metode sejarah - mgmpsejarahsmadki

advertisement
PENELITIAN SEJARAH
1
Pokok Kajian Ilmu Sejarah
“Segala hal yang berkaitan dengan
manusia yang memiliki makna sosial
yang terjadi di dalam waktu”
2
Perbedaan Sejarah dan Ilmu-Ilmu
Sosial (Sosiologi, Politik,
Antropologi)
Sejarah bersifat diakronis, artinya
memanjang di dalam waktu, tetapi
dalam ruang yang terbatas
 Sedangkan ilmu-ilmu sosial bersifat
sinkronis, yaitu merentang di dalam
ruang, tetapi dalam waktu yang
terbatas...

3
Lanjutkan...


Jika diibaratkan sejarah adalah bagaikan
film yang terdiri dari rangkaian gambar
yang disatukan oleh sebuah benang
merah, yaitu kisah
Sedangkan ilmu-ilmu sosial seperti
sebuah foto, yaitu deskripsi suatu gejala
sosial yang melibatkan manusia yang
dibentangkan secara detail di dalam suatu
ruang
4
Sejarah Dalam Pengertian
Obyektif dan Subyektif

1.
2.
Secara umum pengertian tentang sejarah dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
Sejarah dalam arti subyektif
Sejarah dalam arti obyektif
Dalam ucapan “sejarah berulang” rupanya yang
dimaksud adalah sejarah dalam arti obyektif,
sedang “kita perlu belajar dari sejarah” lebih
menunjukkan sejarah dalam arti subyektif
5
Sejarah Dalam Arti Subyektif




Sejarah dalam arti subyektif adalah suatu
rekonstruksi, yaitu suatu uraian atau cerita yang
disusun oleh pengkisah atau penulis
Disebut subyektif tidak lain karena sejarah memuat
unsur-unsur subyektif dari penyusunnya
Baik pengetahuan maupun gambaran sejarah
adalah hasil kegiatan rekonstruksi dari seseorang
Maka sejarah dalam arti subyektif memuat sifatsifat, gaya bahasa, struktur pemikiran dan
pandangan dari orang yang membuatnya
6
Sejarah Dalam Arti Obyektif




Sejarah dalam arti obyektif merujuk kepada
kejadian atau peristiwa itu sendiri
Kejadian itu terjadi sekali dan tidak dapat
diulang lagi
Bagi orang yang berkesempatan mengalami
suatu kejadian, maka ia hanya dapat mengamati
sebagian dari totalitas kejadian tersebut
Keseluruhan proses sejarah terlepas dari
subyek manapun juga, jadi obyektif dalam arti
tidak memuat unsur-unsur subyek
7
Pengertian Tentang
Metode Sejarah



Secara umum metode berkaitan dengan masalah
“bagaimana orang memperoleh pengetahuan”
Ilmu sejarah seperti ilmu-ilmu lainnya mempunyai
unsur yang merupakan alat untuk mengorganisasi
seluruh tubuh pengetahuannya serta menstrukturasi
pikiran, yaitu metode sejarah
Menurut Louis Gottschalk definisi dari metode
sejarah ialah: “proses menguji dan menganalisis
secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau”
8
Empat Tahapan
Dalam Metode Sejarah
1. Heuristik  Pencarian Sumber.
Berasal dari bahasa Yunani: Heuriskeun,
yang artinya mencari, menemukan.
Dengan demikian heuristik adalah proses
mencari, menemukan, dan menghimpun
bukti-bukti sejarah.
2. Kritik  Proses pengujian dan penilaian
Terbagi dalam dua langkah, yaitu kritik
ekstern, dan kritik intern…
9
Lanjutan…
3.
4.
Interpretasi  Proses memahami makna
yang sebenarnya dari pada bukti-bukti
sejarah yang telah dinilai
Historiografi  Penyajian pemikiran baru
berdasarkan bukti-bukti yang telah dinilai
itu dalam bentuk tertulis
10
Metodologi



Metodologi berkaitan dengan soal “mengetahui
bagaimana harus mengetahui”
Secara implisit metodologi mengandung unsur
teori
Penggunaan metodologi menyebakan adanya
pendekatan antara sejarah dan ilmu-ilmu sosial
11
Pentingnya Metodologi



Pada tahap awal suatu pengkajian, peneliti
hendaknya menentukan cara bagaimana
hendak mendekati obyek studinya
Sehubungan dengan itu peneliti perlu dilengkapi
dengan alat-alat analitis, konseptual, dan teoritis
Dengan demikian ia dapat mengamati obyek
studinya dengan perspektif yang terstruktur,
sehingga mampu mengungkapkan berbagai
aspek dari obyek penelitiannnya
12
Pengkajian sejarah yang
menggunakan metodologi akan
lebih mampu melakukan
eksplanasi (penjelasan) daripada
yang membatasi diri pada
pengungkapan bagaimana
sesuatu terjadi atau menguraikan
kejadian sebagai narasi (cerita)
13
Rapproachement
(Saling Mendekati)



Pada mulanya sejarah sebagai ilmu, yang telah
muncul sejak jaman Yunani kuno, hampir tidak
menggunakan teori
Hal ini karena selama berabad-abad penulisan
sejarah cukup dengan menggunakan common
sense (akal sehat) dan bahasa umum seharihari
Dalam perkembangannya, terutama sejak abad
ke-20, sejarah mulai banyak menggunakan
teori-teori yang berasal dari ilmu-ilmu sosial…
14
Lanjutan…



Sebaliknya ilmu-ilmu sosial juga dalam
perkembangannya banyak menggunakan
bahan-bahan
sejarah
untuk
menarik
generalisasi untuk menghasilkan teori
Kecenderungan-kecenderungan
ini
menyebabkan terjadinya rapproachment
(saling mendekat) antara sejarah dan ilmuilmu sosial
Bagi studi sejarah, proses ini memberi
banyak keuntungan dan memperbesar
produktifitas penulisannya
15
Pendekatan Sejarah



Sebuah gejala sejarah yang kompleks
dapat didekati dari berbagai macam aspek
Setiap penggambaran terhadap gejala
sejarah yang kompleks menuntut adanya
pendekatan yang memungkikan seleksi
data yang yang diperlukan
Suatu seleksi yang baik akan dipermudah
dengan adanya konsep-konsep yang
berfungsi sebagai kriteria
16
Pemaparan Sejarah



Pemaparan atau deskripsi sejarah sebagai
suatu proses mengungkapkan fakta-fakta
tentang apa, siapa, kapan, dimana dan
bagaimana
Pemaparan
sejarahtidak
menyajikan
semua fakta secara terperinci
Fakta yang disampaikan adalah yang
relevan dengan pendekatan yang dipilih
17
Contoh Pendekatan Sejarah



* Pendekatan ekonomi mengutamakan untuk melihat
sejarah dari aspek hubungan pertukaran barang,
pengamulasian modal, pengorganisasian produksi,
pelembagaan sistem moneter, dan sebagainya
* Pendekatan antropologi meneropong nilai-nilai budaya
suatu masyarakat, sistem kekeluargaan, sistem
kepercayaan, gaya hidup dan sebagainya
* Pendekatan sosiologi mengungkap segi-segi yang
berkaitan dengan golongan sosial, hubungan antar
kelompok, peranan dan starus sosial, konflik sosial, dan
sebagainya
18
Pandangan Ranke
Mengenai Sejarah


Sejarawan Jerman, Leopold Van Ranke,
mengemukakan diktum bahwa sejarawan
menulis “wie es eigentlich gewesen”
(sebagaimana sebenarnya terjadi)
Artinya sejarawan harus tunduk kepada
fakta, harus punya integritas, dan harus
obyektif (imparsial atau tidak memihak)…
19
Lanjutan…


Dia mengeluarkan diktum itu pada abad
ke-19, yaitu ketika pengaruh filsafat
positivisme sangat dominan
Maksud Ranke dengan diktumnya itu ialah
agar ilmu sejarah sama obyektifnya
dengan ilmu-ilmu alam
20
Imparsial (tidak memihak)


Menurut Marc Bloch dalam Historian’s Craft
ada dua masalah dalam imparsialitas, yaitu
imparsialitas itu sendiri dan sejarah sebagai
suatu rekonstruksi yang tidak bisa lepas dari
analisi (interpretasi)
Bagi sejarawan, imparsialitas terbatas pada
observasi dan penjelasan, dan selesailah
tugasnya…
21
Lanjutan…



Berbeda dengan hakim di pengadilan yang
berpegang
pada
kitab
undang-undang,
sejarawan
bekerja
dengan
berdasarkan
pemahamannya sendiri
Jika tugas utama dari hakim adalah mengadili,
maka tuga utama dari sejarawan adalah
memahami dan menjelaskan
Maka dengan demikian jangan dianggap sebagai
kekurangan kalau penjelasan antara seorang
sejarawan dengan yang lainnya tidak sama,
karena justru itulah kekuatan dari sejarah
22
Download