SISTEM SOSIAL SISTEM SOSIAL adalah merupakan sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang hubungan timbal baliknya kurang lebih bersifat konstan. 1. Dalam setiap sistem sosial ada sejumlah orang dan kegiatannya 2. Orang-orang atau kegiatannya berhubungan secara timbal balik 3. Hubungan yang bersifat timbal balik ini bersifat konstan. – sistem sosial bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, – sistem sosial itu diciptakan oleh manusia, dipertahankan, dan malah diubah atau digantikan oleh manusia. – sistem sosial mempengaruhi perilaku manusia. Secara umum unsur-unsur dari sistem sosial adalah terdiri dari status, peranan, dan perbedaan sosial, akan tetapi sesungguhnya secara lebih luas, sesungguhnya banyak sekali komponen yang terkandung dalam pengertian sistem sosial itu. Fungsi Sosial: setiap bagian dalam sistem sosial itu memainkan peranannya sendiri dalam mempertahankan sistem itu Integrasi Sosisal: Apabila semua bagian dari suatu sistem sosial mempunyai hubungan timbal balik yang pas dan membentuk keseluruhan. Alvin L. Bertrand :ada sepuluh unsur yang terkandung dalam sistem sosial, yaitu sebagai berikut : 1. Keyakinan (pengetahuan) 2. Perasaan (sentimen) 3. Tujuan, sasaran atau cita-cita. 4. Norma 5. Status dan peranan. 6. Tingkatan atau pangkat (rank) 7. Kekuasaan atau pengaruh (power) 8. Sanksi 9. Sarana atau fasilitas 10. Tekanan ketegangan (stress strain) Ankie M.M. Hoogvelt, bahwa masyarakat sebagai suatu tipe sistem sosial dapat dianalisis dari empat fungsinya yang diperlukan, yakni : 1. 2. 3. 4. Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi pemeliharaan pola Integrasi pencapaian tujuan adaptasi Robert M.Z. Lawang dalam hipotetisnya, mengatakan bahwa sistem sosial itu dapat menjamin kebutuhan orang-orang yang terlibat di dalamnya, apabila sistem sosial itu terbatas pada kelompok kecil. Berarti sistem sosial yang dapat menjamin kebutuhan orang banyak secara makro, masih cukup sulit dilaksanakan. KOLOMPOK SOSIAL, KOLEKTIVITAS SOSIAL DAN KATEGORI SOSIAL Kelompok Sosial : • • • • suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang berinteraksi satu sama lain terlibat dalam suatu kegiatan bersama. mereka terikat dalam ruang dan waktu. Kolektivitas. • perasaan solidaritas (kelompok) sosial • mereka memiliki nilai-nilai yang sama • adanya kewajiban moral untuk memenuhi harapanharapan peran (role expectation), Kategori Sosial suatu karakteristik sosial dengan kriteria : – tidak ada interaksi antar anggota, – tidak ada ikatan moral, tidak ada moral bersama yang dimiliki, – tidak ada harapan-harapan peran. ORGANISASI SOSIAL • Stephen Robbins : • Dr. Sondang P. Siagian : • Kast & Rozenweig : Organisasi adalah satuan sosial yang dikordinasi secara sadar, yang tersusun atas dua orang atu lebih , yang berfungsi atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama . Organisasi adalah Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara format terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang disebut bawahan. Organisasi sebagai kegiatan menstruktur dan mengintegrasikan kegiatankegiatan . yang maksudnya bahwa kegiatan orang-orang yang bekerja bersama dalam hubungan yang saling bergantung. Konteks saling berhubungan itu menunjukkan suatu sistem sosial. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa indikator dari organisasi terdiri dari: 1. Pengaturan yang berorientasi terhadap sasaran/tujuan (Goal Arrangement ) orang dengan tujuan 2. Sistem psikososial dimana orang/individu yang berinteraksi dengan kelompok. 3. Sistem teknologis dimana orang/individu atatu kelompok yang memakai pegetahuan dan teknik. 4. Integrasi kegiatan-kegiatan yang terstruktur orang bekerja bersama dalam hubungan –hubungan yang terpola. Jenis Organisasi – Organisasi Sosial – Organisasi Politik – Organisasi kemasyarakatan – Organisasi Kemiliteran – Organisasi Bisnis Organisasi sosial adalah suatu sistem sosial yang : 1. Bersifat langgeng 2. Memiliki identitas kolektif yang tegas; 3. Memiliki daftar anggota yang terperinci; 4. Memiliki program kegiatan yang terus menerus diarahkan ke pencapaian tujuan yang jelas. 5. Memiliki prosedur untuk menerima angota baru dan mengelurkan anggota lama. 4 unsur utama Ilmu Perilaku Organisasi yaitu: 1. Aspek Psikologis, tindakan manusia itu sendiri 2. Adanya bagian lain yang diakui relevan dalam mempelajari tindakan manusia. Misalnya uang merupakan salah satu faktor pertimbangan mengapa orang memasuki organisasi. Dan Sikap (attitude) akan menpengaruhi prestasi orang yang bersangkutan. 3. Perilaku Organisasi sebagai suatu disiplin, mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana organisasi diatur dan siapa yang mengawasi mereka. Oleh sebab itu struktur organisasi memegang peranan penting. 4. Tujuan organisasi, keinginan manager bagi tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan dengan demikian diusahakan agar usaha masing-masing individu selaras dengan tujuan organisasi. Mengapa sosiologi berbicara tentang organisasi sosial ? • Dari difinisi Peter L Berger mengenai apa itu sosiologi, pokok permasalahan yang dibicarakan dalam sosiologi adalah hubungan antara masyarakat dan individu. Sementara kita juga melihat bahwa ada sosiologi yang memberikan tekanan pada masyarakat seperti Durkheim, ada pula yang memberikan tekanannya pada individu seperti Weber. Apakah dalam konsep organisasi ditemukan tiga pokok permasalahan dasar dalam sosiologi yaitu : masyarakat, individu dan hubungan antara keduanya ? Organisasi dan masyarakat Organisasi : Sistem sosial yang memilki identitas kolektif yang tegas,daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas dan prosedur penggantian anggota. Masyarakat : Sistem interaksi, atau keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. semua organisasi dapat disebut masyarakat, tetapi tidak semua masyarakat merupakan organisasi. Organisasi dan individu Organisasi : Sistem sosial yang memilki identitas kolektif yang tegas,daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas dan prosedur penggantian anggota.Organisasi merupakan kenyataan obyektif/eksternal Individu : Subyek yang melakukan sesuatu,yang mempunyai pikiran, yang mempunyai kehendak, subyek yang mempunyi kebebasan; yang memberi arti pada sesuatu; yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Individu merupakan kenyataan subyektif/internal. kesimpulan bahwa : – tanpa individu tidak mungkin ada organisasi; – individulah yang menciptakan organisasi; – individu menciptakan organisasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. – organisasi tidak lain alat saja untuk mencapai tujuan kolektif atau tujuan pribadi. – organisasi bisa bertahan dan bisa juga hilang atau mati. – hubungannya dengan makna/kehendak yang diberikan oleh subyek. – organisasi sering mengunakan paksaan untuk mengontrol perilaku anggota-anggotanya agar tujuan orgnisasi itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. – organisasi juga memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk meningkatkan motivasinya secara sukarela. – individu yang menciptakan organisasi, dan dalam prosesnya organisasi ini selalu menjadi otonom dan kembali memaksa individu yang menciptakannya. Organisasi sosial dapat kita bedakan menurut besar kecil jumlah anggotanya. Jumlah itu cukup penting karena dapat dipakai untuk menentukan sifat interaksi. Walaupun dua orang sudah cukup untuk membentuk masyarakat, namun dua orang tidak cukup untuk membentuk suatu organisasi. Ada empat macam organisasi : – Organisasi kecil yang anggota-anggotanya dapat berinteraksi secara langsung. Jumlah anggota paling banyak adalah 30 orang. Angka ini tidak mutlak, sepanjang mereka dapat berinteraksi secara langsung. Walaupun anggotanya berjumlah 135, organisasi itu tetap disebut organisasi kecil. Namun organisasi ini hanya berlaku untuk masyarakat primitif. Dalam masyarakat modern, angka 30 mungkin cukup tepat untuk menentukan apakah mereka dapat berinteraksi secara langsung atau tidak. • Contoh : Jurusan Menejemen Fakultas Ekonomi UNWIKU. • • • Organisasi sedang yakni organisasi yang terlalu besar untuk memungkinkan perkembangan hubungan antara setiap pasangan anggota tetapi cukup kecil sehingga orang-orang penting dapat berinteraksi secara langsung dengan semua yang lainnya. Jumlah anggota secara kuantitatif untuk orgnisasi sedang ini adalah paling tinggi 1000 orang. Itu berarti 1000 orang adalah terlalu besar jumlahnya sehingga hubungan antara orang dengan orang tidak mungkin dapat berkembang dengan baik, tetapi dengan jumlah anggota yang kurang dari 1000 orang itu, beberapa orang penting misalnya ketua, penasihat dapat berinteraksi secara langsung dengan semua orang. Contoh : Fakultas Hukum UNWIKU Organisasi besar yaitu organisasi yang terlalu besar sehingga setiap anggota tidak dapat berinteraksi secara langsung, tetapi cukup kecil seingga semua orang atau sebagian besarnya dapat dikumpulkan dalam suatu tempat dalam suatu waktu tertentu. Jumlah kuantitatifnya kurang lebih 50.000 orang. Mereka tidak saling mengenal kalau tidak ada tanda pengenal. Contoh : UNWIKU Organisasi raksasa memiliki sangat banyak angggota sehingga tidak mungkin lagi mereka ituu dapat dikumpulkan dalam suatu tempat pada waktu tertentu. Kalaupun mereka dapat dikumpulkan maka mereka sangat tersebar, sehingga tidak mungkin ada hubungan dengan semua orang. Contoh : Departemen Pendidikan Nasional. STATUS Status mempunyai dua arti : 1. Status dilihat sebagai suatu tatanan (order) hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal organisasi. status ini bersifat obyektif. 2. Status yang bersifat subyektif, artinnya status yang dimiliki seseorang itu merupakan hasil dari penilaian orang lain terhadap diri seseorang dengan siapa ia berkontak atau berhubungan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya status seseorang secara subyektif 1. karena kelahiran; 2. karena mutu pribadi; 3. karena prestasi; 4. karena pemilikan; 5. karena otoritas. Ke lima sumber status yang berhubungan dengan penillaian orang secara subyektif, tidak selamanya konsisten untuk seseorang. Konsisten dalam hal ini berarti bahwa kalau menurut kelahiran dia tinggi, maka tidak harus begitu menurut yang lain-lainna. PERAN : adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status atau posisi tertentu dalam organisasi. KEKUASAAN : Weber : “kesempatan yang ada pada seseorang atau sejumlah orang untuk melaksanakan kemauannya sendiri dalam suatu tindakan sosial, meskipun mendapat tantangan dari orang lain yang terlibat dalam tindakan itu”. Etzioni : “kemampuan untuk mengatasi sebagian atau semua perlawanan, untuk mengadakan perubahan-perubahan pada pihak yang memberikan oposisi”. TIGA JENIS KEKUASAAN : 1. Kekuasaan Utilitarian : adalah sifat yang menekankan pada kegunaan dari suatu. Asset utilitarian meliputi pemilikan ekonomi, kemampuan dalam bidang teknik administasi, tenaga kerja dan lain-lain. 2. Kekuasaan Koersif (coercive = memaksa) : Assetnya adalah senjata, tenaga manusia atau badan lainnya yang digunakan oleh ABRI, Polisi atau badan keamanan lainnya. 3. Kekuasaan Persuasif : Kekuasaan persuasif tidak menggunakan paksaan, assetnya adalah antara lain nilai, perasaan atau kepercayaan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. OTORITAS (Wewenang) Wewenang sangat erat hubungannya dengan kekuasaan, dengan wewenang berarti seseorang mempunyai hak untuk melakukan dan menetapkan sesuatu. Jadi wewenang menekankan pada unsur hak, bukan pada kekuasaannya, meskipun kekuasaan dan wewenang tidak bisa dipisahkan. Weber wewenang adalah : “kemungkinan perintah-perintah tertentu (atau semua perintah) yang datang dari sumbersumber tetentu akan ditaati oleh sekelompok orang tertentu”. Perbedaan yang terlihat dalam kekuasaan dan otoritas, yaitu dalam kekuasaan ada perlawanan namun dalam otoritas tidak ada lagi perlawanan yang ada hanyalah ketaatan atau kepatuhan. Weber membedakan tiga macam otoritas 1. Otoritas tradisionil; Didasarkan pada suatu kepercayaan yang sudah mapan akan tradisi-tradisi jaman dulu dan legitimasi status mereka yang menggunakan otoritas yang dimiikinya itu. 2. Otoritas legal rasionil; Didasarkan pada komitmen atau seperangkat peraturan yang diungkapkan secara resmi dan diatur secara impersonal. 3. Otoritas karismatis. Didasarkan pada mutu luar biasa yang dimiliki seorang pemimpin sebagai seorang pribadi.