BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inflammatory

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inflammatory bowel disease adalah suatu kondisi
yang
mempengaruhi
sistem
imun
saluran
(Friedman
cerna
&
yang
Blumberg,
dimediasi
2011).
oleh
Menurut
Abraham dan Cho (2009) terjadi respon imun yang salah
sasaran terhadap mikroba intestinal pada individu yang
rentan secara genetik.
Loftus
(2004)
menyebutkan
bahwa
insidensi
dan
prevalensi tertinggi IBD adalah di Eropa utara, Inggris,
dan
Amerika
insidensi
utara.
dan
Dilaporkan
prevalensi
IBD
terjadi
di
peningkatan
Eropa
tengah
dan
selatan, Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Insidensi IBD
di area Asia masih rendah, namun angkanya menunjukkan
peningkatan bila dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu
(Ng et al., 2013).
Diare adalah salah satu gejala yang paling banyak
dilaporkan
terjadi
pada
pasien
IBD
dan
derajat
gangguannya bervariasi mulai dari gangguan kecil hingga
mengancam
nyawa
(Bernick
&
Kane,
2011).
Diare
pada
pasien IBD dapat bercampur darah. Selain diare, gejala
1 2 lain yang juga dilaporkan adalah mual, muntah, nyeri
dan kram perut, serta konstipasi (WGO, 2009).
Pasien
yang
menderita
IBD
dapat
mengalami
malnutrisi sebagai akibat dari malabsorpsi, penurunan
asupan makanan, pengobatan, atau hilangnya bagian usus
(Eiden, 2003). Oleh sebab itu penting untuk dilakukan
penilaian
status
nutrisi
dan
risiko
malnutrisi
pada
penderita IBD.
Penilaian status nutrisi dapat dilakukan dengan
banyak cara, antara lain dengan menggunakan kuesioner,
dan
dengan
pengukuran
antropometri
(Eiden,
2003).
Pengukuran antropometri untuk menilai status nutrisi
dapat
menggunakan
indeks
massa
tubuh
atau
lingkar
lengan atas (LLA). Pada kondisi saat pengukuran indeks
massa
tubuh
digunakan
(Valentini
tidak
mungkin
pengukuran
&
Schulzke,
untuk
LLA
dilakukan
sebagai
2011).
Salah
dapat
penggantinya
satu
kuesioner
penilaian risiko malnutrisi adalah Nutrition Screening
Tool of University Gadjah Mada (NST-UGM).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan
pertanyaan:
penilaian
uraian
bagaimanakah
status
nutrisi
latar
belakang
hubungan
pasien
antara
inflammatory
timbul
hasil
bowel
3 disease
menggunakan
kuesioner
NST-UGM
dengan
hasil
pengukuran lingkar lengan atas?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
korelasi
penderita
kuesioner
negatif
antara
penilaian
inflammatory
NST-UGM
bowel
dengan
hasil
status
disease
nutrisi
menggunakan
pengukuran
lingkar
lengan atas.
2. Tujuan Khusus
Penelitian
ini
penggunaan
kuesioner
subjektif
untuk
bertujuan
NST-UGM
menilai
untuk
sebagai
status
alat
nutrisi
mengetahui
penilaian
penderita
inflammatory bowel disease.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan
tentang hubungan antara hasil penilaian status nutrisi
menggunakan kuesioner NST-UGM dengan hasil pengukuran
antropometri
khususnya
lingkar
lengan
atas
pada
penderita inflammatory bowel disease.
4 Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam
menilai
penggunaan
kuesioner
NST-UGM
untuk
menilai status nutrisi penderita IBD dengan lebih cepat,
mudah, dan murah.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian
penilaian
disease
tentang
status
dengan
nutrisi
menggunakan
hubungan
pasien
antara
hasil
inflammatory
kuesioner
NST-UGM
bowel
dengan
hasil pengukuran antropometri lingkar lengan atas belum
pernah
dilakukan
sebelumnya.
Penelitian
serupa
yang
pernah dilakukan adalah validasi kuesioner NST-UGM pada
pasien dewasa rawat inap di RSUP Dr. Sardjito.
Download