KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH KELOMPOK: VI SITI KHOLIFAH (20100720049) NURUL FADILAH (20100720051) HIDAYATUL MUTTAQIN ( 20100720053) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PENDAHULUAN Kata komunikasi tidak asing lagi kita dengar, namun tidak jarang pula orang yang belum mengetahui apa yg dinamakan komunikasi itu, oleh karna itu kami dari kelompok 6 ingin sedikit menjelaskan apa yang di makud dengan komunikasi itu. Seiring dengan berjalannya waktu komunikasi selalu ada baik itu secara lisan maupun tulisan, karena komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam berorganisasi walaupun tanpa kita sadari bahwa smua manusia yg hidup di dunia ini hidup melalui organisasi, kami mengutip dari buku karangan Prof. Dr. Husaini Usman,M.Pd.,M.T . yang berjudul MANAJEMEN teori, praktek, dan riset pendidikan menyatakan bahwa Hasil penelitian dari seorang pakar komunikasi menyimpulkan bahwa sekitar 75%-90% waktu kerja di gunakan pimpinan atau menejr untuk berkomunikasi. Jika dua orang atau lebih bekerja sama maka perlu adanya komunikasi antar mereka. Makin baik komunikasi mereka makin baik pula kemungkinan kerja sama mereka. Oleh sebab itu seorang pemimpin harus mampu semua fungsi manajemen dan tugas manajemen melalui saluran komunikasi. Baik itu dalam hal melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan maupun pengawasan. Dalam makalah yang kami buat ini yang nantinya kita akan membahas tentang tujuan dan manfaat komunikasi, pengertian komunikasi, proses komunikasi, jalur komunikasi,bentuk komunikasi,prinsip-prinsip komunikasi, dan hambatan-hambatan komunikasi.Sehingga kita sebagai calon pendidik mengetahui akan sangat pntingnya komunikasi secara baik itu seperti apa, dan apa manfaatnya ketika kita dapat berkomunikasi secara baik terhadap peserta didik. A. Tujuan dan Manfaat Komunikasi Komunikasi dapat di jadikan sebgai sarana untuk: a. meningkatkan kemampuan manajerial dan hubungan sosial. b. dapat menyampaikan dan menerima informasi secara baik c. dapat menyampaikan dan menjawab pertanyaan. d. dapat mengubah prilaku (pola pikir, perasaan dan tindakan) melalui perencanaan, pengorganisasian, dll e. mengubah keadaan sosial. B. Pengertian Komunikasi Komunikasi ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang ke orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal. Komunikasi juga merupakan topik yang amat sering di perbincangkan, bukan hanya di kalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga di kalangan awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki begitu banyak arti yang belainan. Contoh: dalam wacana publik,kita sering mendengar kaimat atau frase yang mengandung kata komunikasi atau turunannya, seperti “ Hewan pun berkomunikasi dengan cara mereka masing-masing”, “Kita harus mengkomunikasikan masalah ini kepada mahasiswa pada saat kuliah nanti”, “ Komputer adalah sarana komunikasi tercanggih”, Orangnya tidak komunikatif”. Meskipun masing-masing orang mengartikan istilah itu secara berlainan. Oleh karna itu, kesepakatan dalam mendefinisikan istilah komunikasi merupakan langkah awal untuk memperbaiki pemahaman atas fenomena yang rumit ini. Kata komunikasi atau kommunication dalam bahasa inggris berasl dari bahasa latin communis yang berarti “sama” communico atau kommunicare yang berarti “ membuat sama” (to make common). Istilah pertama(communis) paling sering di sebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan yang di anut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “ kita berbagai pikiran” “kita mendiskusikan mana” “dan kita mengirimkan pesan”. D. Proses Komunikasi Unsur-unsur dalam proses komunikasi antara lain a. Pengirim pesan (sender) b. Komunikator dan materi (isi) c. Bahasa pesan (coding) d. Media e. Mengartikan pesan (decoding) f. Penerima pesan (komunikan) g. Balikan ( respon si penerima pesan) h. Gangguan yang menghambat komunikasi. Dari proses komunikasi dua arah tampak adanya interaksi dan partisipasi, baik dari pengirim pesan maupun penerima pesan. Interaksi dan partisipasi tersebut dapat terjadiberulangulang melaluiparaphrasing, cek persepsi, ungkapan perasaan. E. Interaksi Leader atau Manajer Setiap leader atau manajer pendidikan sekurang-kurangnya akan berintraksi dan berkomunikasi dengan pihak-pihak, seperti degan bawahannya,atasannya,spesialis, kelompok leader atau manajer,masyarakat, kelompok lain. Asosiasi profesi dll. Interaksi atau komunikasi dapat berperan sebagai a. Pihak ekstern organisasi b. Pihak intern organisasi F. Jalur Komunikasi Jalur komunikasi dapat bersifat formal dan nonformal , tertulis dan lisan, perorangan dan kelompok. G. Bentuk Komunikasi Bentuk komunikasi dapat dilakukan : a. Komunikasi tunggal timbal balik b. Komunikasi searah berantai (chain) c. Komunikasi Y d. Komunikasi O (lingkaran) e. Komunikasi roda (wheel) f. Komunikasi segala arah (star) g. Komunikasi gosip H. Prinsip Komunikasi Prinsip-prinsip komunikasi yang harus dilakukan komunikator antara lain : 1. Penuh minat terhadap materi pesan 2. Menarik perhatian bagi komunikan 3. Dilengkapi alat peraga 4. Menguasai materi pesan 5. Mengulangi bagian yang penting 6. Memiliki kegunaan, dan 7. Jangan menganggap bahwa setiap orang sudah mengerti pesan yang kita berikan (perlu umpan balik) I. Hambatan Komunikasi Ada beberapa hal yang dapat menjadi menghambat komunikasi atau penghalang dalam proses berkomunikasi. Penghalang tersebut dikenal dengan istilah barrier, noises, atau bottle neck communication. Dalam komunikasi dikenal hambatan psikolologis seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, dan pengetahuan. Hambatan fisik misalnya kelelahan, sakit, keterbatasan panca indera atau cacat tubuh. Peserta didik yang menyenangi pelajaran, topik, dan gurunya, cenderung lebih berprestasi dibandingkan dengan peserta didik yang membenci mata pelajaran, topik, dan gurunya. Komunikasi juga dapat dihambat oleh kultur seperti perbedaan adat istiadat, normanorma sosial, kepercayaan, dan nilai-nilai panutan. Tanda setuju di Indonesia dengan menganggukkan kepala, berbeda dengan di India yang menganggukan kepala berarti tidak setuju. Keadaan lingkungan yang bising, panas, berdesak-desakkan juga dapat menghambat komunikasi. Adapun hambatan-hambatan komunikasi lainnya ialah : - Komunikator menggunakan bahasa yaang sukar dipahami - Perbedaan persepsi akibat latar belakang yang berbeda - Terjemahan yang berbeda - Kegaduhan - Reaksi emosional seperti terlalu bertahan (depensif) atau terlalu menyerang (agresif) - Gangguan fisik (gagap, tuli, buta) - Semantik yaitu pesan bermakna ganda - Belum berbudaya baca dan tulis, serta budaya diam - Kecurigaan - Teknik bertanya yang buruk - Teknik menjawab yang buruk - Tidak jujur - Tertutup - Destruktif - Kurang dewasa - Kurang respek - Kurang menguasai materi - Kurang persiapan, dan - Kebiasaan menjadi pembicara dan pendengar yang buru J. teknik berkomunisasi secara efektif Untuk menjadi komunikator dan komunikan yang baik, jadilah: 1. Pendengar yang baik 2. Pembicara yang efektif 3. Pembaca yang baik 4. Penulis yamg baik 5. Pembelajar yang baik 6. Pembimbing yang baik 1. Verma (1996) memberikan cara untuk menjadi pendengar yang baik, adalah jadilah ACTIVE LISTEN, kepanjangan dari : a. Attention (penuh perhatian) b. Concern (tertarik) c. Timing (pilih waktu yang tepat) d. Involvement (merasa turut terlibat) e. Vocal tones (irama suara) f. Eyes concat (adakan kontak mata) g. Look (lihat bahasa tubuh) h. Interest (tujukan minat) i. Summarize (singkat /intisari pesan) j. Territory (batasi hal-hal penting) k. Empathy (penuh perasaan) l. Nod (menganggukan tanda anda memahami atau setuju) 2. Verma (1996) juga memberikan untuk menjadi pembicara yang baik : a. Pendahuluan (katakan apa yang akan dikatakan) b. Menerangkan (jelaskan sesuatu) c. Ringkasan (sampaikan inti yang telah anda katakan tadi) Ada juga prisip BASIS umtuk mejadi pembicara yang baik, yaitu sesuat yang baru, dapat dan pernah diAplikasikan, sederhana (tidak berbelit-belit, dan dimengerti orang), menggunakan inotasi yang tepat, dan simpulan. Maharabin memberikan rumus komunikasi sebagai berikut : Pengaruh pesan keseluruhan = kata-kata(70%)+ nada suara(38%) + mimik wajah (55%) 3. Utuk menjadi pembaca yang baik harus menggunakan prinsip PQRST yaitu: Prerevierw ( melihat keseluruhan bahan bacaan melalui daftar isi) Questions (bertanya dalam hati, mana yang dibutuhkan?) Read (baca) Self-evaluation (adakan penelitian sediri) Test (uji penerapan bacaan itu bedasarkan data lapangan) Atau ada pula menggunakan prinsip SQ2R, yaitu : Suvey, Prerevierw, Questions ,Read, review. 4. Penulis yang baik hrus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (baku) dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Langkah utama utuk menulis yang baik : Tentukan maksud penulisan sebelum Strategi mulia menulis Kumpulkan dan organisasikan materi Siapkan draf Periksa stuktur menyeluruh Selama menulis Kirimkan pesan tulisan 5. Pembelajar yang baik harus menggunakan prinsip learning to know, Belajar dapat pula diartikan sebagai proses KITR, yaitu mendapatkan knowledge, kemudian ilmu tadi di-interpretation, selanjutnya di-transfer (diolah dengan bahasa dan model sendiri dan diamalkan), dan akhirnya di-revision (direvisi sebagai umpan balik dari proses trasfer tadi) 6. Pembimbing yang baik harus mengarahkan dan membantu orang yang dibimbingnya untuk mengtasi permasalahan. Pembimbing harus menunjukan salahnya dan cara memperbaikinya. Pembimbing turut bertanggung jawab atas kualitas mahasiswa yang dibimbingnya. K. Penggunaan Komunikasi Oral dan Tertulis Tabel bagaimana dan kapan digunakan komunikasi oral dan komunikasi tertulis Metode komunikasi Modus komunikasi lisan tertulis Lisan+tetulis Tingkat efektifitas Pandangan umum (pendahuluan, latar Medium Medium Tinggi Rendah Tinggi belakang) Tindakan segera Medium Tindakan mendatang Rendah Tinggi Medium Pengrahan,perintah,perubahan,kebijakan Rendah Medium Tinggi Laporan kemajuan ke supervisor Rendah Medium Tinggi Meningkatkan kesadaaran Rendah Rendah Tinggi Komentar kualitas kerja Rendah Rendah Tinggi Mengatur anggota tim Tinggi Rendah Medium Menenangkan perselisihan Tinggi Rendah Medium (verma,1996) Setiap leader atau menejer selalu terlibat dalam rapat, Verma memberikan saran agar komunikasi didalam rapat berjalan efektif yang disingkat GREAT : Goals (tujuan rapat harus memenuhi kriteria) Roles and rules (peran dan aturan main dipatui) Expetation (harapan harus didefinisikan dengan jelas) Agendas (agenda harus dibagikan) Timely (tentukan jamberapa mulai dan berikhirnya rapat) L . Praktik Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan masyarakat Indonesia yang belum bebudaya tulis dan baca. Kita tidak senang menulis karena lebih senang bebicara. Beberapa penyebabnya adalah : 1. Menulis memerlukaan keterampilan khusus. 2. Keterampilan khusus akan tewujud kalau banyak berlatih, tetapi umumnya orang malas berlatih. 3. Masih banyak pihak-pihak yang belum bisa menghargai karya ilmiah, sehingga menjadi penulis tidak menjamin masa depan yang baik. 4. Karya ilmiah bebas difotokopi orang yang membutuhkanya sehingga buku aslinya tidak laku dijual. 5. Tidak adanya penghargaan stasiun TV terhadap karya ilmiah seperti halnya Indonesia idol dan KDI. Schwitzer (tilaar, 1996:22) menyatakan komunikasi antarahli terputus karena ahli bangga dengan kesombonganya.Peneliti Cides, Hendra Halwani (2005:3) menyatakan bahwa faktor utama penurunan mutu perguruan tinggi karena minimnya penelitian yang dilakukan dosen. Kiti juga belum berbudaya baca. Hampir semua perpustakaan minim pengunjung. Berbeda dengan orang Jepang dan Amerika, pada setiap kesempatan selalu membaca. Hal ini disebabkan karena orang Indonesia berjam-jam. Jadi kita labih kuat dengan budaya ngomong, dengar dan lihat. M. Penelitian Komunikasi Lewis (1987) menemukan karakteristik jaringan komunikasi seperti dalam tabel Karakteristik Lingkaran Rantai Roda Segala arah Kecepatan Lambat Cepat Sangat cepat Lambat/cepat Ketepatan Kurang Baik Baik Kurang/sangat baik Moral Tinggi Rendah Sangat lambat Sangat tinggi Stabilitas Tidak Pasaran Sangat stabil Tidak Tidak stabil Menunjang Sangat stabil Tidak stabil Rendah Tinggi kepemimpinan Organisasi kestabilan Keluwesan Tidak Rendah Hasil penelitin Suroso dan Kurniawan (1996:37&42) menemukan bahwa budaya tulis karya ilmiah dan baca dosen dan mahaiswa masih rendah (15%). Koswara (1994:1) menemukan dari 800.000 dosen hanya 80.000 yang menulis karya ilmiah. Yudi Perbawaningsih (2003:20) menemukan bahwa jika karena sesuatu hal input dan kemampuan mahasiswa rendah, maka yang harus dilakukan institusi ialah melakukan komunikasi belajar mengajar di kelas sebaik mungkin. Faktor kompetensi komunikasi mungkin turut mempengarui efek persuasi.