Krisis Global dan Indonesia

advertisement
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hokum Nasional
Jl.May.Jen. Sutoyo -Cililitan- Jakarta J:imur
I Hari!fgl:
Somber: kOHf'fS"
/<171-tt'S_, tf-ol-
~t.f
Subjek: ck:OtVOHtN!if:roN17L- kP-./.f'f5i(3LOt~JIJL
Hlm/Kol:
Bidang:
Krisis Global dan
Indonesia
-...,.,_~..... ,,.,
··-
'
. -
•
.,
'
.,
•
~""---=---.-___:___:_-
- • .••
~..._
••, _ .... .,,... __ ._....,. ... _~· ,.k
Oleh ANWAR NASUTION
--------
risis ekonomi dunia yang
tengah terjadi dewasa ini
bersumber dari tiga jenis
krisis yang terjadi di negara industri maju, terutama Eropa,
Amerika Serikat, dan Jepang.
;u;t<.lrnegara Dana digunakan negara-negara pinggiran untuk membelanjai ekspansi defisit anggaran negara dan kredit
perbankan. Sebagian besar ekspansi dana
perbankan itu untuk membangun sektor
real estat. Seperti di sektor negara, real
estat tak dapat diekspor dan produktivitas
pun lebih rendah dibandingkan sektor
Krisis ekonomi di zona euro merupapenghasil komoditas ekspor. Daya saing
' kan gabungan an tara tiga krisis yang saling ekonomi negara pinggiran kian merosot
kait-mengait: krisis fiskal, krisis perbankkarena tingginya tingkat upah dan bantuan, dan pertumbuhan ekonomi rendah.
an sosial yang sangat membebani anggarKrisis Yunani merupakan krisis fiskal ka- ' an negara. Sebaliknya, pasar tenaga kerja ,
rena pemerintah tak mampu melunasi
di Jerman lebih flcksihcl dan jaminan ·
pokok serta bunga utang yangjatuh waktu.
sosialnya sudah diperbaiki sehingga tak
Karena sudah terikat unifikasi moneter
terlalu memberati keuangan ncgara.
yang menggunakan mata uang euro, ke-17
Berbeda dengan Jerman, ncgara-negara
negara anggotanya (termasuk Yunani) tak
pinggiran juga tak mampu memperluas
' lagi dapat menetapkan kebijakan monebasis industri manufakturnya ke negaternya sendiri, yang telah dialihkan dari
ra-negara bekas Eropa Timur untuk mebank sentral nasional masing-masing nemanfaatkan tenaga kerja murah dengan
gara anggota ke the European Central
tingkat keterampilan yang tinggi di negaBank (ECB), bank sentral untuk semua
ra-negara tersebut. Dengan adanya penegara anggota zona euro.
ngembangan basis industrinya itu, Jerman
Oleh karenanya, Yunani dan negara-nedapat meningkatkan ekspor mesin-mesin,
gara anggota zona euro lain tak dapat
alat-alat berat serta mobil mewah ke Asia
melakukan devaluasi untuk menggerakyang perekonomiannya tumbuh pesat.
kan kembali perekonomiannya, seperti
Krisis ekonomi AS dan Jepang bersumhalnya Indonesia saat krisis 1997-1998.
ber dari krisis politik dalam negeri. Krisis
Krisis keuangan di negara-negara pingsub-prime mortgages di AS tahun
giran Euro (Irlandia, Portugal, Spanyol,
1997-1989 sudah dapat diatasi dengan meItalia) pada awalnya beru.pa krisis industri
nambah modal bank-bank beserta nasa- .perbankan. Seperti Indonesia tahun 1997,
bahnya, seperti asuransi AIG dan pabrik ·
krisis perbankan kemudian menimbulkan , mobil General Motor. Partai-partai politik :
kredit fiskal karena besarnya biaya pem- ·1 di kedua negara itu tak
·
bersihan buku bank yang mengalami krisfs ! sepakat tentang sebedan memulihkan kecukupan modal dasar- rapa cepat menaikkan
nya. Seperti halnya Yunani, tingkat suku pajak dan mengurangi
bunga di kelompok negara pinggiran me- ': pengeluaran negara
nurun drastis setelah terjadi integrasi pa- untuk mengurangi desar keuangan dan mulai berlakunya mata fisit APBN. Defisit
APBN yang terlalu ceuang euro 1 Januari 1999.
Penurunan suku bunga terjadi karena pat dikurangi dapat
derasnya dana yang mengalir dari nega- menimbulkan resesi
ra-negara kaya di belahan utara (Skandi- ekonomi (fiscal clijj).
navia, Jerman, Belanda, dan Perancis). Tak ada masalah bagi
Sebagian dana itu berupa pinjaman bank ' kedua negara itu un- - - tuk membelaniai de-
K
1:2.~- F
?
Sambungan
Sumber:
Harirf_gl :
Hlm/Kol:
fisit APBN ataupun I
'
:
melunasi utang ne- "-'~!\'
garanya. AS dapat
t..
'!;,,,.
mencetak uang atau
menjual obligasi hampir tanpa batas karena mata uangnya
berlaku di seluruh dunia dan seluruh bank
sentral termasuk China dan BI menempatkan cadangan luar negerinya dalam
obligasi pemerintah negara itu. Jepang
memiliki Bank Tabungan Pos yang dapat ,
menyerap sebagian hc,ar obligasi pemerintahnya yang seluruhnya dinyatakan dalam satuan mata uang nasionalnya.
mintaan ekspor Indonesia adalah akibat dari pemirunan ekspor China
dan India ke AS, Eropa,
dan Jepang yang tengah
dilanda krisis. Penurunan permintaan bahan
bakujuga teDadikarena
berkurangnya kegiatan
industrialisasi, mekanisasi. serta urbanisasi
akibat dari penurunan
ekspor serta tingkat laju
pertumbuhan di kedua •
. d
.
Z''"
. .•.
negara.
Dampa k pa da ekonom1 In ones1a
"'~ -Y
Nilai tukar efektif ruKrisis ekonomi global telah dan akan
piah yang sempat meterns memperbesar defisit neraca pem.
JITET
nguat beberapa waktu
bayaran luar negeri Indonesia yang pada
lalu merupakan disingilirannya menurunkan tingkat laju persentif bagi peningkatan produksi serta ·
tumbuhan ekonomi serta penciptaan Iaekspor nonbahan mentah, terutama di ·
pangan kerja. Defisit ncraca bcrjalan itu
industri manufaktur. Upaya peningkatan
harus ditutup dengan menggunakan caproduktivitas dan memerangi biaya tinggi ,
pun tak ada. Pada masa Orde Baru, ekspor
dangan luar negeri kita yang tak besar
jumlahnya. Alternatif lain, mclakukan denonmigas padat karya (terutama tekstil,
valuasi rupiah yang dapat menimbulkan
pakaian jadi, dan alas kaki) dirangsang
inflasi. Kenaikan laju int1asi 2013 tak dapat
melalui devaluasi rupiah secara reguier
dihindarkan a.kibat gahungan kian meledan upaya peningkatan produktivitas serta
mahnya kurs rupiah yang menaikkan hardaya saing. Penanaman modal asing yang
masuk dewasa ini terutama di sektor perga hanmg impor. kenaikan upah tenaga
keDa yang sangat tinggi tanpa diimbangi
tambangan untuk mendapatkan akses papeningkatan produktivitas, kenaikan harda sumber energi dan bahan mentah.
ga BBM yang subsidinya sudah mencapai
Berbeda dengan negara tetangga, Indoseperlima pcngeluaran pemerintah pusat.
nesia tak ikut se1ta dalam rantai pasokan
Krisis ekonomi internasional memeglobal (global supply chains) sehagai prongaruhi ekonomi nasional melalui neraca
duscn komponen dan suku cadang elekpembayaran iuar negeri, haik berupa neratronik dan otomotifuntuk dirakit di China
ca berjalah maupun neraca modal. Defisit
guna menghasilkan produk jadi yang dincraca berjaian kian membcsar karena
ekspor terutama ke AS dan Eropa. Modal
adanya penurunan ekspor ataupun kirimasingjangka pcndek yang masuk ke Indoan T.KI dari luar negeri (remittances) ke
nesia tcrutama membcli SUN, SBI, saham
kampung halamannya. Sclain krcdit bank,
ataupun obligasi swasta dan kredit pada
remittances salah satu sumber pcmbelanbank-bank dlln usal1a nasional.
Likuiditas global yang tersedia sangat
jaan pengeluaran konsumsi domcstik di
daerah asal TKI. Sumbcr pembelanjaan
bcsar dewasa ini karena bank sentral di ihS,
lain pengeluaran domestik adalah pcnge- , Eropa, dan Jepang memompakan likuidiluaran pemerintah. tcrmasuk untuk mem- · tas jangka pendek untuk membantu likuibantu kelompok miskin. Berbeda dengan , ditas industri perbankan dan menurunkan
tingkat suku bunga hingga mendckati no!
masa Orde Baru, pemerintah kini mengatasi kemiskinan lewat bantuan langsung
persen. Pcrbaikan likuiditas perbankan
(BLT) dan beras untuk kclompok miskin
serta penurunan suku bunga ini diharapkan dapat merangsang peningkatan kegi(Raskin). Pemerintah Ordc Baru mengatasi kemiskinan melalui upaya peningatan ekonomi, melalui peningkatan konkatan produktivitas dan produksi, scperti
sumsi dan investasi masyarakat. Kebijakan
program bimas serta penciptaan lapangan
moneter yang ekspansif seperti ini ditempuh karena, akibat dari kegaduhan politik,
kerja pada industri manufaktur padat karya, puskesmas, dan pendidikan.
kebijakan fiskal tak dapat dipcrluas guna
Karena ketergantungan yang tinggi pa- · mendorong kegiatan ekonomi. Ekspansi
da impor barang konsumsi, bahan baku · likuiditas dilakukan oleh Bank Sentral
ataupun barang modal impor, nilai impor Jepang dan AS dengan mengintroduksi
tak dapat segera diturunkan secepat penu- · quantitativP easing yang dapat membeli
runan ekspor. Dewasa ini, ekspor Indone- i langsung obligasi pemcrintah di pasar prisia sangat tergantung pada sekelompok r mer. Sebagaimana di Indonesia, ECB yang
kecil bahan mentah (batubara, migas, mi-' independen hanya boleh membeli obligasi
nyak kelapa sawit, karet, dan tembaga), · negara melalui pasar sekunder. Injeksi
terutama ke China dan India, selain Je- likuiditas di Zona Euro dilakukan ECB
pang, Korsel, dan Taiwan. Penurunan per- lewat fasilitas kredit likuiditas jangka panjang. Meski likuiditas melimpah·rlan ting-
'1l
"
j
Sambungan
Sumber:
i
Hariffgl:
kat bunga sangat rendah. perbankan di
zona euro tak dapat melakukan ekspansi
kredit karena kekurangan modal dan ketakutan pada peningkatan rasio kredit bermasalah.
Pembelian obligasi serta saham perusahaan Indonesia oleh pemodal asing
kian berkurang karena, selain didominasi
sektor pertambangan dan perkebunan
yang produknya sedang merosot, pemodal
asing pun masih meragukan tata kelola
perusal-man Indonesia. Gabungan antara
keperluan peningkatan modal di kantor
pusat dan keraguan atas kualitas investasi
pada perusahaan Indonesia dapat mengurangi pemasukan modal jangka pendek ke
Indonesia ataupun memicu arus baliknya.
seperti kita alami 1997, berhentinya mendadak pemasukan modal jangka pendek
dan arus baliknya bisa langsung meningkatkan kurs rupiah. Kurs rupiah yang
sangat tinggi membangkrutkan industri
perbankan, dunia usaha serta memberatkan keuangan negara yang sangat tergantung pinjaman luar negeri.
Langkah penting
Ada heberapa hal yang perlu dilakukan
untuk menghadapi krisis global dan mempertahankan momentum pertumbuhan
ekonomi nasional. Pertama, membangun
lembaga andal. Untuk menurunkan biaya
transaksi pasar perekonomian Indonesia,
tertib hukum perlu ditegakkan agar dapat
melindungi hak milik individu dan memaksakan berlakunya kontrak perjanjian.
Kegagalan pasar harus ditiadakan dengan
menegakkan aturan main secara tegas dan
adiL Krisis perbankan yang terus-menerus
teijadi sejak kasus BLBI, Bank Bali, dan
Bank Century harus dihentikan untuk
mengurangi tekanan pada anggaran negara. BUMN dan BUMD perlu dikorporatisasi dan dibuat jadi profesional agar
mampu bersaing di pasar dunia.
Kedua, mengendurkan disiplin anggaran untuk membangun infrastruktur. Re-
l
! HlmfKol:
sep stabilitas ekonomi makro Uni Eropa
yang kita gunakan melalui program IMF
1997-2003 sangat ampuh untuk memulihkan kembali stabilitas ekonomi makro dan
memeliharanya hingga saat ini. Dalam
pelaksanaan, defisit APBN jauh di bawah
nilai maksimum 3 persen PDB dan rasio
utang hanya sekitar 27 persen PDB, di
bawah batas maksimum 60 persen. Strategi seperti ini baik untuk citra sebagaimana
tecermin dari kenaikan peringkat SUN di
r pasar dunia dan menurunkan tingkat suku
bunganya. Namun, korban strategi itu adalah tak adanya anggaran untuk membangun infrastruktur yang diperlukan. Akibatnya, biaya logistik sangat mahal sehingga investasi baru terhambat dan program
MP3EI hanya mimpi kosong belaka.
Ketiga, memangkas subsidi BBM yang
salah sasaran. Subsidi BBM seyogianya
untuk meningkatkan infrastruktur ekonomi, p~mdidikan, dan kesehatan masyarakat. Keempat, lemahkan nilai tukar efektif
rupiah. Nilai tukar efektif rupiah perlu
terus-menerus diperlemah secara perlahan agar dapat memberikan insentif bagi
i. produsen komoditas ekspor. Penurunan
nilai tukar efektif itu tidak saja dapat
; dilakukan lewat devaluasi eksternal atau
mengubah nilai tukar nominal rupiah,
tetapi juga bisa lewat devaluasi internal
dengan memangkas ekonomi biaya tinggi,
seperti pungli, korupsi, serta tingkat upah
tenaga keija yang berlebihan. Kelima, merangsang investasi dan penanaman modal
di manufaktur merupakan cara terbaik
menciptakan lapangan kerja di dalam negeri untuk menyerap tenaga keija yang
sangat besar. Investasi harus diarahkan ke
industri padat karya yang berorientasi
pengaitan Indonesia pada rantai pasokan
global dan mengolah sumber daya
alam yang dapat dilakukan oleh TKI
· yang kurang terdidik dan kurang terampil
itu.
ANWAR NASUTION
Guru Besar Fakultas Ekonomi UI
.
·
·
.
·
Download