Juaidah Agustina [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF Oleh Juaidah Agustina Dosen Tetap Yayasan FKIP Universitas PGRI Palembang Abstrak Pembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan kepada para siswa meliputi empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek menyimak ini dipilih karena sangat mendukung terjadinya proses komunikasi secara lisan. Namun pembelajaran menyimak tampaknya belum mendapat perhatian khusus, padahal menyimak sangat penting karena akan menjadi dasar bagi pengembangan keterampilan berbahasa lainnya. Disadari atau tidak kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, hampir seluruh guru yang mengajar tak terkecuali bahasa indonesia, selalu memberikan penjelasan materi pelajaran kepada siswa melalui proses lisan. Untuk memahami penjelasan guru, siswa harus menyimak dengan baik, jika tidak kegagalanlah yang akan ditemui. Kata kunci: menyimak, proses, guru, siswa, kegagalan. A. PENDAHULUAN Bahasa Menurut merupakan alat yang menyimak Hoetomo adalah (2005:477) mendengarkan, sangat penting bagi manusia untuk memperhatikan berkomunikasi. Pada jenjang pendidikan diucapkan atau dibaca orang. Namun dasar, menyimak para siswa untuk memiliki baik-baik seringkali apa tidak yang menjadi keterampilan berbahasa. Keterampilan perhatian khusus, padahal menyimak berbahasa tersebut tercakup dalam mata sangat penting sebab kemajuan dalam pelajaran bahasa Indonesia yang memiliki menyimak akan menjadi dasar bagi empat keterampilan atau kompetensi pengembangan keterampilan berbahasa dalam lainnya. berbahasa yaitu menyimak atau keterampilan mendengarkan, Tanggapan orang terhadap berbicara, membaca, dan menulis. Empat kegiatan menyimak sering tidak tepat. keterampilan berbahasa tersebut memiliki Menyimak dianggap sebagai kegiatan keterkaitan yang sangat erat satu sama yang lain, dan saling berkorelasi. didasarkan kepada kenyataan bahwa fisik 29 bersifat pasif. Pendapat ini | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36) [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] seseorang yang tidak yang pertama kali kita rasakan. Hal ini menunjukkan kegiatan yang aktif. Tetapi dapat kita buktikan pada awal bayi apabila mengenal kehidupan ini, yang memulai kita kegiatan menyimak Juaidah Agustina mencoba mental meneropong maka kegiatannya dengan kegiatan bunyi atau dapat suara yang dapat disimaknya. Disamping dipertahankan. Menyimak adalah suatu itu, seiring perkembangan ilmu dan proses yang kompleks yang menuntut teknologi, menyimak dapat juga kita konsentrasi penuh dari si penyimak. lakukan dengan radio, televisi, drama dan Tanpa konsentrasi penuh tidak mungkin lainya. penyimak dapat mengikuti teks bahan peranan penting dalam perkembangan simakan, seseorang, baru kemudian berbicara, anggapan di penyimak atas memahami tidak isinya, karena kegiatan mental si penyimak yang benarbenar aktif itu maka para ahli Jadi menyimak memegang membaca, dan menulis. Menyimak sering disamakan berpendapat bahwa menyimak adalah dengan keterampilan mendengar dan suatu kegiatan reseptif yang aktif. mendengarkan. Tanpa perhatian yang terpusat penangkapan bunyi tidak mungkin Kedua keterampilan tersebut memang banyak kesamaannya, tetapi juga ada perbedaannya. Dalam sempurna. Tanpa memeras otak tidak peristiwa mungkin seseorang bisa memahami kebetulan, tiba-tiba dan tidak di duga makna bunyi yang diterimanya. Tanpa sebelumnya. Mendengarkan ada unsur pemahaman kesengajaan dengan tidak baik. mungkin Semua berhasil proses ini mengantar si penyimak ke arah respons yang tepat. mendengar tetapi terjadi belum secara diikuti pemahaman. Menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa dengan penuh perhatian, interpretasi, B. TERMINOLOGI MENYIMAK Dalam kegiatan kita apresiasi, sehari-hari menyimak adalah faktor yang sangat evaluasi, dan response (Maemunah, 2000:12) Menurut Subandiyono (2010:45) penting, karena apabila kita melakukan menyimak adalah proses kegiatan kegiatan menyimak, maka kita dapat mendengarkan bahasa lisan dengan mengetahui hal-hal atau informasi yang penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, belum kita ketahui. Selain itu, menyimak interpretasi, reaksi, dan evaluasi. adalah langkah awal dalam kehidupan 30 | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36) Juaidah Agustina [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] Menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan atau penghayatan, ingatan, dan pengertian memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, dan memahami makna komunikasi. bahkan situasi yang menyertai bunyi Menyimak adalah mendengarkan bahasa yang disimak harus diperhatikan baik-baik dengan penuh perhatian pada terutama tekanan kata, kalimat, jeda, apa yang diucapkan oleh seseorang kesenyapan harus diperhitungkan karena ataupun orang lain. Menyimak juga kesemuanya itu menentukan makna. merupakan proses pemahaman informasi Disamping itu, menyimak merupakan melalui alat pendengaran sehingga Anda kegiatan yang bersifat reseptif dan aktif. mampu Menyimak menginterpretasi, merupakan kompleks proses yang yang mengingat, mengidentifikasi, dan membutuhkan Keterampilan kemampuan menyangkut linguistik, cara menyimak yang efektif, kemampuan, kesiapan mental dan fisik yang prima. motivasi, Proses menyimak meliputi tahap-tahap dikerjakan secara integral dalam tindakan mendengar, memahami, menilai, dan yang optimal pada saat Anda melakukan bertindak. kegiatan menyimak. konsentrasi penuh, Menurut Anderson (dikutip Tarigan, 2008 :30), menyimak menyimak menilai. sikap, ingatan itelegensi, dan emosi Menurut yang Tarigan baik persepsi, perhatian, yang harus (2008:58), bermakna menyimak adalah sesuatu kegiatan yang penuh merupakan suatu proses. Didalam proses perhatian serta itu terdapat tahap–tahap yaitu tahap menyimak dan mendengarkan, tahap memahami, tahap membaca berhubungan sangat erat menginterprestasi, tahap mengevaluasi, karena keduanya merupakan sarana dan tahap menggapai. Jadi, dari uraian untuk di mendengarkan pemahaman apresiasi. dengan dan Antara menerima informasi kegiatan komunikasi. terletak dalam Menyimak dalam atas dapat dikemukakan bahwa Perbedaannya menyimak adalah suatu proses kegiatan komunikasi. mendengarkan lambang-lambang lisan dengan dengan penuh perhatian, pemahaman, jenis berhubungan komunikasi lisan sedangkan membaca apresiasi berhubungan dengan komunikasi tulis. memperoleh Dalam atau pesan serta memahami makna hal mengandung 31 tujuan, keduanya persamaan serta interpretasi untuk informasi, menangkap isi yaitu | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36) Juaidah Agustina [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran. dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita masih dalam hearing. 2. Tahap memahami C. PROSES MENYIMAK tahap Proses menyimak mungkin saja terjadi di berbagai tempat, waktu, suasana dan kesempatan seperti pasar, rumah, bioskop, rapat, seminar, diskusi, sekolah, dan sebagainya. Pelakunya pun dapat terdiri berbagai klasifikasi seperti antara pedagang, antara pembeli dan penjual, antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa dan sebagainya. bahwa menyimak adalah suatu proses. Proses menyimak ada tiga aspek yaitu: interpenting, dan evaluating (Loban:1969:39). Selanjutnya (Logan, 1972:39) mengatakan membagi proses menyimak understanding, yaitu evaluating hearing, dan responding. lima tahap yakni: attention,perception,evaluation, hearing, dan response. mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara: maka sampailah kita pada tahap understanding. 3. Tahap menginterpretasi tahap interpretasi, penyimak yang kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran pembicara: dia ingin menafsirkan menginterpretasikan isi, atau butir-butir pendapat yang dan tersirat dalam ujaran itu;dengan demikian penyimak maka telah tiba pada tahap interpreting. tahap mengevaluasi, setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasi isi pembicara, penyimak pun mulai menilai dan Sedangkan (2008:50) kita 4. Tahap mengevaluasi Menurut Morris (1964, 701--702), “ada setelah baik,cermat dan teliti, belum puas Para ahli umumnya sependapat comprehending, memahami, menurut membagi tahapan tarigan proses menyimak ada lima tahap yaitu: 1. Tahap mendengar mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara, dimana keunggulan dan kelemahan, dimana kebaikan dan kekurangan pembicara, maka dengan tahap mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu demikian saudara sampai pada tahap evaluating. yang dikemukakan oleh pembicara 32 | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36) [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] 5. Tahap menanggapi menerima tahap menanggapi, merupakan tahap tersebut. akhir menyimak dalam kegiatan menyimak, Juaidah Agustina ataupun Bagian menolak akhir adalah dari teraksi penyimak terhadap menyerap serta menerima gagasan Reaksi tersebut dapat terujut atau ide yang dikemukakan oleh bentuk pembicara menggeleng, mencibir atau mengerjakan pembicaraan: ujaran penyimak atau sampailah pada tahap responding. disimpulkan bahwa proses menilai dan 1. yang tatap Pembicaraan dalam kegiatan muka secara langsung penyimak penyimakan dari faktor Pembicaraan berpengaruh pesan mengangguk-angguk, empat merekasi. Pada tahap pertama telinga menerima berbagai mempengaruhi menyimak yaitu: menyimak mencakup empat tahap yakni: mendengar,memahami, diterimannya. sesuatu dan sebagainya. Ada Dari pendapat para ahli di atas, dapat seperti yang proses penyimak menyambut, mencamkan, dalam pesan pesan atau kepada yang kualitas hasil dilakukan. oleh pembicara dalam bentuk bunyi bahasa pendengar. Karena itu pula kepada suara tersebut ditrasformasikan ke dalam pembicara syarat-syarat pendengaran. Pesan dalam diantaranya: bentuk bunyi bahasa tersebut perlu dituntut a. menguasai beberapa bahan hal, yang diartikan melalui proses persepsi. Makna dibicarakannya. Akan lebih baik pesan tidak hanya terdapat pada kata- lagi bila pembicara memang ahli kata dibidang yang dibicarakannya. atau kalimat saja, tetapi juga terkandung dalam cara mengucapkan, b. Dalam menyampaikan bahan itu nada, intonasi, tempat, dan kepada siapa pembicara pesan Proses intonasi tepat, bicaranya jelas, yang susunan kalimat sederhana dan tersebut menerjemahkan ditujukan. pesan inilah dimaksud dengan pemahaman. Setelah harus sistematis, benar. pemahaman makna pesan berlangsung c. Pembicara harus percaya akan disusul pula dengan penilaian. Informasi kemampuan diri sendiri sehingga yang diterima berdasarkan bukti yang yang bersangkutan mantap dan kuat atau tidak, dilengkapi dengan pesan meyakinkan dalam bicara. pembicara sampai 33 maka pada akhirnya kesimpulan penyimak dapat d. Gaya berbicara, pembicara cukup penampilan sederhana | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36) [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] namun menarik dan juga hindari tingkah laku yang berlebih- lebihan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembicaraan atau topik haruslah baru, aktual, uptodate, e. Pembicara kontak Juaidah Agustina harus serta mengadakan menguasai para pendengarnya. berguna, menarik, dan mudah dipahami oleh pendengar. Yang dimaksud dengan situasi Berdasarkan uraian di atas, dapat dalam menyimak adalah segala hal yang disimpulkan bahwa pembicara yang menyertai peristiwa menyimak diluar terlalu over acting dalam berbicara atau pembicara, pembicaraan dan penyimak. gerak-gerik akan membuat pendengar Situasi ini beralih dari pesan kepada tingkah yang keefektifan menyimak. dianggap aneh itu. Hal-hal Pembicara, isi, atau pesan yang disampaikan oleh pembicara haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu agar juga sangat menentukan yang perlu mendapat perhatian kita dalam kategori situasi ini, antara lain: a. tempat/ruangan, dimana sesuai dengan keinginan pendengar. peristiwa berlangsung seharusnya Syarat tersebut antara lain: menyenangkan a. pembicara haruslah sesuatu yang baru, aktual. bermakna dan bermanfaat bagi pendengar. menarik bagi pendengar b. Waktu berlangsungnya peristiwa tersusun dalam yang mudah kesukaran yang rileks dan sebagainya. c. Suasana lingkungan yang tenang, dimengerti oleh pendengar. e. Taraf sebagainya. seperti jam yang tepat, waktu c. Pembicara haruslah sesuatu yang sistematika persyaratan tempat duduk yang nyaman, warna ruangan, dan b. Pembicara haruslah sesuatu yang d. Pembicara memenuhi jauh dari kebisingan, sehingga konsentrasi tidak terganggu. Berdasarkan uraian di atas, dapat pembicara disimpulkan bahwa tempatnya harus hendaknya seimbang dan selaras representatif, waktu yang tepat, suasana dengan yang nyaman. Tenang dan tentram. taraf kemampuan pendengar. 34 | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36) Juaidah Agustina [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] D. PENYIMAK Berdasarkan uraian di atas, dapat Diantara keempat keefektifan menyimak, yaitu pembicara, pembicara, situasi, faktor disimpulkan penyimak yang baik adalah faktor penyimak dan yang berkonsentrasi, sehat, siap, bertujuan, berminat, kemampuan linguistik, penyimak, faktor yang terpenting adalah mempunyai faktor penyimak. Sebab, walaupun ketiga dilengkapi pengetahuan faktor lainnya sudah sedemikian baik dan pengalaman yang menunjang efektivitas menyimak tidak diperkirakan akan berhasil dalam setiap bakal berlangsung apabila si penyimak proses menyimak. luas dan dapat sendiri tidak mau menyimak. Hal-hal yang menyangkut E. PENUTUP penyimakan yang dapat mendukung Berdasarkan uraian bahwa dan menunjang keefektifan menyimak menyimak sebagai suatu proses kegiatan yang perlu kita perhatikan, antara lain: reseptif aktif, dapat disimpulkan hal-hal a. kondisi fisik dan mental yang sehat sehingga yang bersangkutan benar-benar siap menyimak. yang disimak. tujuan tertentu dalam menyimak. suatu lambang lisan dengan pemahaman, interpretasi untuk proses lambangpenuh apresiasi, memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan d. Penyimak mempunyai minat dan menyenangi bahan simakan. serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara mempunyai kemampuan linguistik yang cukup f. adalah mendengarkan perhatian, mempunyai e. Penyimak 1. Menyimak kegiatan b. Berkonsentrasi terhadap bahan c. Penyimak sebagai berikut. melalui ujaran. 2. Sesorang yang sedang terlibat dalam dan kemampuan menangkap isi proses menyimak akan menggunakan lima yang tersirat dari bahan yang tahap antara lain: a) tahap mendengar; disimak. b) tahap memahami; c) tahap menginterpre- Penyimak mempunyai pengetahuan serta pengalaman yang banyak sehingga yang bersangkutan mudah menerima tasi; d) tahap mengevaluasi; dan e) tahap menanggapi. 3. Ada empat faktor yang mempengaruhi menyimak. dan mencerna bahan simakan. 35 | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36) [MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF] Juaidah Agustina PUSTAKA ACUAN Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar. Loban, Walter, dkk. 1969. Teaching Language and Literature. New York: Harcount Brace Joca Novich. Logan, Likan M, dkk. 1972. Creative Comunication Teaching The Language Arts. Canada: Montal. Maemunah. 2000. Pembelajaran Keterampilan Menyimak di Sekolah Dasar. Palembang: Balai Penataran Guru. Morris, Anton C, dkk. 1964. College English The First Year. New york: Harcourt Boace & World. Inc. R, Stephen. 2011. Seni Mendengar dan Komunikasi yang Efektif. Jakarta: Publishing. Subandiyon, dkk. 2010. Bahan Ajar Cetak (B) Pedalaman Materi Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK. Palembang: PLPG Unsri. Tarigan, H.G. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 36 | (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 1, Nomor 1, Februari 2013: Hlm. 29-36)