First State Indonesian MultiStrategy Fund Laporan reksa dana bulanan 29 Nopember 2013 (dalam Rupiah) Tujuan investasi Meraih pertumbuhan modal dalam jangka panjang melalui investasi pada efek saham, efek obligasi, dan efek pasar uang. Penempatan investasi di setiap efek dapat disesuaikan dengan kondisi pasar, dan pedoman pemilihan efek dapat disesuaikan dengan outlook manajer investasi terhadap kinerja efek tersebut. Kebijakan investasi Saham Pendapatan tetap Pasar uang 40% - 79% 1% - 58% 2% - 60% RD dapat berinvestasi pada Efek luar negeri sesuai peraturan Pembagian sektor (%) 70.3% 13.9% 15.8% Efek luar negeri 0.0% 5 besar dalam portofolio Telkom Indonesia Adira Dinamika Multi Finance Unilever BCA Bank Mandiri Telekomunikasi Obligasi Korporasi Konsumer Keuangan Keuangan 6.3% 5.6% 5.6% 5.5% 5.5% Kinerja sejak peluncuran 500% Keuangan 18.91% Konsumer 17.96% Industri 9.68% Telekomunikasi 9.09% Obligasi Korporasi 7.99% Obligasi Pemerintah-Fix 6.81% Utilitas 3.80% Properti 3.74% Jasa Pelayanan Konsumen 3.71% Bahan Dasar 3.43% Perawatan Kesehatan 1.55% Lain-lain 0.82% Likuiditas 12.51% Informasi reksa dana Tanggal peluncuran Harga (NAB / unit) Total dana pada reksa dana Mata uang reksa dana Transaksi Portofolio reksa dana Saham Pendapatan tetap Pasar uang 400% 300% 200% 100% 0% Nov-05 Nov-07 FSI MultiStrategy Fund 06 September 2005 IDR 3,158.60 IDR 107,566,595,957 Rupiah Harian Nov-09 Nov-11 Benchmark Biaya Jasa Pengelolaan MI Tahunan Biaya Kustodian Tahunan Biaya Pembelian Biaya Pengalihan Biaya Penjualan Kembali Nov-13 Maks.3% Maks.0,25% Maks.2% Maks.2% Maks.2% Komentar manajer investasi • Pemilu 2014 dapat berarti bahwa kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi masalah defisit transaksi berjalan dan pelema han rupiah baru akan dijalankan pada akhir tahun 2014. • Sementara itu, fokus Bank Indonesia untuk mengatasi masalah defisit transaksi berjalan mungkin dapat mengakibatkan pengetata n kebijakan moneter lebih lanjut dengan menaikkan suku bunga BI Q1-Q2 2014 untuk membatasi impor dengan memperlambat laju konsumsi • Bagaimanapun, kami juga melihat ada ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga BI pada semester kedua 2014 bilaman a transaksi defisit berjalan dapat diatasi karena inflasi yang melambat • Mendekati akhir Q4 2013, kami melihat bahwa tidak ada penurunan pendapatan yang signifikan. Sehingga, pendapatan Q4 yang meme nuhi harapan dapat dianggap “cukup bagus” • Saat ini kami netral pada ekuitas untuk menjaga pendekatan bawah-atas • Kami akan lebih selektif pada sektor konsumer yang berfokus pada bahan baku dan retailer yang fokus pada segmen menengah keba wah, untuk mendapatkan keuntungan pada masa pemilu mendatang. Bagaimanapun, kami juga menyukai retailer segmen menengah atas yang memili ki kompetisi terbatas • Kami tetap memilih Bank-bank dengan kualitas aset yang baik, strategi pendanaan yang kuat dan LDR (Loan Deposit Ratio) yang rend ah • Kami memilih beberapa properti dengan lahan yang besar dan yang menghasilkan pendapatan dari sewa menyewa • Kami mempertahankan jangka waktu 3.8 tahun untuk pendapatan tetap Kinerja kumulatif (%) 1 bulan First State Indonesian MultiStrategy Fund Tolok Ukur (*) -6.74% -3.36% 3 bulan -0.80% 3.69% 6 bulan -15.43% -9.22% 1 tahun -5.05% 0.57% Sejak Disetahunkan peluncuran -5.71% 215.86% 14.77% -0.09% 268.64% 16.91% YTD (*) 70% IHSG + 30% (Deposito 6 bln (rata2-net) atau HSBC Bond Index) Seluruh data per - 29 Nopember 2013 PT First State Investments Indonesia Gedung Artha Graha, Lantai 29, Sudirman Central Business District, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Tel : + 6221 2935 3300 Fax : +6221 2935 3388 Email : [email protected] www.firststateinvestments.com Laporan ini disiapkan oleh First State Investments Indonesia dan disediakan hanya untuk kepentingan penyampaian informasi. Investor harus membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk membeli unit penyertaan di Reksa Dana. Nilai unit penyertaan dan pendapatan dari Reksa Dana bisa naik ataupun turun. Kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan untuk kinerja masa depan dan juga bukan merupakan perkiraan dan atau indikasi kinerja masa depan Reksa Dana. Informasi mengenai 5 besar efek dalam portofolio bukan merupakan rekomendasi untuk membeli efek-efek tersebut.