Modul Account Management [TM2]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Account Management
Modul
Standar
untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Program
Studi
Fakultas
Fakultas
Komunikasi
Ilmu
Tatap
Muka
Advertising dan
Marketing
Communication
02
Abstract
Biro
Iklan
perusahaan
pengiklan
Kode MK
Disusun Oleh
MK
Berliani Ardha, SE, M.Si
Kompetensi
adalah
yang
sebuah Setelah mempelajari modul ini,
membantu diharapkan mahasiswa mampu
(produsen)
dalam menjelaskan
pemahaman
menangani perumusan rencana account management. Mulai dari
periklanan, membuat rancangan struktur
organisasi
agency
iklan, menyiapkan materi iklan periklanan hingga job description
hingga mengurus pemasangan account management.
iklan di media massa dan media
periklanan lainnya.
ISI
DEFINISI AGEN PERIKLANAN
Asosiasi Agen Periklanan Amerika (American Association of Advertising Agencies)
mendefinisikan agen periklanan sebagai sebuah organisasi independen terdiri dari orangorang kreatif dan pebisnis yang memilki spesialisasi dalam mengembangkan dan
menyiapkan rencana-rencana perilklanan.
Para pengiklan atau agen-agen periklanan yang disewa harus menjalankan
beberapa tugas dasar tertentu. Tugas ini termasuk perencanaan, penganggaran, koordinasi,
dan kreasi iklan. Dalam perusahaan besar, manajer periklanan adalah orang yang
bertanggung jawab atas seluruh tugas periklanan. (Lee dan Johnson, 2007:69 dan 71)
TIPE-TIPE AGEN PERIKLANAN
Menurut Monle lee dan Carla Johnson, membagi dua tipe agen periklanan
1. Agen Layanan Penuh (full-service agency)
Sebuah agen layanan penuh menjalankan setidaknya empat fungsi dasar bagi klien
yang diwakilinya yaitu pelayanan riset, kreatif, media, dan manajemen kontrak.
Sebagai tambahan dari fungsi-fungsi ini, beberapa agen periklanan memperluas
pelayanan
mereka
dengan
menawarkan
pemasaran
langsung,
hubungan
masyarakat, dan bahkan promosi penjualan dengan semangat untuk menjadi agen
komunikasi pemasaran terpadu. (Lee dan Johnson, 2007:72)
2. Agen layanan khusus (specialized agency)
Agen periklanan dengan layanan terbatas. Berkonsentrasi penuh pada eksekusi
kreatif komunikasi klien. Fokus organisasinya adalah gagasan dan produk kreatif.
Tidak terdapat staf untuk mengurusi media, riset, perencanaan strategis, atau
pelayanan lain yang bisa ditawarkan sebuah agen layanan penuh. (Lee dan
Johnson, 2007:73)
Tugas-tugas dan kemampuan yang harus dimiliki pada divisi-divisi di biro iklan
Perusahaan periklanan (seringkali disebut sebagai “Biro Iklan”) adalah
sebuah perusahaan yang membantu pengiklan (produsen) dalam menangani perumusan
rencana periklanan (dan program promosi), membuat rancangan iklan, menyiapkan materi
iklan hingga mengurus pemasangan iklan di media massa dan media periklanan lainnya.
Perusahaan periklanan membuat perencanaan, desain, materi dan
pemasangan iklan berdasarkan perintah, informasi dan persetujuan dari pihak pengiklan
(produsen).
Didalam perusahaan periklanan, terdapat beberapa jenis pekerjaan yang merupakan
fungsi dasar dari profesi periklanan, yaitu:
1. Account Service / Account Management.
Adalah bidang pekerjaan yang menangani urusan pemasaran jasa periklanan (dari
perusahaan periklanan tersebut).
Tugas utama bidang ini adalah mencari klien baru (perusahaan / pengiklan yang mau
menggunakanjasa periklanan) dengan mengajukan penawaran atau ikut dalam
tender/pitching pekerjaan periklanan.
2. Bidang Kreatif
Adalah bidang pekerjaan yang menangani pembuatan rancangan / desain kreatif, dalam
bentuk visual (gambar/foto) serta naskah (teks) iklan.
Bidang ini juga bertanggung jawab dalam memberikan panduan / pengarahan pada
saat gagasan kreatif yang dipciptakannya akan diwujudkan / direalisasikan menjadi
materi iklan.
Bidang ini disebut juga sebagai “Bina Cipta” dan pekerjaannya dikenal sebagai copy
writer (penulis naskah iklan) dan Visualizer (pembuat gambar / visual iklan).
3. Bidang Media
Bidang pekerjaan ini bertanggung jawab dalam penentuan media periklanan yang akan
dipilih / digunakan untuk menyampaikan pesan iklan, menjadwalkan pemunculan /
pemuatan iklan pada media yang dipilih, serta menghitung biaya yang diperlukan untuk
menggunakan media tersebut.
Bidang ini juga bertanggung jawab untuk mengurus pemasangan iklan pada media
periklanan yang telah dipilih / ditentukan.
Orang yang menangani pekerjaan di bidang media disebut sebagai Media Planner
(perencana media) dan Media Buyer (Pembeli Media)
4. Bidang Produksi / Eksekusi Iklan
Adalah bidang pekerjaan yang bertugas untuk merealisasikan gagasan kreatif ke dalam
bentuk materi iklan.
Bidang ini menangani pembuatan gambar, foto, merekam/membuat iklan radio,
melakukan shooting/pembuatan film iklan untuk TV atau bioskop serta membuat iklan
Billboard.
Bidang produksi mengerjakan materi iklan berdasarkan gagasan/rancangan yang dibuat
oleh Bidang Kreatif.
Pada umumnya, di perusahaan periklanan yang berskala besar atau menengah, selalu
terdapat ke empat fungsi tersebut di atas.
Namun demikian, masih ada beberapa fungsi lain yang mungkin ada dalam perusahaan
periklanan, yaitu:
5. Riset Pemasaran
Bidang ini bertanggung jawab untuk mencari informasi mengenai kondisi pasar,
persaingan, selera konsumen, tanggapan terhadap iklan yang telah ditayangkan, dsb,
melalui penelitian terhadap masyarakat / konsumen.
Hasil temuan penelitian akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
perencanaan program promosi/periklanan.
6. Konsultan Pemasaran
Bidang ini memberikan jasa konsultasi / nasehat dalam bidang pemasaran, yaitu
tentang bagaimana merancang produk, menentukan harga, mendesain kemasan,
memilih wilayah distribusi, cara menghadapi persaingan, dsb.
Kedua fungsi tambahan ini biasanya ada pada perusahaanperiklanan yang memberikan
layanan lengkap (full service agency).
Creative Boutique
Media Specialist
Media Placement Agency
Production House
Modeling Ageny
Talent Seout
ASF (Agency Service Fee)
Traffic
ACCOUNT EXECUTIVE
Menurut Rhenald Kasali, account executive adalah orang yang ditunjuk oleh
perusahaan jasa periklanan sebagai petugas penghubung (liaison officer) dalam melayani
klien. Ia memberikan saran-saran untuk klien yang ditanganinya dan mempelajari tuntutan
yang dikehendaki klien terhadap iklannya. Perlu ditegaskan, seorang account executive
bukanlah seorang sales representative dalam mengejar tawaran atau order baru dari klien,
atau menawarkan jasa perusahaannya. Sekalipun tugas seperti itu bisa terjadi, tugas utama
seorang account executive adalah berlaku sebagai client service executive. Penggarapan
klien-klien baru atau menawarkan jasa perusahaan dan negosiasi lebih banyak ditangani
oleh pimpinan biro iklan. Seorang account executive bukanlah seorang sales representative
dalam arti selalu mengejar tawaran atau order baru dari klien, atau menawarkan jasa
perusahaannya.(Kasali, 1995:29)
Dalam menjalankan tugasnya, account director yang memiliki banyak akses ke
produsen, dibantu oleh beberapa orang account manager serta beberapa account
executive. Account manager sebagai controller terhadap account executive. Tugas account
executive adalah menjembatani dua kepentingan, antara biro iklan dan klien. Perusahaan
besar yang memiliki klien yang besar pula, mungkin memiliki account director lebih dari satu,
sehingga masing-masing account director bertanggung jawab terhadap account-nya
masing-masing
serta
masing-masing
account
director
mempertanggungjawabkan
pekerjannya kepada managing director. Menurut Sigit Santosa, dalam istilah asing account
executive sering disebut sebagai day to day services. Kadang account executive tampak
lebih dekat dengan kepentingan klien daripada dengan biro iklannya. Seorang account
executive yang handal, selain menguasai teknik pekerjaannya, juga mampu menjalin
hubungan dengan klien secara harmonis. Kedekatan emosional kadang diperlukan karena
hal ini dapat menjaga klien tidak mudah pindah ke lain hati. (Santosa, 2009:12)
Dimulai dari membuat penawaran sebuah
iklan, penawaran kesepakatan harga,
hingga penawaran kontrak iklan kepada klien, seluruhnya itu adalah tugas yang rutin
dilakukan oleh seorang account executive dalam menjalankan marketing di perusahaannya.
Seorang account executive sebisa mungkin bersikap sangat loyal dan terbuka kepada
kliennya, tentu agar paling tidak membuat klien tertarik untuk melakukan kerjasama. Namun
tugas utama dari seorang account executive adalah menjaga hubungan antara biro iklan
dengan perusahaan klien.
Namun dalam hal ini seorang account executive tidak hanya sekedar sebagai
perantara saja. Seorang account executive harus mempelajari dan sepenuhnya memahami
kebutuhan-kebutuhan kliennya, termasuk seluk-beluk bisnis dan sektor industri di mana
perusahaan yang menjadi kliennya itu berkecimpung.
Account executive juga dituntut untuk pandai-pandai menerjemahkan kebutuhankebutuhan tersebut menjadi suatu usulan kampanya periklanan yang nantinya akan ia
sampaikan kepada atasannya di biro iklan. Seorang account executive juga harus terampil
dalam memaparkan proposal-proposal, ide-ide, cakupan serta kualitas kerja biro iklannya
kepada klien. Ini merupakan fungsi yang halus dan menuntut kecakapan diplomatis.
Seorang account executive juga bertanggung jawab untuk memberikan kepuasan kepada
klien agar klien tidak pindah ke biro iklan lain. Account executive sudah seharusnya memiliki
pengetahuan di bidang periklanan yang luas dan mampu bekerja sama dengan semua
orang di biro iklannya, guna mengarahkan segenap pekerjaan mereka untuk kepentingan
klien. (Jefkins, 1996:71)
Tugas-tugas seorang marketing secara umum menurut (Kotler,1992:242), antara lain :
1. Merancang strategi komunikasi dan bauran promosi dari klien.
Pemasaran modern tidak hanya sekedar memasarkan produk yang bagus,
menetapkan harga yang menarik dan membuat
produk itu terjangkau oleh
konsumen sasaran. Perusahaan-perusahaan juga harus berkomunikasi dengan
konsumen
mereka.
Dan
iklan
adalah
salah
satu
solusi
komunikasinya.
(Kotler,1992:242)
2. Mengorganisasi dan melaksanakan program pemasaran baik ke calon klien maupun
dari klien tetap.
Dalam
pengembangannya
memperbanyak
klien,
maka
seorang
marketing
diharuskan melakukan kegiatan pemasarannya. Dan ketika sudah mendapatkan
klien, marketing wajib mengoptimalkan upaya pemasaran klien. (Kotler,1992:389)
3. Merencanakan pesan yang akan disampaikan.
Pesan produk mengungkapkan manfaat-manfaat utama yang ditawarkan oleh
merek. (Kotler,1992:286)
4. Menentukan media.
Pada dasarnya yang memiliki wewenang tertinggi adalah klien. Namun dalam hal ini,
seorang marketing diwajibkan menjelaskan jangkauan, frekuensi, dan dampak iklan
dalam penentuan media bila diperlukan. (Kotler,1992:293)
Deskripsi pekerjaan dari seorang account executive secara khusus, antara lain :
1. Mengarahkan spesialis lainnya dalam agency, misalnya tim kreatif perancang media
dan periset, untuk mengembangkan perincian kampanye iklan.
2. Mempresentasikan susunan anggaran awal kepada klien serta melakukan negosiasi
dan penyusunan jika diperlukan.
3. Melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap pekerjaan yang dilakukan
departemen terkait agar perkembangan kampanye sesuai rencana, tenggat waktu,
dan anggaran.
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN IKLAN
Pembuatan iklan pada umumnya melalui serangkaian proses, yang diawali dari
keinginan pengiklan (Produsen) untuk meningkatkan pemasaran produknya dengan
bantuan iklan, kemudian kepala bagian pemasaran, promosi atau manajer iklan perusahaan
tersebut akan menghubungi perusahaan periklanan (biro iklan) untuk membantunya
mempersiapkan program periklanan dan membuat materi iklan guna mendukung promosi
penjualan.
Biro iklan tersebut kemudian akan membantu produsen dalam menyiapkan kegiatan
periklanan (memberikan proposal program periklanan, membuat materi iklan dan memasang
iklan di media). Setelah program dan materi iklan disetujui, maka biro iklan akan
menghubungi pihak media (media massa) untuk pemuatan / penayangan iklan.
Pada beberapa perusahaan besar, fungsi biro iklan adakalanya telah dimiliki, yaitu
dengan membuat suatu "biro iklan intern" (in house advertising agency) dalam bentuk
departemen atau bagian iklan / promosi. Hal ini biasanya terjadi pada perusahaanperusahaan besar yang telah lama berdiri dan memiliki banyak produk.
Dengan dimilikinya biro iklan intern ini, maka hubungan yang terjadi antara pengiklan
dengan biro iklan adalah hubungan, intern. Namun demikian, fungsi dan proses yang
dijalankan oleh biro iklan intern tersebut tetap sama.
Hal lain yang juga kadang terjadi adalah terbaginya fungsi biro iklan, dimana biro iklan
lebih banyak berfungsi sebagai perancang kreatif (creative boutique). Disini yang dimaksud
adalah biro iklan hanya menjalankan fungsi perencanaan program serta perancangan dan
desain iklan, baik desain visual maupun rancangan naskah /teks iklan.
Pada tahap pembuatan materi iklan, khususnya untuk iklan yang membutuhkan banyak
sarana dan fasilitas seperti misalnya iklan luar ruang atau iklan televisi, maka biro iklan
tersebut akan menyerahkannya kepada pihak lain yang disebut rumah produksi (production
house).
Rumah produksi adalah perusahaan yang mengkhususkan diri pada pekerjaan
pembuatan materi iklan, biasanya yang dikerjakan adalah pembuatan materi iklan televisi,
radio dan luar ruang (billboard). Pada beberapa rumah produksi, juga memiliki layanan
kreatif dalam bentuk pembuatan desain visual iklan atau penciptaan lagu iklan (jingle).
Disamping rumah produksi, masih ada beberapa lembaga yang juga berfungsi
mendukung pekerjaan pembuatan iklan, misalnya penyedia model iklan. Beberapa biro iklan
sering memanfaatkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mempersingkat pekerjaan
pencarian model iklan (talent scouting), seleksi dan pelatihan model iklan hingga
pengurusan kontrak kerja dengan model yang bersangkutan.
Secara sederhana, urutan proses tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini :
Pengiklan
Biro Iklan
Media Periklanan
Pada tahap berikutnya, proses berlangsung didalam biro iklan, dimana petugas dari
bagian Bina Usaha (account executive) akan menemui pengiklan untuk membicarakan
rencana promosi dan pembuatan iklan. Setelah mendapat informasi yang diperlukan dari
pengiklan, Account Executive akan mengadakan pertemuan dengan bagian kreatif dan
perencana media di biro iklan.
Pertemuan ini membicarakan berbagai informasi mulai darirencana pemasaran (produk,
harga, distribusi dan promosi) dan nformasi tentang produk yang diperolehnya dari
pengiklan. Dalam pertemuan yang disebut Brainstorming ini, dibicarakan usulan-usulan
sementara dari pihak kreatif dan media.
Proses selanjutnya yang masih berlangsung di biro iklan adalah pembuatan rencana
program periklanan dan upaya mempersiapkan materi iklan. Program periklanan dibuat
sesuai rencana promosi dari pengiklan dengan penjabaran dalam bentuk strategi kreatif dan
strategi media, lengkap dengan perkiraan kebutuhan biayanya.
Setelah program selesai disusun, strategi kreatif dijabarkan Jalam bentuk visualisasi
iklan dan penulisan naskah, sedangkan strategi media dituangkan kedalam bentuk rencana
media (pemilihan media dan penjadwalannya. Pada tahap ini, uga dibuat bentuk tampilan
kasar (draft) dari materi iklan yang akan dibuat.
Hasil penyusunan rencana program periklanan ini kemudiani dibicarakan dalam
pertemuan intern antara account executivej bagian kreatif dan bagian media. Apabila masih
terdapat kekurangan, rencana program periklanan tersebut diperbaiki.
Tahap selanjutnya adalah pertemuan antara biro iklan yang diwakili oleh account
executive dengan pengiklan. Pertemuanl ini membicarakan usulan program periklanan serta
contoh rancangan materi iklan. apablila pengiklan setuju dengan apa yang diusulkan, maka
biro iklan dapat melangkah kedalam proses pembuatan materi iklan.
Namun demikian, apabila ada bagian yang tidak disetujui atau ingin diubah, maka biro
iklan akan mengerjakan revisi program atau rancangan materi iklan. Kemudian, revisi
program dan rancangan materi iklan tersebut kembali dibicarakan dengan pihak pengiklan
untuk mendapatkan persetujuan.
Setelah semuanya disetujui, biro iklan akan melaksanakan program yang telah
disusunnya dan mengerjakan materi iklan final. Pihak perencana media akan menghubungi
media massa untuk pemuatan / penayangan iklan dan menyiapkan tampilan iklan di media
periklanan lainnya.
Setelah materi iklan telah selesai dibuat secara keseluruhan dan telah mendapat
persetujuan oleh klien (pihak produsen), materi iklan tersebut akan diserahkan ke media
massa untuk dimuat / ditayangkan dan setelah itu, biro iklan akan mengajukan penagihan
atas seluruh biaya periklanan kepada pengiklan.
Demikianlah, secara singkat pada rangkaian tahapan dalam proses pembuatan iklan.
Dalam keseluruhan proses tersebut terdapat beberapa lembaga yang terlibat dan berperan
aktif, yaitu : Pengiklan (produsen) sebagai pihak yang memiliki produk, Biro Iklan sebagai
pihak pembuat materi iklan dan Media Massa sebagai pihak yang menayangkan iklan,
Pemerintah sebagai pihak yang membuat aturan Hukum serta masyarakat.
Masing-masing pihak tersebut secara interaktif merupakan bagian dari proses
periklanan keseluruhan yang bertanggung jawab akan materi iklan yang ditayangkan
kepada masyarakat.
Pengiklan
Marketing Brief
Account Executive
Brainstorming
Penyusunan Rencana Kreatif
(Visual & Naskah)
Penyusunan Rencana Media
(Media Mix,Schedule, Budget)
Proposal Program Periklanan
Internal Meeting (di Biro Iklan)
External Meeting (dengan Pengiklan)
Revisi Program Periklanan
Persetujuan Klien (Pengiklan)
Eksekusi Program
(Pembuatan Materi Iklan)
Media Periklanan
Penagihan Biaya Periklanan
(kepada Pengiklan)
Gambaran Proses tahapan Pembuatan Iklan dari pengiklan pada biro iklan.
Dalam alur kerja sebuah biro iklan akan terlihat peran Account Management
seperti dalam table berikut ini:
Klien brief
Brainstorming Bina usaha & strategic planner
`
Proposed idea – brainstorming creative & media
Presentasi ke klien (disetujui untuk strategi)
Strategi kreatif dan media
Eksekusi
(Diambil dari berbagai sumber dan pola kerja LOWE Advertising)
Seperti dalam alur pekerjaan di biro iklan, Bina Usaha berperan dalam mengontrol
semua pekerjaan sehingga sesuai dengan deadline dan harapan klien untuk memecahkan
masalah komunikasi pemasaran suatu merek tertentu.
Untuk dapat membantu mengembangkan biro iklan dan dunia periklanan,
kemampuan bina usaha haruslah meliputi hal – hal berikut :
1. Kemampuan Human Relation
2. Kemampuan untuk presentation
3. Kemampuan bahasa
4. Kemampuan “jiwa melayani “ Passion
5. Kemampuan analisa (klien, kebutuhan & karakter
6. Kemampuan analisa strategi pemasaran
7. Kemampuan merespond dengan cepat (quick respond)
8. Decision maker
9. Kemampuan leadership
10. Mengetahui proses periklanan dengan baik
11. Teliti, rapi, time management yang bagus
Dengan kemampuan – kemampuan tersebut, diharapkan dapat meningkat “value”
dari sebuah biro iklan sehingga dapat berkompetisi dalam dunia periklanan.
URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)
JOB DESCRIPTION ACCOUNT MANAGEMENT
(SUMBER : PT. HOTLINETAMA SARANA)
NAMA JABATAN
Account Executive
BERTANGGUNG JAWAB
KEPADA:
I. FUNGSI UTAMA.
Jabatan Atasan
Account Manager
Sebagai ‘front liner’ perusahaan yang berhubungan langsung dengan klien untuk
membawa pesan dan keinginan klien dalam hal promosi produk/jasa maupun image klien
kepada perusahaan.
II. TANGGUNG JAWAB UTAMA.
a. Merencanakan (Plan).
Membuat rencana kunjungan kepada klien secara periodik sesuai dengan kebutuhan
pelayanan terhadap klien.
b. Mengatur (Organize) dan Melaksanakan (Do).
1. Membuat dan memelihara catatan penting tentang klien yang ditanganinya,
meliputi;
a. Risalah produk dan kegiatan pemasarannya
b. Copywriting iklan pesaing dan catatan media
c. Anggaran dan Realisasi aktivitas promosi
d. Data historis perusahaan dan aktivitas promosi
e. Schedule dan flow chart aktivitas promosi yang dilakukan untuk klien
2. Memberikan masukan untuk membuat rekomendasi Strategi promosi/iklan bagi
klien berdasarkan analisa trend dan kondisi pasar yang sesuai dengan core
business klien.
3. Menyampaikan pesan dan keinginan klien melalui ‘briefing’ (baik secara sendiri
maupun melalui Account Manager) kepada unit kerja Traffic, Creative, Media dan
pihak-pihak lain yang terkait secara lengkap dan jelas.
4. Menyusun dan menyajikan;
a. contact report atau memo lainnya yang merupakan media komunikasi detail
tentang kunjungan kepada klien dan kemajuan suatu pekerjaan, kepada
Account Manager/Director
b. proposal/’brief’/rekomendasi-rekomendasi kepada pihak terkait (kepada klien,
Creative, Media Department atau pihak lain yang terkait).
5. Memupuk dan mengembangkan pengetahuan tentang bisnis klien secara up-todate, perkembangan pasar dan pesaingnya, peluang, serta hal-hal lainnya yang
dapat disumbangkan bagi strategi pengembangan bisnis klien.
6. Melakukan koordinasi pekerjaan dengan unit kerja lain, dengan mutu pekerjaan,
tenggat waktu, dan kreativitas yang sesuai dengan kebutuhan klien.
7. Menjaga hubungan kerja yang baik dengan klien serta membina hubungan kerja
dengan klien baru yang potensial.
c. Mengawasi dan Mengendalikan (Control).
1. Memastikan tidak adanya hambatan/kesulitan dalam hubungan kerja dengan klien
dengan cara mengantisipasi masalah atau ketidak puasan klien, dan segera
mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.
2. Memastikan terjaganya kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi dan waktu yang
dibutuhkan oleh klien.
3. Mengantisipasi terjadinya kesulitan ataupun kesalahan sejak mulai pengarahan
klien, pengajuan proposal/strategi promosi/iklan, proses, hingga hasil pekerjaan
kreatif.
4. Memastikan dan bertanggung jawab kepada klien terhadap originalitas kreativitas,
baik dari segi konsep, isi, maupun pengembangannya.
5. Mengendalikan masalah, melakukan perbaikan/koreksi, serta memastikan agar
tidak terjadi kesalahan yang sama dikemudian hari atas seluruh hasil pekerjaan.
6. Memonitor (Monitoring);
 Status pekerjaan yang sedang ditangani dan dilaporkan kedalam bentuk
“Status Report” kepada Account manager.
 Kepuasan klien, melalui komunikasi yang terus menerus
 Persetujuan klien (secara tertulis) terhadap proposal yang diajukan, kontrak
kerja, dimulainya pekerjaan, jadwal kerja, tenggat waktu (deadline), serta
anggarannya.
 Perkembangan billing dari hasil pelayanan terhadap klien.
 Pengeluaran biaya entertainment dan biaya-biaya lain yang berhubungan
dengan pemberian pelayanan kepada klien.
 Seluruh sarana kerja agar dapat terpakai secara optimal.
d. Rentang Kendali (Span of Control).
Semua pihak terkait yang berhubungan dengan proses kerja pembuatan iklan.
(karena AE yang berhadapan langsung kepada klien atas hasil pekerjaan agency)
e. Kerja Sama (Team Work).
1. Media Department, untuk rencana penempatan dan pembelian media iklan sesuai
target klien.
2. Creative Department, untuk ide, konsep, rancangan, serta art-working iklan.
3. Production Department, untuk proses produksi.
4. General Affairs Department, untuk berfungsinya sarana kerja.
5. Manajemen PT. HOTLINETAMA SARANA, untuk kegiatan perusahaan secara
keseluruhan.
f.
Batas Kewenangan (Degree of Authority).
1. Mengusulkan perbaikan strategi promosi/iklan, ide, konsep, rancangan, serta artworking iklan.
2. Mengajukan perbaikan sarana kerja.
g. Persyaratan Jabatan Minimal (Minimum Requirement).
1. Berpengalaman minimal 2 tahun sebagai Account Executive di perusahaan
periklanan (advertising agency).
2. Mengerti segala aspek marketing periklanan.
3. Memiliki keterampilan bernegosiasi dan ‘menjual’.
4. Mempunyai daya kreasi dan inisiatif yang tinggi.
5. Mempunyai motivasi untuk bekerja secara Team Work.
6. Mengerti Bahasa Inggris.
Daftar Pustaka
Aaker, David A, Myers, John G & Batra, Ravi, Advertising Management
Belch, George E. & Michael A. Belch, Advertising & Promotion ; An Integrated
Marketing Communication Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New
York, 2001
Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill
Jefkins, Frank. Periklanan. Erlangga, Jakarta 1996.
Kasali, Rhenaldi, Manajemen Periklanan ; Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007
Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan
Implementasi. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.
Lane, W Ronald, King, Karen Whitehill, Russel, J Thomas,2009, Prosedur
Periklanan, Prentice Hall
Lee, Monle & Carla Johnson, Prinsip – Prinsip Pokok Periklanan Dalam
Perspektif Global, Jakarta : Kencana, 2011
Lee, Monle dan Johnson, Carla. 2007.Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam
Prespektif Global. Jakarta : Prenada Media Group.
Richarrd J. Semenik (2002), Promotion and Integrated Marketing
Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio
Santosa, Sigit. 2009.Creative Advertising. Jakarta : PT Elex Media
komputindo.
Shimp, a Terennce (2003) , Advertising and promotion & supplemental
aspects of integrated communications, sixth edition,
thomson south-
western.Ohio
Shimp, Terence A, Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, Jilid II Edisi ke 5, University of South Carolina,
Erlangga, 2000
Suhandang, Kustadi. 2005 .Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi.
Bandung: Nuansa.
Sunyoto, Danang. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran : Konsep, Strategi
dan Kasus, Yogyakarta : CAPS, 2013
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran Edisi III, Yogyakarta : ANDI, 2008
Widyatama, Rendra. 2009. Pengantar Periklanan. Yogyakarta : Pustaka Book
Publisher. 43
Modul pelatihan Lowe
Modul pelatihan Publicis Metro
Job Description Account Management PT. HOTLINETAMA SARANA
Download