FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 73 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi Yunita Lienarti Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak—Pada perencanaan keuangan Bapak Sugiyanto dapat dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Sugiyanto tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, dana melahirkan, dana pendidikan anak, dana membeli mobil, dana membeli rumah dan dana pensiun dengan cara mengoptimalkan alur dana dan aset yang sudah ada. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang sesuai yaitu: Tabungan BritAma, Reksa dana TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, dan Panin Dana Maksima. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa alur dana yang positif dan adanya aset yang memadai merupakan modal utama yang membuat keluarga Bapak Sugiyanto akan mudah mencapai tujuan-tujuan investasinya. Kata kunci—Perencanaan Keuangan, Tabungan, Reksa Dana. Abstract—At Mr. Sugiyanto financial planning, it can be seen that the assets owned by client can be considered as being adequate assets and the problems faced is the allocation of assets has not been optimal. The basic purpose of this planning was to assist Mr. Sugiyanto in achieving the financial goals in his life. These goals were the emergency fund, childbirth fund, funds to buying a car, funds to buying a house, and pension fund. It is done by optimizing his assets and cash flow allocation. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended the following products for his fund allocation: BritAma Saving, Mutual Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, and Panin Dana Maksima. By having positive cash flow and adequate assets, Mr.Sugiyanto may be able to achieve all of their investment goals. Keywords— Financial Planning, Saving Account, Mutual Fund. 1. PENDAHULUAN PADA zaman modern ini, kita semakin dipermudah untuk mendapatkan segala yang dibutuhkan sehingga kita terlalu konsumtif dan tidak bisa memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting dan akhirnya terjadi kesulitan dalam mengatur pengeluaran, menyebabkan hidup tanpa ada tabungan atau investasi, tidak ada perencanaan yang bijak, membuat kondisi keuangan menjadi ‘besar pasak daripada tiang’ dan pada akhirnya apa yang menjadi tujuan utama tidak tercapai. Demikian halnya dalam sebuah keluarga, kebutuhan hidup akan semakin banyak dan merencanakan keuangan dengan menyusun mana yang menjadi prioritas merupakan suatu keharusan dan mulai berfikir tentang investasi juga tidak kalah pentingnya. Semakin dini seseorang memulai investasi pada produk keuangan akan memberikan peluang yang semakin besar untuk mencapai tujuan keuangan yang dinginkannya. Perencanaan keuangan membantu atau memfasilitasi keluarga untuk dapat mengenali tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh sebuah keluarga. Dengan membuat suatu perencanaan keuangan secara keseluruhan, setiap orang akan bisa lebih fokus dan bisa mengendalikan keuangannya yang dapat memberikan keuntungankeuntungan baik bagi diri sendiri maupun keluarganya. Klien lahir di Sidoarjo, 1 Januari 1978 menikah dengan Ida Lia yang lahir di Surabaya, 17 Maret 1978 dan memiliki seorang anak yang bernama Agustine Candra lahir di Surabaya, 8 November 2006 berusia 7 tahun yang saat ini sedang menempuh Sekolah Dasar di Kartika Surabaya. Klien memiliki usaha dibidang kerajinan tangan yang baru dirintis bersama dengan istri selama 4 tahun. Dalam usaha ini, istri klien ikut membantu dalam proses produksi kerajinan tangan. Berdasarkan kuesioner profil risiko Trimegah Sekuritas yang telah diisi, klien termasuk tipe investor yang memiliki profil risiko konservatif moderat. Kelompok konservatif moderat mengutamakan pada keutuhan nilai pokok investasi, tapi mulai bersedia menerima fluktuasi investasi dalam jangka pendek untuk mendapatkan hasil yang lebih dari produk regular perbankan. Dengan alokasi aset sebesar 10% reksadana jenis pasar uang, 65% reksadana jenis pendapatan tetap, 15% reksadana jenis campuran, dan 10% reksadana jenis saham. 2. TEORI PENUNJANG Di tengah masyarakat yang terus berkembang dengan berbagai kebutuhan hidup yang tinggi, menuntut kita untuk bisa mengelola keuangan secara sehat agar apa yang menjadi tujuan utama tidak terabaikan dan semua ini tentu saja memerlukan perencanaan keuangan yang baik. Menurut Madura (2007), “Personal finance (also referred to as personal financial planning) is the process of planning your spending, financing, and investing to optimize your financial situation” Menurut Senduk (2008, p.4) ada beberapa alasan mengapa perencanaan keuangan itu sangat dibutuhkan, diantaranya : 1. Adanya tujuan keuangan yang perlu dicapai. 2. Tingginya biaya hidup saat ini. 3. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun. 4. Keadaan perekonomian tidak akan selalu baik. 5. Fisik manusia tidak akan selalu sehat. 6. Banyak alternatif produk keuangan. Menurut FPSB (2007), perencanaan keuangan meliputi tiga bagian penting yaitu: FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 1. Mengevaluasi kesehatan dan proses keuangan keluarga (Family Financial Health and Prospect), bertujuan untuk menyehatkan keuangan keluarga sekaligus menjadikan keuangan keluarga agar dapat memiliki masa depan keuangan. 2. Menentukan tujuan keuangan keluarga (Family Purpose), menjabarkan semua mimpi keluarga dan menentukan tujuan yang dipilih atas mimpi tersebut, karena tidak semua mimpi dapat diwujudkan oleh keluarga. 3. Menyusun rencana investasi (Investment Planning), menyusun rencana investasi yang meliputi menentukan tujuan investasi, mengukur profil risiko klien, memilih produk investasi, menentukan proteksi atas rencana investasi. Perencana keuangan bertugas mengembangkan dan mengimplementasikan secara total dan terkoordinasi keuangan klien untuk mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh. Dalam melaksanakan tugasnya, perencana keuangan fokus pada kebutuhan klien. Berbeda dengan broker saham, agen asuransi yang menjual produk keuangan dengan cara yang agresif tanpa memperhatikan kebutuhan dan kemampuan klien. Perencana keuangan melakukan dua proses interview yaitu meneliti dan memprioritaskan kebutuhan seseorang, lalu melakukan review kemampuan keuangan yang bersangkutan sebelum memberikan solusi keuangan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan klien. Ada 4 jenis Reksadana berdasarkan jenis investasinya yang dikenal di Indonesia, yaitu: 1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) Adalah Reksa Dana yang menempatkan investasinya sebesar 100% pada efek pasar uang. RDPU memiliki risiko investasi yang paling rendah dibandingkan reksadana lainnya sehingga cocok bagi investor yang tidak berani mengambil risiko. Dana diinvestasikan pada instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, NCD, dan surat hutang jangka pendek lainnya yang berjangka kurang dari satu tahun. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) Adalah Reksa dana yang menginvestasikan sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka panjang, dan sisanya diinvestasikan pada pasar uang. Secara historis, reksa dana ini pertumbuhannya relatif lebih stabil dan mempunyai fluktuasi yang lebih rendah dari RDS. 3. Reksa Dana Campuran (RDC) Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek ekuitas di pasar modal. Reksa dana ini diperuntukkan bagi investor yang ingin mempunyai exposure di saham dan di pendapatan tetap. Tingkat pengembaliannya dari tahun ke tahun sedikit berfluktuatif tetapi relatif pertumbuhannya lebih stabil dibandingkan reksa dana saham. RDC memiliki tingkat risiko moderat. 4. Reksa Dana Saham (RDS) Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Reksadana ini sesuai untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai dana investasinya yang maksimal dalam jangka 74 panjang (growth fund). Tingkat pengembalian hasil investasinya dari tahun ke tahun sangat bervariasi dan cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan kondisi pasar dan ekonomi yang terjadi.RDS memiliki tingkat risiko yang tinggi. 3. METODOLOGI PENELITIAN Menurut Financial Planning Standards Boards Indonesia (2007), proses perencanaan keuangan meliputi 6 langkah proses yang akan membantu klien untuk melihat gambaran besar dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya. Dengan menggunakan keenam langkah proses ini perencana keuangan dapat memperoleh profil risiko klien dan juga goal/tujuan klien. Proses ini dapat kita lihat dari skema sebagai berikut: Mengidentifikasi Hubungan Dengan Klien Memonitor Perencana Keuangan Menentukan Tujuan & Mendapatkan data Melakukan Implementasi Perencana Keuangan Analisa & Evaluasi Status Keuangan Klien Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Gambar 1. Proses Perencanaan Keuangan Sumber: FPSB (2007, p. 7) 1. Mendefinisikan Hubungan Dengan Klien Saat bertemu dengan klien, perencana keuangan menjelaskan siapa dirinya, jasa perencanaan keuangan yang diberikan, termasuk tujuan perencanaan tersebut dan bagaimana dia memberikan jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar klien mengerti peran, tugas serta pelayanan si perencana keuangan demi keuntungan klien itu sendiri. 2. Menentukan Tujuan Dan Mendapatkan Data Perencana keuangan mulai menanyakan informasi mengenai situasi keuangan klien melalui wawancara langsung maupun tidak langsung. Kemudian perencana keuangan bersama-sama dengan klien menentukan tujuan keuangan klien serta jangka waktu yang diinginkan oleh klien untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil risiko dan menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut kepada klien. 3. Analisa Dan Evaluasi Status Keuangan Klien Informasi yang telah didapat dari klien perlu dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan situasi klien saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan klien. Analisa yang dilakukan adalah analisa aset, kewajiban dan arus kas. Dari kuesioner profil risiko yang diisi klien, diketahui bahwa beliau termasuk tipe investor konservatif moderat. 4. Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Rekomendasi perencanaan keuangan yang diberikan dititikberatkan pada tujuan keuangan klien berdasarkan informasi yang diberikan dan akan dipelajari bersamasama oleh perencana keuangan dan klien. Tujuannya adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut sehingga klien dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar. 5. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan Perencana Keuangan dan klien harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan. FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 Perencana Keuangan dapat melakukan koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien dan professional lainnya, seperti notaris/pengacara, akuntan atau pialang saham. 6. Memonitor Perencanaan Keuangan Klien dan Perencana Keuangan harus sepakat akan rencana memonitor perkembangan investasi klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila disetujui, Perencana Keuangan harus meninjau dan melaporkan perkembangan yang terjadi kepada klien secara berkala. Perencana Keuangan membagi tujuan klien dalam tiga kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain: dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah dana melahirkan anak kedua. Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang adalah dana pendidikan anak pertama, dana pendidikan anak kedua, dana membeli mobil pick up, dana membeli rumah dan dana pensiun. Tabel berikut ini menunjukkan tujuan investasi klien berdasarkan jangka waktu dan prioritas. Tabel 1. Tujuan Investasi Klien Berdasarkan Informasi yang telah didapatkan dan hasil diskusi bersama dengan klien, maka dibuatlah tabel prioritas seperti di bawah ini beserta dengan sumber dana yang memungkinkan untuk mendanai semua tujuan dari keluarga ini, Berikut ini adalah tabel prioritas beserta pendanaannya: Tabel 2. Tabel Prioritas dan Pendanaan Sesuai dengan profil yang dimiliki oleh klien, maka dapat dipilih komposisi produk sebagai berikut: Tabel 3. Produk Jangka Menengah 75 Tabel 4. Produk Jangka Panjang [ 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Kondisi keuangan klien sebelum dilakukan perencanaan keuangan dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang kemudian akan dilakukan analisa serta pembahasan terhadap ketiganya. Sebelum dilakukan perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki oleh klien Rp 344.590.000,00. Di mana total aset tersebut terdiri aset lancar sebesar Rp 67.500.000,00 atau sebesar 19,59% dari total aset, aset investasi sebesar Rp 132.090.000,00 atau sebesar 38,33% dari total aset, dan sisanya merupakan aset penggunaan pribadi sebesar Rp 145.000.000,00 atau sebesar 42,08% dari total aset. Kondisi neraca keuangan klien ini dapat dikatakan cukup baik, karena tidak mempunyai kewajiban apapun, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, pengalokasian aset masih belum optimal. Hal ini terlihat dari proporsi aset penggunaan pribadi hingga lebih dari 40%. Aset penggunaan pribadi ini tidak memberikan return yang cukup baik. Maka dari itu, diperlukan pengalokasian ulang, sehingga aset klien benar-benar optimal dan menghasilkan neraca yang lebih baik. Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional berupa biaya hidup sehari-hari selama setahun adalah sebesar Rp 73.960.000,00 atau sekitar 25% dari total penghasilan per tahun. Pengeluaran untuk aktivitas investasi aktivitas pendanaan tidak ada atau 0%. Setelah pengeluaranpengeluaran tersebut, disposable income yang tersisa selama setahun sebesar Rp 226.040.000,00 atau sekitar 75% dari total penghasilan per tahun. Agar perencanaan keuangan yang sistematis dapat dilakukan dengan baik maka, setiap tujuan keuangan klien diuraikan dan dianalisa secara rinci. 1. Dana Darurat Dana darurat adalah suatu dana yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pada saat kritis atau darurat. Dana darurat perlu disediakan mengingat keeadaan darurat tidak dapat kita prediksi secara tepat. Setiap keluarga atau individu wajib memiliki dana darurat, hal ini dikarenakan fungsi dana darurat yang dapat menggantikan kebutuhan hidup untuk sementara waktu apabila penghasilan keluarga terhenti. Menurut Financial Planning Standard Board 2007, koefisien yang sesuai untuk keluarga kecil dengan 1-2 anak adalah 3-6 kali pengeluaran bulanan. 2. Dana Membeli Mobil Pick Up Klien menginginkan untuk membeli sebuah mobil Daihatsu Gran Max PU 2 tahun lagi dengan harga saat ini adalah Rp Rp. 97,700,000. Tingkat kenaikan harga mobil ini diperkirakan 15% per tahun, sehingga pada tahun 2015 harga mobil ini akan menjadi sebesar Rp129,208,250. Dana ini merupakan dana jangka menengah dengan menggunakan aset dengan return 15,71% per tahun dan disposible income dengan return sebesar 17,47% per tahun. FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 3. Dana Melahirkan Anak Kedua. Bapak Sugiyanto berencana memiliki anak kedua pada tahun 2016 sehingga perlu mempersiapkan dana persalinan. Persalinan direncanakan akan dilakukan secara caesar di RS RKZ Surabaya dengan total biaya sebesar Rp. 13.000.000. Dengan asumsi inflasi 10%, maka tootdal biaya tiga tahun yang akan datang menjadi sebesar Rp. 17.303.000. Dana ini merupakan dana melahirkan jangka menengah dengan menggunakan disposible income dengan return sebesar 17,47% per tahun. 4. Dana Pendidikan Anak Pertama Klien berencana menyiapkan dana pendidikan anak pertamanya mulai dari jejang SMP di Angelus Custos I Surabaya dan SMA Frateran Surabaya dengan inflasi pertahun sebesar 6%. Selanjutnya klien ingin agar anaknya dapat melanjutkan studi S1 di Universitas Kristen Petra Surabaya jurusan manajemen keuangan dengan inflasi sebesar 9%. Dana pendidikan anak pertama ini termasuk dana pendidikan jangka panjang dengan menggunakan disposible income. Perencana keuangan menyarankan untuk menginvestasikan dana keportofolio investasi yang memberikan return sebesar 17,47% per tahun. 5. Dana Pendidikan Anak Kedua Klien berencana menyiapkan dana pendidikan anak keduanya mulai dari TK Kartika Surabaya, SD Kartika Surabaya, SMP di Angelus Custos I Surabaya dan SMA Frateran Surabaya dengan inflasi pertahun sebesar 6%. Selanjutnya klien ingin agar anaknya dapat melanjutkan studi S1 di Universitas Kristen Petra Surabaya jurusan sastra inggris dengan inflasi sebesar 9%. Dana pendidikan anak pertama ini termasuk dana pendidikan jangka panjang dengan menggunakan disposible income. 6. Dana Membeli Rumah Saat ini keluarga klien masih menempati rumah kontrakan di perumahan Puri Mas. Pada tahun 2021, klien berencana membeli rumah di Jalan Kutisari seharga Rp. 600.000.000 dengan luas tanah 244m2 dan luas bangunan 300 m2 untuk tempat tinggal sekaligus tempat produksi usaha kerajinan tangan klien. Dengan inflasi pertahunnya 12% maka harga rumah tersebut pada tahun 2021 menjadi sebesar Rp. 1.485.577.906. Perencana keuangan menyarankan untuk menginvestasikan dana ke portofolio investasi yang memberikan return sebesar 17,47% per tahun. 7. Dana Pensiun Saat ini klien memasuki usia yang ke 35 tahun, klien ingin pensiun pada usia 60 tahun atau 25 tahun lagi. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 20 tahun dengan standar hidup yang sama seperti saat ini. Sebelum pensiun, pengeluaran klien per tahun berdasarkan aktivitas operasional adalah sebesar Rp. 73,960,000. Kebutuhan masa pensiun tentunya akan berbeda dengan pengeluaran saat ini karena akan ada pengeluaran yang bertambah serta berkurang sehingga perlu adanya penyesuaian. Perkiraan biaya hidup ketika pensiun saat ini menjadi Rp. 60.160.000. Total biaya hidup pada saat memasuki pensiun adalah sebesar Rp. 255.221.496. Perencana keuangan menyarankan agar klien menginvestasikan dana pensiun tersebut per tahun ke dalam portofolio investasi jangka panjang yang dapat memberikan return sebesar 17,47% per tahun. 76 Tabel 5. Pendanaan Tujuan Klien Perubahan pada kondisi keuangan klien dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa mengenai hal tersebut, perencana keuangan akan membandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi sehingga, klien dapat menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan baik untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan lebih optimal. Setelah dilakukan perencanaan keuangan, keadaan neraca klien mengalami perubahan karena adanya penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan keuangannya. Gambar 2. Alokasi Aset Sebelum Perencanaan Gambar 3. Alokasi Aset Setelah Perencanaan Keuangan Gambar 4. Arus Kas Sebelum Perencanaan FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 Gambar 5. Arus Kas Sesudah Perencanaan Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan neraca dan arus kas sebelum dan sesudah perencanaan. Neraca dan arus kas setelah perencanaan dapat memberikan hasil yang lebih efektif dengan return yang lebih baik daripada sebelum perencanaan keuangan. Tabel 6. Rasio Keuangan Dari tabel rasio di atas dapat dilihat juga perubahan yang signifikan antara rasio sebelum dan sesudah perencanaan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan keuangan klien. Perencana keuangan telah berhasil menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi yang sesuai dengan profil risiko klien. Dengan demikian tujuan keuangan klien dapat tercapai seluruhnya. Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha pencapaian tujuan keuangan klien berdasarkan urutan prioritas: 1. Dana Darurat Perencana keuangan merekomendasikan agar dana darurat klien sebesar Rp. 39.519.500 dialokasikan pada Tabungan Britama dan Reksadana Pasar Uang Trim Kas 2. Di mana sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari aset lancar. Dengan rekomendasi dari perencana keuangan, maka kondisi keuangan klien menjadi lebih sehat. Neraca dan arus kas klien kini memberikan imbal hasil yang lebih stabil dengan tingkat risiko yang minimal karena telah terdiversifikasi ke dalam berbagai instrumen investasi. 2. Dana Membeli Mobil Perencana keuangan merekomendasikan untuk mempergunakan sisa aset lancar sebesar Rp. 22.980.500 dan disposible income klien sebesar Rp. 45.637.582 per tahun. Dana membeli mobil ini akan dialokasikan pada 77 Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan. 3. Dana Melahirkan Anak Kedua Perencana keuangan merekomendasikan agar dana melahirkan anak kedua Bapak Sugiyanto sebesar Rp. 11.170.240 dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan. Untuk kebutuhan dana melahirkan ini didanai menggunakan disposible income. 4. Dana Pendidikan Anak Pertama Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pendidikan anak pertama klien untuk jangka menengah sebesar Rp. 12.104.955 dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan. Sumber alokasi dana pendidikan ini diambil dari aset lancar. 5. Dana Pendidikan Anak Kedua Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pendidikan anak kedua klien sebesar Rp. 7.456.068 dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Panin Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksadana Saham Panin Dana Maksima. Sumber alokasi dana pendidikan ini sebagian diambil dari disposible income. 6. Dana Membeli Rumah Perencana keuangan merekomendasikan untuk mempergunakan disposable income klien sebesar Rp. 105.459.190 per tahun. Dana membeli rumah ini akan dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, Reksadana Saham panin Dana Maksima. 7. Dana Pensiun Perencana keuangan merekomendasikan untuk mempergunakan disposible income sebesar Rp. 19.879.903 per tahun untuk dana pensiun klien. Dana pensiun ini akan dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksadana Saham Panin Dana Maksima. Setelah melakukan tahap analisis, pembahasan, pertimbangan dan perhitungan terhadap kebutuhan klien, maka perencana keuangan akan mengimplementasikannya dalam bentuk portofolio investasi yang telah direkomendasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga bank, kinerja pasar reksadana, serta faktor keuangan lain yang berfluktuasi maka disarankan klien melakukan review perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal portofolio investasinya. DAFTAR PUSTAKA 20 peringkat manajer investasi terbaik 2012. (2012, Maret). Investor XIV/225, p.68-69 50 peringkat bank terbaik 2012. (2012, Juni). Investor XIII/216, p.34 20 peringkat perusahaan asuransi terbaik 2012. (2012, Juli). Investor XIII/217, p.38 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 78 Akbar, A. (2007). Rich game: Cara kaya dengan investasi. Jakarta: Rabka Publisher. Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.58 Bank Indonesia. (2013). Data BI rate tahunan. Retrieved Februari, 2013 from http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.60 Bank Indonesia. (2013). Data inflasi tahunan. Retrieved Februari, 2013 from http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data+Inflasi/ Peringkat Reksa dana saham periode 1 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.47 Financial Planning Standards Board. (2007). fundamental of financial planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). investment planning. Jakarta: CFP Peringkat Reksa dana saham periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.49 Peringkat Reksa dana saham periode 5 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.50 Financial Planning Standards Board. (2007). manajemen risiko dan perencanaan asuransi. Jakarta: CFP Peringkat Reksa dana saham periode 7 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.51 Financial Planning Standards Board. (2007). perencanaan hari tua, perencanaan pajak, perencanaan distribusi kekayaan. Jakarta: CFP Senduk, Safir. (2008). mengatur pengeluaran secara bijak. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Kompas – Gramedia. Garman & Forgue. (2010). personal finance. United States of America: South Western Cengage College Hananto, Ligwina. (2007). Plan now!: Lima tahap terencana mencapai kebebasan finansial. Jakarta: QM Publishing. Keown, Arthur J. (2004). Personal finance: Turning money into wealth (3th ed.). New Jersey: Pearson Education Pte. Ltd. Koh, B & Fong, W.M (2003). Personal finance planning (3rd ed). Singapore: Pearson Prentice Hall Madura, Jeff. (2007). Personal finance. United States of America: Pearson Education Pte. Ltd. Manurung, Adler Haymans & Rizky, Lutfi T. (2009). successful financial planner. Jakarta: Grasindo Panin Reksadana. (2013). Fund fact sheet panin dana maksima. Februari 31, 2013. http://www.kaskus.co.id/show_post/000000000000000435690422/ 1 Panin Reksadana. (2012). Fund fact sheet panin dana unggulan. October 31, 2012. http://www.paninreksadana.com/download/PANINDANAUNGGU LAN30-4-12.pdf Panin Reksadana. (2012). Fund fact sheet panin dana utama plus 2. October 31, 2012. http://www.paninreksadana.com/download/PANINDANAUTAM APLUS230-4-12.pdf Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 1 tahun. (2012, Maret). Investor, XIV/225, p.54. Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.56 Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 1 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.64. Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.64. Weygandt, J., Kieso, D., Kimmel, P. (2010). accounting principles. USA: John Wiley & Sons, Inc.