Ratnawaty Navik Puryantini Hindira Widiastri The Traditional Model of Public Administration MAKSI STAR BPKP UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015 POKOK BAHASAN: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pendahuluan Administrasi Awal Reformasi Abad ke Sembilanbelas Teori Max Weber tentang Birokrasi Wilson dan Kontrol Politik Taylor dan Administrasi Publik Masalah dengan Model Tradisional 1. PENDAHULUAN Model tradisional memiliki karakteristik sbb: • administrasi di bawah kontrol formal kepemimpinan politik • didasarkan atas model birokrasi yang sangat hierarkis, pegawai tetap, pejabat netral • termotivasi hanya oleh kepentingan publik • melayani semua partai pemerintah secara seimbang, • tidak menyumbang pada kebijakan tetapi hanya menjalankan kebijakan yang diputuskan oleh politisi tersebut 2. ADMINISTRASI AWAL • Model tradisional administrasi publik dimulai sejak pertengahan abad ke sembilan belas. Sistem administrasi awal bersifat ‘pribadi’ yang didasarkan pada loyalitas kepada individu tertentu seperti raja, dan tidak bersifat ‘formal’, yang didasarkan atas legalitas dan loyalitas kepada organisasi dan negara. Praktek awal sering menyebabkan korupsi atau penyalahgunaan jabatan untuk keuntungan pribadi, meski ada ide bahwa ini adalah ciri administrasi yang tidak diharapkan yang berasal dari model tradisional. Akhirnya, masalah bentuk administrasi awal mengarah pada perubahan di akhir abad ke Sembilan belas dan reformasi yang dikaitkan dengan model administrasi tadisional. 3. REFORMASI ABAD 19 • Meski model tradisional saat ini diserang karena terlalu birokratis dan secara teknis tidak efisien, tetapi model ini sendiri merupakan perbaikan terhadap bentuk administrasi sebelumnya. • Ada dua landasan teori utama bagi model tradisional administrasi publik. Pertama, model administrasi birokratik, Kedua, konvensi akuntabilitas dan hubungan antara kepemimpinan politik dan administrasi. 4. TEORI MAX WEBER TENTANG BIROKRASI Prinsip teoritis yang paling penting atas model tradisional dari administrasi adalah teori Weber tentang birokrasi. Weber berpendapat bahwa ada 3 tipe wewenang/otoritas : a. karismatik – pimpinan yang extraordinary; b. tradisional – seperti wewenang kepala suku; c. wewenang rasional/legal yang berbeda dengan bentukbentuk wewenang yang irasional dan di luar hukum. Bentuk wewenang rasional/legal adalah bentuk yang paling efisien dan membentuk dasar bagi teori birokrasi. Weber menetapkan birokrasi wewenang modern enam yang rasional/legal. prinsip berasal sistem dari ide Prinsip-prinsip birokrasi berakar dalam masyarakat, tetapi mereka mewakili kemajuan substansial pada administrasi awal. 6 prinsip sistem birokrasi modern menurut Weber, antara lain : 1) Prinsip pertama adalah wewenang berasal dari hukum dan aturan yang dibuat menurut hukum. 2) Prinsip kedua adalah hierarki. Hierarki ketat berarti bahwa wewenang rasional/legal dan kekuasaan dipelihara secara organisasional, bukan oleh semua individu tetapi oleh posisi/jabatan yang mereka pegang dalam hierarki. Beberapa fungsi tertentu dapat di delegasikan ke tingkat yang lebih rendah karena struktur hirarkhis berarti bahwa semua pejabat dapat bertindak dengan wewenang seluruh organisasi. 3) Prinsip ketiga, organisasi adalah sesuatu dengan eksistensi terpisah dari kehidupan pribadi pegawainya. 4) Prinsip keempat, administrasi adalah jabatan spesialis yang diperoleh seseorang melalui pelatihan. 5) Prinsip kelima, bekerja pada birokrasi adalah pekerjaan penuh ketimbang kegiatan sekunder. 6) Prinsip keenam, manajemen kantor adalah kegiatan yang mengikuti aturan-aturan umum dan dijalankan dengan cara yang sama oleh siapapun yang memegang jabatan tersebut. • Perbedaan utama dan kemajuan sistem Weber dapat dipahami melalui perbandingan dengan model administrasi sebelumnya. Perbedaan utama adalah penggantian administrasi pribadi dengan sistem formal yang didasarkan atas aturanaturan. • Organisasi dan aturannya lebih penting daripada individu di dalamnya. Sistem birokratik harus formal dalam operasionalnya dan dalam bagaimana ia bertindak terhadap kliennya. • Jabatan pejabat Pejabat individu menempati tempat penting dalam teori Weber. Pemegang jabatan mengikuti pemeriksaan dan kursus pelatihan. Berbeda dengan bentuk administrasi sebelumnya, pemegang jabatan tidak dianggap sumber yang akan diekploitasi. Juga tidak membentuk hubungan dengan orang, loyalitas diberikan pada maksud-maksud formal dan fungsional. • Sistem formal atau impersonal perlu diciptakan, pencapaian kinerja melalui spesialisasi menurut sasaran yang diinginkan. • Keputusan harus dibuat berdasarkan peraturan dan tanpa memandang atribut individu. • Tujuan umum adalah kepastian, formalitas dan efisiensi. • Prinsip spesialisasi fungsi dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas; hierarki wewenang dan sistem aturan untuk memberi kepastian dalam keputusan; dan formalitas dalam sistem menunjukkan bahwa keputusan yang sama dapat diulang untuk situasi yang sama. Idenya adalah untuk menciptakan sistem dengan tingkat efisiensi teknis yang tertinggi. • Ide Weber bahwa birokrasi adalah bentuk organisasi yang paling efisien yang diterapkan pada semua usaha. Model birokrasi formal dapat diterapkan untuk sektor publik dan swasta. 5. WILSON DAN KONTROL POLITIK • Kontrol politik dalam birokrasi tradisional Dalam model tradisional administrasi publik, aturan yang menghubungkan kepemimpinan politik dengan birokrasi sangat jelas. Woodrow Wilson berpendapat bahwa harus ada pemisahan politik yang ketat dari administrasi; pemisahan kebijakan dari tugas administratif untuk melakukannya. • Wilson percaya bahwa keburukan sistem berasal dari hubungan masalah administratif dengan politik. Jika administrator bertindak dengan cara politik atau melanjutkan perannya dalam organisasi partai, maka korupsi akan terjadi dan keputusan subyektif dapat dipastikan. • Pemisahan lingkungan politik (tempat kebijakan berasal) dengan lingkungan administratif (tempat kebijakan dijalankan). Ada 3 aspek utama kontrol politik dalam model administrasi tradisional, yaitu : 1) Pertama, ada hubungan yang jelas antara akuntabilitas dan tanggung jawab. 2) Kedua, ada pemisahan yang tegas antara masalah kebijakan (secara formal merupakan bidang politisi) dengan masalah administrasi (tugas layanan publik). 3) Ketiga, administrasi dianggap tidak berpihak dan netral, yaitu secara pribadi tidak terkait dengan semua kebijakan dan keputusan yang dijalankan hanya atas nama menteri; dan tidak memihak dalam arti politik dan mampu melayani semua pimpinan politik secara seimbang. • Esensi dari pendapat Woodrow Wilson adalah administrasi harus berada di luar area politik. Persoalan administrasi bukanlah persoalan politik, Meskipun politik menetapkan tugas bagi administrasi, hal itu tidak berarti bahwa politisi dapat memanipulasi administrator. • Oleh karena itu, Wilson membangun apa yang kemudian dikenal sebagai dikotomi politik-administrasi. 6. TAYLOR DAN ADMINISTRASI PUBLIK • Menurut model administrasi publik tradisional, birokrasi harus netral, yakni birokrasi tidak terlibat dalam kebijakan atau politik. Birokrasi adalah suatu instrumen untuk menjalankan kebijakan yang sebelumnya ditetapkan secara politik. • Hal ini juga dapat ditemukan dalam prinsip-prinsip manajemen keilmuan yang dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor (1911). Manajemen ilmiah Ada dua poin penting dari pemikiran Frederick Taylor (1911), yaitu : 1) standardisasi kerja, yakni bagaimana menemukan satu cara terbaik untuk bekerja dan 2) mengontrol secara intensif untuk mempertahankan standar tersebut Manajemen ilmiah terdiri dari : 1) time-and-motion studies yang menghasilkan standar kerja 2) sistem gaji-insentif 3) mengubah fungsi organisasi. • Taylor mengatakan bahwa manajemen keilmuan dapat diterapkan dalam pemerintah, karena dalam penilaiannya, rata-rata pegawai publik hanya mengerjakan 1/3 hingga ½ dari pekerjaannya (Fry, 1989). • Birokrasi dapat mengadopsi manajemen keilmuan karena konsep ini menawarkan bagaimana mengoperasionalisasikan bentuk organisasi yang birokratis dalam pemerintahan (Golembiewski,1990). • Manajemen keilmuan cocok dengan teori birokrasi: keahlian administrator, kemajuan rasionalitas, dan impersonalitas adalah aspek-aspek yang diusung baik oleh teori manajemen keilmuan maupun teori birokrasi (Behn, 2001): Taylor menyarankan membayar pekerja dengan metode hasil kerja yang dimodifikasi, sehingga orang yang menghasilkan di atas standar yang terukur dibayar lebih besar, sedangkan kinerja di bawah standar dibayar lebih rendah. Persamaan Teori Weber, Wilson dan Taylor , antara lain : 1. Mengedepankan perbaikan efisiensi dalam birokrasi di mana efisiensi ini bersifat impersonal. 2). Memisahkan administrasi dari politik, dengan cara antara lain : • • • mengaplikasikan ilmu mendesain proses administrasi, menggunakan organisasi birokrasi untuk mengimplementasikan proses administrasi pemerintah akan menjamin keadilan baik dalam kebijakan maupun proses implementasi kebijakan tersebut. Teori Human Relations Fokus dari teori human relation adalah pada konteks sosial ketimbang memandang pekerja sebagai individu yang sekadar finansial. mengejar insentif Human Relations (Hubungan Manusia) Pendiri teori hubungan manusia adalah Elton Mayo. Teori hubungan manusia memiliki arti penting dalam konteks publik dan berpengaruh dalam debat tentang manajerialisme. Human Relations (Hubungan Manusia) Melalui serangkaian eksperimennya sepanjang tahun 1930-an, Mayo menemukan bahwa konteks sosial dalam kelompok kerja merupakan faktor yang paling penting bagi manajemen. Human Relations (Hubungan Manusia) Konflik merupakan patologi dan harus dihindari, dan tidak perlu ada antagonisme antara manajemen dan pekerja. Hal ini dikenal sebagai “the Hawthorne Experiments”, Human Relations (Hubungan Manusia) Mayo menemukan bahwa produktivitas akan dapat ditingkatkan jika ada perhatian yang besar pada pekerja. Human Relations (Hubungan Manusia) Mayo mengemukakan manajemen bahwa hendaknya lebih bersahabat dengan pekerja dan ada interaksi sosial yang dibangun, termasuk dalam konteks pemerintah. Human Relations (Hubungan Manusia) Teori human relations telah menjadi sesuatu yang penting dalam konteks publik dan pengaruh teori ini tetap ada dalam konteks manajerialisme. One Best Way (Satu Cara Terbaik) Model tradisional mengasumsikan ada ‘satu cara terbaik’ untuk melakukan administrasi melalui teori birokrasi dan manajemen ilmiah. Model tradisional bersifat kaku, birokratik, dan sibuk berfokus pada struktur dan proses. Penunjukan berdasarkan merit, birokrasi formal, dan asumsi bahwa politik dan administrasi dapat dan harus dipisahkan adalah prinsip-prinsip sistem administratif. Beberapa kritik terhadap model tradisional muncul karena : 1. teori dan praktek dalam model tradisional dipandang tidak lagi memadai bagi manajemen sektor publik. 2. Ada masalah-masalah dengan model tradisional. 7. MASALAH DENGAN MODEL TRADISIONAL 1. Masalah Kontrol Politik 2. Masalah ‘One-Best-Way’ 3. Masalah Birokrasi 4. Masalah Kritik dari Public Choice Theory 1. Masalah Kontrol Politik Pemisahan antara politik (kebijakan) dan administrasi yang diusung oleh Wilson sebetulnya dimaksudkan untuk mencegah menguatnya spoil system. • Akan tetapi, pemisahan yang tegas antara politik dan administrasi dalam kenyataannya kurang realistis. Pemisahan antara politik dan administrasi, atau politisi dengan administrator belum menemukan signifikansinya. • Dalam kenyataannya, hubungan antara pemerintah dan administrasi tidak sesederhana model yang disarankan oleh Wilson dan mungkin sulit sekali untuk dilakukan pemisahan diantara keduanya. • Begitu kompleks hubungan antara politisi dan birokrat. Seperti ditegaskan oleh Peters: politik tidak dapat dipisahkan dari administrasi; administrasi dan kebijakan adalah dua domain yang saling terkait. • Interelasi diantara keduanya dapat dilihat dari sistem administrasi yang dapat mempengaruhi output kebijakan yang dihasilkan oleh sistem politik. • Administrasi bisa mempengaruhi kebijakan (politik), meskipun kebijakan tersebut tidak selamanya tertulis. • Model birokrasi tradisional tidak menggambarkan bagaimana peran manajerial administrator yang begitu luas dalam proses pembuatan keputusan. • Para administrator (public servant) memiliki peran manajerial yang penting, peran yang jauh lebih penting ketimbang sekedar mengatur atau mengikuti instruksi. 2. Masalah One-Best-Way Model administrasi publik tradisional berasumsi bahwa hanya ada satu cara terbaik (one best way) untuk mengatur, yakni melalui teori manajemen keilmuan. birokrasi dan Menurut manajemen keilmuan Taylor, yang dimaksud dengan one-best-way adalah ditentukan dengan mengkaji semua tahap yang ada, mengukur tahap yang paling efisien, dan yang paling penting, menetapkan metode ini sebagai seperangkat prosedur. 3. Masalah Birokrasi Alasan birokrasi dianggap tidak efisien: 1) Ada perbedaan antara praktek dengan prinsip Weber 2) Adanya teori baru tentang perilaku organisasi yang berpendapat bahwa struktur hirarki yang kaku dianggap membebani biaya dan keuntungan serta membatasi kreativitas dan inovasi. 4. Masalah Kritik dari Public Choice Theory Ditinjau dari teori ini, ada dua klaim yaitu: 1) Pertama, bahwa birokrasi pemerintah terlalu membatasi kebebasan individu dan kekuasaan pemerintah perlu dikurangi. 2) Kedua, ditinjau dari aspek ekonomi, model birokrasi tradisional tidak memiliki struktur dan insentif yang memadai yang membuat birokrasi menjadi tidak efisien • Menurut Public Choice Theory, birokrat akan berupaya untuk memaksimalkan manfaat bagi dirinya, yakni meningkatkan kekuasaan, prestis, keamanan, dan pendapatannya dengan memanfaatkan struktur hirarki birokrasi dengan mengesampingkan tujuan organisasi. • Dari asumsi teori ini, adanya ambisi individu akan memberikan hasil yang tidak selaras dengan tujuan dan sasaran organisasi. • Secara umum, argumen yang diberikan public choice theory diarahkan untuk mereduksi birokrasi. Struktur pasar kemudian dijadikan sebagai alternatif dalam sektor publik. • Seperti dikatakan oleh Niskanen: Jika struktur dan insentif dalam birokrasi harus ditinjau kinerjanya, kembali mengapa untuk urusan meningkatkan publik diserahkan saja kepada sektor privat. tidak • dimana struktur dan sistem insentif sekarang berada dan sejumlah pelayanan pemerintah juga dapat dikelola dalam sektor privat. Dari perspetif ini, pelayanan publik harus dipangkas hingga pada titik minimum dengan fungsifungsinya diserahkan kepada sektor privat. KESIMPULAN Model tradisional pernah diterapkan dalam pemerintahan. Model ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan ini dikritisi oleh berbagai kalangan yang mengganggap bahwa model ini sudah kuno dan tidak memadai untuk penerapan manajemen sektor publik di masa sekarang sehingga diperlukan model lain yang lebih kompatibel untuk menggantikan model tradisonal. Model lain ini akan kita bahas dipertemuan selanjutnya. So,, see u next week..... TERIMA KASIH