93 4.4.1.2 Strategi Desain Visual Tabel 4.3 Tabel penelusuran how to say Strategi Desain visual atau How to say adalah bagaimana cara penyampaian pesan pada kampanye deteksi dini kanker payudara ini di rumuskan dari pesan yang ingin disampaikan seperti pada tabel 4.2 kemudian ditambah dengan menggunakan pertimbangan dari karakteristik target audiens dan preferensi target audiens yang sudah didapatkan melalui kesioner visual sehingga cara penyampaian pesan dapat sesuai dengan karakter target audiens yang dimaksud. 94 Penyampaian pesan dimaksudkan untuk mempengaruhi target audiens sesuai dengan karakteristiknya, karena target memiliki karakteristik yang percaya diri dan cenderung suka mengikuti tren fesyen terbaru, maka visual yang muncul menggunakan gambaran wanita yang modis yang sesuai dengan karakter target audiens. Selain itu visual juga menunjukkan perilaku sehari-hari audiens seperti suka berdandan dan suka mengecek media sosial untuk lebih mudah menarik perhatian audiens dan lebih mudah dimengerti oleh audiens. 4.4.2 Keyword 4.4.2.1 Penelusuran Keyword Tabel 4.4 Tabel Penelusuran keyword Penelusuran keyword atau kata kunci merupakan kesimpulan dari penelusuran masalah, pemilihan what to say, sampai dengan ditemukan how to say. Keyword disini merupakan ringkasan big campaign idea yang mengikat keseluruhan penyampaian pesan baik secara tone dan manner pesan dan juga dari visual pesan. 95 4.4.2.2 Makna Keyword Keyword yang diambil terdiri dari dua kata yaitu satire (sindiran) dan provokatif. Makna dari keyword sebagai berikut: • Satire – Satire berarti sindiran dalam Bahasa Indonesia menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata sindiran memiliki kata dasar ‘sindir’ yang berarti mengejek. Dengan demikian ‘sindiran’ memiliki arti sebuah perkataan atau gambar yang bermaksud menyindir, mengejek, celaan secara tidak langsung. • Provocative – bersifat provokasi, dan merangsang untuk bertindak, menghasut. Pendekatan konsep sindiran yang provokatif bertujuan untuk memberikan penekanan pesan kepada audiens tentang mengapa audiens harus melakukan pemeriksaan dini kanker payudara. Secara tidak langsung memberikan stimulus kepada audiens untuk segera pemeriksaan sedini mungkin. Pemilihan kata provokatif memberikan dorongan kepada audiens untuk lebih memperhatikan kesehatannya payudaranya. Secara lengkap, makna dari keyword yang ditemukan adalah memberikan informasi yang mengenai akibat yang bisa terjadi jika tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri sejak dini secara rutin. Selain itu juga untuk mempengaruhi audiens untuk segera melakukan deteksi dini dengan penyampaian pesan yang menyindir dan provokatif menggunakan hal-hal yang dekat dengan audiens. 4.5 Kriteria Desain 4.5.1 Aspek Audiens Mengadaptasi dari model kampanye Ostergaard, pesan kampanye dibagi menjadi tiga jenis kriteria pesan yaitu pesan yang menyentuh kepada pengetahuan (knowledge), pesan yang menyentuh kepada perilaku (attitude) dan pesan yang menyentuh pada keahlian (skills). Berikut adalah kriteria pesan dan parameter yang menentukan pemenuhan masing-masing kriteria: Kriteria Parameter Pengetahuan - Audiens mengetahui tentang kanker payudara (knowledge) - Audiens mengetahui tentang resiko kanker payudara 96 - Audiens mengetahui tentang adanya SADARI sebagai tindakan pencegahan Perilaku (attitude) - Audiens menyadari resiko kanker payudara - Audiens memiliki keinginan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kanker payudara. - Audiens mengetahui / mencoba mencari tahu tentang cara-cara melakukan SADARI - Audiens bisa melakukan SADARI walaupun tidak mengetahui secara detail. Keahlian (skills) - Audiens mengetahui kanker payudara dengan lebih mendalam kepada penyebab-penyebabnya, resiko, dan tindakan pencegahanya. - Audiens mengetahui tentang SADARI dan bisa melakukanya secara mandiri. - Audiens mengetahui tanda-tanda yang bisa dideteksi dengan melakukan SADARI. - Audiens bisa menjelaskan mengenai kanker payudara dan cara melakukan SADARI kepada orang lain. Tabel 4.5 Tabel parameter kriteria kesadaran audiens Dari tabel diatas, maka audiens untuk kampanye deteksi dini kanker payudara usia 20-25 tahun di Kota Surabaya bisa dimasukkan dalam kriteria sebagai berikut: a. Pengetahuan Parameter Ya Audiens mengetahui tentang kanker payudara ✔ Audiens mengetahui tentang resiko kanker payudara ✔ Audiens mengetahui tentang adanya SADARI sebagai tindakan pencegahan Tidak ✔ Tabel 4.6 Tabel parameter pengetahuan audiens b. Perilaku Parameter Ya Audiens menyadari resiko kanker payudara ✔ Audiens memiliki keinginan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kanker payudara. ✔ Tidak 97 Audiens mengetahui / mencoba mencari tahu tentang cara- ✔ cara melakukan SADARI Audiens bisa melakukan SADARI walaupun tidak mengetahui secara detail. ✔ Tabel 4.7 Tabel parameter perilaku audiens c. Keahlian Parameter Ya Tidak Audiens mengetahui kanker payudara dengan lebih mendalam kepada penyebab-penyebabnya, resiko, dan tindakan ✔ pencegahanya. Audiens mengetahui tentang SADARI dan bisa melakukanya secara mandiri. Audiens mengetahui tanda-tanda yang bisa dideteksi dengan melakukan SADARI. Audiens bisa menjelaskan mengenai kanker payudara dan cara melakukan SADARI kepada orang lain. ✔ ✔ ✔ Tabel 4.8 Tabel parameter keahlian audiens Dengan demikian dapat diketahui parameter apa saja yang belum dipenuhi oleh audiens. Parameter inilah yang akan dijadikan sebagai fokus tujuan strategi komunikasi yang dibangun. 4.5.2 Strategi Komunikasi Pesan Pesan yang disampaikan sesuai dengan what to say yang telah ditemukan menekankan pada dorongan kepada audiens untuk mengenal kanker payudara lebih lanjut dengan cara menge tahui seberapa besar resiko yang dimilikinya dan apa saja yang menjadi gejala-gejala awal kanker payudara. Pada pesan yang disampaikan juga mengandung informasi langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh audiens yang menemukan gejala abnormal pada payudaranya. Pesan yang disampaikan menggunakan pendekatan mengajak audiens untuk ikut berpikir mengenai kanker payudara sehingga audiens mau melakukan SADARI secara rutin. Pesan juga akan menggunakan pendekatan yang menyesuaikan dengan karakter keseharian audiens dengna menggunakan benda-benda dan perilaku yang familiar dengan kegiatan audiens. 98 Penataan gaya penyampaian untuk kampanye ini menggunakan gaya bahasa yang santai dan halus namun bernada tegas dan memperingatkan. Penyampaian dikemas dengan cukup tegas dan secara tidak langsung mengajak dan memaksa audiens untuk berpikir tanpa menggunakan dramatisasi visual pesan yang berlebihan. Berikut panduan pembangunan komunikasi pesan yang digunakan: a. Headline Gambar 4.1 Contoh gaya bahasa untuk headline (sumber: iklanindonesia.org) Bahasa yang digunakan di headline dan sub headline (opsional), menggunakan bahasa inggris yang sederhana dan mudah dimengerti. Bahasa yang digunakan menghindari penggunaan kata-kata medis atau istilah lainnya yang membutuhkan keahlian khusus. Contohnya sebagai berikut: Gambar 4.2 Contoh gaya bahasa untuk headline (sumber: iklanindonesia.org) - Road bumps may safe your life, but breast’s bump may not. 99 (Benjolan di jalan atau polisi tidur bisa menyelamatkan nyawa anda, tetapi benjolan di payudara, belum tentu aman bagi anda.) - Ironiccally you check your mobile phone more often than checking your breast. Ironisnya, anda mengecek telepon selular anda lebih sering dibandingkan dengan mengecek payudara anda. - So you’re afraid of cockroaches? Ever heard about breast cancer? Anda takut terhadap kecoak? Apakah anda pernah mendengar tentang kanker payudara? b. Teks Isi Teks isi atau bodytext memuat informasi yang mendukung mengenai kanker payudara, atau merupakan bahasan singkat mengenai penjelasan terhadap headline. Teks isi dapat memuat minimal satu kalimat dan maksimal tujuh kalimat. Informasi yang disampaikan dalam teks berupa informasi data hasil penelitian medis, fakta seputar kanker payudara, testimony survivor kanker payudara, atau kalimat lain yang bersifat mengingatkan dan mengajak audiens untuk berpikir mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara. Gambar 4.3 Contoh gaya bahasa untuk bodytext (sumber: iklanindonesia.org) Bahasa yang digunakan untuk bodytext adalah Bahasa inggris yang sederhana dan mudah dimengerti untuk lebih menyesuaikan kepada headline dan juga mengajak audiens untuk membaca dan berpikir mengenai pesan yang disampaikan. Aplikasi teks isi seperti pada gambar 4.3, menggunakan bahas 100 yang singkat dan mengena, selain itu juga memperhatikan pemilihan bahasa yang sesuai dengan target audiens. Pemilihan bahasa santai dengan nada yang cenderung tegas. Contohnya sebagai berikut: - Checking for breast cancer is easier than putting on your make ups Memeriksa payudara anda lebih mudah daripada memakai riasan. It’s easier to check on your breast than applying your eyeliner - Lebih mudah mengecek payudara anda daripada menggunakan eyeliner. - Checking for breast cancer is as easy as checking on your phone Melakukan deteksi kanker payudara itu semudah mengecek telepon genggam anda. - Checking for your breast requires much less time than going to the mall. Mengecek payudara memakan waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan pergi ke mall. c. Bahasa gaul Gambar 4.4 Contoh gaya bahasa gaul dalam bahasa inggris (sumber: iklanindonesia.org) Bahasa gaul boleh digunakan selama masih sesuai dengan karakter target audiens. Penggunaan bahasa gaul yang kurang sesuai seperti ‘cius’ dan ‘miapah’ tidak digunakan karena akan lebih sesuai apabila pesan ditujukan untuk usia 15-18 tahun. Bahasa ini digunakan untuk memberikan kesan akrab dan santai. d. Semiotika Seperti yang sudah dijelaskan di bab 2 mengenai semiotika, efektifitas penyampaian pesan pada audiens salah satunya mengharuskan desainer untuk mengetahui kondisi fisik dan psikis audiens. Pada perancangan media kampanye deteksi dini kanker payudara ini, penulis menggunakan atribut fisik dan tanda-tanda perilaku yang populer dan dekat dengan audiens agar serasi dengan pesan yang ingin 101 disampaikan. Beberapa atribut fisik dan perilaku audiens yang digunakan antara lain adalah: • Menggunakan kegiatan yang sering dilakukan audiens seperti make-up, hijab, mengecek telepon genggam, nongkrong, nonton bioskop, seni menghias kuku dll. • Menggunakan atribut fisik yang sedang populer seperti motif tribal, aksesoris tangan, aksesoris leher, gaya busana, roti red velvet, cupcake, macaron dll. Semua tanda yang digunakan dalam komunikasi pesan bertujuan untuk menarik perhatian audiens agar audiens mengerti bahwa pesan yang disampaikan adalah untuk dirinya sehingga kemungkinan pesan untuk bisa menghasilkan tindakan yang diharapkan menjadi semakin besar. 4.5.3 Strategi Visual Visual yang digunakan, sesuai dengan hasil kuesioner visual yang telah diambil, akan banyak menggunakan teknik ilustrasi dengan eksekusi secara digital untuk membantu mendapatkan visual yang diinginkan dan mengurangi kesan vulgar pada visual. Gaya visual yang digunakan akan menampilkan kesan feminine dan nuansa elegan dengan warna dominan pink sesuai dengan warna kampanye kanker payudara internasional. Visual akan menggunakan setting dan properti yang familiar dengan audiens, menyesuaikan dengan hasil analisa kuesioner AIO, sehingga audiens lebih mudah terhubung dan menangkap insight dari pesan yang disampaikan. Rincian dari visual yang akan digunakan dijelaskan sebagai berikut: a. Gaya Gambar Gaya gambar yang digunakan menggunakan ilustrasi. Ilustrasi visual merepresentasikan wanita muda yang aktif sesuai dengan karakter target audiens. Penggunaan ilustrasi wanita muda seperti pada teori yang sudah dibahas terlebih dulu bisa memudahkan audiens untuk terkoneksi dengan pesan yang disampaikan. Ilustrasi digunakan karena kemungkinan eksplorasi eksekusi yang tidak terbatas juga bisa lebih mudah menarik perhatian audiens. Hasil akhir visual akan melalui proses editing terlebih dahulu secara digital untuk mengoptimalisasikan estetika visual. 102 Gambar 4.5 Contoh gaya gambar (sumber: adsoftheworld.com) Gambar 4.6 Contoh gaya gambar menggunakan teknik ilustrasi (sumber:iklanindonesia.org) Gaya gambar yang digunakan seperti pada gambar 4.1 dan 4.2, yaitu menggunakan garis yang tegas dan warna solid, menyesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan sehingga mudah dimengerti oleh audiens. 103 b. Komposisi Layout Gambar 4.7 Contoh layout eksisting (sumber: adsoftheworld.com) Komposisi layout memungkinkan penggunaan layout yang eksploratif sesuai dengan hasil kuesioner visual yang telah disebarkan. Penggunaan layout eksploratif memungkinkan visual menjadi tidak biasa dan memiliki banyak alternatif sehingga dapat lebih menarik perhatian audiens. Pemilihan desain akhir melewati proses alternasi untuk memilih desain dengan visual yang paling menarik untuk kemudian melalui proses asistensi dan diskusi dengan stakeholder. c. Kombinasi Warna Gambar 4.8 Contoh kombinasi warna colorful (sumber: adsoftheworld.com) Kombinasi warna terpilih adalah warna colorful yang memungkinkan penggunaan warna lain selain warna merah muda. Pemilihan warna ini menjadikan komposisi visual bisa lebih menarik dan tidak monoton. Pemilihan kombinasi warna monokrom dari pink dan warna-warna analognya seperti ungu dan merah untuk menyesuaikan dengan tema kanker payudara dipilih menyesuaikan dengan hasil kuesioner yang terpilih yaitu warna-warna dengan 104 nuansa dingin. Kombinasi warna solid dan cenderung gelap digunakan untuk memberikan nuansa dingin menyesuaikan dengan preferensi target audiens. Beberapa contoh aplikasi penggunaan warna adalah sebagai berikut: Gambar 4.9 Contoh kombinasi warna nuansa dingin (sumber:adsoftheworld.com) Warna yang dipilih akan cenderung menimbulkan kesan elegan. Pemilihan warna final akan melalui proses alternatif untuk memilih paduan warna yang paling sesuai. Berikut beberapa kombinasi warna sebagai alternatif yang bisa digunakan: Gambar 4.10 Kombinasi pantone cosmetica (sumber: Eiseman Leatrice, 2006) Gambar 4.11 Kombinasi pantone complexity (sumber: Eiseman Leatrice, 2006) d. Typeface Typeface yang digunakan adalah typeface yang memiliki legibilitas dan keterbacaan tinggi. Jenis typeface untuk headline menggunakan typeface serif yang cenderung lebih feminin dengan garis lengkung sebagai aksen. Pemilihan typeface untuk bodytext menggunakan jenis sans serif sesuai dengan jenis typeface yang paling disukai audiens dari hasil kuesioner yang telah disebarkan. Pembedaan jenis typeface untuk headline dan bodytext dijadikan sebagai 105 alternatif desain untuk nantinya dipilih yang paling sesuai dengan visual. Typeface yang digunakan akan diaplikasikan pada semua media yang dibuat sebagai pengikat visual. Alternatif font sebagai berikut: Gambar 4.12 Alternatif padanan font untuk headline dan bodytext (sumber : pribadi) Beberapa alternatif padanan font untuk headline dan bodytext kemudian disesuaikan dengan preferensi yang paling disukai oleh target audiens, yaitu jenis font sans serif untuk headline dan bodytext. Padanan yang terpilih sebagai berikut: Gambar 4.13 Font terpilih untuk headline dan bodytext (sumber : pribadi) Gauntlet classic dipilih karena merupakan font dengan jenis sans serif tetapi mempunyai karakter garis lengkungan organis seperti font jenis serif. Selain itu, font ini dipilih karena memiliki keterbacaan dan legibilitas yang tinggi serta memberikan kesan feminin tetapi santai. Apabila heading menggunakan 106 font eksperimental atau dekoratif, maka font terpilih pada gambar 4.9 digunakan sebagai sub-headline dan teks isi. Contohnya sebagai berikut: Gambar 4.14 Contoh penggunaan font terpilih dengan headline dekoratif (sumber:adsoftheworld.com) e. Sketsa Berikut beberapa eksplorasi sketsa yang telah dibuat untuk memperoleh alternatif visual. Visual terpilih bisa dijadikan referensi untuk eksekusi di beberapa jenis media sesuai dengan kebutuhan kampanye yang dilakukan. Gambar 4.15 Mind mapping untuk menemukan konsep desain 107 Gambar 4.16 Sketsa thumbnail alternatif 1 Gambar 4.17 Sketsa thumbnail alternatif 2 108 Gambar 4.18 Sketsa thumbnail alternatif 3 Gambar 4.19 Contoh gaya gambar dan pewarnaan ilustrasi Gambar 4.20 Contoh sketsa rough design eksplorasi eksekusi konsep dan desain acuan 109 4.5.4 Strategi Media Kampanye Strategi media yang digunakan beragam tergantung kepada jenis acara yang sedang dijalankan selama masa kampanye di tahun 2013. Media dibagi menjadi dua jenis yaitu media utama sebagai media yang menjadi fokus dalam acara yang diadakan, dan media pendukung sebagai media tambahan pembentuk suasana untuk meningktkan efektifitas kampanye. Strategi media utamanya adalah sebagai berikut: • Des Poster seri Jan Poster seri 1 Feb Mar Apr Mei Poster seri 2 Jun Poster seri 3 Jul Agt Sep Poster seri 4 Tabel 4.9 Timeline media poster Tempat : RS Onkologi, Perguruan tinggi di Surabaya, rumah sakit lainnya. Waktu : Poster seri 1 desember 2013 – pertengahan Februari 2014 Poster seri 2 pertengahan Februari 2014 – April 2014 Poster seri 3 Mei 2014 – pertengahan Juli 2014 Poster seri 4 pertengahan Juli 2014 – September 2014 Tujuan : Menarik perhatian audiens dan mengajak audiens berpikir tentang pentingnya melakukan pemeriksaan payudara mandiri. Dampak : Audiens merasa tersindir mengenai kegiatan sehariharinya sehingga mau lebih berpikir mengenai kesehatan payudaranya dan juka ingin mengetahui lebih lanjut bisa mengakses alamat website RRS yang tercantum. • Brosur Tempat : RS Onkologi, dibawa pada saat melakukan roadshow, workshop, dan acara lain yang mendukung. Waktu : Sepanjang tahun dan dibawa sesuai dengan lini waktu workshop dan roadshow. Tujuan : brosur berisi informasi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanyakan seputar kanker payudara, gejalagejala kanker payudara dan langkah-langkah yang harus 110 dilakukan oleh audiens ketika menemukan gejala abnormal pada payudaranya. Dampak : Brosur sebagai media pengingat yang bisa dibawa pulang dan disimpan oleh audiens. Dengan informasi yang ada di dalam brosur diharapkan audiens lebih mengenai apa langkah-langkah yang harus dilakukan. • Ambient Tempat : RS Onkologi Surabaya dan pada tempat-tempat lain yang menjadi tempat kunjungan, dan tempat umum yang potensial. Waktu : Sepanjang tahun, termasuk pada waktu workshop dan roadshow, khususnya pada saat event BCAM. Tujuan : Mengajak perhatian audiens agar lebih memperhatikan kesehatan payudaranya. Selain itu juga memberikan alamat situs web Reach to Recovery Surabaya untuk audiens yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kanker payudara. Dampak : Menjadi shock therapy berupa ajakan langsung untuk audiens supaya segera melakukan pemeriksaan mandiri. Media yang digunakan relative baru sehingga bisa lebih diingat oleh audiens dalma jangka waktu yang cukup lama. • Mini Game Tempat : Website RRS Waktu : Sepanjang tahun. Tujuan : Menjadi sarana bagi audiens yang ingin mengetahui gejala-gejala kanker payudara dan resiko kanker yang dimilikinya secara langsung. Dampak : Audiens lebih memahami tentang gejala-gejala yang Dijelaskan, audiens bisa menghitung besarnya resiko yang dimiliki secara langsung, dan apabila audiens memiliki resiko sedang atau tinggi, maka akan menjadi sebuah pemicu untuk pemeriksaan mandiri. menjadi rajin melakukan 111 Kampanye diadakan sepanjang tahun dengan acara puncak yang diadakan selama bulan Oktober sebagai breast cancer awareness month. Rincian acara yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Roadshow Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang kanker payudara dan memberikan pengetahuan mengenai langkah-langkah melakukan SADARI. Target : Mahasiswi Tempat : Perguruan tinggi di Surabaya Waktu pelaksanaan : Setiap 2-3 bulan sekali atau apabila ada undangan dari pihak kampus atau sekolah. Media utama : Poster, banner, brosur, backdrop. Media pendukung : Seragam pembicara, seragam panitia, guide MC, slideshow presentasi, guide lokasi, tanda lokasi. Merchandise : Stiker, stiker event Oktober, pin, kipas tangan. 2. Workshop Tujuan : Memberi pengetahuan lebih lanjut dengan topik tertentu tentang kanker payudara. Target : Perempuan usia 20 – 25 tahun (terbuka untuk umum), beberapa topik bahasan pada workshop ditujukan pada pasien dan keluarga pasien kanker payudara. Tempat : RS Onkologi Surabaya (bisa ditempat lain, menyesuaikan) Waktu pelaksanaan : Setiap 3 bulan sekali. Media : Poster, banner, brosur sesuai topic, backdrop. Media pendukung : Seragam pembicara, seragam panitia, slideshow presentasi, guide lokasi, tanda lokasi. Merchandise : Stiker, stiker event Oktober, pin, kipas tangan. 3. Breast cancer awareness month Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang kanker 112 payudara, memberikan pengetahuan mengenai langkah-langkah melakukan SADARI, mengajak audiens agar mau melakukan pemeriksaan secara mandiri. Target : Perempuan usia 20-25 tahun. Tempat : Mall atau pusat perbelanjaan di Surabaya. Waktu Pelaksanaan : Sepanjang bulan Oktober. Media : Poster, banner, banner website, billboard, brosur, iklan Koran, dan ambient media. Media pendukung : Bunting, seragam panitia, seragam survivor, backdrop, guide lokasi, guide MC, bendera promosi, balon, Merchandise : Pin, stiker event, stiker mobil, kipas tangan, gelang, kaos, mug, goody bag, gantungan kunci, notes. Dari rincian kegiatan yang akan dilakukan sepanjang tahun 2012 – 2013 tersebut, maka dibuat lini masa beperti dibawah ini: Tabel 4.10 Timeline kegiatan Breast Cancer Awareness Month Bulan keperdulian terhadap kanker payudara ini diadakan setiap bulan oktober dengan acara puncak berupa kampanye perduli kanker payudara yang diadakan di salah satu mall di Kota Surabaya. Media-media yang digunakan pada bulan ini diatur dengan lini masa tertentu sehingga dapat mengepung target sasaran sehingga target audiens tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kanker payudara. Media yang digunakan bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pertimbangan stakeholder. Berikut timeline perencanaan pemasanan media yang digunakan pada bulan Oktober: 113 Tabel 4.10 Timeline penggunaan media pada bulan Oktober • Banner Tempat : Rumah sakit di Surabaya (RS Onkologi, RSUD Dr. Sutomo, RS Husada Utama, RSU Darmo, dll) Waktu : Sepanjang bulan Oktober 2014 Tujuan : Menginformasikan tentang bulan perduli kanker payudara dan mengajak audiens untuk melakukan pemeriksaan segera. Dampak : Menjadi pengingat bagi audiens mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan mandiri dan mengajak audiens secara langsung untuk segera melakukan pemeriksaan. • Poster Event Tempat : Perguruan Tinggi di Surabaya (ITS, UNAIR, UBAYA, UK Petra), RS Onkologi Surabaya dan rumah sakit lainnya yang ada di Surabaya. Waktu : Minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2014 Tujuan : Menginformasikan kepada audiens mengenai rangkaian acara yang akan diadakan seperti lomba, talkshow, kegiatan deteksi dan konsultasi gratis dan lain-lain. Dampak : Audiens tertarik untuk mengunjungi dan mengikuti rangkaian acara, audiens mau berpartisipasi dan mendapatkan pemeriksaan secara gratis sebagai langkah awal sehingga audiens lebih mengerti mengenai cara melakukan pemeriksaan sendiri. • Billboard Tempat : Jl. Raya Kertajaya, Jl. Walikota mustajab (jembatan Viaduct depan Grand City Surabaya), RS Onkologi Surabaya. Waktu : Sepanjang bulan Oktober 2014 114 Tujuan : menginformasikan bulan perduli kanker payudara kepada masyarakat luas dan mengajak untuk melakukan pemeriksaan segera. Dampak : Menjadi pengingat bagi audiens mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan mandiri dan mengajak audiens secara langsung untuk segera melakukan pemeriksaan Jangkauan informasi yang diberikan lebih luas karena Mencakup area yang besar dan ramai. • Brosur Tempat : Rumah sakit Onkologi, dan bisa dibawa ketika mengadakan roadshow, workshop atau talkshow, event BCAM. Waktu : Sepanjang tahun khususnya pada saat event BCAM. Tujuan : brosur berisi informasi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanyakan seputar kanker payudara, gejalagejala kanker payudara dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh audiens ketika menemukan gejala abnormal pada payudaranya. Dampak : Brosur sebagai media pengingat yang bisa dibawa pulang dan disimpan oleh audiens. Dengan informasi yang ada di dalam brosur diharapkan audiens lebih mengenai apa langkah-langkah yang harus dilakukan. Peletakan media seperti yang tertulis diatas sudah disesuaikan dengan target audiens dan jalur pusat kegiatan kota agar bisa menjangkau lebih banyak audiens dan masyrakat lainnya. Media bisa diletakkan di lebih banyak tempat sesuai dengan pertimbangan stakeholder. Selain itu jenis media yang muncul juga bisa bertambah menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholder. 115 4.5.5 Desain Output 4.5.5.1 Brosur Gambar 4.21 Desain brosur Desain brosur kampanye deteksi dini kanker payudara mengambil konsep “apa yang ada di dalam payudaramu?” menggunakan gambar seorang wanita yang akan membuka kait baju dalam. Informasi yang diberikan di dalam brosur meliputu beberapa jawaban dari pertanyaan umum seputar kanker payudara seperti: • Apa yang harus saya cari? • Bagaimana resiko saya? • Kapan saya melakukan pemeriksaan mandiri? • Pemeriksaan klinis kanker payudara • Mammogram • Selusin tanda kanker payudara • Langkah-langkah deteksi kanker payudara • Bagaimana sebuah benjolan terasa? Brosur ini juga berisi informasi mengenai dua belas gejala kanker payudara yang dianalogikan dengan bentuk hiasan cupcake atau kue mangkok, yang sedang menjadi tren di kalangan target audiens. Penggunaan cupcake sebagai ilustrasi dari masing-masing gejala dimaksudkan agar informasi yang 116 disampaikan lebih menarik dan lebih mudah dimengerti oleh audiens. Total satu lusin cupcake menjadi ilustrasi dari masing-masing gejala kanker payudara. Gambar 4.22 Alternatif bentukan cupcake Gambar 4.23 Pengembangan alternatif cupcake 117 Gambar 4.24 Pengembangan gaya eksekusi cupcake 4.5.5.2 Poster Desain poster mengacu pada pesan yang ingin disampaikan, yaitu ‘ketidakpedulian bisa membunuh anda’ dan pentingnya mengetahui gejala-gejala awal kanker payudara dan resiko yang anda miliki. Kedua pesan tersebut berfungsi sebagai media pengingat dan juga sebagai media edukasi mengenai kanker payudara. Gambar poster menggunakan ilustrasi kegiatan wanita muda yang disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari target audiens. Gambar 4.25 Eksplorasi visual acuan hijab Sumber: dianpelangi.com 118 Gambar 4.26 Eksplorasi visual acuan nongkrong Sumber: google.com Gambar 4.27 Eksplorasi visual acuan nail art Sumber: google.com Gambar 4.28 Alternatif poster seri telepon genggam 119 Gambar 4.29 alternatif eksekusi poster 4.5.5.3 Mini Game Media mini game diletakkan pada alamat web Reach to Recovery Surabaya. Media ini merupakan media yang memudahkan audiens untuk menghitung resiko kanker payudara yang dimilikinya dengan menjawab beberapa pertanyaan mendasar seputar riwayat hidup audiens dan gaya hidup audiens sehari-hari. Selain itu mini game juga menyediakan informasi mengenai gejala-gejala awal kanker payudara sehingga audiens juga bisa belajar mengenai gejala-gejala nya sejak dini. 120 Gambar 4.30 Desain awal halaman muka mini game Desain mini game berupa game menggunakan flash-animation dengan resolusi 800x600 pixel sehingga tidak mengharuskan audiens untuk membuka halaman baru dan juga tidak berat apabila dijalankan melalui laptop atau komputer. 4.5.5.4 Ambient Media Gambar 4.31 Eksplorasi visual acuan ambient media Sumber: google.com 121 Ambient media berfungsi sebagai pemberi kejutan untuk target audiens ketika audiens tidak mengharapkan munculnya sebuah media kampanye. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya media ini memiliki keunggulan karena bisa lebih menarik bagi audiens dan lebih mudah untuk diingat. Gambar 4.32 Sketsa ambient media BAB V IMPLEMENTASI DESAIN 5.1 Poster 5.1.1 Poster seri Ignorance Kill a. Versi Make-up Pada kampanye melalui media poster di bawah menceritakan seorang wanita yang sedang mengenakan riasan wajah. Pesan yang ingin disampaikan menunjukkan bahwa kebanyakan wanita lebih sering meluangkan waktu untuk mengenakan atau memperbaiki riasan daripada melakukan pengecekan terhadap payudaranya, padahal pengecekan payudara bisa saja hanya dilakukan satu kali setiap bulan dan memakan waktu yang lebih sebentar apabila dibandingkan dengan mengenakan riasan. Gambar 5.1 Poster seri Ignorance Kill versi make-up b. Versi Telepon Genggam Pada versi telepon genggam, kegiatan yang ingin ditunjukan adalah kebiasaan mengecek telepon genggam setiap saat. Keinginan untuk selalu mengetahui informasi terbaru dan update di jejaring sosial membuat hamper 124 123 seluruh target audiens memiliki kegiatan rutin untuk mengecek internet dan jejaring sosial melalui alat elektronik seperti komputer, lapop, tablet, dan telepon genggam. Iklan ini bermaksud menyampaikan pesan yang sama seperti sebelumnya, yaitu menunjukan bahwa target audiens lebih sering mengecek telepon genggam dibandingkan dengan melakukan pengecekan terhadap payudaranya. Gambar 5.2 Poster seri Ignorance Kill versi telepon genggam c. Versi Nongkrong Salah satu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh target audiens bersama teman-teman sebayanya adalah nongkrong. Audiens biasanya menyempatkan diri menghabiskan waktu beberapa jam dalam satu minggu untuk nongkrong di kedai kopi, maupun kafe. Kegiatan ini juga tidak jarang memakan biaya yang cukup besar. Dengan poster ini diharapkan bisa menyasar audiens 124 yang memiliki kebiasaan nongkrong dan mengingatkan untuk menyempatkan diri melakukan pemeriksaan. Gambar 5.3 Poster seri Ignorance Kill versi nongkrong d. Versi Hijab Poster seri versi hijab ini mengangkat gaya hidup hijabers yang sedang populer baik di kalangan remaja, dewasa awal sampai dewasa akhir. Gaya hidup ini merupakan gaya hidup perempuan yang mengenakan penutup kepala dengan gaya kekinian yang dirasa lebih trendy dan lebih modern dibandingkan dengan gaya memakai penutup kepala yang konvensional. Perempuan yang bergaya seperti ini biasanya menghabiskan waktu antara 30 menit – 1 jam untuk membuat varian hijab nya saja, oleh karena itu dalam poster ini diingatkan bahwa melakukan pemeriksaan mandiri memakan waktu yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan memasang hijab. 125 Gambar 5.4 Poster seri Ignorance Kill versi hijab 5.2 Brosur Media brosur digunakan untuk memberikan informasi yang lebih rinci mengenai kanker payudara dan tanda-tandanya. Brosur memiliki mobilitas yang tinggi, bisa diakses kapan saja tanpa harus menggunakan koneksi internet dan juga bisa mudah berpindah tangan sehingga informasi yang ada di dalamnya memiliki masa hidup yang lebih panjang. 126 Gambar 5.5 Cover depan brosur Gambar yang digunakan untuk bagian depan adalah gambar bra bagian belakang dengan tangan yang ingin membuka bra tersebut. Menggambarkan pengetahuan mengenai kanker payudara yang lebih mendalam lagi. Selain gambar bra bagian belakang ini, juga dibuat gambar bra bagian depan dengan gestur tangan yang sama sebagai alternatif desain. Gambar 5.6 Bagian dalam brosur Brosur ini memuat informasi-informasi penting mengenai beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai kanker payudara, termasuk juga langkah-langkah lanjutan yang harus dilakukan apabila menemukan gejala kanker. Selain itu brosur ini juga memuat situs Reach to Recovery Surabaya (RRS) di bagian belakang untuk memudahkan audiens yang ingin mencari informasi yang lebih lengkap melalu halaman web. 127 Gambar 5.7 Bagian belakang brosur dan cover apabila dibuka 5.3 Billboard Media billboard khususnya digunakan pada saat memperingati bulan kanker payudara pada bulan Oktober. Media ini selain berfungsi sebagai tanda turut serta mendukung kampanye melawan kanker payudara internasional, juga berfungsi sebagai pengingat bukan hanya untuk target audiens saja tetapi juga bisa menyasar untuk audiens yang lebih luas. Gambar 5.8 desain billboard Media billboard berfungsi sebagai pengingat bulan kanker payudara internasional yang jatuh pada bulan Oktober. Billboard juga memuat gambar cupcake sebagai simbol gejala kanker untuk lebih menarik bagi target audiens dan membuat audiens untuk ingin mengetahui lebih lanjut mengenai makna dari 128 cupcake tersebut. Selain itu juga memuat alamat situs Reach to Recovery Surabaya (RRS) apabila audiens ingin mengetahui lebih lanjut. Gambar 5.9 Aplikasi desain billboard 5.4 X-Banner Gambar 5.10 Desain x-banner dan aplikasinya Desain x-banner disesuaikan dengan desain billboard, digunakan sebagai tanda memperingati bulan kanker payudara yang fleksibel dan bisa ditempatkan dimana saja. Penggunaan x-banner bisa dibawa ketika sedang mengadakan 129 kegiatan kampanye di universitas-universitas, rumah sakit atau pusat perbelanjaan. Media ini juga bisa dipakai pada saat acara workshop, ladies luncheon dan gathering survivor kanker payudara yang rutin diadakan oleh RRS setiap jangka waktu tertentu. 5.5 Creative Media 5.5.1 Cermin Rias Gambar 5.11 Desain stiker media kreatif cermin Gambar 5.12 Aplikasi desain stiker pada cermin Media kreatif berupa cermin rias merupakan turunan dari poster Ignorance Kill versi make-up. Media ini berupa cermin rias berukuran kecil yang bisa bisa dibawa kemana-mana dan bisa masuk ke dalam dompet kosmetik 130 wanita. Media ini muncul dari kebiasaan target audiens yang suka tampil cantik. Tujuannya adalah sebagai pengingat bagi target audiens untuk melakukan pemeriksaan payudara mandiri ketika sedang berkaca. 5.6 Ambient media Media ini merupakan media turunan dari media cermin rias. Media ini berupa stiker yang diletakkan di kaca-kaca toilet wanita, berfungsi sebagai pengingat untuk melakukan pengecekan payudara secara mandiri. Pesan yang disampaikan berhubungan dengan kebiasaan wanita yang selalu memperhatikan penampilannya dan biasa melihat ke dalam kaca setelah pergi ke toilet. Di sini stiker mengarahkan target audiens untuk tidak hanya memperhatikan penampilan wajah saja, tetapi juga mulai memperhatikan kondisi payudaranya, khususnya mengenai tindakan pencegahan kanker payudara. Gambar 5.13 Aplikasi ambient media di kaca toilet 131 5.7 Mini Game Media mini game digunakan sebagai alat ukur resiko target audiens yag ditempatkan pada halaman situs Reach to Recovery Surabaya (RRS). Media ini memungkinkan audiens untuk menghitung langsung resiko kanker payudara yang dimiliki nya dengan menjawab beberapa pertanyaan mengenai riwayat keluarga, dan gaya hidup audiens. Selain itu juga terdapat pengarahan lanjutan untuk audiens yang memiliki resiko tinggi. Media ini juga berisi informasi mengenai dua belas gejala kanker payudara berupa cupcake yang disusun seperti pada media billboard dan x-banner. Gambar 5.14 Desain halaman depan mini game Gambar 5.15 Desain konten mini game – kenali gejala 132 Gambar 5.16 Desain konten mini game – hitung resiko anda Gambar 5.17 Aplikasi media mini game pada halaman web RRS 133 5.8 Media Pelengkap Kampanye Media pelengkap kampanye digunakan apa bila diperlukan dalam serangkaian kegiatan yang dilakukan selama satu tahun penuh. Media ini seperti tanda nama untuk menunjukkan anggota RRS dan sukarelawan, goodie bag untuk dibagikan pada peserta workshop, stiker, pin, dan kalender. a. Name Tag Gambar 5.18 Desain name tag Tag nama digunakan sebagai tanda pengenal untuk survivor yaitu para anggota RRS dan juga untuk para sukarelawan RRS. Tag nama ini digunakan pada saat melakukan workshop, seminar, event di bulan Oktober dan lain-lain yang membutuhkan tanda pengenal. b. Goodie Bag Goodie bag berisi beberapa media kampanye seperti brosur, stiker, kaca rias, kalender, pin dll untuk diberikan kepada pesera workshop, gathering, event di bulan Oktober dan di waktu-waktu lainnya. Goodie bag ini berfungsi sebagai kenang-kenangan. Selain itu media-media yang terdapat did dalamnya bisa disimpan dan menjadi media pengingat jangka panjang. 134 Gambar 5.19 Desain Goodie bag c. Kalender Kalender 2014 diberikan di dalam goodie bag, berisi 12 tanda kanker payudara di setiap bulannya. Setiap bulan juga disediakan tempat untuk mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada payudara setiap bulannya. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan audiens untuk melakukan pemeriksaan minimal satu bulan sekali, sekaligus untuk membuat audiens mengenali bentuk dan tekstur payudaranya sendiri dengan baik, degan demikian apabila muncul tanda-tanda yang abnormal audiens bisa langsung mengetahuinya. Kalender ini berukuran kecil seperti kartu ATM agar mudah dibawa kemana saja dan juga mengurangi resiko audiens kehilangan kalender ini. Dalam kalender ini juga terdapat informasi mengenai alamat dan nomor kontak RRS supaya audiens bisa dengan mudah menghubungi RRS apabila diperlukan. 135 Gambar 5.20 Desain sampul kalender Gambar 5.21 Desain bagian dalam kalender BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa terhadap hasil Perancangan Kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara untuk Wanita Usia 20-25 Tahun di Surabaya ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 6.1.1 Segi Konsep dalam Perancangan Dari segi konsep dan perancangan, penulis berhasil menggunakan salah satu model penyampaian pesan kampanye yang disukai oleh target audiens dengan konsep informatif stimulatif sehingga mampu menarik perhatian audiens dan mengajak audiens untuk lebih memperhatikan kesehatan payudaranya. Serta menggunakan media yang disesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan audiens untuk meningkatkan efektifitas pesan yang disampaikan. 6.1.2 Segi Desain Visual Secara visual meliputi layout, tipigrafi, ilustrasi, dan warna, perancangan kampanye ini berhasil menerapkan kriteria desain yang sudah disesuaikan lebih dahulu dengan preferensi audiens sehingga dapat mencapai tujuan utamanya yaitu bisa lebih menarik untuk audiens yang melihat. 6.1.3 Segi Konten Konten yang disampaikan sudah mengikuti kebutuhan untuk menambah pemahaman audiens tentang kanker payudara. Kriteria konten menyesuaikan dengan parameter pengetahuan audiens dan konten yang disediakan oleh stakeholder. Metode penyampaian juga menggunakan simbol-simbol perilaku yang dekat dengan audiens sehingga menambah efektifitas penyampaian pesan. 6.2 Saran 6.2.1 Segi Komunikasi Pesan Dalam membangun komunikasi pesan yang efektif untuk kampanye deteksi dini kanker payudara memerlukan konsistensi yang dibangun melalui beberapa media yang berbeda untuk memperkuat dampak pesan pada audiens. Pesan yang disampaikan juga sebaiknya disesuaikan dengan hal-hal yang dekat dengan audiens sehari-hari agar bisa lebih efektif. 138 137 6.2.2 Segi Komunikasi Visual Pada aspek komunikasi visual sebaiknya terus mencari tahu tren terbaru yang sedang digemari audiens. Tren ini bisa meliputi gaya hidup, cara berpakaian, kebiasaan sehari-hari, tempat yang sedang populer, dll yang bisa menjadi acuan untuk mengemas pesan yang ingin disampaikan agar bisa lebih menarik bagi audiens. 6.2.3 Segi Penerapan Media Berikutnya Dalam penerapan media kampanye, sebaiknya mencari media kreatif yang bisa digunakan oleh audiens dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga bisa sekaligus menjadi media pengingat. Penggunaan media-media baru seperti media kreatif dan media bersifat ambien bisa sangat membantu efektifitas kampanye karena menawarkan sesuatu yang segar dan baru, dengan demikian pesan yang disampaikan bisa lebih mengena di benak audiens. 138 DAFTAR PUSTAKA Aitchison, Jim dan Lwin, May, 2005, Clueless in Marketing Communication, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Alstiel, Tom dan Grow, Jean, 2007, Advertising Strategy: Creative Tactics From the Outside/In, Sage Publications Antar, Venus, 2009, Manajemen Kampanye, Simbiosa Rekatama Media, Bandung Baer, Kim, 2008, Information Design Workbook, RockPort Publisher Banks, Adam dan Frasser, Tom, 2010, Colour in Design Pocket Essentials, Ilex Press Burthenshaw, Ken dkk, 2011, The Fundamentals of Creative Advertising, AVA Publishing Dayaksini, Tri dan Hudainah, 2009, Psikologi Sosial, UMM Press Eiseman, Leatrice, 2006, Color: Messages and Meanings, Hand Book Press Gordon, Bob & Maggie, 2010, Graphic Design Pocket Essentials, Ilex Press Limited, United Kingdom Kegiatan Pengendalian Kanker di Jawa Timur. 2012. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Tahun 2010, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya. Rachmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi Rustan, Surianto, 2011, Font & Tipografi, Gramedia Pustaka Utama Sherin, Aaris, 2012, Design Elements: Color Fundamentals, RockPort Tinarbuko, Sumbo, 2008,Semiotika Komunikasi Visual, JalaSutera Bramirus Mikail dan Inggried Dwi W., “Inilah 5 Jenis Kanker Paling Mematikan”, Kompas, diakses dari www.kompas.com, tanggal 27 Februari 2012. Palupi, Dyah Hasto. 8 Wajah Kelas Menengah. Majalah SWA edisi 8, 12-25 April 2012. Kick Andy : Berjuang Melawan Kanker Payudara, tayang hari jumat tanggal 24 Desember 2010 139 “Jadi Ancaman Serius, Penderita Kanker Meningkat”, Suara Surabaya, diakses dari www.suarasurabaya.net, tanggal 27 Februari 2012 “RSS Galakkan Kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara ”, Suara Surabaya, diakses dari www.suarasurabaya.net, tanggal 27 Februari 2012 “Setiap Tahun RSU Dr. Soetomo Terima 150 Pasien Baru Kanker Payudara”, Suara Surabaya, diakses dari www.suarasurabaya.net, tanggal 27 Februari 2012 “Wanita di Kota Lebih Beresiko Mengidap Kanker Payudara”, Metro TV, diakses dari www.metrotvnews.com, tanggal 19 Maret 2012