Economic Commentary QNB Economics [email protected] 12 Maret 2017 Target pertumbuhan China menyiratkan stimulus fiskal yang berbasis utang Perdana Menteri China, Li Keqiang, mengumumkan "laporan kerja" tahunan pemerintah kepada Kongres Rakyat Nasional China (National People's Congres) minggu lalu dan menyampaikan berbagai target ekonomi baru untuk tahun 2017. Laporan ini menetapkan target pertumbuhan PDB riil sebesar 6,5% untuk tahun 2017, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,7% pada tahun 2016, target defisit fiskal sebesar 3,0% dari PDB dan pertumbuhan 12% dalam "total pembiayaan sosial" (total social financing/TSF, ukuran total kredit dalam perekonomian). Namun, kami memproyeksikan bahwa target pertumbuhan tersebut tidak akan terpenuhi jika pemerintah menerapkan rancangan konsolidasi fiskal dalam laporan kerja. Pandangan kami didukung oleh target pertumbuhan TSF. TSF terutama didorong oleh pinjaman pemerintah secara umum dan quasi, termasuk untuk implementasi fiskal, dan dikontrol secara ketat oleh kebijakan pemerintah pusat. Target baru pemerintah menyiratkan bahwa pemerintah akan terus mendorong perekonomian pada tahun 2017 melalui leverage. Pertumbuhan TSF sebesar 12% kemungkinan lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nominal berdasarkan target-nyata GDP ekonomi (6,5%) ditambah inflasi (3,0%) yang menjadi 9,5%. Pada tahun 2016, pemerintah mencapai target pertumbuhan melalui stimulasi ekonomi dengan ekspansi fiskal di atas target dan pertumbuhan TSF secara luas sejalan dengan target. Pada tahun 2017, kejadian yang sama nampaknya akan terjadi. Target utama ekonomi China Kualitas kredit China menurun, karena masingmasing unit tambahan dari kredit memberi kontribusi terhadap berkurangnya peningkatkan pertumbuhan kepada perekonomian. Sejak krisis keuangan, leverage telah ditambahkan ke perekonomian, namun pertumbuhan telah menurun terus-menerus, yang menyebabkan meningkatnya kekhawatiran tentang menumpuknya utang China. Sumber: Xinhua and QNB Economics Kredit dan pertumbuhan * TSF adalah ukuran total kredit untuk ekonomi non-finansial, termasuk obligasi, produk shadow banking dan ekuitas tetapi tidak termasuk utang luar negeri Mengapa kami memproyeksikan bahwa target pertumbuhan tersebut tidak akan dapat dicapai dengan konsolidasi fiskal yang tertera? Target tersebut menyiratkan perlambatan pertumbuhan 0,2 poin persentase (pps) pada tahun 2017. Dengan kebijakan moneter yang dibatasi oleh kerentanan faktor eksternal, kebijakan fiskal akan menjadi faktor penting untuk mendukung pertumbuhan. Namun, target defisit yang baru tersebut menyiratkan adanya penarikan yang mendadak terhadap dukungan fiskal. Kami memperkirakan bahwa kontraksi fiskal yang direncanakan akan menurunkan pertumbuhan sebesar 0.6pps menjadi sekitar 6,1% pada tahun 2017. Jika pemerintah China ingin mencapai target pertumbuhannya, maka mereka perlu melonggarkan target fiskal. Sumber: National Bureau of Statistics, People’s Bank of China, International Monetary Fund, Haver Analytics and QNB Economics Apa artinya ini bagi stabilitas keuangan kedepannya? target PM Keqiang ini menyiratkan Page 1 of 2 Economic Commentary bahwa TSF kemungkinan akan meningkat dari 210% dari PDB pada akhir 2016 menjadi sekitar 214% dari PDB pada akhir 2017. Hal ini menambah risiko kelebihan utang. Sebuah fakta bahwa laporan kerja disinggung ketika menyorot bahwa pemerintah harus waspada terhadap penumpukan risiko yang berkaitan dengan aset macet, default obligasi, shadow banking, dan keuangan internet. Meningkatnya leverage juga akan menghasilkan risiko lain. Sejak 2014, China telah berjuang dengan pelarian modal dan pengelolaan nilai tukar mata uang (lihat Economic Commentary kami tanggal 19 Februari, China chooses yuan stability over growth to stem outflows). Meningkatnya utang tidak akan membantu untuk menenangkan para investor dan dapat menyebabkan pelarian modal lebih besar, terutama mengingat bahwa rumor kenaikan suku bunga AS telah muncul kembali secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, pertumbuhan kredit yang cepat dapat menambah masalah akan spekulasi dan meningkatnya harga QNB Economics [email protected] 12 Maret 2017 aset. Sementara itu, valuasi Sektor real estate dan ekuitas tampaknya tidak menentu. Kesimpulannya, jika pemerintah China ingin mencapai target pertumbuhan 6,5%, mereka tidak akan mampu melaksanakan konsolidasi fiskal yang diuraikan dalam laporan kerja karena hal ini akan memicu penurunan yang tajam. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong ekonomi untuk menghindari potensi konflik sosial. Stimulus akan terwujud dari pelonggaran target fiskal dan TSF yang lebih tinggi, yang akan meningkatkan leverage. Pada titik tertentu, pemerintah China perlu melakukan deleverage, tetapi hal ini akan terjadi ketika ekonomi global pada posisi yang lebih kuat dan permintaan yang lebih tinggi terhadap produkproduk ekspor China. Melihat peningkatan pertumbuhan ekonomi global yang baru-baru ini terjadi, momen ini mungkin segera terwujud dan aksi deleveraging China bisa menjadi tema yang lebih menonjol pada tahun 2018. QNB Economics Team: Ziad Daoud Head of Economics +974-4453-4642 Rory Fyfe* Senior Economist +974-4453-4643 Ali Jaffery Economist +974-4453-4423 Nancy Fahim Economist +974-4453-4648 Abdulrahman Al-Jehani Analyst +974-4453-4436 * Corresponding author Disclaimer dan Pemberitahuan Hak Cipta: QNB Group tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul dari penggunaan laporan ini. Pendapat yang diungkapkan, kecuali telah ditentukan sebelumnya, adalah pendapat analis atau penulis saja. Setiap keputusan investasi harus tergantung pada keadaan individual investor dan berdasarkan pada saran investasi khusus. Laporan ini didistribusikan secara gratis dan tidak dapat direproduksi secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin dari QNB Group. Page 2 of 2