PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP N 2 POCO RANAKA PADA POKOK BAHASAN MASSA JENIS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: Maria Fransiska Kusumatryani NIM: 101424047 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Dua hal menjalani kehidupan, Pertama adalah percaya bahwa tidak ada keajaiban, Kedua adalah percaya bahwa semua adalah keajaiban (Albert Einstein) Kupersembahkan karya ini untuk: Bapa Sabinus Hawi dan Mama Martina Imal, Kak Ambo, Kak Wati, Kak Nanuk, Nana Vian, dan ponaanku Mario yang selalu mendukung dengan cinta dan doa Sahabat dan teman-teman yang selalu berbagi suka dan duka Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP N 2 POCO RANAKA PADA POKOK BAHASAN MASSA JENIS Maria Fransiska Kusumatryani Universitas Sanata Dharma 2015 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keaktifan siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode discovery; (2) minat belajar siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode discovery; (3) peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode discovery. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 – 22 Agustus 2014. Subyek penelitian yaitu 33 siswa kelas VIIC dan 36 siswa kelas VIID SMP N 2 Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai. Instrumen yang digunakan yaitu tes tertulis berupa pre-test dan post-test, lembar observasi keaktifan dan kuesioner minat belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode discovery dapat mengaktifkan siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis; (2) metode discovery dapat menarik minat siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis; (3) metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis. Kata kunci: Metode Discovery, Keaktifan, Minat Belajar, Hasil Belajar Mata Pelajaran Fisika vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT DISCOVERY METHODS TO IMPROVING ACTIVITY, INTEREST AND STUDENT LEARNING OUTCOMES OF SMP N 2 POCO RANAKA ON DENSITY TOPIC Maria Fransiska Kusumatryani Sanata Dharma University 2015 The aim of this study is to know: (1) whether students in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka actively learned the material of the density through discovery methods; (2) the interest of students of VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka about the material of the density through discovery methods and the (3) improving of student learning outcomes in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka about the material of the density through discovery methods. This study was conducted on August 4 to 22, 2014. The subject of the study was 33 students VIIC and 36 students VIID grade of SMP N 2 Poco Ranaka, regency Manggarai. The instrument of the research was pre-test and posttest, observation sheets and questionnaires. The results of this study showed that: (1) discovery method helped students in VII SMP N 2 Poco Ranaka to learn activity; (2) discovery method attracted students in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka to learn density; (3) discovery method improved learning outcomes of students in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka on the material density. Key words: Discovery Methods, Activity, Interest in Learning, Learning Outcomes Subjects Physics viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia, rahmat dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Metode Discovery Untuk Meningkatkan Keaktifan, Minat dan Hasil Belajar Siswa SMP N 2 Poco Ranaka Pada Pokok Bahasan Massa Jenis”. Proses penyusunan, pelaksanaan serta penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, doa, dan semangat yang sangat bermanfaat bagi penulis. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi, masukkan, dan bantuan dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang memberikan dukungan dan motivasi. 3. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan dukungan dan semangat. 4. Segenap Dosen JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan bekal pengetahuan bagi penulis. 5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam memperlancar surat perijinan ke sekolah. 6. Bapak Dominikus Dom, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Poco Ranaka yang telah memberikan ijin penelitian. ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. Bapak Marianus Hasman, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika yang telah membantu dan memberi masukkan dalam pelaksanaan penelitian. 8. Segenap Bapak, Ibu guru serta karyawan/i SMP N 2 Poco Ranaka yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian. 9. Siswa/i SMP N 2 Poco Ranaka yang telah berpartisipasi dalam penelitian. 10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sabinus Hawi dan Mama Martina Imal yang dengan tulus memberi cinta, kasih sayang, doa, perhatian dan dukungan tanpa henti bagi peneliti. 11. Kak Ambo dan Kak Wati, Kak Nanuk, Nana Vian, ponaanku Mario serta semua keluarga besar yang telah memberikan semangat, doa dan dukungan bagi peneliti. 12. Tanta Meik dan Om Anus yang telah menyediakan tempat penginapan selama peneliti melaksanakan penelitian. 13. Mama Lesta yang telah membantu peneliti dengan meminjamkan kamera untuk dokumentasi. 14. Om Ansel dan Om Agus yang telah membantu peneliti dengan meminjamkan neraca untuk kepentingan penelitian. 15. Sahabat-sahabatku tercinta, Inuk Lelly, Inuk Eland, Inuk Onchu, Inuk Atin, Enu Ceilink, Enu Nopi, Enu Degan, Rini, Tyani, Qori, Ningsih, Vani, Nia, Oyend untuk motivasi dan kebersamaan yang kita alami bersama. 16. Nana Marsellus N. Pampur yang selalu mengisi hari-hariku dengan canda dan tawa. x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17. Ade Ria, Ade Indri, Ika dan teman-teman kos Pink untuk kebersamaan dan motivasinya. 18. Rekan-rekan seangkatan Pendidikan Fisika 2010 yang telah menjadi keluarga baru dan telah berjuang bersama. 19. Semua pihak yang telah tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan doa kepada peneliti selama perjalanan studi. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini bermanfaat. Penulis xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7 A. Metode Discovery ................................................................................ 7 1. Pengertian Discovery ..................................................................... 7 2. Proses Discovery ............................................................................ 8 3. Macam-macam Discovery.............................................................. 8 4. Keuntungan Discovery ................................................................... 9 5. Kelemahan Discovery .................................................................... 10 B. Belajar Aktif ......................................................................................... 11 1. Pengertian Belajar Aktif ................................................................. 11 2. Tolak Ukur Keaktifan Siswa .......................................................... 12 3. Ciri-ciri Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar ............ 15 C. Minat .................................................................................................... 15 1. Pengertian Minat ............................................................................ 15 2. Pembentukan Minat Belajar .................................................................... 17 3. Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa ................................. 18 D. Hasil Belajar ......................................................................................... 19 E. Massa Jenis .......................................................................................... 20 1. Pengertian Massa Jenis .................................................................. 20 2. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis...................... 22 3. Menentukan Massa Jenis Zat ......................................................... 23 4. Perhitungan Massa Jenis ................................................................ 24 5. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian ........ 25 F. Kaitan Teori dengan Langkah Penelitian ............................................. 27 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 28 A. Desain Penelitian .................................................................................. 28 B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 29 1. Waktu Penelitian ............................................................................ 29 2. Tempat Penelitian........................................................................... 29 C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 29 1. Populasi Penelitian ......................................................................... 29 2. Sampel Penelitian ........................................................................... 29 D. Treatment ............................................................................................. 29 1. Metode Discovery untuk Kelas Eksperimen .................................. 30 2. Metode Ceramah Aktif untuk Kelas Kontrol .......................................... 30 E. Instrumen ............................................................................................. 31 1. Pretest dan Posttest ........................................................................ 31 2. Pengamatan/Observasi Keaktifan Siswa ........................................ 35 3. Kuesioner/Angket Minat Belajar Siswa ......................................... 36 4. Validitas ......................................................................................... 37 F. Analisis Data ........................................................................................ 38 1. Pretest dan Posttest ........................................................................ 38 2. Analisis Keaktifan Siswa ............................................................... 40 3. Analisis Minat Belajar Siswa ......................................................... 42 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV DATA DAN ANALISA DATA ........................................................ 45 A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 45 1. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen ................................. 47 2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol ....................................... 53 B. Data dan Analisis Data ......................................................................... 57 1. Keaktifan Siswa ............................................................................. 57 2. Minat Belajar Siswa ....................................................................... 62 3. Hasil Belajar Siswa ........................................................................ 71 C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 81 A. Kesimpulan .......................................................................................... 81 B. Saran ..................................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 83 LAMPIRAN ..................................................................................................... 85 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Massa jenis berbagai zat .................................................................. 26 Tabel 3.1 Desain penelitian .............................................................................. 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest..................................................... 32 Tabel 3.3 Skoring soal no. 1............................................................................. 33 Tabel 3.4 Skoring soal no. 2............................................................................. 34 Tabel 3.5 Skoring soal no. 3............................................................................. 34 Tabel 3.6 Skoring soal no. 4 dan 5 ................................................................... 34 Tabel 3.7 Skoring soal no. 6............................................................................. 35 Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner minat belajar ..................................................... 37 Tabel 3.9 Lembar observasi keaktifan siswa ................................................... 40 Tabel 3.10 Hasil klasifikasi minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen ...................................................................................... 43 Tabel 3.11 Kategorisasi minat belajar siswa .................................................... 44 Tabel 4.1 Proses pelaksanaan penelitian kelas eksperimen ............................. 45 Tabel 4.2 Proses pelaksanaan penelitian kelas kontrol .................................... 46 Tabel 4.3 Indikator keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen ................. 58 Tabel 4.4 Data kuesioner minat kelas kontrol .................................................. 62 Tabel 4.5 Data kuesioner minat kelas eksperimen ........................................... 64 Tabel 4.6 Analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen ....................................................................................... 66 Tabel 4.7 Kategori minat belajar kelas kontrol ................................................ 67 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.8 Kategori minat belajar kelas eksperimen ......................................... 68 Tabel 4.9 Data pretest dan posttest kelas eksperimen...................................... 71 Tabel 4.10 Data pretest dan posttest kelas kontrol .......................................... 73 Tabel 4.11 Analisis SPSS pretest eksperimen dan kelas kontrol ..................... 74 Tabel 4.12 Analisis SPSS pretest dan posttest kelas kontrol ........................... 75 Tabel 4.13 Analisis SPSS pretest dan posttest eksperimen ............................. 76 Tabel 4.14 Analisis SPSS posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol .......... 77 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Jenis-jenis interaksi dalam belajar-mengajar ............................... 14 Gambar 2.2(a) Setetes air ................................................................................. 21 Gambar 2.2(b) Air dalam gelas ........................................................................ 21 Gambar 2.3 Bangun balok................................................................................ 23 Gambar 2.4 Segitiga rumus massa jenis ......................................................... 24 Gambar 4.1 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal pretest ............... 49 Gambar 4.2 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok ............ 49 Gambar 4.3 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok ............. 49 Gambar 4.4 Siswa kelas eksperimen ketika membuat telur terapung, melayang dan tenggelam ............................................................................. 50 Gambar 4.5 Siswa kelas eksperimen mempresentesikan hasil percobaan kelompoknya ............................................................................... 50 Gambar 4.6 Siswa kelas eksperimen ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis.............................................................................................. 51 Gambar 4.7 Siswa kelas eksperimen saat mengisi kuesioner minat belajar .... 51 Gambar 4.8 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal posttest .............. 52 Gambar 4.9 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal pretest ...................... 54 Gambar 4.10 Siswa kelas kontrol ketika menuliskan tangga konversi di papan tulis.............................................................................................. 54 Gambar 4.11 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis............................................................................................. xviii 55 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 4.12 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal dari buku ........................................................................................... 56 Gambar 4.13 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis............................................................................................. 56 Gambar 4.14 Siswa kelas kontrol ketika mengisi kuesioner minat belajar ..... 56 Gambar 4.15 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal posttest ................... 57 Gambar 4.16 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok ......... 61 Gambar 4.17 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok .......... 61 Gambar 4.18 Siswa kelas eksperimen membuat telur terapung, melayang dan tenggelam .................................................................................... 61 Gambar 4.19 Siswa kelas eksperimen mempresentasikan hasil percobaannya ............................................................................. xix 61 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 86 Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 87 Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen ................................................................ 88 Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol....................................................................... 93 Lampiran 5. Materi Ajar .................................................................................. 98 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 1 ................................................................. 106 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 2 ................................................................. 111 Lampiran 8. Soal Pretest .................................................................................. 115 Lampiran 9. Soal Posttest ................................................................................ 116 Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest .................................. 117 Lampiran 11. Lembar Observasi Keaktifan Siswa .......................................... 119 Lampiran 12. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol.......................... 120 Lampiran 13. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen ................... 122 Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Kontrol ............................ 124 Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Eksperimen ..................... 125 Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Kontrol .......................... 127 Lampiran 17. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Eksperimen .................... 128 Lampiran 18. Daftar Skor Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 130 Lampiran 19. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Kontrol.............................. 131 Lampiran 20. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Eksperimen ....................... 132 Lampiran 21. Jawaban Pretest Siswa Kelas Kontrol ....................................... 134 xx PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 22. Jawaban Posttest Siswa Kelas Kontrol ...................................... 135 Lampiran 23. Jawaban Pretest Siswa Kelas Eksperimen ................................ 137 Lampiran 24. Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen ............................... 138 Lampiran 25. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol ....................... 139 Lampiran 26. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen ................ 140 Lampiran 27. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Kontrol ....................... 141 Lampiran 28. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Eksperimen ................. 143 Lampiran 29. Jawaban LKS 1 .......................................................................... 145 Lampiran 30. Jawaban LKS 2 .......................................................................... 149 xxi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak manusia diciptakan, pendidikan telah menempati urutan pertama sebagai alat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Meskipun belum ada istilah pendidikan formal maupun informal, lembaga pendidikan sudah dibutuhkan manusia. Pendidikan dipandang sebagai wadah yang tepat untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bermutu yang mampu bersaing ditingkat global. Pencapaian tujuan pendidikan khususnya untuk pendidikan formal (sekolah) sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar ini bergantung pada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik dan strategi pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru semestinya mampu menciptakan suasana belajar di mana siswa sungguhsungguh berperan aktif dalam belajar. Siswa akan terlihat aktif dalam mengikuti pelajaran jika mereka berminat dalam mempelajari fisika. Siswa berminat/menyukai fisika jika siswa sungguh-sungguh mengetahui dan memahami apa yang mereka 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 pelajari. Agar siswa sungguh-sungguh mengetahui dan memahami apa yang sedang dipelajarinya itu, siswa hendaknya membangun dan membentuk sendiri pengetahuannya. Dengan membentuk sendiri pengetahuannya, siswa akan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Konsep belajar aktif banyak dikemukakan oleh beberapa ahli. Giambattista Vico pada tahun 1710 (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 105) mengatakan bahwa “mengetahui berarti mengetahui bagaimana membuat sesuatu.” Kalimat tersebut sebenarnya memiliki makna bahwa siswa akan mengetahui sesuatu jika mereka sendirilah yang sungguh-sungguh membangun pengetahuannya. Siswa akan lebih mengerti jika mereka sendiri yang aktif terlibat dan membuat sesuatu itu sendiri. Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 125) pengetahuan itu dibentuk sendiri oleh orang yang menggeluti suatu objek. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari seorang guru kepada murid bila murid itu sendiri tidak mau membentuknya secara aktif. Siregar dan Nara (2011: 41) berpendapat bahwa dalam hal belajar, pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar mengajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya yang disediakan untuk membantu pembentukan tersebut. Lebih lanjut Siregar dan Nara (2011: 44) mengemukakan bahwa teori konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 seseorang yang sedang mengetahui dan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) kepada orang lain (siswa). Namun sayang dalam kenyataannya banyak ditemui pelaksanaan pembelajaran masih kurang efektif. Siswa kurang aktif dalam proses belajar, siswa lebih banyak mendengar dan menulis, menyebabkan isi pelajaran sebagai hafalan sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya. SMP N 2 Poco Ranaka merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Kabupaten Manggarai Timur, Propinsi NTT. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran fisika diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa di sekolah ini tidak berminat dalam mengikuti pelajaran khususnya dalam pelajaran fisika sehingga dalam kegiatan belajar siswa pasif. Hal ini terlihat saat guru menanyakan materi yang sedang diajarkan hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab. Sebagian besar siswa pasif dan diam saja saat ditanya. Padahal berdasar penuturan guru, saat pelajaran dimulai guru tidak serta merta langsung mengajarkan materi tetapi guru biasanya memberi kesempatan kepada siswa sebelum pelajaran dimulai untuk membaca dan memahami materi yang akan dipelajari. Namun saat pelajaran berlangsung, ternyata siswa masih saja pasif dalam mengikuti pelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran juga rendah karena mereka tidak memahami dengan sungguh-sungguh materi yang disungguhkan oleh guru. Untuk dapat membantu siswa belajar fisika, guru hendaknya menguasai berbagai metode mengajar. Salah satu metode pengajaran yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 dapat diterapkan guru dalam pembelajaran adalah metode discovery (penemuan). Bruner (dalam Dahar, 2011: 79) mengganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Bruner menyarankan agar siswa belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri. Bagi Suparno (2007: 72) discovery adalah model pengajaran di mana guru memberikan kebebasan siswa untuk menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih mengerti secara mendalam. Dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh-sungguh terlibat pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat suatu percobaan. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Metode Discovery Untuk Meningkatan Keaktifan, Minat dan Hasil Belajar Siswa SMP N 2 Poco Ranaka Pada Pokok Bahasan Massa Jenis.” Dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan minat siswa dalam belajar fisika sehingga hasil belajar siswa menjadi optimal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah metode discovery dapat mengaktifkan siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis? 2. Apakah metode discovery dapat membuat siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII berminat belajar fisika dalam materi pokok massa jenis? 3. Apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Adanya keaktifan siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery; 2. Minat siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery; 3. Peningkatan hasil belajar siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru/sekolah Metode discovery dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar. 2. Bagi siswa Metode discovery dapat membuat siswa aktif dalam belajar serta dapat menarik minat siswa dalam mempelajari fisika, sehingga siswa senang dan tertarik untuk belajar fisika. 3. Bagi pengembangan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil penelitian dalam bidang penelitian fisika. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Discovery 1. Pengertian Discovery Menurut Sund (dalam Roestiyah, 2001: 20) discovery adalah proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain ialah mengamati, mencerna, mengerti, mengggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Menurut Bruner (dalam Burden & Byrd, dalam Suparno, 2007: 72) pembelajaran discovery adalah pendekatan kognitif dalam pembelajaran di mana guru menciptakan situasi sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan baginya. Jadi, dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh terlibat pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat suatu percobaan. 7 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 2. Proses Discovery Menurut Suparno (2007: 73) proses discovery meliputi: a. Mengamati. Siswa mengamati gejala atau persoalan yang dihadapi; b. Menggolongkan. Siswa mengklarifikasi apa-apa yang ditemukan dalam pengamatan sehingga menjadi lebih jelas; c. Memprediksi. Siswa diajak untuk memperkirakan mengapa gejala itu terjadi atau mengapa persoalan itu terjadi; d. Mengukur. Siswa melakukan pengukuran terhadap yang diamati untuk memperolah data yang lebih akurat yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan; e. Menguraikan atau menjelaskan. Siswa dibantu untuk menjelaskan atau menguraikan dari data pengukuran yang telah dilakukan; f. Menyimpulkan. Siswa mengambil kesimpulan dari data-data yang didapatkan. 3. Macam-Macam Discovery Weimer (1975, dalam Burden & Byrd, hal 104, dalam Suparno, 2007: 74-75) mengidentifikasi adanya enam tipe discovery, yaitu: a. Discovery. Proses menemukan sesuatu sendiri. Prosesnya lebih bebas, yang terpenting adalah orang menemukan sesuatu hukum, prinsip atau pengertian sendiri. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 b. Discovery teaching. Penemuan sesuatu dengan pendekatan induktif, yaitu dari pengamatan banyak data, lalu disimpulkan. Prosesnya lengkap seperti metode ilmiah. c. Semi-inductive discovery. Penemuan dengan pendekatan induktif, tetapi tidak lengkap. Ketidaklengkapan terdapat pada data yang diambil hanya sedikit, dapat pula prosesnya disederhanakan, dll. d. Unguided or pure discovery atau discovery murni. Siswa diberi persoalan dan harus memecahkan sendiri dengan sedikit sekali petunjuk guru. e. Guided discovery. Siswa diberi masalah untuk dipecahkan dengan guru menyediakan hint (petunjuk) dan arahan bagaimana memecahkan persoalan itu. 4. Keuntungan Discovery Menurut Bruner beberapa keuntungan dari penggunaan discovery dalam belajar fisika, antara lain sebagai berikut (Bruner, dalam Trowbridge & Bybee, 1996: 177, dalam Suparno, 2007: 75). a. Mengembangkan potensi intelektual. Siswa hanya akan dapat mengembangkan pikirannya dengan berpikir, dengan menggunakan pikiran itu sendiri. Dengan model discovery pikiran siswa digunakan, dilatih untuk memecahkan persoalan. b. Mengembangkan motivasi intrinsik. Dengan menemukan sendiri dalam discovery siswa merasa puas secara intelektual. Kepuasan ini PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 merupakan penghargaan dari dalam diri sendiri yang akan lebih menguatkan untuk terus mau menekuni sesuatu. c. Belajar menemukan sesuatu. Untuk terampil dalam menemukan sesuatu, siswa hanya dapat lewat praktik menemukan sesuatu. Discovery ini adalah praktik menemukan sesuatu yang dapat memperkaya siswa dalam penemuan hal-hal yang lain di kemudian hari. d. Ingatan lebih tahan lama. Dengan menemukan sendiri, siswa lebih ingat akan yang dipelajari dan sesuatu yang ditemukan sendiri biasanya tahan lama, tidak mudah dilupakan. e. Menimbulkan keingintahuan siswa dan memotivasi siswa untuk terus berusaha menemukan sesuatu sampai ketemu. f. Melatih keterampilan memecahkan persoalan sendiri dan melatih siswa untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data sendiri. 5. Kelemahan Discovery Beberapa kelemahan discovery antara lain adalah sebagai berikut (Roestiyah, 2001: 21) : a. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. b. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 c. Bagi guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan. d. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. B. Belajar Aktif 1. Pengertian Belajar Aktif Prinsip belajar aktif telah banyak dikemukakan oleh para ahli. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari diri siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah (John Dewey 1916, dalam Davies,1937: 31, dalam Dimyati & Mudjiono, 1999: 44). Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekadar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi (Gage & Berliner, 1984: 267, dalam Dimyati & Mudjiono, 1999: 44-45). Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses belajar mengajar anak mampu mengindentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 Thorndike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum “law of exercise”-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan (Dimyati & Mudjiono, 1999: 45). Keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran mengambil beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur. Contoh kegiatan psikis seperti mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati & Mudjiono, 1999: 114). 2. Tolak Ukur Keaktifan Siswa Beberapa ahli mengemukakan cara untuk dapat mengukur kadar keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (dalam Usman, 2009: 23-26): a. Mc. Keachie mengemukakan tujuh dimensi dalam proses belajar mengajar di mana terdapat variasi kadar keaktifan sebagai berikut: 1) Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan kegiatan belajar mengajar, 2) Penekanan pada aspek afektif dalam pengajaran, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 3) Partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar utama yang berbentuk interaksi antar siswa, 4) Penerimaan guru terhadap perbuatan dan sumbangan siswa yang kurang relevan atau yang salah, 5) Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok, 6) Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan yang penting dalam kegiatan di sekolah, 7) Jumlah waktu yang digunakan untuk menangani masalah pribadi siswa, baik yang berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan pelajaran. b. K. Yamamato melihat kadar keaktifan siswa itu dari segi intensionalitas atau kesengajaan terencana dari peran serta kegiatan oleh kedua pihak (siswa dan guru) dalam proses belajar mengajar. Yamamato membedakan keaktifan yang direncanakan secara sengaja (intensional), keaktifan yang dilakukan sewaktu-waktu (insidental) dan sama sekali tidak ada keaktifan dari kedua belah pihak. Bagi Yamamato belajar yang optimal hanya mungkin dicapai apabila siswa dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara disengaja dan terarah. Sebaliknya, apabila tidak terdapat keaktifan mengajar pada pihak guru serta tidak ada keaktifan belajar pada siswa kegiatan itu bukan lagi kegiatan instruksional, melainkan kegiatan noninstruksional, mungkin berupa percakapan biasa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 c. H.O. Lingren melukiskan kadar keaktifan siswa itu dalam interaksi diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya. Apabila kita perhatikan suasana kelas pada waktu terjadi kegiatan instruksional, akan tampak komunikasi yang beraneka ragam. Lingren mengemukakan empat jenis komunikasi atau interaksi antara guru dan siswa seperti tampak dalam diagram 2.1 berikut: Jenis-Jenis Interaksi dalam Belajar-Mengajar Gambar 2.1 Jenis-jenis interaksi dalam belajar-mengajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 3. Ciri-Ciri Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Menurut Sudjana (2010: 61), keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dalam hal: a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; b. Terlibat dalam pemecahan masalah; c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi; d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh; g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi. C. Minat 1. Pengertian Minat Menurut Sukardi (1988: 61, dalam Susanto, 2013: 57) minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Adapun menurut Sardiman (2007: 77, dalam Susanto, 2013: 57) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Minat merupakan kecenderungan jiwa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 seseorang terhadap sesuatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu. Bagi Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Secara sederhana, Syah (2008: 151) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. William James (1890, dalam Usman, 2009: 27) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 2. Pembentukan Minat Belajar Slameto (1995: 181, dalam Susanto, 2013: 63) menyebutkan bahwa intensitas kebutuhan yang dilakukan oleh individu akan berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya minat individu yang bersangkutan. Jadi, seorang siswa akan berminat mempelajari masalah-masalah sosial bilamana intelegensinya telah berkembang sampai pada taraf yang diperlukan untuk memahami dan menganalisis fakta dan gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari. Adapun menurut Sukartini (1986: 63, dalam Susanto, 2013: 63), perkembangan minat tergantung pada kesempatan belajar yang dimiliki oleh seseorang. Dengan kata lain, bahwa perkembangan minat seseorang tergantung pada lingkungan dan orang-orang dewasa yang erat pergaulannya dengan mereka, sehingga secara langsung akan berpengaruh pula terhadap kematangan psikologisnya. Lingkungan bermain, teman sebaya, dan pola asuh orang tua merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan minat seseorang. Di samping itu, sesuai dengan kecendrungan masyarakat yang senantiasa berkembang, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pola pergaulan akan merangsang tumbuhnya minat baru secara lebih terbuka. Secara psikologis, menurut Munandar (1992: 9, dalam Susanto, 2013: 64), fase perkembangan minat berlangsung secara bertingkat dan mengikuti pola perkembangan individu itu sendiri. Di samping itu, kematangan individu juga mempengaruhi perkembangan minat, karena PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 semakin matang secara psikologis maupun fisik, maka minat juga akan semakin kuat dan terfokus pada objek tertentu. 3. Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Dalam dunia pendidikan di sekolah, minat memegang peranan penting dalam belajar karena minat ini merupakan sesuatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu. Dengan demikian minat merupakan suatu unsur yang menggerakan motivasi seseorang sehingga orang tersebut dapat berkonsentrasi terhadap suatu benda atau kegiatan tertentu. Dengan adanya unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan belajar tersebut. Dengan demikian minat merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar siswa (Susanto, 2013: 66). Kenyataan ini juga diperkuat oleh pendapat Sardiman (2007: 95, dalam Susanto, 2013: 66) yang menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Begitu pula menurut William James (1890, dalam Usman, 2009: 27) yang melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Dengan demikian, minat belajar siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektivitas proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan (Susanto, 2013: 68). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 D. Hasil Belajar Menurut Nawawi (dalam Brahim, 2007: 39, dalam Susanto, 2013: 5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut Suprijono (2009: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Bagi Bloom (dalam Suprijono, 2009: 6-7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, preroutine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara bagi Lindgren (dalam Suprijono, 2009: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentasi atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2009: 7). Sementara menurut Sudjana (2010: 62) salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dapat dilihat dalam aspek berikut: 1. Perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya; 2. Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa; 3. Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus dicapai; 4. Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahan berikutnya. E. Massa Jenis 1. Pengertian Massa Jenis Segelas kopi hangat dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massa jenisnya? Bagaimana kita membuktikan atau menentukan suatu benda yang belum kita ketahui jenisnya? Mengapa benda dapat terapung, melayang dan tenggelam? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah kejadian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Untuk menjawabnya kita harus memahami konsep massa jenis. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 Bagian utama yang tidak terpisahkan dari suatu zat adalah massa dan volum. Zat atau materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam sebuah benda dan volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek (Foster, 2004: 30). Dengan membagi massa dan volume kita mendapatkan suatu ciri khas dari suatu benda yang tidak dimiliki oleh benda lain yaitu massa jenis. Massa jenis suatu zat merupakan salah satu ciri khas suatu zat, artinya apabila jenis benda/zat sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Contohnya perhatikan gambar di bawah ini: Gambar 2.2(a) Setetes air Gambar 2.2(b) Air dalam gelas Dari gambar di atas, air yang setetes dengan dengan air satu gelas memiliki massa jenis yang sama yaitu 1 gr/cm3. Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda. Persamaan massa jenis adalah: Dengan = massa jenis (kg/m3) m = massa (kg) V = volume (m3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 Jadi untuk mengetahui massa jenis benda kamu harus mengetahui dua besaran ini, yaitu massa dan volumnya. 2. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis (Kanginan, 2002) Massa benda diukur dalam kg dan volum diukur dalam m3, sehingga satuan massa jenis adalah: = Satuan massa jenis = Jadi satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3. Satuan massa jenis juga dapat dinyatakan dalam g/cm3 atau g/mL (ingat bahwa 1 cm3 = 1 mL, sehingga g/cm3 identik dengan g/mL). Volum zat padat biasa dinyatakan dalam cm3, karena itu massa jenis zat padat biasa dinyatakan dalam g/cm3 sementara volum zat cair diukur dengan gelas ukur yang skalanya dalam mL, karena itu massa jenis zat cair biasa dinyatakan dalam g/mL. Bagaimana mengkonversi atau mengubah satuan massa jenis? Misalnya kita memiliki massa jenis dalam satuan g/cm3 (atau g/mL) dan hendak mengubahnya ke dalam kg/m3. Cara mengubahnya adalah sebagai berikut: ( 1 =1 ) = = ( )x( 1 g/cm3 = 1000 kg/m3 ) kg/m3 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 Sebaliknya berlaku: 1 kg/m3 = g/cm3 = 0,001 g/cm3 3. Menentukan Massa Jenis Zat Untuk menentukan massa jenis suatu zat/benda kamu harus mengetahui massa zat/benda dan volumnya dengan cara mengukurnya. a. Zat padat yang bentuknya teratur Untuk zat padat yang bentuknya teratur, massa zat/benda diukur dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya, misalnya pada kubus dan balok. Perhatikan gambar balok di bawah ini: Volume balok: Vbalok = p x l x t Gambar 2.3 Bangun balok b. Zat padat yang bentuknya tidak teratur Untuk zat padat yang bentuknya tidak teratur ataupun zat cair, massa zat/benda dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat ditentukan dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya kamu ingin mengetahui volume batu. Volum batu dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur, dengan langkah sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 1) Ukur volume air yang belum diisi batu 2) Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang telah diisi air 3) Ukur volume air yang telah diisi batu Maka volume batu = volume air yang telah diisi batu dikurangi volume air yang belum diisi batu. 4. Perhitungan Massa Jenis (Kanginan, 2002) Untuk menyelesaikan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan massa jenis diselesaikan dengan menggunakan persamaan: Persamaan di atas dapat diubah ke bentuk: atau Gambar 2.4 Segitiga rumus massa jenis Bentuk rumus mana yang digunakan dalam hitungan bergantung pada besaran apa yang ditanyakan. Untuk memudahkan kamu mengingat bentuk rumus yang akan digunakan, kamu dapat menggunakan segitiga rumus massa jenis, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di atas. Cara menggunakan segitiga rumus secara umum adalah sebagai berikut: a. Keluarkan besaran yang ditanyakan dari segitiga. b. Besaran yang ditanyakan, yang ditulis diruas kiri tanda sama dengan adalah sama dengan kedua besaran yang tertinggal di dalam segitiga rumus. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 5. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian Tahukah kamu bahwa konsep massa jenis ternyata banyak diterapkan dalam hidup kita sehari-hari? Berikut beberapa penerapan konsep massa jenis: a. Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam: Benda terapung : massa jenis benda < massa jenis air Benda melayang : massa jenis benda = massa jenis air Benda tenggelam : massa jenis benda > massa jenis air b. Aluminium digunakan sebagai bahan logam pesawat terbang karena alumanium kuat tetapi massanya ringan (tidak seberat logam lainnya seperti besi). c. Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas. d. Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 Tabel 2.1 Massa jenis berbagai zat Wujud Zat PADAT CAIR GAS (Kanginan, 2002: 91) Bahan Dalam (g/cm3) Dalam (kg/m3) Alumanium 2,7 2700 Besi 7,9 7900 Emas 19,3 19300 Kuningan 8,4 8400 Perak 10,5 10500 Platina 21,45 21450 Seng 7,14 7140 Es 0,92 920 Air (40C) 1 1000 Alkohol 0,8 800 Raksa 13,6 13600 Udara (270C) 0,0012 1,2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 F. Kaitan Teori dengan Langkah Penelitian 1. Metode discovery Metode discovery merupakan metode yang digunakan sebagai treatment dalam proses penelitian yang dilaksanakan di SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai Timur, NTT. 2. Teori massa jenis Massa jenis merupakan materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Materi massa jenis juga merupakan instrumen dalam penelitian yang berupa pretest dan posttest. 3. Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar digunakan sebagai instrumen dalam penelitian yang digunakan untuk mengetahui keaktifan dan minat siswa yang berupa angket. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan design pretest-posstest control group. Secara umum riset kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik. Design pretest-posstest control group adalah riset yang terdiri dari dua grup/kelompok. Satu kelompok diberi treatment dan yang lain tidak. Lalu kedua kelompok diukur, dengan diberi pretest dan posstest untuk kedua kelompok tersebut (Suparno, 2010: 142). Rancangan design pretest-posstest control group eksperimen yang digunakan seperti pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Desain penelitian Treatment group P1 X1 P2 Control group P1 X2 P2 Keterangan: P1 = tes awal (pretest) dilakukan sebelum diberi treatment X1 = treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan metode discovery X2 = treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah aktif P2 = tes akhir (posttest) dilakukan setelah diberi treatment 28 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 4 – 22 Agustus 2014. 2. Tempat penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi adalah kelompok yang lebih besar di mana hasil penelitian diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti (Suparno, 2010: 43). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMP N 2 Poco Ranaka tahun ajaran 2014/2015. 2. Sampel penelitian Sampel adalah himpunan bagian dari populasi, sampel menunjuk pada suatu kelompok di mana informasi atau data didapatkan (Suparno, 2010: 43). Sampel dari penelitian ini berjumlah 69 siswa/i SMP N 2 Poco Ranaka yang terdiri dari siswa/i kelas VIIC yang berjumlah 33 orang dan kelas VIID yang berjumlah 36 orang. D. Treatment Treatment adalah perlakuan peneliti terhadap subyek yang akan diteliti agar nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 Treatment yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode discovery untuk kelas eksperimen dan metode ceramah aktif untuk kelas kontrol pada materi massa jenis. 1. Metode discovery untuk kelas ekperimen Dalam proses pembelajaran siswa melakukan discovery dengan bantuan LKS yang telah disediakan guru dengan proses sebagai berikut (Susiani, 2013: 32) : a. Guru membagi siswa dalam 7 kelompok. b. Siswa mendapat LKS dalam kelompok. c. Siswa memahami perintah-perintah discovery dalam LKS. d. Siswa melakukan discovery dalam kelompok dengan topik massa jenis. e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai percobaan. f. Siswa mendiskusikan data yang telah diperoleh dalam kelompok secara bersama. g. Siswa menemukan kesimpulan dari hasil discovery. h. Bersama siswa menyimpulkan dari hasil discovery secara bersama dikaitkan dengan materi pelajaran. 2. Metode ceramah aktif untuk kelas kontrol Dalam proses pembelajaran untuk kelas kontrol digunakan metode ceramah aktif di mana guru berceramah, menjelaskan materi yang akan dipelajari. Metode ceramah aktif ini diselingi dengan guru mengajukan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 pertanyaan pada siswa, siswa berdiskusi dan mengerjakan soal dalam kelompok. Pengajaran dengan metode discovery dan ceramah aktif dapat dilihat dalam RPP dan LKS. RPP untuk kelas eksperimen terlampir pada lampiran 3 dan RPP untuk kelas kontrol terlampir pada lampiran 4 serta LKS terlampir pada lampiran 6 dan lampiran 7. E. Instrumen Instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengambil data (Suparno, 2010: 53). Instrumen pengumpulan data berupa tes, yang terdiri dari pretest dan posttest serta bentuk non-tes yang berupa angket/kuesioner dan pengamatan/observasi. 1. Pretest dan posstest Pretest digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi sebelum dilakukan proses pembelajaran di kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan sebelum materi massa jenis disampaikan kepada siswa. Posttest digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran untuk kedua kelas, yakni kelas eksperimen dengan metode discovery dan kelas kontrol dengan ceramah aktif. Posttest diberikan setelah materi massa jenis diajarkan kepada siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 Untuk pembuatan soal pretest dan posttest dibutuhkan kisi-kisi. Kisikisi soal berdasar pada kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa. Tabel 3.2 adalah kisi-kisi soal pretest dan posttest. Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest Kompetensi Indikator Soal Dasar Aspek Kognitif Mendeskripsi- 1. Menyimpul- 1. Apa yang dimaksud kan konsep kan dari hasil massa jenis discovery dalam bahwa massa massa jenis? kehidupan jenis adalah 3. Dua buah kayu sehari-hari salah satu mempunyai bentuk, ciri khas volum, dan massa yang suatu zat berbeda. Bagaimana Ingatan dengan massa jenis? 2. Bagaimana persamaan Ingatan Pemahaman massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu! 2. Menghitung 4. Sebuah balok memiliki massa jenis massa 5 g dan volume suatu zat 10 cm3. Hitung massa Penerapan jenis balok tersebut! 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 Penerapan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! 3. Mengguna- 6. Sebutkan contoh kan konsep penerapan konsep massa jenis massa jenis yang kamu untuk jumpai dalam berbagai kehidupan sehari-hari! Pemahaman penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari Untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa sebelum dan setelah diberi treatment, diukur melalui test yaitu pretest dan posttest. Penskoran terhadap hasil kerja siswa dilakukan dengan membuat skala skor. Berikut adalah penentuan bobot untuk masing-masing soal: a. Soal no. 1 bobot soal 10 Tabel 3.3 Skoring soal no.1 Keterangan Skor Siswa tidak mengerjakan 0 Jawaban siswa sama sekali tidak berhubungan 2 Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 b. Soal no. 2 bobot soal 10 Tabel 3.4 Skoring soal no.2 Keterangan Skor Siswa tidak mengerjakan 0 Jawaban siswa tidak berhubungan 2 Siswa menulis persamaan massa jenis tetapi terbalik 5 Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10 c. Soal no. 3 bobot soal 10 Tabel 3.5 Skoring soal no.3 Keterangan Skor Siswa tidak mengerjakan 0 Jawaban siswa tidak sesuai 2 Jawaban siswa benar, tanpa disertai penjelasan 8 Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10 d. Soal no. 4 dan no.5 dengan bobot masing-masing soal 20 Tabel 3.6 Skoring soal no.4 dan no.5 Keterangan Skor Siswa tidak mengerjakan 0 Pekerjaan siswa tidak sesuai 2 Pekerjaan siswa hanya sampai pada menuliskan besaran 5 yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 Pekerjaan siswa hanya sampai pada menulis rumus lengkap 10 Siswa mengerjakan dengan menulis rumus lengkap dan 15 memasukkan angka tetapi jawaban tidak sesuai Jawaban siswa benar tetapi tidak mencantumkan satuan 19 Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 20 e. Soal no. 6 bobot soal 10 Tabel 3.7 Skoring soal no.6 Keterangan Skor Siswa tidak mengerjakan 0 Pekerjaan siswa tidak sesuai 2 Jawaban siswa benar tanpa ada penjelasan 7 Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10 2. Pengamatan/observasi keaktifan siswa Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara, dll) (Suparno, 2010: 63). Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dan ceramah aktif. Keaktifan dapat diukur berdasar beberapa unsur keaktifan yaitu turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh dan melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis (Sudjana, 2010: 61). 3. Kuesioner/angket minat belajar siswa Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010: 61). Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup, di mana responden tinggal memilih karena telah disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaran fisika, khususnya pada materi massa jenis. Kuesioner ini diberikan setelah kegiatan pembelajaran, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pembuatan kuesioner minat belajar ini diperlukan kisi-kisi kuesioner minat. Berdasar pendapat para ahli yang telah dijabarkan dalam bab kajian pustaka, indikator minat meliputi minat belajar yang berkaitan dengan perasaan puas atau senang, perhatian, dan ketertarikan. Tabel 3.8 adalah kisi-kisi kuesioner minat belajar siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner minat belajar Aspek Indikator Contoh pernyataan Jumlah kuesioner minat butir soal Perasaan puas Bagi saya, pelajaran dan senang fisikan menarik dan No. item 4 1, 2, 6,7 3 3, 4, 8 3 5, 9, 10 menyenangkan Perhatian Saat guru mengajukan pertanyaan dalam Minat pelajaran fisika, saya belajar menjawab pertanyaan dari guru Ketertarikan Saya mengerjakan soalsoal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru Kuesioner minat belajar untuk kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 dan kuesioner minat belajar untuk kelas eksperimen secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13. 4. Validitas Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 tujuan. Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan (Suparno, 2010: 67-68). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan/diujikan (Sudijono, 2011:164). Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur sesuai dengan indikator. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.2 pada halaman 32, kisi-kisi kuesioner minat dapat dilihat pada tabel 3.8 pada halaman 37 dan lembar pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 3.9 pada halaman 40. F. Analisis Data 1. Pretest dan posttest a. Untuk mengetahui apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas ekperimen dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut (Suparno, 2011: 87-88). ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = Persamaan ........................... (1) √ Di mana: ̅̅̅ = skor pretest ̅̅̅ = skor posttest perbedaan antara skor tiap subjek (̅̅̅ ̅̅̅ jumlah pasangan skor Derajat kebebasan: df = N – 1 Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. b. Untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas kontrol dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. Rumus untuk menghitungnya seperti rumus pada persamaan (1). c. Untuk menguji pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut (Suparno, 2011: 83). ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ t= √ Persamaan ........................... (2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Signifikan level Df untuk t = ( 40 = 0.05; two tailed -1) + ( -1) atau N – 2 Persamaan yang digunakan adalah Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. d. Untuk menguji posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya seperti rumus pada persamaan (2). 2. Analisis keaktifan siswa Observasi keaktifan belajar siswa dilakukan peneliti di kelas kontrol dan kelas ekperimen. Peneliti menggunakan lembar observasi keaktifan guna membantu peneliti dalam melakukan pengamatan. Lembar observasi keaktifan siswa dibuat berdasar indikator dalam bab II. Tabel 3.9 adalah lembar observasi keaktifan siswa (Sudjana dalam Puspita, 2013: 99) : Tabel 3.9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Unsur Indikator Standar satuan keaktifan Turut serta dalam Siswa berkomentar Sekali berkomentar = 1 melaksanakan jika guru salah tally tugas belajarnya menjelaskan materi pelajaran Tally PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Terlibat dalam Siswa mampu Sekali menjawab = 1 pemecahan menjawab tally masalah pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas Siswa mampu Tiap menyelesaikan menyelesaikan soal satu soal = 1 tally yang diberikan Bertanya kepada Siswa bertanya Sekali bertanya = 1 siswa lain atau kepada siswa lain tally guru apabila tidak Siswa bertanya pada memahami guru ketika persoalan yang mengalami kesulitan dihadapi Berusaha mencari Siswa membaca berbagai Satu sumber = 1 tally sumber tertentu informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah Melatih diri Siswa mampu Sekali mengerjakan 1 dalam membuat soal = 1 tally memecahkan soal kesimpulan dari 41 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI atau masalah pekerjaan yang telah yang sejenis diselesaikan 42 Untuk mengetahui ada tidaknya keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dianalisis secara kualitatif. 3. Analisis minat belajar siswa Data yang digunakan untuk mengetahui tingkat minat siswa terhadap materi massa jenis baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah dengan menggunakan angket minat belajar siswa. Untuk menganalisis angket minat siswa, terlebih dahulu ditentukan skor untuk pernyataan-pernyataan dalam angket. Penentuan skor untuk setiap pernyataan dalam angket dengan menggunakan penilaian model skala Likert yaitu dengan kriteria sebagai berikut (Mardapi, 2008: 122) : Sangat setuju – Setuju – Tidak setuju – Sangat tidak setuju (4) (3) (2) (1) Hasil penyekoran angket minat belajar siswa untuk kelas kontrol dan kelas ekperimen kemudian dimasukkan ke dalam tabel 3.10 berikut ini: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 Tabel 3.10 Hasil klasifikasi minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen Kode Siswa Jumlah Skor Minat Belajar Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Kuesioner berisi 10 pernyataan yang terdiri dari empat pilihan jawaban untuk mengukur minat belajar siswa. Hasil pengukuran berupa skor atau angka. a. Skor untuk setiap siswa Skor minimal = 1 x 10 = 10 Skor maksimal = 4 x 10 = 40 Range = 40 – 10 = 30 b. Pembagian interval Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30 : 4 = 7,5 dibulatkan menjadi 8. Skor yang diperoleh dari angket minat belajar siswa dibagi menjadi 4 kategori yang tercantum dalam tabel 3.11 berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 Tabel 3.11 Kategorisasi minat belajar siswa Skor Siswa Kriteria Minat 34 – 41 Sangat berminat 26 – 33 Berminat 18 – 25 Kurang berminat 10 – 17 Sangat tidak berminat Untuk mengetahui perbedaan hasil minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB 1V DATA DAN ANALISA DATA A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIIC dan kelas VIID SMP N 2 Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT pada tanggal 4 – 22 Agustus 2014. Penelitian dilakukan dengan pembagian dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian. Kelas VIIC dengan jumlah siswa 33 orang sebagai kelas kontrol dan kelas VIID dengan jumlah siswa 36 orang sebagai kelas eksperimen. Tabel 4.1 dan 4.2 adalah jadwal dan proses pengambilan data yang dilakukan di kelas VIID sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Tabel 4.1 Proses pelaksanaan penelitian kelas eksperimen No. 1. Hari/tanggal Senin, 11 Pukul Kegiatan 07.30 – 09.30 Perkenalan Siswa mengerjakan soal pretest Agustus 2014 Mendampingi siswa melakukan eksperimen 1 yaitu menentukan massa jenis berbagai zat 2. Senin, 18 07.30 – 09.30 Mendampingi siswa melakukan Agustus 2014 eksperimen 2 yaitu terapung, melayang dan tenggelam 45 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Selasa, 19 46 07.30 – 09.30 Siswa mengerjakan contoh- Agustus 2014 contoh soal Siswa mengisi kuisioner minat belajar 4. Rabu, 20 10.00 – 12.00 Siswa mengerjakan soal posttest Agustus 2014 Tabel 4.2 Proses pelaksanaan penelitian kelas kontrol No. 1. Hari/tanggal Selasa, 12 Agustus 2014 Pukul Kegiatan 10.00 – 12.00 Perkenalan Siswa mengerjakan soal pretest Penjelasan tentang pengertian massa jenis dan mengkonversi satuan massa jenis ke sistem internasional (SI) 2. Selasa, 19 Agustus 2014 10.00 – 12.00 Penjelasan tentang bagaimana menentukan massa jenis zat dan perhitungan massa jenis Siswa menyelesaikan soal di papan tulis 3. Rabu, 20 Agustus 2014 07.30 – 09.30 Siswa mengerjakan latihan soal dalam buku PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 Siswa mengisi kuisioner minat belajar 4. Jumat, 22 07.30 – 09.30 Siswa mengerjakan soal posttest Agustus 2014 1. Pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen a. Senin, 11 Agustus 2014 Peneliti masuk kelas pada jam 1-3 pada pukul 07.30 – 09.30 WITA. Pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai, peneliti memperkenalkan diri, lalu berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya dengan bantuan beberapa siswa peneliti membagikan soal pretest untuk dikerjakan siswa. Alokasi waktu yang disediakan untuk siswa menyelesaikan soal pretest adalah 40 menit. Gambar 4.1 menunjukkan aktivitas siswa saat mengerjakan soal pretest. Setelah menyelesaikan soal pretest, peneliti membagikan materi ajar dan LKS 1 untuk setiap kelompok. Siswa langsung mengerjakan LKS 1 yaitu menentukan massa jenis berbagai zat. Pada gambar 4.2 terlihat siswa sedang menimbang massa balok dan gambar 4.3 menunjukkan aktivitas siswa saat siswa sedang mengukur volume balok. Peneliti mendampingi siswa selama melakukan eskperimen. Pada pertemuan pertama ini, kendala yang dihadapi peneliti antara lain peneliti membutuhkan alokasi waktu yang lebih (tidak sesuai dengan alokasi waktu dalam RPP) karena jumlah siswa yang begitu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 banyak dan alat praktikum untuk percobaan berupa neraca sangat terbatas. Selain itu, sebagian besar siswa lamban dalam memahami penggunaan alat khususnya penggunaan neraca empat lengan. Hal ini dianggap wajar karena sebelumnya siswa sama sekali belum pernah menggunakan neraca empat lengan. Setelah siswa melakukan percobaan, siswa mempresentasikan hasil percobaannya tersebut. Awalnya siswa belum berani untuk membacakan hasil diskusi mereka dalam kelompok. Maka peneliti menunjuk salah seorang siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya. Bersama siswa, peneliti membandingkan hasil percobaan satu kelompok dengan kelompok lainnya. Untuk jawaban soal LKS pada nomor selanjutnya, peneliti tidak lagi menunjuk siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya, tetapi siswa malah berebutan untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka dalam kelompok. Siswa berani untuk mengemukakan hasil diskusi kelompoknya. Setelah siswa selesai presentasi, peneliti membahas sekilas mengenai percobaan yang telah dilakukan siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Pada pertemuan pertama sebanyak 6 siswa tidak masuk kelas, 2 orang siswa sakit, sementara 4 lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 Gambar 4.1 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal pretest Gambar 4.2 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok Gambar 4.3 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok b. Senin, 18 Agustus 2014 Pada pertemuan kedua, peneliti masuk pada jam 1-3 pada pukul 07.30 – 09.30. Pada pertemuan ini, siswa mengerjakan LKS 2 yaitu terapung, melayang dan tenggelam. Gambar 4.4 menunjukkan aktivitas siswa saat siswa melakukan percobaan tentang peristiwa terapung, melayang dan tenggelam. Peneliti mendampingi siswa selama PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 melakukan percobaan. Selama percobaan tidak ada kendala berarti yang dihadapi siswa karena sebagian besar siswa paham terhadap prosedur percobaan dalam LKS. Setelah melakukan percobaan, siswa mempresentasikan hasil percobaan kelompoknya (dapat dilihat pada gambar 4.5). Selanjutnya peneliti membahas mengenai hasil percobaan LKS 2 dan diakhir kegiatan peneliti bersama siswa menyimpulkan bersama mengenai peristiwa terapung, melayang dan tenggelam. Peneliti juga memberi PR tentang perhitungan massa jenis. Pada pertemuan kedua sebanyak 14 siswa tidak hadir, 3 orang sakit dan 11 orang lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan ini, sebagian besar siswa tidak masuk kelas karena 5 hari sebelumnya yaitu dari tanggal 13-17 Agustus 2014 sekolah mengadakan pertandingan dalam rangka HUT RI yang ke-69 di mana pertandingan ini melibatkan seluruh siswa. Sebagian besar siswa tidak hadir karena kondisi siswa yang kurang fit, siswa capek dan lelah setelah 5 hari mengikuti pertandingan. Gambar 4.4 dan 4.5 adalah aktivitas siswa pada pertemuan kedua. Gambar 4.4 Siswa kelas eksperimen ketika membuat telur terapung, melayang dan tenggelam Gambar 4.5 Siswa kelas eksperimen mempresentesikan hasil percobaan kelompoknya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 c. Selasa, 19 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Sebanyak 8 siswa yang tidak hadir, 2 orang sakit dan 6 siswa tanpa keterangan. Pada pertemuan ketiga, peneliti bersama siswa membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Siswa juga diberi latihan soal dari buku yang dipinjam dari perpustakaan sekolah. Pada gambar 4.6 terlihat siswa sedang mengerjakan soal-soal dipapan tulis. Selanjutnya peneliti membahas soal tersebut bersama siswa. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami siswa. Diakhir pembelajaran dengan bantuan beberapa siswa, peneliti membagikan kuisioner minat belajar. Gambar 4.7 menunjukkan aktivitas siswa saat sedang mengisi kuisioner. Siswa diminta untuk mengisi kuisioner secara jujur dan sungguh-sungguh berdasarkan pengalaman mereka selama belajar fisika pada materi massa jenis. Gambar 4.6 dan 4.7 adalah aktivitas siswa pada pertemuan ketiga. Gambar 4.6 Siswa kelas eksperimen ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis Gambar 4.7 Siswa kelas eksperimen saat mengisi kuesioner minat belajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 d. Rabu, 20 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Sebanyak 5 siswa tidak hadir, 1 orang sakit dan 4 siswa lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan terakhir, siswa mengerjakan soal posttest (dapat dilihat pada gambar 4.8). Alokasi waktunya adalah 40 menit. Setelah siswa menyelesaikan soal posttest, peneliti meminta tanggapan siswa mengenai percobaan yang telah dilakukan dan menyimpulkan pengalaman siswa saat melakukan percobaan. Gambar 4.8 menunjukkan aktivitas siswa menyelesaikan soal posttest. Gambar 4.8 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal posttest saat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 2. Pelaksanaan penelitian di kelas kontrol a. Selasa, 12 Agustus 2014 Peneliti masuk kelas pada jam 1-3 pada pukul 10.00 – 12.00 WITA. Pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai, peneliti memperkenalkan diri, lalu berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya dengan bantuan beberapa siswa peneliti membagikan soal pretest untuk dikerjakan siswa. Gambar 4.9 menunjukkan aktivitas siswa saat mengerjakan soal pretest. Alokasi waktu yang disediakan untuk siswa menyelesaikan soal pretest adalah 40 menit. Setelah menyelesaikan soal pretest, peneliti membagikan materi ajar kepada siswa. Peneliti kemudian menjelaskan mengenai pengertian massa jenis dan menjelaskan bagaimana mengkonversi satuan massa jenis dalam satuan internasional (SI). Peneliti meminta salah seorang siswa untuk menuliskan tangga konversi dipapan tulis (dapat dilihat pada gambar 4.10). Peneliti pun menjelaskan bagaimana mengkonversi satuan massa jenis. Pada pertemuan pertama sebanyak 4 siswa tidak masuk kelas, 2 orang siswa sakit dan 2 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 4.9 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal pretest 54 Gambar 4.10 Siswa kelas kontrol ketika menuliskan tangga konversi di papan tulis b. Selasa, 19 Agustus 2014 Pada pertemuan kedua, peneliti masuk pada pukul 10.00 – 12.00 WITA. Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Peneliti mengingatkan materi dengan bertanya kepada siswa, apa saja yang mereka pelajari pada pertemuan sebelumnya. Lalu peneliti menjelaskan materi tentang bagaimana menentukan massa jenis zat serta perhitungan massa jenis. Peneliti memberi 3 contoh soal. Contoh soal no.1 dikerjakan oleh peneliti sendiri sambil dijelaskan kepada siswa. Soal berikutnya dikerjakan oleh siswa. Pada gambar 4.11 terlihat seorang siswa sedang mengerjakan soal dipapan tulis. Pada pertemuan kedua sebanyak 12 siswa tidak hadir, 3 orang siswa sakit dan 9 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.11 adalah aktivitas siswa pada pertemuan kedua. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 Gambar 4.11 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis c. Rabu, 20 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan ketiga siswa mengerjakan latihanlatihan soal dalam buku fisika yang dipinjam dari perpustakaan sekolah (dapat dilihat pada gambar 4.12). Siswa mengerjakan latihan soal dari buku sebanyak 3 nomor. Bagi siswa yang telah menyelesaikan soal, peneliti meminta mereka mengerjakan soal di papan tulis. Pada gambar 4.13 terlihat siswa sedang mengerjakan latihan soal dipapan tulis. Bersama siswa, peneliti membahas soal-soal tersebut. Diakhir pembelajaran dengan bantuan beberapa siswa, peneliti membagikan kuisioner minat belajar. Gambar 4.14 menunjukkan aktivitas siswa saat sedang mengisi kuesioner. Siswa diminta untuk mengisi kuisioner secara jujur dan sungguh-sungguh berdasarkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 pengalaman mereka selama belajar fisika pada materi massa jenis. Pada pertemuan ketiga sebanyak 5 siswa tidak masuk kelas, 2 siswa sakit dan 3 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.12, 4.13 dan 4.14 menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan ketiga. Gambar 4.12 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal dari buku Gambar 4.13 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis Gambar 4.14 Siswa kelas kontrol ketika mengisi kuesioner minat belajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 d. Jumat, 22 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Sebanyak 6 siswa tidak hadir, 2 orang sakit dan 4 siswa lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan terakhir, siswa mengerjakan soal posttest. Alokasi waktunya adalah 40 menit. Gambar 4.15 menunjukkan aktivitas siswa saat menyelesaikan soal posttest. Gambar 4.15 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal posttest B. Data dan Analisis Data 1. Keaktifan Siswa Pada penelitian ini, peneliti mengukur keaktifan siswa terhadap mata pelajaran fisika khususnya pada materi massa jenis. Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dilakukan pengukuran keaktifan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan lembar observasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 keaktifan. Tabel 4.3 adalah hasil pengukuran keaktifan siswa berdasar lembar observasi. Tabel 4.3 Indikator keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen No. 1. Indikator Siswa berkomentar jika guru Jumlah Tally Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 0 0 8 19 5 5 6 14 9 21 salah menjelaskan materi pelajaran 2. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas 3. Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan 4. Siswa bertanya kepada siswa lain 5. Siswa bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan 6. Siswa membaca sumber tertentu 2 2 7. Siswa mampu membuat 12 26 42 87 kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan Total PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 Berdasarkan jumlah tally untuk setiap indikator keaktifan dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih aktif dalam dalam proses pembelajaran daripada kelas kontrol selama siswa mempelajari materi massa jenis. Jumlah tally pada kelas eksperimen 87 sementara pada kelas kontrol 42. Pembahasan Keaktifan siswa di kelas kontrol dan eksperimen diamati dengan menggunakan bantuan lembar observasi keaktifan siswa. Peneliti mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan jumlah tally pada tabel 4.3 di atas terlihat keaktifan siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Keaktifan siswa juga tampak saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini tergambar dari aktivitas siswa selama melakukan percobaan sesuai petunjuk dalam LKS. Pada LKS 1 (menentukan massa jenis berbagai zat) sebelum siswa melakukan percobaan, peneliti menjelaskan secara umum mengenai penggunaan neraca empat lengan karena neraca yang disediakan hanya 1 buah. Siswa agak lamban dalam memahami penggunaan neraca empat lengan karena siswa sebelumnya tidak pernah menggunakan neraca tersebut sehingga peneliti harus menjelaskan berulang kali. Gambar 4.16 dan 4.17 menunjukkan aktivitas siswa saat melakukan percobaan dalam LKS 1. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 Dalam melakukan percobaan, hampir setiap kelompok bertanya kepada peneliti mengenai penggunaan alat, baik itu penggunaan neraca serta cara mengukur volume balok dan batu. Peneliti pun secara bergantian menjelaskan pada setiap kelompok lalu mengamati siswa saat melakukan percobaan, apakah sudah benar atau belum. Dalam kelompok, siswa juga saling bertanya, berdebat dengan teman kelompoknya sendiri mengenai percobaan yang sedang mereka lakukan. Hal ini menyebabkan peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama (tidak sesuai dengan alokasi waktu dalam RPP). Meskipun demikian, percobaan berjalan dengan lancar. Pada LKS 2 mengenai peristiwa terapung, melayang dan tenggelam, siswa tidak menemukan kendala yang berarti. Siswa dapat melakukan percobaan dengan lancar sesuai dengan petunjuk LKS. Siswa mempresentasikan hasil penemuannya dalam kelompok. Keaktifan siswa juga terlihat pada gambar 4.19 dimana siswa berlomba untuk membacakan hasil diskusinya. Awalnya siswa memang belum berani, siswa masih malu-malu. Peneliti pun menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil penemuan kelompoknya. Setelah itu, siswa dengan sendirinya menunjuk kelompoknya untuk presentasi, tanpa harus ditunjuk peneliti. Keaktifan siswa juga terlihat saat siswa menyelesaikan soal dipapan tulis. Peneliti memberikan beberapa latihan soal untuk dikerjakan siswa. Ada beberapa siswa saling menunjuk diri untuk mengerjakan soal dipapan tulis. Berikut keaktifan yang tampak dalam hasil dokumentasi: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 4.16 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok Gambar 4.18 Siswa kelas eksperimen membuat telur terapung, melayang dan tenggelam 61 Gambar 4.17 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok Gambar 4.19 Siswa kelas eksperimen mempresentasikan hasil percobaannya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 2. Minat Belajar Siswa a. Data kuesioner minat siswa 1) Kelas kontrol Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika khususnya pada materi massa jenis, peneliti menggunakan kuesioner mengenai minat yang dibagikan di kelas kontrol. Kuesioner minat belajar ini diberikan pada pertemuan ke-3 setelah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dilakukan. Kuesioner minat ini terdiri dari 10 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban dan jumlah sampel yang diteliti minat belajarnya di kelas kontrol sebanyak 33 siswa. Tabel 4.4 adalah data kuesioner minat kelas kontrol. Tabel 4.4 Data kuesioner minat kelas kontrol Kode Siswa Jumlah Kategori Minat Siswa 1 28 Berminat Siswa 2 33 Berminat Siswa 3 38 Sangat berminat Siswa 4 28 Berminat Siswa 5 32 Berminat Siswa 6 36 Sangat berminat Siswa 7 35 Sangat berminat Siswa 8 39 Sangat berminat Siswa 9 40 Sangat berminat Siswa 10 26 Berminat Siswa 11 31 Berminat Siswa 12 35 Sangat berminat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siswa 13 37 Sangat berminat Siswa 14 33 Berminat Siswa 15 35 Sangat berminat Siswa 16 31 Berminat Siswa 17 33 Berminat Siswa 18 30 Berminat Siswa 19 34 Sangat berminat Siswa 20 36 Sangat berminat Siswa 21 35 Sangat berminat Siswa 22 34 Sangat berminat Siswa 23 33 Berminat Siswa 24 29 Berminat Siswa 25 31 Berminat Siswa 26 28 Berminat Siswa 27 31 Berminat Siswa 28 35 Sangat berminat Siswa 29 29 Berminat Siswa 30 34 Sangat berminat Siswa 31 31 Berminat Siswa 32 30 Berminat Siswa 33 32 Berminat Rata-rata 32,79 Berminat 63 2) Kelas eksperimen Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika khususnya pada materi massa jenis, peneliti menggunakan kuesioner mengenai minat yang dibagikan di kelas eksperimen. Kuesioner minat belajar ini diberikan pada pertemuan ke-3 setelah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dilakukan. Kuesioner minat ini terdiri dari 10 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban dan jumlah sampel yang diteliti minat belajarnya di kelas eksperimen sebanyak 36 siswa. Tabel 4.5 adalah data kuesioner minat kelas eksperimen. Tabel 4.5 Data kuesioner minat kelas eksperimen Kode Siswa Jumlah Kategori Minat Siswa 1 35 Sangat berminat Siswa 2 40 Sangat berminat Siswa 3 30 Berminat Siswa 4 35 Sangat berminat Siswa 5 26 Berminat Siswa 6 37 Sangat berminat Siswa 7 36 Sangat berminat Siswa 8 38 Sangat berminat Siswa 9 33 Berminat Siswa 10 39 Sangat berminat Siswa 11 36 Sangat berminat Siswa 12 29 Berminat Siswa 13 34 Sangat berminat Siswa 14 37 Sangat berminat Siswa 15 34 Sangat berminat Siswa 16 29 Berminat Siswa 17 36 Sangat berminat Siswa 18 36 Sangat berminat Siswa 19 40 Sangat berminat Siswa 20 39 Sangat berminat Siswa 21 35 Sangat berminat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siswa 22 25 Kurang berminat Siswa 23 38 Sangat berminat Siswa 24 28 Berminat Siswa 25 35 Sangat berminat Siswa 26 29 Berminat Siswa 27 36 Sangat berminat Siswa 28 30 Berminat Siswa 29 38 Sangat berminat Siswa 30 35 Sangat berminat Siswa 31 40 Sangat berminat Siswa 32 31 Berminat Siswa 33 26 Berminat Siswa 34 39 Sangat berminat Siswa 35 35 Sangat berminat Siswa 36 40 Sangat berminat Rata-rata 34,42 Sangat berminat 65 a. Analisa data kuesioner minat belajar dengan uji-t Untuk mengetahui perbedaan hasil minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS yaitu uji t-test dua kelompok. Tabel 4.6 adalah analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 Tabel 4.6 Analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen Group Statistics Skor Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Kontrol 33 32.79 3.361 .585 Eksperimen 36 34.42 4.365 .727 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Skor Mean F Sig. t df tailed) 2.222 .141 -1.725 67 .089 -1.629 .086 -1.629 Std. Error Difference Difference Difference Lower Upper .944 -3.513 .256 .934 -3.493 .236 Equal variances assumed Equal variances not -1.745 65.123 assumed Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -1.745, p = 0.086 dengan level signifikan = 0.05. Mean kelas kontrol = 32,79 dan mean kelas eksperimen = 34,42. Oleh karena p = 0.086 > = 0.05 maka tidak signifikan. Ini berarti tidak terdapat perbedaan hasil minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery. Minat siswa pada kelas kontrol dan eksperimen sama. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 b. Analisis kategori minat belajar siswa 1) Kelas kontrol Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika di kelas kontrol dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel 4.7 kategori minat belajar kelas kontrol. Tabel 4.7 Kategori minat belajar kelas kontrol Skor Kategori Minat Jumlah Siswa Prosentase (%) 34 – 41 Sangat berminat 14 42,4 26 – 33 Berminat 19 57,6 18 – 25 Kurang berminat - - 10 – 17 Sangat tidak berminat - - Total 33 100 Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika khusus pada materi massa jenis dengan prosentase sekitar 57,6% sementara ada 14 siswa yang mempunyai minat sangat tinggi dengan prosentase 42,4%. Tidak ada siswa yang tidak berminat belajar fisika. 2) Kelas eksperimen Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika di kelas eksperimen dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel 4.8 kategori minat belajar kelas eksperimen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 Tabel 4.8 Kategori minat belajar kelas eksperimen Skor Kategori Minat Jumlah Siswa Porsentase (%) 34 – 41 Sangat berminat 25 69,44 26 – 33 Berminat 10 27,78 18 – 25 Kurang berminat 1 2,78 10 – 17 Sangat tidak berminat - - Total 36 100 Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode discovery diketahui minat siswa mempelajari fisika sangat tinggi dengan prosentase sekitar 69,44% sementara ada 10 orang siswa atau sekitar 27,78% yang berminat untuk belajar fisika dan ada 1 siswa lain yang kurang berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar 2,78%. c. Kesimpulan hasil minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika Berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS uji-t untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen diperoleh hasil yang tidak signifikan atau dengan kata lain minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery sama. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 Siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika dengan prosentase 57,6% sementara siswa kelas eksperimen sebagian besar siswa sangat berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar 69,44%. Ini berarti lebih banyak siswa berminat untuk belajar fisika pada materi massa jenis ketika pembelajaran menggunakan metode discovery. Pembahasan Pada penelitian ini diukur tingkat minat siswa terhadap materi fisika khususnya dalam subbab massa jenis. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan perbedaan antara keduanya tidak signifikan yang berarti minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery sama. Namun jika dilihat dari prosentasenya, siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika dengan prosentase 57,6% sementara siswa kelas eksperimen sebagian besar siswa sangat berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar 69,44%. Ini berarti lebih banyak siswa berminat untuk belajar fisika pada materi massa jenis ketika pembelajaran menggunakan metode discovery. Hal ini sekiranya dapat dijelaskan dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih berminat. Selama belajar di kelas, siswa sangat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 antusias melaksanakan eksperimen, misalnya dapat dilihat dari siswa mencoba-coba alat bersama teman kelompoknya, siswa bertanya pada guru ketika menemui kesulitan, siswa dalam satu kelompok saling bertanya dan bergantian memegang alat. Ketika beberapa siswa dalam kelompok mengukur volume dan menimbang massa, siswa lain mencatat hasilnya dalam LKS, yang lainnya bertugas menghitung nilai massa jenis. Setelah itu, siswa bersama-sama membuat kesimpulan dengan menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS. Situasi yang ada dalam kelas adalah kelas menjadi ramai karena rata-rata para siswa melakukan percobaan sambil tertawa. Ada juga beberapa siswa yang mengganggu temannya ketika mengetahui bahwa mereka akan difoto. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi tidak terlalu tenang. Ketika siswa diminta untuk mempresentasikan percobaannya, pada awalnya memang siswa masih malu-malu atau belum berani maka peneliti menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan kelompoknya. Setelah itu, siswa malah berlomba-lomba untuk presentasi, tanpa harus ditunjuk peneliti. Nampak bahwa siswa kelas eksperimen antusias dalam melakukan eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari giatnya siswa untuk mencoba-coba alat bersama teman kelompoknya, siswa bertanya pada guru ketika menemui kesulitan, siswa dalam satu kelompok saling bertanya dan bergantian memegang alat, siswa bersama-sama membuat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kesimpulan dari hasil percobaannya dan kemudian 71 siswa mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas. 3. Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa, peneliti menggunakan data pretest dan posttest untuk kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah aktif dan kelas eksperimen yang menggunakan metode discovery. Tabel 4.9 adalah hasil pretest dan posttest kelas eksperimen sementara tabel 4.10 adalah hasil pretest dan posttest kelas kontrol. Tabel 4.9 Data pretest dan posttest kelas eksperimen Kode Siswa Pretest Posttest Siswa 1 18 47 Siswa 2 10 31 Siswa 3 10 39 Siswa 4 12 37 Siswa 5 10 36 Siswa 6 18 73 Siswa 7 12 34 Siswa 8 12 39 Siswa 9 18 36 Siswa 10 12 20 Siswa 11 12 20 Siswa 12 12 38 Siswa 13 8 40 Siswa 14 18 74 Siswa 15 12 66 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siswa 16 12 39 Siswa 17 20 73 Siswa 18 10 54 Siswa 19 12 68 Siswa 20 26 57 Siswa 21 12 34 Siswa 22 4 33 Siswa 23 18 32 Siswa 24 4 34 Siswa 25 12 34 Siswa 26 12 28 Siswa 27 10 33 Siswa 28 12 39 Siswa 29 12 46 Siswa 30 18 35 Siswa 31 10 75 Siswa 32 12 20 Siswa 33 14 47 Siswa 34 12 20 Siswa 35 12 20 Siswa 36 12 18 Rata-rata 12,78 40,81 72 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.10 Data pretest dan posttest kelas kontrol Kode Siswa Pretest Posttest Siswa 1 12 12 Siswa 2 12 29 Siswa 3 12 18 Siswa 4 18 19 Siswa 5 12 12 Siswa 6 12 75 Siswa 7 12 12 Siswa 8 12 30 Siswa 9 18 34 Siswa 10 12 21 Siswa 11 18 79 Siswa 12 12 26 Siswa 13 12 46 Siswa 14 10 34 Siswa 15 12 49 Siswa 16 12 34 Siswa 17 20 77 Siswa 18 18 34 Siswa 19 12 36 Siswa 20 12 12 Siswa 21 12 37 Siswa 22 12 73 Siswa 23 12 12 Siswa 24 12 34 Siswa 25 18 44 Siswa 26 12 39 Siswa 27 12 70 Siswa 28 12 26 73 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siswa 29 12 29 Siswa 30 20 76 Siswa 31 12 10 Siswa 32 8 36 Siswa 33 10 54 Rata-rata 13,15 37,24 74 a. Untuk menguji pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Tabel 4.11 adalah analisis SPSS data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.11 Analisis SPSS pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Group Statistics Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1 33 13.15 3.001 .522 2 36 12.78 4.230 .705 PRETEST Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Pretest Equal variances assumed Equal variances not assumed Mean F Sig. t df tailed) 1.122 .293 .420 67 .676 .374 .426 63.163 .672 .374 Std. Error Difference Difference Difference Lower Upper .890 -1.403 2.151 .877 -1.380 2.127 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = 0.426, p = 0.672 dengan level signifikan = 0.05. Oleh karena p = 0.672 > = 0.05 maka tidak signifikan. Ini berarti pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara statistik. Kondisi atau pemahaman awal siswa dengan menggunakan metode discovery dan ceramah aktif menghasilkan nilai yang sama. b. Untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas kontrol dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. Tabel 4.12 adalah analisis SPSS data pretest dan posttest kelas kontrol. Tabel 4.12 Analisis SPSS pretest dan posttest untuk kelas kontrol Paired Samples Statistics Pair 1 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean PRETEST 13.15 33 3.001 .522 POSTTEST 37.24 33 21.316 3.711 Paired Samples Correlations Pair 1 PRETEST & POSTTEST N Correlation Sig. 33 .366 .036 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Pair 1 PRETEST & POSTTEST Difference Std. Std. Error Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) -24.091 20.410 3.553 -31.328 -16.854 -6.780 32 .000 Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -6.78, p = 0.000 dengan level signifikan = 0.05. Oleh karena p = 0.000 < = 0.05 maka signifikan. Ini berarti posttest lebih baik dari pretest. Maka metode ceramah aktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. Untuk mengetahui apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas eksperimen dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. Tabel 4.13 adalah analisis SPSS data pretest dan posttest kelas eksperimen. Tabel 4.13 Analisis SPSS pretest dan posttest kelas eksperimen Paired Samples Statistics Pair 1 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean PRETEST 12.78 36 4.230 .705 POSTTEST 40.81 36 16.651 2.775 Paired Samples Correlations Pair 1 PRETEST & POSTTEST N Correlation Sig. 36 .358 .032 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Pair 1 PRETEST & POSTTEST Std. Std. Error Mean Deviation Mean -28.028 15.641 2.607 Difference Lower Upper Sig. (2t -33.320 -22.735 -10.751 Df tailed) 35 .000 Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -10.751, p = 0.000 dengan level signifikan = 0.05. Oleh karena p = 0.000 < = 0.05 maka signifikan. Ini berarti posttest lebih baik dari pretest. Maka metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa. d. Untuk menguji posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Tabel 4.14 adalah analisis SPSS data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.14 Analisis SPSS posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Group Statistics POSTTEST Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1 33 37.24 21.316 3.711 2 36 40.81 16.651 2.775 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Posttest Equal variances assumed Mean F Sig. t Df tailed) 1.662 .202 -.777 67 .440 -3.563 .445 -3.563 Equal variances not assumed -.769 60.502 Std. Error Difference Difference Difference Lower Upper 4.584 -12.714 5.587 4.634 -12.830 5.704 Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -0.769, p = 0.445 dengan level signifikan = 0.05. Oleh karena p = 0.445 > = 0.05 maka tidak signifikan. Ini berarti posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara statistik. Kondisi atau pemahaman akhir siswa setelah menerapkan metode discovery dan ceramah aktif menghasilkan nilai yang sama. Berdasarkan hasil analisis SPSS untuk posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh hasil yang tidak signifikan yang berarti proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dan ceramah aktif menghasilkan nilai yang sama. Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa metode discovery tidak meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan metode ceramah aktif, antara lain: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 1) Siswa belum terbiasa menggunakan alat praktikum, khususnya neraca empat lengan sehingga menyulitkan mereka saat bereksperimen. Berdasar penuturan siswa, mereka baru pertama kali melihat neraca empat lengan, siswa hanya mengenal neraca yang biasanya terdapat di warung-warung, timbangan badan dan alat penimbang dacin. 2) Alat praktikum yang digunakan saat pelaksanaan penelitian sangat terbatas, hanya tersedia 1 buah neraca empat lengan sementara jumlah siswa kelas eksperimen cukup banyak. Kapasitas kelas yang besar membuat peneliti kesulitan untuk mengontrol semua siswa dalam penggunaan alat, ditambah lagi alatnya sangat terbatas. 3) Instrumen soal pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hal ini menyebabkan hasil belajar untuk kedua kelas tidak signifikan karena instrumen yang digunakan lebih cocok untuk kelas kontrol karena sebagian besar berisi mengenai pemahaman dan perhitungan. Instrumen ini tidak terlalu cocok untuk kelas eksperimen yang lebih menekankan keterampilan dalam melakukan percobaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 C. Keterbatasan Penelitian 1. Dalam melakukan penelitian, peneliti tidak dibantu oleh rekan sehingga peneliti agak kesulitan dalam mengobservasi siswa baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen karena jumlah siswa cukup banyak. Peneliti juga tidak menggunakan video shooting dalam pengambilan data. 2. Untuk kelas eksperimen, peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjelaskan alat praktikum yaitu neraca empat lengan karena sebelumnya siswa sama sekali belum pernah menggunakan alat tersebut. Sebaiknya sebelum pembelajaran dimulai (diluar jam pelajaran) siswa dilatih atau diberi petunjuk penggunaan alat. 3. Dalam mengamati keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen, lembar observasi yang digunakan belum lengkap karena peneliti hanya menuliskan jumlah tally, sebaiknya ditambah dengan keterangan untuk menuliskan berlangsung. keaktifan yang tampak selama proses pembelajaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode discovery dapat membuat siswa aktif dalam mempelajari fisika khususnya pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai, NTT. 2. Metode discovery dapat membuat siswa berminat mempelajari fisika khususnya pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai, NTT. 3. Metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai, NTT. B. Saran 1. Metode discovery sangat baik diterapkan untuk materi fisika yang lain karena dapat meningkatkan keaktifan, minat dan hasil belajar siswa. 2. Untuk penelitian selanjutnya khusus kelas eksperimen sebaiknya siswa dilatih atau diberi petunjuk penggunaan alat sebelum siswa benar-benar melakukan percobaan di kelas atau di laboratorium agar percobaan berjalan lancar dan alokasi waktu sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan. 81 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar saat melaksanakan penelitian dibantu oleh orang lain agar tetap fokus dan konsentrasi tidak terbagi dengan pengambilan dokumentasi. 4. Agar data yang diperoleh valid, selain menggunakan lembar observasi sebaiknya digunakan recorder atau video shooting dalam melakukan observasi keaktifan siswa. 5. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dibuat evaluasi mengenai metode yang digunakan setelah pembelajaran berakhir agar bisa mengetahui kekurangan sehingga ke depan dapat diterapkan lebih optimal lagi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Dahar, Ratna W. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Kanginan, Marthen. 2002. IPA Fisika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendana Press. Puspita, Frederika I. 2013. (Skripsi) Pembelajaran Fisika Tentang Persamaan Kalor Dengan Pendekatan Proses Melalui Metode Inquiry Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar, Keaktifan dan Minat Siswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta. Siregar, Evelina & Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdarkarya. 83 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. ____________. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. ____________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. ____________. 2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi (Buku Mahasiswa). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Susiani, Paulina E. 2012. (Skripsi) Metode Discovery Untuk Mengaktifkan dan Meningkatkan Prestasi Siswa Dalam Belajar Listrik Dinamis Kelas X di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Usman, Moh. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 85 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP N 2 Poco Ranaka Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : VIID (Kelas Eksperimen)/1 Materi Pembelajaran : Massa Jenis Alokasi Waktu : 5 x 45 menit A. Standar Kompetensi 3. Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar 3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator 1. Menjelaskan hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat 2. Menghitung massa jenis suatu zat 3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian massa jenis 2. Siswa mampu merumuskan persamaan massa jenis 3. Siswa mampu menggunakan konsep massa jenis dalam penyelesaian soal 4. Siswa mampu menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari E. Materi Ajar Terlampir F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : pembelajaran koperatif Metode pembelajaran: discovery (penemuan) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama: 2 x 45 menit Tahapan Rincian Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa 5 menit 2. Peneliti memperkenalkan diri, memanggil nama lengkap siswa dan menanyakan nama panggilannya 3. Menyampaikan KD 3.2 yaitu mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 4. Peneliti membagi soal pretest Kegiatan inti 1. Siswa mengerjakan soal pretest 2. Siswa diberi pertanyaan: “Segelas 30 menit 5 menit kopi hangat dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massanya?” 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Siswa dibentuk dalam 8 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang 5. Beberapa siswa membagikan LKS 1 kepada setiap kelompok 6. Siswa melakukan percobaan berdasarkan LKS 1 tentang massa jenis 7. Siswa mempresentasikan hasil percobaannya 45 menit Keterangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penutup 1. Bersama siswa menyimpulkan 90 5 menit 90 menit Alokasi Keterangan materi tentang massa jenis 2. Memberi pekerjaan rumah 3. Memberikan salam penutup Pertemuan kedua: 2 x 45 menit Tahapan Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa 5 menit 2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan bertanya pada siswa: “Apa yang kita pelajari pada pertemuan kemarin? Apa itu massa jenis? Bagaimana persamaan massa jenis? 4. Menyampaikan bahan yang akan dipelajari yaitu penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari Kegiatan inti 1. Bersama siswa mengecek dan 10 menit membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya 2. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa: “Pernahkah kalian melihat benda terapung, melayang dan tenggelam? Mengapa benda bisa terapung, melayang dan tenggelam? 10 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 Apa saja contoh-contohnya? 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Siswa membentuk kelompok 45 menit 5. Beberapa siswa membagikan LKS 2 kepada setiap kelompok 6. Siswa melakukan percobaan berdasarkan LKS 2 tentang peristiwa terapung, melayang, dan tenggelam 7. Siswa mempesentasikan hasil percobaan 8. Peneliti memberi latihan soal uji 15 menit pemahaman 9. Siswa berdiskusi, lalu mengemukakan pendapatnya Penutup 1. Guru membagikan kuisioner 5 menit 90 menit Alokasi Keterangan 2. Siswa mengisi kuisioner 3. Memberitahukan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan posttest 4. Memberikan salam penutup Pertemuan ketiga: 1 x 45 menit Tahapan Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa 7 menit 2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti membagi soal posttest Kegiatan inti Siswa mengerjakan soal posstest 30 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penutup 1. Memberikan salam penutup 8 menit 92 45 menit 2. Berterimakasih H. Sumber/bahan/alat 1. Sumber: Buku Fisika yang relevan 2. Alat dan bahan: LKS 1: balok kayu, besi, batu, neraca/timbangan, penggaris, air LKS 2: telur, garam, gelas minum, air, sendok 3. Materi Ajar (terlampir) I. Penilaian 1. Teknik penilaian : tes tertulis (pretest dan posstest) 2. Bentuk instrumen : tes uraian Beamuring, Agustus 2014 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Dominikus Dom, S.Pd Marianus Hasman, S.Pd Peneliti Maria Fransiska Kusumatryani NIM 101424047 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP N 2 Poco Ranaka Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : VIIC (Kelas Kontrol)/1 Materi Pembelajaran : Massa Jenis Alokasi Waktu : 5 x 45 menit A. Standar Kompetensi 3. Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar 3.3 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator 1. Menjelaskan hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat 2. Menghitung massa jenis suatu zat 3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian massa jenis 2. Siswa mampu merumuskan persamaan massa jenis 3. Siswa mampu menggunakan konsep massa jenis dalam penyelesaian soal 4. Siswa mampu menyebutkan contoh massa jenis dalam kehidupan seharihari E. Materi Ajar Terlampir F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : pembelajaran langsung Metode pembelajaran: ceramah aktif PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama: 2 x 45 menit Tahapan Rincian Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa 10 menit 2. Peneliti memperkenalkan diri, memanggil nama lengkap siswa dan menanyakan nama panggilannya 3. Menyampaikan KD 3.2 yaitu mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 4. Peneliti membagi soal pretest Kegiatan inti 1. Siswa mengerjakan soal pretest 2. Siswa diberi pertanyaan: “Segelas 30 menit 5 menit kopi hangat dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massanya?” 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Peneliti melakukan ceramah aktif mengenai konsep massa jenis 5. Peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya 6. Peneliti memberi latihan soal 7. Siswa mengerjakan soal dipapan tulis 8. Peneliti bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan siswa dipapan tulis 40 menit Keterangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penutup 1. Bersama siswa menyimpulkan 95 5 menit 90 menit Alokasi Keterangan materi tentang massa jenis 2. Memberi pekerjaan rumah 3. Memberikan salam penutup Pertemuan kedua: 2 x 45 menit Tahapan Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa 5 menit 2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan bertanya pada siswa: “Apa yang kita pelajari pada pertemuan kemarin? Apa itu massa jenis? Bagaimana persamaan massa jenis? 4. Menyampaikan bahan yang akan dipelajari yaitu penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari Kegiatan inti 1. Bersama siswa mengecek dan 10 menit membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya 2. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada: “Pernahkah kalian melihat benda terapung, melayang dan tenggelam? Mengapa benda bisa terapung, melayang dan tenggelam? 10 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 Apa saja contoh-contohnya? 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Peneliti melakukan ceramah aktif 35 menit tentang penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 5. Peneliti memberi latihan soal uji 25 menit pemahaman 6. Siswa berdiskusi, lalu mengemukakan pendapatnya 7. Peneliti dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Penutup 1. Guru membagikan kuisioner 5 menit 90 menit Alokasi Keterangan 2. Siswa mengisi kuisioner 3. Memberitahukan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan posttest 4. Memberikan salam penutup Pertemuan ketiga: 1 x 45 menit Tahapan Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa 7 menit 2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti membagi soal posttest Kegiatan inti Penutup Siswa mengerjakan soal posstest 1. Memberikan salam penutup 2. Berterimakasih 30 menit 8 menit 45 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 H. Sumber/bahan/alat 1. Sumber: Buku Fisika yang relevan 2. Alat dan bahan: LKS 1: balok kayu, besi, batu, neraca/timbangan, penggaris, air LKS 2: telur, garam, gelas minum, air, sendok 3. Materi Ajar (terlampir) I. Penilaian 1. Teknik penilaian : tes tertulis (pretest dan posstest) 2. Bentuk instrumen : tes uraian Beamuring, Agustus 2014 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Dominikus Dom, S.Pd Marianus Hasman, S.Pd Peneliti Maria Fransiska Kusumatryani NIM 101424047 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 Lampiran 5. Materi Ajar MASSA JENIS A. Pengertian Massa Jenis Setetes air dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massa jenisnya? Bagaimana kita membuktikan atau menentukan suatu benda yang belum kita ketahui jenisnya? Mengapa benda dapat terapung, melayang dan tenggelam? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah kejadian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Untuk menjawabnya kita harus memahami konsep massa jenis. Bagian utama yang tidak terpisahkan dari suatu zat adalah massa dan volum. Zat atau materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam sebuah benda dan volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Dengan membagi massa dan volume kita mendapatkan suatu ciri khas dari suatu benda yang tidak dimiliki oleh benda lain yaitu massa jenis. Massa jenis suatu zat merupakan salah satu ciri khas suatu zat, artinya apabila jenis benda/zat sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Contohnya perhatikan gambar di bawah ini: Gambar 1(a). Setetes air Gambar 1(b). Air dalam gelas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 Dari gambar di atas, air yang setetes dengan dengan air satu gelas memiliki massa jenis yang sama yaitu 1 gr/cm3. Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda. Persamaan massa jenis adalah: Dengan = massa jenis (kg/m3) m = massa (kg) V = volume (m3) Jadi untuk mengetahui massa jenis benda kamu harus mengetahui dua besaran ini, yaitu massa dan volumnya. B. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis Massa benda diukur dalam kg dan volum diukur dalam m3, sehingga satuan massa jenis adalah: Satuan massa jenis = = Jadi satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3. Satuan massa jenis juga dapat dinyatakan dalam g/cm3 atau g/mL (ingat bahwa 1 cm3 = 1 mL, sehingga g/cm3 identik dengan g/mL). Volum zat padat biasa dinyatakan dalam cm3, karena itu massa jenis zat padat biasa dinyatakan dalam g/cm3 sementara volum zat cair diukur dengan gelas ukur yang skalanya dalam mL, karena itu massa jenis zat cair biasa dinyatakan dalam g/mL. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 Bagaimana mengkonversi atau mengubah satuan massa jenis? Misalnya kita memiliki massa jenis dalam satuan g/cm3 (atau g/mL) dan hendak mengubahnya ke dalam kg/m3. Untuk menjawab ini kamu harus mengingat kembali tangga konversi. Dengan bantuan tangga konversi disamping, ubahlah satuan massa jenis dari g/cm3 menjadi kg/m3 ! Penyelesaian: g/cm3 = ..... kg/m3 Gambar 2. Tangga konversi Turun 1 tangga = kali 10 2 tangga = kali 100 dan seterusnya..... Naik 1 tangga = bagi 10 2 tangga = bagi 100 dan seterusnya..... PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 C. Menentukan Massa Jenis Zat Untuk menentukan massa jenis suatu zat/benda kamu harus mengetahui massa zat/benda dan volumnya dengan cara mengukurnya. 1. Zat padat yang bentuknya teratur Untuk zat padat yang bentuknya teratur, massa zat/benda diukur dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya, misalnya pada kubus dan balok. Perhatikan gambar balok di bawah ini: Volume balok: Vbalok = p x l x t Gambar 3. Bangun balok 2. Zat padat yang bentuknya tidak teratur Untuk zat padat yang bentuknya tidak teratur ataupun zat cair, massa zat/benda dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat ditentukan dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya kamu ingin mengetahui volume batu. Volum batu dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur, dengan langkah sebagai berikut: Ukur volume air yang belum diisi batu Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang telah diisi air Ukur volume air yang telah diisi batu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 Maka volume batu = volume air yang telah diisi batu dikurangi volume air yang belum diisi batu. D. Perhitungan Massa Jenis Untuk menyelesaikan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan massa jenis diselesaikan dengan menggunakan persamaan: Persamaan di atas dapat diubah ke bentuk: atau Gambar 4. Segitiga rumus massa jenis Bentuk rumus mana yang digunakan dalam hitungan bergantung pada besaran apa yang ditanyakan. Untuk memudahkan kamu mengingat bentuk rumus yang akan digunakan, kamu dapat menggunakan segitiga rumus massa jenis, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di atas. Cara menggunakan segitiga rumus secara umum adalah sebagai berikut: Keluarkan besaran yang ditanyakan dari segitiga. Besaran yang ditanyakan, yang ditulis diruas kiri tanda sama dengan adalah sama dengan kedua besaran yang tertinggal di dalam segitiga rumus. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 Contoh soal 1. Menentukan massa jenis Volum sebuah balok adalah 2 m3 dan massanya 4000 kg. Hitunglah massa jenis balok tersebut. Penyelesaian: Contoh 2. Menentukan volum dari segitiga rumus massa jenis Massa sebuah balok alumanium adalah 81 g. Berapa volum balok tersebut (massa jenis alumanium = 2,7 g/cm3) Penyelesaian: Gambar 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 Contoh 3. Menentukan massa dari segitiga rumus massa jenis Volume tertentu sebatang besi adalah 400 cm3. Hitunglah massa besi tersebut (massa jenis besi 7900 kg/m3) Penyelesaian: Gambar 6 E. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian Tahukah kamu bahwa konsep massa jenis ternyata banyak diterapkan dalam hidup kita sehari-hari? Berikut beberapa penerapan konsep massa jenis: 1. Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam: Benda terapung : massa jenis benda < massa jenis air Benda melayang : massa jenis benda = massa jenis air Benda tenggelam : massa jenis benda > massa jenis air 2. Alumanium digunakan sebagai bahan logam pesawat terbang karena alumanium kuat tetapi massanya ringan (tidak seberat logam lainnya seperti besi). 3. Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas. 4. Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung. Tabel 1. Massa jenis berbagai zat Wujud Zat PADAT CAIR GAS Bahan Dalam (g/cm3) Dalam (kg/m3) Alumanium 2,7 2700 Besi 7,9 7900 Emas 19,3 19300 Kuningan 8,4 8400 Perak 10,5 10500 Platina 21,45 21450 Seng 7,14 7140 Es 0,92 920 Air (40C) 1 1000 Alkohol 0,8 800 Raksa 13,6 13600 Udara (270C) 0,0012 1,2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 1 LKS 1 Menentukan Massa Jenis Berbagai Zat Hari/tanggal : Kelas : Nama Anggota Kelompok: A.Tujuan 1. Siswa dapat menggunakan timbangan untuk mengukur massa benda dan gelas ukur untuk mengukur volume benda 2. Siswa dapat menentukan massa jenis zat 3. Siswa dapat menunjukkan bahwa massa jenis zat adalah ciri khas suatu zat B. Alat dan bahan Dua buah balok kayu, besi, dan batu dengan ukuran yang berbeda Timbangan/neraca Penggaris Air PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 C. Prosedur Percobaan 1. Ukur massa tiap balok kayu 2. Ukur volum tiap balok kayu 3. Masukkan data dalam tabel 4. Bagilah massa dengan volume setiap balok kayu 5. Ukur massa tiap besi 6. Ukur volum tiap besi 7. Masukkan data dalam tabel 8. Bagilah massa dengan volume setiap besi 9. Ukur massa tiap batu 10. Ukur volum tiap batu 11. Masukkan data dalam tabel 12. Bagilah massa dengan volume setiap batu D.Data Hasil Percobaan Tabel 1. Percobaan dengan balok kayu Nama benda Percobaan Massa Volume ke- (gr) (cm3) (gr/cm3) Pertama 1 Kedua Ketiga Rata-rata: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Balok kayu 108 Pertama 2 Kedua Ketiga Rata-rata: Tabel 2. Percobaan dengan besi Nama benda Percobaan Massa Volume ke- (gr) (cm3) (gr/cm3) Pertama 1 Kedua Ketiga Rata-rata: Besi Pertama 2 Kedua Ketiga Rata-rata: Tabel 3. Percobaan dengan batu Nama benda Percobaan Massa ke- (gr) Pertama 1 Kedua Volume (cm3) (gr/cm3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 Ketiga Rata-rata: Batu Pertama 2 Kedua Ketiga Rata-rata: E. Kesimpulan 1. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap balok kayu? ________________________________________ ________________________________________ 2. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap besi? ________________________________________ ________________________________________ 3. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap batu? ________________________________________ ________________________________________ 4. Apa itu massa jenis? ________________________________________ ________________________________________ 5. Bagaimana persamaan massa jenis? ________________________________________ PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. Apakah nilai massa jenis dari balok kayu, besi dan batu sama? ________________________________________ 7. Dari percobaan yang telah kamu lakukan, dapat kamu simpulkan bahwa benda sejenis meskipun memiliki massa dan volum yang berbeda tetapi massa jenisnya selalu ____________________________________ 110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 2 LKS 2 Terapung, Melayang dan Tenggelam Hari/tanggal : Kelas : Nama Anggota Kelompok: A.Tujuan Menjelaskan peristiwa terapung, melayang dan tenggelam dengan konsep massa jenis B. Alat dan bahan Gelas minum besar/beker gelas, telur, garam, air, sendok PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Percobaan a. Buatlah telur tenggelam Bagaimana cara kalian membuat telur tenggelam? Mengapa? b. Buatlah telur melayang Bagaimana cara kalian membuat telur melayang? Mengapa? 112 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113 c. Buatlah telur terapung Bagaimana cara kalian membuat telur terapung? Mengapa? Berdasarkan percobaan di atas: Telur akan terapung jika ________________________________ ___________________________________________________ Telur akan melayang jika ________________________________ ___________________________________________________ Telur akan tenggelam jika _______________________________________ ________________________________________________________________ PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 Dari percobaan di atas dapat kamu simpulkan bahwa: Benda akan terapung jika ________________________________ ___________________________________________________ Benda akan melayang jika ________________________________ ___________________________________________________ Benda akan tenggelam jika _______________________________________ ________________________________________________________________ PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 Lampiran 8. Soal Pretest Soal Pretest Nama : Kelas : Mata Pelajaran : IPA TERPADU (FISIKA) Hari/Tanggal : 1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis? 2. Bagaimana persamaan massa jenis? 3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda. Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu! 4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa jenis balok tersebut! 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! 6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! SELAMAT MENGERJAKAN JAWABAN: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 Lampiran 9. Soal Posttest Soal Posttest Nama : Kelas : Mata Pelajaran : IPA TERPADU (FISIKA) Hari/Tanggal : 1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis? 2. Bagaimana persamaan massa jenis? 3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda. Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu! 4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa jenis balok tersebut! 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! 6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! SELAMAT MENGERJAKAN JAWABAN: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117 Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest 1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis? Massa jenis adalah perbandingan atau hasil bagi antara massa dengan volume benda. 2. Bagaimana persamaan massa jenis? = massa jenis (kg/m3) dengan m = massa (kg) V = volume (m3) 3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda. Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu. Massa jenis dari dua buah kayu tersebut sama karena jenis zatnya sama yaitu kayu. Benda/zat meskipun memiliki bentuk, massa dan volum yang berbeda tetapi massa jenisnya akan selalu sama. 4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa jenis balok tersebut! Diketahui : m = 5 gr V = 10 cm3 = ..... gr/cm3? Ditanyakan : Penyelesaian : Massa jenis balok PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118 = 0,5 gr/cm3 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! Diketahui : = 7900 kg/m3 V = 100 m3 Ditanyakan : = ..... kg? Penyelesaian : Massa besi m = = (7900 kg/m3) (100 m3) = 790000 kg 6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! Contoh penerapan konsep massa jenis yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut: Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam di mana: Benda terapung jika massa jenis benda < massa jenis air Benda melayang jika massa jenis benda = massa jenis air Benda tenggelam jika massa jenis benda > massa jenis air Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119 Lampiran 11. Lembar Observasi Keaktifan Siswa No. Indikator Jumlah Tally Kelas Kontrol 1. Siswa berkomentar jika guru salah menjelaskan materi pelajaran 2. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas 3. Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan 4. Siswa bertanya kepada siswa lain 5. Siswa bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan 6. Siswa membaca sumber tertentu 7. Siswa mampu membuat kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan Total Kelas Eksperimen PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 Lampiran 12. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol KUESIONER MINAT BELAJAR Nama : _________________________________________ Kelas/no. absen : _________________________________________ Hari/tanggal : _________________________________________ Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan pilihlah satu dari empat obsen jawaban yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada pernyataan yang sesuai dengan pengalamanmu selama belajar materi massa jenis. 1. 2. 3. Bagi saya, pelajaran fisika menarik dan menyenangkan. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya selalu antusias saat masuk pelajaran fisika. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saat guru mengajukan pertanyaan dalam pelajaran fisika, saya menjawab pertanyaan dari guru. 4. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya bertanya kepada guru jika saya mengalami kesulitan dalam belajar fisika. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. 6. 7. 8. 121 Saya mengerjakan soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya senang belajar fisika dengan metode ceramah aktif. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya lebih memahami materi fisika jika belajar dengan metode ceramah aktif. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya menanggapi pembahasan guru saat guru menjelaskan materi fisika di depan kelas. 9. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya berdiskusi dengan teman jika ada soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 10. Saya berusaha memahami materi fisika dengan belajar mandiri di rumah. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122 Lampiran 13. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen KUESIONER MINAT BELAJAR Nama : _________________________________________ Kelas/no. absen : _________________________________________ Hari/tanggal : _________________________________________ Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan pilihlah satu dari empat obsen jawaban yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada pernyataan yang sesuai dengan pengalamanmu selama belajar materi massa jenis. 1. 2. 3. Bagi saya, pelajaran fisika menarik dan menyenangkan. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya selalu antusias saat masuk pelajaran fisika. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saat guru mengajukan pertanyaan dalam pelajaran fisika, saya menjawab pertanyaan dari guru. 4. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya bertanya kepada guru jika saya mengalami kesulitan dalam belajar fisika. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. 6. 123 Saya mengerjakan soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya senang belajar fisika dengan metode discovery (penemuan) yang sudah saya lakukan di kelas. 7. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya lebih memahami materi fisika jika belajar dengan metode discovery (penemuan). 8. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya menanggapi pembahasan guru saat guru menjelaskan materi fisika di depan kelas. 9. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju Saya berdiskusi dengan teman jika ada soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 10. Saya berusaha memahami materi fisika dengan belajar mandiri di rumah. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124 Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Kontrol Kode Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Soal Nomor 3 4 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 2 Total Nilai 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 12 12 12 18 12 12 12 12 18 12 18 12 12 10 12 12 20 18 12 12 12 12 12 12 18 12 12 12 12 20 12 8 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125 Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Eksperimen Kode Siswa Soal Nomor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 Siswa 1 2 2 8 2 2 2 18 Siswa 2 2 2 2 2 2 0 10 Siswa 3 2 2 2 2 0 2 10 Siswa 4 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 5 2 2 2 2 2 0 10 Siswa 6 2 2 8 2 2 2 18 Siswa 7 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 8 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 9 2 2 8 2 2 2 18 Siswa 10 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 11 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 12 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 13 2 2 2 2 0 0 8 Siswa 14 2 2 8 2 2 2 18 Siswa 15 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 16 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 17 10 2 2 2 2 2 20 Siswa 18 2 2 2 2 0 2 10 Siswa 19 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 20 10 2 8 2 2 2 26 Siswa 21 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 22 2 2 0 0 0 0 4 Siswa 23 2 2 8 2 2 2 18 Siswa 24 2 0 0 2 0 0 4 Siswa 25 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 26 2 2 2 2 2 2 12 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siswa 27 2 2 2 2 2 0 10 Siswa 28 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 29 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 30 2 2 8 2 2 2 18 Siswa 31 2 2 2 2 0 2 10 Siswa 32 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 33 2 2 8 2 0 0 14 Siswa 34 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 35 2 2 2 2 2 2 12 Siswa 36 2 2 2 2 2 2 12 126 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127 Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Kontrol Kode Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 1 2 2 2 2 2 10 2 2 10 2 10 10 2 10 10 2 10 10 2 2 10 10 2 10 10 2 10 2 10 10 2 2 10 2 2 2 2 2 2 10 2 2 10 2 10 2 10 10 10 2 10 10 10 2 10 10 2 10 2 2 10 10 5 10 2 10 10 Soal Nomor 3 4 2 2 8 5 2 5 8 5 2 2 10 15 2 2 2 17 8 2 2 8 10 19 8 2 2 15 8 2 2 5 8 10 10 20 8 2 2 5 2 2 8 2 8 15 2 2 2 5 10 10 8 20 8 15 2 5 2 5 10 19 2 2 2 15 10 19 Total Nilai 5 2 5 5 0 2 20 2 5 2 5 20 2 15 2 20 5 20 2 15 2 5 20 2 5 10 5 20 5 5 20 2 5 5 6 2 7 2 2 2 10 2 2 2 2 10 2 2 2 2 7 7 2 2 2 2 10 2 2 2 2 7 2 2 7 0 2 0 12 29 18 19 12 75 12 30 34 21 79 26 46 34 49 34 77 34 36 12 37 73 12 34 44 39 70 26 29 76 10 36 54 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128 Lampiran 17. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Eksperimen Kode Siswa Soal Nomor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 Siswa 1 10 10 10 10 5 2 47 Siswa 2 10 10 2 5 2 2 31 Siswa 3 10 10 10 2 5 2 39 Siswa 4 10 10 8 2 5 2 37 Siswa 5 10 10 2 2 5 7 36 Siswa 6 10 10 10 18 18 7 73 Siswa 7 10 10 8 2 2 2 34 Siswa 8 10 10 2 5 5 7 39 Siswa 9 10 10 10 2 2 2 36 Siswa 10 2 10 2 2 2 2 20 Siswa 11 2 2 2 2 10 2 20 Siswa 12 10 2 2 17 5 2 38 Siswa 13 10 10 8 5 5 2 40 Siswa 14 10 10 8 20 19 7 74 Siswa 15 10 10 8 18 18 2 66 Siswa 16 10 10 8 2 2 7 39 Siswa 17 10 10 10 18 18 7 73 Siswa 18 10 10 10 17 5 2 54 Siswa 19 10 5 10 18 18 7 68 Siswa 20 10 10 10 2 18 7 57 Siswa 21 10 10 2 5 5 2 34 Siswa 22 10 10 2 2 2 7 33 Siswa 23 2 10 8 5 5 2 32 Siswa 24 10 10 8 2 2 2 34 Siswa 25 10 10 8 2 2 2 34 Siswa 26 10 10 2 2 2 2 28 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siswa 27 10 10 2 2 2 7 33 Siswa 28 10 10 8 2 2 7 39 Siswa 29 10 10 2 17 5 2 46 Siswa 30 10 5 8 5 5 2 35 Siswa 31 10 10 10 20 18 7 75 Siswa 32 10 2 2 2 2 2 20 Siswa 33 10 10 10 10 5 2 47 Siswa 34 2 10 2 2 2 2 20 Siswa 35 2 10 2 2 2 2 20 Siswa 36 2 2 8 2 2 2 18 129 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130 Lampiran 18. Daftar Skor Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen No. 1. Indikator Siswa berkomentar jika guru Jumlah Tally Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 0 0 8 19 5 5 6 14 9 21 salah menjelaskan materi pelajaran 2. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas 3. Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan 4. Siswa bertanya kepada siswa lain 5. Siswa bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan 6. Siswa membaca sumber tertentu 2 2 7. Siswa mampu membuat 12 26 42 87 kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan Total PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131 Lampiran 19. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Kontrol Kode Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Pernyataan 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 0 3 3 4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 4 3 3 2 3 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 6 1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 0 3 3 3 3 7 0 4 4 3 4 3 4 4 4 0 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 1 4 2 3 3 0 3 4 3 2 8 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 9 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 4 0 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 10 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 Jumlah Kriteria 28 33 38 28 32 36 35 39 40 26 31 35 37 33 35 31 33 30 34 36 35 34 33 29 31 28 31 35 29 34 31 30 32 Berminat Berminat Sangat berminat Berminat Berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Berminat Berminat Sangat berminat Sangat berminat Berminat Sangat berminat Berminat Berminat Berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat berminat Berminat Sangat berminat Berminat Berminat Berminat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132 Lampiran 20. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Eksperimen Kode Pernyataan Jumlah Kriteria Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Siswa 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 35 Sangat berminat Siswa 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sangat berminat Siswa 3 4 3 4 1 4 4 1 4 4 1 30 Berminat Siswa 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 35 Sangat berminat Siswa 5 4 4 2 2 4 4 2 2 1 1 26 Berminat Siswa 6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 37 Sangat berminat Siswa 7 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 36 Sangat berminat Siswa 8 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38 Sangat berminat Siswa 9 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33 Berminat Siswa 10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 Sangat berminat Siswa 11 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 36 Sangat berminat Siswa 12 4 3 1 4 3 2 3 4 2 3 29 Berminat Siswa 13 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 34 Sangat berminat Siswa 14 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37 Sangat berminat Siswa 15 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 34 Sangat berminat Siswa 16 4 3 1 2 2 4 4 3 4 2 29 Berminat Siswa 17 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36 Sangat berminat Siswa 18 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 36 Sangat berminat Siswa 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sangat berminat Siswa 20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 Sangat berminat Siswa 21 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 35 Sangat berminat Siswa 22 4 4 4 2 2 3 0 3 2 1 25 Kurang berminat Siswa 23 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38 Sangat berminat Siswa 24 4 3 4 2 2 3 4 3 2 1 28 Berminat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133 Siswa 25 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 35 Sangat berminat Siswa 26 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 29 Berminat Siswa 27 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 36 Sangat berminat Siswa 28 4 4 3 2 3 3 3 2 4 2 30 Berminat Siswa 29 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 Sangat berminat Siswa 30 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 35 Sangat berminat Siswa 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sangat berminat Siswa 32 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 Berminat Siswa 33 4 4 1 1 1 4 2 4 4 1 26 Berminat Siswa 34 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 Sangat berminat Siswa 35 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 35 Sangat berminat Siswa 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sangat berminat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134 Lampiran 21. Jawaban Pretest Siswa Kelas Kontrol PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135 Lampiran 22. Jawaban Posttest Siswa Kelas Kontrol PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137 Lampiran 23. Jawaban Pretest Siswa Kelas Eksperimen PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138 Lampiran 24. Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139 Lampiran 25. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol ` PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140 Lampiran 26. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141 Lampiran 27. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Kontrol PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143 Lampiran 28. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Eksperimen PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145 Lampiran 29. Jawaban LKS 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149 Lampiran 30. Jawaban LKS 2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151