BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 Bahtiar, Yusup Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya 46115 telp. (0265) 323537 Email : [email protected] ABSTRAK Cakupan K4 akan baik apabila ada peran serta aktif dari masyarakat yang ditandai dengan tingkat kehadiran ibu dalam melakukan kunjungan ibu hamil K4. Kunjungan ibu hamil K4 antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kunjungan K4. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan Cross Sectional dengan sampel 34 dari 34 populasi ibu yang usia kandungannya 36-40 minggu pada bulan Juli dan Agustus 2013. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi-Square. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data dengan program SPSS diperoleh sebagian besar responden (70,6%) tidak bekerja dan berpendidikan dasar (64,7%). Sebagian besar responden (52,9%) berpengetahuan baik, (70,6%) memiliki sikap yang positif dan (70,6%) mendapatkan dukungan dari keluarganya. Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji Chi-Square diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan K4 (p=0,877), tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kunjungan K4 (p=0,916). Ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan K4 (p=0,006), ada hubungan antara sikap dengan kunjungan K4 (p=0,035) dan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan K4 (p=0,035). Ibu hamil harus mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan sehingga pengetahuan mengenai kunjungan K4 itu bertambah. Kata Kunci : ibu hamil dan kunjungan K4 Kepustakaan : 6 (2007-2012) SOME FACTORS RELATED TO VISIT PREGNANT WOMEN (K4) UPTD WORKING IN THE CENTER OF PUBLIC HEALTH DISTRICT OF CIMARAGAS CIAMIS OF 2013 ABSTRACT The scope of K4 would be good if there is an active participation of the community that is characterized by the presence of maternal levels in pregnant women visits K4. K4 of visits pregnant women is influenced by several factors including employment, education, knowledge, attitude and support of family. The purpose of this research is to find out and analyze some of the factors that relate with K4 visit. The research of method used was a survey method with crosssectional approach with 34 of the 34 populations sampled mothers that its content age of 36-40 weeks in July and August 2013. The statistical test used is ChiSquare. Based on the results of data collection and processing with SPSS acquired most of the respondents (70.6%) did not work and primary education (64.7%). The most of respondents (52.9%) both knowledgeable, (70.6%) had positive attitude and (70.6%) have the support of their families. After analyzing the data using Chi-Square test is concluded that there is no relationship between the work with visits of K4 (p = 0.877), there is no relationship between the level of education with a visit of K4 (p = 0.916). There is a relationship between knowledge with of K4 visits (p = 0.006), between the attitude of the of K4 visits (p = 0.035) and between support of family with of K4 visits (p = 0.035). Pregnant women should be following counseling conducted by health workers about the importance of prenatal care so that knowledge about the of K4 visits increased. Keywords : pregnant women and the visit of K4 Literature : 6 (2007-2012) 1. PENDAHULUAN Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan nasional, yaitu khususnya dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan dibidang kesehatan ialah menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2010 tercatat 228 jiwa tiap 100.000 kelahiran sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita tahun 2012 tercatat 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terutama disebabkan faktor “Tiga Terlambat” dan “Empat Terlalu”. “Tiga Terlambat” meliputi terlambat merujuk, terlambat ke Rumah Sakit, terlambat mendapat pertolongan di Rumah Sakit, sedangkan “Empat Terlalu” meliputi terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu rapat jarak antar anak (Rahardjo, 2007). Usaha untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) memang sudah dilaksanakan pemerintah dalam program Assesment Safe Motherhood dengan bantuan WHO, UNICEF dan UNDP, sejak tahun 1990-1991. Dalam pelaksanaannya, Assesment Safe Motherhood diwujudkan sebagai empat pilar Safe Motherhood dan Gerakan Sayang Ibu. Empat pilar Safe Motherhood terdiri dari empat hal yaitu, Keluarga Berencana (KB), Pelayanan Antenatal, Persalinan yang aman dan Pelayanan Obstetri Esensial (Depkes RI, 2007). Dari keempat hal tersebut, pelayanan antenatal memiliki peran penting dalam mencegah kemungkinan komplikasi obstetri yang dapat terjadi dan mendeteksi sedini mungkin komplikasi obstetri yang sudah ada di dalam kehamilan sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat dan cepat. Penanganan yang baik dengan sendirinya akan menurunkan kejadian morbiditas dan mortalitas ibu dan juga bayi yang dikandungnya yang pada akhirnya akan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Pelayanan antenatal care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil atau kontak petugas kesehatan yang memberi pelayanan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan sebagai kebijakan pemerintah dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (Depkes RI, 2007). Pentingnya kunjungan ibu hamil ke puskesmas antara lain untuk mendeteksi kondisi kesehatan janin di dalam kandungan ibu, dan kesehatan ibu hamil sendiri dari mulai kunjungan pertama (K1) dan seterusnya sampai kunjungan (K4). K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke-empat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan, dengan syarat: Minimal satu kali kontak pada triwulan1, Minimal satu kali kontak pada triwulan 2, Minimal dua kali kontak pada triwulan 3 (Depkes RI, 2009). Di Indonesia tahun 2011 jumlah kunjungan K1 sebesar 95,71%, di Provinsi Jawabarat sebesar 98,77%, di kabupaten Ciamis sebesar 97,9%, dengan target yang seharusnya adalah 95%. Sedangkan untuk kunjungan K4 sendiri di Indonesia sebesar 88,27%, di Provinsi Jawa Barat sebesar 91,24%, dan data di kabupaten Ciamis sebesar 88,25% dengan target yang harus dicapai sebesar 90%. (Profil Data Kesehatan Indonesia, 2011). Dilihat dari data diatas kunjungan K1 untuk kabupaten Ciamis sudah memenuhi target, sedangkan untuk kunjungan K4 di kabupaten ciamis belum memenuhi target. Di Kabupaten Ciamis terdapat 52 Puskesmas, tercatat pada rekapitulasi pemantauan wilayah setempat KIA (kesehatan ibu dan anak), 12 Puskesmas diantaranya memiliki cakupan kunjungan ibu hamil (K4) paling rendah yaitu Puskesmas Rancah 68,60%, Puskesmas Cipaku 71,30%, Puskesmas Jatinegara 71,56%, Puskesmas Sukadana 72,48%, Puskesmas Selasari 72,98%, Puskesmas Cikembulan 73,92%, Puskesmas Cimaragas 65,73%, Puskesmas Lumbung 69,73%, Puskesmas Cieurih 71,48%, Puskesmas Tambaksari 72,14%, Puskesmas Handapherang 72,90%, dan Puskesmas Langkaplancar 73,02%. (Din.Kes. Kab. Ciamis, 2012). Data diatas menunjukan bahwa pencapaian kunjungan K4 di Puskesmas Cimaragas paling rendah di bandingkan dengan puskesmas yang lainnya, dengan pencapaian kunjungan K4 baru mencapai 65,73%, dengan target yang seharusnya 93%. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu Bidan Puskesmas Cimaragas, Penyebab rendahnya kunjungan K4 di UPTD Puskesmas Cimaragas diakibatkan karena pemahaman tentang kunjungan ibu hamil K4 sangat kurang. 2. Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. 4. Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang dari 34 populasi ibu yang usia kandungannya 36-40 minggu pada bulan Juli dan Agustus 2013. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. 5. Analisis Data Analisis Univariat variabel dependen maupun independen dianalisis dengan tabel distribusi frekuensi diantaranya variabel pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga Analisis Bivariat menggunakan Uji Chi-Square, dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis Chi-Square dengan menggunakan program SPSS 16 yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan 0,05. 6. Hasil A. Analisis Univariat 1. Pekerjaan Responden Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No Pekerjaan Responden 1 2 Tidak bekerja Bekerja Jumlah N 24 10 34 Frekuensi Persentase (%) 70,6 29,4 100 Data pada tabel 6.1 menunjukan bahwa responden tidak bekerja sebanyak 24 orang (70,6%) lebih besar dari responden yang bekerja yaitu sebanyak 10 orang (29,4%). 2. Pendidikan Responden Tabel 6.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No Pendidikan Responden 1 3 Pendidikan Dasar Pendidikan Lanjutan Jumlah N 22 12 34 Frekuensi Persentase (%) 64,7 35,3 100,0 Data pada tabel 6.2 menunjukan bahwa responden berpendidikan dasar (tamat SD dan SLTP) yaitu sebanyak 22 orang (64,7%) lebih besar dari responden yang berpendidikan lanjutan (tamat SLTA) yaitu sebanyak 12 orang (35,5 %). 3. Pengetahuan Responden Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No 1 2 Pengetahuan Responden Kurang Baik Jumlah N 16 18 34 Frekuensi Persentase (%) 47,1 52,9 100 Data pada tabel 6.3 menunjukan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 18 orang (52,9%) lebih besar dari responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16 orang (47,1). 4. Sikap Responden Tabel 6.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No 1 2 Sikap Responden Negatif Positif Jumlah N 10 24 34 Frekuensi Persentase (%) 29,4 70,6 100 Data pada tabel 6.4 menunjukan bahwa responden yang memiliki sikap positif yaitu sebanyak 24 orang (70,6%) lebih besar dari responden yang memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 10 orang (29,4%). 5. Dukungan Keluarga Tabel 6.5 Distribusi Frekuensi Responden Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No Dukungan Keluarga 1 2 Tidak mendukung Mendukung Jumlah Frekuensi Persentase (%) 29,4 70,6 100 N 10 24 34 Data pada tabel 6.5 menunjukan bahwa responden yang mendapat dukungan dari keluarga yaitu sebanyak 24 orang (70,6%) lebih besar dari responden yang tidak mendapat dukungan dari keluarga yaitu sebanyak 10 orang (29,4%). B. Analisis Bivariat 1. Hubungan antara Pekerjaan dengan Kunjungan K4 Tabel 6.6 Tabulasi Silang Hubungan Pekerjaan Ibu dengan kunjungan K4 di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Total Kunjungan Ibu Tidak K4 K4 N % N % 4 40,0 6 60,0 12 50,0 12 50,0 16 47,1 18 52,9 Total N 10 24 34 % 100 100 100 p value 0,877 Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,877) lebih besar dari Alpha 0,05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kunjungan ibu hamil K4. 2. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kunjungan K4 Tabel 6.7 Tabulasi Silang Hubungan Pendidikan Ibu dengan kunjungan K4 di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Pendidikan Pendidikan Dasar Pendidikan Lanjutan Total Kunjungan Ibu Tidak K4 K4 N % N % 11 50,0 11 50,0 5 41,7 7 58,3 16 47,1 18 52,9 Total N 22 12 34 % 100 100 100 p value 0,916 Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,916) lebih besar dari alpha 0,05 berarti Ha ditolak dan Ho diterima, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kunjungan ibu hamil k4. 3. Hubungan antara Pengetahuan dengan Kunjungan K4 Tabel 6.8 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kunjungan K4 di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Pengetahuan Kurang Baik Total Partisipasi Ibu Tidak K4 K4 N % N % 12 75,0 4 25,0 4 22,2 14 77,8 16 47,1 18 52,9 Total N 16 18 34 % 100 100 100 p value 0.006 Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,006) lebih kecil dari alpha 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan ibu hamil K4. 4. Hubungan antara Sikap dengan Kunjungan K4 Tabel 6.9 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Ibu dengan kunjungan K4 di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Kunjungan Ibu Tidak K4 K4 N % N % 8 80,0 2 20,0 8 33,3 16 66,7 16 47,1 18 52,9 Sikap Negatif Positif Total Total N 10 24 34 % 100 100 100 p value 0.035 Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,035) lebih kecil dari alpha 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan partisipasi kunjungan ibu hamil K4. 5. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kunjungan K4 Tabel 6.10 Tabulasi Silang Hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan K4 di Wilayah Kerja Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Dukungan Keluarga tidak mendukung mendukung Total Kunjungan Ibu Tidak K4 K4 N % N % 8 80,0 2 20,0 8 33,3 16 66,7 16 47,1 18 52,9 Total N 10 24 34 % 100 100 100 p value 0.035 Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,035) lebih kecil dari alpha 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kunjungan ibu hamil K4. 7. Kesimpulan dan Saran A. Simpulan Dari penelitian yang penulis lakukan mengenai beberapa faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu hamil K4 dari aspek pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 24 orang (70,6%), dan yang berkerja sebanyak 10 orang (29,4%). Dari aspek pendidikan responden dapat diketahui sebagai besar responden memiliki pendidikan dasar yaitu sebesar 22 orang (64,7%) pendidikan lanjutan sebesar 12 orang (35,3%) dari aspek pengetahuan ibu diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 18 orang (52,9%) pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (47,1%) dari aspek sikap diketahiu sebagian besar responden bersikap positif yaitu sebanyak 24 orang (70,6%) dan yang bersikap negatif sebanyak 10 orang (29,4%). Dan dari aspek dukungan keluarga sebagian responden mendapat dukungan keluarga sebanyak 24 orang (70,6) dan yang kurang mendukung sebanyak 10 orang sebanyak (29,4) 2) Tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 dengan p value = 0,877 > alpha 0,05. 3) Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 dengan p value = 0,916 > alpha 0,05. 4) Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 dengan p value = 0,006 < alpha 0,05. 5) Ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 dengan p value = 0,035 < alpha 0,05. 6) Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga ibu dengan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun 2013 dengan p value = 0,035 < alpha 0,05. B. Saran 1. Bagi Puskesmas Cimaragas Lebih mengaktifkan kembali asuhan kebidanan komunitas yaitu dengan melakukan kunjungan rumah atau pelayanan keliling untuk memantau sejauh mana masyarakat mengetahui pentingnya pemeriksaan kehamilan dan untuk mensosialisasikan pentingnya pemeriksaan kehamilan. 2. Bagi Ibu Hamil a. Mengikuti penyuluhan-penyulhan yang diadakan oleh petugas kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan K4 sehingga pengetahuan mengenai K4 itu bertambah b. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya secara teratur untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu dan janin selama hamil dan mempersiapkan persalinan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan cara meneliti variabel lain yang berhubungan dengan kunjungan ibu hamil K4 dan sebaiknya juga menggunakan metode yang berbeda agar ada perbandingan dan permasalahan yang sebenarnya akan lebih tergali.