminkan
54,2 %
77,8 %
96,8 %
52,2 %
76 %
96,1 %
yang
sikap
yang
rendah hati dan santun
seharusnya dicapai. Selain untuk mengetahui
kepada orang tua, pendidik
perkembangan anak, analisis data juga untuk
dan teman
melihat kemajuan peningkatan perkembangan
48,5 %
tanggung jawab
dengan
anak
perilaku
7 Mengenal emosi diri dan
orang
lain
serta
anak yang diharapkan sesuai dengan tingkat
menunjukkan reaksi emosi
pencapaian perkembangan.
secara wajar
HASIL PENELITIAN
Tabel
di
atas
menunjukkan
adanya
Pelaksanaan penelitian di TK Negeri 2
peningkatan hasil pelaksanaan pembelajaran dan
Yogyakarta dilakukan dalam dua siklus. Masing-
hasil refleksi yang dilakukan dalam siklus I dan
masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan
siklus II menunjukkan adanya peningkatan dari
dilaksanakan sesuai tema pembelajaran yang telah
media audio pembelajaran terhadap kemampuan
didiskusikan bersama guru.
sosial emosional anak. Hal ini dilihat dari
observasi kemampuan sosial emosional anak yang
Tabel I Rekapitulasi Skor Pra Tindakan dan Skor
mengalami peningkatan dari pra tindakan pada
Pasca Tindakan Kemampuan Sosial Emosional
siklus I dan siklus II. Hasil positif ini merupakan
Anak Selama Pembelajaran Menggunakan Media
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang
Audio pada Siklus I dan Siklus II
Skor
N
o
Pra
Indikator
Tindak
an
1 Memiliki
perilaku
mencerminkan
dilaksanakan.
Skor
Siklus
Siklus
menunjukkan peningkatan di seluruh indikator.
I
II
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
yang
sikap
Pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II,
Skor
48,3 %
78,8 %
96,6 %
46,3 %
74 %
96,1 %
percaya diri
2 Memiliki
perilaku
mencerminkan
yang
taat
terhadap aturan sehari-hari
Tabel II. Perbandingan Hasil Observasi
untuk melatih kedisiplinan
3 Memiliki
perilaku
mencerminkan
menghargai
dan
Kemampuan Sosial Emosional Siklus I dan Siklus
yang
sikap
toleran
72 %
84,6 %
N
kepada orang lain
4 Memiliki
perilaku
II
98,4 %
o
yang
dapat menyesuaikan diri
53 %
80,7 %
96,8 %
Indikator
Persen
Persen
Persenta
tase
tase
se
Siklus
Siklus
Peningk
I
II
atan
Pemanfaatan Media Audio... (Nugroho Arif Dwi Jayanto) 453
1
Memiliki
mencerminkan sikap menghargai dan toleran
perilaku
yang mencerminkan
78,8 %
96,6 %
17,8 %
sikap percaya diri
2
Memiliki
indikator anak memiliki perilaku yang dapat
perilaku
menyesuaikan diri mengalami peningkatan 16,1
yang mencerminkan
taat terhadap aturan
sehari-hari
74 %
96,1 %
22,1 %
untuk
Memiliki
peningkatan 21,8 %, indikator anak memiliki
perilaku
perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan
yang mencerminkan
sikap menghargai dan
4
84,6 %
98,4 %
13,8 %
mengalami peningkatan 19 %, dan indikator anak
lain
mengenal emosi diri dan orang lain serta
Memiliki
perilaku
dapat
menunjukkan
80,7 %
96,8 %
16,1 %
menyesuaikan diri
Memiliki
reaksi
Perbandingan
75 %
96,8 %
21,8 %
emosi
secara
wajar
mengalami peningkatan 20,1 %.
perilaku
yang mencerminkan
6
santun kepada orang tua, pendidik dan teman
toleran kepada orang
yang
5
%, indikator anak memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap tanggung jawab mengalami
melatih kedisiplinan
3
kepada orang lain mengalami peningkatan 13,8 %,
persentase
indikator
pencapaian hasil belajar sosial emosional anak
sikap tanggung jawab
siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram
Memiliki
sebagai berikut :
perilaku
yang mencerminkan
sikap rendah hati dan
santun kepada orang
tua,
pendidik
77,8 %
96,8 %
19 %
dan
100%
teman
7
Diagram Perbandingan
Pencapaian Hasil Belajar
Kemampuan Sosial Emosional
Anak Siklus I dan Siklus II
80%
Mengenal emosi diri
dan
60%
orang
lain,menunjukkan
Siklus I
40%
76 %
96,1 %
20,1 %
reaksi emosi secara
Siklus II
20%
0%
wajar
A
B
C
D
E
F
G
Gambar 8. Diagram Perbandingan Pencapaian
Berdasarkan tabel diatas, pelaksanaan
tindakan
siklus
II
menunjukkan
Hasil Belajar Kemampuan Sosial Emosional
adanya
Anak Siklus I dan Siklus II
peningkatan di semua indikator kemampuan sosial
emosional anak. Pada indikator anak memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
Keterangan :
A
mengalami peningkatan 17,8 %, indikator anak
memiliki perilaku yang mencerminkan taat
terhadap
aturan
sehari-hari
untuk
melatih
kedisiplinan mengalami peningkatan 22,1 %,
indikator
anak
memiliki
perilaku
yang
:Anak
memiliki
perilaku
yang
mencerminkan sikap percaya diri
B
:Anak
memiliki
perilaku
yang
mencerminkan taat terhadap aturan
sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
454 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 5 Tahun 2017
C
:Anak
D
memiliki
perilaku
yang
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
mencerminkan sikap menghargai dan
tanggung jawab, 54,2 % anak memiliki perilaku
toleran kepada orang lain
yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
:Anak memiliki perilaku yang dapat
kepada orang tua, pendidik dan teman dan 52,2 %
menyesuaikan diri
E
:Anak
anak mengenal emosi diri dan orang lain serta
memiliki
perilaku
yang
mencerminkan sikap tanggung jawab
F
:Anak
memiliki
perilaku
yang
menunjukkan reaksi emosi secara wajar.
Berdasarkan
menunjukkan
persentase
bahwa
anak
masih
tersebut
kemampuan
mencerminkan sikap rendah hati dan
emosional
santun kepada orang tua, pendidik dan
ditingkatkan.
teman
emosional dikarenakan beberapa hal. Salah
Rendahnya
kurang
sosial
dan
perlu
kemampuan
sosial
G : Anak mengenal emosi diri dan orang lain
satunya adalah proses pembelajaran yang masih
serta menunjukkan reaksi emosi secara
banyak menggunakan metode ceramah. Sudah ada
wajar
beberapa alat peraga, tetapi penggunaanya masih
kurang bervariatif. Melihat hal tersebut, peneliti
berencana melakukan perubahan dalam proses
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
pelaksanaan
pembelajaran. Dengan menggunakan media audio,
pembelajaran dan hasil refleksi yang dilakukan
anak diperdengarkan materi pembelajaran dan
dalam siklus I dan siklus II menunjukkan adanya
mempraktekkan secara langsung dari apa yang
peningkatan dari media audio pembelajaran
mereka dengarkan. Sehingga memungkinkan anak
terhadap kemampuan sosial emosional anak. Hal
mengkonstruksi nilai-nilai sosial dan dapat
ini dilihat dari observasi kemampuan sosial
terinternalisasi dalam diri anak serta dapat
emosional anak yang mengalami peningkatan dari
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
pra tindakan pada siklus I dan siklus II. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan, siklus I
positif ini merupakan tujuan yang ingin dicapai
menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan
dalam penelitian yang dilaksanakan.
dengan kondisi awal sebelum tindakan. Hal ini
Hasil
sosial
dikarenakan pada siklus I metode pembelajaran
emosional anak sebelum tindakan menunjukkan
guru berbeda dengan sebelumnya, karena guru
48,3
menggunakan
%
observasi
anak
kemampuan
memiliki
perilaku
yang
media
audio.
Persentase
mencerminkan sikap percaya diri, 46,3 % anak
kemampuan sosial emosional anak pada siklus I
memiliki perilaku yang mencerminkan taat
mengalami
terhadap
melatih
pertemuan I dan pertemuan II. Pada pertemuan
kedisiplinan, 72 % anak memiliki perilaku yang
awal hasil yang didapatkan belum sesuai dengan
mencerminkan sikap menghargai dan toleran
indikator keberhasilan yang ditetapkan. Akan
kepada orang lain, 52 % anak memiliki perilaku
tetapi pertemaun berikutnya di dapat hasil yang
yang dapat menyesuaikan diri, 48,5 % anak
sudah sesuai dengan indikator keberhasilan.
aturan
sehari-hari
untuk
peningkatan
berturut-turut
pada
Pemanfaatan Media Audio... (Nugroho Arif Dwi Jayanto) 455
Berdasarkan hasil observasi peneliti, siklus I
anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
mengalami peningkatan karena anak diberikan
menghargai dan toleran kepada orang lain
contoh menggunakan media audio terlebih dahulu
diperoleh data 98,4 %, anak memiliki perilaku
oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat
yang dapat menyesuaikan diri diperoleh data 96,8
Rusdinal (2005: 21) bahwa anak usia dini
%, anak memiliki perilaku yang mencerminkan
memiliki sifat meniru tanpa mempertimbangkan
sikap tanggung jawab diperoleh data 96,8 %, anak
kemampuan yang ada padanya selain itu anak usia
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
dini mempunyai sikap jujur yang menunjukkkan
rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik
kepolosan seorang anak, hal ini didorong oleh rasa
dan teman diperoleh data 96,8 %, dan anak
ingintahu dan ingin mencoba sesuatu yang
mengenal emosi diri dan orang lain serta
diminati dan kadang muncul secara spontan.
menunjukkan reaksi emosi secara wajar diperoleh
Indikator pencapaian hasil belajar siklus I
data 96,1 %.
kemampuan sosial emosional anak menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I
anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
dan siklus II, menunjukkan kemampuan sosial
percaya diri diperoleh data 78,8 %, anak memiliki
emosional anak meningkat jika dibandingkan
perilaku yang mencerminkan taat terhadap aturan
dengan sebelum tindakan. Kemampuan sosial
sehari-hari untuk melatih kedisiplinan diperoleh
emosional yang dimaksud adalah anak memiliki
data 74 %, anak memiliki perilaku yang
perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri,
mencerminkan sikap menghargai dan toleran
anak memiliki perilaku yang mencerminkan taat
kepada orang lain diperoleh data 84,6 %, anak
terhadap
memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
kedisiplinan,
diperoleh data 80,7 %, anak memiliki perilaku
mencerminkan sikap menghargai dan toleran
yang mencerminkan sikap tanggung jawab
kepada orang lain, anak memiliki perilaku yang
diperoleh data 75 %, anak memiliki perilaku yang
dapat menyesuaikan diri, anak memiliki perilaku
mencerminkan sikap rendah hati dan santun
yang mencerminkan sikap tanggung jawab, anak
kepada orang tua, pendidik dan teman diperoleh
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
data 77,8 %, dan anak mengenal emosi diri dan
rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik
orang lain serta menunjukkan reaksi emosi secara
dan teman, dan anak mengenal emosi diri dan
wajar diperoleh data 76 %.
orang lain serta menunjukkan reaksi emosi secara
Persentase
Indikator
pencapaian
hasil
aturan
wajar.Peneliti
anak
sehari-hari
memiliki
mengambil
untuk
perilaku
keputusan
melatih
yang
bahwa
belajar siklus II kemampuan sosial emosional anak
penelitian dianggap berhasil dan dihentikan karena
menunjukkan anak memiliki perilaku yang
peningkatannya sudah sesuai dengan indikator
mencerminkan sikap percaya diri diperoleh data
keberhasilan yang ditetapkan.
96,6
%,
anak
memiliki
perilaku
yang
mencerminkan taat terhadap aturan sehari-hari
SIMPULAN DAN SARAN
untuk melatih kedisiplinan diperoleh data 96,1 %,
Simpulan
456 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 5 Tahun 2017
Berdasarakan
hasil
penelitian
dan
1. Bagi Sekolah
pembahasan dapat disimpulkan bahwa media
Hendaknya
audio
pembelajaran untuk meningkatkan sosial
pembelajaran
dapat
meningkatkan
sekolah
proses
kemampuan sosial emosional anak usia dini di TK
emosional
Negeri 2 Yogyakarta. Hasil dari pelaksanaan
pembelajaran PERMATA NUSANTARA.
pembelajaran menggunakan media audio dapat
Karena terbukti dalam penelitian ini dapat
dilihat dari tingkat keberhasilan kegiatan yang
meningkatkan sosial emosional anak usia dini.
dilakukan pada setiap tahapan siklus yang terus
mengalami
audio
2. Bagi Guru
Untuk membantu guru dalam meningkatkan
kemampuan sosial emosional anak sebelum
sosial emosional anak usia dini media audio
diberikan tindakan masih jauh dari harapan. Pada
pembelajaran PERMATA NUSANTARA
siklus
audio
adalah pilihan yang tepat. Karena dengan
pembelajaran, dalam media tersebut terdapat
memanfaatkan media ini guru tidak banyak
sebuah cerita dan permainan tradisional yang
menggunakan metode ceramah dan anak tidak
terdapat pembelajaran sosial emosional, setelah
akan bosan karena terdapat
selesai mendengarkan media audio anak-anak
tradisonal di dalamnya.
guru
Kondisi
media
awal
I
peningkatan.
memakai
dalam
menggunakan
media
permainan
mempraktekkan permainan yang telah mereka
dengar di tempat yang telah disiapkan. Dalam
DAFTAR PUSTAKA
pratekknya kemampuan sosial emosional anak
Agus Zubair AZ. (2008). Mengenal Dunia
berkembang khususnya pada perilaku yang
Bermain Anak. Yogyakarta:
mencerminkan sikap percaya diri, anak memiliki
Media.
perilaku yang mencerminkan taat terhadap aturan
sehari-hari untuk melatih kedisiplinan, anak
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
menghargai dan toleran kepada orang lain, anak
Banyu
Azhar Arsyad. (2007). Media Pembelajaran.
Jakarta: Grafindo Persada.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung:
PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri,
Goleman, D. (2006). Emotional Intelligence
anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
(Kecerdasan Emosional): Mengapa IE
tanggung jawab, anak memiliki perilaku yang
Lebih Penting daripada IQ, penerjemah:
mencerminkan sikap rendah hati dan santun
T. Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka
kepada orang tua, pendidik dan teman, dan anak
Utama.
mengenal emosi diri dan orang lain serta
menunjukkan reaksi emosi secara wajar. Pada
Hildayani. (2011). Psikologi Perkembangan Anak.
Jakarta; Universitas Terbuka.
siklus I anak mendapatkan rata-rata nilai 78,1 %,
Masnur Muslich. (2010). Melaksanakan PTK
pada siklus II mengalami peningkatan kemampuan
Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah
sosial emosional menjadi 96,8 %.
(Classroom Action Research) Pedoman
Saran
Pemanfaatan Media Audio... (Nugroho Arif Dwi Jayanto) 457
Praktis bagi Guru Profesional. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Download