plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN, MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP N 2
POCO RANAKA PADA POKOK BAHASAN MASSA JENIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Maria Fransiska Kusumatryani
NIM: 101424047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dua hal menjalani kehidupan,
Pertama adalah percaya bahwa
tidak ada keajaiban,
Kedua adalah percaya bahwa
semua adalah keajaiban
(Albert Einstein)
Kupersembahkan karya ini untuk:
 Bapa Sabinus Hawi dan Mama Martina Imal, Kak Ambo, Kak
Wati, Kak Nanuk, Nana Vian, dan ponaanku Mario yang
selalu mendukung dengan cinta dan doa
 Sahabat dan teman-teman yang selalu berbagi suka dan duka
 Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN,
MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP N 2 POCO RANAKA PADA
POKOK BAHASAN MASSA JENIS
Maria Fransiska Kusumatryani
Universitas Sanata Dharma
2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keaktifan siswa
kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode
discovery; (2) minat belajar siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi
massa jenis melalui metode discovery; (3) peningkatan hasil belajar siswa kelas
VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode discovery.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 – 22 Agustus 2014. Subyek
penelitian yaitu 33 siswa kelas VIIC dan 36 siswa kelas VIID SMP N 2 Poco
Ranaka, Kabupaten Manggarai. Instrumen yang digunakan yaitu tes tertulis
berupa pre-test dan post-test, lembar observasi keaktifan dan kuesioner minat
belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode discovery dapat
mengaktifkan siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis;
(2) metode discovery dapat menarik minat siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka
untuk materi massa jenis; (3) metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis.
Kata kunci: Metode Discovery, Keaktifan, Minat Belajar, Hasil Belajar Mata
Pelajaran Fisika
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
DISCOVERY METHODS TO IMPROVING ACTIVITY, INTEREST AND
STUDENT LEARNING OUTCOMES OF SMP N 2 POCO RANAKA
ON DENSITY TOPIC
Maria Fransiska Kusumatryani
Sanata Dharma University
2015
The aim of this study is to know: (1) whether students in VII grade of SMP
N 2 Poco Ranaka actively learned the material of the density through discovery
methods; (2) the interest of students of VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka about
the material of the density through discovery methods and the (3) improving of
student learning outcomes in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka about the
material of the density through discovery methods.
This study was conducted on August 4 to 22, 2014. The subject of the
study was 33 students VIIC and 36 students VIID grade of SMP N 2 Poco
Ranaka, regency Manggarai. The instrument of the research was pre-test and posttest, observation sheets and questionnaires.
The results of this study showed that: (1) discovery method helped
students in VII SMP N 2 Poco Ranaka to learn activity; (2) discovery method
attracted students in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka to learn density; (3)
discovery method improved learning outcomes of students in VII grade of SMP N
2 Poco Ranaka on the material density.
Key words: Discovery Methods, Activity, Interest in Learning, Learning
Outcomes Subjects Physics
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia,
rahmat dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Metode Discovery Untuk Meningkatkan Keaktifan, Minat dan Hasil
Belajar Siswa SMP N 2 Poco Ranaka Pada Pokok Bahasan Massa Jenis”.
Proses penyusunan, pelaksanaan serta penyelesaian skripsi ini tidak lepas
dari semua pihak yang turut memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, doa, dan
semangat yang sangat bermanfaat bagi penulis. Maka dari itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.
Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan motivasi, masukkan, dan bantuan dalam membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika yang memberikan dukungan dan motivasi.
3.
Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
memberikan dukungan dan semangat.
4.
Segenap Dosen JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
memberikan bekal pengetahuan bagi penulis.
5.
Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam memperlancar surat perijinan ke sekolah.
6.
Bapak Dominikus Dom, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Poco Ranaka
yang telah memberikan ijin penelitian.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7.
Bapak Marianus Hasman, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika yang telah
membantu dan memberi masukkan dalam pelaksanaan penelitian.
8.
Segenap Bapak, Ibu guru serta karyawan/i SMP N 2 Poco Ranaka yang telah
memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
9.
Siswa/i SMP N 2 Poco Ranaka yang telah berpartisipasi dalam penelitian.
10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sabinus Hawi dan Mama Martina Imal yang
dengan tulus memberi cinta, kasih sayang, doa, perhatian dan dukungan tanpa
henti bagi peneliti.
11. Kak Ambo dan Kak Wati, Kak Nanuk, Nana Vian, ponaanku Mario serta
semua keluarga besar yang telah memberikan semangat, doa dan dukungan
bagi peneliti.
12. Tanta Meik dan Om Anus yang telah menyediakan tempat penginapan selama
peneliti melaksanakan penelitian.
13. Mama Lesta yang telah membantu peneliti dengan meminjamkan kamera
untuk dokumentasi.
14. Om Ansel dan Om Agus yang telah membantu peneliti dengan meminjamkan
neraca untuk kepentingan penelitian.
15. Sahabat-sahabatku tercinta, Inuk Lelly, Inuk Eland, Inuk Onchu, Inuk Atin,
Enu Ceilink, Enu Nopi, Enu Degan, Rini, Tyani, Qori, Ningsih, Vani, Nia,
Oyend untuk motivasi dan kebersamaan yang kita alami bersama.
16. Nana Marsellus N. Pampur yang selalu mengisi hari-hariku dengan canda dan
tawa.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17. Ade Ria, Ade Indri, Ika dan teman-teman kos Pink untuk kebersamaan dan
motivasinya.
18. Rekan-rekan seangkatan Pendidikan Fisika 2010 yang telah menjadi keluarga
baru dan telah berjuang bersama.
19. Semua pihak yang telah tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan doa kepada peneliti selama perjalanan studi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Penulis
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
ABSTRACT .......................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
6
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
7
A. Metode Discovery ................................................................................
7
1. Pengertian Discovery .....................................................................
7
2. Proses Discovery ............................................................................
8
3. Macam-macam Discovery..............................................................
8
4. Keuntungan Discovery ...................................................................
9
5. Kelemahan Discovery ....................................................................
10
B. Belajar Aktif .........................................................................................
11
1. Pengertian Belajar Aktif .................................................................
11
2. Tolak Ukur Keaktifan Siswa ..........................................................
12
3. Ciri-ciri Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar ............
15
C. Minat ....................................................................................................
15
1. Pengertian Minat ............................................................................
15
2. Pembentukan Minat Belajar ....................................................................
17
3. Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa .................................
18
D. Hasil Belajar .........................................................................................
19
E. Massa Jenis ..........................................................................................
20
1. Pengertian Massa Jenis ..................................................................
20
2. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis......................
22
3. Menentukan Massa Jenis Zat .........................................................
23
4. Perhitungan Massa Jenis ................................................................
24
5. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian ........
25
F. Kaitan Teori dengan Langkah Penelitian .............................................
27
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................
28
A. Desain Penelitian ..................................................................................
28
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................................
29
1. Waktu Penelitian ............................................................................
29
2. Tempat Penelitian...........................................................................
29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................................
29
1. Populasi Penelitian .........................................................................
29
2. Sampel Penelitian ...........................................................................
29
D. Treatment .............................................................................................
29
1. Metode Discovery untuk Kelas Eksperimen ..................................
30
2. Metode Ceramah Aktif untuk Kelas Kontrol ..........................................
30
E. Instrumen .............................................................................................
31
1. Pretest dan Posttest ........................................................................
31
2. Pengamatan/Observasi Keaktifan Siswa ........................................
35
3. Kuesioner/Angket Minat Belajar Siswa .........................................
36
4. Validitas .........................................................................................
37
F. Analisis Data ........................................................................................
38
1. Pretest dan Posttest ........................................................................
38
2. Analisis Keaktifan Siswa ...............................................................
40
3. Analisis Minat Belajar Siswa .........................................................
42
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA ........................................................
45
A. Pelaksanaan Penelitian .........................................................................
45
1. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen .................................
47
2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol .......................................
53
B. Data dan Analisis Data .........................................................................
57
1. Keaktifan Siswa .............................................................................
57
2. Minat Belajar Siswa .......................................................................
62
3. Hasil Belajar Siswa ........................................................................
71
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................
81
A. Kesimpulan ..........................................................................................
81
B. Saran .....................................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
83
LAMPIRAN .....................................................................................................
85
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Massa jenis berbagai zat ..................................................................
26
Tabel 3.1 Desain penelitian ..............................................................................
28
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest.....................................................
32
Tabel 3.3 Skoring soal no. 1.............................................................................
33
Tabel 3.4 Skoring soal no. 2.............................................................................
34
Tabel 3.5 Skoring soal no. 3.............................................................................
34
Tabel 3.6 Skoring soal no. 4 dan 5 ...................................................................
34
Tabel 3.7 Skoring soal no. 6.............................................................................
35
Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner minat belajar .....................................................
37
Tabel 3.9 Lembar observasi keaktifan siswa ...................................................
40
Tabel 3.10 Hasil klasifikasi minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas
ekperimen ......................................................................................
43
Tabel 3.11 Kategorisasi minat belajar siswa ....................................................
44
Tabel 4.1 Proses pelaksanaan penelitian kelas eksperimen .............................
45
Tabel 4.2 Proses pelaksanaan penelitian kelas kontrol ....................................
46
Tabel 4.3 Indikator keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen .................
58
Tabel 4.4 Data kuesioner minat kelas kontrol ..................................................
62
Tabel 4.5 Data kuesioner minat kelas eksperimen ...........................................
64
Tabel 4.6 Analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan
eksperimen .......................................................................................
66
Tabel 4.7 Kategori minat belajar kelas kontrol ................................................
67
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 4.8 Kategori minat belajar kelas eksperimen .........................................
68
Tabel 4.9 Data pretest dan posttest kelas eksperimen......................................
71
Tabel 4.10 Data pretest dan posttest kelas kontrol ..........................................
73
Tabel 4.11 Analisis SPSS pretest eksperimen dan kelas kontrol .....................
74
Tabel 4.12 Analisis SPSS pretest dan posttest kelas kontrol ...........................
75
Tabel 4.13 Analisis SPSS pretest dan posttest eksperimen .............................
76
Tabel 4.14 Analisis SPSS posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol ..........
77
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jenis-jenis interaksi dalam belajar-mengajar ...............................
14
Gambar 2.2(a) Setetes air .................................................................................
21
Gambar 2.2(b) Air dalam gelas ........................................................................
21
Gambar 2.3 Bangun balok................................................................................
23
Gambar 2.4 Segitiga rumus massa jenis .........................................................
24
Gambar 4.1 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal pretest ...............
49
Gambar 4.2 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok ............
49
Gambar 4.3 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok .............
49
Gambar 4.4 Siswa kelas eksperimen ketika membuat telur terapung, melayang
dan tenggelam .............................................................................
50
Gambar 4.5 Siswa kelas eksperimen mempresentesikan hasil percobaan
kelompoknya ...............................................................................
50
Gambar 4.6 Siswa kelas eksperimen ketika mengerjakan latihan soal di papan
tulis..............................................................................................
51
Gambar 4.7 Siswa kelas eksperimen saat mengisi kuesioner minat belajar ....
51
Gambar 4.8 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal posttest ..............
52
Gambar 4.9 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal pretest ......................
54
Gambar 4.10 Siswa kelas kontrol ketika menuliskan tangga konversi di papan
tulis..............................................................................................
54
Gambar 4.11 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan
tulis.............................................................................................
xviii
55
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 4.12 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal dari
buku ...........................................................................................
56
Gambar 4.13 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan
tulis.............................................................................................
56
Gambar 4.14 Siswa kelas kontrol ketika mengisi kuesioner minat belajar .....
56
Gambar 4.15 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal posttest ...................
57
Gambar 4.16 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok .........
61
Gambar 4.17 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok ..........
61
Gambar 4.18 Siswa kelas eksperimen membuat telur terapung, melayang dan
tenggelam ....................................................................................
61
Gambar 4.19 Siswa kelas eksperimen mempresentasikan hasil
percobaannya .............................................................................
xix
61
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .....................................................................
86
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ......................
87
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen ................................................................
88
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol.......................................................................
93
Lampiran 5. Materi Ajar ..................................................................................
98
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 1 .................................................................
106
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 2 .................................................................
111
Lampiran 8. Soal Pretest ..................................................................................
115
Lampiran 9. Soal Posttest ................................................................................
116
Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ..................................
117
Lampiran 11. Lembar Observasi Keaktifan Siswa ..........................................
119
Lampiran 12. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol..........................
120
Lampiran 13. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen ...................
122
Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Kontrol ............................
124
Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Eksperimen .....................
125
Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Kontrol ..........................
127
Lampiran 17. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Eksperimen ....................
128
Lampiran 18. Daftar Skor Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ...
130
Lampiran 19. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Kontrol..............................
131
Lampiran 20. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Eksperimen .......................
132
Lampiran 21. Jawaban Pretest Siswa Kelas Kontrol .......................................
134
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 22. Jawaban Posttest Siswa Kelas Kontrol ......................................
135
Lampiran 23. Jawaban Pretest Siswa Kelas Eksperimen ................................
137
Lampiran 24. Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen ...............................
138
Lampiran 25. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol .......................
139
Lampiran 26. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen ................
140
Lampiran 27. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Kontrol .......................
141
Lampiran 28. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Eksperimen .................
143
Lampiran 29. Jawaban LKS 1 ..........................................................................
145
Lampiran 30. Jawaban LKS 2 ..........................................................................
149
xxi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak manusia diciptakan, pendidikan telah menempati urutan pertama
sebagai alat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia.
Meskipun belum ada istilah pendidikan formal maupun informal, lembaga
pendidikan sudah dibutuhkan manusia. Pendidikan dipandang sebagai wadah
yang tepat untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas dan bermutu yang mampu bersaing ditingkat global.
Pencapaian tujuan pendidikan khususnya untuk pendidikan formal
(sekolah) sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan proses belajar
mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar ini bergantung pada
beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah
bagaimana
cara
seorang
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran.
Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas
tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik dan
strategi pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru
semestinya mampu menciptakan suasana belajar di mana siswa sungguhsungguh berperan aktif dalam belajar.
Siswa akan terlihat aktif dalam mengikuti pelajaran jika mereka
berminat dalam mempelajari fisika. Siswa berminat/menyukai fisika jika
siswa sungguh-sungguh mengetahui dan memahami apa yang mereka
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
pelajari. Agar siswa sungguh-sungguh mengetahui dan memahami apa yang
sedang dipelajarinya itu, siswa hendaknya membangun dan membentuk
sendiri pengetahuannya. Dengan membentuk sendiri pengetahuannya, siswa
akan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Konsep belajar aktif banyak dikemukakan oleh beberapa ahli.
Giambattista Vico pada tahun 1710 (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:
105) mengatakan bahwa “mengetahui berarti mengetahui bagaimana
membuat sesuatu.” Kalimat tersebut sebenarnya memiliki makna bahwa
siswa akan mengetahui sesuatu jika mereka sendirilah yang sungguh-sungguh
membangun pengetahuannya. Siswa akan lebih mengerti jika mereka sendiri
yang aktif terlibat dan membuat sesuatu itu sendiri.
Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 125) pengetahuan itu dibentuk
sendiri oleh orang yang menggeluti suatu objek. Pengetahuan tidak dapat
dipindahkan dari seorang guru kepada murid bila murid itu sendiri tidak mau
membentuknya secara aktif.
Siregar dan Nara (2011: 41) berpendapat bahwa dalam hal belajar,
pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam
kegiatan belajar mengajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri melalui bahan, media, peralatan, lingkungan, dan
fasilitas lainnya yang disediakan untuk membantu pembentukan tersebut.
Lebih lanjut Siregar dan Nara (2011: 44) mengemukakan bahwa teori
konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi)
pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
seseorang yang sedang mengetahui dan tidak dapat dipindahkan begitu saja
dari otak seseorang (guru) kepada orang lain (siswa).
Namun sayang dalam kenyataannya banyak ditemui pelaksanaan
pembelajaran masih kurang efektif. Siswa kurang aktif dalam proses belajar,
siswa lebih banyak mendengar dan menulis, menyebabkan isi pelajaran
sebagai hafalan sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya.
SMP N 2 Poco Ranaka merupakan salah satu Sekolah Menengah
Pertama yang terletak di Kabupaten Manggarai Timur, Propinsi NTT.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran fisika
diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa di sekolah ini tidak berminat
dalam mengikuti pelajaran khususnya dalam pelajaran fisika sehingga dalam
kegiatan belajar siswa pasif. Hal ini terlihat saat guru menanyakan materi
yang sedang diajarkan hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab.
Sebagian besar siswa pasif dan diam saja saat ditanya. Padahal berdasar
penuturan guru, saat pelajaran dimulai guru tidak serta merta langsung
mengajarkan materi tetapi guru biasanya memberi kesempatan kepada siswa
sebelum pelajaran dimulai untuk membaca dan memahami materi yang akan
dipelajari. Namun saat pelajaran berlangsung, ternyata siswa masih saja pasif
dalam mengikuti pelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran juga rendah karena mereka tidak memahami dengan
sungguh-sungguh materi yang disungguhkan oleh guru.
Untuk dapat membantu siswa belajar fisika, guru hendaknya
menguasai berbagai metode mengajar. Salah satu metode pengajaran yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
dapat diterapkan guru dalam pembelajaran adalah metode discovery
(penemuan). Bruner (dalam Dahar, 2011: 79) mengganggap bahwa belajar
penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia
dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Bruner
menyarankan agar siswa belajar melalui partisipasi secara aktif dengan
konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka memperoleh pengalaman dan
melakukan
eksperimen-eksperimen
yang
mengizinkan
mereka
untuk
menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.
Bagi Suparno (2007: 72) discovery adalah model pengajaran di mana
guru memberikan kebebasan siswa untuk menemukan sesuatu sendiri karena
dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih mengerti secara mendalam.
Dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh-sungguh terlibat
pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat suatu
percobaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan
judul “Metode Discovery Untuk Meningkatan Keaktifan, Minat dan Hasil
Belajar Siswa SMP N 2 Poco Ranaka Pada Pokok Bahasan Massa Jenis.”
Dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan
dan minat siswa dalam belajar fisika sehingga hasil belajar siswa menjadi
optimal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah metode discovery dapat mengaktifkan siswa SMP N 2 Poco
Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis?
2. Apakah metode discovery dapat membuat siswa SMP N 2 Poco Ranaka
kelas VII berminat belajar fisika dalam materi pokok massa jenis?
3. Apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP N
2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Adanya keaktifan siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam
mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery;
2. Minat siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi
pokok massa jenis melalui metode discovery;
3. Peningkatan hasil belajar siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam
mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru/sekolah
Metode discovery dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat
digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi siswa
Metode discovery dapat membuat siswa aktif dalam belajar serta dapat
menarik minat siswa dalam mempelajari fisika, sehingga siswa senang dan
tertarik untuk belajar fisika.
3. Bagi pengembangan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil penelitian dalam
bidang penelitian fisika.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode Discovery
1. Pengertian Discovery
Menurut Sund (dalam Roestiyah, 2001: 20) discovery adalah proses
mental di mana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau
prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain ialah
mengamati, mencerna, mengerti, mengggolong-golongkan, membuat
dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.
Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami
proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan
instruksi.
Menurut Bruner (dalam Burden & Byrd, dalam Suparno, 2007: 72)
pembelajaran discovery adalah pendekatan kognitif dalam pembelajaran di
mana guru menciptakan situasi sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa
didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang
memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan
baginya. Jadi, dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh
terlibat pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat
suatu percobaan.
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
2. Proses Discovery
Menurut Suparno (2007: 73) proses discovery meliputi:
a. Mengamati. Siswa mengamati gejala atau persoalan yang dihadapi;
b. Menggolongkan. Siswa mengklarifikasi apa-apa yang ditemukan dalam
pengamatan sehingga menjadi lebih jelas;
c. Memprediksi. Siswa diajak untuk memperkirakan mengapa gejala itu
terjadi atau mengapa persoalan itu terjadi;
d. Mengukur. Siswa melakukan pengukuran terhadap yang diamati untuk
memperolah data yang lebih akurat yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan;
e. Menguraikan atau menjelaskan. Siswa dibantu untuk menjelaskan atau
menguraikan dari data pengukuran yang telah dilakukan;
f. Menyimpulkan. Siswa mengambil kesimpulan dari data-data yang
didapatkan.
3. Macam-Macam Discovery
Weimer (1975, dalam Burden & Byrd, hal 104, dalam Suparno,
2007: 74-75) mengidentifikasi adanya enam tipe discovery, yaitu:
a. Discovery. Proses menemukan sesuatu sendiri. Prosesnya lebih bebas,
yang terpenting adalah orang menemukan sesuatu hukum, prinsip atau
pengertian sendiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
b. Discovery teaching. Penemuan sesuatu dengan pendekatan induktif,
yaitu dari pengamatan banyak data, lalu disimpulkan. Prosesnya
lengkap seperti metode ilmiah.
c. Semi-inductive discovery. Penemuan dengan pendekatan induktif, tetapi
tidak lengkap. Ketidaklengkapan terdapat pada data yang diambil hanya
sedikit, dapat pula prosesnya disederhanakan, dll.
d. Unguided or pure discovery atau discovery murni. Siswa diberi
persoalan dan harus memecahkan sendiri dengan sedikit sekali petunjuk
guru.
e. Guided discovery. Siswa diberi masalah untuk dipecahkan dengan guru
menyediakan hint (petunjuk) dan arahan bagaimana memecahkan
persoalan itu.
4. Keuntungan Discovery
Menurut Bruner beberapa keuntungan dari penggunaan discovery
dalam belajar fisika, antara lain sebagai berikut (Bruner, dalam
Trowbridge & Bybee, 1996: 177, dalam Suparno, 2007: 75).
a. Mengembangkan potensi intelektual. Siswa hanya akan dapat
mengembangkan pikirannya dengan berpikir, dengan menggunakan
pikiran itu sendiri. Dengan model discovery pikiran siswa digunakan,
dilatih untuk memecahkan persoalan.
b. Mengembangkan motivasi intrinsik. Dengan menemukan sendiri dalam
discovery siswa merasa puas secara intelektual. Kepuasan ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
merupakan penghargaan dari dalam diri sendiri yang akan lebih
menguatkan untuk terus mau menekuni sesuatu.
c. Belajar menemukan sesuatu. Untuk terampil dalam menemukan
sesuatu, siswa hanya dapat lewat praktik menemukan sesuatu.
Discovery ini adalah praktik menemukan sesuatu yang dapat
memperkaya siswa dalam penemuan hal-hal yang lain di kemudian
hari.
d. Ingatan lebih tahan lama. Dengan menemukan sendiri, siswa lebih ingat
akan yang dipelajari dan sesuatu yang ditemukan sendiri biasanya tahan
lama, tidak mudah dilupakan.
e. Menimbulkan keingintahuan siswa dan memotivasi siswa untuk terus
berusaha menemukan sesuatu sampai ketemu.
f. Melatih keterampilan memecahkan persoalan sendiri dan melatih siswa
untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data sendiri.
5. Kelemahan Discovery
Beberapa kelemahan discovery antara lain adalah sebagai berikut
(Roestiyah, 2001: 21) :
a. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara
belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui
keadaan sekitarnya dengan baik.
b. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
c. Bagi guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan
teknik penemuan.
d. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
mementingkan
proses
pengertian
saja,
kurang
memperhatikan
perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.
B. Belajar Aktif
1. Pengertian Belajar Aktif
Prinsip belajar aktif telah banyak dikemukakan oleh para ahli. John
Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus
dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari diri
siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah (John Dewey 1916,
dalam Davies,1937: 31, dalam Dimyati & Mudjiono, 1999: 44).
Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang
sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekadar
menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi (Gage & Berliner,
1984: 267, dalam Dimyati & Mudjiono, 1999: 44-45). Menurut teori ini
anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu.
Anak mampu untuk mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan
yang telah diperolehnya. Dalam proses belajar mengajar anak mampu
mengindentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta,
menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Thorndike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan
hukum “law of exercise”-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan
adanya latihan-latihan (Dimyati & Mudjiono, 1999: 45).
Keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran mengambil
beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai
kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati
diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis,
meragakan, dan mengukur. Contoh kegiatan psikis seperti mengingat
kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah
pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi,
menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan
konsep yang lain, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati & Mudjiono, 1999:
114).
2. Tolak Ukur Keaktifan Siswa
Beberapa ahli mengemukakan cara untuk dapat mengukur kadar
keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (dalam Usman, 2009:
23-26):
a. Mc. Keachie mengemukakan tujuh dimensi dalam proses belajar
mengajar di mana terdapat variasi kadar keaktifan sebagai berikut:
1) Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan kegiatan belajar
mengajar,
2) Penekanan pada aspek afektif dalam pengajaran,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
3) Partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
utama yang berbentuk interaksi antar siswa,
4) Penerimaan guru terhadap perbuatan dan sumbangan siswa yang
kurang relevan atau yang salah,
5) Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok,
6) Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil
keputusan yang penting dalam kegiatan di sekolah,
7) Jumlah waktu yang digunakan untuk menangani masalah pribadi
siswa, baik yang berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan
pelajaran.
b. K. Yamamato melihat kadar keaktifan siswa itu dari segi intensionalitas
atau kesengajaan terencana dari peran serta kegiatan oleh kedua pihak
(siswa dan guru) dalam proses belajar mengajar. Yamamato
membedakan keaktifan yang direncanakan secara sengaja (intensional),
keaktifan yang dilakukan sewaktu-waktu (insidental) dan sama sekali
tidak ada keaktifan dari kedua belah pihak. Bagi Yamamato belajar
yang optimal hanya mungkin dicapai apabila siswa dan guru melakukan
kegiatan belajar mengajar secara disengaja dan terarah. Sebaliknya,
apabila tidak terdapat keaktifan mengajar pada pihak guru serta tidak
ada keaktifan belajar pada siswa kegiatan itu bukan lagi kegiatan
instruksional, melainkan kegiatan noninstruksional, mungkin berupa
percakapan biasa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
c. H.O. Lingren melukiskan kadar keaktifan siswa itu dalam interaksi
diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya. Apabila
kita perhatikan suasana kelas pada waktu terjadi kegiatan instruksional,
akan
tampak
komunikasi
yang
beraneka
ragam.
Lingren
mengemukakan empat jenis komunikasi atau interaksi antara guru dan
siswa seperti tampak dalam diagram 2.1 berikut:
Jenis-Jenis Interaksi dalam Belajar-Mengajar
Gambar 2.1 Jenis-jenis interaksi dalam belajar-mengajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
3. Ciri-Ciri Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
Menurut Sudjana (2010: 61), keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar dapat dilihat dalam hal:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya;
b. Terlibat dalam pemecahan masalah;
c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi;
d. Berusaha
mencari
berbagai
informasi
yang
diperlukan
untuk
pemecahan masalah;
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru;
f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh;
g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis;
h. Kesempatan
menggunakan
atau
menerapkan
apa
yang
telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi.
C. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut Sukardi (1988: 61, dalam Susanto, 2013: 57) minat dapat
diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan
sesuatu. Adapun menurut Sardiman (2007: 77, dalam Susanto, 2013: 57)
minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri
atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan
atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Minat merupakan kecenderungan jiwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
seseorang terhadap sesuatu objek, biasanya disertai dengan perasaan
senang, karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.
Bagi Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat.
Secara sederhana, Syah (2008: 151) mendefinisikan minat sebagai
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya
lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan
perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa
tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang
diinginkan.
William James (1890, dalam Usman, 2009: 27) melihat bahwa
minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan
belajar siswa. Jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan
siswa secara aktif dalam belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
2. Pembentukan Minat Belajar
Slameto (1995: 181, dalam Susanto, 2013: 63) menyebutkan bahwa
intensitas kebutuhan yang dilakukan oleh individu akan berpengaruh
secara signifikan terhadap besarnya minat individu yang bersangkutan.
Jadi, seorang siswa akan berminat mempelajari masalah-masalah sosial
bilamana intelegensinya telah berkembang sampai pada taraf yang
diperlukan untuk memahami dan menganalisis fakta dan gejala sosial
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun menurut Sukartini (1986: 63, dalam Susanto, 2013: 63),
perkembangan minat tergantung pada kesempatan belajar yang dimiliki
oleh seseorang. Dengan kata lain, bahwa perkembangan minat seseorang
tergantung pada lingkungan dan orang-orang dewasa yang erat
pergaulannya dengan mereka, sehingga secara langsung akan berpengaruh
pula terhadap kematangan psikologisnya. Lingkungan bermain, teman
sebaya, dan pola asuh orang tua merupakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan minat seseorang. Di samping itu, sesuai
dengan
kecendrungan
masyarakat
yang
senantiasa
berkembang,
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pola pergaulan akan
merangsang tumbuhnya minat baru secara lebih terbuka.
Secara psikologis, menurut Munandar (1992: 9, dalam Susanto,
2013: 64), fase perkembangan minat berlangsung secara bertingkat dan
mengikuti pola perkembangan individu itu sendiri. Di samping itu,
kematangan individu juga mempengaruhi perkembangan minat, karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
semakin matang secara psikologis maupun fisik, maka minat juga akan
semakin kuat dan terfokus pada objek tertentu.
3. Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa
Dalam dunia pendidikan di sekolah, minat memegang peranan
penting dalam belajar karena minat ini merupakan sesuatu kekuatan
motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap
seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu. Dengan demikian minat
merupakan suatu unsur yang menggerakan motivasi seseorang sehingga
orang tersebut dapat berkonsentrasi terhadap suatu benda atau kegiatan
tertentu. Dengan adanya unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa
akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan belajar tersebut. Dengan
demikian minat merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang
kegiatan belajar siswa (Susanto, 2013: 66).
Kenyataan ini juga diperkuat oleh pendapat Sardiman (2007: 95,
dalam Susanto, 2013: 66) yang menyatakan bahwa proses belajar itu akan
berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Begitu pula menurut William
James (1890, dalam Usman, 2009: 27) yang melihat bahwa minat siswa
merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa.
Dengan demikian, minat belajar siswa merupakan faktor yang
sangat penting dalam menunjang tercapainya efektivitas proses belajar
mengajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa yang bersangkutan (Susanto, 2013: 68).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
D. Hasil Belajar
Menurut Nawawi (dalam Brahim, 2007: 39, dalam Susanto, 2013: 5)
hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Menurut Suprijono (2009: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Bagi Bloom (dalam Suprijono, 2009: 6-7) hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge
(pengetahuan,
ingatan),
comprehension
(pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan,
menentukan
hubungan),
synthesis
(mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memberikan
respon),
valuing
(nilai),
organization
(organisasi),
characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, preroutine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara bagi Lindgren
(dalam Suprijono, 2009: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi,
pengertian dan sikap.
Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya,
hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentasi atau terpisah,
melainkan komprehensif (Suprijono, 2009: 7).
Sementara menurut Sudjana (2010: 62) salah satu keberhasilan proses
belajar mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dapat
dilihat dalam aspek berikut:
1. Perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajarnya;
2. Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa;
3. Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari
jumlah instruksional yang harus dicapai;
4. Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam
mempelajari bahan berikutnya.
E. Massa Jenis
1. Pengertian Massa Jenis
Segelas kopi hangat dan segelas air putih, manakah yang lebih
besar massa jenisnya? Bagaimana kita membuktikan atau menentukan
suatu benda yang belum kita ketahui jenisnya? Mengapa benda dapat
terapung, melayang dan tenggelam?
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah kejadian yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan hal itu
terjadi? Untuk menjawabnya kita harus memahami konsep massa jenis.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Bagian utama yang tidak terpisahkan dari suatu zat adalah massa
dan volum. Zat atau materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam
sebuah benda dan volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang
bisa ditempati dalam suatu objek (Foster, 2004: 30). Dengan membagi
massa dan volume kita mendapatkan suatu ciri khas dari suatu benda yang
tidak dimiliki oleh benda lain yaitu massa jenis. Massa jenis suatu zat
merupakan salah satu ciri khas suatu zat, artinya apabila jenis benda/zat
sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Contohnya perhatikan gambar
di bawah ini:
Gambar 2.2(a) Setetes air
Gambar 2.2(b) Air dalam gelas
Dari gambar di atas, air yang setetes dengan dengan air satu gelas
memiliki massa jenis yang sama yaitu 1 gr/cm3.
Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume
benda. Persamaan massa jenis adalah:
Dengan
= massa jenis (kg/m3)
m = massa (kg)
V = volume (m3)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
Jadi untuk mengetahui massa jenis benda kamu harus mengetahui dua
besaran ini, yaitu massa dan volumnya.
2. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis (Kanginan, 2002)
Massa benda diukur dalam kg dan volum diukur dalam m3,
sehingga satuan massa jenis adalah:
=
Satuan massa jenis =
Jadi satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3.
Satuan massa jenis juga dapat dinyatakan dalam g/cm3 atau g/mL
(ingat bahwa 1 cm3 = 1 mL, sehingga g/cm3 identik dengan g/mL). Volum
zat padat biasa dinyatakan dalam cm3, karena itu massa jenis zat padat
biasa dinyatakan dalam g/cm3 sementara volum zat cair diukur dengan
gelas ukur yang skalanya dalam mL, karena itu massa jenis zat cair biasa
dinyatakan dalam g/mL.
Bagaimana mengkonversi atau mengubah satuan massa jenis?
Misalnya kita memiliki massa jenis dalam satuan g/cm3 (atau g/mL) dan
hendak mengubahnya ke dalam kg/m3. Cara mengubahnya adalah sebagai
berikut:
(
1
=1
)
=
=
(
)x(
1 g/cm3 = 1000 kg/m3
) kg/m3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Sebaliknya berlaku:
1 kg/m3 =
g/cm3 = 0,001 g/cm3
3. Menentukan Massa Jenis Zat
Untuk menentukan massa jenis suatu zat/benda kamu harus
mengetahui massa zat/benda dan volumnya dengan cara mengukurnya.
a. Zat padat yang bentuknya teratur
Untuk zat padat yang bentuknya teratur, massa zat/benda diukur
dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat dihitung
menggunakan rumus berdasarkan bentuknya, misalnya pada kubus dan
balok. Perhatikan gambar balok di bawah ini:
Volume balok:
Vbalok = p x l x t
Gambar 2.3 Bangun balok
b. Zat padat yang bentuknya tidak teratur
Untuk zat padat yang bentuknya tidak teratur ataupun zat cair,
massa zat/benda dengan menggunakan neraca atau timbangan.
Volumnya dapat ditentukan dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya
kamu ingin mengetahui volume batu. Volum batu dapat diukur dengan
menggunakan gelas ukur, dengan langkah sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
1) Ukur volume air yang belum diisi batu
2) Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang telah diisi air
3) Ukur volume air yang telah diisi batu
Maka volume batu = volume air yang telah diisi batu dikurangi volume
air yang belum diisi batu.
4. Perhitungan Massa Jenis (Kanginan, 2002)
Untuk menyelesaikan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan
massa jenis diselesaikan dengan menggunakan persamaan:
Persamaan di atas dapat diubah ke bentuk:
atau
Gambar 2.4 Segitiga
rumus massa jenis
Bentuk rumus mana yang digunakan dalam hitungan bergantung
pada besaran apa yang ditanyakan. Untuk memudahkan kamu mengingat
bentuk rumus yang akan digunakan, kamu dapat menggunakan segitiga
rumus massa jenis, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di atas. Cara
menggunakan segitiga rumus secara umum adalah sebagai berikut:
a. Keluarkan besaran yang ditanyakan dari segitiga.
b. Besaran yang ditanyakan, yang ditulis diruas kiri tanda sama dengan
adalah sama dengan kedua besaran yang tertinggal di dalam segitiga
rumus.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
5. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian
Tahukah kamu bahwa konsep massa jenis ternyata banyak
diterapkan dalam hidup kita sehari-hari? Berikut beberapa penerapan
konsep massa jenis:
a. Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam:
Benda terapung
: massa jenis benda < massa jenis air
Benda melayang
: massa jenis benda = massa jenis air
Benda tenggelam
: massa jenis benda > massa jenis air
b. Aluminium digunakan sebagai bahan logam pesawat terbang karena
alumanium kuat tetapi massanya ringan (tidak seberat logam lainnya
seperti besi).
c. Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa
yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas
helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon
gas bisa naik ke atas.
d. Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara
yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban
sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka
dari itu, ban selalu terapung.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Tabel 2.1 Massa jenis berbagai zat
Wujud Zat
PADAT
CAIR
GAS
(Kanginan, 2002: 91)
Bahan
Dalam (g/cm3)
Dalam (kg/m3)
Alumanium
2,7
2700
Besi
7,9
7900
Emas
19,3
19300
Kuningan
8,4
8400
Perak
10,5
10500
Platina
21,45
21450
Seng
7,14
7140
Es
0,92
920
Air (40C)
1
1000
Alkohol
0,8
800
Raksa
13,6
13600
Udara (270C)
0,0012
1,2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
F. Kaitan Teori dengan Langkah Penelitian
1. Metode discovery
Metode discovery merupakan metode yang digunakan sebagai
treatment dalam proses penelitian yang dilaksanakan di SMP N 2 Poco
Ranaka, Manggarai Timur, NTT.
2. Teori massa jenis
Massa jenis merupakan materi pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian. Materi massa jenis juga merupakan instrumen dalam penelitian
yang berupa pretest dan posttest.
3. Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar
Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian yang digunakan untuk mengetahui keaktifan
dan minat siswa yang berupa angket.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan
design pretest-posstest control group. Secara umum riset kuantitatif adalah
desain riset yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu
menggunakan analisis dengan statistik. Design pretest-posstest control group
adalah riset yang terdiri dari dua grup/kelompok. Satu kelompok diberi
treatment dan yang lain tidak. Lalu kedua kelompok diukur, dengan diberi
pretest dan posstest untuk kedua kelompok tersebut (Suparno, 2010: 142).
Rancangan design pretest-posstest control group eksperimen yang digunakan
seperti pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Desain penelitian
Treatment group
P1
X1
P2
Control group
P1
X2
P2
Keterangan: P1 = tes awal (pretest) dilakukan sebelum diberi treatment
X1 = treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan
metode discovery
X2 = treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan
metode ceramah aktif
P2
= tes akhir (posttest) dilakukan setelah diberi treatment
28
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 4 – 22 Agustus 2014.
2. Tempat penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Poco Ranaka,
Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah kelompok yang lebih besar di mana hasil penelitian
diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti (Suparno,
2010: 43). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMP N 2
Poco Ranaka tahun ajaran 2014/2015.
2. Sampel penelitian
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi, sampel menunjuk
pada suatu kelompok di mana informasi atau data didapatkan (Suparno,
2010: 43). Sampel dari penelitian ini berjumlah 69 siswa/i SMP N 2 Poco
Ranaka yang terdiri dari siswa/i kelas VIIC yang berjumlah 33 orang dan
kelas VIID yang berjumlah 36 orang.
D. Treatment
Treatment adalah perlakuan peneliti terhadap subyek yang akan
diteliti agar nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
Treatment yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
discovery untuk kelas eksperimen dan metode ceramah aktif untuk kelas
kontrol pada materi massa jenis.
1. Metode discovery untuk kelas ekperimen
Dalam proses pembelajaran siswa melakukan discovery dengan
bantuan LKS yang telah disediakan guru dengan proses sebagai berikut
(Susiani, 2013: 32) :
a. Guru membagi siswa dalam 7 kelompok.
b. Siswa mendapat LKS dalam kelompok.
c. Siswa memahami perintah-perintah discovery dalam LKS.
d. Siswa melakukan discovery dalam kelompok dengan topik massa jenis.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
percobaan.
f. Siswa mendiskusikan data yang telah diperoleh dalam kelompok secara
bersama.
g. Siswa menemukan kesimpulan dari hasil discovery.
h. Bersama siswa menyimpulkan dari hasil discovery secara bersama
dikaitkan dengan materi pelajaran.
2. Metode ceramah aktif untuk kelas kontrol
Dalam proses pembelajaran untuk kelas kontrol digunakan metode
ceramah aktif di mana guru berceramah, menjelaskan materi yang akan
dipelajari. Metode ceramah aktif ini diselingi dengan guru mengajukan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
pertanyaan pada siswa, siswa berdiskusi dan mengerjakan soal dalam
kelompok.
Pengajaran dengan metode discovery dan ceramah aktif dapat dilihat
dalam RPP dan LKS. RPP untuk kelas eksperimen terlampir pada lampiran 3
dan RPP untuk kelas kontrol terlampir pada lampiran 4 serta LKS terlampir
pada lampiran 6 dan lampiran 7.
E. Instrumen
Instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengambil data (Suparno,
2010: 53). Instrumen pengumpulan data berupa tes, yang terdiri dari pretest
dan posttest serta bentuk non-tes yang berupa angket/kuesioner dan
pengamatan/observasi.
1. Pretest dan posstest
Pretest digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa
terhadap materi sebelum dilakukan proses pembelajaran di kelas
ekperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan sebelum materi massa jenis
disampaikan kepada siswa.
Posttest digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah
dilakukan proses pembelajaran untuk kedua kelas, yakni kelas eksperimen
dengan metode discovery dan kelas kontrol dengan ceramah aktif. Posttest
diberikan setelah materi massa jenis diajarkan kepada siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
Untuk pembuatan soal pretest dan posttest dibutuhkan kisi-kisi. Kisikisi soal berdasar pada kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai
siswa. Tabel 3.2 adalah kisi-kisi soal pretest dan posttest.
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest
Kompetensi
Indikator
Soal
Dasar
Aspek
Kognitif
Mendeskripsi- 1. Menyimpul- 1. Apa yang dimaksud
kan konsep
kan dari hasil
massa jenis
discovery
dalam
bahwa massa
massa jenis?
kehidupan
jenis adalah
3. Dua buah kayu
sehari-hari
salah satu
mempunyai bentuk,
ciri khas
volum, dan massa yang
suatu zat
berbeda. Bagaimana
Ingatan
dengan massa jenis?
2. Bagaimana persamaan
Ingatan
Pemahaman
massa jenisnya? Sama
atau berbeda? Sertakan
alasanmu!
2. Menghitung
4. Sebuah balok memiliki
massa jenis
massa 5 g dan volume
suatu zat
10 cm3. Hitung massa
Penerapan
jenis balok tersebut!
5. Sepotong besi yang
massa jenisnya 7900
Penerapan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
kg/m3 mempunyai
volum 100 m3. Hitung
massa emas tersebut!
3. Mengguna-
6. Sebutkan contoh
kan konsep
penerapan konsep
massa jenis
massa jenis yang kamu
untuk
jumpai dalam
berbagai
kehidupan sehari-hari!
Pemahaman
penyelesaian
masalah
dalam
kehidupan
sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa sebelum dan
setelah diberi treatment, diukur melalui test yaitu pretest dan posttest.
Penskoran terhadap hasil kerja siswa dilakukan dengan membuat skala
skor. Berikut adalah penentuan bobot untuk masing-masing soal:
a. Soal no. 1 bobot soal 10
Tabel 3.3 Skoring soal no.1
Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Jawaban siswa sama sekali tidak berhubungan
2
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
b. Soal no. 2 bobot soal 10
Tabel 3.4 Skoring soal no.2
Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Jawaban siswa tidak berhubungan
2
Siswa menulis persamaan massa jenis tetapi terbalik
5
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
c. Soal no. 3 bobot soal 10
Tabel 3.5 Skoring soal no.3
Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Jawaban siswa tidak sesuai
2
Jawaban siswa benar, tanpa disertai penjelasan
8
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
d. Soal no. 4 dan no.5 dengan bobot masing-masing soal 20
Tabel 3.6 Skoring soal no.4 dan no.5
Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Pekerjaan siswa tidak sesuai
2
Pekerjaan siswa hanya sampai pada menuliskan besaran
5
yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
Pekerjaan siswa hanya sampai pada menulis rumus lengkap
10
Siswa mengerjakan dengan menulis rumus lengkap dan
15
memasukkan angka tetapi jawaban tidak sesuai
Jawaban siswa benar tetapi tidak mencantumkan satuan
19
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
20
e. Soal no. 6 bobot soal 10
Tabel 3.7 Skoring soal no.6
Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Pekerjaan siswa tidak sesuai
2
Jawaban siswa benar tanpa ada penjelasan
7
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
2. Pengamatan/observasi keaktifan siswa
Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penciuman,
pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara, dll)
(Suparno, 2010: 63). Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
metode discovery dan ceramah aktif.
Keaktifan dapat diukur berdasar beberapa unsur keaktifan yaitu
turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi
yang diperlukan untuk pemecahan masalah, menilai kemampuan dirinya
dan hasil-hasil yang diperoleh dan melatih diri dalam memecahkan soal
atau masalah yang sejenis (Sudjana, 2010: 61).
3. Kuesioner/angket minat belajar siswa
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010: 61).
Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup, di mana responden tinggal
memilih karena telah disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini
digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaran fisika,
khususnya pada materi massa jenis. Kuesioner ini diberikan setelah
kegiatan pembelajaran, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
Pembuatan kuesioner minat belajar ini diperlukan kisi-kisi
kuesioner minat. Berdasar pendapat para ahli yang telah dijabarkan dalam
bab kajian pustaka, indikator minat meliputi minat belajar yang berkaitan
dengan perasaan puas atau senang, perhatian, dan ketertarikan. Tabel 3.8
adalah kisi-kisi kuesioner minat belajar siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner minat belajar
Aspek
Indikator
Contoh pernyataan
Jumlah
kuesioner minat
butir soal
Perasaan puas
Bagi saya, pelajaran
dan senang
fisikan menarik dan
No. item
4
1, 2, 6,7
3
3, 4, 8
3
5, 9, 10
menyenangkan
Perhatian
Saat guru mengajukan
pertanyaan dalam
Minat
pelajaran fisika, saya
belajar
menjawab pertanyaan
dari guru
Ketertarikan
Saya mengerjakan soalsoal atau tugas fisika
yang diberikan oleh
guru
Kuesioner minat belajar untuk kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat
pada lampiran 12 dan kuesioner minat belajar untuk kelas eksperimen
secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13.
4. Validitas
Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu tes
sungguh mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
tujuan. Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya
kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan
(Suparno, 2010: 67-68).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh
setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi
yang terkandung dalam tes hasil belajar. Validitas isi adalah validitas yang
ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu
sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta
didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap
keseluruhan
materi
atau
bahan
pelajaran
yang
seharusnya
diteskan/diujikan (Sudijono, 2011:164).
Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur
sesuai dengan indikator. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.2 pada
halaman 32, kisi-kisi kuesioner minat dapat dilihat pada tabel 3.8 pada
halaman 37 dan lembar pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada
tabel 3.9 pada halaman 40.
F. Analisis Data
1. Pretest dan posttest
a. Untuk mengetahui apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil
belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada
kelas ekperimen dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut (Suparno, 2011:
87-88).
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
=
Persamaan ........................... (1)
√
Di mana: ̅̅̅ = skor pretest
̅̅̅ = skor posttest
perbedaan antara skor tiap subjek (̅̅̅
̅̅̅
jumlah pasangan skor
Derajat kebebasan: df = N – 1
Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for
windows.
b. Untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif dapat meningkatkan
hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada
kelas kontrol dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen.
Rumus untuk menghitungnya seperti rumus pada persamaan (1).
c. Untuk menguji pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol apakah sama
atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang
independen. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut
(Suparno, 2011: 83).
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t=
√
Persamaan ........................... (2)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Signifikan level
Df untuk t = (
40
= 0.05; two tailed
-1) + (
-1) atau N – 2
Persamaan yang digunakan adalah
Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows.
d. Untuk menguji posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol apakah sama
atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang
independen. Rumus untuk menghitungnya seperti rumus pada
persamaan (2).
2. Analisis keaktifan siswa
Observasi keaktifan belajar siswa dilakukan peneliti di kelas
kontrol dan kelas ekperimen. Peneliti menggunakan lembar observasi
keaktifan guna membantu peneliti dalam melakukan pengamatan. Lembar
observasi keaktifan siswa dibuat berdasar indikator dalam bab II. Tabel 3.9
adalah lembar observasi keaktifan siswa (Sudjana dalam Puspita, 2013:
99) :
Tabel 3.9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Unsur
Indikator
Standar satuan
keaktifan
Turut serta dalam
Siswa berkomentar
Sekali berkomentar = 1
melaksanakan
jika guru salah
tally
tugas belajarnya
menjelaskan materi
pelajaran
Tally
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Terlibat dalam
Siswa mampu
Sekali menjawab = 1
pemecahan
menjawab
tally
masalah
pertanyaan yang
diajukan guru
kepada seluruh kelas
Siswa mampu
Tiap menyelesaikan
menyelesaikan soal
satu soal = 1 tally
yang diberikan
Bertanya kepada
Siswa bertanya
Sekali bertanya = 1
siswa lain atau
kepada siswa lain
tally
guru apabila tidak Siswa bertanya pada
memahami
guru ketika
persoalan yang
mengalami kesulitan
dihadapi
Berusaha mencari Siswa membaca
berbagai
Satu sumber = 1 tally
sumber tertentu
informasi yang
diperlukan untuk
pemecahan
masalah
Melatih diri
Siswa mampu
Sekali mengerjakan 1
dalam
membuat
soal = 1 tally
memecahkan soal
kesimpulan dari
41
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
atau masalah
pekerjaan yang telah
yang sejenis
diselesaikan
42
Untuk mengetahui ada tidaknya keaktifan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, dianalisis secara kualitatif.
3. Analisis minat belajar siswa
Data yang digunakan untuk mengetahui tingkat minat siswa
terhadap materi massa jenis baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen
adalah dengan menggunakan angket minat belajar siswa. Untuk
menganalisis angket minat siswa, terlebih dahulu ditentukan skor untuk
pernyataan-pernyataan dalam angket.
Penentuan skor untuk setiap pernyataan dalam angket dengan
menggunakan penilaian model skala Likert yaitu dengan kriteria sebagai
berikut (Mardapi, 2008: 122) :
Sangat setuju – Setuju – Tidak setuju – Sangat tidak setuju
(4)
(3)
(2)
(1)
Hasil penyekoran angket minat belajar siswa untuk kelas kontrol dan kelas
ekperimen kemudian dimasukkan ke dalam tabel 3.10 berikut ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
Tabel 3.10 Hasil klasifikasi minat belajar siswa kelas kontrol dan
kelas eksperimen
Kode Siswa
Jumlah Skor Minat Belajar
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Kuesioner berisi 10 pernyataan yang terdiri dari empat pilihan
jawaban untuk mengukur minat belajar siswa. Hasil pengukuran berupa
skor atau angka.
a. Skor untuk setiap siswa
Skor minimal
= 1 x 10 = 10
Skor maksimal = 4 x 10 = 40
Range
= 40 – 10 = 30
b. Pembagian interval
Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30 : 4 = 7,5
dibulatkan menjadi 8.
Skor yang diperoleh dari angket minat belajar siswa dibagi menjadi 4
kategori yang tercantum dalam tabel 3.11 berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
Tabel 3.11 Kategorisasi minat belajar siswa
Skor Siswa
Kriteria Minat
34 – 41
Sangat berminat
26 – 33
Berminat
18 – 25
Kurang berminat
10 – 17
Sangat tidak berminat
Untuk mengetahui perbedaan hasil minat belajar siswa kelas kontrol dan
kelas eksperimen dilakukan pengujian dengan menggunakan program
SPSS versi 16.0 for windows.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB 1V
DATA DAN ANALISA DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIIC dan kelas VIID SMP N 2
Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT pada tanggal 4 –
22 Agustus 2014. Penelitian dilakukan dengan pembagian dua kelas yaitu
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti mengambil dua kelas sebagai
sampel penelitian. Kelas VIIC dengan jumlah siswa 33 orang sebagai kelas
kontrol dan kelas VIID dengan jumlah siswa 36 orang sebagai kelas
eksperimen. Tabel 4.1 dan 4.2 adalah jadwal dan proses pengambilan data
yang dilakukan di kelas VIID sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIC
sebagai kelas kontrol.
Tabel 4.1 Proses pelaksanaan penelitian kelas eksperimen
No.
1.
Hari/tanggal
Senin, 11
Pukul
Kegiatan
07.30 – 09.30  Perkenalan
 Siswa mengerjakan soal pretest
Agustus 2014
 Mendampingi siswa melakukan
eksperimen 1 yaitu menentukan
massa jenis berbagai zat
2.
Senin, 18
07.30 – 09.30  Mendampingi siswa melakukan
Agustus 2014
eksperimen 2 yaitu terapung,
melayang dan tenggelam
45
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
Selasa, 19
46
07.30 – 09.30  Siswa mengerjakan contoh-
Agustus 2014
contoh soal
 Siswa mengisi kuisioner minat
belajar
4.
Rabu, 20
10.00 – 12.00  Siswa mengerjakan soal posttest
Agustus 2014
Tabel 4.2 Proses pelaksanaan penelitian kelas kontrol
No.
1.
Hari/tanggal
Selasa, 12
Agustus 2014
Pukul
Kegiatan
10.00 – 12.00  Perkenalan
 Siswa mengerjakan soal pretest
 Penjelasan tentang pengertian
massa jenis dan mengkonversi
satuan massa jenis ke sistem
internasional (SI)
2.
Selasa, 19
Agustus 2014
10.00 – 12.00  Penjelasan tentang bagaimana
menentukan massa jenis zat dan
perhitungan massa jenis
 Siswa menyelesaikan soal di
papan tulis
3.
Rabu, 20
Agustus 2014
07.30 – 09.30  Siswa mengerjakan latihan soal
dalam buku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
 Siswa mengisi kuisioner minat
belajar
4.
Jumat, 22
07.30 – 09.30  Siswa mengerjakan soal posttest
Agustus 2014
1. Pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen
a. Senin, 11 Agustus 2014
Peneliti masuk kelas pada jam 1-3 pada pukul 07.30 – 09.30
WITA. Pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai,
peneliti memperkenalkan diri, lalu berdoa bersama dan mengecek
kehadiran siswa. Selanjutnya dengan bantuan beberapa siswa peneliti
membagikan soal pretest untuk dikerjakan siswa. Alokasi waktu yang
disediakan untuk siswa menyelesaikan soal pretest adalah 40 menit.
Gambar 4.1 menunjukkan aktivitas siswa saat mengerjakan soal pretest.
Setelah menyelesaikan soal pretest, peneliti membagikan materi ajar
dan LKS 1 untuk setiap kelompok. Siswa langsung mengerjakan LKS 1
yaitu menentukan massa jenis berbagai zat. Pada gambar 4.2 terlihat
siswa sedang menimbang massa balok dan gambar 4.3 menunjukkan
aktivitas siswa saat siswa sedang mengukur volume balok. Peneliti
mendampingi siswa selama melakukan eskperimen.
Pada pertemuan pertama ini, kendala yang dihadapi peneliti
antara lain peneliti membutuhkan alokasi waktu yang lebih (tidak sesuai
dengan alokasi waktu dalam RPP) karena jumlah siswa yang begitu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
banyak dan alat praktikum untuk percobaan berupa neraca sangat
terbatas. Selain itu, sebagian besar siswa lamban dalam memahami
penggunaan alat khususnya penggunaan neraca empat lengan. Hal ini
dianggap wajar karena sebelumnya siswa sama sekali belum pernah
menggunakan neraca empat lengan.
Setelah siswa melakukan percobaan, siswa mempresentasikan
hasil percobaannya tersebut. Awalnya siswa belum berani untuk
membacakan hasil diskusi mereka dalam kelompok. Maka peneliti
menunjuk salah seorang siswa untuk membacakan hasil diskusi
kelompoknya. Bersama siswa, peneliti membandingkan hasil percobaan
satu kelompok dengan kelompok lainnya. Untuk jawaban soal LKS
pada nomor selanjutnya, peneliti tidak lagi menunjuk siswa untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya, tetapi siswa malah berebutan
untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka dalam kelompok.
Siswa berani untuk mengemukakan hasil diskusi kelompoknya.
Setelah siswa selesai presentasi, peneliti membahas sekilas
mengenai percobaan yang telah dilakukan siswa dan memberi
kesempatan pada siswa untuk bertanya. Pada pertemuan pertama
sebanyak 6 siswa tidak masuk kelas, 2 orang siswa sakit, sementara 4
lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 menunjukkan
aktivitas siswa pada pertemuan pertama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
Gambar 4.1 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal pretest
Gambar 4.2 Siswa kelas eksperimen ketika
menimbang massa balok
Gambar 4.3 Siswa kelas eksperimen ketika
mengukur volume balok
b. Senin, 18 Agustus 2014
Pada pertemuan kedua, peneliti masuk pada jam 1-3 pada pukul
07.30 – 09.30. Pada pertemuan ini, siswa mengerjakan LKS 2 yaitu
terapung, melayang dan tenggelam. Gambar 4.4 menunjukkan aktivitas
siswa saat siswa melakukan percobaan tentang peristiwa terapung,
melayang dan tenggelam. Peneliti mendampingi siswa selama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
melakukan percobaan. Selama percobaan tidak ada kendala berarti yang
dihadapi siswa karena sebagian besar siswa paham terhadap prosedur
percobaan
dalam
LKS.
Setelah
melakukan
percobaan,
siswa
mempresentasikan hasil percobaan kelompoknya (dapat dilihat pada
gambar 4.5). Selanjutnya peneliti membahas mengenai hasil percobaan
LKS 2 dan diakhir kegiatan peneliti bersama siswa menyimpulkan
bersama mengenai peristiwa terapung, melayang dan tenggelam.
Peneliti juga memberi PR tentang perhitungan massa jenis.
Pada pertemuan kedua sebanyak 14 siswa tidak hadir, 3 orang
sakit dan 11 orang lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan ini,
sebagian besar siswa tidak masuk kelas karena 5 hari sebelumnya yaitu
dari tanggal 13-17 Agustus 2014 sekolah mengadakan pertandingan
dalam rangka HUT RI yang ke-69 di mana pertandingan ini melibatkan
seluruh siswa. Sebagian besar siswa tidak hadir karena kondisi siswa
yang kurang fit, siswa capek dan lelah setelah 5 hari mengikuti
pertandingan. Gambar 4.4 dan 4.5 adalah aktivitas siswa pada
pertemuan kedua.
Gambar 4.4 Siswa kelas eksperimen ketika
membuat telur terapung, melayang dan
tenggelam
Gambar 4.5 Siswa kelas eksperimen
mempresentesikan hasil percobaan
kelompoknya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
c. Selasa, 19 Agustus 2014
Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek
kehadiran siswa. Sebanyak 8 siswa yang tidak hadir, 2 orang sakit dan 6
siswa tanpa keterangan. Pada pertemuan ketiga, peneliti bersama siswa
membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya. Siswa juga diberi latihan soal dari buku yang dipinjam dari
perpustakaan sekolah. Pada gambar 4.6 terlihat siswa sedang
mengerjakan soal-soal dipapan tulis. Selanjutnya peneliti membahas
soal tersebut bersama siswa. Peneliti memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami siswa.
Diakhir pembelajaran dengan bantuan beberapa siswa, peneliti
membagikan kuisioner minat belajar. Gambar 4.7 menunjukkan
aktivitas siswa saat sedang mengisi kuisioner. Siswa diminta untuk
mengisi kuisioner secara jujur dan sungguh-sungguh berdasarkan
pengalaman mereka selama belajar fisika pada materi massa jenis.
Gambar 4.6 dan 4.7 adalah aktivitas siswa pada pertemuan ketiga.
Gambar 4.6 Siswa kelas
eksperimen ketika mengerjakan
latihan soal di papan tulis
Gambar 4.7 Siswa kelas eksperimen saat mengisi
kuesioner minat belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
d. Rabu, 20 Agustus 2014
Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek
kehadiran siswa. Sebanyak 5 siswa tidak hadir, 1 orang sakit dan 4
siswa lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan terakhir, siswa
mengerjakan soal posttest (dapat dilihat pada gambar 4.8). Alokasi
waktunya adalah 40 menit. Setelah siswa menyelesaikan soal posttest,
peneliti meminta tanggapan siswa mengenai percobaan yang telah
dilakukan dan menyimpulkan pengalaman siswa saat melakukan
percobaan.
Gambar
4.8
menunjukkan
aktivitas
siswa
menyelesaikan soal posttest.
Gambar 4.8 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal
posttest
saat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
2. Pelaksanaan penelitian di kelas kontrol
a. Selasa, 12 Agustus 2014
Peneliti masuk kelas pada jam 1-3 pada pukul 10.00 – 12.00
WITA. Pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai,
peneliti memperkenalkan diri, lalu berdoa bersama dan mengecek
kehadiran siswa. Selanjutnya dengan bantuan beberapa siswa peneliti
membagikan soal pretest untuk dikerjakan siswa. Gambar 4.9
menunjukkan aktivitas siswa saat mengerjakan soal pretest. Alokasi
waktu yang disediakan untuk siswa menyelesaikan soal pretest adalah
40 menit. Setelah menyelesaikan soal pretest, peneliti membagikan
materi ajar kepada siswa. Peneliti kemudian menjelaskan mengenai
pengertian massa jenis dan menjelaskan bagaimana mengkonversi
satuan massa jenis dalam satuan internasional (SI). Peneliti meminta
salah seorang siswa untuk menuliskan tangga konversi dipapan tulis
(dapat dilihat pada gambar 4.10). Peneliti pun menjelaskan bagaimana
mengkonversi satuan massa jenis.
Pada pertemuan pertama sebanyak 4 siswa tidak masuk kelas, 2
orang siswa sakit dan 2 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.9
dan 4.10 menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 4.9 Siswa kelas kontrol saat
mengerjakan soal pretest
54
Gambar 4.10 Siswa kelas kontrol
ketika menuliskan tangga konversi
di papan tulis
b. Selasa, 19 Agustus 2014
Pada pertemuan kedua, peneliti masuk pada pukul 10.00 – 12.00
WITA. Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek
kehadiran siswa. Peneliti mengingatkan materi dengan bertanya kepada
siswa, apa saja yang mereka pelajari pada pertemuan sebelumnya. Lalu
peneliti menjelaskan materi tentang bagaimana menentukan massa jenis
zat serta perhitungan massa jenis. Peneliti memberi 3 contoh soal.
Contoh soal no.1 dikerjakan oleh peneliti sendiri sambil dijelaskan
kepada siswa. Soal berikutnya dikerjakan oleh siswa. Pada gambar 4.11
terlihat seorang siswa sedang mengerjakan soal dipapan tulis. Pada
pertemuan kedua sebanyak 12 siswa tidak hadir, 3 orang siswa sakit
dan 9 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.11 adalah aktivitas
siswa pada pertemuan kedua.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
Gambar 4.11 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan
latihan soal di papan tulis
c. Rabu, 20 Agustus 2014
Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek
kehadiran siswa. Pada pertemuan ketiga siswa mengerjakan latihanlatihan soal dalam buku fisika yang dipinjam dari perpustakaan sekolah
(dapat dilihat pada gambar 4.12). Siswa mengerjakan latihan soal dari
buku sebanyak 3 nomor. Bagi siswa yang telah menyelesaikan soal,
peneliti meminta mereka mengerjakan soal di papan tulis. Pada gambar
4.13 terlihat siswa sedang mengerjakan latihan soal dipapan tulis.
Bersama siswa, peneliti membahas soal-soal tersebut.
Diakhir pembelajaran dengan bantuan beberapa siswa, peneliti
membagikan kuisioner minat belajar. Gambar 4.14 menunjukkan
aktivitas siswa saat sedang mengisi kuesioner. Siswa diminta untuk
mengisi kuisioner secara jujur dan sungguh-sungguh berdasarkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
pengalaman mereka selama belajar fisika pada materi massa jenis. Pada
pertemuan ketiga sebanyak 5 siswa tidak masuk kelas, 2 siswa sakit dan
3 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.12, 4.13 dan 4.14
menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan ketiga.
Gambar 4.12 Siswa kelas kontrol ketika
mengerjakan latihan soal dari buku
Gambar 4.13 Siswa kelas kontrol ketika
mengerjakan latihan soal di papan tulis
Gambar 4.14 Siswa kelas kontrol ketika mengisi
kuesioner minat belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
d. Jumat, 22 Agustus 2014
Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek
kehadiran siswa. Sebanyak 6 siswa tidak hadir, 2 orang sakit dan 4
siswa lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan terakhir, siswa
mengerjakan soal posttest. Alokasi waktunya adalah 40 menit. Gambar
4.15 menunjukkan aktivitas siswa saat menyelesaikan soal posttest.
Gambar 4.15 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal posttest
B. Data dan Analisis Data
1. Keaktifan Siswa
Pada penelitian ini, peneliti mengukur keaktifan siswa terhadap
mata pelajaran fisika khususnya pada materi massa jenis. Untuk
mengetahui tingkat keaktifan siswa dilakukan pengukuran keaktifan pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan lembar observasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
keaktifan. Tabel 4.3 adalah hasil pengukuran keaktifan siswa berdasar
lembar observasi.
Tabel 4.3 Indikator keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen
No.
1.
Indikator
Siswa berkomentar jika guru
Jumlah Tally
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
0
0
8
19
5
5
6
14
9
21
salah menjelaskan materi
pelajaran
2.
Siswa mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan guru
kepada seluruh kelas
3.
Siswa mampu menyelesaikan
soal yang diberikan
4.
Siswa bertanya kepada siswa
lain
5.
Siswa bertanya pada guru ketika
mengalami kesulitan
6.
Siswa membaca sumber tertentu
2
2
7.
Siswa mampu membuat
12
26
42
87
kesimpulan dari pekerjaan yang
telah diselesaikan
Total
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
Berdasarkan jumlah tally untuk setiap indikator keaktifan dapat
disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih aktif dalam dalam proses
pembelajaran daripada kelas kontrol selama siswa mempelajari materi
massa jenis. Jumlah tally pada kelas eksperimen 87 sementara pada kelas
kontrol 42.
Pembahasan
Keaktifan siswa di kelas kontrol dan eksperimen diamati dengan
menggunakan bantuan lembar observasi keaktifan siswa. Peneliti
mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan jumlah tally pada tabel 4.3 di atas terlihat keaktifan siswa
kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Keaktifan siswa juga
tampak saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini tergambar dari
aktivitas siswa selama melakukan percobaan sesuai petunjuk dalam LKS.
Pada LKS 1 (menentukan massa jenis berbagai zat) sebelum siswa
melakukan percobaan, peneliti menjelaskan secara umum mengenai
penggunaan neraca empat lengan karena neraca yang disediakan hanya 1
buah. Siswa agak lamban dalam memahami penggunaan neraca empat
lengan karena siswa sebelumnya tidak pernah menggunakan neraca
tersebut sehingga peneliti harus menjelaskan berulang kali. Gambar 4.16
dan 4.17 menunjukkan aktivitas siswa saat melakukan percobaan dalam
LKS 1.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Dalam melakukan percobaan, hampir setiap kelompok bertanya
kepada peneliti mengenai penggunaan alat, baik itu penggunaan neraca
serta cara mengukur volume balok dan batu. Peneliti pun secara bergantian
menjelaskan pada setiap kelompok lalu mengamati siswa saat melakukan
percobaan, apakah sudah benar atau belum. Dalam kelompok, siswa juga
saling bertanya, berdebat dengan teman kelompoknya sendiri mengenai
percobaan yang sedang mereka lakukan. Hal ini menyebabkan peneliti
membutuhkan waktu yang cukup lama (tidak sesuai dengan alokasi waktu
dalam RPP). Meskipun demikian, percobaan berjalan dengan lancar.
Pada LKS 2 mengenai peristiwa terapung, melayang dan
tenggelam, siswa tidak menemukan kendala yang berarti. Siswa dapat
melakukan percobaan dengan lancar sesuai dengan petunjuk LKS.
Siswa mempresentasikan hasil penemuannya dalam kelompok.
Keaktifan siswa juga terlihat pada gambar 4.19 dimana siswa berlomba
untuk membacakan hasil diskusinya. Awalnya siswa memang belum
berani, siswa masih malu-malu. Peneliti pun menunjuk salah satu siswa
untuk mempresentasikan hasil penemuan kelompoknya. Setelah itu, siswa
dengan sendirinya menunjuk kelompoknya untuk presentasi, tanpa harus
ditunjuk peneliti.
Keaktifan siswa juga terlihat saat siswa menyelesaikan soal
dipapan tulis. Peneliti memberikan beberapa latihan soal untuk dikerjakan
siswa. Ada beberapa siswa saling menunjuk diri untuk mengerjakan soal
dipapan tulis. Berikut keaktifan yang tampak dalam hasil dokumentasi:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 4.16 Siswa kelas eksperimen
ketika menimbang massa balok
Gambar 4.18 Siswa kelas eksperimen
membuat telur terapung, melayang dan
tenggelam
61
Gambar 4.17 Siswa kelas eksperimen ketika
mengukur volume balok
Gambar 4.19 Siswa kelas eksperimen
mempresentasikan hasil percobaannya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
2. Minat Belajar Siswa
a. Data kuesioner minat siswa
1) Kelas kontrol
Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran
fisika khususnya pada materi massa jenis, peneliti menggunakan
kuesioner mengenai minat yang dibagikan di kelas kontrol.
Kuesioner minat belajar ini diberikan pada pertemuan ke-3 setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dilakukan.
Kuesioner minat ini terdiri dari 10 pernyataan dengan 4 pilihan
jawaban dan jumlah sampel yang diteliti minat belajarnya di kelas
kontrol sebanyak 33 siswa. Tabel 4.4 adalah data kuesioner minat
kelas kontrol.
Tabel 4.4 Data kuesioner minat kelas kontrol
Kode Siswa
Jumlah
Kategori Minat
Siswa 1
28
Berminat
Siswa 2
33
Berminat
Siswa 3
38
Sangat berminat
Siswa 4
28
Berminat
Siswa 5
32
Berminat
Siswa 6
36
Sangat berminat
Siswa 7
35
Sangat berminat
Siswa 8
39
Sangat berminat
Siswa 9
40
Sangat berminat
Siswa 10
26
Berminat
Siswa 11
31
Berminat
Siswa 12
35
Sangat berminat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Siswa 13
37
Sangat berminat
Siswa 14
33
Berminat
Siswa 15
35
Sangat berminat
Siswa 16
31
Berminat
Siswa 17
33
Berminat
Siswa 18
30
Berminat
Siswa 19
34
Sangat berminat
Siswa 20
36
Sangat berminat
Siswa 21
35
Sangat berminat
Siswa 22
34
Sangat berminat
Siswa 23
33
Berminat
Siswa 24
29
Berminat
Siswa 25
31
Berminat
Siswa 26
28
Berminat
Siswa 27
31
Berminat
Siswa 28
35
Sangat berminat
Siswa 29
29
Berminat
Siswa 30
34
Sangat berminat
Siswa 31
31
Berminat
Siswa 32
30
Berminat
Siswa 33
32
Berminat
Rata-rata
32,79
Berminat
63
2) Kelas eksperimen
Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran
fisika khususnya pada materi massa jenis, peneliti menggunakan
kuesioner mengenai minat yang dibagikan di kelas eksperimen.
Kuesioner minat belajar ini diberikan pada pertemuan ke-3 setelah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dilakukan.
Kuesioner minat ini terdiri dari 10 pernyataan dengan 4 pilihan
jawaban dan jumlah sampel yang diteliti minat belajarnya di kelas
eksperimen sebanyak 36 siswa. Tabel 4.5 adalah data kuesioner
minat kelas eksperimen.
Tabel 4.5 Data kuesioner minat kelas eksperimen
Kode Siswa
Jumlah
Kategori Minat
Siswa 1
35
Sangat berminat
Siswa 2
40
Sangat berminat
Siswa 3
30
Berminat
Siswa 4
35
Sangat berminat
Siswa 5
26
Berminat
Siswa 6
37
Sangat berminat
Siswa 7
36
Sangat berminat
Siswa 8
38
Sangat berminat
Siswa 9
33
Berminat
Siswa 10
39
Sangat berminat
Siswa 11
36
Sangat berminat
Siswa 12
29
Berminat
Siswa 13
34
Sangat berminat
Siswa 14
37
Sangat berminat
Siswa 15
34
Sangat berminat
Siswa 16
29
Berminat
Siswa 17
36
Sangat berminat
Siswa 18
36
Sangat berminat
Siswa 19
40
Sangat berminat
Siswa 20
39
Sangat berminat
Siswa 21
35
Sangat berminat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Siswa 22
25
Kurang berminat
Siswa 23
38
Sangat berminat
Siswa 24
28
Berminat
Siswa 25
35
Sangat berminat
Siswa 26
29
Berminat
Siswa 27
36
Sangat berminat
Siswa 28
30
Berminat
Siswa 29
38
Sangat berminat
Siswa 30
35
Sangat berminat
Siswa 31
40
Sangat berminat
Siswa 32
31
Berminat
Siswa 33
26
Berminat
Siswa 34
39
Sangat berminat
Siswa 35
35
Sangat berminat
Siswa 36
40
Sangat berminat
Rata-rata
34,42
Sangat berminat
65
a. Analisa data kuesioner minat belajar dengan uji-t
Untuk mengetahui perbedaan hasil minat belajar siswa kelas
kontrol
dan
kelas
eksperimen
dilakukan
pengujian
dengan
menggunakan program SPSS yaitu uji t-test dua kelompok. Tabel 4.6
adalah analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan
eksperimen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Tabel 4.6 Analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas
kontrol dan eksperimen
Group Statistics
Skor
Kode
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kontrol
33
32.79
3.361
.585
Eksperimen
36
34.42
4.365
.727
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2-
Skor
Mean
F
Sig.
t
df
tailed)
2.222
.141
-1.725
67
.089
-1.629
.086
-1.629
Std. Error
Difference Difference
Difference
Lower
Upper
.944
-3.513
.256
.934
-3.493
.236
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
-1.745 65.123
assumed
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -1.745, p = 0.086
dengan level signifikan
= 0.05. Mean kelas kontrol = 32,79 dan mean
kelas eksperimen = 34,42. Oleh karena p = 0.086 >
= 0.05 maka tidak
signifikan. Ini berarti tidak terdapat perbedaan hasil minat belajar siswa
terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan
menggunakan metode ceramah maupun metode discovery. Minat siswa
pada kelas kontrol dan eksperimen sama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
b. Analisis kategori minat belajar siswa
1) Kelas kontrol
Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
fisika di kelas kontrol dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel 4.7
kategori minat belajar kelas kontrol.
Tabel 4.7 Kategori minat belajar kelas kontrol
Skor
Kategori Minat
Jumlah Siswa
Prosentase (%)
34 – 41
Sangat berminat
14
42,4
26 – 33
Berminat
19
57,6
18 – 25
Kurang berminat
-
-
10 – 17
Sangat tidak berminat
-
-
Total
33
100
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas
kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika khusus pada materi
massa jenis dengan prosentase sekitar 57,6% sementara ada 14 siswa
yang mempunyai minat sangat tinggi dengan prosentase 42,4%.
Tidak ada siswa yang tidak berminat belajar fisika.
2) Kelas eksperimen
Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
fisika di kelas eksperimen dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel
4.8 kategori minat belajar kelas eksperimen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
Tabel 4.8 Kategori minat belajar kelas eksperimen
Skor
Kategori Minat
Jumlah Siswa
Porsentase (%)
34 – 41
Sangat berminat
25
69,44
26 – 33
Berminat
10
27,78
18 – 25
Kurang berminat
1
2,78
10 – 17
Sangat tidak berminat
-
-
Total
36
100
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas
eksperimen
setelah
dilaksanakan
pembelajaran
menggunakan
metode discovery diketahui minat siswa mempelajari fisika sangat
tinggi dengan prosentase sekitar 69,44% sementara ada 10 orang
siswa atau sekitar 27,78% yang berminat untuk belajar fisika dan ada
1 siswa lain yang kurang berminat belajar fisika dengan prosentase
sebesar 2,78%.
c. Kesimpulan hasil minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika
Berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS uji-t untuk
mengetahui perbedaan minat belajar siswa kelas kontrol dan
eksperimen diperoleh hasil yang tidak signifikan atau dengan kata lain
minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis
baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery
sama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
Siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika
dengan prosentase 57,6% sementara siswa kelas eksperimen sebagian
besar siswa sangat berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar
69,44%. Ini berarti lebih banyak siswa berminat untuk belajar fisika
pada materi massa jenis ketika pembelajaran menggunakan metode
discovery.
Pembahasan
Pada penelitian ini diukur tingkat minat siswa terhadap materi
fisika khususnya dalam subbab massa jenis. Berdasarkan hasil analisis
terlihat bahwa skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada
kelas kontrol dan perbedaan antara keduanya tidak signifikan yang
berarti minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa
jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode
discovery sama. Namun jika dilihat dari prosentasenya, siswa kelas
kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika dengan prosentase 57,6%
sementara siswa kelas eksperimen sebagian besar siswa sangat berminat
belajar fisika dengan prosentase sebesar 69,44%. Ini berarti lebih
banyak siswa berminat untuk belajar fisika pada materi massa jenis
ketika pembelajaran menggunakan metode discovery.
Hal ini sekiranya dapat dijelaskan dari aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung yang menunjukkan bahwa siswa kelas
eksperimen lebih berminat. Selama belajar di kelas, siswa sangat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
antusias melaksanakan eksperimen, misalnya dapat dilihat dari siswa
mencoba-coba alat bersama teman kelompoknya, siswa bertanya pada
guru ketika menemui kesulitan, siswa dalam satu kelompok saling
bertanya dan bergantian memegang alat. Ketika beberapa siswa dalam
kelompok mengukur volume dan menimbang massa, siswa lain
mencatat hasilnya dalam LKS, yang lainnya bertugas menghitung nilai
massa jenis. Setelah itu, siswa bersama-sama membuat kesimpulan
dengan menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS. Situasi yang ada
dalam kelas adalah kelas menjadi ramai karena rata-rata para siswa
melakukan percobaan sambil tertawa. Ada juga beberapa siswa yang
mengganggu temannya ketika mengetahui bahwa mereka akan difoto.
Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi tidak terlalu tenang.
Ketika siswa diminta untuk mempresentasikan percobaannya,
pada awalnya memang siswa masih malu-malu atau belum berani maka
peneliti menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil
percobaan kelompoknya. Setelah itu, siswa malah berlomba-lomba
untuk presentasi, tanpa harus ditunjuk peneliti.
Nampak bahwa siswa kelas eksperimen antusias dalam
melakukan eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari giatnya siswa untuk
mencoba-coba alat bersama teman kelompoknya, siswa bertanya pada
guru ketika menemui kesulitan, siswa dalam satu kelompok saling
bertanya dan bergantian memegang alat, siswa bersama-sama membuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kesimpulan
dari
hasil
percobaannya
dan
kemudian
71
siswa
mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas.
3. Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa, peneliti
menggunakan data pretest dan posttest untuk kelas kontrol yang
menggunakan metode ceramah aktif dan kelas eksperimen yang
menggunakan metode discovery. Tabel 4.9 adalah hasil pretest dan
posttest kelas eksperimen sementara tabel 4.10 adalah hasil pretest dan
posttest kelas kontrol.
Tabel 4.9 Data pretest dan posttest kelas eksperimen
Kode Siswa
Pretest
Posttest
Siswa 1
18
47
Siswa 2
10
31
Siswa 3
10
39
Siswa 4
12
37
Siswa 5
10
36
Siswa 6
18
73
Siswa 7
12
34
Siswa 8
12
39
Siswa 9
18
36
Siswa 10
12
20
Siswa 11
12
20
Siswa 12
12
38
Siswa 13
8
40
Siswa 14
18
74
Siswa 15
12
66
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Siswa 16
12
39
Siswa 17
20
73
Siswa 18
10
54
Siswa 19
12
68
Siswa 20
26
57
Siswa 21
12
34
Siswa 22
4
33
Siswa 23
18
32
Siswa 24
4
34
Siswa 25
12
34
Siswa 26
12
28
Siswa 27
10
33
Siswa 28
12
39
Siswa 29
12
46
Siswa 30
18
35
Siswa 31
10
75
Siswa 32
12
20
Siswa 33
14
47
Siswa 34
12
20
Siswa 35
12
20
Siswa 36
12
18
Rata-rata
12,78
40,81
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 4.10 Data pretest dan posttest kelas kontrol
Kode Siswa
Pretest
Posttest
Siswa 1
12
12
Siswa 2
12
29
Siswa 3
12
18
Siswa 4
18
19
Siswa 5
12
12
Siswa 6
12
75
Siswa 7
12
12
Siswa 8
12
30
Siswa 9
18
34
Siswa 10
12
21
Siswa 11
18
79
Siswa 12
12
26
Siswa 13
12
46
Siswa 14
10
34
Siswa 15
12
49
Siswa 16
12
34
Siswa 17
20
77
Siswa 18
18
34
Siswa 19
12
36
Siswa 20
12
12
Siswa 21
12
37
Siswa 22
12
73
Siswa 23
12
12
Siswa 24
12
34
Siswa 25
18
44
Siswa 26
12
39
Siswa 27
12
70
Siswa 28
12
26
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Siswa 29
12
29
Siswa 30
20
76
Siswa 31
12
10
Siswa 32
8
36
Siswa 33
10
54
Rata-rata
13,15
37,24
74
a. Untuk menguji pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah sama
atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang
independen. Tabel 4.11 adalah analisis SPSS data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.11 Analisis SPSS pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Group Statistics
Kode
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
33
13.15
3.001
.522
2
36
12.78
4.230
.705
PRETEST
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2-
Pretest
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Mean
F
Sig.
t
df
tailed)
1.122
.293
.420
67
.676
.374
.426
63.163
.672
.374
Std. Error
Difference Difference
Difference
Lower
Upper
.890
-1.403
2.151
.877
-1.380
2.127
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = 0.426, p = 0.672
dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.672 >
= 0.05
maka tidak signifikan. Ini berarti pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen tidak berbeda secara statistik. Kondisi atau pemahaman
awal siswa dengan menggunakan metode discovery dan ceramah aktif
menghasilkan nilai yang sama.
b. Untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif dapat meningkatkan
hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada
kelas kontrol dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen.
Tabel 4.12 adalah analisis SPSS data pretest dan posttest kelas kontrol.
Tabel 4.12 Analisis SPSS pretest dan posttest untuk kelas kontrol
Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
PRETEST
13.15
33
3.001
.522
POSTTEST
37.24
33
21.316
3.711
Paired Samples Correlations
Pair 1
PRETEST & POSTTEST
N
Correlation
Sig.
33
.366
.036
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Pair 1
PRETEST &
POSTTEST
Difference
Std.
Std. Error
Mean
Deviation
Mean
Lower
Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
-24.091
20.410
3.553
-31.328
-16.854
-6.780
32
.000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -6.78, p = 0.000
dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.000 <
= 0.05
maka signifikan. Ini berarti posttest lebih baik dari pretest. Maka
metode ceramah aktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Untuk mengetahui apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil
belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada
kelas eksperimen dengan menggunakan uji-t untuk kelompok
dependen. Tabel 4.13 adalah analisis SPSS data pretest dan posttest
kelas eksperimen.
Tabel 4.13 Analisis SPSS pretest dan posttest kelas eksperimen
Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
PRETEST
12.78
36
4.230
.705
POSTTEST
40.81
36
16.651
2.775
Paired Samples Correlations
Pair 1
PRETEST & POSTTEST
N
Correlation
Sig.
36
.358
.032
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Pair 1
PRETEST &
POSTTEST
Std.
Std. Error
Mean
Deviation
Mean
-28.028
15.641
2.607
Difference
Lower
Upper
Sig. (2t
-33.320 -22.735 -10.751
Df
tailed)
35
.000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -10.751, p = 0.000
dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.000 <
= 0.05
maka signifikan. Ini berarti posttest lebih baik dari pretest. Maka
metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Untuk menguji posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah
sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup
yang independen. Tabel 4.14 adalah analisis SPSS data posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.14 Analisis SPSS posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Group Statistics
POSTTEST
Kode
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
33
37.24
21.316
3.711
2
36
40.81
16.651
2.775
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2-
Posttest
Equal variances
assumed
Mean
F
Sig.
t
Df
tailed)
1.662
.202
-.777
67
.440
-3.563
.445
-3.563
Equal variances
not assumed
-.769 60.502
Std. Error
Difference Difference
Difference
Lower
Upper
4.584
-12.714
5.587
4.634
-12.830
5.704
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -0.769, p = 0.445
dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.445 >
= 0.05
maka tidak signifikan. Ini berarti posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen tidak berbeda secara statistik. Kondisi atau pemahaman
akhir siswa setelah menerapkan metode discovery dan ceramah aktif
menghasilkan nilai yang sama.
Berdasarkan hasil analisis SPSS untuk posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen diperoleh hasil yang tidak signifikan yang berarti
proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dan
ceramah aktif menghasilkan nilai yang sama.
Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa metode discovery
tidak meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan metode ceramah
aktif, antara lain:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
1) Siswa belum terbiasa menggunakan alat praktikum, khususnya
neraca
empat
lengan
sehingga
menyulitkan
mereka
saat
bereksperimen. Berdasar penuturan siswa, mereka baru pertama kali
melihat neraca empat lengan, siswa hanya mengenal neraca yang
biasanya terdapat di warung-warung, timbangan badan dan alat
penimbang dacin.
2) Alat praktikum yang digunakan saat pelaksanaan penelitian sangat
terbatas, hanya tersedia 1 buah neraca empat lengan sementara
jumlah siswa kelas eksperimen cukup banyak. Kapasitas kelas yang
besar membuat peneliti kesulitan untuk mengontrol semua siswa
dalam penggunaan alat, ditambah lagi alatnya sangat terbatas.
3) Instrumen soal pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan kelas
eksperimen sama. Hal ini menyebabkan hasil belajar untuk kedua
kelas tidak signifikan karena instrumen yang digunakan lebih cocok
untuk kelas kontrol karena sebagian besar berisi mengenai
pemahaman dan perhitungan. Instrumen ini tidak terlalu cocok untuk
kelas eksperimen yang lebih menekankan keterampilan dalam
melakukan percobaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam melakukan penelitian, peneliti tidak dibantu oleh rekan sehingga
peneliti agak kesulitan dalam mengobservasi siswa baik di kelas kontrol
maupun di kelas eksperimen karena jumlah siswa cukup banyak. Peneliti
juga tidak menggunakan video shooting dalam pengambilan data.
2. Untuk kelas eksperimen, peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menjelaskan alat praktikum yaitu neraca empat lengan karena
sebelumnya siswa sama sekali belum pernah menggunakan alat tersebut.
Sebaiknya sebelum pembelajaran dimulai (diluar jam pelajaran) siswa
dilatih atau diberi petunjuk penggunaan alat.
3. Dalam mengamati keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen, lembar
observasi yang digunakan belum lengkap karena peneliti hanya
menuliskan jumlah tally, sebaiknya ditambah dengan keterangan untuk
menuliskan
berlangsung.
keaktifan
yang
tampak
selama
proses
pembelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Metode discovery dapat membuat siswa aktif dalam mempelajari fisika
khususnya pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco
Ranaka, Manggarai, NTT.
2. Metode discovery dapat membuat siswa berminat mempelajari fisika
khususnya pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco
Ranaka, Manggarai, NTT.
3. Metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai, NTT.
B. Saran
1. Metode discovery sangat baik diterapkan untuk materi fisika yang lain
karena dapat meningkatkan keaktifan, minat dan hasil belajar siswa.
2. Untuk penelitian selanjutnya khusus kelas eksperimen sebaiknya siswa
dilatih atau diberi petunjuk penggunaan alat sebelum siswa benar-benar
melakukan percobaan di kelas atau di laboratorium agar percobaan
berjalan lancar dan alokasi waktu sesuai dengan RPP yang telah
dipersiapkan.
81
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar saat melaksanakan penelitian
dibantu oleh orang lain agar tetap fokus dan konsentrasi tidak terbagi
dengan pengambilan dokumentasi.
4. Agar data yang diperoleh valid, selain menggunakan lembar observasi
sebaiknya digunakan recorder atau video shooting dalam melakukan
observasi keaktifan siswa.
5.
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dibuat evaluasi mengenai metode
yang digunakan setelah pembelajaran berakhir agar bisa mengetahui
kekurangan sehingga ke depan dapat diterapkan lebih optimal lagi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna W. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2002. IPA Fisika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendana Press.
Puspita, Frederika I. 2013. (Skripsi) Pembelajaran Fisika Tentang Persamaan
Kalor Dengan Pendekatan Proses Melalui Metode Inquiry Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar, Keaktifan dan Minat Siswa. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta.
Siregar, Evelina & Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineke Cipta.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdarkarya.
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
____________. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
____________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
____________. 2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi
(Buku Mahasiswa). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Susiani, Paulina E. 2012. (Skripsi) Metode Discovery Untuk Mengaktifkan dan
Meningkatkan Prestasi Siswa Dalam Belajar Listrik Dinamis Kelas X di
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Usman, Moh. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
85
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMP N 2 Poco Ranaka
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIID (Kelas Eksperimen)/1
Materi Pembelajaran : Massa Jenis
Alokasi Waktu
: 5 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
3.
Memahami wujud zat dan perubahannya
B. Kompetensi Dasar
3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Menjelaskan hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas
suatu zat
2. Menghitung massa jenis suatu zat
3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah
dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian massa jenis
2. Siswa mampu merumuskan persamaan massa jenis
3. Siswa mampu menggunakan konsep massa jenis dalam penyelesaian soal
4. Siswa mampu menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari
E. Materi Ajar
Terlampir
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : pembelajaran koperatif
Metode pembelajaran: discovery (penemuan)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 x 45 menit
Tahapan
Rincian Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
5 menit
2. Peneliti memperkenalkan diri,
memanggil nama lengkap siswa dan
menanyakan nama panggilannya
3. Menyampaikan KD 3.2 yaitu
mendeskripsikan konsep massa jenis
dalam kehidupan sehari-hari
4. Peneliti membagi soal pretest
Kegiatan inti 1. Siswa mengerjakan soal pretest
2. Siswa diberi pertanyaan: “Segelas
30 menit
5 menit
kopi hangat dan segelas air putih,
manakah yang lebih besar
massanya?”
3. Siswa mengemukakan pendapatnya
4. Siswa dibentuk dalam 8 kelompok
dimana setiap kelompok terdiri dari
5 orang
5. Beberapa siswa membagikan LKS 1
kepada setiap kelompok
6. Siswa melakukan percobaan
berdasarkan LKS 1 tentang massa
jenis
7. Siswa mempresentasikan hasil
percobaannya
45 menit
Keterangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan
90
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
materi tentang massa jenis
2. Memberi pekerjaan rumah
3. Memberikan salam penutup
Pertemuan kedua: 2 x 45 menit
Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
5 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa
3. Peneliti mengingatkan kembali
materi yang telah dipelajari
sebelumnya dengan bertanya pada
siswa: “Apa yang kita pelajari pada
pertemuan kemarin? Apa itu massa
jenis? Bagaimana persamaan massa
jenis?
4. Menyampaikan bahan yang akan
dipelajari yaitu penerapan konsep
massa jenis dalam kehidupan seharihari
Kegiatan inti 1. Bersama siswa mengecek dan
10 menit
membahas pekerjaan rumah yang
telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya
2. Peneliti mengajukan pertanyaan
kepada siswa: “Pernahkah kalian
melihat benda terapung, melayang
dan tenggelam? Mengapa benda bisa
terapung, melayang dan tenggelam?
10 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
Apa saja contoh-contohnya?
3. Siswa mengemukakan pendapatnya
4. Siswa membentuk kelompok
45 menit
5. Beberapa siswa membagikan LKS 2
kepada setiap kelompok
6. Siswa melakukan percobaan
berdasarkan LKS 2 tentang
peristiwa terapung, melayang, dan
tenggelam
7. Siswa mempesentasikan hasil
percobaan
8. Peneliti memberi latihan soal uji
15 menit
pemahaman
9. Siswa berdiskusi, lalu
mengemukakan pendapatnya
Penutup
1. Guru membagikan kuisioner
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
2. Siswa mengisi kuisioner
3. Memberitahukan kepada siswa
bahwa pada pertemuan berikutnya
akan diadakan posttest
4. Memberikan salam penutup
Pertemuan ketiga: 1 x 45 menit
Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
7 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa
3. Peneliti membagi soal posttest
Kegiatan inti
Siswa mengerjakan soal posstest
30 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penutup
1. Memberikan salam penutup
8 menit
92
45 menit
2. Berterimakasih
H. Sumber/bahan/alat
1. Sumber: Buku Fisika yang relevan
2. Alat dan bahan:
LKS 1: balok kayu, besi, batu, neraca/timbangan, penggaris, air
LKS 2: telur, garam, gelas minum, air, sendok
3. Materi Ajar (terlampir)
I.
Penilaian
1. Teknik penilaian
: tes tertulis (pretest dan posstest)
2. Bentuk instrumen
: tes uraian
Beamuring,
Agustus 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Dominikus Dom, S.Pd
Marianus Hasman, S.Pd
Peneliti
Maria Fransiska Kusumatryani
NIM 101424047
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMP N 2 Poco Ranaka
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIIC (Kelas Kontrol)/1
Materi Pembelajaran : Massa Jenis
Alokasi Waktu
: 5 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
3.
Memahami wujud zat dan perubahannya
B. Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Menjelaskan hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas
suatu zat
2. Menghitung massa jenis suatu zat
3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah
dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian massa jenis
2. Siswa mampu merumuskan persamaan massa jenis
3. Siswa mampu menggunakan konsep massa jenis dalam penyelesaian soal
4. Siswa mampu menyebutkan contoh massa jenis dalam kehidupan seharihari
E. Materi Ajar
Terlampir
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : pembelajaran langsung
Metode pembelajaran: ceramah aktif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 x 45 menit
Tahapan
Rincian Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
10 menit
2. Peneliti memperkenalkan diri,
memanggil nama lengkap siswa dan
menanyakan nama panggilannya
3. Menyampaikan KD 3.2 yaitu
mendeskripsikan konsep massa jenis
dalam kehidupan sehari-hari
4. Peneliti membagi soal pretest
Kegiatan inti 1. Siswa mengerjakan soal pretest
2. Siswa diberi pertanyaan: “Segelas
30 menit
5 menit
kopi hangat dan segelas air putih,
manakah yang lebih besar
massanya?”
3. Siswa mengemukakan pendapatnya
4. Peneliti melakukan ceramah aktif
mengenai konsep massa jenis
5. Peneliti memberi kesempatan pada
siswa untuk bertanya
6. Peneliti memberi latihan soal
7. Siswa mengerjakan soal dipapan
tulis
8. Peneliti bersama siswa membahas
soal yang telah dikerjakan siswa
dipapan tulis
40 menit
Keterangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan
95
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
materi tentang massa jenis
2. Memberi pekerjaan rumah
3. Memberikan salam penutup
Pertemuan kedua: 2 x 45 menit
Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
5 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa
3. Peneliti mengingatkan kembali
materi yang telah dipelajari
sebelumnya dengan bertanya pada
siswa: “Apa yang kita pelajari pada
pertemuan kemarin? Apa itu massa
jenis? Bagaimana persamaan massa
jenis?
4. Menyampaikan bahan yang akan
dipelajari yaitu penerapan konsep
massa jenis dalam kehidupan seharihari
Kegiatan inti 1. Bersama siswa mengecek dan
10 menit
membahas pekerjaan rumah yang
telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya
2. Peneliti mengajukan pertanyaan
kepada: “Pernahkah kalian melihat
benda terapung, melayang dan
tenggelam? Mengapa benda bisa
terapung, melayang dan tenggelam?
10 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
Apa saja contoh-contohnya?
3. Siswa mengemukakan pendapatnya
4. Peneliti melakukan ceramah aktif
35 menit
tentang penerapan konsep massa
jenis dalam kehidupan sehari-hari
5. Peneliti memberi latihan soal uji
25 menit
pemahaman
6. Siswa berdiskusi, lalu
mengemukakan pendapatnya
7. Peneliti dan siswa bersama-sama
membuat kesimpulan
Penutup
1. Guru membagikan kuisioner
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
2. Siswa mengisi kuisioner
3. Memberitahukan kepada siswa
bahwa pada pertemuan berikutnya
akan diadakan posttest
4. Memberikan salam penutup
Pertemuan ketiga: 1 x 45 menit
Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
7 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa
3. Peneliti membagi soal posttest
Kegiatan inti
Penutup
Siswa mengerjakan soal posstest
1. Memberikan salam penutup
2. Berterimakasih
30 menit
8 menit
45 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
H. Sumber/bahan/alat
1. Sumber: Buku Fisika yang relevan
2. Alat dan bahan:
LKS 1: balok kayu, besi, batu, neraca/timbangan, penggaris, air
LKS 2: telur, garam, gelas minum, air, sendok
3. Materi Ajar (terlampir)
I.
Penilaian
1. Teknik penilaian
: tes tertulis (pretest dan posstest)
2. Bentuk instrumen
: tes uraian
Beamuring,
Agustus 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Dominikus Dom, S.Pd
Marianus Hasman, S.Pd
Peneliti
Maria Fransiska Kusumatryani
NIM 101424047
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
Lampiran 5. Materi Ajar
MASSA JENIS
A. Pengertian Massa Jenis
Setetes air dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massa
jenisnya? Bagaimana kita membuktikan atau menentukan suatu benda yang
belum kita ketahui jenisnya? Mengapa benda dapat terapung, melayang dan
tenggelam?
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah kejadian yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Untuk
menjawabnya kita harus memahami konsep massa jenis.
Bagian utama yang tidak terpisahkan dari suatu zat adalah massa dan
volum. Zat atau materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam
sebuah benda dan volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang
bisa ditempati dalam suatu objek. Dengan membagi massa dan volume kita
mendapatkan suatu ciri khas dari suatu benda yang tidak dimiliki oleh benda
lain yaitu massa jenis. Massa jenis suatu zat merupakan salah satu ciri khas
suatu zat, artinya apabila jenis benda/zat sama maka nilai massa jenisnya juga
sama. Contohnya perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 1(a). Setetes air
Gambar 1(b). Air dalam gelas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
Dari gambar di atas, air yang setetes dengan dengan air satu gelas memiliki
massa jenis yang sama yaitu 1 gr/cm3.
Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda.
Persamaan massa jenis adalah:
Dengan
= massa jenis (kg/m3)
m = massa (kg)
V = volume (m3)
Jadi untuk mengetahui massa jenis benda kamu harus mengetahui dua
besaran ini, yaitu massa dan volumnya.
B. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis
Massa benda diukur dalam kg dan volum diukur dalam m3, sehingga
satuan massa jenis adalah:
Satuan massa jenis =
=
Jadi satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3.
Satuan massa jenis juga dapat dinyatakan dalam g/cm3 atau g/mL
(ingat bahwa 1 cm3 = 1 mL, sehingga g/cm3 identik dengan g/mL). Volum zat
padat biasa dinyatakan dalam cm3, karena itu massa jenis zat padat biasa
dinyatakan dalam g/cm3 sementara volum zat cair diukur dengan gelas ukur
yang skalanya dalam mL, karena itu massa jenis zat cair biasa dinyatakan
dalam g/mL.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
Bagaimana mengkonversi atau mengubah satuan massa jenis?
Misalnya kita memiliki massa jenis dalam satuan g/cm3 (atau g/mL) dan
hendak mengubahnya ke dalam kg/m3. Untuk menjawab ini kamu harus
mengingat kembali tangga konversi.
Dengan
bantuan
tangga
konversi
disamping, ubahlah satuan massa
jenis dari g/cm3 menjadi kg/m3 !
Penyelesaian:
g/cm3 = ..... kg/m3
Gambar 2. Tangga konversi
Turun 1 tangga = kali 10
2 tangga = kali 100
dan seterusnya.....
Naik
1 tangga = bagi 10
2 tangga = bagi 100
dan seterusnya.....
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
C. Menentukan Massa Jenis Zat
Untuk menentukan massa jenis suatu zat/benda kamu harus
mengetahui massa zat/benda dan volumnya dengan cara mengukurnya.
1. Zat padat yang bentuknya teratur
Untuk zat padat yang bentuknya teratur, massa zat/benda diukur
dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat dihitung
menggunakan rumus berdasarkan bentuknya, misalnya pada kubus dan
balok. Perhatikan gambar balok di bawah ini:
Volume balok:
Vbalok = p x l x t
Gambar 3. Bangun balok
2. Zat padat yang bentuknya tidak teratur
Untuk zat padat yang bentuknya tidak teratur ataupun zat cair, massa
zat/benda dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat
ditentukan dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya kamu ingin
mengetahui volume batu. Volum batu dapat diukur dengan menggunakan
gelas ukur, dengan langkah sebagai berikut:
 Ukur volume air yang belum diisi batu
 Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang telah diisi air
 Ukur volume air yang telah diisi batu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
Maka volume batu = volume air yang telah diisi batu dikurangi volume air
yang belum diisi batu.
D. Perhitungan Massa Jenis
Untuk menyelesaikan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan massa
jenis diselesaikan dengan menggunakan persamaan:
Persamaan di atas dapat diubah ke bentuk:
atau
Gambar 4. Segitiga
rumus massa jenis
Bentuk rumus mana yang digunakan dalam hitungan bergantung pada
besaran apa yang ditanyakan. Untuk memudahkan kamu mengingat bentuk
rumus yang akan digunakan, kamu dapat menggunakan segitiga rumus massa
jenis, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di atas. Cara menggunakan
segitiga rumus secara umum adalah sebagai berikut:
 Keluarkan besaran yang ditanyakan dari segitiga.
 Besaran yang ditanyakan, yang ditulis diruas kiri tanda sama dengan
adalah sama dengan kedua besaran yang tertinggal di dalam segitiga
rumus.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
Contoh soal 1. Menentukan massa jenis
Volum sebuah balok adalah 2 m3 dan massanya 4000 kg. Hitunglah massa jenis
balok tersebut.
Penyelesaian:
Contoh 2. Menentukan volum dari segitiga rumus massa jenis
Massa sebuah balok alumanium adalah 81 g. Berapa volum balok tersebut (massa
jenis alumanium = 2,7 g/cm3)
Penyelesaian:
Gambar 5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
Contoh 3. Menentukan massa dari segitiga rumus massa jenis
Volume tertentu sebatang besi adalah 400 cm3. Hitunglah massa besi tersebut
(massa jenis besi 7900 kg/m3)
Penyelesaian:
Gambar 6
E. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian
Tahukah kamu bahwa konsep massa jenis ternyata banyak diterapkan
dalam hidup kita sehari-hari? Berikut beberapa penerapan konsep massa
jenis:
1. Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam:
Benda terapung
: massa jenis benda < massa jenis air
Benda melayang
: massa jenis benda = massa jenis air
Benda tenggelam
: massa jenis benda > massa jenis air
2. Alumanium digunakan sebagai bahan logam pesawat terbang karena
alumanium kuat tetapi massanya ringan (tidak seberat logam lainnya
seperti besi).
3. Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa
yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon
gas bisa naik ke atas.
4. Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara yang
dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban
memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban
selalu terapung.
Tabel 1. Massa jenis berbagai zat
Wujud Zat
PADAT
CAIR
GAS
Bahan
Dalam (g/cm3)
Dalam (kg/m3)
Alumanium
2,7
2700
Besi
7,9
7900
Emas
19,3
19300
Kuningan
8,4
8400
Perak
10,5
10500
Platina
21,45
21450
Seng
7,14
7140
Es
0,92
920
Air (40C)
1
1000
Alkohol
0,8
800
Raksa
13,6
13600
Udara (270C)
0,0012
1,2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 1
LKS 1
Menentukan Massa Jenis Berbagai Zat
Hari/tanggal :
Kelas
:
Nama Anggota Kelompok:
A.Tujuan
1. Siswa dapat menggunakan timbangan untuk mengukur massa
benda dan gelas ukur untuk mengukur volume benda
2. Siswa dapat menentukan massa jenis zat
3. Siswa dapat menunjukkan bahwa massa jenis zat adalah ciri
khas suatu zat
B. Alat dan bahan
 Dua buah balok kayu, besi, dan batu dengan
ukuran yang berbeda
 Timbangan/neraca
 Penggaris
 Air
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
C. Prosedur Percobaan
1.
Ukur massa tiap balok kayu
2. Ukur volum tiap balok kayu
3. Masukkan data dalam tabel
4. Bagilah massa dengan volume setiap
balok kayu
5. Ukur massa tiap besi
6. Ukur volum tiap besi
7. Masukkan data dalam tabel
8. Bagilah massa dengan volume setiap besi
9. Ukur massa tiap batu
10. Ukur volum tiap batu
11. Masukkan data dalam tabel
12. Bagilah massa dengan volume setiap batu
D.Data Hasil Percobaan
Tabel 1. Percobaan dengan balok kayu
Nama benda
Percobaan
Massa
Volume
ke-
(gr)
(cm3)
(gr/cm3)
Pertama
1
Kedua
Ketiga
Rata-rata:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Balok kayu
108
Pertama
2
Kedua
Ketiga
Rata-rata:
Tabel 2. Percobaan dengan besi
Nama benda
Percobaan
Massa
Volume
ke-
(gr)
(cm3)
(gr/cm3)
Pertama
1
Kedua
Ketiga
Rata-rata:
Besi
Pertama
2
Kedua
Ketiga
Rata-rata:
Tabel 3. Percobaan dengan batu
Nama benda
Percobaan
Massa
ke-
(gr)
Pertama
1
Kedua
Volume (cm3)
(gr/cm3)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
Ketiga
Rata-rata:
Batu
Pertama
2
Kedua
Ketiga
Rata-rata:
E. Kesimpulan
1. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap
balok kayu?
________________________________________
________________________________________
2. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap
besi?
________________________________________
________________________________________
3. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap
batu?
________________________________________
________________________________________
4. Apa itu massa jenis?
________________________________________
________________________________________
5. Bagaimana persamaan massa jenis?
________________________________________
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Apakah nilai massa jenis dari balok kayu, besi dan batu
sama?
________________________________________
7. Dari percobaan yang telah kamu lakukan, dapat kamu
simpulkan bahwa benda sejenis meskipun memiliki
massa dan volum yang berbeda tetapi massa jenisnya
selalu ____________________________________
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 2
LKS 2
Terapung, Melayang dan Tenggelam
Hari/tanggal :
Kelas
:
Nama Anggota Kelompok:
A.Tujuan
Menjelaskan peristiwa terapung, melayang dan tenggelam dengan
konsep massa jenis
B. Alat dan bahan
Gelas minum besar/beker gelas,
telur, garam, air, sendok
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Percobaan
a. Buatlah telur tenggelam
Bagaimana cara kalian membuat telur tenggelam?
Mengapa?
b. Buatlah telur melayang
Bagaimana cara kalian membuat telur melayang?
Mengapa?
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
c. Buatlah telur terapung
Bagaimana cara kalian membuat telur terapung?
Mengapa?
Berdasarkan percobaan di atas:
Telur akan terapung jika ________________________________
___________________________________________________
Telur akan melayang jika ________________________________
___________________________________________________
Telur akan tenggelam jika _______________________________________
________________________________________________________________
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
Dari percobaan di atas dapat kamu simpulkan bahwa:
Benda akan terapung jika ________________________________
___________________________________________________
Benda akan melayang jika ________________________________
___________________________________________________
Benda akan tenggelam jika _______________________________________
________________________________________________________________
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
Lampiran 8. Soal Pretest
Soal Pretest
Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: IPA TERPADU (FISIKA)
Hari/Tanggal
:
1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis?
2. Bagaimana persamaan massa jenis?
3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda.
Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu!
4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa
jenis balok tersebut!
5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum
100 m3. Hitung massa emas tersebut!
6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai
dalam kehidupan sehari-hari!
SELAMAT MENGERJAKAN 
JAWABAN:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
Lampiran 9. Soal Posttest
Soal Posttest
Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: IPA TERPADU (FISIKA)
Hari/Tanggal
:
1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis?
2. Bagaimana persamaan massa jenis?
3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda.
Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu!
4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa
jenis balok tersebut!
5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum
100 m3. Hitung massa emas tersebut!
6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai
dalam kehidupan sehari-hari!
SELAMAT MENGERJAKAN 
JAWABAN:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest
1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis?
Massa jenis adalah perbandingan atau hasil bagi antara massa dengan
volume benda.
2. Bagaimana persamaan massa jenis?
= massa jenis (kg/m3)
dengan
m = massa (kg)
V = volume (m3)
3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda.
Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu.
Massa jenis dari dua buah kayu tersebut sama karena jenis zatnya sama
yaitu kayu. Benda/zat meskipun memiliki bentuk, massa dan volum yang
berbeda tetapi massa jenisnya akan selalu sama.
4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa jenis
balok tersebut!
Diketahui
: m = 5 gr
V = 10 cm3
= ..... gr/cm3?
Ditanyakan
:
Penyelesaian
: Massa jenis balok
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
= 0,5 gr/cm3
5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum 100 m3.
Hitung massa emas tersebut!
Diketahui
:
= 7900 kg/m3
V = 100 m3
Ditanyakan
:
= ..... kg?
Penyelesaian
: Massa besi
m =
= (7900 kg/m3) (100 m3)
= 790000 kg
6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai dalam
kehidupan sehari-hari!
Contoh penerapan konsep massa jenis yang dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
 Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam di mana:
Benda terapung jika massa jenis benda < massa jenis air
Benda melayang jika massa jenis benda = massa jenis air
Benda tenggelam jika massa jenis benda > massa jenis air
 Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara
yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban
sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka
dari itu, ban selalu terapung.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
Lampiran 11. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No.
Indikator
Jumlah Tally
Kelas Kontrol
1.
Siswa berkomentar jika guru
salah menjelaskan materi
pelajaran
2.
Siswa mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan guru
kepada seluruh kelas
3.
Siswa mampu menyelesaikan
soal yang diberikan
4.
Siswa bertanya kepada siswa
lain
5.
Siswa bertanya pada guru ketika
mengalami kesulitan
6.
Siswa membaca sumber tertentu
7.
Siswa mampu membuat
kesimpulan dari pekerjaan yang
telah diselesaikan
Total
Kelas Eksperimen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
Lampiran 12. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol
KUESIONER MINAT BELAJAR
Nama
: _________________________________________
Kelas/no. absen
: _________________________________________
Hari/tanggal
: _________________________________________
Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan pilihlah satu dari empat
obsen jawaban yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada pernyataan
yang sesuai dengan pengalamanmu selama belajar materi massa jenis.
1.
2.
3.
Bagi saya, pelajaran fisika menarik dan menyenangkan.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya selalu antusias saat masuk pelajaran fisika.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saat guru mengajukan pertanyaan dalam pelajaran fisika, saya menjawab
pertanyaan dari guru.
4.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya bertanya kepada guru jika saya mengalami kesulitan dalam belajar
fisika.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.
6.
7.
8.
121
Saya mengerjakan soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya senang belajar fisika dengan metode ceramah aktif.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya lebih memahami materi fisika jika belajar dengan metode ceramah aktif.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya menanggapi pembahasan guru saat guru menjelaskan materi fisika di
depan kelas.
9.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya berdiskusi dengan teman jika ada soal-soal atau tugas fisika yang
diberikan oleh guru.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
10. Saya berusaha memahami materi fisika dengan belajar mandiri di rumah.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
Lampiran 13. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen
KUESIONER MINAT BELAJAR
Nama
: _________________________________________
Kelas/no. absen
: _________________________________________
Hari/tanggal
: _________________________________________
Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan pilihlah satu dari empat
obsen jawaban yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada pernyataan
yang sesuai dengan pengalamanmu selama belajar materi massa jenis.
1.
2.
3.
Bagi saya, pelajaran fisika menarik dan menyenangkan.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya selalu antusias saat masuk pelajaran fisika.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saat guru mengajukan pertanyaan dalam pelajaran fisika, saya menjawab
pertanyaan dari guru.
4.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya bertanya kepada guru jika saya mengalami kesulitan dalam belajar
fisika.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.
6.
123
Saya mengerjakan soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya senang belajar fisika dengan metode discovery (penemuan) yang sudah
saya lakukan di kelas.
7.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya lebih memahami materi fisika jika belajar dengan metode discovery
(penemuan).
8.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya menanggapi pembahasan guru saat guru menjelaskan materi fisika di
depan kelas.
9.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya berdiskusi dengan teman jika ada soal-soal atau tugas fisika yang
diberikan oleh guru.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
10. Saya berusaha memahami materi fisika dengan belajar mandiri di rumah.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Kontrol
Kode Siswa
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
Siswa 32
Siswa 33
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Soal Nomor
3
4
2
2
2
2
2
2
8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
2
2
2
8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
10
2
8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
10
2
2
2
2
2
2
2
Total Nilai
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
0
12
12
12
18
12
12
12
12
18
12
18
12
12
10
12
12
20
18
12
12
12
12
12
12
18
12
12
12
12
20
12
8
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125
Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Eksperimen
Kode Siswa
Soal Nomor
Total Nilai
1
2
3
4
5
6
Siswa 1
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 2
2
2
2
2
2
0
10
Siswa 3
2
2
2
2
0
2
10
Siswa 4
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 5
2
2
2
2
2
0
10
Siswa 6
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 7
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 8
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 9
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 10
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 11
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 12
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 13
2
2
2
2
0
0
8
Siswa 14
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 15
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 16
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 17
10
2
2
2
2
2
20
Siswa 18
2
2
2
2
0
2
10
Siswa 19
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 20
10
2
8
2
2
2
26
Siswa 21
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 22
2
2
0
0
0
0
4
Siswa 23
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 24
2
0
0
2
0
0
4
Siswa 25
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 26
2
2
2
2
2
2
12
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Siswa 27
2
2
2
2
2
0
10
Siswa 28
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 29
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 30
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 31
2
2
2
2
0
2
10
Siswa 32
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 33
2
2
8
2
0
0
14
Siswa 34
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 35
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 36
2
2
2
2
2
2
12
126
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
127
Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Kontrol
Kode Siswa
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
Siswa 32
Siswa 33
1
2
2
2
2
2
10
2
2
10
2
10
10
2
10
10
2
10
10
2
2
10
10
2
10
10
2
10
2
10
10
2
2
10
2
2
2
2
2
2
10
2
2
10
2
10
2
10
10
10
2
10
10
10
2
10
10
2
10
2
2
10
10
5
10
2
10
10
Soal Nomor
3
4
2
2
8
5
2
5
8
5
2
2
10
15
2
2
2
17
8
2
2
8
10
19
8
2
2
15
8
2
2
5
8
10
10
20
8
2
2
5
2
2
8
2
8
15
2
2
2
5
10
10
8
20
8
15
2
5
2
5
10
19
2
2
2
15
10
19
Total Nilai
5
2
5
5
0
2
20
2
5
2
5
20
2
15
2
20
5
20
2
15
2
5
20
2
5
10
5
20
5
5
20
2
5
5
6
2
7
2
2
2
10
2
2
2
2
10
2
2
2
2
7
7
2
2
2
2
10
2
2
2
2
7
2
2
7
0
2
0
12
29
18
19
12
75
12
30
34
21
79
26
46
34
49
34
77
34
36
12
37
73
12
34
44
39
70
26
29
76
10
36
54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128
Lampiran 17. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Eksperimen
Kode Siswa
Soal Nomor
Total Nilai
1
2
3
4
5
6
Siswa 1
10
10
10
10
5
2
47
Siswa 2
10
10
2
5
2
2
31
Siswa 3
10
10
10
2
5
2
39
Siswa 4
10
10
8
2
5
2
37
Siswa 5
10
10
2
2
5
7
36
Siswa 6
10
10
10
18
18
7
73
Siswa 7
10
10
8
2
2
2
34
Siswa 8
10
10
2
5
5
7
39
Siswa 9
10
10
10
2
2
2
36
Siswa 10
2
10
2
2
2
2
20
Siswa 11
2
2
2
2
10
2
20
Siswa 12
10
2
2
17
5
2
38
Siswa 13
10
10
8
5
5
2
40
Siswa 14
10
10
8
20
19
7
74
Siswa 15
10
10
8
18
18
2
66
Siswa 16
10
10
8
2
2
7
39
Siswa 17
10
10
10
18
18
7
73
Siswa 18
10
10
10
17
5
2
54
Siswa 19
10
5
10
18
18
7
68
Siswa 20
10
10
10
2
18
7
57
Siswa 21
10
10
2
5
5
2
34
Siswa 22
10
10
2
2
2
7
33
Siswa 23
2
10
8
5
5
2
32
Siswa 24
10
10
8
2
2
2
34
Siswa 25
10
10
8
2
2
2
34
Siswa 26
10
10
2
2
2
2
28
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Siswa 27
10
10
2
2
2
7
33
Siswa 28
10
10
8
2
2
7
39
Siswa 29
10
10
2
17
5
2
46
Siswa 30
10
5
8
5
5
2
35
Siswa 31
10
10
10
20
18
7
75
Siswa 32
10
2
2
2
2
2
20
Siswa 33
10
10
10
10
5
2
47
Siswa 34
2
10
2
2
2
2
20
Siswa 35
2
10
2
2
2
2
20
Siswa 36
2
2
8
2
2
2
18
129
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
130
Lampiran 18. Daftar Skor Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen
No.
1.
Indikator
Siswa berkomentar jika guru
Jumlah Tally
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
0
0
8
19
5
5
6
14
9
21
salah menjelaskan materi
pelajaran
2.
Siswa mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan guru
kepada seluruh kelas
3.
Siswa mampu menyelesaikan
soal yang diberikan
4.
Siswa bertanya kepada siswa
lain
5.
Siswa bertanya pada guru ketika
mengalami kesulitan
6.
Siswa membaca sumber tertentu
2
2
7.
Siswa mampu membuat
12
26
42
87
kesimpulan dari pekerjaan yang
telah diselesaikan
Total
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
131
Lampiran 19. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Kontrol
Kode
Siswa
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
Siswa 32
Siswa 33
Pernyataan
1
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
2
3
3
3
3
2
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
2
3
4
3
4
4
3
2
4
4
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
4
2
2
4
4
4
4
0
3
3
4
2
3
3
2
2
4
4
3
4
2
2
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
4
1
2
2
2
3
4
3
3
2
3
5
3
3
4
4
4
4
3
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
6
1
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
2
4
2
3
4
0
3
3
3
3
7
0
4
4
3
4
3
4
4
4
0
3
3
4
3
4
3
4
2
3
3
4
3
3
1
4
2
3
3
0
3
4
3
2
8
4
3
4
2
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
9
3
3
4
3
3
3
4
4
4
2
3
3
4
3
2
2
4
0
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
3
3
4
10
4
3
4
2
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
2
4
4
3
4
4
3
1
3
3
3
3
3
3
4
3
3
Jumlah
Kriteria
28
33
38
28
32
36
35
39
40
26
31
35
37
33
35
31
33
30
34
36
35
34
33
29
31
28
31
35
29
34
31
30
32
Berminat
Berminat
Sangat berminat
Berminat
Berminat
Sangat berminat
Sangat berminat
Sangat berminat
Sangat berminat
Berminat
Berminat
Sangat berminat
Sangat berminat
Berminat
Sangat berminat
Berminat
Berminat
Berminat
Sangat berminat
Sangat berminat
Sangat berminat
Sangat berminat
Berminat
Berminat
Berminat
Berminat
Berminat
Sangat berminat
Berminat
Sangat berminat
Berminat
Berminat
Berminat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132
Lampiran 20. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Eksperimen
Kode
Pernyataan
Jumlah
Kriteria
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Siswa 1
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
Siswa 3
4
3
4
1
4
4
1
4
4
1
30
Berminat
Siswa 4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
4
35
Sangat berminat
Siswa 5
4
4
2
2
4
4
2
2
1
1
26
Berminat
Siswa 6
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
37
Sangat berminat
Siswa 7
4
4
3
3
4
4
3
4
3
4
36
Sangat berminat
Siswa 8
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
38
Sangat berminat
Siswa 9
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
33
Berminat
Siswa 10
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
39
Sangat berminat
Siswa 11
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
36
Sangat berminat
Siswa 12
4
3
1
4
3
2
3
4
2
3
29
Berminat
Siswa 13
4
4
4
4
4
2
2
4
2
4
34
Sangat berminat
Siswa 14
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
37
Sangat berminat
Siswa 15
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
34
Sangat berminat
Siswa 16
4
3
1
2
2
4
4
3
4
2
29
Berminat
Siswa 17
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
36
Sangat berminat
Siswa 18
4
4
4
2
4
4
4
4
4
2
36
Sangat berminat
Siswa 19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
Siswa 20
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
39
Sangat berminat
Siswa 21
3
4
2
4
3
4
4
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 22
4
4
4
2
2
3
0
3
2
1
25
Kurang berminat
Siswa 23
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
38
Sangat berminat
Siswa 24
4
3
4
2
2
3
4
3
2
1
28
Berminat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
Siswa 25
4
4
3
2
4
4
3
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 26
4
3
3
2
3
4
3
2
3
3
29
Berminat
Siswa 27
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
36
Sangat berminat
Siswa 28
4
4
3
2
3
3
3
2
4
2
30
Berminat
Siswa 29
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
38
Sangat berminat
Siswa 30
4
3
4
2
4
4
3
4
4
3
35
Sangat berminat
Siswa 31
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
Siswa 32
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
Berminat
Siswa 33
4
4
1
1
1
4
2
4
4
1
26
Berminat
Siswa 34
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
39
Sangat berminat
Siswa 35
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 36
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134
Lampiran 21. Jawaban Pretest Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135
Lampiran 22. Jawaban Posttest Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137
Lampiran 23. Jawaban Pretest Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138
Lampiran 24. Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139
Lampiran 25. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol
`
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
Lampiran 26. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
Lampiran 27. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143
Lampiran 28. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
144
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
145
Lampiran 29. Jawaban LKS 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
146
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
148
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
149
Lampiran 30. Jawaban LKS 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
151
Download