Economic Commentary QNB Economics [email protected] 5 Februari 2017 Trump dan Perdagangan global Ada dua sisi pada Trumponomics – proteksionisme perdagangan dan stimulus fiskal melalui pemotongan pajak dan pembelanjaan di sektor infrastruktur. Stimulus fiskal AS adalah hal yang positif bagi AS dan seluruh dunia, namun proteksionisme perdagangan sangat mengganggu dan bahkan dapat memicu risiko perang dagang global. Sejak pelantikannya pada 20 Januari, Donald Trump telah mendorong sikap proteksionisme perdagangan, namun stimulus fiskal telah dilupakan. Oleh karena itu kelanjutan dari tren penurunan yang baru-baru ini terjadi dalam pertumbuhan perdagangan global kemungkinan akan terjadi. Volume Barang dan Jasa Perdaganan Dunia Sumber: IMF, Haver Analytics and QNB Economics Trump telah mengambil langkah-langkah konkret menuju proteksionisme perdagangan. Pada hari kerja pertamanya sebagai President Amerika Serikat (AS), Trump secara resmi menarik diri dari TransPacific Partnership. Sebuah kesepakatan yang dapat menurunkan tarif perdaganan di beberapa negara, yang menyumbang sekitar 40% dari GDP global, tidak mungkin digantikan oleh sebuah kesepakatan perdagangan yang besar yang mirip dalam waktu dekat ini. Selain itu, Trump juga telah mengumumkan bahwa ia berencana untuk melakukan negosiasi kembali North Atlantic Free Trade Area dan mengusulkan menempatkan tarif sebesar 45% dan 35% kepada China dan Meksiko serta sebuah tarif untuk semua impor AS secara umum. Namun, karena pertimbangan politik, usulan yang paling mungkin diterapkan adalah "penyesuaian perbatasan" (border adjustment) sebagai bagian dari kode pajak perusahaan baru. Penyesuaian perbatasan (border adjustment) merupakan sebuah perubahan dari sistem pajak perusahaan yang saat ini diterapkan di mana pendapatan ekspor akan dibebaskan dari penghasilan yang terkena pajak dan impor akan tidak lagi dapat dikurangi sebagai biaya perusahaan. Efek agregat akan sama dengan tarif impor dikombinasikan dengan subsidi ekspor yang berarti perusahaan hanya akan dikenakan pajak pada pendapatan domestik dan biaya perusahaan mereka. Sebagai contoh sederhana, dalam sistem yang saat ini diterapkan, sebuah perusahaan dengan total pendapatan sebesar USD100juta dan biaya perusahaan sebesar USD60juta akan dikenakan pajak atas total keuntungan sebesar USD40juta. Dalam sistem yang diusulkan, jika USD40juta dari biaya perusahaan adalah hasil dari impor, angka tersebut akan ditambahkan ke basis pajak perusahaan yakni USD80juta. Namun, jika perusahaan tersebut juga menerima USD30juta dari pendapatan ekspor, ini bisa digunakan untuk mengimbangi kewajiban pajak, mengurangi jumlah wajib pajak dari USD80 juta ke USD50juta. Mengingat AS tengah mengalami defisit perdagangan, laba bersih dari penghasilan luar negeri berada pada angka negatif. Oleh karena itu, sistem pajak yang diusulkan akan meningkatkan pendapatan pemerintah dengan memperluas basis pajak. Page 1 of 2 Economic Commentary Ilustrasi contoh border adjustment terhadap pajak perusahaan (juta USD) Sumber: QNB Economics Sistem pajak baru akan meningkatkan harga barang barang impor, yang akan menimbulkan sebuah defisit perdagangan yang lebih kecil, pertumbuhan PDB AS yang lebih cepat dan inflasi yang lebih tinggi. Namun, efek awal ini akan diimbangi oleh dua faktor. Pertama, nilai mata uang dolar AS akan meningkat karena defisit perdagangan yang lebih kecil dan suku bunga AS yang lebih tinggi sebagai respons terhadap meningkatnya inflasi. Hal ini akan membuat impor lebih murah dan ekspor kurang kompetitif, yang akan sebagian mengimbangi dampak awal dari pajak perbatasan pada defisit perdagangan, pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Kedua, tarif perdaganan akan mengganggu rantai pasokan AS. Perusahaan-perusahaan AS akan memerlukan waktu untuk menggantikan barang QNB Economics [email protected] 5 Februari 2017 dan jasa dari luar dengan produk AS. Hal ini dapat mengikis sisa potensi manfaat dari kode pajak baru. Ditinjau di luar AS, dampak bagi perdagangan global akan jelas negatif. Sebuah gangguan rantai pasokan tidak terbatas di AS. Sebagai contoh, banyak suku cadang untuk membuat mobil di pabrik Meksiko berasal dari AS karena ekspor. Oleh karena itu menutup pabrik mobil di Meksiko akan mengurangi impor ke AS dan ekspor dari AS. Selain itu, risiko terbesar untuk perdagangan global berasal dari fakta bahwa negara-negara lain cenderung akan melihat sistem pajak baru sebagai tarif yang disamarkan, melanggar aturan perdagangan dunia, yang mengakibatkan sebuah pembalasan sangat mungkin dilakukan. Banyak mitra dagang terbesar AS akan cenderung menerapkan tarif pada produk-produk AS atau mengambil tindakan pembalasan lainnya. Oleh karena itu, setiap keuntungan ekspor US akan terbatas dan dampak yang dialami perdagangan global akan memperburuk. Perdagangan global telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun belakangan ini, dengan tingkat pertumbuhan yang berada jauh di bawah rata-rata yang pernah dialami dan mengalami perlambatan lebih lanjut hingga angka 1,9% pada tahun 2016. Agenda perdagangan Trump sangat mungkin akan menekan pertumbuhan perdagangan global di tahun-tahun mendatang. QNB Economics Team: Ziad Daoud Head of Economics +974-4453-4642 Rory Fyfe* Senior Economist +974-4453-4643 Ali Jaffery Economist +974-4453-4423 Nancy Fahim Economist +974-4453-4648 * Corresponding author Disclaimer dan Pemberitahuan Hak Cipta: QNB Group tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul dari penggunaan laporan ini. Pendapat yang diungkapkan, kecuali telah ditentukan sebelumnya, adalah pendapat analis atau penulis saja. Setiap keputusan investasi harus tergantung pada keadaan individual investor dan berdasarkan pada saran investasi khusus. Laporan ini didistribusikan secara gratis dan tidak dapat direproduksi secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin dari QNB Group. Page 2 of 2