Modul 8b KOMUNIKASI BISNIS LISTENING (KEMAMPUAN MENDENGARKAN) DALAM KOMUNIKASI BISNIS Prepared & Arranged by R.M.RASYID,SE.,MM. Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b ISI MODUL 8b A. Pentingnya Listening dalam Bisnis B. Pengertian Listening C. Mengapa Listening Anda Tidak Efektif? D. Tips untuk Listening yang Efektif E. Daftar Kepustakaan TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul 8b mahasiswa diharapkan mampu Mendiskusikan pentingnya listening dalam bisnis Mendiskusikan pengertian listening Mendiskusikan mengapa listening Anda tidak efektif Mendiskusikan tips untuk listening yang efektif 2 Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b A. PENTINGNYA LISTENING DALAM BISNIS Menyimak atau mendengarkan yang dalam istilah lain lebih dikenal dengan sebutan listening merupakan hal penting dalam dunia bisnis karena merupakan keahlian berkomunikasi yang paling sering digunakan dalam interaksi manusia. Dari berbagai riset ternyata bahwa banyak orang tidak mendengarkan atau menyimak secara efektif. Kebiasaan mendengarkan yang kurang tepat seringkali mengakibatkan orang gagal dalam mengingat atau memahami apa yang dikatakan oleh orang lain. Hal ini menimbulkan berbagai masalah seperti penyimpangan pesan, distorsi, evaluasi yang buruk terhadap pesan, peluang hilang, waktu berharga terbuang, surat harus diketik ulang, perjanjian dijadwal ulang, kiriman dikirimkan kembali, dan seterusnya. Sebuah riset yang dilakukan pada tahun 1980 oleh Becker & Ekdom tentang keahlian manajerial yang dibutuhkan oleh para manajer menemukan bahwa ketika para manajer yang dijadikan responden diminta mengurutkan 20 keahlian manajerial terpenting, maka menyimak atau mendengarkan yang aktif ditempatkan pada urutan pertama dan dianggap ‘superkritis’. Kemampuan Anda dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain merupakan bagian penting dari keberhasilan Anda dalam bisnis. Belajar menyimak dengan baik akan sangat membantu meningkatkan hubungan Anda dengan orang lain. Komunikasi yang baik selalu mengandung unsur terapi. Faktor utama dalam komunikasi adalah kemampuan melihat gagasan dan sikap yang diungkapkan dari sudut pandang orang lain. Apabila Anda mengingat kembali pentingnya umpan balik, bekerja dalam kelompok, memberikan tanggapan keberatan, dan aspek-aspek komunikasi bisnis lainnya, maka Anda akan mengetahui bahwa bagian antarpersona dalam menyimak merupakan sesuatu yang sangat penting. 3 Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b B. PENGERTIAN LISTENING Berdasarkan pengertian yang sangat umum, listening atau menyimak (mendengarkan) didefinisikan sebagai suatu proses yang meliputi hal mendengar, mengikuti, memahami, mengevaluasi, dan menanggapi pesanpesan yang diucapkan. Listening merupakan orientasi penerima terhadap proses komunikasi; karena komunikasi melibatkan sumber dan penerima, menyimak terdiri atas peranan yang dimainkan si penerima dalam proses komunikasi. Pengertian listening (menyimak atau mendengarkan) di sini mencakup pesan visual dan pesan oral karena adanya hubungan yang sangat erat antara pesan visual (nonverbal) dan pesan oral (verbal-lisan). Misalnya, Anda meminta bantuan teman Anda. Teman Anda berkata, “Tidak, saya tidak mau,” sambil mengedipkan matanya. Pengabaian terhadap unsur visual (nonverbal) dalam situasi tersebut akan mengakibatkan kesalahpahaman yang serius terhadap pesan tersebut. C. MENGAPA LISTENING ANDA TIDAK EFEKTIF? Paling tidak ada enam alasan mengapa seseorang menyimak tidak efektif. Alasan-alasan ini tidak berlaku sama pada semua penyimak dan tingkat atau derajat pemberlakuannya akan berbeda-beda dari satu situasi ke situasi yang lain, dari satu pembicara ke pembicara yang lain, dari satu topik ke topik yang lain, dan sebagainya. Meskipun demikian, alasan-alasan tersebut mewakili berbagai penyebab umum yang penting dalam mendengarkan yang buruk. Enam alasan yang dimaksud terdiri dari: (1) lebih banyak berbicara dari pada menyimak, (2) sindrom hiburan, (3) mengutamakan prasangka, (4) menyimak secara tidak kritis, (5) terpengaruh oleh gangguan, dan (6) rasa takut terhadap materi yang sukar. 4 Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b Tampilan 1 Penyebab dan Solusi Listening Tidak Efektif ALASAN LISTENING TIDAK EFEKTIF PENYEBAB UTAMA Hasrat berbicara sendiri Lebih tertarik untuk berbicara Mengembangkan ketertarikan kepada orang lain Sindrom hiburan Berhasrat untuk tidak bosan Menyimak agar tidak kehilangan yang berharga Pengalaman pribadi Mengesampingkan prasangka Pembicara mengatakan apa yang ingin kita dengar Membuat berbagai keputusan di antara berbagai alternatif Gangguan selalu ada Mengurangi, atau menghilangkan gangguan Takut kegagalan Menerima kegagalan sebagai hal wajar Prasangka Menyimak secara tidak kritis Gangguan Rasa takut terhadap materi sukar SOLUSI Lebih banyak berbicara dari pada menyimak terjadi pada saat Anda ingin lebih banyak berbicara dari pada menyimak. Orang lebih suka mendengar suara sendiri dan merasa bahwa tidak satu pun yang dikatakan orang lain semenarik atau sepenting komentar sendiri. Hal ini menghalangi Anda untuk memperhatikan dan memahami si pembicara. Sindrom hiburan merupakan masalah besar dalam menyimak. Pada dasarnya, setiap manusia itu suka dihibur. Tidak seorang pun yang ingin bosan. Namun tidak semua orang dapat menjadi pembicara yang menarik. Padahal, seorang pembicara yang tidak menarik, bahkan membosankan, mungkin memiliki suatu hal penting untuk disampaikan. Singkatnya, Anda mungkin akan merugikan diri Anda sendiri, jika tidak mencurahkan perhatian 5 Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b pada isi pembicaraan. Menyimak merupakan hal yang berguna sekalipun isi dan penyampaiannya tidak menarik. Mengutamakan prasangka menimbulkan mendengarkan yang tidak efektif karena kurangnya perhatian dan kegagalan memahami pembicara serta adanya pemberian analisis dan evaluasi yang buruk terhadap pesan orang lain. Setiap orang memiliki prasangka, karena setiap orang mempunyai preferensi, kesukaan, dan ketidaksukaan. Meskipun berprasangka seperti itu tidak ada salahnya, prasangka tersebut mengganggu mendengarkan yang efektif. Apabila Anda mendengar seorang pembicara membahas suatu gagasan atau menggunakan kata-kata yang tidak Anda sukai, Anda mungkin berhenti memperhatikan pesan yang disampaikannya. Atau, karena prasangka Anda, Anda mungkin merubah pesan tersebut sehingga gagal memahaminya. Akibatnya, evaluasi Anda terhadap pembicara dan/atau pesan mungkin salah dan tidak wajar. Menyimak secara tidak kritis mungkin terjadi bila Anda tidak mengikuti hal-hal yang telah dibahas terdahulu tentang mendengarkan yang tidak efektif. Orang cenderung bersikap tidak kritis karena orang mungkin telanjut diajari bahwa bersikap kritis itu tidak baik. Kata kritik dan kritis acapkali dianggap negatif; kata-kata tersebut berkesan menyalahkan, merendahkan orang lain, berbuat keji terhadap orang lain, dan sebagainya. Sebenarnya, kritik melibatkan pujian dan penyalahan. Bahkan hal yang disebutkan terakhir justru bersifat membantu dan membangun. Belajar menyimak secara kritis benar-benar penting, karena analisis dan evaluasi tersebut membawa kita pada aspek-aspek menyimak yang paling penting dan mendalam. Oleh karena itu, Anda harus cermat dalam memperhatikan, memahami, dan kemudian menganalisis dan mengevaluasi hal-hal yang dikatakan pembicara. Terpengaruh oleh gangguan merupakan hal yang sukar dihindari. Gangguan adalah segala sesuatu yang mengalihkan perhatian Anda dari apa 6 Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b yang ingin atau perlu Anda perhatikan. Gangguan mungkin terdapat dalam lingkungan, mungkin juga dalam diri Anda sebagai penyimak. Misalnya, suatu saat Anda hadir dalam suatu pertemuan dan menyimak sebuah laporan. Pada saat yang bersamaan, Anda memperhatikan lukisan yang tergantung di dinding dan memikirkannya selama beberapa detik atau beberapa menit. Kemudian Anda kembali memperhatikan si pembicara. Tidak lama kemudian, Anda mulai merasakan kursi yang Anda duduki tidak nyaman. Sambil mengubah posisi duduk, Anda bertanya-tanya mengapa orang-orang memilih kursi yang tidak nyaman seperti itu untuk sebuah ruang pertemuan. Pada saat Anda berpikir mengenai lukisan yang ada di ruangan tersebut, mengubah posisi duduk, dan bertanya-tanya dalam hati mengapa kursi yang tidak nyaman seperti ini dipakai, Anda mungkin ketinggalan bagian pesan terpenting. Mungkin, alasan yang paling tepat pada mendengarkan yang tidak efektif adalah rasa takut terhadap materi yang sukar. Menyimak banyak melibatkan situasi dan materi yang baru, sukar, dan menantang. D. TIPS UNTUK LISTENING YANG EFEKTIF Bahwasanya pemahaman berarti Anda memahami maksud dan tujuan pembicara. Pembicara dan penulis tidak menyiarkan pikiran, gagasan, atau arti, tetapi menyampaikan simbol. Simbol mengartikan sesuatu walaupun simbol itu sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang diartikan. Simbol mewakili pikiran, gagasan, saran, dan pengalaman, tetapi simbol bukan merupakan hal-hal tersebut. Jadi pada saat pembicara dan penulis mengirimkan simbol – baik simbol verbal maupun nonverbal – para penyimak harus menerima simbol dan mengartikannya. Jika pada suatu tingkatan tertentu arti simbol yang dimiliki oleh penyimak sama dengan arti simbol yang digunakan oleh pembicara dan penulis, maka penyimak tersebut telah memahami pembicara dan penulis. Dan sebaliknya, Jika pada suatu tingkatan tertentu arti simbol yang dimiliki oleh penyimak tidak sama dengan arti simbol yang digunakan oleh pembicara dan penulis, maka penyimak tersebut telah gagal 7 Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b memahami atau salah memahami pembicara dan penulis. Berikut ini beberapa TIPS yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan menyimak yang Anda miliki. 1. Berikan perhatian yang besar. Perhatian adalah hal memusatkan pikiran pada pembicara dan pesan, serta mempertahankan pemusatan tersebut. 2. Berupaya memahami komunikasi nonverbal yang mengiringi komunikasi verbal, terutama pada komunikasi verbal-lisan, dengan cara memahami konteksnya, menafsirkan komunikasi verbal dan nonverbal secara bersamaan, menggunakan umpan balik untuk mengecek persepsi Anda. 3. Berupaya meningkatkan kemampuan dalam memahami simbol verbal melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengalaman, belajar menggunakan konteks sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman Anda, menjaga prasangka Anda dari rintangan pemahaman, mengendalikan kekhawatiran akan kegagalan, dan menambah kosa kota Anda. Banyak orang berpendapat bahwa pemahaman merupakan hasil upaya pembicara dan penulis agar maksudnya ditangkap dengan jelas. Dengan tidak mengabaikan kewajiban pembicara dan penulis agar menyampaikan pesan dengan jelas, Anda perlu mengingatkan diri sendiri bahwa komunikasi merupakan proses dua arah yang memerlukan sumber (pembicara dan penulis) dan penerima (pendengar dan pembaca), sehingga penerima memiliki tanggung-jawab yang sama besarnya dengan sumber. 4. Menyimak untuk memahami dan menganalisis. Setelah Anda memahami sebuah pesan, barulah Anda dapat menganalisisnya. Berusahalah untuk menunda penilaian Anda sampai Anda benar-benar telah memahaminya. 5. Menggunakan komunikasi yang dialogis, bukan komunikasi yang 8 Total: 9 halaman / Komunikasi Bisnis / R.M.RASYID,SE.,MM. / Modul 8b monologis. Ciri-ciri sebuah komunikasi yang dialogis adalah adanya kesungguhan, empati, berpikir positif, kebersamaan, kejujuran, dan spontanitas.- D. DAFTAR KEPUSTAKAAN Adler, Ronald B. and Jeanne M. Elmhorst. 1996. Communicating at Work: Principles and Practices for Business and Professions. Fifth Edition. New York: McGrawH-Hill. Curtis, Dan B., James J. Floyd and Jerry L. Winsor. 1996. Business and Professional Communication. (Terjemahan). Jakarta: PT. Rosda Jayaputra Katz, Bernard. 1994. Turning Practical Communication into Business Power. (Terjemahan). Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Luthans, Fred. 1973. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill. Pace, R. Wayne and Don F. Faules. 1998. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. (Terjemahan). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 1996. Organizational Behavior: Concepts, Controversies, Applications. (Terjemahan). Seventh edition. Jakarta: PT. Prenhallindo. Tubbs, Stewart L. and Sylvia Moss. Human Communication. (Terjemahan). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 9