perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS A. Distribusi Kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri Refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri dalam kalimat bahasa Indonesia akan dibuktikan memiliki kesamaan distribusi atau tidak. Katakata tersebut diuji cobakan dapat saling menggantikan atau tidak apabila dalam konteks kalimat yang sama. Kalimat yang mengandung refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri akan dikategorikan berdasarkan verba pembentuknya karena verba sangat berpengaruh terhadap betuk refleksif yang digunakan. Berikut ini data-data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri. 1. Verba meNPerhatikan data (1) berikut ini, yakni data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri. (1) Seharusnya para pejabat itu mengoreksi diri. (MI/ 17 Februari 2014/ h. 26) Unsur-unsur pada data (1) dapat dianalisis sebagai berikut. (1) a. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirii/*j. S P O Data (1) memperlihatkan konstruksi refleksif dengan verba mengoreksi. Verba mengoreksi menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif sebagai objek. Bentuk refleksif tersebut adalah bentuk diri. Pada data (1) terjadi hubungan koreferensi antara anteseden para pejabat itu sebagai subjek dengan bentuk refleksif diri sebagai objek. Persesuaian pada data (1) ditandai dengan indeks subskrip i. Subjekcommit para pejabat to user itu dan objek diri pada data (1) 35 36 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mengacu pada entitas yang sama sehingga data tersebut dikategorikan sebagai konstruksi refleksif. Data (1) kata diri untuk membuktikan apakah memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri degan melaukan uji coba menggunakan terknik ganti. Berikut ini data (1) yang akan dianalisis dengan menggunakan teknik ganti. (2) a. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirii/*j. b. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirinyai/j. c. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirinya sendirii/*j. Kalimat (2) apabila dilakukan uji coba menggunakan teknik ganti dengan mengganti unsur diri menjadi dirinya dan dirinya sendiri, maka kalimat (2a) dan (2c) masih berterima sedangkan (2b) memiliki dua penafsiran. Kalimat (2b), dirinya dapat mengacu pada para pejabat itu (persona ketiga jamak) maupun entitas lain. Oleh karena itu, para pejabat itu pada kalimat (2b) diberi indeks subskrip i dan j, keduanya tidak diberi asteris berarti penafsiran keduanya dapat diberlakukan. Kalimat (2a) dan (2c) berterima karena diri pada (2a) mengacu pada para pejabat itu (persona ketiga jamak), dan dirinya sendiri pada (2c) mengacu pada para pejabat itu (persona ketiga jamak) sehingga kalimat (2a), (2b), dan (2c) merupakan kalimat berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (2c) lebih tepat jika dibandingkan dengan kalimat (2b). Kata sendiri pada kalimat (2c) mempertegas bahwa refleksif mengacu pada para pejabat itu, sedangkan kata dirinya pada kalimat (2b) mengandung dua penafsiran, yakni refleksif dan bukan refleksif. commit to user 37 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Berdasarkan uji coba di atas, maka dapat diketahui bahwa bentuk diri pada data (1) memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Pada data (1) diri mempunyai distribusi yang sama dengan dirinya dan dirinya sendiri. Akan tetapi, tidak semua situasi kalimat dapat diungkapkan dengan refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri, atau dapat dikatakan tidak sepenuhnya memiliki distribusi yang sama, tergantung konteks kalimatnya. Peran anteseden di dalam sebuah kalimat sangat berpengaruh. Misal, apabila anteseden dari kalimat (2a), (2b), dan (2c) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal apakah kalimatnya masih mengandung refleksif? Perhatikan contoh berikut ini. (3) a. Seharusnya sayai mengoreksi dirii/*j. (Persona pertama tunggal) b. Seharusnya Andai mengoreksi dirii/*j. (Persona kedua tunggal) c. Seharusnya diai mengoreksi dirii/*j. (Persona ketiga tunggal) Pada kalimat (3) di atas apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimatnya masih dapat berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (3a) kata diri merupakan entitas yang sama dengan saya (persona pertama tunggal). Selanjutnya, kalimat (3b) kata diri mengacu pada entitas yang sama dengan Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (3c) kata diri merupakan entitas yang sama dengan dia (persona ketiga tunggal). Persesuaian pada masing-masing kalimat tersebut ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Kemudian, perhatikan contoh (4) berikut ini. (4) a. *Seharusnya sayai mengoreksi dirinya*i/j. (Persona pertama tunggal) b. *Seharusnya Andai mengoreksi dirinya*i/j. (Persona kedua tunggal) commit to user 38 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id c. Seharusnya diai mengoreksi dirinyai/*j. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (4) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, ketiga tunggal maka kalimat (4a) dan (4b) menjadi tidak refleksif. Sedangkan, kalimat (4c) berterima karena mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (4c) mengacu pada entitas yang sama dengan dia (persona ketiga tunggal), dan persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subksrip i tanpa asteris. Kemudian, kata dirinya pada kalimat (4a) dan (4b) bukan mengacu pada anteseden saya dan anda namun mengacu entintas lain, dan hal tersebut ditandai dengan indeks i dengan asteris dan j tanpa asteris. Selanjutnya, perhatikan contoh (5) berikut ini. (5) a. *Seharusnya saya mengoreksi dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal) b. *Seharusnya Anda mengoreksi dirinya sendiri. (Persona kedua tunggal) c. Seharusnya diai mengoreksi dirinya sendirii/*j. (Persona ketiga tunggal) Anteseden kalimat (5) adalah persona pertama, kedua, ketiga tunggal maka kalimat (5a) dan (5b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Namun, kalimat (5c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (5a) dan (5b) tidak tepat apabila mengacu pada subjek saya (persona pertama tunggal) dan Anda (persona kedua tunggal). Kemudian, kalimat (5c) kata dirinya sendiri mengacu pada entitas yang sama dengan dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (5) mengandung refleksif apabila kata dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. commit to user 39 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Uji coba di atas tadi membuktikan bahwa refleksif dengan kata diri tidak sepenuhnya memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri, tergantung verba dan anteseden. Pada refleksif data (1) dengan verba prefiks {meN-} mengoreksi apabila menggunakan anteseden pronomina persona ketiga jamak kalimatnya masih dapat berterima dan mengandung refleksif. Kemudian, kalimat (3) refleksif dengan kata diri apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal kalimatnya masih dapat berterima dan mengandung refleksif. Itu artinya, bentuk refleksif dengan kata diri merupakan bentuk netral yang dapat digunakan dalam ketiga jenis persona. Selanjutnya, kalimat (4) dengan kata dirinya tidak tepat apabila menggunakan anteseden persona pertama dan kedua, yakni kalimatnya menjadi tidak refleksif karena mengacu pada entitas lain. Kemudian, kalimat (5) dengan kata dirinya sendiri jika anteseden persona pertama dan kedua kalimatnya menjadi tidak berterima dan tidak refleksif. Hal ini membuktikan bahwa bentuk dirinya dan dirinya sendiri mengandung refleksif apabila anteseden merupakan persona ketiga. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata diri dengan verba prefiks {meN-}. (6) Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik diri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Kompas/ 18 Maret 2014/ h. 10) Unsur-unsur pada data (6) akan dianalisis sebagai berikut. (6) a. Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik diri total S P O dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Ket. tempat commit to user 40 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Rankos. Data (6) adalah konstruksi refleksif dengan verba menarik. Verba menarik menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri sebagai objek. Pada data (6) refleksif diri merupakan entitas yang sama dengan subjek Para milisi. Karena merupakan entitas yang sama, maka data (6) termasuk konstruksi refleksif. Data (6) kata diri untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan uji coba dengan mengganti unsur diri menjadi dirinya dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat berikut ini. (7) a. Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik diri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. b. Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik dirinya total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. c. *Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik dirinya sendiri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. Data (7) apabila kata diri diganti dengan dirinya dan dirinya sendiri maka kalimat (7a) dan (7b) beterima dan mengandung refleksif, namun kalimat (7c) kalimatnya tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (7a) refleksif commit to user perpustakaan.uns.ac.id 41 digilib.uns.ac.id diri mengacu pada subjek para milisi. Kalimat (7b) refleksif dirinya mengacu pada subjek para milisi. Anteseden kalimat (7a) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga. Perhatikan kalimat berikut ini. (8) a. Sumber militer itu menyebutkan, saya menarik diri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona pertama tunggal) b. Sumber militer itu menyebutkan, Anda menarik diri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona kedua tunggal) c. Sumber militer itu menyebutkan, dia menarik diri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos.(Persona ketiga tunggal) Kalimat (8) apabila anteseden dari kalimat tersebut adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (8a), (8b), dan (8c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (8a) refleksif diri mengacu pada anteseden saya. Kalimat (8b) refleksif diri mengacu pada anteseden Anda. Kalimat (8c) refleksif diri mengacu pada anteseden dia. Anteseden kalimat (7b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat berikut ini. (9) a. *Sumber militer itu menyebutkan, saya menarik dirinya total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona pertama tunggal) commit to user 42 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. *Sumber militer itu menyebutkan, Anda menarik dirinya total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona kedua tunggal) c. Sumber militer itu menyebutkan, dia menarik dirinya total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (9) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (9a) dan (9b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (9c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (9a) kata dirinya bukan mengancu pada saya, tetapi mengacu pada entitas lain. Begitu juga dengan kalimat (9b) kata dirinya bukan mengacu pada Anda namun pada entitas lain, dan kalimat (9c) refleksif dirinya mengacu pada anteseden dia. Berikut ini anteseden kalimat (7c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. (10) a. *Sumber militer itu menyebutkan, saya menarik dirinya sendiri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona pertama tunggal) b. *Sumber militer itu menyebutkan, Anda menarik dirinya sendiri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona kedua tunggal) c. *Sumber militer itu menyebutkan, dia menarik dirinya sendiri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos. (Persona ketiga tunggal) commit to user 43 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (10) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (10a), (10b), dan (10c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (10) tidak berterima apabila mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Pada kalimat (10), verba menarik tidak tepat apabila diikuti dengan kata dirinya sendiri karena menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (10) tidak termasuk konstruksi refleksif. Hasil uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata diri pada data (6) dengan verba menarik memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya, namun tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya sendiri. Refleksif kata diri pada data (8) dengan verba menarik apabila anteseden yang awalnya pengurus milisi (persona ketiga jamak) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti bahwa refleksif diri pada kalimat (8) dapat mengacu pada anteseden baik persona pertama, kedua, maupun ketiga tunggal. Refleksif dirinya pada kalimat (9) dengan verba menarik apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (9a) dan (9b) kalimatnya tidak berterima karena tidak mengandung refleksif. Namun, kalimat (9c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini membuktikan bahwa refleksif dirinya hanya dapat mengacu pada anteseden persona ketiga tunggal. Refleksif dirinya sendiri pada kalimat (10) dengan verba menarik apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (10a), (10b), dan (10c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Verba menarik pada kalimat (10) tidak tepat apabila diikuti commit to user perpustakaan.uns.ac.id 44 digilib.uns.ac.id dengan kata dirinya sendiri. Oleh karena itu, kalimat (10) bukan termasuk kategori konstruksi refleksif. Refleksif kata diri dengan verba prefiks {me-kan}. Perhatikan data berikut ini. (11) Pengurus ponpes mengajukan diri. (Kompas/ 7 Maret 2014/ h. 24) Unsur-unsur pada data (19) dapat dianalisis berikut ini. (11) a. Pengurus ponpes mengajukan diri. S P O Data (11) merupakan konstruksi refleksif dengan verba mengajukan. Verba mengajukan menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran refleksif diri sebagai objek. Pada data (11) terjadi hubungan koreferensi antara anteseden Pengurus ponpes yang berperan sebagai subjek dengan kata diri yang berperan sebagai objek. Refleksif diri pada data (11) merupakan entitas yang sama dengan subjek Pengurus ponpes. Oleh karena itu, data (11) dikategorikan sebagai konstruksi refleksif. Kata diri pada data (11) untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri maka akan dilakukan uji coba dengan mengganti unsur diri pada data tersebut dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (12) berikut ini. (12) a. Pengurus ponpes mengajukan diri. b. Pengurus ponpes mengajukan dirinya. c. Pengurus ponpes mengajukan dirinya sendiri. Pada kalimat (12) apabila kata diri diganti dengan kata dirinya dan dirinya sendiri maka kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Namun, kalimat commit user (12b) mengandung dua penafsiran, yaknitorefleksif dan bukan refleksif. Kalimat perpustakaan.uns.ac.id 45 digilib.uns.ac.id (12b) refleksif dirinya mengacu pada subjek Pengurus ponpes, dan dirinya yang mengacu pada entitas lain selain Pengurus ponpes . Kalimat (12c) refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek Pengurus ponpes. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa kata diri pada data (11) dengan verba mengajukan memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Anteseden kalimat (12a) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut masih mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (13) berikut ini. (13) a. Saya mengajukan diri. (Persona pertama tunggal) b. Anda mengajukan diri. (Persona kedua tunggal) c. Dia mengajukan diri. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (13) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (13a) refleksif diri mengacu pada anteseden Saya. Kalimat (13b) refleksif diri mengacu pada anteseden Anda. Kalimat (13c) refleksif diri mengacu pada anteseden Dia. Antaseden kalimat (11b) akan diganti dengan persona pertama kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (14) berikut ini. (14) a. *Saya mengajukan dirinya. (Persona pertama tunggal) b. *Anda mengajukan dirinya. (Persona kedua tunggal) c. Dia mengajukan dirinya. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (14) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (14a) dan (14b) tidak berterima karena tidak mengandung commit to user perpustakaan.uns.ac.id 46 digilib.uns.ac.id refleksif. Berbeda dengan kalimat (14c) yang merupakan kalimat berterima. Kalimat (14a) tidak mengandung refleksif karena kata dirinya tidak mengacu pada anteseden Saya, namun mengacu pada entitas lain. Kalimat (14b) juga tidak mengandung refleksif karena kata dirinya tidak mengacu pada Anda, tetapi mengacu pada entitas lain. Kalimat (14c) refleksif dirinya mengacu pada antaseden Dia, sehingga kalimat tersebut termasuk kategori konstruksi refleksif. Anteseden kalimat (14c) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (15) berikut ini. (15) a. *Saya mengajukan dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal) b. *Anda mengajukan dirinya sendiri. (Persona kedua tunggal) c. Dia mengajukan dirinya sendiri. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (15) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (15a) dan (15b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, tetapi kalimat (15c) berterima dan mengandung refleksif. Refleksif dirinya sendiri pada kalimat (15c) merupakan entitas yang sama dengan Dia. Uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata diri pada data (11) dengan verba mengajukan memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Refleksif diri pada kalimat (13) dengan verba mengajukan apabila anteseden yang awalnya Pengurus pompes (persona ketiga tunggal) kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat tersebut masih dapat berterima dan mengandung refleksif. Hal ini bearti, refleksif diri pada kalimat (13) dapat mengacu pada anteseden baik persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Refleksif kata dirinya pada kalimat (14) commit to user 47 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan verba mengajukan apabila anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (14a) dan (14b) tidak berterima karena kalimat tersebut tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (14c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, refleksif dirinya pada data (14) dengan verba mengajukan, kalimat tersebut akan mengandung refleksif apabila anteseden adalah persona ketiga. Begitu juga dengan kalimat (15), refleksif dirinya sendiri dengan verba mengajukan apabila anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (15a) dan (15b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Namun, kalimat (15c) berterima dan mengandung refleksif karena anteseden yang digunakan adalah persona ketiga tunggal. Hal tersebut berarti kata dirinya sendiri pada kalimat (15) akan mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata diri dengan prefiks {mekan}. (16) Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Kompas/ 17 Februari 2014/ h. 16) Unsur-unsur data (16) dapat dianalisis berikut ini. (16) a. Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. S P O Pel. Ket. Tempat Data (16) merupakan konstruksi refleksif kata diri dengan verba memberanikan. Verba memberanikan menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri sebagai objek. Data (16) kata diri mengacu pada entitas yang sama dengan subjek Dia. Oleh karena itu, data (16) tergolong konstruksi refleksif. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 48 digilib.uns.ac.id Kata diri pada data (16) untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan uji coba, yakni dengan mengganti unsur diri menjadi dirinya dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (17) berikut ini. (17) a. Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. b. Dia memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada 2001. c. Dia memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya pada 2001. Data (17) apabila kata diri diganti dengan kata dirinya dan dirinya sendiri maka kalimat (17a),(17b), dan (17c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (17a) refleksif diri mengacu pada anteseden Dia. Kalimat (17b) refleksif dirinya mengacu pada anteseden Dia. Kemudian, kalimat (17c) refleksif dirinya sendiri mengacu pada anteseden Dia. Sesuai dengan hasil tes tersebut, maka kata diri pada data (16) memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Anteseden kalimat (17) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan bahwa kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (17a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (18). (18) a. Saya memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona pertama tunggal) b. Anda memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona kedua tunggal) c. Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. commit to user 49 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (Persona ketiga tunggal) Kalimat (18) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (18a), (18b), dan (18c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (18a) refleksif diri mengacu pada anteseden Saya. Kalimat (18b) refleksif diri mengacu pada anteseden Anda. Kalimat (18c) refleksif diri mengacu pada anteseden Dia. Jadi, kata diri pada kalimat (18) kalimatnya akan mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Anteseden kalimat (17b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat(19) berikut ini. (19) a. *Saya memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona pertama tunggal) b. *Anda memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona kedua tunggal) c. Dia memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (19) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (19a) dan (19b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif. Kalimat (19c) merupakan kalimat berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (19a) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Saya (persona pertama tunggal). Kata dirinya pada kalimat (19b) juga mengacu pada entitas lain, yakni selain subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (19c) refleksif dirinya mengacu pada anteseden Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (19) kata commit to user perpustakaan.uns.ac.id 50 digilib.uns.ac.id dirinya mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Anteseden kalimat (17c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (20) berikut ini. (20) a. *Saya memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona pertama tunggal) b. *Anda memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona kedua tunggal) c. Dia memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (20) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, ketiga tunggal maka kalimat (20a) dan (20b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (20c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (20a) kata dirinya sendiri kurang tepat apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Begitu juga dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (20b) tidak tepat apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (20c) refleksif dirinya sendiri berterima apabila mengacu pada anteseden Dia. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (20) akan mengandung kalimat refleksif apabila refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata diri pada data (16) dengan verba memberanikan memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Refleksif diri pada kalimat (18) apabila anteseden Dia (persona ketiga tunggal) diganti dengan persona pertama, kedua, commit to user 51 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dan ketiga tunggal maka kalimat (18a), (18b), dan (18c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, refleksif diri dapat mengacu pada anteseden baik persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Refleksif dirinya pada kalimat (19) apabila anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (19a) dan (19b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (19c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, refleksif dirinya pada kalimat (19) mengandung refleksif apabila mengacu pada anteseden persona ketiga. Kata dirinya sendiri pada kalimat (20) apabila anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (20a) dan (20b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, sedangkan, kalimat (20c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kalimat (20) dengan kata dirinya sendiri akan mengandung kalimat refleksif apabila refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Berikut ini refleksif dirinya dengan verba prefiks {meN-}. Perhatikan data berikut ini. (21) Syafri membantah dirinya telah mengedarkan sabu. (MI/ 17 Februari 2014/ h. 14) Berikut ini unsur-unsur pada data (6) dapat dianalisis sebagai berikut. (21) a. [Syafrii membantah] [dirinyai/*j telah mengedarkan sabu]. S P S P O Data (21) adalah konstruksi refleksif dengan verba membantah. Verba membatah menghasilkan konstruksi refleksif karena terdapat kata dirinya sebagai subjek pada klausa anak. Data (21) merupakan konstruksi refleksif karena kata dirinya merupakan entitas yang sama dengan subjek Syafri. Persesuaian dirinya dengan subjek Syafri ditandai dengan indeks subskrip i. commit to user 52 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (21) kata dirinya untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri, maka akan dilakukan ui coba dengan mengganti unsur dirinya dengan kata diri dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (22) berikut ini. (22) a. [Syafri membantah] [dirinya telah mengedarkan sabu]. b. [Syafri membantah] [*diri telah mengedarkan sabu]. c. [Syafri membantah] [*dirinya sendiri telah mengedarkan sabu]. Apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya sendiri seperti yang terlihat pada kalimat (22), maka kalimat (22b) dan (22c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (22b) tidak tepat apabila disandingkan dengan verba membantah karena merubah makna kalimat tidak berterima sehingga kalimat tersebut bukan termasuk konstruksi refleksif. Begitu juga dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (22c), yakni memiliki makna Safri membantah terhadap dirinya sendiri. Hal tersebut merubah makna kalimat menjadi tidak berterima. Walaupun, kata dirinya sendiri pada kalimat (22c) dapat mengacu pada subjek Syafri, akan tetapi dilihat dari makna keseluruhan kalimat menjadi tidak berterima. Hal ini berarti, refleksif dirinya pada data (21) tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. Pada kalimat (22) akan dilakukan uji coba terhadap kandungan unsur refleksif. Anteseden dari kalimat tersebut akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (22a) yang akan diubah menjadi kalimat (23) berikut ini. (23) a. [*Sayai membantah] [dirinya*i/j telah mengedarkan sabu]. commit to user 53 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (Persona pertama tunggal) b. [*Andai membantah] [dirinya*i/j telah mengedarkan sabu]. (Persona kedua tunggal) c. [Diai membantah] [dirinyai/*j telah mengedarkan sabu]. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (23) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (23a) dan (23b) kalimatnya tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (23c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (23a) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Saya (persona pertama tunggal). Kalimat (23b) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal) tetapi mengacu pada entitas lain. Kalimat (23c) kata dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kata dirinya pada kalimat (23) kalimatnya akan mengandung refleksif apabila refleksif dirinya mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Anteseden kalimat (22b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (24) berikut ini. (24) a. [*Saya membantah] [diri telah mengedarkan sabu]. (Persona pertama tunggal) b. [*Anda membantah] [diri telah mengedarkan sabu]. (Persona kedua tunggal) c. [*Dia membantah] [diri telah mengedarkan sabu]. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (24) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (24a), (24b), dan (24c) tidak berterima dan tidak commit to user 54 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (24) tidak dapat membentuk konstruksi refleksif walaupun anteseden sudah diganti, kalimat tersebut tidak berterima. Anteseden kalimat (22c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (25) berikut ini. (25) a. [*Saya membantah] [dirinya sendiri telah mengedarkan sabu]. (Persona pertama tunggal) b. [*Anda membantah] [dirinya sendiri telah mengedarkan sabu]. (Persona kedua tunggal) c. [*Dia membantah] [dirinya sendiri telah mengedarkan sabu]. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (25) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (25a), (25b), dan (25c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (25a), (25b), dan (25c) tidak dapat membentuk konstruksi refleksif, meskipun subjek kalimat tersebut persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kata dirinya sendiri merubah ketiga kalimat tersebut bermakna tidak berterima, kalimat (25a) bermakna Saya membantah terhadap dirinya sendiri. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (25) dengan verba membantah tidak dapat membentuk konstruksi refleksif karena dilihat dari makna kalimat tidak berterima. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya pada data (21) dengan verba membantah tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. Kata dirinya pada kalimat (23) dengan verba membantah apabila anteseden Syahfri (persona ketiga tunggal) diganti dengan commit to user 55 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (23a) dan (23b) tidak berterima, namun kalimat (23c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada kalimat (23) dengan verba membantah mengandung refleksif apabila anteseden adalah persona ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat (24) dengan verba membantah apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (24a), (24b), dan (24c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Hal tersebut berarti, kata diri pada kalimat (24) dengan verba membantah tidak dapat mengandung refleksif apabila anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Refleksif dirinya sendiri pada data (24) apabila anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (24a), (24b), dan juga (24c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya sendiri pada kalimat (24) tidak dapat mengandung refleksif meskipun diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat (23) dan dirinya sendiri pada kalimat (24) tidak tepat apabila disandingkan dengan verba membantah, karena menjadikan makna kalimat tidak berterima. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya. (26) Arsitek Atletico Diego Simeone pun mengakui dirinya frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (MI/ 24 April 2014/ h. 32) Unsur-unsur pada data (26) dapat dianalisis sebagai berikut. (26) a. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui S P dirinya/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang O Pel. diperagakan Chelsea. commit to user Ket. 56 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data (26) merupakan refleksif dengan verba mengakui. Verba mengakui menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur dirinya sebagai objek. Kata dirinya pada data (26) mengacu pada subjek Arsitek Atletico Diego Simeone karena kata dirinya merupakan entitas yang sama dengan subjek Arsitek Atletico Diego Simeone, maka persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Kata dirinya pada data (26) diganti dengan diri dan dirinya sendiri untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak. Perhatikan kalimat (27) berikut ini. (27) a. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui dirinyai/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. b. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui dirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. c. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui dirinyai/*j sendiri frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. Apabila kata dirinya pada data (26) diganti dengan kata diri dan dirinya sendiri seperti yang terlihat pada kalimat (27) di atas maka kalimat (27b) dan (27c) berterima dan mengandung refleksif. Persesuaian pada kalimat (27) ditandai dengan indeks subksrip i tanpa asteris. Kalimat (27b) kata diri mengacu pada subjek Arsitek Atletico Diego Simeone. Kalimat (27c) kata dirinya sendiri commit to user 57 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mengacu pada subjek Arsitek Atletico Diego Simeone sehingga kata dirinya pada data (26) memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. Subjek Arsitek Atletico Diego Simeone pada kalimat (27) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (27a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (28) berikut ini. (28) a. *Sayai mengakui dirinya*i/j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona pertama tunggal) b. *Andai mengakui dirinya*i/j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona kedua tunggal) c. Diai mengakui dirinya*i/j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (28) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (28a) dan(28b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, kalimat (28c) merupakan kalimat berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (28a) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Saya. Kalimat (28b) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Anda karena kata dirinya pada kalimat (28a) dan (28b) mengacu pada entitas lain maka ditandai dengan indeks i dengan asteris dan j tanpa asteris. Kalimat (28c) kata dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal), dan persesuaian ditandai dengan indeks commit to user 58 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id subskrip i. Jadi, kalimat (28c) merupakan konstruksi refleksif apabila refleksif dirinya mengacu pada persona ketiga tunggal. Subjek pada kalimat (27b) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (29) berikut ini. (29) a. Sayai mengakui dirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona pertama tunggal) b. Andai mengakui dirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona kedua tunggal) c. Diai mengakui dirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (29) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (29a), (29b), dan (29c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (29a) kata diri mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Kalimat (29b) kata diri mengacu pada subjek Anda (persona kedua). Kalimat (29c) kata diri mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Persesuian pada masing-masing kalimat yang mengandung refleksif ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kata diri pada kalimat (29) akan mengandung refleksif apabila refleksif diri mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Subjek pada kalimat (27c) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (30) berikut ini. (30) a. *Saya mengakui dirinya sendiri frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona pertama tunggal) commit to user 59 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. *Anda mengakui dirinya sendiri frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona kedua tunggal) c. Diai mengakui dirinya sendirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (30) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (30a) dan (30b) tidak berterima, namun kalimat (30c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (30a) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Kalimat (30b) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (30c) kata dirinya sendiri mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Persesuian pada kalimat (30c) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kalimat (30) kalimatnya mengandung refleksif apabila bentuk refleksif dirinya sendiri mengacu pada persona ketiga tunggal. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya pada data (26) dengan verba mengakui memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. Kalimat (28) subjek yang awalnya Arsitek Atletico Diego Simeone diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (28a) dan (28b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sementara kalimat (28c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya pada data (28) mengandung kalimat refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Kalimat (29) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga commit to user 60 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id tunggal maka kalimat (29a), (29b), dan (29c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata diri pada kalimat (29) berterima apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kalimat (30) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat kalimat (30a) dan (30b) tidak berterima, tetapi kalimat (30c) berterima dan mengandung refleksif. Hal tersebut berarti, kata dirinya sendiri pada kalimat (30) akan mengandung refleksif apabila subjek adalah persona ketiga tunggal. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri. (31) Hanya sang raja yang mampu mengobati dirinya sendiri dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (MI/ 2 Maret 2014/ h. 20) Unsur-unsur pada data (31) dapat dianalisis sebagai berikut. (31) a. Hanya sang rajai yang mampu mengobati S P dirinya sendirii/*j dengan mengonsumsi O makanan yang sehat serta melakukan Ket. kebiasaan- kebiasaan yan sehat. Data (31) adalah refleksif dengan verba mengobati. Verba mengobati menghasilkan konstruksi refleksif karena adanya unsur refleksif dirinya sendiri sebagai objek. Data (31) kata dirinya sendiri mengacu pada subjek Sang Raja. Karena refleksif dirinya sendiri merupakan entitas yang sama dengan subjek Sang commit to user 61 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Raja, maka data (31) termasuk konstruksi refleksif. Indeks subskrip i tanpa asteris menandai persesuaian tersebut. Pada data (31), kata dirinya sendiri untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya maka akan dilakukan pengetesan dengan mengganti kata dirinya sendiri menjadi kata diri dan dirinya. Perhatikan kalimat (32) berikut ini. (32) a. Hanya sang rajai yang mampu mengobati dirinya sendirii/*j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yan sehat. b. Hanya sang rajai yang mampu mengobati dirii/*j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yan sehat. c. Hanya sang rajai yang mampu mengobati dirinyai/j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yan sehat. Kalimat (32) apabila kata dirinya sendiri diganti dengan diri dan dirinya maka kalimat (32b) dan (32c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (32b) kata diri mengacu pada subjek Sang Raja. Kalimat (32c) kata dirinya memiliki dua penafsiran, penafsiran pertama mengacu pada entitas yang sama dengan subjek Sang Raja, dan penafsiran kedua kata dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Sang Raja. Oleh karena itu, pada kalimat (32c) ditandai dengan indeks subskrip i dan j, hal tersebut sebagai tandai bahwa penafsiran keduanya dapat diberlakukan. Jadi, data (31) kata dirinya sendiri memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya. commit to user 62 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (32), subjek yang awalnya Sang Raja akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (32a) yang akan diubah menjadi kalimat (33) berikut ini. (33) a. *Hanya Saya yang mampu mengobati dirinya sendiri dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona pertama tunggal) b. *Hanya Anda yang mampu mengobati dirinya sendiri dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona kedua tunggal) c. Hanya Diai yang mampu mengobati dirinya sendirii/*j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (33) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (33a) dan (33b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (33c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (33a) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Begitu juga dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (33b) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kata dirinya sendiri pada kalimat (33c) mengacu pada Dia (persona ketiga tunggal). Indeks subskrip i menandai persesuaian pada kalimat (33c). Jadi, kalimat (33c) merupakan kalimat yang mengandung refleksif, dan kalimat tersebut akan mengandung refleksif apabila unsur dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. commit to user 63 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Subjek pada kalimat (32b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (34) berikut ini. (34) a. Hanya Sayai yang mampu mengobati dirii/*j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona pertama tunggal) b. Hanya Andai yang mampu mengobati dirii/*j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona kedua tunggal) c. Hanya Diai yang mampu mengobati dirii/*j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (34) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (34a), (34b), dan (34c) berterima dan mengandung refleksif. Persesuain pada kalimat (34) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Kalimat (34a) kata diri mengacu subjek Saya. Kalimat (34b) kata diri mengacu pada Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (34c) kata diri mengacu pada subjek Dia (Persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (34) kata diri mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga. Subjek pada kalimat (32c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (35) berikut ini. (35) a. *Hanya Sayai yang mampu mengobati dirinya*i/j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (Persona pertama tunggal) b. *Hanya Andai yang mampu mengobati dirinya*i/j dengan commit to user perpustakaan.uns.ac.id 64 digilib.uns.ac.id mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (Persona kedua tunggal) c. Hanya Diai yang mampu mengobati dirinyai/j dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (35) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (35a) dan (35b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (35c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (35a) bukan mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal), namun mengacu pada entitas lain, untuk itu ditandai dengan indeks subskrip j tanpa asteris. Kalimat (35b) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal), tetapi mengacu pada entitas lain, yang ditandai dengan indeks subskrip j tanpa asteris. Kalimat (35c) kata dirinya memiliki dua penafsiran. Pertama, mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Kedua, dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Dia. Sehingga pada kalimat (35c) menggunakan indeks subskrip i dan j tanpa asteris, yakni penafsiran keduanya dapat diberlakukan, sehingga kalimat (35) merupakan kalimat yang mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Berdasarkan pengujian di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya sendiri pada data (31) dengan verba mengobati memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirnya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (33) subjek yang awalnya Sang Raja diganti persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (33a) dan (33b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun commit to user 65 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kalimat (33c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kalimat (33) dengan kata dirinya sendiri mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Kalimat (34) kata diri apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (34a),(34b), dan (34c) berterima dan mengandung refleksif. Ini artinya, kalimat (34) dengan kata diri kalimatnya mengandung refleksif apabila unsur refleksif diri mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kalimat (35) kata dirinya apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (35a) dan (35b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (35c) berterima dan mengandung refleksif. Hal tersebut berarti, kalimat (35) dengan kata dirinya mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata dirinya dengan verba prefiks {me-kan}. (36) Ia mengungkapkan dirinya tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (MI/ 4 Februari 2014/ h. 02) Unsur-unsur pada data (36) dapat dianalisis sebagai berikut. (36) a. [Iai mengungkapkan] [dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh S P penyidik S P O KPK]. Ket. Data (36) adalah konstruksi refleksif dengan verba mengungkapkan. Verba mengungkapkan menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran refleksif dirinya. Kata dirinya pada data (36) menempati fungsi sebagai subjek pada klausa commit usersama dengan subjek klausa induk entitastoyang anak. Refleksif dirinya merupakan perpustakaan.uns.ac.id 66 digilib.uns.ac.id Ia. Meskipun entitas sama, menurut aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek. Anafora dirinya memang mengacu pada subjek Ia, akan tetapi subjek ia dalam ranah klausa induk, yakni seharusnya anafora harus memiliki anteseden dalam ranah klausa yang sama. Hal ini berarti, anafora dirinya seharusnya memiliki anteseden di dalam ranah klausa anak. Oleh karena itu, data (36) tidak sesuai dengan aturan condition A. Jadi, kata dirinya pada data (36) dapat ditafsirkan sama dengan subjek Ia, namun menyalahi aturan condition A dalam teori pengikatan. Kata dirinya pada data (36) untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan uji coba dengan mengganti unsur dirinya menjadi diri dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (37) berikut ini. (37) a. [Ia mengungkapkan] [dirinya tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. b. [Ia mengungkapkan] [*diri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. c. [Ia mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. Kalimat (37) kata dirinya apabila diganti dengan kata diri dan dirinya sendiri adalah (37b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun (37c) berterima dan mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (37b) tidak berterima apabila menjadi subjek pada klausa anak. Oleh karena itu kata diri tidak dapat ditafsirkan sama dengan Ia. Kata dirinya sendiri pada kalimat (37c) berterima dan mengandung refleksif, karena kata dirinya sendiri dapat menjadi subjek pada commit to user 67 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id klausa anak, dan dirinya sendiri dapat ditafsirkan sama dengan Ia. Hal ini berarti, kata dirinya pada data (36) memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya sendiri, namun tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri. Kalimat (37) apabila dites dengan mengganti anteseden Ia dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (37a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (38). (38) a. [*Sayai mengungkapkan] [dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona pertama tunggal) b. [*Andai mengungkapkan] [dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal) c. [Diai mengungkapkan] [dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal) Kalimat (38) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (38a) dan (38b) menjadi tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, tetapi kalimat (38c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (38a) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Saya, tetapi mengacu pada entitas lain. Hal tersebut sama dengan kalimat (38b) kata dirinya bukan mengacu pada Anda tetapi entitas lain, karena dirinya pada kalimat (38a) dan (38b) mengacu pada entitas lain sehingga ditandai dengan indeks subskrip i dengan asteris dan j tanpa asteris. Kalimat (38c) kata dirinya mengacu pada anteseden Dia, dan indeks subskrip i menandai persesuian tersebut. Jadi, kalimat (38) akan mengandung refleksif apabila refleksif dirinya mengacu pada anteseden persona ketiga tunggal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 68 digilib.uns.ac.id Anteseden pada alimat (37b) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat berikut ini. (39) a. [*Saya mengungkapkan] [diri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona pertama tunggal) b. [*Anda mengungkapkan] [diri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal) c. [*Dia mengungkapkan] [diri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal) Kalimat (39) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (39a), (39b), dan (39c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (39a), kata diri tidak tepat apabila menjadi subjek pada klausa anak, karena menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Hal tersebut sama dengan kata diri pada kalimat (39b) dan (39c). Kata tersebut tidak dapat menjadi subjek pada klausa anak. Jadi, kata diri pada kalimat (39a), (39b), dan (39c) merupakan bentuk refleksif yang tidak tepat untuk menduduki fungsi subjek pada klausa anak. Anteseden pada kalimat (37c) antesedennya akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (40) berikut ini. (40) a. [*Saya mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona pertama tunggal) b. [*Anda mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal) c. [Dia mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin oleh penyidik KPK]. (Persona ketiga tunggal) commit to user perpustakaan.uns.ac.id 69 digilib.uns.ac.id Kalimat (40) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (40a) dan (40b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (40c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (40a) tidak terpat apabila mengacu pada subjek Saya (persona kedua tunggal). Kalimat (40b) kata dirinya sendiri juga tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Namun, pada kalimat (40c) kata dirinya sendiri dapat ditafsirkan sama dengan subjek Dia. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (40) dapat menjadi subjek pada klausa anak dan dapat ditafsirkan sama dengan subjek Dia (persona ketiga tunggal). Berdasarkan pengujian di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata dirinya pada data (36) dengan verba mengungkapkan memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya sendiri, namun tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri. Refleksif dirinya pada kalimat (38) anteseden yang awalnya Ia (persona ketiga tunggal) diubah menjadi persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (38a) dan (38b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, akan tetapi kalimat (38c) berterima dan mengandung refleksif. Ini artinya, kata dirinya pada kalimat (38) mengandung refleksif apabila anteseden adalah persona ketiga tunggal. Refleksif diri pada kalimat (39) anteseden diganti menjadi persona pertama, kedua, dan ketiga maka (39a), (39b), dan (39c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Hal ini menunjukkan bahwa kata diri pada kalimat (39) merupakan bentuk refleksif yang tidak berterima apabila menjadi fungsi subjek pada klausa anak. Kata dirinya sendiri pada kalimat (40) anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (40a) dan (40b) tidak berterima dan tidak mengandung commit to user 70 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id refleksif, namun kalimat (40c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya sendiri pada kalimat (40) dapat menjadi subjek pada klausa anak dan menjadi refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri. (41) Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Republika/ 4 Februari 2014/ h.04 (Leisure)) Unsur-unsur pada data (41) dapat dianalisis sebagai berikut. (41) a. Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman Ket. S P O dengan dirinya sendiri. Ket. Data (41) adalah refleksif dengan verba merasa. Verba merasa menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya sendiri sebagai keterangan. Kata dirinya sendiri pada data (41) mengacu pada subjek Fitra. Jadi, data (41) merupakan kalimat yang mengandung refleksif dengan kata dirinya sendiri. Data (41) kata dirinya sendiri akan diganti dengan kata diri dan dirinya untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak. Perhatikan kalimat (42) berikut ini. (42) a. Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. b. *Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan diri. c. Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan commit to user perpustakaan.uns.ac.id 71 digilib.uns.ac.id dirinya. Apabila kata dirinya sendiri pada data (42) diganti dengan kata diri dan dirinya seperti yang terlihat pada kalimat (42) maka kalimat (42b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (42b) memiliki dua penafsiran yaitu refleksif dan bukan refleksif. Kata dirinya pada kalimat (42) penafsiran pertama mengacu pada subjek Fitra, kemudian penafsiran kedua kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Fitra. Jadi, data (41) kata dirinya sendiri memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya. Kalimat (42) subjek yang awalnya Fitra akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut masih mengandung refleksif atau tidak refleksif. Perhatikan kalimat (42a) yang akan diubah menjadi kalimat (43) berikut ini. (43) a. *Berada di antara mereka, Saya merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal) b. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Persona kedua tunggal) c. Berada di antara mereka, Dia merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (43) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (43a) dan (43b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (43c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (43a) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Kalimat (43b ) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (43c) kata dirinya commit to user 72 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id sendiri mengacu pada Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (43c) kata dirinya sendiri mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Subjek kalimat (42b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (44) berikut ini. (44) a. *Berada di antara mereka, Saya merasa kurang nyaman dengan diri. (Persona pertama tunggal) b. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan diri. (Persona kedua tunggal) c. *Berada di antara mereka, Dia merasa kurang nyaman dengan diri. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (44) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (44a), (44b), dan (44c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (44) merubah kalimat tersebut menjadi tidak berterima. Jadi, kalimat (44) tidak termasuk konstruksi refleksif. Subjek kalimat (42c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (45) berikut ini. (45) a. *Berada di antara mereka, Saya merasa kurang nyaman dengan dirinya. (Persona pertama tunggal) b. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan dirinya. (Persona kedua tunggal) c. Berada di antara mereka, Dia merasa kurang nyaman dengan dirinya. (Persona ketiga tunggal) commit to user perpustakaan.uns.ac.id 73 digilib.uns.ac.id Kalimat (45) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (45a) dan (45b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (45c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (45a) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Saya (persona pertama tunggal). Kalimat (45b) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (45c) kata dirinya memiliki dua penafsiran. Pertama, kata dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal. Kedua, kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (45c) kata dirinya kalimatnya mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya sendiri pada data (41) dengan verba merasa memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (43) subjek yang awalnya Fitra diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (43a) dan (43b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (43c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya sendiri pada kalimat (43c) akan mengandung kalimat refleksif apabila unsur refleksif tersebut mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Kalimat (44) kata diri apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (44a), (44b), dan (44c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (44) menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (44) tidak termasuk konstruksi refleksif. Kata dirinya pada kalimat (45) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (45a) dan (45b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (45c) commit to user 74 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya pada kalimat (45) akan mengandung kalimat refleksif apabila unsur refleksif tersebut mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. 2. Verba berSelain verba prefiks {meN-} juga ada prefiks {ber-} yang menghasilkan konstruksi refleksif yang diikuti kata diri. Perhatikan contoh data berikut ini. (46) Pemprov Jatim pun sudah bersiap diri. (MI/ 19 Februari 2014/ h. 23) Unsur-unsur pada data (46) dapat dianalisis sebagai berikut. (46) a. Pemprov Jatim puni sudah bersiap dirii/*j. S P O Data (46) merupakan konstruksi refleksif dengan verba bersiap. Verba bersiap menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri yang berperan sebagai objek. Pada data (46) terjadi hubungan koreferensi antara subjek Pemprov Jatim dengan objek diri. Refleksif diri pada data tersebut merupakan entitas yang sama dengan subjek Pemprov Jatim. Persesesuaian pada kalimat (46) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kalimat (46) adalah kalimat yang mengandung refleksif dengan kata diri. Data (46) kata diri untuk membuktikan apakah memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Hal tersebut akan dibuktikan pada contoh berikut ini. (47) a. Pemprov Jatim pun sudah bersiap diri. commit to userbersiap dirinya. pun sudah b. *Pemprov Jatim 75 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id c. *Pemprov Jatim pun sudah bersiap dirinya sendiri. Pada kalimat (47) di atas kata diri tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Kalimat (47b) dan (47c) tidak berterima dan tidak refleksif. Hal ini berbeda dengan kalimat refleksif yang menggunakan verba prefiks {meN-} di mana refleksif diri dapat saling menggatikan dengan kata dirinya dan dirinya sendiri, walaupun tergantung dengan anteseden yang digunakan. Kalimat (47b) tidak berterima, dan kata dirinya bukan mengacu pada Pemprov Jatim (persona ketiga). Kalimat (47c) juga tidak berterima, dan kata dirinya sendiri bukan mengacu pada Pemprov Jatim (persona ketiga). Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif dengan prefiks {ber-} pada verba bersiap data (46) refleksif diri tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Dalam kalimat yang mengandung refleksif peran anteseden sangat berpengaruh, terutama ketika menggunakan refleksif kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri harus ada koreferensi antara kata-kata tersebut dengan anteseden, serta kalimat harus beterima dan mengandung refleksif. Untuk membuktikan kalimat (47) mengandung refleksif atau tidak, yakni ketika anteseden diganti dengan menggunakan pronomina persona pertama, kedua, dan ketiga. Perhatikan kalimat (47a) yang akan diubah menjadi kalimat (48) berikut ini. (48) a. Saya puni sudah bersiap dirii/*j. (Persona pertama tunggal) b. Anda puni sudah bersiap dirii/*j. (Persona kedua tunggal) c. Diai pun sudah bersiap dirii/*j. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (48) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat tersebut masih berterima dan mengandung refleksif. commit to user 76 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (48a). Refleksif dengan kata diri mengacu pada anteseden Saya persona pertama tunggal. Kalimat (48b) refleksif diri mengacu pada anteseden Anda persona kedua tunggal. Kalimat (48c) refleksif diri mengacu pada anteseden Dia persona ketiga tunggal. Persesuaian pada kalimat (48) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Perhatikan kalimat (49) berikut ini, yaitu anteseden kalimat (47b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. (49) a. *Saya pun sudah bersiap dirinya. (Persona pertama tunggal) b. *Anda pun sudah bersiap dirinya. (Persona kedua tunggal) c. *Dia pun sudah bersiap dirinya. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (49) di atas apabila anteseden adalah pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat tersebut menjadi tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat tersebut tidak berterima karena verba bersiap tidak tepat apabila diikuti dengan kata dirinya, dan juga tidak berterima apabila mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal sehingga kalimat (49) menjadi tidak refleksif. Jadi, kalimat (49) dengan kata dirinya bukan kalimat yang mengandung refleksif. Pada kalimat (47c), anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, ketiga sehingga menjadi kalimat (50) berikut ini. (50) a. * Saya pun sudah bersiap dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal) b. *Anda pun sudah bersiap dirinya sendiri.` (Persona kedua tunggal) c. *Dia pun sudah bersiap dirinya sendiri. (Persona ketiga commit to user 77 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id tunggal) Kalimat (50) apabila anteseden yang digunakan persona pertama, kedua, ketiga tunggal maka kalimat (50a), (50b), dan (50c) menjadi tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (50a) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Hal tersebut sama dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (50b) menjadi tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (50c) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Selain itu, verba bersiap pada kalimat (50) tidak berterima apabila diikuti betuk refleksif dirinya sendiri. Jadi, kalimat (50) dengan kata dirinya sendiri tidak termasuk konstruksi refleksif. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata diri pada data (46) dengan menggunakan prefiks {ber-} verba bersiap tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Apabila kalimat (47a) anteseden menggunakan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal seperti pada kalimat (48), kalimat tersebut masih dapat berterima dan mengandung refleksif. Hal tersebut berbeda dengan kalimat (49) dan (50) apabila anteseden pada kalimat tersebut diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka menjadi tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Hal ini berarti konstruksi refleksif diri dengan menggunakan verba prefiks {ber-} bersiap dapat digunakan pada ketiga jenis persona, sedangkan, refleksif dirinya dan dirinya sendiri dengan menggunakan verba prefiks {ber-} bersiap merupakan kalimat tidak berterima dan tidak refleksif apabila menggunakan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. commit to user 78 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata dirinya dengan verba prefiks {ber-}. (51) Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinya bisa pulih dalam waktu singkat. (Kompas/ 4 Februari 2014/ h. 29) Unsur-unsur pada data (51) dapat dianalisis sebagai berikut ini. (51) a. Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim S Spanyol i berharap dirinyai/*j bisa pulih dalam waktu P O Ket. singkat. Data (51) merupakan refleksif dengan verba berharap. Verba berharap menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur dirinya sebagai objek. Refleksif dirinya pada data (51) mengacu pada subjek Rafael Nadal, karena dirinya dan Rafael Nandal adalah entitas yang sama, maka ditandai dengan indeks subskrip i untuk menunjukkan persesuaian tersebut. Jadi, data (51) merupakan kategori konstruksi refleksif dengan kata dirinya. Data (51) untuk membuktikan kata dirinya memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan pengetesan dengan mengganti kata dirinya menjadi kata diri dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (52) berikut ini. (52) a. Sementara itu, Rafael Nadali yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinyai/*j bisa pulih dalam waktu singkat. commit to user 79 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. *Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim Spanyol berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat. c. Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinya sendiri bisa pulih dalam waktu singkat. Kalimat (52) apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya sendiri maka kalimat (52b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (52c) berterima dan mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (52b) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Rafael Nandal, dan kata diri tidak berterima apabila dengan verba berharap. Refleksif dirinya sendiri pada kalimat (52c) mengacu pada subjek Rafael Nadal sehingga kalimat (52c) termasuk dalam konstruksi refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada data (51) memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya sendiri. Subjek pada kalimat (52) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal guna membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (52a) yang akan diubah menjadi kalimat (53) berikut ini. (53) a. *Sementara itu, sayai yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinya*i/j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona pertama tunggal) b. *Sementara itu, Andai yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinya*i/j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona kedua tunggal) c. Sementara itu, diai yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinyai/*j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona ketiga tunggal) commit to user 80 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (53) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (53a) dan (53b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (53a) dan (53b) mengacu pada entitas lain. Kalimat (53c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (53c) mengacu pada subjek dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (53) mengandung refleksif apabila refleksif dirinya mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Subjek kalimat (52b) akan diubah menjadi persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (54) berikut ini. (54) a. *Sementara itu, saya yang harus mundur dari tim Spanyol berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona pertama tunggal) b. *Sementara itu, Anda yang harus mundur dari tim Spanyol berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona kedua tunggal) c. *Sementara itu, dia yang harus mundur dari tim Spanyol berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (54) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (54a), (54b), dan (54c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Verba berharap pada kalimat (54) tidak berterima apabila disandingkan dengan kata diri. Apabila subjek dari kalimat tersebut diubah, kalimat tersebut tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Jadi, kalimat (54) dengan kata diri bukan kalimat yang mengandung refleksif. commit to user 81 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Subjek kalimat (52c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (55) berikut ini. (55) a. *Sementara itu, saya yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinya sendiri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona pertama tunggal) b. *Sementara itu, Anda yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinya sendiri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona kedua tunggal) c. Sementara itu, diai yang harus mundur dari tim Spanyol berharap dirinya sendirii/*j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (55) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (55a) dan (55b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (55c) berterima karena mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (55a) tidak berterima apabila mengacu pada subjek saya (persona pertama tunggal). Hal ini sama dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (55b) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kata dirinya sendiri pada kalimat (55c) mengacu pada subjek dia (persona ketiga tunggal). Persesuaian pada kalimat (55c) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kalimat (55) akan mengandung refleksif apabila bentuk refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya data (51) dengan verba berharap terbukti memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya sendiri, namun tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri. Kata commit to user 82 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dirinya pada kalimat (53) yang subjek awalnya Rafael Nadal diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (53a) dan (53b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (53c) berterima karena mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada kalimat (53), akan mengandung refleksif apabila subjek adalah persona ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat (54) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (54a), (54b), dan (54c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Artinya, kata diri pada kalimat (54) tidak mengandung refleksif apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Selain itu, kata diri pada kalimat (55) tidak berterima apabila disandingkan dengan verba berharap. Kata dirinya sendiri pada kalimat (55) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (55a) dan (55b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun (55c) berterima karena mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya sendiri pada data (55) akan mengandung kalimat refleksif apabila subjek adalah persona ketiga tunggal. Berikut ini data yang menujukkan refleksif dengan kata dirinya. (56) SBY mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Republika/ 28 Februari 2014/ h.10) Unsur-unsur pada data (56) dapat dianalisis sebagai berikut. (56) a. SBY mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA S P Ket. dapat mengemban pendidikan di dunia militer. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 83 digilib.uns.ac.id Data (56) merupakan refleksif dengan verba beruntung. Verba beruntung menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur dirinya sebagai keterangan. Meskipun kata dirinya merupakan fungsi keterangan, tetapi data tersebut mengandung refleksif. Refleksif dirinya pada data (56) mengacu pada subjek SBY. Jadi, kalimat (56) merupakan kalimat yang mengandung refleksif, yakni refleksif dengan kata dirinya. Kata dirinya pada data (56) untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan pengujian dengan mengganti unsur dirinya menjadi diri dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (56) berikut ini. (57) a. SBY mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. b. *SBY mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. c. *SBY mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. Kalimat (57) apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya sendiri maka kalimat (57b) dan (57c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (57b) tidak berterima karena kata diri tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya, sehingga kalimat menjadi tidak berterima. Kata dirinya sendiri pada kalimat (57c) mengandung makna berbeda dengan makna pada kalimat (57a). Kata dirinya sendiri pada kalimat (57c) dapat mengacu pada subjek SBY, namun kalimat tersebut memiliki makna dirinya sendiri (SBY) sajalah yang tamat dari SMA. Jadi, meskipun kalimat (57c) refleksif, tapi makna commit to user 84 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id yg dihasilkan berbeda dengan (57a). Sehingga, kalimat (57c) tidak berterima. Jadi, kata dirinya pada data (56) tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. Subjek pada kalimat (57) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk mengetahui apakah mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (57a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (58) berikut ini. (58) a. *Saya mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona pertama tunggal) b. *Anda mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona kedua tunggal) c. Dia mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (58) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (58a) dan (58b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (58c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (58a) bukan mengacu pada Saya namun pada entitas lain. Hal ini sama dengan kata dirinya pada kalimat (58b) mengacu pada entitas lain selain Anda, sedangkan kata dirinya pada kalimat (58c) mengacu pada Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, (58c) termasuk konstruksi refleksif. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 85 digilib.uns.ac.id Perhatikan kalimat (57b) yang akan diubah menjadi kalimat (59) berikut ini. (59) a. *Saya mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona pertama tunggal) b. *Anda mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona kedua tunggal) c. *Dia mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (59) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (59a), (59b), dan (59c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (59) menjadi kalimat tidak berterima. Namun, apabila setelah kata diri mengulang bentuk subjek, maka kalimat (59) tersebut dapat berterima. Contoh, Saya mengaku beruntung ketika diri saya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. Jadi, kalimat (59) tidak termasuk kalimat yang mengandung refleksif. Perhatikan kalimat (57c) yang akan diubah menjadi kalimat (60) berikut ini. (60) a. *Saya mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona pertama tunggal) b. *Anda mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA commit to user perpustakaan.uns.ac.id 86 digilib.uns.ac.id dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona kedua tunggal) c. Dia mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (60) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (60a) dan (60b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (60c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (60a) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (Persona pertama tunggal). Hal ini sama dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (60b) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda(Persona kedua tunggal). Kata dirinya sendiri pada kalimat (60c) mengacu pada subjek Dia (Persona ketiga tunggal). Sehingga, kalimat (60c) termasuk konstruksi refleksif. Berdasarkan tes di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya pada data (56) dengan verba beruntung tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. Kata dirinya pada kalimat (58) subjek awal adalah SBY kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (58a) dan (58b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (58c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada kalimat (58) akan mengandung refleksif apabila subjek adalah persona ketiga tunggal. Kemudian, kata diri pada kalimat (59) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (59a), (59b), dan (59c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Artinya, kata diri pada kalimat (59) merubah kalimat tersebut menjadi tidak berterima dan tidak commit to user 87 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (60) apabila subjek diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (60a) dan (54b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, tetapi kalimat (60c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya sendiri pada kalimat (60) berterima dan mengandung refleksif apabila subjek adalah persona ketiga tunggal. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif koreferensial tak langsung. (61) Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Kompas/ 8 April 2014/ h. 15) Unsur-unsur pada data (61) dapat dianalisis sebagai berikut. (61) a. Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya sendiri. S P Ket. Data (61) adalah refleksif dengan verba tidak berdaulat. Verba tidak berdaulat menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya sendiri sebagai keterangan. Data (61) kata dirinya sendiri mengacu pada subjek Para pemimpin. Jadi, kalimat (61) adalah kalimat yang mengandung refleksif dengan kata dirinya sendiri. Kata dirinya sendiri pada data (61) akan diganti dengan kata diri dan dirinya untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak. Perhatikan kalimat (62) berikut ini. (62) a. Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya sendiri. b. *Para pemimpin tidak berdaulat atas diri. c. Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya. Kalimat (62) apabila kata dirinya sendiri diganti dengan kata diri dan to dan usertidak mengandung refleksif, tetapi dirinya maka kalimat (62b) tidak commit berterima 88 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kalimat (62c) berterima dan mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (62b) merubah kalimat tersebut menjadi tidak berterima. Kalimat (62c), kata dirinya mengacu pada subjek Para pemimpin. Jadi, kata dirinya sendiri pada data (62) memilki distribusi yang sama dengan kata dirinya. Subjek kalimat (62) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (62a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (63) berikut ini. (63) a. *Saya tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal) b. *Anda tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Persona kedua tunggal) c. Dia tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (63) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (63a) dan (63b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (63c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (63a) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Hal ini sama dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (63b) tidak dapat mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kata dirinya sendiri pada kalimat (63c) mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (63c) kalimatnya mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. commit to user 89 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Subjek kalimat (62b) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (64) berikut ini. (64) a. *Saya tidak berdaulat atas diri. (Persona pertama tunggal) b. *Anda tidak berdaulat atas diri. (Persona kedua tunggal) c. *Dia tidak berdaulat atas diri. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (64) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (64a), (64b), dan (64b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (64) menjadi kalimat tidak berterima. Jadi, kalimat (64) bukan termasuk kalimat yang mengandung refleksif. Subjek pada kalimat (62c) akan diganti denga persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (65) berikut ini. (65) a. *Saya tidak berdaulat atas dirinya. (Persona pertama tunggal) b. *Anda tidak berdaulat atas dirinya. (Persona kedua tunggal) c. Dia tidak berdaulat atas dirinya. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (65) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (65a) dan (65b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, tetapi kalimat (65c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (65a) mengacu pada entitas lain selain subjek Saya (persona pertama tunggal). Kata dirinya pada kalimat (65b) mengacu pada entitas lain selain Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (65) kata dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (65) dengan kata dirinya akan mengandung kalimat refleksif apabila unsur refleksif dirinya mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 90 digilib.uns.ac.id Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya sendiri pada data (61) dengan verba tidak berdaulat memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (63) subjek yang awalnya Para pemimpin diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (63a) dan (63b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (63c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya sendiri pada kalimat (63) mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya sendiri mengacu pada persona ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat (64) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (64a), (64b), dan (64b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (64) menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (64) tidak termasuk kalimat yang mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (65) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (65a) dan (65b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, tetapi kalimat (65c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada kalimat (65) mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya mengacu pada subjek ketiga tunggal. 3. Verba Zero (Ø) Berikut ini data yang menunjukkan refeleksif dengan verba dasar unjuk yang diikuti refleksif diri. (66) Lewat konser nanti, Erros seakan ingin unjuk diri. (MI/ 8 Februari 2014/ h. 28) Unsur-unsur pada data (66) dapat dianalisis sebagai berikut. commit to user 91 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (66) a. Lewat konser nanti, Errosi seakan ingin unjuk dirii/*j. K S P O Data (66) memperlihatkan konstruksi refleksif dengan verba unjuk. Verba unjuk menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri sebagai objek. Pada data (66) terjadi koreferensi langsung antara bentuk refleksif diri sebagai objek dengan Erros sebagai subjek. Refleksif diri dan Erros merupakan entitas yang sama. Persesuian pada data (66) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Data (66) kata diri untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan uji coba. Kata diri pada data (66) diganti dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (67) berikut ini. (67) a. Lewat konser nanti, Errosi seakan ingin unjuk dirii/*j. b. *Lewat konser nanti, Erros seakan ingin unjuk dirinya. c. *Lewat konser nanti, Erros seakan ingin unjuk dirinya sendiri. Data (67) apabila kata diri diganti dengan kata dirinya dan dirinya sendiri seperti pada kalimat (67) di atas, maka kalimat (67b) dan (67c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (67a) refleksif diri mengacu pada Erros (persona ketiga tunggal), dan unjuk diri pada kalimat (67a) memiliki makna menujukkan kemampuan. Kalimat (67b) kata dirinya menjadikan kalimat tersebut tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, karena verba unjuk tidak tepat apabila diikuti dengan kata dirinya. Kalimat (67c) refleksif dirinya sendiri tidak berterima karena dilihat dari segi makna yakni Erros ingin unjuk dirinya sendiri. Berdasarkan uji coba tersebut membuktikan bahwa refleksif diri pada data (66) commit to user 92 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan verba dasar unjuk tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Anteseden kalimat (67) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut refleksif atau tidak refleksif. Perhatikan kalimat (67a) yang akan diubah menjadi kalimat (68) berikut ini. (68) a. Lewat konser nanti, saya seakan ingin unjuk diri. (persona pertama tunggal) b. Lewat konser nanti, Anda seakan ingin unjuk diri. (persona kedua tunggal) c. Lewat konser nanti, dia seakan ingin unjuk diri. (persona ketiga tunggal) Kalimat (68) di atas apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat tersebut masih berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (68a) refleksif diri mengacu pada subjek saya (persona pertama tunggal). Kalimat (68b), refleksif diri mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (68c), refleksif diri mengacu pada subjek dia (persona ketiga tunggal), sehingga kalimat (68) dikategorikan sebagai konstruksi refleksif. Refleksif diri dengan verba dasar unjuk pada kalimat (68) mengandung refleksif apabila anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (69) berikut ini, yakni anteseden kalimat (67b) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat mengandung refleksif atau tidak. (69) a. *Lewat konser nanti, saya seakan ingin unjuk dirinya. (Persona pertama tunggal) commit to user 93 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. *Lewat konser nanti, Anda seakan ingin unjuk dirinya. (Persona kedua tunggal) c. *Lewat konser nanti, dia seakan ingin unjuk dirinya. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (69) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (69a), (69b), dan (69c) kalimat tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (69) menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (69) dengan kata dirinya tidak termasuk konstruksi refleksif. Anteseden kalimat (67c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal seperti yang terlihat pada contoh (70) berikut ini. (70) a. *Lewat konser nanti, saya seakan ingin unjuk dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal) b. *Lewat konser nanti, Anda seakan ingin unjuk dirinya sendiri. (Persona kedua tunggal) c. *Lewat konser nanti, dia seakan ingin unjuk dirinya sendiri. (Persona ketiga tunggal) Apabila anteseden kalimat (70) adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (70a), (70b), dan (70c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (70) tidak beterima apabila disandingkan dengan verba unjuk. Jadi, kalimat (70) dengan kata dirinya tidak termasuk konstruksi refleksif. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata diri pada data (66) dengan menggunakan verba dasar unjuk tidak memiliki commit to user 94 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Pada kalimat (68) refleksif diri dengan verba dasar unjuk apabila anteseden awal adalah Eross (persona ketiga tunggal) kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal, maka kalimat (68) masih dapat berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, refleksif diri pada kalimat (68) merupakan bentuk refleksif yang dapat mengacu pada anteseden baik persona pertama, kedua, maupun ketiga. Kalimat (69) refleksif dirinya dengan verba dasar unjuk apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal, maka kalimat (69) tidak berterima dan mengandung refleksif. Hal tersebut menjelaskan bahwa refleksif dirinya dengan verba dasar unjuk pada kalimat (69) bukan konstruksi refleksif. Hal tersebut sama dengan kalimat (70) refleksif dirinya sendiri dengan verba dasar unjuk tidak mengandung kalimat refleksif. 4. Verba terBerikut ini data yang menujukkan refleksif dirinya dengan verba prefiks {ter-}. (71) Rukmini terperanjat dirinya dilamar Durna. (MI/ 27 April 2014/ h. 08) Unsur-unsur pada data (71) dapat dianalisis sebagai berikut. (71) a. [Rukminii terperanjat] [dirinyai/*j dilamar Durna]. S P S P O Data (71) adalah konstruksi refleksif dengan verba terperajat. Verba terperajat menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya. Kata dirinya menempati fungsi sebagai subjek pada klausa anak. Kata commit to userdengan subjek Rukmini. Menurut dirinya pada data (71) dapat ditafsirkan sama 95 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek (dalam ranah klausa yang sama). Apabila diperhatikan, kata dirinya dapat ditafsirkan sama dengan subjek Rukmini, namun subjek Rukmini merupakan subjek pada klausa induk, seharusnya anafora diri memiliki anteseden dalam ranah klausa anak. Hal tersebut melanggar aturan condition A. Jadi, data (71) anafora dirinya tidak sesuai dengan aturan condition A, namun anafora dirinya dapat ditafsirkan sama dengan subjek Rukmini (dapat dikatakan kalimat mengandung refleksif). Berikut ini untuk membuktikan kata dirinya pada data (71) memiliki distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri maka akan dilakukan uji coba dengan mengganti unsur dirinya menjadi diri dan dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (72) berikut ini. (72) a. [Rukminii terperanjat] [dirinyai/*j dilamar Durna]. b. [Rukmini terperanjat] [*diri dilamar Durna]. c. [Rukmini terperanjat] [*dirinya sendiri dilamar Durna]. Data (72) apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya seperti yang terlihat pada kalimat (72) maka kalimat (72b) dan (72c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (72b) tidak berterima apabila menjadi subjek pada klausa anak, sedangkan kata dirinya sendiri pada kalimat (72c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif karena kata dirinya sendiri apabila menjadi subjek pada klausa anak kalimatnya menjadi tidak berterima, sehingga kata dirinya pada data (72) tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. commit to user 96 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Subjek kalimat (72) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga untuk membuktikan kalimatnya mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (72a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (73) berikut ini. (73) a. [*Saya terperanjat] [dirinya dilamar Durna]. (Persona pertama tunggal) b. [*Anda terperanjat] [dirinya dilamar Durna]. (Persona kedua tunggal) c. [Dia terperanjat] [dirinya dilamar Durna]. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (73) apabila subjek pada kalimat tersebut adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (73a) dan (73b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (73c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (73a) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Kalimat (73b) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal), kata dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Anda. Kalimat (73c) kata dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal), sehingga kalimat (73c) termasuk konstruksi refleksif. Subjek kalimat (72b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (74) berikut ini. (74) a. [*Saya terperanjat] [diri dilamar Durna]. (Persona pertama tunggal) b. [*Anda terperanjat] [diri dilamar Durna]. (Persona kedua tunggal) commit to user perpustakaan.uns.ac.id 97 digilib.uns.ac.id c. [*Dia terperanjat] [diri dilamar Durna]. (Persona ketiga tunggal) Kalimat (74) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (74a), (74b), dan (74c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Bentuk diri tidak berterima apabila menjadi subjek pada klausa anak, serta bentuk diri tersebut tidak mengandung refleksif. Jadi, kalimat (79) bukan termasuk konstruksi refleksif. Kalimat (72c) apabila subjek kalimat tersebut diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal, maka kalimatnya akan menjadi seperti kalimat (75) berikut ini. (75) a. [*Saya terperanjat] [dirinya sendiri dilamar Durna]. b.[ *Anda terperanjat] [dirinya sendiri dilamar Durna]. c. [*Dia terperanjat] [dirinya sendiri dilamar Durna]. Kalimat (75) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (75a), (75b), dan (75c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (75) tidak berterima apabila menjadi subjek pada klausa anak, sehingga kalimat (75) bukan kategori konstruksi refleksif. Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya pada data (71) dengan verba terperajat tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri. Kata dirinya pada kalimat (73) yang subjek awalnya Rukmini kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (73a) dan (73b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (73c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya pada kalimat (73) mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek commit to user 98 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id persona ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat (74) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (74a), (74b), dan (74c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Oleh karena itu, kata diri pada (74) bukan termasuk konstruksi refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (75) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (75a), (75b), dan (75c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, sehingga kalimat (75) bukan termasuk konstruksi refleksif. Uji coba di atas membuktikan bahwa bentuk refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri pada kalimat bahasa Indonesia tidak sepenuhnya memiliki distribusi yang sama. Dikatakan tidak sepenuhnya memiliki distribusi yang sama karena pada kalimat tertentu unsur refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri dapat saling menggantikan. Pada kalimat bahasa Indonesia, memiliki distribusi yang sama atau tidak ditentukan dari verba dan anteseden. Dalam kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif, verba merupakan central, karena tidak semua verba dapat diikuti dengan unsur refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri. Sesuai data yang ditemukan dalam bahasa Indonesia, berikut ini beberapa contoh verba yang dapat diikuti dan tidak dapat diikuti dengan unsur refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri, yaitu: verba prefiks meN- verba mengoreksi (diri, dirinya, dan dirinya sendiri), verba menarik (diri, dirinya), verba mengajukan(diri, dirinya, dan dirinya sendiri), verba membatah (dirinya), verba mengakui (dirinya, diri, dan dirinya sendiri), verba mengobati ( diri, dirinya, dan dirinya sendiri), verba mengungkapkan ( dirinya, dirinya sendiri), verba merasa (dirinya, dirinya sendiri); verba prefiks ber- pada verba bersiap (diri), verba berharap (dirinya, dirinya sendiri), verba beruntung (dirinya), verba tidak commit to user 99 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id berdaulat (dirinya, dirinya sendiri); verba Ø pada verba unjuk (diri); dan verba prefiks ter- pada verba terperajat (dirinya). Dalam kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif dengan kata diri, yakni unsur refleksif diri harus mengacu pada anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga (baik tunggal maupun jamak). Kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif dengan kata dirinya dan dirinya sendiri, unsur refleksif tersebut harus mengacu pada anteseden persona ketiga (tunggal, jamak). commit to user 100 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id B. Refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri sebagai anafor Kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri akan dikelompokkan ke dalam anafor. Anafora adalah jenis nomina yang terikat dalam kategori pengikatan atau penafsiran nomina yang terikat oleh antesedennya dalam hal persona, gender, dan jumlah (Sawardi, 2008:245). Konsep c-command juga diperlukan untuk menganalisis data yang mengandung refleksif. Konsep c-command (dalam Muadz, 1994:14-15), suatu konsep yang menggambarkan hubungan struktural tertentu dari antara satu node dengan yang lainnya. Konsep c-command ini nantinya akan sangat penting dalam menjelaskan hubungan anaforis antar nomina. Berikut ini refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri yang akan dicoba dikelompokkan ke dalam anafor dilihat dari perspektif teori pengikatan. 1. Refleksif dengan kata diri Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri. (76) Karena itu, kejaksaan harus memperbaiki diri. (Republika/ 20 Februari 2014/ h.09) Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S NP VP NP N V N Kejaksaan harus memperbaiki diri commit to user 101 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (76) adalah refleksif kata diri dengan verba memperbaiki. Kalimat tersebut mengandung refleksif karena kehadiran kata diri sebagai objek, dan kata diri memiliki anteseden yaitu kejaksaan (S) yang juga berfungsi sebagai subjek. Kalimat (76) anafora diri yang menguasai adalah subjek kejaksaaan, dan penguasanya adalah memperbaiki. Pada kalimat (76) anteseden kejaksaan memerintah diri. kejaksaan (NP subjek) men-c-command diri (NP objek), karena NP subjek membawahi NP objek. Kalimat (76) pengikatnya (binder) adalah kejaksaan (persona ketiga tunggal), dan bentuk terikatnya (bindee) diri. Menurut aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek. Anafora diri pada kalimat (76) memiliki anteseden dalam ranah subjek yakni kejaksaan. Oleh karena itu, kalimat (76) sudah sesuai dengan aturan condition A. Jadi, kata diri pada kalimat (76) dapat dikategorikan sebagai anafora. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri. (77) Fernando Llorenta dan kawan-kawan dapat menghibur diri dengan berjuang meraih trofi Liga Eropa. (Republika/ 20 Februari 2014/ h.12) Perhatikan diagaram pohon berikut ini. IP=S NP N VP Fernando Llorenta V NP dan kawan-kawan dapat menghibur diri dengan berjuang meraih trofi Liga Eropa commit to user 102 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (77) adalah refleksif kata diri dengan verba menghibur. Kalimat (77) menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran kata diri yang berfungsi sebagai objek, dan kata diri tersebut memiliki anteseden Fernando Llorenta dan kawan-kawan (S) yang berfungsi sebagai subjek. Kata diri pada kalimat (77) merupakan entitas yang sama dengan anteseden Fernando Llorenta dan kawankawan. Anafora diri pada kalimat (77) yang menguasai adalah subjek Fernando Llorenta dan kawan-kawan, penguasanya adalah menghibur, dan anteseden Fernando Llorenta dan kawan-kawan memerintah diri. Fernando Llorenta dan kawan-kawan (NP subjek) men-c-command diri (NP objek), karena NP objek dibawahi langsung oleh NP subjek. Kalimat (77) pengikatnya adalah Fernando Llorenta dan kawan-kawan (persona ketiga, jamak, maskulin), serta bentuk terikatnya adalah diri. Kata diri pada kalimat (77) sudah sesuai dengan condition A, karena anafora diri memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni Fernando Llorenta dan kawan-kawan. Sehingga, kata diri pada kalimat (77) dapat dikategorikan sebagai anafora. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri. (78) Saat menstruasi tiba, Ade Anggita Devi lebih memilih berdiam diri. (Republika/ 18 Maret 2014/ h.07 (Leisure) Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S NP VP N NP V Ade N Anggita Devi lebih memilih berdiam commit diri to user 103 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (78) adalah refleksif dengan verba berdiam. Kalimat (78) menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran kata diri yang berfungsi sebagai objek. Pada kalimat (78), kata diri memiliki anteseden yakni Ade Anggita Devi (S) yang berfungsi sebagai subjek. Kalimat (78) kata diri yang menguasai adalah subjek Ade Anggita Devi, penguasanya adalah berdiam, dan anteseden Ade Anggita Devi memerintah diri. Ade Anggita Devi men-command diri (NP objek), karena NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (78) pengikatnya adalah Ade Anggita Devi (persona ketiga, tunggal, femenin), dan bentuk terikatnya adalah diri. Dalam teori pengikatan, menurut aturan condition A, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek. Anafora diri pada kalimat (78) memiliki anteseden Ade Anggita Devi yakni sebagai subjek. Oleh karena itu, anafora diri pada kalimat (78) sudah sesuai dengan aturan condition A. Jadi, kalimat (78) kata diri merupakan kategori anafora karena dapat ditafsirkan sama dengan antesedennya dalam hal persona, gender, dan jumlah. Perhatikan data berikut ini yang menunjukkan refleksif dengan kata diri. (79) Edo menduga, Feby akan melarikan diri. (Kompas/ 4 Februari 2014/ h. 25) Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S NP VP N V Feby akan melarikan NP N diri commit to user 104 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (79) merupakan refleksif kata diri dengan verba melarikan. Kalimat tersebut mengandung refleksif karena kehadiran kata diri yang berfungsi sebagai objek. Pada kalimat (79), Feby merupakan anteseden dari kata diri, dan dapat ditafsirkan sama dengan kata diri. Kalimat (79) anafora diri yang menguasai adalah subjek Feby, penguasanya yakni melarikan, serta anteseden Feby memerintah anafora diri. Feby (NP subjek) men-c-command diri (NP objek), karena NP subjek membawahi NP objek. Kalimat (79) pengikatnya adalah Feby (persona ketiga, tunggal, feminin), dan bentuk terikatnya diri. Anafora diri sudah sesuai dengan condition A, karena memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni Feby. Jadi, kata diri pada kalimat (79) merupakan kategori anafora. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri. (80) Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Kompas/ 17 Februari 2014/ h. 16) Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S NP VP N V NP memberanikan N Dia diri pindah ke Palangkaraya pada 2001 Kalimat (80) merupakan refleksif kata diri dengan verba memberanikan. Kalimat (80) menghasilkan konstruksi refleksif karena terdapat kata diri yang berfungsi sebagai objek. Kata diri pada kalimat (80) merupakan entitas yang sama commit to user 105 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan anteseden Dia yang berfungsi sebagai subjek. Kalimat (80) kata diri yang menguasai adalah subjek Dia, penguasanya yaitu memberanikan, dan anteseden Dia memeritah kata diri. Dia (NP subjek) men-c-command diri (NP objek), karena NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (80) pengikatnya adalah Dia (persona ketiga, tunggal, femenin/maskulin), serta bentuk terikatnya yakni diri. Kata diri pada kalimat (80) sesuai dengan condition A dalam teori pengikatan, karena anafora diri memiliki anteseden di dalam ranah subjek yaitu Dia. Jadi, kalimat (80) kata diri merupakan kategori anafora. Berdasarkan penjelasan di atas membuktikan bahwa kata diri pada kalimat (76), (77), (78), (79), dan (80) merupakan kategori anafora karena kata tersebut dapat ditafsirkan sama dengan antesedennya dalam hal persona, gender, dan jumlah. Sesuai dengan data yang ditemukan, kata diri yang terdapat pada kalimat bahasa Indonesia selalu mengandung refleksif. Kata diri tersebut selalu terikat dengan anteseden, serta merupakan bentuk anafora netral yang dapat mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga. 2. Refleksif dengan kata dirinya Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya. (81) Syafri membantah dirinya telah mengedarkan sabu. (MI/ 17 Februari 2014/ h. 14) commit to user 106 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S VP NP NP N V Syafri N membantah dirinya telah mengedarkan sabu Kalimat (81) merupakan refleksif dengan verba membatah. Kalimat (81) mengandung refleksif karena terdapat bentuk refleksif dirinya sebagai objek. Pada kalimat (81), Syafri adalah anteseden dari kata dirinya. Kalimat (81) kata dirinya yang menguasai adalah subjek Syafri, penguasanya yakni membantah, serta anteseden Syafri memerintah kata dirinya. Syafri (NP subjek) men-c-command dirinya (NP objek), karena NP objek dibawahi langsung oleh NP subjek. Kalimat (81) pengikatnya adalah Syafri (persona ketiga, tunggal, maskulin), serta bentuk terikatnya yakni dirinya. Jadi, kalimat (81) kata dirinya apabila ditafsirkan sama dengan antesedennya dalam hal persona, jumlah, dan gender maka kata dirinya pada kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai anafora. Selain itu, anafora dirinya memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni Syafri. Sehingga, kata dirinya pada kalimat (81) dapat dikategorikan sebagai anafora karena sudah sudah sesuai dengan condition A di dalam teori pengikatan. Perhatikan data berikut ini yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya. commit to user 107 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (82) Bradley menunjukkan dirinya sebagai pemain yang sangat penting bagi tim AS dalam laga tersebut. (Kompas/ 4 April 2014/ h. 31) Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S NP VP N V NP Bradley N menunjukkan dirinya sebagai pemain yang sangat penting bagi tim AS dalam laga tersebut Kalimat (82) adalah refleksif dengan verba menunjukkan. Kalimat (82) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sebagai objek. Kalimat (82), Bradley adalah anteseden dari kata dirinya. Kalimat (82) kata dirinya yang menguasai adalah subjek Bradley, penguasanya adalah menunjukkan, dan anteseden Bradley memerintah kata dirinya. Bradley (NP subjek) men-c-command dirinya (NP objek), karena NP objek dibawahi NP subjek. Kalimat (82) pengikatnya adalah Bradley (persona ketiga, tunggal, maskulin), serta bentuk terikatnya adalah dirinya. Karena kata dirinya pada kalimat (82) memiliki anteseden di dalam ranah subjek yaitu Bradley. Maka, kata dirinya pada kalimat (82) dapat dikategorikan sebagai anafora. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya. (83) Dengan nada tegas, Jokowi mengatakan dirinya bukan pribadi yang mau diatur-atur demi kepentingan orang lain. (Republika/ 8 April 2014/ h.c) commit to user 108 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S VP NP V NP N mengatakan N bukan pribadi yang mau diatur-atur demi kepentingan orang lain Jokowi dirinya Kalimat (83) merupakan refleksif dengan verba mengatakan. Kalimat (83) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya yang berfungsi sebagai objek. Pada kalimat (83), Jokowi adalah anteseden dari kata dirinya. Kata dirinya pada data (83) yang menguasai adalah subjek Jokowi, penguasanya adalah mengatakan, dan anteseden Jokowi memerintah kata dirinya. Jokowi (NP subjek) men-c-command dirinya (NP objek), karena NP subjek membawahi langsung NP objek. Kalimat (83) pengikatnya adalah Jokowi (persona ketiga, tunggal, maskulin), dan bentuk terikatnya yakni dirinya. Kata dirinya pada kalimat (83) sudah sesuai dengan condition A, yaitu anafora dirinya memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni Jokowi. Jadi, kata dirinya pada kalimat (83) merupakan kategori anafora apabila dijelaskan menggunakan teori pengikatan. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya. (84) Raja dangdut Rhoma Irama menganggap dirinya masih sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa. (MI/ 16 April 2014/ h. 04) commit to user 109 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S NP VP N Raja dangdut Rhoma Irama V NP N menganggap dirinya masih sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa Kalimat (84) adalah refleksif dengan verba menganggap. Kalimat (84) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sebagai objek. Kalimat (84), kata dirinya mengacu pada entitas yang sama dengan anteseden Raja dangdut Rhoma Irama. Selanjutnya, kata dirinya pada kalimat (84) yang menguasai adalah subjek Raja dangdut Rhoma Irama, penguasanya adalah menganggap, dan anteseden Raja dangdut Rhoma Irama memerintah kata dirinya. Raja dangdut Rhoma Irama NP subjek men-c-command dirinya NP objek, karena NP subjek membawahi NP objek. Kalimat (84) pengikatnya adalah Raja dangdut Rhoma Irama (persona ketiga, tunggal, maskulin), serta bentuk terikatnya yaitu dirinya. Anafora dirinya pada kalimat (84) sudah sesuai dengan condition A, yakni anafora dirinya memiliki anteseden Raja dangdut Rhoma Irama yang menempati fungsi subjek. Jadi, kata dirinya pada kalimat (84) merupakan kategori anafora. Data sebelumnya merupakan contoh data kata dirinya yang menempati fungsi objek, berikut ini contoh data kata dirinya yang menempati fungsi keterangan. Perhatikan kalimat (85) berikut commit to ini. user 110 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (85) Ia bertanya pada dirinya untuk apa ia dilahirkan dan apa tujuan hidupnya. (Republika/ 20 April 2014/ h.24) Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S VP NP N Ia V pada dirinya untuk apa ia dilahirkan dan apa tujuan hidupnya bertanya Kalimat (85) adalah refleksif dengan verba bertanya. Kalimat (85) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya yang berfungsi sebagai keterangan. Pada kalimat (85), Ia adalah anteseden dari kata dirinya. Kata dirinya pada kalimat (85) yang menguasai yakni subjek Ia, penguasanya adalah bertanya, dan anteseden Ia memerintah dirinya. Ia (NP subjek) men-c-command dirinya (NP objek), karena NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (85) pengikatnya adalah Ia (persona ketiga, tunggal, maskulin/feminin), serta bentuk terikatnya yaitu dirinya. Meskipun kata dirinya menempati posisi sebagai keterangan, namun kata dirinya memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni Ia. Jadi, kata dirinya pada kalimat (85) merupakan kategori anafora karena sudah sesuai dengan condition A dalam teori pengikatan. Kata dirinya selain dapat berdiri sebagai anafor, dapat juga berdiri sebagai nomina bebas seperti pada kalimat (86) berikut ini. (86) Dirinya pun tak mengeluh saat jadi pemain pengganti dan hanya bermain beberapa menit pada setiap laga. (Kompas/ 12 Februari 2014/ h. 31) commit to user 111 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Perhatikan diagaram pohon berikut ini. IP=S VP NP V N saat jadi pemain pengganti Dirinya pun tak mengeluh dan hanya bermain beberapa menit pada setiap laga Pada kalimat (86) bentuk yang sama dirinya dapat berdiri sebagai pronomina yang tidak terikat dalam kategori pengikatan. Kata dirinya pada data (86) menduduki subjek gramatikal. Sehingga, kata dirinya pada data (86) bukan kategori anafor karena kata tersebut tidak dapat ditafsirkan sama dengan anteseden dikarenakan tidak memiliki anteseden. Selain itu, kata dirinya pada kalimat (86) bukan kalimat yang mengandung refleksif karena kata dirinya merupakan subjek gramatikal dan tidak memiliki acuan. Berikut ini adalah contoh data refleksif kata dirinya yang tidak terikat dalam kategori pengikatan. Perhatikan data (87) berikut ini. (87) Menurut Pele, Maradona mencintai dirinya. (MI/ 8 Februari 2014/ h. 16) Perhatikan persesuaian yang ditandai dengan indeks subskrip berikut ini. (87) a. Menurut Pelei, Maradona mencintai dirinyai/*j. commit to user 112 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S VP Menurut Pele NP V NP N mencintai N Maradona dirinya Kalimat (87) adalah refleksif dengan verba mencintai. Kalimat (87) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya yang berfungsi sebagai objek. Pada data (87), kata dirinya mengacu pada Pele bukan pada Maradona. Kata dirinya pada data (87) apabila mengacu pada anteseden Maradona maka kata dirinya termasuk dalam kategori anafora karena kata dirinya harus terikat dalam kategori yang menguasainya yakni pada klausa yang sama. Namun, karena kata dirinya pada kalimat (87) mengacu pada Pele maka dirinya pada kalimat tersebut bukan kategori anafora, melainkan nomina yang bebas dan tidak terikat dalam kategori pengikatan. Berdasarkan penjelasan di atas membuktikan bahwa kata dirinya di samping berfungsi sebagai anafor dapat juga berdiri sebagai nomina bebas yang tidak terikat dalam kategori pengikatan. Anafora dengan kata dirinya dapat dilihat pada data (81), (82), (83), (84), dan (85). Sedangkan, kata dirinya tanpa pengikatan dilihat pada data (86) dan (87). Kata dirinya yang terdapat pada kalimat bahasa Indonesia tidak selalu menjadikan kalimat tersebut mengandung refleksif, karena bentuk dirinya dapat berdiri sebagai subjek, sehingga menjadikan commit to user 113 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kalimat tidak refleksif. Syarat kalimat bahasa Indonesia mengandung refleksif dengan kata dirinya adalah unsur refleksif dirinya memiliki anteseden dan unsur refleksif dirinya dapat ditafsirkan sama dengan anteseden, serta unsur refleksif dirinya mengacu pada persona ketiga. Kata dirinya yang termasuk kategori anafora adalah kata dirinya yang memiliki anteseden di dalam ranah klausa yang sama. 3. Refleksif dengan kata dirinya sendiri Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri. (88) Tapi, bangsa inilah yang telah mengkhianati dirinya sendiri. (MI/ 27 April 2014/ h. 08) Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S NP VP N V bangsa inilah NP yang telah mengkhianati dirinya sendiri Kalimat (88) adalah refleksif dengan verba mengkhianati. Kalimat (88) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri sebagai objek. Pada kalimat (88), bangsa adalah anteseden dari kata dirinya sendiri. Kata dirinya sendiri pada kalimat (88) yang menguasai adalah subjek bangsa, penguasanya yaitu mengkhianati, serta anteseden bangsa memerintah dirinya commit to userdirinya sendiri (NP objek), karena sendiri. bangsa (NP subjek) men-c-command 114 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (88) pengikatnya adalah bangsa (persona ketiga tunggal), dan bentuk terikatnya adalah dirinya sendiri. Menurut aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora dirinya sendiri harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek. Anafora dirinya sendiri pada kalimat (88) sudah sesuai dengan condition A, karena anfora dirinya sendiri memiliki anteseden bangsa yang menempati fungsi subjek. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (88) dapat dikategorikan sebagai anafora. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri. (89) Seperti itu cara ia menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. Perhatikan diagram pohon berikut ini. IP=S FN VP Seperti itu FN N cara ia V menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain Kalimat (89) adalah refleksif dengan verba menghargai. Kalimat (89) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri yang berfungsi sebagai objek. Kalimat (89), Ia merupakan anteseden dari kata dirinya sendiri. Kata dirinya sendiri pada kalimat (89) yang menguasai adalah subjek Ia, penguasanya yaitu menghargai, dan anteseden Ia memerintah dirinya sendiri. Ia (NP subjek) men-c-command dirinya sendiri (NP objek), karena NP subjek commit to user perpustakaan.uns.ac.id 115 digilib.uns.ac.id membawahi NP objek. Kalimat (89) pengikatnya adalah Ia (persona ketiga, tunggal, feminin/maskulin), serta bentuk terikatnya adalah dirinya sendiri. Sehingga, kata dirinya sendiri pada kalimat (89) sudah sesuai dengan condition A dan dapat dikategorikan sebagai anafora. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri. Namun, kata dirinya sendiri pada kalimat (90) berikut ini menempat posisi sebagai keterangan. (90) Jokowi mengatakan, ide pembuatan game tersebut berasal dari dirinya sendiri. (Republika/ 14 April 2014/ h.05) Perhatikan persesuaian yang ditandai dengan indeks subskrip berikut ini. (90) a. Jokowii mengatakan, ide pembuatan game tersebut berasal dari dirinya sendirii/*j. Kalimat (90) merupakan refleksif dengan verba berasal. Kalimat (90) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri yang menempati fungsi sebagai keterangan. Pada kalimat (90), kata dirinya sendiri mengacu pada subjek Jokowi, dan persesuaian ditandai dengan indeks subskrip i seperti terlihat pada kalimat (90a). Kalimat (90) kata dirinya sendiri memang berkoindeks dengan Jokowi, tetapi Jokowi berada di luar kategori yang menguasai dirinya sendiri. Artinya, kata dirinya sendiri pada kalimat (90) bebas dalam kategori yang menguasainya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (90) tidak sesuai dengan condition A dalam teori pengikatan, yakni kata dirinya sendiri tidak memiliki anteseden dalam ranah subjek di dalam kluasa anak. Sehingga, kata dirinya sendiri pada kalimat (90) bukan termasuk kategori anafora karena kata dalamtokategori dirinya sendiri tersebut tidak terikat commit user yang menguasainya. 116 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Berdasarkan penjelasan di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya sendiri ada yang tergolong sebagai anafor dan bukan anafor. Kata dirinya sendiri yang tergolong sebagai anafor dapat dilihat pada kalimat (88) dan (89). Sementara, kata dirinya sendiri yang bukan anafor karena menyerupai pronomina dapat dilihat pada kalimat (90). Pada kalimat (90), meskipun kalimatnya mengandung refleksif, tetapi kata dirinya sendiri tidak terikat dalam kategori yang menguasainya. commit to user 117 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id C. Refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri dari perspektif teori pengikatan Berikut ini kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri akan dianalisis menggunakan perspektif teori pengikatan. Kalimat yang mengandung refleksif dalam bahasa Indonesia akan dicoba dibuktikan apakah memperhatikan persona, gender, dan jumlah. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri. (91) Sebaiknya, AS menahan diri untuk mencampuri urusan internal Hong Kong. (Republika/ 8 April 2014/ h.15) (92) Ia mengungkapkan dirinya tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (MI/ 4 Februari 2014/ h. 02) (93) Seperti itu cara ia menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Republika/ 18 Maret 2014/ h.04 (Leisure)) Persesuaian pada data (91), (92), dan (93) akan ditandai dengan indeks subskrip i. Perhatikan persesuaian pada kalimat-kalimat berikut ini. (91) a. Sebaiknya, ASi menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong Kong. (92) a. Iai mengungkapkan dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (93) a. Seperti itu cara iai menghargai dirinya sendirii/*j sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 118 digilib.uns.ac.id Kalimat (91) merupakan refleksif dengan verba menahan. Kalimat (91) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif diri yang menempati fungsi sebagai objek. Pada kalimat (91), subjek AS adalah anteseden dari kata diri. Kata diri dengan AS merupakan entitas yang sama. Indeks i pada kata diri yang tanpa asteris menunjukkan diri dapat ditafsirkan sama dengan AS. Kata diri pada kalimat (91) yang menguasai adalah anteseden AS, penguasanya yaitu menahan, dan anteseden AS memerintah diri. Kalimat (91) pengikatnya (binder) adalah AS (persona ketiga tunggal), serta bentuk terikatnya (bindee) yaitu diri. Menurut condition A, anafora diri harus memiliki anteseden di dalam ranah S. Kata diri pada kalimat (91) memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni AS. Oleh karena itu, kalimat (91) sesuai dengan teori pengikatan. Kalimat (92) adalah refleksif dengan verba mengungkapkan. Kalimat (92) mengandung refleksif karena terdapat unsur dirinya yang menempati fungsi objek. Pada kalimat (92), kata dirinya dapat ditafsirkan sama dengan anteseden Ia, dan persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Selanjutnya, kata diri pada kalimat (92) yang menguasai adalah subjek Ia, penguasanya yaitu mengungkapkan, dan anteseden Ia memerintah dirinya. Kalimat (92) pengikatnya yakni Ia (persona ketiga, tunggal, feminin/maskulin), serta bentuk terikatnya adalah dirinya. Dalam teori pengikatan menurut aturan condition A, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah S. Apabila diperhatikan, kalimat (92) anafora dirinya mengacu pada anteseden Ia yang menempati fungsi subjek. Oleh karena itu, anafora dirinnya pada kalimat (92) sesuai dengan condition A. Sehingga, kata dirinya pada kalimat (92) termasuk commit to user kategori anafora sesuai dengan teori pengikatan. perpustakaan.uns.ac.id 119 digilib.uns.ac.id Kalimat (93) adalah refleksif dengan verba menghargai. Kalimat (93) mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri yang menempati fungsi sebagai objek. Pada kalimat (93), kata dirinya sendiri dapat ditafsirkan sama dengan anteseden Ia yang berfungsi sebagai subjek. Kata dirinya sendiri pada kalimat (93) yang menguasai adalah verba menghargai, dan anteseden Ia memerintah dirinya sendiri. Kalimat (93) pengikatnya adalah Ia (persona ketiga, tunggal, feminin/maskulin), dan bentuk terikatnya adalah dirinya sendiri. Kalimat (93) anafora dirinya sendiri sesuai dengan aturan condition A, karena anafora dirinya sendiri pada kalimat tersebut memiliki anteseden dalam ranah subjek yaitu Ia. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (93) sesuai dengan condition A, dan termasuk ke dalam kategori anafora apabila dijelaskan dengan teori pengikatan. Dalam refleksif bahasa Indonesia syarat persona sangat diperhatikan. Pada kalimat (91), kata diri mengacu pada AS (persona ketiga tunggal). Apabila anteseden AS pada kalimat (91) diganti dengan persona pertama dan kedua untuk membuktikan kalimatnya masih mengandung refleksif atau tidak, serta terikat syarat persona atau tidak. Perhatikan kalimat berikut ini. (91) b. Sebaiknya, Sayai menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong Kong. (Persona pertama tunggal) c. Sebaiknya, Andai menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong Kong. (Persona kedua tunggal) Apabila anteseden yang awalnya AS diganti dengan persona pertama dan user kedua, maka kalimat (91b) dancommit (91c) toberterima dan mengandung refleksif. 120 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (91b), kata diri mengacu pada anteseden persona pertama Saya. Kata diri pada kalimat (91c) mengacu pada persona kedua Anda. Hal tersebut membuktikan bahwa unsur refleksif diri merupakan bentuk netral, karena refleksif diri dapat mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat berikut ini, yakni anteseden Ia pada kalimat (92) akan diganti dengan persona pertama dan kedua untuk membuktikan kalimatnya mengandung refleksif atau tidak, serta membuktikan bentuk refleksif dirinya terikat persona atau tidak. (92) b. *Sayai mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (Persona pertama tunggal) c. *Andai mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (Persona kedua tunggal) Apabila anteseden Ia pada kalimat (92) diganti dengan persona pertama dan kedua, maka kalimat (92b) dan (92c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Pada kalimat (92b), kata dirinya bukan mengacu pada persona pertama Saya, namun mengacu pada entitas lain. Indeks subskrip i dengan asteris menandai ketidaksesuaian tersebut, dan indeks subskrip j menandai bahwa Saya dan dirinya merupakan entitas yang berbeda. Kalimat (92c), kata dirinya bukan mengacu pada persona kedua Anda, namun mengacu pada entitas lain. Indeks i dengan asteris menandai ketidaksesuaian tersebut, dan indeks subskrip j tanpa asteris menunjukkan bahwa dirinya dengan Anda merupakan etitas yang berbeda. Jadi, bentuk refleksif dirinya hanya dapat mengacu pada person ketiga tunggal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 121 digilib.uns.ac.id Anteseden Ia pada kalimat (93) akan diganti dengan persona pertama dan kedua untuk membuktikan kalimatnya mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat berikut ini. (93) b. *Seperti itu cara sayai menghargai dirinya sendiri*i/j sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Persona pertama tunggal) c. *Seperti itu cara Andai menghargai dirinya sendiri*i/j sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Persona kedua tunggal) Pada kalimat (93), apabila anteseden yang awalnya Ia diganti dengan persona pertama dan kedua, maka kalimat (93b) dan (93c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Pada kalimat (93b), kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Begitu pula dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (93c) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Jadi, refleksif dirinya sendiri pada kalimat (93) hanya dapat mengacu pada persona ketiga tunggal. Berdasarkan uraian di atas membuktikan bahwa bentuk refleksif dirinya dan dirinya sendiri merupakan bentuk refleksif yang terikat oleh persona, sementara bentuk refleksif diri merupakan bentuk netral. Refleksif dirinya dan dirinya sendiri merupakan bentuk yang terikat pada persona, lantas bagaimana dengan bentuk seperti dirimu dan diriku? Apakah memiliki perilaku yang sama? Perhatikan contoh berikut ini. (94) a. Diai tidak memperhatikan diriku*i/j. b. Diai tidak memperhatikan dirimu*i/j. commit to sendiri user c. Diai tidak memperhatikan dirinya i/*j. 122 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kalimat (94a) dan (94b) adalah kalimat yang tidak mengandung refleksif. Kalimat (94a), kata diriku (-ku adalah persona pertama tunggal) bukan mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal) namun mengacu pada entitas lain. Kata diriku tidak terikat oleh syarat persona, bentuk –ku dan Dia adalah persona yang tidak sama. Pada kalimat (94b), kata dirimu (-mu persona kedua tunggal) bukan mengacu pada Dia (persona ketiga tunggal). Berbeda dengan kalimat (94c), kata dirinya sendiri (-nya persona ketiga tunggal) mengacu pada anteseden Dia (persona ketiga tunggal). Oleh karena itu, kalimat (94c) merupakan kalimat yang mengandung refleksif, karena penafsiran unsur refleksif dirinya sendiri sesuai dengan syarat persona, yakni refleksif dirinya sendiri yang merupakan persona ketiga tunggal memiliki anteseden Dia yang merupakan persona ketiga tunggal. Jadi, kata diriku dan dirimu tidak terikat oleh syarat persona serta kalimat yang dihasilkan menjadi tidak refleksif. Refleksif bahasa Indonesia juga memperhatikan syarat jumlah. Untuk membuktikan hal tersebut, maka akan dilakukan uji coba dengan memperhatikan syarat jumlah berupa tunggal dan jamak. Perhatikan kalimat berikut ini. (91) d. Sebaiknya, kamii menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong Kong. (Persona pertama jamak) e. Sebaiknya, kaliani menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong Kong. (Persona kedua jamak) f. Sebaiknya, merekai menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong Kong. (Persona ketiga jamak) commit to user perpustakaan.uns.ac.id 123 digilib.uns.ac.id Apabila anteseden AS diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak, maka kalmat (91d), (91e), dan (91f) berterima dan mengandung refleksif. Pada kalimat (91d), kata diri mengacu pada anteseden kami (persona pertama jamak). Kata diri pada kalimat (91e) mengacu pada anteseden kalian (persona kedua jamak). Kalimat (91f), kata diri mengacu pada anteseden mereka (persona ketiga jamak). Jadi, kata diri dapat mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga baik jamak maupun tunggal. Anteseden Ia pada kalimat (92) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan syarat jumlah berpengaruh atau tidak, serta kalimatnya masih mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat berikut ini. (92) d. *Kamii mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (Persona pertama jamak) e. *Kaliani mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (Persona kedua jamak) f. Merekai mengungkapkan dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (Persona ketiga jamak) Apabila anteseden Ia pada kalimat (92) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (92d) dan (92e) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (92f) berterima dan mengandung refleksif. Pada kalimat (92e), kata dirinya bukan mengacu pada kami (persona pertama jamak) yakni mengacu pada entitas lain. Begitu juga dengan kalimat commit to user (92f), kata dirinya mengacu pada entitas lain selain kalian (persona kedua jamak). perpustakaan.uns.ac.id 124 digilib.uns.ac.id Sedangkan pada kalimat (92f), kata dirinya mengacu pada anteseden mereka (persona ketiga jamak). Jadi, bentuk refleksif dirinya hanya dapat mengacu pada anteseden persona ketiga tunggal dan persona ketiga jamak. Berikut ini anteseden Ia pada kalimat (93) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan kalimatnya mengandung refleksif atau tidak, serta membuktikan refleksif dengan kata dirinya sendiri memperhatikan syarat jumlah atau tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini. (93) d. *Seperti itu cara kami menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Persona pertama jamak) e. *Seperti itu cara kalian menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Persona kedua jamak) f. Seperti itu cara merekai menghargai dirinya sendirii/*j sehingga bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Persona ketiga jamak) Pada kalimat (93), anteseden yang awalnya Ia diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (93d) dan (93e) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (93d), kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek kami (persona pertama jamak). Kata dirinya sendiri pada kalimat (93e) tidak berterima apabila mengacu pada kalian (persona pertama jamak). Sementara kalimat (93f) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (93g) mengacu pada mereka (persona ketiga jamak). Jadi, refleksif dirinya sendiri merupakan unsur refleksif yang terikat persona, dan bentuk refleksif tersebut hanya dapat mengacu pada persona commit to user ketiga tunggal dan jamak. perpustakaan.uns.ac.id 125 digilib.uns.ac.id Refleksif bahasa Indonesia akan dibuktikan memperhatikan syarat gender atau tidak. Di dalam tataran kosa kata bahasa Indonesia terdapat fenomena perbedaan gender, seperti: dewa-dewi, putera-puteri, mahasiswa-mahasiswi,dan siswa-siswi. Sementara ditataran gramatikal fenomena tersebut tidak ditemukan. Perhatikan kalimat berikut ini. (92) g. Iai mengungkapkan dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. Pada kalimat (92g), refleksif dirinya (-nya adalah persona ketiga tunggal, gender maskulin/feminin) mengacu pada anteseden Ia (persona ketiga tunggal, gender maskulin/feminin). Anteseden Ia dan refleksif dirinya dapat ditafsirkan gender maskulin maupun fenimin, karena di dalam bahasa Indonesia hal tersebut tidak dibedakan. Jadi, kalimat (92g) membuktikan bahwa penafsiran dirinya dengan anteseden dalam tataran gramatikal tidak membedakan gender, atau dapat dikatakan kategori persona yang umum, artinya dapat ditafsirkan sebagai gender maskulin ataupun femenin. Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri. (95) Militer Filipina mempersiapkan diri dari kemungkinan serangan balasan kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (MI/ 4 Februari 2014/ h. 21) (96) Syafri membantah dirinya telah mengedarkan sabu. (MI/ 17 Februari 2014/ h. 14) (97) Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Republika/ 4 Februari 2014/ h.04 (Leisure)) Persesuian pada data (95), (96), dan (97) akan ditandai dengan indeks subskrip i. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 126 digilib.uns.ac.id (95) a. Militer Filipinai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (96) a. Syafrii membantah dirinyai/*j telah mengedarkan sabu. (97) a. Berada di antara mereka, Fitrai merasa kurang nyaman dengan dirinya sendirii/*j. Kalimat (95) merupakan refleksif dengan verba mempersipakan. Kalimat (95) menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri yang menempati fungsi objek. Pada kalimat (95), Militer Filipina adalah anteseden dari kata diri. Subskrip i tanpa asteris pada kalimat (95a) menunjukkan persesuain antara bentuk diri dengan subjek Militer Filipina. Kata diri pada kalimat (95) yang menguasai adalah anteseden Militer Filipina, penguasanya yakni verba mempersiapkan, serta anteseden Militer Filipina memerintah diri. Kalimat (95) pengikatnya adalah Militer Filipina (persona ketiga tunggal), dan bentuk terikatnya yaitu diri. Dalam teori pengikatan condition A anafora diri harus memiliki anteseden di dalam ranah S. Apabila diperhatikan, kalimat (95) sudah sesuai dengan condition tersebut, yakni kata diri mengacu pada anteseden Militer Filipina yang menempati fungsi subjek. Jadi, kata diri pada kalimat (95) sudah sesuai dengan aturan condition A dalam teori pengikatan. Oleh karena itu, kata diri pada kalimat (95) tergolong sebagai anafora. Kalimat (96) adalah refleksif dengan verba membantah. Kalimat (96) menghasilkan kosntruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya sebagai objek. Syafri adalah anteseden dari kata dirinya. Pada kalimat (96), kata commitanteseden to user Syafri yang menempati fungsi dirinya dapat ditafsirkan sama dengan perpustakaan.uns.ac.id 127 digilib.uns.ac.id sebagai subjek, dan persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Kata dirinya pada kalimat (96) yang menguasai adalah subjek Syafri, penguasanya yakni verba membantah, dan anteseden Syafri memerintah dirinya. Kalimat (96) pengikatnya adalah Syafri (persona ketiga, tunggal, maskulin), dan bentuk terikatnya adalah dirinya. Menurut aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora harus memiliki anteseden dalam ranah S. Apabila diperhatikan, kalimat (96) anafora dirinya mengacu pada anteseden Syafri yang menempati fungsi subjek. Ini artinya, kata dirinya pada kalimat (96) sesuai dengan aturan condition A dalam teori pengikatan. Jadi, kata dirinya pada kalimat (96) termasuk kategori anafor. Kalimat (97) merupakan refleksif dengan verba merasa. Kalimat (97) menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya sendiri yang menempati fungsi sebagai keterangan. Fitra adalah anteseden dari kata dirinya sendiri. Pada kalimat (97), kata dirinya sendiri dapat ditafsirkan sama dengan anteseden Fitra yang berfungsi sebagai subjek, dan persesuaian ditandai dengan subskrip i tanpa asteris. Kata dirinya sendiri pada kalimat (97) yang menguasai adalah subjek Fitra, penguasanya adalah verba merasa, dan anteseden Fitra memerintah dirinya sendiri. Kalimat (97) pengikatnya adalah Fitra (persona ketiga, tunggal, feminin), dan bentuk terikatnya adalah dirinya sendiri. Menurut condition A, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek. Apabila diperhatikan, anafora dirinya sendiri pada kalimat (97) memiliki anteseden dalam ranah subjek. Jadi, anafora dirinya sendiri pada kalimat (97) sesuai dengan aturan condition A. Sehingga, kata dirinya sendiri pada kalimat (97) merupakan kategori commit to user anafora sesuai dengan teori pengikatan. 128 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dalam refleksif bahasa Indonesia sangat memperhatikan syarat persona. Berikut ini akan dibuktikan kalimat (95), (96), dan (97) memperhatikan syarat persona atau tidak. Kalimat (95), kata diri mengacu pada anteseden Militer Filipina (persona ketiga tunggal). Anteseden yang awalnya Militer Filipina kemudian diganti dengan persona pertama dan persona kedua untuk membuktikan kalimatnya mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat berikut ini. (95) b. Sayai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (Persona pertama tunggal) c. Andai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (Persona kedua tunggal) Pada kalimat (95), anteseden yang awalnya Militer Filipina diganti dengan persona pertama dan persona kedua tunggal maka kalimat (95b) dan (95c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (95b), kata diri mengacu pada anteseden Saya (persona pertama tunggal), dan persesuaian pada kalimat tersebut ditandai dengan indeks subskrip i. Kata diri pada kalimat (95c) mengacu pada anteseden Anda (persona kedua tunggal), dan persesuaian ditandai dengan indeks subskrip i. Jadi, refleksif diri dapat mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Pada kalimat (96) anteseden yang awalnya Syafri akan diganti dengan persona pertama dan persona kedua tunggal untuk membuktikan kalimatnya commit to user 129 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id megandung refleksif, serta terikat syarat persona atau tidak. Perhatikan kalimatkalimat berikut ini. (96) b. *Sayai membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona pertama tunggal) c. *Andai membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona kedua tunggal) Pada kalimat (96), apabila anteseden Syafri diganti dengan persona pertama dan persona kedua tunggal maka kalimat (96b) dan (96c) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif. Kalimat (96b), kata dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Saya (persona pertama tunggal). Kata dirinya pada kalimat (96c) bukan mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal) namun mengacu pada entitas lain. Jadi, refleksif dirinya pada kalimat (96) hanya dapat mengacu pada persona ketiga tunggal. Hal tersebut berarti, unsur refleksif dirinya terikat pada persona ketiga. Anteseden Fitra pada kalimat (97) akan diganti dengan persona pertama dan persona kedua tunggal untuk membuntikan bentuk refleksif dirinya sendiri terikat persona atau tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini. (97) b. *Berada di antara mereka, saya merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. c. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. commit to user 130 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Pada kalimat (97), apabila anteseden Fitra diganti dengan persona pertama dan persona kedua tunggal maka kalimat (97b) dan (97c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (97b), kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Begitu pula dengan kalimat (97c), kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Jadi, unsur refleksif dirinya sendiri pada kalimat (97) hanya terikat pada persona ketiga tunggal. Berdasarkan uraian di atas terbukti bahwa unsur refleksif diri merupakan bentuk netral yang dapat mengacu pada ketiga persona (pertama, kedua, dan ketiga). Sementara, untuk refleksif dirinya dan dirinya sendiri terikat persona ketiga. Refleksif bahasa Indonesia juga mengenal syarat jumlah. Perhatikan kalimat (95), (96), dan (97) yang akan diuji coba dengan mengganti anteseden dari masing-masing kalimat tersebut menjadi persona jamak. Pada kalimat (94), anteseden Militer Filipina diganti persona dengan persona jamak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini. (95) d. Kamii mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (Persona pertama jamak) e. Kaliani mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (Persona kedua jamak) commit to user perpustakaan.uns.ac.id 131 digilib.uns.ac.id f. Merekai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (Persona ketiga jamak) Kalimat (95), apabila anteseden Militer Filipina (persona ketiga tunggal) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (95d), (95e), dan (95f) kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (95d), kata diri mengacu pada anteseden Kami (persona pertama jamak). Kata diri pada kalimat (95e) mengacu anteseden Kalian (persona kedua jamak). Kalimat (95f), kata diri mengacu pada anteseden Mereka (persona ketiga jamak). Jadi, refleksif diri pada kalimat (95) dapat mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga baik tunggal maupun jamak. Anteseden Syafri pada kalimat (96) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan refleksif bahasa Indonesia mengenal syarat jumlah atau tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini. (96) d. *Kamii membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona pertama jamak) e. *Kaliani membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona kedua jamak) f. Merekai membantah dirinyai/*j telah mengedarkan sabu. (Persona ketiga jamak) Pada kalimat (96), apabila anteseden yang awalnya Syafri diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (96d) dan (96e) tidak commit to user 132 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id berterima karena kalimatnya tidak mengandung refleksif. Sedangkan kalimat (96f) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (96d), kata dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Kami (persona pertama jamak), karena mengacu pada entitas lain maka ditandai dengan indeks subskrip j tanpa asteris dan indeks i dengan asteris. Begitu juga dengan kalimat (96e), kata dirinya bukan mengacu pada subjek Kalian (persona kedua jamak) namun mengacu pada entitas lain, karena mengacu pada entitas lain oleh karena itu ditandai dengan indeks subskrip j tanpa asteris. Sementara, kata dirinya pada kalimat (96f) mengacu pada subjek Mereka (persona ketiga jamak). Anteseden Mereka dan dirinya dapat ditafsirkan sama, dan persesuaian ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kata dirinya pada kalimat (96) merupakan unsur refleksif yang mengacu dan terikat pada persona ketiga baik tunggal maupun jamak. Berikut ini anteseden Fitra pada kalimat (97) akan diganti dengan anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan syarat jumlah pada kalimat tersebut, serta kalimatnya masih mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini. (97) d. *Berada di antara mereka, kami merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Persona pertama jamak) e. *Berada di antara mereka, kalian merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Persona kedua jamak) f. Berada di antara mereka, mereka merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. (Persona ketiga jamak) commit to user perpustakaan.uns.ac.id 133 digilib.uns.ac.id Pada kalimat (97), apabila anteseden Fitra diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (97d) dan (97e) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, akan tetapi kalimat (97f) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (97d), kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Kami (persona pertama jamak). Kata dirinya sendiri pada kalimat (97e) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Kalian (persona kedua jamak). Sementara, kata dirinya sendiri pada kalimat (97f) mengacu pada subjek Mereka (persona ketiga jamak). Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (97) merupakan unsur refleksif yang mengacu dan terikat oleh persona ketiga ketiga tunggal maupun jamak. Berdasarkan uraian di atas terbukti bahwa refleksif bahasa Indonesia memperhatikan syarat jumlah. Bentuk refleksif diri mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga baik tunggal maupun jamak. Sementara bentuk refleksif dirinya dan dirinya sendiri mengacu pada persona ketiga tunggal dan jamak. Refleksif bahasa Indonesia untuk syarat gender tidak dibedakan, terutama dalam tataran gramatikal. Perhatikan kalimat berikut ini. (96) g. Syafrii membantah dirinyai/*j telah mengedarkan sabu. Pada kalimat (96g), kata dirinya (-nya adalah persona ketiga, tunggal, maskulin/femenin) mengacu pada anteseden Syafri (persona ketiga, tunggal, maskulin). Pada kalimat tersebut terlihat jelas bahwa masalah gender tidak dibedakan atau tidak begitu diperhatikan, artinya penafsiran bersifat netral yakni commitataupun to user femenin. dapat digunakan untuk gender maskulin