Oil price decline

advertisement
Economic Commentary
QNB Economics
[email protected]
15 Januari 2017
PDB Qatar akan meningkat kembali pada tahun 2017-18
Kementerian Perencanaan Pembangunan dan
Statistik Qatar (Ministry of Development Planning
and Statistics / MDPS) mengumumkan data PDB
untuk kuartal ke-tiga tahun 2016 pekan lalu.
Pertumbuhan PDB riil meningkat dari 1,8% pada
kuartal dua menjadi 3,7% pada kuartal tiga yang
disebabkan
oleh
pemulihan
pada
sektor
hidrokarbon. Hasilnya, pertumbuhan di tiga kuartal
pertama tahun 2016 mencapai rata-rata 2,3%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kami memperkirakan pertumbuhan akan kembali
menguat yang didorong oleh sektor nonhidrokarbon sebagai hasil dari berkurangnya beban
dari sektor manufaktur, meningkatnya belanja
modal pemerintah dan pertumbuhan penduduk yang
tinggi.
Real GDP PDB Riil
(% perubahan year-on-year)
Sumber: MDPS, Haver Analytics and QNB Economics
Sektor hidrokarbon pulih dari kontraksi sebesar
2,0% year-on-year pada semester pertama tahun
2016 hingga tumbuh sebesar 2,7% year-on-year
pada kuartal tiga tahun 2016. Data menunjukkan
bahwa produksi minyak mentah, yang menyumbang
sekitar sepertiga dari sektor hidrokarbon, bergerak
ke arah yang berlawanan, meningkat di semester
pertama dan mengalami penurunan pada kuartal tiga
secara year-on-year. Produksi gas alam dan zat cair
terkait lain lebih besar daripada minyak mentah,
yang menyumbang dua pertiga dari sektor
hidrokarbon. Kami dapat menyimpulkan bahwa
pendorong utama PDB hidrokarbon adalah turunnya
produksi gas alam pada semester pertama tahun
2016 diikuti oleh pemulihan di kuartal tiga. Hal ini
mungkin akibat dari perawatan rutin beberapa
kereta api yang digunakan untuk gas alam cair
Qatar pada paruh pertama tahun tersebut, di mana
produksi kembali pulih setelah kereta api tersebut
kembali dipakai pada kuartal tiga.
Pertumbuhan di sektor non-hidrokarbon melambat
menjadi 4,7% year-on-year pada kuartal tiga tahun
2016 dari 5,6% pada semester pertama tahun 2016.
Hambatan utama pertumbuhan adalah sektor
manufaktur, yang menurun sebesar 1,3% year-onyear. Kembali ke tahun 2014, penurunan harga
minyak pada pertengahan tahun yang menyebabkan
pembatalan sejumlah proyek petrokimia, yang
merupakan kontributor utama pertumbuhan
manufaktur. Sebagai hasil dari penurunan investasi
pada bisnis petrokimia, kinerja sektor manufaktur
telah menurun sejak 2014. Namun, sejumlah sektor
non-hidrokarbon lainnya mempertahankan tingkat
pertumbuhan yang relatif tinggi pada kuartal tiga
tahun 2016. Sektor konstruksi merupakan
pendorong utama, tumbuh 12,4% year-on-year pada
kuartal tiga dan menyumbang 1,9 poin persentase
(pps) terhadap pertumbuhan PDB sektor nonhidrokarbon. Kinerja sejumlah sektor jasa juga
membaik, seperti jasa keuangan, yang berkontribusi
sebesar 0,9 pps kepada pertumbuhan PDB sektor
non-hidrokarbon secara year-on-year, jasa layanan
pemerintah (0,7 pps) dan jasa real estate (0,5 pps).
Kami memproyeksikan pertumbuhan PDB riil akan
pulih pada tahun 2017-18 dengan sektor nonhidrokarbon terus menjadi pendorong utama
pertumbuhan dengan sejumlah alasan sebagai
berikut. Pertama, perlambatan di sektor nonhidrokarbon sebagian disebabkan oleh hambatan
dari sektor manufaktur, yang kami perkirakan akan
menurun.
Kedua, investasi pemerintah diproyeksikan akan
terus
mendorong
pertumbuhan.
Anggaran
pemerintah yang diumumkan pada bulan Desember
menunjukkan peningkatan belanja modal sebesar
3,2% untuk tahun 2017 dan Kementerian Keuangan
Qatar telah mengisyaratkan niatnya untuk
menandatangani kontrak multi-tahun sebesar
Page 1 of 2
Economic Commentary
QAR46 miliar pada tahun 2017, menambah
persediaan sebesar QAR374 miliar dari total
anggaran proyek yang sedang berlangsung di Qatar
(lihat Economic Commentary yang baru-baru ini
kami tulis berjudul, Qatar’s fiscal deficit set to
decline in 2017).
Ketiga, investasi pemerintah akan terus menarik
Sumber Daya Manusia ke Qatar yang membutuhkan
berbagai layanan dan meningkatkan permintaan
agregat dalam perekonomian. Data penduduk
terbaru bulan Desember 2016 menunjukkan
pertumbuhan penduduk year-on-year sebesar 7,3%.
Yang terakhir, prospek harga minyak telah
membaik secara signifikan. Harga minyak saat ini
mencapai USD55/barel, 17% lebih tinggi dibanding
kuartal ketiga tahun 2016 yang mencapai rata-rata
USD47/barel. Kami memproyeksikan harga minyak
akan terus naik ke tingkat USD60/barel jika
pemotongan produksi oleh negara-negara OPEC
QNB Economics
[email protected]
15 Januari 2017
dan non-OPEC, yang baru-baru ini diumumkan,
sepenuhnya diimplementasikan (lihat Economic
Commentary yang baru-baru ini kami tulis berjudul,
Oil price forecasts up on OPEC agreement, but
implementation key). Harga minyak yang lebih
tinggi seharusnya dapat meningkatkan pendapatan
pemerintah dan mendorong rencana belanja modal
serta mendukung sentimen, investasi dan belanja
konsumen di ekonomi yang lebih luas.
Dibandingkan dengan tahun 2016, kami
memperkirakan harga minyak akan terus menuju
tren yang positif pada tahun 2017-18, yang akan
mendukung pemulihan pertumbuhan dengan sektor
non-hidrokarbon sebagai pendorong utama.
Meskipun demikian, defisit fiskal diperkirakan akan
terus terjadi dan pemulihan cenderung moderat
dengan PDB riil diperkirakan mencapai 3,8% pada
tahun 2017 dan 4,1% pada tahun 2018.
QNB Economics Team:
Ziad Daoud
Head of Economics
+974-4453-4642
Rory Fyfe*
Senior Economist
+974-4453-4643
Ali Jaffery
Economist
+974-4453-4423
Nancy Fahim
Economist
+974-4453-4648
* Corresponding author
Disclaimer dan Pemberitahuan Hak Cipta: QNB Group tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul dari
penggunaan laporan ini. Pendapat yang diungkapkan, kecuali telah ditentukan sebelumnya, adalah pendapat analis atau penulis saja. Setiap keputusan
investasi harus tergantung pada keadaan individual investor dan berdasarkan pada saran investasi khusus. Laporan ini didistribusikan secara gratis dan
tidak dapat direproduksi secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin dari QNB Group.
Page 2 of 2
Download