BAB IV ANALISIS A. Distribusi Kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS
A. Distribusi Kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri
Refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri dalam kalimat
bahasa Indonesia akan dibuktikan memiliki kesamaan distribusi atau tidak. Katakata tersebut diuji cobakan dapat saling menggantikan atau tidak apabila dalam
konteks kalimat yang sama. Kalimat yang mengandung refleksif dengan kata diri,
dirinya, dan dirinya sendiri akan dikategorikan berdasarkan verba pembentuknya
karena verba sangat berpengaruh terhadap betuk refleksif yang digunakan. Berikut
ini data-data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya
sendiri.
1. Verba meNPerhatikan data (1) berikut ini, yakni data yang menunjukkan refleksif
dengan kata diri.
(1) Seharusnya para pejabat itu mengoreksi diri. (MI/ 17 Februari 2014/
h. 26)
Unsur-unsur pada data (1) dapat dianalisis sebagai berikut.
(1) a. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirii/*j.
S
P
O
Data (1) memperlihatkan konstruksi refleksif dengan verba mengoreksi.
Verba mengoreksi menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur
refleksif sebagai objek. Bentuk refleksif tersebut adalah bentuk diri. Pada data (1)
terjadi hubungan koreferensi antara anteseden para pejabat itu sebagai subjek
dengan bentuk refleksif diri sebagai objek. Persesuaian pada data (1) ditandai
dengan indeks subskrip i. Subjekcommit
para pejabat
to user itu dan objek diri pada data (1)
35
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengacu pada entitas yang sama sehingga data tersebut dikategorikan sebagai
konstruksi refleksif.
Data (1) kata diri untuk membuktikan apakah memiliki distribusi yang
sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri degan melaukan uji coba
menggunakan terknik ganti. Berikut ini data (1) yang akan dianalisis dengan
menggunakan teknik ganti.
(2) a. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirii/*j.
b. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirinyai/j.
c. Seharusnya para pejabat itui mengoreksi dirinya sendirii/*j.
Kalimat (2) apabila dilakukan uji coba menggunakan teknik ganti dengan
mengganti unsur diri menjadi dirinya dan dirinya sendiri, maka kalimat (2a) dan
(2c) masih berterima sedangkan (2b) memiliki dua penafsiran. Kalimat (2b),
dirinya dapat mengacu pada para pejabat itu (persona ketiga jamak) maupun
entitas lain. Oleh karena itu, para pejabat itu pada kalimat (2b) diberi indeks
subskrip i dan j, keduanya tidak diberi asteris berarti penafsiran keduanya dapat
diberlakukan. Kalimat (2a) dan (2c) berterima karena diri pada (2a) mengacu pada
para pejabat itu (persona ketiga jamak), dan dirinya sendiri pada (2c) mengacu
pada para pejabat itu (persona ketiga jamak) sehingga kalimat (2a), (2b), dan (2c)
merupakan kalimat berterima dan mengandung refleksif.
Kalimat (2c) lebih tepat jika dibandingkan dengan kalimat (2b). Kata
sendiri pada kalimat (2c) mempertegas bahwa refleksif
mengacu pada para
pejabat itu, sedangkan kata dirinya pada kalimat (2b) mengandung dua
penafsiran, yakni refleksif dan bukan refleksif.
commit to user
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan uji coba di atas, maka dapat diketahui bahwa bentuk diri pada
data (1) memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri.
Pada data (1) diri mempunyai distribusi yang sama dengan dirinya dan dirinya
sendiri. Akan tetapi, tidak semua situasi kalimat dapat diungkapkan dengan
refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri, atau dapat dikatakan tidak sepenuhnya
memiliki distribusi yang sama, tergantung konteks kalimatnya. Peran anteseden di
dalam sebuah kalimat sangat berpengaruh. Misal, apabila anteseden dari kalimat
(2a), (2b), dan (2c) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal
apakah kalimatnya masih mengandung refleksif? Perhatikan contoh berikut ini.
(3) a. Seharusnya sayai mengoreksi dirii/*j. (Persona pertama tunggal)
b. Seharusnya Andai mengoreksi dirii/*j. (Persona kedua tunggal)
c. Seharusnya diai mengoreksi dirii/*j. (Persona ketiga tunggal)
Pada kalimat (3) di atas apabila anteseden adalah persona pertama, kedua,
dan ketiga tunggal maka kalimatnya masih dapat berterima dan mengandung
refleksif. Kalimat (3a) kata diri merupakan entitas yang sama dengan saya
(persona pertama tunggal). Selanjutnya, kalimat (3b) kata diri mengacu pada
entitas yang sama dengan Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (3c) kata diri
merupakan entitas yang sama dengan dia (persona ketiga tunggal). Persesuaian
pada masing-masing kalimat tersebut ditandai dengan indeks subskrip i tanpa
asteris. Kemudian, perhatikan contoh (4) berikut ini.
(4) a. *Seharusnya sayai mengoreksi dirinya*i/j. (Persona pertama
tunggal)
b. *Seharusnya Andai mengoreksi dirinya*i/j. (Persona kedua
tunggal)
commit to user
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Seharusnya diai mengoreksi dirinyai/*j. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (4) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, ketiga
tunggal maka kalimat (4a) dan (4b) menjadi tidak refleksif. Sedangkan, kalimat
(4c) berterima karena mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (4c)
mengacu pada entitas yang sama dengan dia (persona ketiga tunggal), dan
persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subksrip i tanpa asteris. Kemudian,
kata dirinya pada kalimat (4a) dan (4b) bukan mengacu pada anteseden saya dan
anda namun mengacu entintas lain, dan hal tersebut ditandai dengan indeks i
dengan asteris dan j tanpa asteris. Selanjutnya, perhatikan contoh (5) berikut ini.
(5) a. *Seharusnya saya mengoreksi dirinya sendiri. (Persona pertama
tunggal)
b. *Seharusnya Anda mengoreksi dirinya sendiri. (Persona kedua
tunggal)
c. Seharusnya diai mengoreksi dirinya sendirii/*j. (Persona ketiga
tunggal)
Anteseden kalimat (5) adalah persona pertama, kedua, ketiga tunggal
maka kalimat (5a) dan (5b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif.
Namun, kalimat (5c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri
pada kalimat (5a) dan (5b) tidak tepat apabila mengacu pada subjek saya (persona
pertama tunggal) dan Anda (persona kedua tunggal). Kemudian, kalimat (5c) kata
dirinya sendiri mengacu pada entitas yang sama dengan dia (persona ketiga
tunggal). Jadi, kalimat (5) mengandung refleksif apabila kata dirinya sendiri
mengacu pada subjek persona ketiga tunggal.
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji coba di atas tadi membuktikan bahwa refleksif dengan kata diri tidak
sepenuhnya memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya
sendiri, tergantung verba dan anteseden. Pada refleksif data (1) dengan verba
prefiks {meN-} mengoreksi apabila menggunakan anteseden pronomina persona
ketiga jamak kalimatnya masih dapat berterima dan mengandung refleksif.
Kemudian, kalimat (3) refleksif dengan kata diri apabila anteseden adalah persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal kalimatnya masih dapat berterima dan
mengandung refleksif. Itu artinya, bentuk refleksif dengan kata diri merupakan
bentuk netral yang dapat digunakan dalam ketiga jenis persona. Selanjutnya,
kalimat (4) dengan kata dirinya tidak tepat apabila menggunakan anteseden
persona pertama dan kedua, yakni kalimatnya menjadi tidak refleksif karena
mengacu pada entitas lain. Kemudian, kalimat (5) dengan kata dirinya sendiri jika
anteseden persona pertama dan kedua kalimatnya menjadi tidak berterima dan
tidak refleksif. Hal ini membuktikan bahwa bentuk dirinya dan dirinya sendiri
mengandung refleksif apabila anteseden merupakan persona ketiga.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata diri dengan verba prefiks
{meN-}.
(6) Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik diri total dari
desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan Rankos.
(Kompas/ 18 Maret 2014/ h. 10)
Unsur-unsur pada data (6) akan dianalisis sebagai berikut.
(6) a. Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik diri total
S
P
O
dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Ket. tempat
commit to user
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rankos.
Data (6) adalah konstruksi refleksif dengan verba menarik. Verba menarik
menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri sebagai
objek. Pada data (6) refleksif diri merupakan entitas yang sama dengan subjek
Para milisi. Karena merupakan entitas yang sama, maka data (6) termasuk
konstruksi refleksif.
Data (6) kata diri untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau
tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan uji coba
dengan mengganti unsur diri menjadi dirinya dan dirinya sendiri. Perhatikan
kalimat berikut ini.
(7)
a. Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik diri total
dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Rankos.
b. Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik dirinya
total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita,
dan Rankos.
c. *Sumber militer itu menyebutkan, para milisi menarik dirinya
sendiri total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab,
Fleita, dan Rankos.
Data (7) apabila kata diri diganti dengan dirinya dan dirinya sendiri maka
kalimat (7a) dan (7b) beterima dan mengandung refleksif, namun kalimat (7c)
kalimatnya tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (7a) refleksif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
41
digilib.uns.ac.id
diri mengacu pada subjek para milisi. Kalimat (7b) refleksif dirinya mengacu
pada subjek para milisi.
Anteseden kalimat (7a) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga. Perhatikan kalimat berikut ini.
(8)
a. Sumber militer itu menyebutkan, saya menarik diri total dari
desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Rankos. (Persona pertama tunggal)
b. Sumber militer itu menyebutkan, Anda menarik diri total dari
desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Rankos. (Persona kedua tunggal)
c. Sumber militer itu menyebutkan, dia menarik diri total dari
desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Rankos.(Persona ketiga tunggal)
Kalimat (8) apabila anteseden dari kalimat tersebut adalah persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (8a), (8b), dan (8c) berterima
dan mengandung refleksif. Kalimat (8a) refleksif diri mengacu pada anteseden
saya. Kalimat (8b) refleksif diri mengacu pada anteseden Anda. Kalimat (8c)
refleksif diri mengacu pada anteseden dia.
Anteseden kalimat (7b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau tidak.
Perhatikan kalimat berikut ini.
(9)
a. *Sumber militer itu menyebutkan, saya menarik dirinya total
dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Rankos. (Persona pertama tunggal)
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. *Sumber militer itu menyebutkan, Anda menarik dirinya total
dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Rankos. (Persona kedua tunggal)
c. Sumber militer itu menyebutkan, dia menarik dirinya total dari
desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita, dan
Rankos. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (9) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (9a) dan (9b) tidak berterima karena tidak mengandung
refleksif, sedangkan kalimat (9c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat
(9a) kata dirinya bukan mengancu pada saya, tetapi mengacu pada entitas lain.
Begitu juga dengan kalimat (9b) kata dirinya bukan mengacu pada Anda namun
pada entitas lain, dan kalimat (9c) refleksif dirinya mengacu pada anteseden dia.
Berikut ini anteseden kalimat (7c) akan diganti dengan persona pertama,
kedua, dan ketiga tunggal.
(10) a. *Sumber militer itu menyebutkan, saya menarik dirinya sendiri
total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita,
dan Rankos. (Persona pertama tunggal)
b. *Sumber militer itu menyebutkan, Anda menarik dirinya sendiri
total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita,
dan Rankos. (Persona kedua tunggal)
c. *Sumber militer itu menyebutkan, dia menarik dirinya sendiri
total dari desa-desa di sekitar Yabrud, seperti Hosh Arab, Fleita,
dan Rankos. (Persona ketiga tunggal)
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (10) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (10a), (10b), dan (10c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (10) tidak berterima apabila
mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Pada kalimat (10),
verba menarik tidak tepat apabila diikuti dengan kata dirinya sendiri karena
menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (10) tidak termasuk
konstruksi refleksif.
Hasil uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata diri pada data (6)
dengan verba menarik memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya, namun
tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya sendiri. Refleksif kata
diri pada data (8) dengan verba menarik apabila anteseden yang awalnya
pengurus milisi (persona ketiga jamak) diganti dengan persona pertama, kedua,
dan ketiga tunggal maka kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Hal ini
berarti bahwa refleksif diri pada kalimat (8) dapat mengacu pada anteseden baik
persona pertama, kedua, maupun ketiga tunggal. Refleksif dirinya pada kalimat
(9) dengan verba menarik apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal maka kalimat (9a) dan (9b) kalimatnya tidak berterima karena tidak
mengandung refleksif. Namun, kalimat (9c) berterima dan mengandung refleksif.
Hal ini membuktikan bahwa refleksif dirinya hanya dapat mengacu pada
anteseden persona ketiga tunggal. Refleksif dirinya sendiri pada kalimat (10)
dengan verba menarik apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal maka kalimat (10a), (10b), dan (10c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Verba menarik pada kalimat (10) tidak tepat apabila diikuti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
44
digilib.uns.ac.id
dengan kata dirinya sendiri. Oleh karena itu, kalimat (10) bukan termasuk
kategori konstruksi refleksif.
Refleksif kata diri dengan verba prefiks {me-kan}. Perhatikan data berikut
ini.
(11) Pengurus ponpes mengajukan diri. (Kompas/ 7 Maret 2014/ h. 24)
Unsur-unsur pada data (19) dapat dianalisis berikut ini.
(11) a. Pengurus ponpes mengajukan diri.
S
P
O
Data (11) merupakan konstruksi refleksif dengan verba mengajukan.
Verba mengajukan menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran refleksif
diri sebagai objek. Pada data (11) terjadi hubungan koreferensi antara anteseden
Pengurus ponpes yang berperan sebagai subjek dengan kata diri yang berperan
sebagai objek. Refleksif diri pada data (11) merupakan entitas yang sama dengan
subjek Pengurus ponpes. Oleh karena itu, data (11) dikategorikan sebagai
konstruksi refleksif.
Kata diri pada data (11) untuk membuktikan memiliki distribusi yang
sama atau tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri maka akan dilakukan uji
coba dengan mengganti unsur diri pada data tersebut dengan kata dirinya dan
dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (12) berikut ini.
(12)
a. Pengurus ponpes mengajukan diri.
b. Pengurus ponpes mengajukan dirinya.
c. Pengurus ponpes mengajukan dirinya sendiri.
Pada kalimat (12) apabila kata diri diganti dengan kata dirinya dan dirinya
sendiri maka kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Namun, kalimat
commit
user
(12b) mengandung dua penafsiran,
yaknitorefleksif
dan bukan refleksif. Kalimat
perpustakaan.uns.ac.id
45
digilib.uns.ac.id
(12b) refleksif dirinya mengacu pada subjek Pengurus ponpes, dan dirinya yang
mengacu pada entitas lain selain Pengurus ponpes . Kalimat (12c) refleksif
dirinya sendiri mengacu pada subjek Pengurus ponpes.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa kata diri pada data (11)
dengan verba mengajukan memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan
dirinya sendiri.
Anteseden kalimat (12a) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut masih mengandung refleksif
atau tidak. Perhatikan kalimat (13) berikut ini.
(13)
a. Saya mengajukan diri. (Persona pertama tunggal)
b. Anda mengajukan diri. (Persona kedua tunggal)
c. Dia mengajukan diri. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (13) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (13a)
refleksif diri mengacu pada anteseden Saya. Kalimat (13b) refleksif diri mengacu
pada anteseden Anda. Kalimat (13c) refleksif diri mengacu pada anteseden Dia.
Antaseden kalimat (11b) akan diganti dengan persona pertama kedua, dan
ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau
tidak. Perhatikan kalimat (14) berikut ini.
(14)
a. *Saya mengajukan dirinya. (Persona pertama tunggal)
b. *Anda mengajukan dirinya. (Persona kedua tunggal)
c. Dia mengajukan dirinya. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (14) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (14a) dan (14b) tidak berterima karena tidak mengandung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
46
digilib.uns.ac.id
refleksif. Berbeda dengan kalimat (14c) yang merupakan kalimat berterima.
Kalimat (14a) tidak mengandung refleksif karena kata dirinya tidak mengacu pada
anteseden Saya, namun mengacu pada entitas lain. Kalimat (14b) juga tidak
mengandung refleksif karena kata dirinya tidak mengacu pada Anda, tetapi
mengacu pada entitas lain. Kalimat (14c) refleksif dirinya mengacu pada
antaseden Dia, sehingga kalimat tersebut termasuk kategori konstruksi refleksif.
Anteseden kalimat (14c) diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau
tidak. Perhatikan kalimat (15) berikut ini.
(15)
a. *Saya mengajukan dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal)
b. *Anda mengajukan dirinya sendiri. (Persona kedua tunggal)
c. Dia mengajukan dirinya sendiri. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (15) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (15a) dan (15b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, tetapi kalimat (15c) berterima dan mengandung refleksif. Refleksif
dirinya sendiri pada kalimat (15c) merupakan entitas yang sama dengan Dia.
Uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata diri pada
data (11) dengan verba mengajukan memiliki distribusi yang sama dengan kata
dirinya dan dirinya sendiri. Refleksif diri pada kalimat (13) dengan verba
mengajukan apabila anteseden yang awalnya Pengurus pompes (persona ketiga
tunggal) kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal
maka kalimat tersebut masih dapat berterima dan mengandung refleksif. Hal ini
bearti, refleksif diri pada kalimat (13) dapat mengacu pada anteseden baik persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Refleksif kata dirinya pada kalimat (14)
commit to user
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan verba mengajukan apabila anteseden diganti dengan persona pertama,
kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (14a) dan (14b) tidak berterima karena
kalimat tersebut tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (14c) berterima
dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, refleksif dirinya pada data (14) dengan
verba mengajukan, kalimat tersebut akan mengandung refleksif apabila anteseden
adalah persona ketiga. Begitu juga dengan kalimat (15), refleksif dirinya sendiri
dengan verba mengajukan apabila anteseden diganti dengan persona pertama,
kedua, dan ketiga maka kalimat (15a) dan (15b) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Namun, kalimat (15c) berterima dan mengandung refleksif
karena anteseden yang digunakan adalah persona ketiga tunggal. Hal tersebut
berarti kata dirinya sendiri pada kalimat (15) akan mengandung refleksif apabila
mengacu pada subjek persona ketiga tunggal.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata diri dengan prefiks {mekan}.
(16) Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001.
(Kompas/ 17 Februari 2014/ h. 16)
Unsur-unsur data (16) dapat dianalisis berikut ini.
(16) a. Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001.
S
P
O
Pel.
Ket. Tempat
Data (16) merupakan konstruksi refleksif kata diri dengan verba
memberanikan. Verba memberanikan menghasilkan konstruksi refleksif karena
kehadiran unsur refleksif diri sebagai objek. Data (16) kata diri mengacu pada
entitas yang sama dengan subjek Dia. Oleh karena itu, data (16) tergolong
konstruksi refleksif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
48
digilib.uns.ac.id
Kata diri pada data (16) untuk membuktikan memiliki distribusi yang
sama atau tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Berikut ini akan
dilakukan uji coba, yakni dengan mengganti unsur diri menjadi dirinya dan
dirinya sendiri. Perhatikan kalimat (17) berikut ini.
(17) a. Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001.
b. Dia memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada 2001.
c. Dia memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya pada
2001.
Data (17) apabila kata diri diganti dengan kata dirinya dan dirinya sendiri
maka kalimat (17a),(17b), dan (17c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat
(17a) refleksif diri mengacu pada anteseden Dia. Kalimat (17b) refleksif dirinya
mengacu pada anteseden Dia. Kemudian, kalimat (17c) refleksif dirinya sendiri
mengacu pada anteseden Dia. Sesuai dengan hasil tes tersebut, maka kata diri
pada data (16) memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya
sendiri.
Anteseden kalimat (17) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal untuk membuktikan bahwa kalimat tersebut mengandung refleksif
atau tidak. Perhatikan kalimat (17a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat
(18).
(18) a. Saya memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001.
(Persona pertama tunggal)
b. Anda memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001.
(Persona kedua tunggal)
c. Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001.
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(Persona ketiga tunggal)
Kalimat (18) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (18a), (18b), dan (18c) berterima dan mengandung refleksif.
Kalimat (18a) refleksif diri mengacu pada anteseden Saya. Kalimat (18b) refleksif
diri mengacu pada anteseden Anda. Kalimat (18c) refleksif diri mengacu pada
anteseden Dia. Jadi, kata diri pada kalimat (18) kalimatnya akan mengandung
refleksif apabila mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal.
Anteseden kalimat (17b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat(19) berikut ini.
(19) a. *Saya memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada
2001. (Persona pertama tunggal)
b. *Anda memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada
2001. (Persona kedua tunggal)
c. Dia memberanikan dirinya pindah ke Palangkaraya pada 2001.
(Persona ketiga tunggal)
Kalimat (19) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (19a) dan (19b) tidak berterima karena tidak mengandung
refleksif. Kalimat (19c) merupakan kalimat berterima dan mengandung refleksif.
Kalimat (19a) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Saya (persona
pertama tunggal). Kata dirinya pada kalimat (19b) juga mengacu pada entitas lain,
yakni selain subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (19c) refleksif dirinya
mengacu pada anteseden Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (19) kata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
50
digilib.uns.ac.id
dirinya mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga
tunggal.
Anteseden kalimat (17c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (20) berikut ini.
(20) a. *Saya memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya
pada 2001. (Persona pertama tunggal)
b. *Anda memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya
pada 2001. (Persona kedua tunggal)
c. Dia memberanikan dirinya sendiri pindah ke Palangkaraya pada
2001. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (20) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, ketiga
tunggal maka kalimat (20a) dan (20b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, sedangkan kalimat (20c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat
(20a) kata dirinya sendiri kurang tepat apabila mengacu pada subjek Saya
(persona pertama tunggal). Begitu juga dengan kata dirinya sendiri pada kalimat
(20b) tidak tepat apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal).
Kalimat (20c) refleksif dirinya sendiri berterima apabila mengacu pada anteseden
Dia. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (20) akan mengandung kalimat
refleksif apabila refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga
tunggal.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata
diri pada data (16) dengan verba memberanikan memiliki distribusi yang sama
dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Refleksif diri pada kalimat (18) apabila
anteseden Dia (persona ketiga tunggal) diganti dengan persona pertama, kedua,
commit to user
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan ketiga tunggal maka kalimat (18a), (18b), dan (18c) berterima dan
mengandung refleksif. Hal ini berarti, refleksif diri dapat mengacu pada anteseden
baik persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Refleksif dirinya pada kalimat
(19) apabila anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal
maka kalimat (19a) dan (19b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif,
sedangkan kalimat (19c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti,
refleksif dirinya pada kalimat (19) mengandung refleksif apabila mengacu pada
anteseden persona ketiga. Kata dirinya sendiri pada kalimat (20) apabila
anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka
kalimat (20a) dan (20b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif,
sedangkan, kalimat (20c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti,
kalimat (20) dengan kata dirinya sendiri akan mengandung kalimat refleksif
apabila refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal.
Berikut ini refleksif dirinya dengan verba prefiks {meN-}. Perhatikan data
berikut ini.
(21) Syafri membantah dirinya telah mengedarkan sabu. (MI/ 17
Februari 2014/ h. 14)
Berikut ini unsur-unsur pada data (6) dapat dianalisis sebagai berikut.
(21)
a. [Syafrii membantah] [dirinyai/*j telah mengedarkan sabu].
S
P
S
P
O
Data (21) adalah konstruksi refleksif dengan verba membantah. Verba
membatah menghasilkan konstruksi refleksif karena terdapat kata dirinya sebagai
subjek pada klausa anak. Data (21) merupakan konstruksi refleksif karena kata
dirinya merupakan entitas yang sama dengan subjek Syafri. Persesuaian dirinya
dengan subjek Syafri ditandai dengan indeks subskrip i.
commit to user
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data (21) kata dirinya untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama
atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri, maka akan dilakukan ui coba
dengan mengganti unsur dirinya dengan kata diri dan dirinya sendiri. Perhatikan
kalimat (22) berikut ini.
(22) a. [Syafri membantah] [dirinya telah mengedarkan sabu].
b. [Syafri membantah] [*diri telah mengedarkan sabu].
c. [Syafri membantah] [*dirinya sendiri telah mengedarkan
sabu].
Apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya sendiri seperti
yang terlihat pada kalimat (22), maka kalimat (22b) dan (22c) tidak berterima dan
tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (22b) tidak tepat apabila
disandingkan dengan verba membantah karena merubah makna kalimat tidak
berterima sehingga kalimat tersebut bukan termasuk konstruksi refleksif. Begitu
juga dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (22c), yakni memiliki makna Safri
membantah terhadap dirinya sendiri. Hal tersebut merubah makna kalimat
menjadi tidak berterima. Walaupun, kata dirinya sendiri pada kalimat (22c) dapat
mengacu pada subjek Syafri, akan tetapi dilihat dari makna keseluruhan kalimat
menjadi tidak berterima. Hal ini berarti, refleksif dirinya pada data (21) tidak
memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri.
Pada kalimat (22) akan dilakukan uji coba terhadap kandungan unsur
refleksif. Anteseden dari kalimat tersebut akan diganti dengan persona pertama,
kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (22a) yang akan diubah menjadi
kalimat (23) berikut ini.
(23) a. [*Sayai membantah] [dirinya*i/j telah mengedarkan sabu].
commit to user
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(Persona pertama tunggal)
b. [*Andai membantah] [dirinya*i/j telah mengedarkan sabu].
(Persona kedua tunggal)
c. [Diai membantah] [dirinyai/*j telah mengedarkan sabu].
(Persona ketiga tunggal)
Kalimat (23) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
maka kalimat (23a) dan (23b) kalimatnya tidak berterima karena tidak
mengandung refleksif, sedangkan kalimat (23c) berterima dan mengandung
refleksif. Kalimat (23a) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Saya
(persona pertama tunggal). Kalimat (23b) kata dirinya bukan mengacu pada
subjek Anda (persona kedua tunggal) tetapi mengacu pada entitas lain. Kalimat
(23c) kata dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kata
dirinya pada kalimat (23) kalimatnya akan mengandung refleksif apabila refleksif
dirinya mengacu pada subjek persona ketiga tunggal.
Anteseden kalimat (22b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (24) berikut ini.
(24) a. [*Saya membantah] [diri telah mengedarkan sabu]. (Persona
pertama tunggal)
b. [*Anda membantah] [diri telah mengedarkan sabu]. (Persona
kedua tunggal)
c. [*Dia membantah] [diri telah mengedarkan sabu]. (Persona
ketiga tunggal)
Kalimat (24) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (24a), (24b), dan (24c) tidak berterima dan tidak
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (24) tidak dapat membentuk
konstruksi refleksif walaupun anteseden sudah diganti, kalimat tersebut tidak
berterima.
Anteseden kalimat (22c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (25) berikut ini.
(25) a. [*Saya membantah] [dirinya sendiri telah mengedarkan
sabu]. (Persona pertama tunggal)
b. [*Anda membantah] [dirinya sendiri telah mengedarkan
sabu]. (Persona kedua tunggal)
c. [*Dia membantah] [dirinya sendiri telah mengedarkan sabu].
(Persona ketiga tunggal)
Kalimat (25) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (25a), (25b), dan (25c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (25a), (25b), dan (25c)
tidak dapat membentuk konstruksi refleksif, meskipun subjek kalimat tersebut
persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kata dirinya sendiri merubah ketiga
kalimat tersebut bermakna tidak berterima, kalimat (25a) bermakna Saya
membantah terhadap dirinya sendiri. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (25)
dengan verba membantah tidak dapat membentuk konstruksi refleksif karena
dilihat dari makna kalimat tidak berterima.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya
pada data (21) dengan verba membantah tidak memiliki distribusi yang sama
dengan kata diri dan dirinya sendiri. Kata dirinya pada kalimat (23) dengan verba
membantah apabila anteseden Syahfri (persona ketiga tunggal) diganti dengan
commit to user
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (23a) dan (23b) tidak
berterima, namun kalimat (23c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini
berarti, kata dirinya pada kalimat (23) dengan verba membantah mengandung
refleksif apabila anteseden adalah persona ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat
(24) dengan verba membantah apabila anteseden adalah persona pertama, kedua,
dan ketiga tunggal maka kalimat (24a), (24b), dan (24c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Hal tersebut berarti, kata diri pada kalimat (24) dengan
verba membantah tidak dapat mengandung refleksif apabila anteseden persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Refleksif dirinya sendiri pada data (24)
apabila anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (24a), (24b),
dan juga (24c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Artinya, kata
dirinya sendiri pada kalimat (24) tidak dapat mengandung refleksif meskipun
diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat
(23) dan dirinya sendiri pada kalimat (24) tidak tepat apabila disandingkan
dengan verba membantah, karena menjadikan makna kalimat tidak berterima.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya.
(26) Arsitek Atletico Diego Simeone pun mengakui dirinya
frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan
Chelsea. (MI/ 24 April 2014/ h. 32)
Unsur-unsur pada data (26) dapat dianalisis sebagai berikut.
(26)
a. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui
S
P
dirinya/*j frustrasi dengan permainan bertahan yang
O
Pel.
diperagakan Chelsea.
commit to user
Ket.
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data (26) merupakan refleksif dengan verba mengakui. Verba mengakui
menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur dirinya sebagai objek.
Kata dirinya pada data (26) mengacu pada subjek Arsitek Atletico Diego Simeone
karena kata dirinya merupakan entitas yang sama dengan subjek Arsitek Atletico
Diego Simeone, maka persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subskrip i
tanpa asteris.
Kata dirinya pada data (26) diganti dengan diri dan dirinya sendiri untuk
membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak. Perhatikan kalimat (27)
berikut ini.
(27) a. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui dirinyai/*j
frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan
Chelsea.
b. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui dirii/*j
frustrasi dengan permainan bertahan yang diperagakan
Chelsea.
c. Arsitek Atletico Diego Simeone puni mengakui dirinyai/*j
sendiri
frustrasi
dengan
permainan
bertahan
yang
diperagakan Chelsea.
Apabila kata dirinya pada data (26) diganti dengan kata diri dan dirinya
sendiri seperti yang terlihat pada kalimat (27) di atas maka kalimat (27b) dan
(27c) berterima dan mengandung refleksif. Persesuaian pada kalimat (27) ditandai
dengan indeks subksrip i tanpa asteris. Kalimat (27b) kata diri mengacu pada
subjek Arsitek Atletico Diego Simeone. Kalimat (27c) kata dirinya sendiri
commit to user
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengacu pada subjek Arsitek Atletico Diego Simeone sehingga kata dirinya pada
data (26) memiliki distribusi yang sama dengan kata diri dan dirinya sendiri.
Subjek Arsitek Atletico Diego Simeone pada kalimat (27) diganti dengan
persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut
mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat (27a) berikut ini yang akan
diubah menjadi kalimat (28) berikut ini.
(28) a. *Sayai mengakui dirinya*i/j frustrasi dengan permainan
bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona pertama
tunggal)
b. *Andai mengakui dirinya*i/j frustrasi dengan permainan
bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona kedua
tunggal)
c. Diai mengakui dirinya*i/j frustrasi dengan permainan
bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (28) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (28a) dan(28b) tidak berterima karena tidak mengandung
refleksif, kalimat (28c) merupakan kalimat berterima dan mengandung refleksif.
Kalimat (28a) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Saya. Kalimat (28b)
kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Anda karena kata dirinya pada
kalimat (28a) dan (28b) mengacu pada entitas lain maka ditandai dengan indeks i
dengan asteris dan j tanpa asteris. Kalimat (28c) kata dirinya mengacu pada
subjek Dia (persona ketiga tunggal), dan persesuaian ditandai dengan indeks
commit to user
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
subskrip i. Jadi, kalimat (28c) merupakan konstruksi refleksif apabila refleksif
dirinya mengacu pada persona ketiga tunggal.
Subjek pada kalimat (27b) diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (29) berikut ini.
(29) a. Sayai mengakui dirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan
yang diperagakan Chelsea. (Persona pertama tunggal)
b. Andai mengakui dirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan
yang diperagakan Chelsea. (Persona kedua tunggal)
c. Diai mengakui dirii/*j frustrasi dengan permainan bertahan
yang diperagakan Chelsea. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (29) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat
(29a), (29b), dan (29c) berterima dan mengandung
refleksif. Kalimat (29a) kata diri mengacu pada subjek Saya (persona pertama
tunggal). Kalimat (29b) kata diri mengacu pada subjek Anda (persona kedua).
Kalimat (29c) kata diri mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal).
Persesuian pada masing-masing kalimat yang mengandung refleksif ditandai
dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kata diri pada kalimat (29) akan
mengandung refleksif apabila refleksif diri mengacu pada subjek persona pertama,
kedua, dan ketiga tunggal.
Subjek pada kalimat (27c) diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (30) berikut ini.
(30) a. *Saya mengakui dirinya sendiri frustrasi dengan permainan
bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona pertama
tunggal)
commit to user
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. *Anda mengakui dirinya sendiri frustrasi dengan permainan
bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona kedua
tunggal)
c. Diai mengakui dirinya sendirii/*j frustrasi dengan permainan
bertahan yang diperagakan Chelsea. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (30) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (30a) dan (30b) tidak berterima, namun kalimat (30c)
berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (30a) kata dirinya sendiri tidak
berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Kalimat
(30b) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda
(persona kedua tunggal). Kalimat (30c) kata dirinya sendiri mengacu pada subjek
Dia (persona ketiga tunggal). Persesuian pada kalimat (30c) ditandai dengan
indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kalimat (30) kalimatnya mengandung
refleksif apabila bentuk refleksif dirinya sendiri mengacu pada persona ketiga
tunggal.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya
pada data (26) dengan verba mengakui memiliki distribusi yang sama dengan kata
diri dan dirinya sendiri. Kalimat (28) subjek yang awalnya Arsitek Atletico Diego
Simeone diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (28a)
dan (28b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, sementara kalimat
(28c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya pada data (28)
mengandung kalimat refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga
tunggal. Kalimat (29) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
commit to user
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tunggal maka kalimat (29a), (29b), dan (29c) berterima dan mengandung refleksif.
Hal ini berarti, kata diri pada kalimat (29) berterima apabila subjek adalah persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kalimat (30) apabila subjek adalah persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat kalimat (30a) dan (30b) tidak
berterima, tetapi kalimat (30c) berterima dan mengandung refleksif. Hal tersebut
berarti, kata dirinya sendiri pada kalimat (30) akan mengandung refleksif apabila
subjek adalah persona ketiga tunggal.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri.
(31) Hanya sang raja yang mampu mengobati dirinya sendiri
dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan
kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (MI/ 2 Maret 2014/ h. 20)
Unsur-unsur pada data (31) dapat dianalisis sebagai berikut.
(31) a.
Hanya sang rajai yang mampu mengobati
S
P
dirinya sendirii/*j dengan mengonsumsi
O
makanan yang sehat serta melakukan
Ket.
kebiasaan- kebiasaan yan sehat.
Data (31) adalah refleksif dengan verba mengobati. Verba mengobati
menghasilkan konstruksi refleksif karena adanya unsur refleksif dirinya sendiri
sebagai objek. Data (31) kata dirinya sendiri mengacu pada subjek Sang Raja.
Karena refleksif dirinya sendiri merupakan entitas yang sama dengan subjek Sang
commit to user
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Raja, maka data (31) termasuk konstruksi refleksif. Indeks subskrip i tanpa asteris
menandai persesuaian tersebut.
Pada data (31), kata dirinya sendiri untuk membuktikan memiliki
distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya maka akan dilakukan
pengetesan dengan mengganti kata dirinya sendiri menjadi kata diri dan dirinya.
Perhatikan kalimat (32) berikut ini.
(32)
a. Hanya sang rajai yang mampu mengobati dirinya sendirii/*j
dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan
kebiasaan-kebiasaan yan sehat.
b. Hanya sang rajai yang mampu mengobati dirii/*j dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan
kebiasaan-kebiasaan yan sehat.
c. Hanya sang rajai yang mampu mengobati dirinyai/j dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan
kebiasaan-kebiasaan yan sehat.
Kalimat (32) apabila kata dirinya sendiri diganti dengan diri dan dirinya
maka kalimat (32b) dan (32c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (32b)
kata diri mengacu pada subjek Sang Raja. Kalimat (32c) kata dirinya memiliki
dua penafsiran, penafsiran pertama mengacu pada entitas yang sama dengan
subjek Sang Raja, dan penafsiran kedua kata dirinya mengacu pada entitas lain
selain subjek Sang Raja. Oleh karena itu, pada kalimat (32c) ditandai dengan
indeks subskrip i dan j, hal tersebut sebagai tandai bahwa penafsiran keduanya
dapat diberlakukan. Jadi, data (31) kata dirinya sendiri memiliki distribusi yang
sama dengan kata diri dan dirinya.
commit to user
62
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (32), subjek yang awalnya Sang Raja akan diganti dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (32a) yang akan diubah
menjadi kalimat (33) berikut ini.
(33) a. *Hanya Saya yang mampu mengobati dirinya sendiri dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona pertama tunggal)
b. *Hanya Anda yang mampu mengobati dirinya sendiri dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona kedua tunggal)
c. Hanya Diai yang mampu mengobati dirinya sendirii/*j dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (33) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (33a) dan (33b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, sedangkan kalimat (33c) berterima dan mengandung refleksif. Kata
dirinya sendiri pada kalimat (33a) tidak berterima apabila mengacu pada subjek
Saya (persona pertama tunggal). Begitu juga dengan kata dirinya sendiri pada
kalimat (33b) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua
tunggal). Kata dirinya sendiri pada kalimat (33c) mengacu pada Dia (persona
ketiga tunggal). Indeks subskrip i menandai persesuaian pada kalimat (33c). Jadi,
kalimat (33c) merupakan kalimat yang mengandung refleksif, dan kalimat
tersebut akan mengandung refleksif apabila unsur dirinya sendiri mengacu pada
subjek persona ketiga tunggal.
commit to user
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Subjek pada kalimat (32b) akan diganti dengan persona pertama, kedua,
dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (34) berikut ini.
(34) a. Hanya Sayai
yang mampu mengobati
dirii/*j
dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona pertama tunggal)
b. Hanya Andai yang mampu mengobati dirii/*j dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona kedua tunggal)
c.
Hanya
Diai
yang
mampu
mengobati
dirii/*j
dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan kebiasaankebiasaan yan sehat. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (34) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (34a), (34b), dan (34c) berterima dan mengandung refleksif.
Persesuain pada kalimat (34) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris.
Kalimat (34a) kata diri mengacu subjek Saya. Kalimat (34b) kata diri mengacu
pada Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (34c) kata diri mengacu pada subjek
Dia (Persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (34) kata diri mengandung refleksif
apabila mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga.
Subjek pada kalimat (32c) akan diganti dengan persona pertama, kedua,
dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (35) berikut ini.
(35) a. *Hanya Sayai yang mampu mengobati dirinya*i/j dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan
kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (Persona pertama tunggal)
b. *Hanya Andai yang mampu mengobati dirinya*i/j dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
64
digilib.uns.ac.id
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan
kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (Persona kedua tunggal)
c. Hanya Diai yang mampu mengobati dirinyai/j dengan
mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan
kebiasaan-kebiasaan yan sehat. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (35) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (35a) dan (35b) tidak berterima karena tidak mengandung
refleksif, namun kalimat (35c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya
pada kalimat (35a) bukan mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal),
namun mengacu pada entitas lain, untuk itu ditandai dengan indeks subskrip j
tanpa asteris. Kalimat (35b) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Anda
(persona kedua tunggal), tetapi mengacu pada entitas lain, yang ditandai dengan
indeks subskrip j tanpa asteris. Kalimat (35c) kata dirinya memiliki dua
penafsiran. Pertama, mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal). Kedua,
dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek Dia. Sehingga pada kalimat (35c)
menggunakan indeks subskrip i dan j tanpa asteris, yakni penafsiran keduanya
dapat diberlakukan, sehingga kalimat (35) merupakan kalimat yang mengandung
refleksif apabila unsur refleksif dirinya mengacu pada subjek persona ketiga
tunggal.
Berdasarkan pengujian di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya
sendiri pada data (31) dengan verba mengobati memiliki distribusi yang sama
dengan kata diri dan dirnya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (33) subjek yang
awalnya Sang Raja diganti persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka
kalimat (33a) dan (33b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun
commit to user
65
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kalimat (33c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kalimat (33) dengan
kata dirinya sendiri mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya sendiri
mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Kalimat (34) kata diri apabila
subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat
(34a),(34b), dan (34c) berterima dan mengandung refleksif. Ini artinya, kalimat
(34) dengan kata diri kalimatnya mengandung refleksif apabila unsur refleksif diri
mengacu pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Kalimat (35)
kata dirinya apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal
maka kalimat (35a) dan (35b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif,
namun kalimat (35c) berterima dan mengandung refleksif. Hal tersebut berarti,
kalimat (35) dengan kata dirinya mengandung refleksif apabila mengacu pada
subjek persona ketiga tunggal.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata dirinya dengan verba
prefiks {me-kan}.
(36) Ia mengungkapkan dirinya tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK. (MI/ 4 Februari 2014/ h. 02)
Unsur-unsur pada data (36) dapat dianalisis sebagai berikut.
(36)
a. [Iai mengungkapkan] [dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh
S
P
penyidik
S
P
O
KPK].
Ket.
Data (36) adalah konstruksi refleksif dengan verba mengungkapkan. Verba
mengungkapkan menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran refleksif
dirinya. Kata dirinya pada data (36) menempati fungsi sebagai subjek pada klausa
commit
usersama dengan subjek klausa induk
entitastoyang
anak. Refleksif dirinya merupakan
perpustakaan.uns.ac.id
66
digilib.uns.ac.id
Ia. Meskipun entitas sama, menurut aturan condition A dalam teori pengikatan,
anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek. Anafora dirinya
memang mengacu pada subjek Ia, akan tetapi subjek ia dalam ranah klausa induk,
yakni seharusnya anafora harus memiliki anteseden dalam ranah klausa yang
sama. Hal ini berarti, anafora dirinya seharusnya memiliki anteseden di dalam
ranah klausa anak. Oleh karena itu, data (36) tidak sesuai dengan aturan condition
A. Jadi, kata dirinya pada data (36) dapat ditafsirkan sama dengan subjek Ia,
namun menyalahi aturan condition A dalam teori pengikatan.
Kata dirinya pada data (36) untuk membuktikan memiliki distribusi yang
sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan
uji coba dengan mengganti unsur dirinya menjadi diri dan dirinya sendiri.
Perhatikan kalimat (37) berikut ini.
(37) a. [Ia mengungkapkan] [dirinya tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK].
b. [Ia mengungkapkan] [*diri tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK].
c. [Ia mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin oleh
penyidik KPK].
Kalimat (37) kata dirinya apabila diganti dengan kata diri dan dirinya
sendiri adalah (37b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun (37c)
berterima dan mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (37b) tidak berterima
apabila menjadi subjek pada klausa anak. Oleh karena itu kata diri tidak dapat
ditafsirkan sama dengan Ia. Kata dirinya sendiri pada kalimat (37c) berterima dan
mengandung refleksif, karena kata dirinya sendiri dapat menjadi subjek pada
commit to user
67
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
klausa anak, dan dirinya sendiri dapat ditafsirkan sama dengan Ia. Hal ini berarti,
kata dirinya pada data (36) memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya
sendiri, namun tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri.
Kalimat (37) apabila dites dengan mengganti anteseden Ia dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut refleksif
atau tidak. Perhatikan kalimat (37a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat
(38).
(38) a. [*Sayai mengungkapkan] [dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh
penyidik KPK]. (Persona pertama tunggal)
b. [*Andai mengungkapkan] [dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh
penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal)
c. [Diai mengungkapkan] [dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh
penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal)
Kalimat (38) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (38a) dan (38b) menjadi tidak berterima karena tidak
mengandung refleksif, tetapi kalimat (38c) berterima dan mengandung refleksif.
Kalimat (38a) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Saya, tetapi mengacu
pada entitas lain. Hal tersebut sama dengan kalimat (38b) kata dirinya bukan
mengacu pada Anda tetapi entitas lain, karena dirinya pada kalimat (38a) dan
(38b) mengacu pada entitas lain sehingga ditandai dengan indeks subskrip i
dengan asteris dan j tanpa asteris. Kalimat (38c) kata dirinya mengacu pada
anteseden Dia, dan indeks subskrip i menandai persesuian tersebut. Jadi, kalimat
(38) akan mengandung refleksif apabila refleksif dirinya mengacu pada anteseden
persona ketiga tunggal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
68
digilib.uns.ac.id
Anteseden pada alimat (37b) diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat berikut ini.
(39) a. [*Saya mengungkapkan] [diri tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK]. (Persona pertama tunggal)
b. [*Anda mengungkapkan] [diri tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK]. (Persona kedua tunggal)
c. [*Dia mengungkapkan] [diri tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK]. (Persona kedua tunggal)
Kalimat (39) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (39a), (39b), dan (39c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kalimat (39a), kata diri tidak tepat apabila menjadi subjek
pada klausa anak, karena menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Hal
tersebut sama dengan kata diri pada kalimat (39b) dan (39c). Kata tersebut tidak
dapat menjadi subjek pada klausa anak. Jadi, kata diri pada kalimat (39a), (39b),
dan (39c) merupakan bentuk refleksif yang tidak tepat untuk menduduki fungsi
subjek pada klausa anak.
Anteseden pada kalimat (37c) antesedennya akan diganti dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (40) berikut ini.
(40) a. [*Saya mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin
oleh penyidik KPK]. (Persona pertama tunggal)
b. [*Anda mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin
oleh penyidik KPK]. (Persona kedua tunggal)
c. [Dia mengungkapkan] [dirinya sendiri tidak diberikan izin oleh
penyidik KPK]. (Persona ketiga tunggal)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
69
digilib.uns.ac.id
Kalimat (40) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (40a) dan (40b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, namun kalimat (40c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya
sendiri pada kalimat (40a) tidak terpat apabila mengacu pada subjek Saya
(persona kedua tunggal). Kalimat (40b) kata dirinya sendiri juga tidak berterima
apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Namun, pada
kalimat (40c) kata dirinya sendiri dapat ditafsirkan sama dengan subjek Dia. Jadi,
kata dirinya sendiri pada kalimat (40) dapat menjadi subjek pada klausa anak dan
dapat ditafsirkan sama dengan subjek Dia (persona ketiga tunggal).
Berdasarkan pengujian di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif
kata dirinya pada data (36) dengan verba mengungkapkan memiliki distribusi
yang sama dengan kata dirinya sendiri, namun tidak memiliki distribusi yang
sama dengan kata diri. Refleksif dirinya pada kalimat (38) anteseden yang
awalnya Ia (persona ketiga tunggal) diubah menjadi persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal maka kalimat (38a) dan (38b) tidak berterima karena tidak
mengandung refleksif, akan tetapi kalimat (38c) berterima dan mengandung
refleksif. Ini artinya, kata dirinya pada kalimat (38) mengandung refleksif apabila
anteseden adalah persona ketiga tunggal. Refleksif diri pada kalimat (39)
anteseden diganti menjadi persona pertama, kedua, dan ketiga maka (39a), (39b),
dan (39c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Hal ini menunjukkan
bahwa kata diri pada kalimat (39) merupakan bentuk refleksif yang tidak
berterima apabila menjadi fungsi subjek pada klausa anak. Kata dirinya sendiri
pada kalimat (40) anteseden diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (40a) dan (40b) tidak berterima dan tidak mengandung
commit to user
70
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
refleksif, namun kalimat (40c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata
dirinya sendiri pada kalimat (40) dapat menjadi subjek pada klausa anak dan
menjadi refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga tunggal.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri.
(41) Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan
dirinya sendiri. (Republika/ 4 Februari 2014/ h.04 (Leisure))
Unsur-unsur pada data (41) dapat dianalisis sebagai berikut.
(41) a.
Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman
Ket.
S
P
O
dengan dirinya sendiri.
Ket.
Data (41) adalah refleksif dengan verba merasa. Verba merasa
menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya sendiri
sebagai keterangan. Kata dirinya sendiri pada data (41) mengacu pada subjek
Fitra. Jadi, data (41) merupakan kalimat yang mengandung refleksif dengan kata
dirinya sendiri.
Data (41) kata dirinya sendiri akan diganti dengan kata diri dan dirinya
untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak. Perhatikan kalimat
(42) berikut ini.
(42) a. Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan
dirinya sendiri.
b. *Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan
diri.
c. Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
71
digilib.uns.ac.id
dirinya.
Apabila kata dirinya sendiri pada data (42) diganti dengan kata diri dan
dirinya seperti yang terlihat pada kalimat (42) maka kalimat (42b) tidak berterima
dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (42b) memiliki dua penafsiran
yaitu refleksif dan bukan refleksif. Kata dirinya pada kalimat (42) penafsiran
pertama mengacu pada subjek Fitra, kemudian penafsiran kedua kata dirinya
mengacu pada entitas lain selain Fitra. Jadi, data (41) kata dirinya sendiri
memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya.
Kalimat (42) subjek yang awalnya Fitra akan diganti dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut masih
mengandung refleksif atau tidak refleksif. Perhatikan kalimat (42a) yang akan
diubah menjadi kalimat (43) berikut ini.
(43) a. *Berada di antara mereka, Saya merasa kurang nyaman dengan
dirinya sendiri. (Persona pertama tunggal)
b. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan
dirinya sendiri. (Persona kedua tunggal)
c. Berada di antara mereka, Dia merasa kurang nyaman dengan
dirinya sendiri. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (43) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (43a) dan (43b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, namun kalimat (43c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (43a)
kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona
pertama tunggal). Kalimat (43b ) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila
mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat (43c) kata dirinya
commit to user
72
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sendiri mengacu pada Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (43c) kata
dirinya sendiri mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek persona ketiga
tunggal.
Subjek kalimat (42b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (44) berikut ini.
(44) a. *Berada di antara mereka, Saya merasa kurang nyaman dengan
diri. (Persona pertama tunggal)
b. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan
diri. (Persona kedua tunggal)
c. *Berada di antara mereka, Dia merasa kurang nyaman dengan
diri. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (44) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (44a), (44b), dan (44c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (44) merubah kalimat tersebut
menjadi tidak berterima. Jadi, kalimat (44) tidak termasuk konstruksi refleksif.
Subjek kalimat (42c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (45) berikut ini.
(45) a. *Berada di antara mereka, Saya merasa kurang nyaman dengan
dirinya. (Persona pertama tunggal)
b. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan
dirinya. (Persona kedua tunggal)
c. Berada di antara mereka, Dia merasa kurang nyaman dengan
dirinya. (Persona ketiga tunggal)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
73
digilib.uns.ac.id
Kalimat (45) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (45a) dan (45b) tidak berterima karena tidak mengandung
refleksif, namun kalimat (45c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (45a)
kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Saya (persona pertama tunggal).
Kalimat (45b) kata dirinya mengacu pada entitas lain selain Anda (persona kedua
tunggal). Kalimat (45c) kata dirinya memiliki dua penafsiran. Pertama, kata
dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga tunggal. Kedua, kata dirinya
mengacu pada entitas lain selain Dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (45c)
kata dirinya kalimatnya mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek
persona ketiga tunggal.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya
sendiri pada data (41) dengan verba merasa memiliki distribusi yang sama dengan
kata dirinya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (43) subjek yang awalnya Fitra
diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (43a)
dan (43b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun kalimat (43c)
berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya sendiri pada
kalimat (43c) akan mengandung kalimat refleksif apabila unsur refleksif tersebut
mengacu pada subjek persona ketiga tunggal. Kalimat (44) kata diri apabila
subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (44a),
(44b), dan (44c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada
kalimat (44) menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (44) tidak
termasuk konstruksi refleksif. Kata dirinya pada kalimat (45) apabila subjek
adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (45a) dan (45b)
tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (45c)
commit to user
74
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya pada kalimat (45) akan
mengandung kalimat refleksif apabila unsur refleksif tersebut mengacu pada
subjek persona ketiga tunggal.
2. Verba berSelain verba prefiks {meN-} juga ada prefiks {ber-} yang menghasilkan
konstruksi refleksif yang diikuti kata diri. Perhatikan contoh data berikut ini.
(46) Pemprov Jatim pun sudah bersiap diri. (MI/ 19 Februari 2014/
h. 23)
Unsur-unsur pada data (46) dapat dianalisis sebagai berikut.
(46) a. Pemprov Jatim puni sudah bersiap dirii/*j.
S
P
O
Data (46) merupakan konstruksi refleksif dengan verba bersiap. Verba
bersiap menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri
yang berperan sebagai objek. Pada data (46) terjadi hubungan koreferensi antara
subjek Pemprov Jatim dengan objek diri.
Refleksif diri pada data tersebut
merupakan entitas yang sama dengan subjek Pemprov Jatim. Persesesuaian pada
kalimat (46) ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kalimat (46)
adalah kalimat yang mengandung refleksif dengan kata diri.
Data (46) kata diri untuk membuktikan apakah memiliki distribusi yang
sama atau tidak dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Hal tersebut akan
dibuktikan pada contoh berikut ini.
(47) a. Pemprov Jatim pun sudah bersiap diri.
commit
to userbersiap dirinya.
pun sudah
b. *Pemprov Jatim
75
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. *Pemprov Jatim pun sudah bersiap dirinya sendiri.
Pada kalimat (47) di atas kata diri tidak memiliki distribusi yang sama
dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Kalimat (47b) dan (47c) tidak berterima
dan tidak refleksif. Hal ini berbeda dengan kalimat refleksif yang menggunakan
verba prefiks {meN-} di mana refleksif diri dapat saling menggatikan dengan kata
dirinya dan dirinya sendiri, walaupun tergantung dengan anteseden yang
digunakan. Kalimat (47b) tidak berterima, dan kata dirinya bukan mengacu pada
Pemprov Jatim (persona ketiga). Kalimat (47c) juga tidak berterima, dan kata
dirinya sendiri bukan mengacu pada Pemprov Jatim (persona ketiga).
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif dengan prefiks
{ber-} pada verba bersiap data (46) refleksif diri tidak memiliki distribusi yang
sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri.
Dalam kalimat yang mengandung refleksif peran anteseden sangat
berpengaruh, terutama ketika menggunakan refleksif kata diri, dirinya, dan
dirinya sendiri harus ada koreferensi antara kata-kata tersebut dengan anteseden,
serta kalimat harus beterima dan mengandung refleksif. Untuk membuktikan
kalimat (47) mengandung refleksif atau tidak, yakni ketika anteseden diganti
dengan menggunakan pronomina persona pertama, kedua, dan ketiga. Perhatikan
kalimat (47a) yang akan diubah menjadi kalimat (48) berikut ini.
(48) a. Saya puni sudah bersiap dirii/*j. (Persona pertama tunggal)
b. Anda puni sudah bersiap dirii/*j. (Persona kedua tunggal)
c. Diai pun sudah bersiap dirii/*j. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (48) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat tersebut masih berterima dan mengandung refleksif.
commit to user
76
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (48a). Refleksif dengan kata diri mengacu pada anteseden Saya persona
pertama tunggal. Kalimat (48b) refleksif diri mengacu pada anteseden Anda
persona kedua tunggal. Kalimat (48c) refleksif diri mengacu pada anteseden Dia
persona ketiga tunggal. Persesuaian pada kalimat (48) ditandai dengan indeks
subskrip i tanpa asteris. Perhatikan kalimat (49) berikut ini, yaitu anteseden
kalimat (47b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal.
(49) a. *Saya pun sudah bersiap dirinya. (Persona pertama
tunggal)
b. *Anda pun sudah bersiap dirinya. (Persona kedua tunggal)
c. *Dia pun sudah bersiap dirinya. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (49) di atas apabila anteseden adalah pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat tersebut menjadi tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif. Kalimat tersebut tidak berterima karena verba bersiap tidak tepat apabila
diikuti dengan kata dirinya, dan juga tidak berterima apabila mengacu pada
persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal sehingga kalimat (49) menjadi tidak
refleksif. Jadi, kalimat (49) dengan kata dirinya bukan kalimat yang mengandung
refleksif.
Pada kalimat (47c), anteseden diganti dengan persona pertama, kedua,
ketiga sehingga menjadi kalimat (50) berikut ini.
(50)
a. * Saya pun sudah bersiap dirinya sendiri. (Persona pertama
tunggal)
b. *Anda pun sudah bersiap dirinya sendiri.` (Persona kedua
tunggal)
c. *Dia pun sudah bersiap dirinya sendiri. (Persona ketiga
commit to user
77
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tunggal)
Kalimat (50) apabila anteseden yang digunakan persona pertama, kedua,
ketiga tunggal maka kalimat (50a), (50b), dan (50c) menjadi tidak berterima dan
tidak mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (50a) tidak
berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Hal
tersebut sama dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (50b) menjadi tidak
berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kalimat
(50c) kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Dia
(persona ketiga tunggal). Selain itu, verba bersiap pada kalimat (50) tidak
berterima apabila diikuti betuk refleksif dirinya sendiri. Jadi, kalimat (50) dengan
kata dirinya sendiri tidak termasuk konstruksi refleksif.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata
diri pada data (46) dengan menggunakan prefiks {ber-} verba bersiap tidak
memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Apabila
kalimat (47a) anteseden menggunakan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal
seperti pada kalimat (48),
kalimat tersebut masih dapat berterima dan
mengandung refleksif. Hal tersebut berbeda dengan kalimat (49) dan (50) apabila
anteseden pada kalimat tersebut diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal maka menjadi tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Hal
ini berarti konstruksi refleksif diri dengan menggunakan verba prefiks {ber-}
bersiap dapat digunakan pada ketiga jenis persona, sedangkan, refleksif dirinya
dan dirinya sendiri dengan menggunakan verba prefiks {ber-} bersiap merupakan
kalimat tidak berterima dan tidak refleksif apabila menggunakan persona pertama,
kedua, dan ketiga tunggal.
commit to user
78
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif kata dirinya dengan verba
prefiks {ber-}.
(51) Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap dirinya bisa pulih dalam waktu singkat. (Kompas/ 4
Februari 2014/ h. 29)
Unsur-unsur pada data (51) dapat dianalisis sebagai berikut ini.
(51)
a. Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim
S
Spanyol i berharap dirinyai/*j bisa pulih dalam waktu
P
O
Ket.
singkat.
Data (51) merupakan refleksif dengan verba berharap. Verba berharap
menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur dirinya sebagai objek.
Refleksif dirinya pada data (51) mengacu pada subjek Rafael Nadal, karena
dirinya dan Rafael Nandal adalah entitas yang sama, maka ditandai dengan indeks
subskrip i untuk menunjukkan persesuaian tersebut. Jadi, data (51) merupakan
kategori konstruksi refleksif dengan kata dirinya.
Data (51) untuk membuktikan kata dirinya memiliki distribusi yang sama
atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan
pengetesan dengan mengganti kata dirinya menjadi kata diri dan dirinya sendiri.
Perhatikan kalimat (52) berikut ini.
(52) a. Sementara itu, Rafael Nadali yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap dirinyai/*j bisa pulih dalam waktu singkat.
commit to user
79
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. *Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim
Spanyol berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat.
c. Sementara itu, Rafael Nadal yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap dirinya sendiri bisa pulih dalam waktu singkat.
Kalimat (52) apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya
sendiri maka kalimat (52b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif,
namun kalimat (52c) berterima dan mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat
(52b) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Rafael Nandal, dan kata diri
tidak berterima apabila dengan verba berharap. Refleksif dirinya sendiri pada
kalimat (52c) mengacu pada subjek Rafael Nadal sehingga kalimat (52c)
termasuk dalam konstruksi refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada data (51)
memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya sendiri.
Subjek pada kalimat (52) diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal guna membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau
tidak. Perhatikan kalimat (52a) yang akan diubah menjadi kalimat (53) berikut ini.
(53) a. *Sementara itu, sayai yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap dirinya*i/j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona
pertama tunggal)
b. *Sementara itu, Andai yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap dirinya*i/j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona
kedua tunggal)
c. Sementara itu, diai yang harus mundur dari tim Spanyol berharap
dirinyai/*j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona ketiga tunggal)
commit to user
80
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (53) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
maka kalimat (53a) dan (53b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif.
Kata dirinya pada kalimat (53a) dan (53b) mengacu pada entitas lain. Kalimat
(53c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (53c)
mengacu pada subjek dia (persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (53) mengandung
refleksif apabila refleksif dirinya mengacu pada subjek persona ketiga tunggal.
Subjek kalimat (52b) akan diubah menjadi persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (54) berikut ini.
(54) a. *Sementara itu, saya yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona pertama
tunggal)
b. *Sementara itu, Anda yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona kedua
tunggal)
c. *Sementara itu, dia yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap diri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (54) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (54a), (54b), dan (54c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Verba berharap pada kalimat (54) tidak berterima apabila
disandingkan dengan kata diri. Apabila subjek dari kalimat tersebut diubah,
kalimat tersebut tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Jadi, kalimat
(54) dengan kata diri bukan kalimat yang mengandung refleksif.
commit to user
81
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Subjek kalimat (52c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (55) berikut ini.
(55)
a. *Sementara itu, saya yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap dirinya sendiri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona
pertama tunggal)
b. *Sementara itu, Anda yang harus mundur dari tim Spanyol
berharap dirinya sendiri bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona
kedua tunggal)
c. Sementara itu, diai yang harus mundur dari tim Spanyol berharap
dirinya sendirii/*j bisa pulih dalam waktu singkat. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (55) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (55a) dan (55b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, sedangkan kalimat (55c) berterima karena mengandung refleksif. Kata
dirinya sendiri pada kalimat (55a) tidak berterima apabila mengacu pada subjek
saya (persona pertama tunggal). Hal ini sama dengan kata dirinya sendiri pada
kalimat (55b) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda (persona kedua
tunggal). Kata dirinya sendiri pada kalimat (55c) mengacu pada subjek dia
(persona ketiga tunggal). Persesuaian pada kalimat (55c) ditandai dengan indeks
subskrip i tanpa asteris. Jadi, kalimat (55) akan mengandung refleksif apabila
bentuk refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona ketiga tunggal.
Uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya data (51)
dengan verba berharap terbukti memiliki distribusi yang sama dengan kata
dirinya sendiri, namun tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri. Kata
commit to user
82
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dirinya pada kalimat (53) yang subjek awalnya Rafael Nadal diganti dengan
persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (53a) dan (53b) tidak
berterima karena tidak mengandung refleksif, namun kalimat (53c) berterima
karena mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada kalimat (53), akan
mengandung refleksif apabila subjek adalah persona ketiga tunggal. Kata diri
pada kalimat (54) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (54a), (54b), dan (54c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Artinya, kata diri pada kalimat (54) tidak mengandung
refleksif apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal. Selain
itu, kata diri pada kalimat (55) tidak berterima apabila disandingkan dengan verba
berharap. Kata dirinya sendiri pada kalimat (55) apabila subjek adalah persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (55a) dan (55b) tidak berterima
dan tidak mengandung refleksif, namun (55c) berterima karena mengandung
refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya sendiri pada data (55) akan mengandung
kalimat refleksif apabila subjek adalah persona ketiga tunggal.
Berikut ini data yang menujukkan refleksif dengan kata dirinya.
(56) SBY mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Republika/ 28 Februari
2014/ h.10)
Unsur-unsur pada data (56) dapat dianalisis sebagai berikut.
(56) a.
SBY mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA
S
P
Ket.
dapat mengemban pendidikan di dunia militer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
83
digilib.uns.ac.id
Data (56) merupakan refleksif dengan verba beruntung. Verba beruntung
menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur dirinya sebagai
keterangan. Meskipun kata dirinya merupakan fungsi keterangan, tetapi data
tersebut mengandung refleksif. Refleksif dirinya pada data (56) mengacu pada
subjek SBY. Jadi, kalimat (56) merupakan kalimat yang mengandung refleksif,
yakni refleksif dengan kata dirinya.
Kata dirinya pada data (56) untuk membuktikan memiliki distribusi yang
sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan
pengujian dengan mengganti unsur dirinya menjadi diri dan dirinya sendiri.
Perhatikan kalimat (56) berikut ini.
(57) a. SBY mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer.
b. *SBY mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer.
c. *SBY mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA
dapat mengemban pendidikan di dunia militer.
Kalimat (57) apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya
sendiri maka kalimat (57b) dan (57c) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif. Kalimat (57b) tidak berterima karena kata diri tidak memiliki distribusi
yang sama dengan kata dirinya, sehingga kalimat menjadi tidak berterima. Kata
dirinya sendiri pada kalimat (57c) mengandung makna berbeda dengan makna
pada kalimat (57a). Kata dirinya sendiri pada kalimat (57c) dapat mengacu pada
subjek SBY, namun kalimat tersebut memiliki makna dirinya sendiri (SBY)
sajalah yang tamat dari SMA. Jadi, meskipun kalimat (57c) refleksif, tapi makna
commit to user
84
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yg dihasilkan berbeda dengan (57a). Sehingga, kalimat (57c) tidak berterima. Jadi,
kata dirinya pada data (56) tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata diri
dan dirinya sendiri.
Subjek pada kalimat (57) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal untuk mengetahui apakah mengandung refleksif atau tidak.
Perhatikan kalimat (57a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (58)
berikut ini.
(58) a. *Saya mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona pertama
tunggal)
b. *Anda mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona kedua
tunggal)
c. Dia mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (58) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (58a) dan (58b) tidak berterima karena tidak mengandung
refleksif, sedangkan kalimat (58c) berterima dan mengandung refleksif. Kata
dirinya pada kalimat (58a) bukan mengacu pada Saya namun pada entitas lain.
Hal ini sama dengan kata dirinya pada kalimat (58b) mengacu pada entitas lain
selain Anda, sedangkan kata dirinya pada kalimat (58c) mengacu pada Dia
(persona ketiga tunggal). Jadi, (58c) termasuk konstruksi refleksif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
85
digilib.uns.ac.id
Perhatikan kalimat (57b) yang akan diubah menjadi kalimat (59) berikut
ini.
(59) a. *Saya mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona pertama
tunggal)
b. *Anda mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona kedua
tunggal)
c. *Dia mengaku beruntung ketika diri tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (59) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (59a), (59b), dan (59c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (59) menjadi kalimat tidak
berterima. Namun, apabila setelah kata diri mengulang bentuk subjek, maka
kalimat (59) tersebut dapat berterima. Contoh, Saya mengaku beruntung ketika
diri saya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. Jadi, kalimat
(59) tidak termasuk kalimat yang mengandung refleksif.
Perhatikan kalimat (57c) yang akan diubah menjadi kalimat (60) berikut
ini.
(60) a. *Saya mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA
dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona pertama
tunggal)
b. *Anda mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
86
digilib.uns.ac.id
dapat mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona kedua
tunggal)
c. Dia mengaku beruntung ketika dirinya sendiri tamat SMA dapat
mengemban pendidikan di dunia militer. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (60) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (60a) dan (60b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, namun kalimat (60c) berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (60a)
kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya (Persona
pertama tunggal). Hal ini sama dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (60b)
tidak berterima apabila mengacu pada subjek Anda(Persona kedua tunggal). Kata
dirinya sendiri pada kalimat (60c) mengacu pada subjek Dia (Persona ketiga
tunggal). Sehingga, kalimat (60c) termasuk konstruksi refleksif.
Berdasarkan tes di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya pada
data (56) dengan verba beruntung tidak memiliki distribusi yang sama dengan
kata diri dan dirinya sendiri. Kata dirinya pada kalimat (58) subjek awal adalah
SBY kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka
kalimat (58a) dan (58b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif,
namun kalimat (58c) berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata
dirinya pada kalimat (58) akan mengandung refleksif apabila subjek adalah
persona ketiga tunggal. Kemudian, kata diri pada kalimat (59) apabila subjek
adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (59a), (59b), dan
(59c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Artinya, kata diri pada
kalimat (59) merubah kalimat tersebut menjadi tidak berterima dan tidak
commit to user
87
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (60) apabila subjek
diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (60a)
dan (54b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, tetapi kalimat (60c)
berterima dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya sendiri pada
kalimat (60) berterima dan mengandung refleksif apabila subjek adalah persona
ketiga tunggal.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif koreferensial tak langsung.
(61) Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Kompas/ 8
April 2014/ h. 15)
Unsur-unsur pada data (61) dapat dianalisis sebagai berikut.
(61) a. Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya sendiri.
S
P
Ket.
Data (61) adalah refleksif dengan verba tidak berdaulat. Verba tidak
berdaulat menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif
dirinya sendiri sebagai keterangan. Data (61) kata dirinya sendiri mengacu pada
subjek Para pemimpin. Jadi, kalimat (61) adalah kalimat yang mengandung
refleksif dengan kata dirinya sendiri.
Kata dirinya sendiri pada data (61) akan diganti dengan kata diri dan
dirinya untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau tidak. Perhatikan
kalimat (62) berikut ini.
(62) a. Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya sendiri.
b. *Para pemimpin tidak berdaulat atas diri.
c. Para pemimpin tidak berdaulat atas dirinya.
Kalimat (62) apabila kata dirinya sendiri diganti dengan kata diri dan
to dan
usertidak mengandung refleksif, tetapi
dirinya maka kalimat (62b) tidak commit
berterima
88
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kalimat (62c) berterima dan mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (62b)
merubah kalimat tersebut menjadi tidak berterima. Kalimat (62c), kata dirinya
mengacu pada subjek Para pemimpin. Jadi, kata dirinya sendiri pada data (62)
memilki distribusi yang sama dengan kata dirinya.
Subjek kalimat (62) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut mengandung refleksif atau
tidak. Perhatikan kalimat (62a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (63)
berikut ini.
(63) a. *Saya tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Persona pertama
tunggal)
b. *Anda tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Persona kedua
tunggal)
c. Dia tidak berdaulat atas dirinya sendiri. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (63) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (63a) dan (63b) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif, namun kalimat (63c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya
sendiri pada kalimat (63a) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Saya
(persona pertama tunggal). Hal ini sama dengan kata dirinya sendiri pada kalimat
(63b) tidak dapat mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Kata
dirinya sendiri pada kalimat (63c) mengacu pada subjek Dia (persona ketiga
tunggal). Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (63c) kalimatnya mengandung
refleksif apabila unsur refleksif dirinya sendiri mengacu pada subjek persona
ketiga tunggal.
commit to user
89
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Subjek kalimat (62b) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal. Perhatikan kalimat (64) berikut ini.
(64) a. *Saya tidak berdaulat atas diri. (Persona pertama tunggal)
b. *Anda tidak berdaulat atas diri. (Persona kedua tunggal)
c. *Dia tidak berdaulat atas diri. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (64) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (64a), (64b), dan (64b) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (64) menjadi kalimat tidak
berterima. Jadi, kalimat (64) bukan termasuk kalimat yang mengandung refleksif.
Subjek pada kalimat (62c) akan diganti denga persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (65) berikut ini.
(65) a. *Saya tidak berdaulat atas dirinya. (Persona pertama tunggal)
b. *Anda tidak berdaulat atas dirinya. (Persona kedua tunggal)
c. Dia tidak berdaulat atas dirinya. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (65) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (65a) dan (65b) tidak berterima karena tidak mengandung
refleksif, tetapi kalimat (65c) berterima dan mengandung refleksif. Kata dirinya
pada kalimat (65a) mengacu pada entitas lain selain subjek Saya (persona pertama
tunggal). Kata dirinya pada kalimat (65b) mengacu pada entitas lain selain Anda
(persona kedua tunggal). Kalimat (65) kata dirinya mengacu pada subjek Dia
(persona ketiga tunggal). Jadi, kalimat (65) dengan kata dirinya akan mengandung
kalimat refleksif apabila unsur refleksif dirinya mengacu pada subjek persona
ketiga tunggal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
90
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya
sendiri pada data (61) dengan verba tidak berdaulat memiliki distribusi yang
sama dengan kata dirinya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (63) subjek yang
awalnya Para pemimpin diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga maka
kalimat (63a) dan (63b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, namun
kalimat (63c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata dirinya sendiri
pada kalimat (63) mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya sendiri
mengacu pada persona ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat (64) apabila subjek
adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (64a), (64b), dan
(64b) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (64)
menjadikan kalimat tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (64) tidak termasuk
kalimat yang mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (65) apabila subjek
adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (65a) dan (65b)
tidak berterima karena tidak mengandung refleksif, tetapi kalimat (65c) berterima
dan mengandung refleksif. Hal ini berarti, kata dirinya pada kalimat (65)
mengandung refleksif apabila unsur refleksif dirinya mengacu pada subjek ketiga
tunggal.
3. Verba Zero (Ø)
Berikut ini data yang menunjukkan refeleksif dengan verba dasar unjuk
yang diikuti refleksif diri.
(66) Lewat konser nanti, Erros seakan ingin unjuk diri. (MI/ 8
Februari 2014/ h. 28)
Unsur-unsur pada data (66) dapat dianalisis sebagai berikut.
commit to user
91
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(66) a. Lewat konser nanti, Errosi seakan ingin unjuk dirii/*j.
K
S
P
O
Data (66) memperlihatkan konstruksi refleksif dengan verba unjuk. Verba
unjuk menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri
sebagai objek. Pada data (66) terjadi koreferensi langsung antara bentuk refleksif
diri sebagai objek dengan Erros sebagai subjek. Refleksif diri dan Erros
merupakan entitas yang sama. Persesuian pada data (66) ditandai dengan indeks
subskrip i tanpa asteris.
Data (66) kata diri untuk membuktikan memiliki distribusi yang sama atau
tidak sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Berikut ini akan dilakukan uji
coba. Kata diri pada data (66) diganti dengan kata dirinya dan dirinya sendiri.
Perhatikan kalimat (67) berikut ini.
(67)
a. Lewat konser nanti, Errosi seakan ingin unjuk dirii/*j.
b. *Lewat konser nanti, Erros seakan ingin unjuk dirinya.
c. *Lewat konser nanti, Erros seakan ingin unjuk dirinya sendiri.
Data (67) apabila kata diri diganti dengan kata dirinya dan dirinya sendiri
seperti pada kalimat (67) di atas, maka kalimat (67b) dan (67c) tidak berterima
dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (67a) refleksif diri mengacu pada Erros
(persona ketiga tunggal), dan unjuk diri pada kalimat (67a) memiliki makna
menujukkan kemampuan. Kalimat (67b) kata dirinya menjadikan kalimat tersebut
tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, karena verba unjuk tidak tepat
apabila diikuti dengan kata dirinya. Kalimat (67c) refleksif dirinya sendiri tidak
berterima karena dilihat dari segi makna yakni Erros ingin unjuk dirinya sendiri.
Berdasarkan uji coba tersebut membuktikan bahwa refleksif diri pada data (66)
commit to user
92
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan verba dasar unjuk tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata dirinya
dan dirinya sendiri.
Anteseden kalimat (67) diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal untuk membuktikan kalimat tersebut refleksif atau tidak refleksif.
Perhatikan kalimat (67a) yang akan diubah menjadi kalimat (68) berikut ini.
(68) a. Lewat konser nanti, saya seakan ingin unjuk diri. (persona
pertama tunggal)
b. Lewat konser nanti, Anda seakan ingin unjuk diri. (persona
kedua tunggal)
c. Lewat konser nanti, dia seakan ingin unjuk diri. (persona ketiga
tunggal)
Kalimat (68) di atas apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal maka kalimat tersebut masih berterima dan mengandung refleksif.
Kalimat (68a) refleksif diri mengacu pada subjek saya (persona pertama tunggal).
Kalimat (68b), refleksif diri mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal).
Kalimat (68c), refleksif diri mengacu pada subjek dia (persona ketiga tunggal),
sehingga kalimat (68) dikategorikan sebagai konstruksi refleksif. Refleksif diri
dengan verba dasar unjuk pada kalimat (68) mengandung refleksif apabila
anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal.
Perhatikan kalimat (69) berikut ini, yakni anteseden kalimat (67b) diganti
dengan persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal untuk membuktikan kalimat
mengandung refleksif atau tidak.
(69)
a. *Lewat konser nanti, saya seakan ingin unjuk dirinya. (Persona
pertama tunggal)
commit to user
93
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. *Lewat konser nanti, Anda seakan ingin unjuk dirinya.
(Persona kedua tunggal)
c. *Lewat konser nanti, dia seakan ingin unjuk dirinya. (Persona
ketiga tunggal)
Kalimat (69) apabila anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (69a), (69b), dan (69c) kalimat tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (69) menjadikan kalimat
tersebut tidak berterima. Jadi, kalimat (69) dengan kata dirinya tidak termasuk
konstruksi refleksif.
Anteseden kalimat (67c) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal seperti yang terlihat pada contoh (70) berikut ini.
(70)
a. *Lewat konser nanti, saya seakan ingin unjuk dirinya sendiri.
(Persona pertama tunggal)
b. *Lewat konser nanti, Anda seakan ingin unjuk dirinya sendiri.
(Persona kedua tunggal)
c. *Lewat konser nanti, dia seakan ingin unjuk dirinya sendiri.
(Persona ketiga tunggal)
Apabila anteseden kalimat (70) adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (70a), (70b), dan (70c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata dirinya pada kalimat (70) tidak beterima apabila
disandingkan dengan verba unjuk. Jadi, kalimat (70) dengan kata dirinya tidak
termasuk konstruksi refleksif.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa konstruksi refleksif kata
diri pada data (66) dengan menggunakan verba dasar unjuk tidak memiliki
commit to user
94
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
distribusi yang sama dengan kata dirinya dan dirinya sendiri. Pada kalimat (68)
refleksif diri dengan verba dasar unjuk apabila anteseden awal adalah Eross
(persona ketiga tunggal) kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal, maka kalimat (68) masih dapat berterima dan mengandung
refleksif. Hal ini berarti, refleksif diri pada kalimat (68) merupakan bentuk
refleksif yang dapat mengacu pada anteseden baik persona pertama, kedua,
maupun ketiga. Kalimat (69) refleksif dirinya dengan verba dasar unjuk apabila
anteseden adalah persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal, maka kalimat (69)
tidak berterima dan mengandung refleksif. Hal tersebut menjelaskan bahwa
refleksif dirinya dengan verba dasar unjuk pada kalimat (69) bukan konstruksi
refleksif. Hal tersebut sama dengan kalimat (70) refleksif dirinya sendiri dengan
verba dasar unjuk tidak mengandung kalimat refleksif.
4. Verba terBerikut ini data yang menujukkan refleksif dirinya dengan verba prefiks
{ter-}.
(71) Rukmini terperanjat dirinya dilamar Durna. (MI/ 27 April 2014/ h.
08)
Unsur-unsur pada data (71) dapat dianalisis sebagai berikut.
(71) a. [Rukminii terperanjat] [dirinyai/*j dilamar Durna].
S
P
S
P
O
Data (71) adalah konstruksi refleksif dengan verba terperajat. Verba
terperajat menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif
dirinya. Kata dirinya menempati fungsi sebagai subjek pada klausa anak. Kata
commit to
userdengan subjek Rukmini. Menurut
dirinya pada data (71) dapat ditafsirkan
sama
95
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora harus memiliki anteseden di
dalam ranah subjek (dalam ranah klausa yang sama). Apabila diperhatikan, kata
dirinya dapat ditafsirkan sama dengan subjek Rukmini, namun subjek Rukmini
merupakan subjek pada klausa induk, seharusnya anafora diri memiliki anteseden
dalam ranah klausa anak. Hal tersebut melanggar aturan condition A. Jadi, data
(71) anafora dirinya tidak sesuai dengan aturan condition A, namun anafora
dirinya dapat ditafsirkan sama dengan subjek Rukmini (dapat dikatakan kalimat
mengandung refleksif).
Berikut ini untuk membuktikan kata dirinya pada data (71) memiliki
distribusi yang sama atau tidak dengan kata diri dan dirinya sendiri maka akan
dilakukan uji coba dengan mengganti unsur dirinya menjadi diri dan dirinya
sendiri. Perhatikan kalimat (72) berikut ini.
(72)
a. [Rukminii terperanjat] [dirinyai/*j dilamar Durna].
b. [Rukmini terperanjat] [*diri dilamar Durna].
c. [Rukmini terperanjat] [*dirinya sendiri dilamar Durna].
Data (72) apabila kata dirinya diganti dengan kata diri dan dirinya seperti
yang terlihat pada kalimat (72) maka kalimat (72b) dan (72c) tidak berterima dan
tidak mengandung refleksif. Kata diri pada kalimat (72b) tidak berterima apabila
menjadi subjek pada klausa anak, sedangkan kata dirinya sendiri pada kalimat
(72c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif karena kata dirinya sendiri
apabila menjadi subjek pada klausa anak kalimatnya menjadi tidak berterima,
sehingga kata dirinya pada data (72) tidak memiliki distribusi yang sama dengan
kata diri dan dirinya sendiri.
commit to user
96
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Subjek kalimat (72) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga untuk membuktikan kalimatnya mengandung refleksif atau tidak.
Perhatikan kalimat (72a) berikut ini yang akan diubah menjadi kalimat (73)
berikut ini.
(73) a. [*Saya terperanjat] [dirinya dilamar Durna]. (Persona pertama
tunggal)
b. [*Anda terperanjat] [dirinya dilamar Durna]. (Persona kedua
tunggal)
c. [Dia terperanjat] [dirinya dilamar Durna]. (Persona ketiga
tunggal)
Kalimat (73) apabila subjek pada kalimat tersebut adalah persona pertama,
kedua, dan ketiga tunggal maka kalimat (73a) dan (73b) tidak berterima karena
tidak mengandung refleksif, namun kalimat (73c) berterima dan mengandung
refleksif. Kalimat (73a) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Saya (persona
pertama tunggal). Kalimat (73b) kata dirinya bukan mengacu pada subjek Anda
(persona kedua tunggal), kata dirinya mengacu pada entitas lain selain subjek
Anda. Kalimat (73c) kata dirinya mengacu pada subjek Dia (persona ketiga
tunggal), sehingga kalimat (73c) termasuk konstruksi refleksif.
Subjek kalimat (72b) akan diganti dengan persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal. Perhatikan kalimat (74) berikut ini.
(74) a. [*Saya terperanjat] [diri dilamar Durna]. (Persona pertama
tunggal)
b. [*Anda terperanjat] [diri dilamar Durna]. (Persona kedua
tunggal)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
97
digilib.uns.ac.id
c. [*Dia terperanjat] [diri dilamar Durna]. (Persona ketiga tunggal)
Kalimat (74) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
maka kalimat (74a), (74b), dan (74c) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif. Bentuk diri tidak berterima apabila menjadi subjek pada klausa anak,
serta bentuk diri tersebut tidak mengandung refleksif. Jadi, kalimat (79) bukan
termasuk konstruksi refleksif.
Kalimat (72c) apabila subjek kalimat tersebut diganti dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga tunggal, maka kalimatnya akan menjadi seperti
kalimat (75) berikut ini.
(75) a. [*Saya terperanjat] [dirinya sendiri dilamar Durna].
b.[ *Anda terperanjat] [dirinya sendiri dilamar Durna].
c. [*Dia terperanjat] [dirinya sendiri dilamar Durna].
Kalimat (75) apabila subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga
tunggal maka kalimat (75a), (75b), dan (75c) tidak berterima dan tidak
mengandung refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (75) tidak berterima
apabila menjadi subjek pada klausa anak, sehingga kalimat (75) bukan kategori
konstruksi refleksif.
Berdasarkan uji coba di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya
pada data (71) dengan verba terperajat tidak memiliki distribusi yang sama
dengan kata diri dan dirinya sendiri. Kata dirinya pada kalimat (73) yang subjek
awalnya Rukmini kemudian diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga
maka kalimat (73a) dan (73b) tidak berterima karena tidak mengandung refleksif,
sedangkan kalimat (73c) berterima dan mengandung refleksif. Artinya, kata
dirinya pada kalimat (73) mengandung refleksif apabila mengacu pada subjek
commit to user
98
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
persona ketiga tunggal. Kata diri pada kalimat (74) apabila subjek adalah persona
pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (74a), (74b), dan (74c) tidak berterima
dan tidak mengandung refleksif. Oleh karena itu, kata diri pada (74) bukan
termasuk konstruksi refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (75) apabila
subjek adalah persona pertama, kedua, dan ketiga maka kalimat (75a), (75b), dan
(75c) tidak berterima dan tidak mengandung refleksif, sehingga kalimat (75)
bukan termasuk konstruksi refleksif.
Uji coba di atas membuktikan bahwa bentuk refleksif diri, dirinya, dan
dirinya sendiri pada kalimat bahasa Indonesia tidak sepenuhnya memiliki
distribusi yang sama. Dikatakan tidak sepenuhnya memiliki distribusi yang sama
karena pada kalimat tertentu unsur refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri dapat
saling menggantikan. Pada kalimat bahasa Indonesia, memiliki distribusi yang
sama atau tidak ditentukan dari verba dan anteseden. Dalam kalimat bahasa
Indonesia yang mengandung refleksif, verba merupakan central, karena tidak
semua verba dapat diikuti dengan unsur refleksif diri, dirinya, dan dirinya sendiri.
Sesuai data yang ditemukan dalam bahasa Indonesia, berikut ini beberapa contoh
verba yang dapat diikuti dan tidak dapat diikuti dengan unsur refleksif diri,
dirinya, dan dirinya sendiri, yaitu: verba prefiks meN- verba mengoreksi (diri,
dirinya,
dan
dirinya
sendiri),
verba
menarik
(diri,
dirinya),
verba
mengajukan(diri, dirinya, dan dirinya sendiri), verba membatah (dirinya), verba
mengakui (dirinya, diri, dan dirinya sendiri), verba mengobati ( diri, dirinya, dan
dirinya sendiri), verba mengungkapkan ( dirinya, dirinya sendiri), verba merasa
(dirinya, dirinya sendiri); verba prefiks ber- pada verba bersiap (diri), verba
berharap (dirinya, dirinya sendiri), verba beruntung (dirinya), verba tidak
commit to user
99
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berdaulat (dirinya, dirinya sendiri); verba Ø pada verba unjuk (diri); dan verba
prefiks ter- pada verba terperajat (dirinya).
Dalam kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif dengan kata
diri, yakni unsur refleksif diri harus mengacu pada anteseden persona pertama,
kedua, dan ketiga (baik tunggal maupun jamak). Kalimat bahasa Indonesia yang
mengandung refleksif dengan kata dirinya dan dirinya sendiri, unsur refleksif
tersebut harus mengacu pada anteseden persona ketiga (tunggal, jamak).
commit to user
100
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri sebagai
anafor
Kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif dengan kata diri,
dirinya, dan dirinya sendiri akan dikelompokkan ke dalam anafor. Anafora adalah
jenis nomina yang terikat dalam kategori pengikatan atau penafsiran nomina yang
terikat oleh antesedennya dalam hal persona, gender, dan jumlah (Sawardi,
2008:245). Konsep c-command juga diperlukan untuk menganalisis data yang
mengandung refleksif. Konsep c-command (dalam Muadz, 1994:14-15), suatu
konsep yang menggambarkan hubungan struktural tertentu dari antara satu node
dengan yang lainnya. Konsep c-command ini nantinya akan sangat penting dalam
menjelaskan hubungan anaforis antar nomina.
Berikut ini refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri yang
akan dicoba dikelompokkan ke dalam anafor dilihat dari perspektif teori
pengikatan.
1. Refleksif dengan kata diri
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri.
(76) Karena itu, kejaksaan harus memperbaiki diri. (Republika/ 20 Februari 2014/
h.09)
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
NP
VP
NP
N
V
N
Kejaksaan
harus memperbaiki
diri
commit to user
101
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (76) adalah refleksif kata diri dengan verba memperbaiki. Kalimat
tersebut mengandung refleksif karena kehadiran kata diri sebagai objek, dan kata
diri memiliki anteseden yaitu kejaksaan (S) yang juga berfungsi sebagai subjek.
Kalimat (76) anafora diri yang menguasai adalah subjek kejaksaaan, dan
penguasanya adalah memperbaiki. Pada kalimat (76) anteseden kejaksaan
memerintah diri. kejaksaan (NP subjek) men-c-command diri (NP objek), karena
NP subjek membawahi NP objek. Kalimat (76) pengikatnya (binder) adalah
kejaksaan (persona ketiga tunggal), dan bentuk terikatnya (bindee) diri. Menurut
aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora harus memiliki anteseden di
dalam ranah subjek. Anafora diri pada kalimat (76) memiliki anteseden dalam
ranah subjek yakni kejaksaan. Oleh karena itu, kalimat (76) sudah sesuai dengan
aturan condition A. Jadi, kata diri pada kalimat (76) dapat dikategorikan sebagai
anafora.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri.
(77) Fernando Llorenta dan kawan-kawan dapat menghibur diri dengan berjuang
meraih trofi Liga Eropa. (Republika/ 20 Februari 2014/ h.12)
Perhatikan diagaram pohon berikut ini.
IP=S
NP
N
VP
Fernando Llorenta V
NP
dan kawan-kawan
dapat menghibur diri
dengan berjuang meraih trofi
Liga Eropa
commit to user
102
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (77) adalah refleksif kata diri dengan verba menghibur. Kalimat
(77) menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran kata diri yang berfungsi
sebagai objek, dan kata diri tersebut memiliki anteseden Fernando Llorenta dan
kawan-kawan (S) yang berfungsi sebagai subjek. Kata diri pada kalimat (77)
merupakan entitas yang sama dengan anteseden Fernando Llorenta dan kawankawan. Anafora diri pada kalimat (77) yang menguasai adalah subjek Fernando
Llorenta dan kawan-kawan, penguasanya adalah menghibur, dan anteseden
Fernando Llorenta dan kawan-kawan memerintah diri. Fernando Llorenta dan
kawan-kawan (NP subjek) men-c-command diri (NP objek), karena NP objek
dibawahi langsung oleh NP subjek. Kalimat (77) pengikatnya adalah Fernando
Llorenta dan kawan-kawan (persona ketiga, jamak, maskulin), serta bentuk
terikatnya adalah diri. Kata diri pada kalimat (77) sudah sesuai dengan condition
A, karena anafora diri memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni Fernando
Llorenta dan kawan-kawan. Sehingga, kata diri pada kalimat (77) dapat
dikategorikan sebagai anafora.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri.
(78) Saat menstruasi tiba, Ade Anggita Devi lebih memilih berdiam diri.
(Republika/ 18 Maret 2014/ h.07 (Leisure)
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
NP
VP
N
NP
V
Ade
N
Anggita
Devi
lebih memilih berdiam commit
diri to user
103
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (78) adalah refleksif dengan verba berdiam. Kalimat (78)
menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran kata diri yang berfungsi
sebagai objek. Pada kalimat (78), kata diri memiliki anteseden yakni Ade Anggita
Devi (S) yang berfungsi sebagai subjek. Kalimat (78) kata diri yang menguasai
adalah subjek Ade Anggita Devi, penguasanya adalah berdiam, dan anteseden Ade
Anggita Devi memerintah diri. Ade Anggita Devi men-command diri (NP objek),
karena NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (78) pengikatnya adalah Ade
Anggita Devi (persona ketiga, tunggal, femenin), dan bentuk terikatnya adalah
diri. Dalam teori pengikatan, menurut aturan condition A, anafora harus memiliki
anteseden di dalam ranah subjek. Anafora diri pada kalimat (78) memiliki
anteseden Ade Anggita Devi yakni sebagai subjek. Oleh karena itu, anafora diri
pada kalimat (78) sudah sesuai dengan aturan condition A. Jadi, kalimat (78) kata
diri merupakan kategori anafora karena dapat ditafsirkan sama dengan
antesedennya dalam hal persona, gender, dan jumlah.
Perhatikan data berikut ini yang menunjukkan refleksif dengan kata diri.
(79) Edo menduga, Feby akan melarikan diri. (Kompas/ 4 Februari 2014/ h. 25)
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
NP
VP
N
V
Feby
akan melarikan
NP
N
diri
commit to user
104
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (79) merupakan refleksif kata diri dengan verba melarikan.
Kalimat tersebut mengandung refleksif karena kehadiran kata diri yang berfungsi
sebagai objek. Pada kalimat (79), Feby merupakan anteseden dari kata diri, dan
dapat ditafsirkan sama dengan kata diri.
Kalimat (79) anafora diri yang
menguasai adalah subjek Feby, penguasanya yakni melarikan, serta anteseden
Feby memerintah anafora diri. Feby (NP subjek) men-c-command diri (NP
objek), karena NP subjek membawahi NP objek. Kalimat (79) pengikatnya adalah
Feby (persona ketiga, tunggal, feminin), dan bentuk terikatnya diri. Anafora diri
sudah sesuai dengan condition A, karena memiliki anteseden di dalam ranah
subjek yakni Feby. Jadi, kata diri pada kalimat (79) merupakan kategori anafora.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri.
(80) Dia memberanikan diri pindah ke Palangkaraya pada 2001. (Kompas/ 17
Februari 2014/ h. 16)
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
NP
VP
N
V
NP
memberanikan
N
Dia
diri
pindah ke Palangkaraya pada 2001
Kalimat (80) merupakan refleksif kata diri dengan verba memberanikan.
Kalimat (80) menghasilkan konstruksi refleksif karena terdapat kata diri yang
berfungsi sebagai objek. Kata diri pada kalimat (80) merupakan entitas yang sama
commit to user
105
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan anteseden Dia yang berfungsi sebagai subjek. Kalimat (80) kata diri yang
menguasai adalah subjek Dia, penguasanya yaitu memberanikan, dan anteseden
Dia memeritah kata diri. Dia (NP subjek) men-c-command diri (NP objek),
karena NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (80) pengikatnya adalah Dia
(persona ketiga, tunggal, femenin/maskulin), serta bentuk terikatnya yakni diri.
Kata diri pada kalimat (80) sesuai dengan condition A dalam teori pengikatan,
karena anafora diri memiliki anteseden di dalam ranah subjek yaitu Dia. Jadi,
kalimat (80) kata diri merupakan kategori anafora.
Berdasarkan penjelasan di atas membuktikan bahwa kata diri pada kalimat
(76), (77), (78), (79), dan (80) merupakan kategori anafora karena kata tersebut
dapat ditafsirkan sama dengan antesedennya dalam hal persona, gender, dan
jumlah. Sesuai dengan data yang ditemukan, kata diri yang terdapat pada kalimat
bahasa Indonesia selalu mengandung refleksif. Kata diri tersebut selalu terikat
dengan anteseden, serta merupakan bentuk anafora netral yang dapat mengacu
pada subjek persona pertama, kedua, dan ketiga.
2. Refleksif dengan kata dirinya
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya.
(81) Syafri membantah dirinya telah mengedarkan sabu. (MI/ 17 Februari 2014/ h.
14)
commit to user
106
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
VP
NP
NP
N
V
Syafri
N
membantah
dirinya
telah mengedarkan sabu
Kalimat (81) merupakan refleksif dengan verba membatah. Kalimat (81)
mengandung refleksif karena terdapat bentuk refleksif dirinya sebagai objek. Pada
kalimat (81), Syafri adalah anteseden dari kata dirinya. Kalimat (81) kata dirinya
yang menguasai adalah subjek Syafri, penguasanya yakni membantah, serta
anteseden Syafri memerintah kata dirinya. Syafri (NP subjek) men-c-command
dirinya (NP objek), karena NP objek dibawahi langsung oleh NP subjek. Kalimat
(81) pengikatnya adalah Syafri (persona ketiga, tunggal, maskulin), serta bentuk
terikatnya yakni dirinya. Jadi, kalimat (81) kata dirinya apabila ditafsirkan sama
dengan antesedennya dalam hal persona, jumlah, dan gender maka kata dirinya
pada kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai anafora. Selain itu, anafora
dirinya memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni Syafri. Sehingga, kata
dirinya pada kalimat (81) dapat dikategorikan sebagai anafora karena sudah sudah
sesuai dengan condition A di dalam teori pengikatan.
Perhatikan data berikut ini yang menunjukkan refleksif dengan kata
dirinya.
commit to user
107
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(82) Bradley menunjukkan dirinya sebagai pemain yang sangat penting bagi tim
AS dalam laga tersebut. (Kompas/ 4 April 2014/ h. 31)
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
NP
VP
N
V
NP
Bradley
N
menunjukkan
dirinya
sebagai pemain yang
sangat penting bagi tim AS dalam
laga tersebut
Kalimat (82) adalah refleksif dengan verba menunjukkan. Kalimat (82)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sebagai objek.
Kalimat (82), Bradley adalah anteseden dari kata dirinya. Kalimat (82) kata
dirinya
yang
menguasai
adalah
subjek
Bradley,
penguasanya
adalah
menunjukkan, dan anteseden Bradley memerintah kata dirinya. Bradley (NP
subjek) men-c-command dirinya (NP objek), karena NP objek dibawahi NP
subjek. Kalimat (82) pengikatnya adalah Bradley (persona ketiga, tunggal,
maskulin), serta bentuk terikatnya adalah dirinya. Karena kata dirinya pada
kalimat (82) memiliki anteseden di dalam ranah subjek yaitu Bradley. Maka, kata
dirinya pada kalimat (82) dapat dikategorikan sebagai anafora.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya.
(83) Dengan nada tegas, Jokowi mengatakan dirinya bukan pribadi yang mau
diatur-atur demi kepentingan orang lain. (Republika/ 8 April 2014/ h.c)
commit to user
108
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
VP
NP
V
NP
N
mengatakan
N
bukan pribadi yang mau diatur-atur
demi kepentingan orang lain
Jokowi
dirinya
Kalimat (83) merupakan refleksif dengan verba mengatakan. Kalimat (83)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya yang berfungsi
sebagai objek. Pada kalimat (83), Jokowi adalah anteseden dari kata dirinya. Kata
dirinya pada data (83) yang menguasai adalah subjek Jokowi, penguasanya adalah
mengatakan, dan anteseden Jokowi memerintah kata dirinya. Jokowi (NP subjek)
men-c-command dirinya (NP objek), karena NP subjek membawahi langsung NP
objek. Kalimat (83) pengikatnya adalah Jokowi (persona ketiga, tunggal,
maskulin), dan bentuk terikatnya yakni dirinya. Kata dirinya pada kalimat (83)
sudah sesuai dengan condition A, yaitu anafora dirinya memiliki anteseden di
dalam ranah subjek yakni Jokowi. Jadi, kata dirinya pada kalimat (83) merupakan
kategori anafora apabila dijelaskan menggunakan teori pengikatan. Berikut ini
data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya.
(84) Raja dangdut Rhoma Irama menganggap dirinya masih sebagai calon
presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa. (MI/ 16 April 2014/ h. 04)
commit to user
109
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
NP
VP
N
Raja dangdut
Rhoma Irama
V
NP
N
menganggap
dirinya
masih sebagai calon presiden dari
Partai Kebangkitan Bangsa
Kalimat (84) adalah refleksif dengan verba menganggap. Kalimat (84)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sebagai objek.
Kalimat (84), kata dirinya mengacu pada entitas yang sama dengan anteseden
Raja dangdut Rhoma Irama. Selanjutnya, kata dirinya pada kalimat (84) yang
menguasai adalah subjek Raja dangdut Rhoma Irama, penguasanya adalah
menganggap, dan anteseden Raja dangdut Rhoma Irama memerintah kata
dirinya. Raja dangdut Rhoma Irama NP subjek men-c-command dirinya NP
objek, karena NP subjek membawahi NP objek. Kalimat (84) pengikatnya adalah
Raja dangdut Rhoma Irama (persona ketiga, tunggal, maskulin), serta bentuk
terikatnya yaitu dirinya. Anafora dirinya pada kalimat (84) sudah sesuai dengan
condition A, yakni anafora dirinya memiliki anteseden Raja dangdut Rhoma
Irama yang menempati fungsi subjek. Jadi, kata dirinya pada kalimat (84)
merupakan kategori anafora.
Data sebelumnya merupakan contoh data kata dirinya yang menempati
fungsi objek, berikut ini contoh data kata dirinya yang menempati fungsi
keterangan. Perhatikan kalimat (85)
berikut
commit
to ini.
user
110
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(85) Ia bertanya pada dirinya untuk apa ia dilahirkan dan apa tujuan hidupnya.
(Republika/ 20 April 2014/ h.24)
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
VP
NP
N
Ia
V
pada dirinya untuk apa ia dilahirkan dan apa tujuan
hidupnya
bertanya
Kalimat (85) adalah refleksif dengan verba bertanya. Kalimat (85)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya yang berfungsi
sebagai keterangan. Pada kalimat (85), Ia adalah anteseden dari kata dirinya. Kata
dirinya pada kalimat (85) yang menguasai yakni subjek Ia, penguasanya adalah
bertanya, dan anteseden Ia memerintah dirinya. Ia (NP subjek) men-c-command
dirinya (NP objek), karena NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (85)
pengikatnya adalah Ia (persona ketiga, tunggal, maskulin/feminin), serta bentuk
terikatnya yaitu dirinya. Meskipun kata dirinya menempati posisi sebagai
keterangan, namun kata dirinya memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni
Ia. Jadi, kata dirinya pada kalimat (85) merupakan kategori anafora karena sudah
sesuai dengan condition A dalam teori pengikatan.
Kata dirinya selain dapat berdiri sebagai anafor, dapat juga berdiri sebagai
nomina bebas seperti pada kalimat (86) berikut ini.
(86) Dirinya pun tak mengeluh saat jadi pemain pengganti dan hanya bermain
beberapa menit pada setiap laga. (Kompas/ 12 Februari 2014/ h. 31)
commit to user
111
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perhatikan diagaram pohon berikut ini.
IP=S
VP
NP
V
N
saat jadi pemain pengganti
Dirinya pun tak mengeluh
dan hanya bermain beberapa menit pada
setiap laga
Pada kalimat (86) bentuk yang sama dirinya dapat berdiri sebagai
pronomina yang tidak terikat dalam kategori pengikatan. Kata dirinya pada data
(86) menduduki subjek gramatikal. Sehingga, kata dirinya pada data (86) bukan
kategori anafor karena kata tersebut tidak dapat ditafsirkan sama dengan
anteseden dikarenakan tidak memiliki anteseden. Selain itu, kata dirinya pada
kalimat (86) bukan kalimat yang mengandung refleksif karena kata dirinya
merupakan subjek gramatikal dan tidak memiliki acuan.
Berikut ini adalah contoh data refleksif kata dirinya yang tidak terikat
dalam kategori pengikatan. Perhatikan data (87) berikut ini.
(87) Menurut Pele, Maradona mencintai dirinya. (MI/ 8 Februari 2014/ h. 16)
Perhatikan persesuaian yang ditandai dengan indeks subskrip berikut ini.
(87) a. Menurut Pelei, Maradona mencintai dirinyai/*j.
commit to user
112
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
VP
Menurut Pele NP
V
NP
N
mencintai
N
Maradona
dirinya
Kalimat (87) adalah refleksif dengan verba mencintai. Kalimat (87)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya yang berfungsi
sebagai objek. Pada data (87), kata dirinya mengacu pada Pele bukan pada
Maradona. Kata dirinya pada data (87) apabila mengacu pada anteseden
Maradona maka kata dirinya termasuk dalam kategori anafora karena kata dirinya
harus terikat dalam kategori yang menguasainya yakni pada klausa yang sama.
Namun, karena kata dirinya pada kalimat (87) mengacu pada Pele maka dirinya
pada kalimat tersebut bukan kategori anafora, melainkan nomina yang bebas dan
tidak terikat dalam kategori pengikatan.
Berdasarkan penjelasan di atas membuktikan bahwa kata dirinya di
samping berfungsi sebagai anafor dapat juga berdiri sebagai nomina bebas yang
tidak terikat dalam kategori pengikatan. Anafora dengan kata dirinya dapat dilihat
pada data (81), (82), (83), (84), dan (85). Sedangkan, kata dirinya tanpa
pengikatan dilihat pada data (86) dan (87). Kata dirinya yang terdapat pada
kalimat bahasa Indonesia tidak selalu menjadikan kalimat tersebut mengandung
refleksif, karena bentuk dirinya dapat
berdiri
sebagai subjek, sehingga menjadikan
commit
to user
113
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kalimat tidak refleksif. Syarat kalimat bahasa Indonesia mengandung refleksif
dengan kata dirinya adalah unsur refleksif dirinya memiliki anteseden dan unsur
refleksif dirinya dapat ditafsirkan sama dengan anteseden, serta unsur refleksif
dirinya mengacu pada persona ketiga. Kata dirinya yang termasuk kategori
anafora adalah kata dirinya yang memiliki anteseden di dalam ranah klausa yang
sama.
3. Refleksif dengan kata dirinya sendiri
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri.
(88) Tapi, bangsa inilah yang telah mengkhianati dirinya sendiri. (MI/ 27 April
2014/ h. 08)
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
NP
VP
N
V
bangsa inilah
NP
yang telah mengkhianati
dirinya sendiri
Kalimat (88) adalah refleksif dengan verba mengkhianati. Kalimat (88)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri sebagai
objek. Pada kalimat (88), bangsa adalah anteseden dari kata dirinya sendiri. Kata
dirinya sendiri pada kalimat (88) yang menguasai adalah subjek bangsa,
penguasanya yaitu mengkhianati, serta anteseden bangsa memerintah dirinya
commit to userdirinya sendiri (NP objek), karena
sendiri. bangsa (NP subjek) men-c-command
114
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
NP objek dibawahi oleh NP subjek. Kalimat (88) pengikatnya adalah bangsa
(persona ketiga tunggal), dan bentuk terikatnya adalah dirinya sendiri. Menurut
aturan condition A dalam teori pengikatan, anafora dirinya sendiri harus memiliki
anteseden di dalam ranah subjek. Anafora dirinya sendiri pada kalimat (88) sudah
sesuai dengan condition A, karena anfora dirinya sendiri memiliki anteseden
bangsa yang menempati fungsi subjek. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat
(88) dapat dikategorikan sebagai anafora.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri.
(89) Seperti itu cara ia menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar banyak
manfaat untuk orang lain.
Perhatikan diagram pohon berikut ini.
IP=S
FN
VP
Seperti itu
FN
N
cara ia
V
menghargai
dirinya
sendiri
sehingga bisa menebar banyak manfaat
untuk orang lain
Kalimat (89) adalah refleksif dengan verba menghargai. Kalimat (89)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri yang
berfungsi sebagai objek. Kalimat (89), Ia merupakan anteseden dari kata dirinya
sendiri. Kata dirinya sendiri pada kalimat (89) yang menguasai adalah subjek Ia,
penguasanya yaitu menghargai, dan anteseden Ia memerintah dirinya sendiri. Ia
(NP subjek) men-c-command dirinya sendiri (NP objek), karena NP subjek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
115
digilib.uns.ac.id
membawahi NP objek. Kalimat (89) pengikatnya adalah Ia (persona ketiga,
tunggal, feminin/maskulin), serta bentuk terikatnya adalah dirinya sendiri.
Sehingga, kata dirinya sendiri pada kalimat (89) sudah sesuai dengan condition A
dan dapat dikategorikan sebagai anafora.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata dirinya sendiri.
Namun, kata dirinya sendiri pada kalimat (90) berikut ini menempat posisi
sebagai keterangan.
(90) Jokowi mengatakan, ide pembuatan game tersebut berasal dari dirinya
sendiri. (Republika/ 14 April 2014/ h.05)
Perhatikan persesuaian yang ditandai dengan indeks subskrip berikut ini.
(90) a. Jokowii mengatakan, ide pembuatan game tersebut berasal dari dirinya
sendirii/*j.
Kalimat (90) merupakan refleksif dengan verba berasal. Kalimat (90)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri yang
menempati fungsi sebagai keterangan. Pada kalimat (90), kata dirinya sendiri
mengacu pada subjek Jokowi, dan persesuaian ditandai dengan indeks subskrip i
seperti terlihat pada kalimat (90a). Kalimat (90) kata dirinya sendiri memang
berkoindeks dengan Jokowi, tetapi Jokowi berada di luar kategori yang menguasai
dirinya sendiri. Artinya, kata dirinya sendiri pada kalimat (90) bebas dalam
kategori yang menguasainya. Kata dirinya sendiri pada kalimat (90) tidak sesuai
dengan condition A dalam teori pengikatan, yakni kata dirinya sendiri tidak
memiliki anteseden dalam ranah subjek di dalam kluasa anak. Sehingga, kata
dirinya sendiri pada kalimat (90) bukan termasuk kategori anafora karena kata
dalamtokategori
dirinya sendiri tersebut tidak terikat
commit
user yang menguasainya.
116
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan penjelasan di atas membuktikan bahwa refleksif kata dirinya
sendiri ada yang tergolong sebagai anafor dan bukan anafor. Kata dirinya sendiri
yang tergolong sebagai anafor dapat dilihat pada kalimat (88) dan (89).
Sementara, kata dirinya sendiri yang bukan anafor karena menyerupai pronomina
dapat dilihat pada kalimat (90). Pada kalimat (90), meskipun kalimatnya
mengandung refleksif, tetapi kata dirinya sendiri tidak terikat dalam kategori yang
menguasainya.
commit to user
117
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Refleksif dengan kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri dari
perspektif teori pengikatan
Berikut ini kalimat bahasa Indonesia yang mengandung refleksif dengan
kata diri, dirinya, dan dirinya sendiri akan dianalisis menggunakan perspektif
teori pengikatan. Kalimat yang mengandung refleksif dalam bahasa Indonesia
akan dicoba dibuktikan apakah memperhatikan persona, gender, dan jumlah.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri, dirinya, dan
dirinya sendiri.
(91) Sebaiknya, AS menahan diri untuk mencampuri urusan internal Hong Kong.
(Republika/ 8 April 2014/ h.15)
(92) Ia mengungkapkan dirinya tidak diberikan izin oleh penyidik KPK. (MI/ 4
Februari 2014/ h. 02)
(93) Seperti itu cara ia menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar
banyak manfaat untuk orang lain. (Republika/ 18 Maret 2014/ h.04
(Leisure))
Persesuaian pada data (91), (92), dan (93) akan ditandai dengan indeks
subskrip i. Perhatikan persesuaian pada kalimat-kalimat berikut ini.
(91) a. Sebaiknya, ASi menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong
Kong.
(92) a. Iai mengungkapkan dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK.
(93) a. Seperti itu cara iai menghargai dirinya sendirii/*j sehingga bisa menebar
banyak manfaat untuk orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
118
digilib.uns.ac.id
Kalimat (91) merupakan refleksif dengan verba menahan. Kalimat (91)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif diri yang menempati fungsi
sebagai objek. Pada kalimat (91), subjek AS adalah anteseden dari kata diri. Kata
diri dengan AS merupakan entitas yang sama. Indeks i pada kata diri yang tanpa
asteris menunjukkan diri dapat ditafsirkan sama dengan AS. Kata diri pada
kalimat (91) yang menguasai adalah anteseden AS, penguasanya yaitu menahan,
dan anteseden AS memerintah diri. Kalimat (91) pengikatnya (binder) adalah AS
(persona ketiga tunggal), serta bentuk terikatnya (bindee) yaitu diri. Menurut
condition A, anafora diri harus memiliki anteseden di dalam ranah S. Kata diri
pada kalimat (91) memiliki anteseden di dalam ranah subjek yakni AS. Oleh
karena itu, kalimat (91) sesuai dengan teori pengikatan.
Kalimat (92) adalah refleksif dengan verba mengungkapkan. Kalimat (92)
mengandung refleksif karena terdapat unsur dirinya yang menempati fungsi
objek. Pada kalimat (92), kata dirinya dapat ditafsirkan sama dengan anteseden Ia,
dan persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris.
Selanjutnya, kata diri pada kalimat (92) yang menguasai adalah subjek Ia,
penguasanya yaitu mengungkapkan, dan anteseden Ia memerintah dirinya.
Kalimat (92) pengikatnya yakni Ia (persona ketiga, tunggal, feminin/maskulin),
serta bentuk terikatnya adalah dirinya. Dalam teori pengikatan menurut aturan
condition A, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah S. Apabila
diperhatikan, kalimat (92) anafora dirinya mengacu pada anteseden Ia yang
menempati fungsi subjek. Oleh karena itu, anafora dirinnya pada kalimat (92)
sesuai dengan condition A. Sehingga, kata dirinya pada kalimat (92) termasuk
commit
to user
kategori anafora sesuai dengan teori
pengikatan.
perpustakaan.uns.ac.id
119
digilib.uns.ac.id
Kalimat (93) adalah refleksif dengan verba menghargai. Kalimat (93)
mengandung refleksif karena terdapat unsur refleksif dirinya sendiri yang
menempati fungsi sebagai objek. Pada kalimat (93), kata dirinya sendiri dapat
ditafsirkan sama dengan anteseden Ia yang berfungsi sebagai subjek. Kata dirinya
sendiri pada kalimat (93) yang menguasai adalah verba menghargai, dan
anteseden Ia memerintah dirinya sendiri. Kalimat (93) pengikatnya adalah Ia
(persona ketiga, tunggal, feminin/maskulin), dan bentuk terikatnya adalah dirinya
sendiri. Kalimat (93) anafora dirinya sendiri sesuai dengan aturan condition A,
karena anafora dirinya sendiri pada kalimat tersebut memiliki anteseden dalam
ranah subjek yaitu Ia. Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (93) sesuai dengan
condition A, dan termasuk ke dalam kategori anafora apabila dijelaskan dengan
teori pengikatan.
Dalam refleksif bahasa Indonesia syarat persona sangat diperhatikan. Pada
kalimat (91), kata diri mengacu pada AS (persona ketiga tunggal). Apabila
anteseden AS pada kalimat (91) diganti dengan persona pertama dan kedua untuk
membuktikan kalimatnya masih mengandung refleksif atau tidak, serta terikat
syarat persona atau tidak. Perhatikan kalimat berikut ini.
(91) b. Sebaiknya, Sayai menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong
Kong. (Persona pertama tunggal)
c. Sebaiknya, Andai menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong
Kong. (Persona kedua tunggal)
Apabila anteseden yang awalnya AS diganti dengan persona pertama dan
user
kedua, maka kalimat (91b) dancommit
(91c) toberterima
dan mengandung refleksif.
120
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (91b), kata diri mengacu pada anteseden persona pertama Saya. Kata diri
pada kalimat (91c) mengacu pada persona kedua Anda. Hal tersebut membuktikan
bahwa unsur refleksif diri merupakan bentuk netral, karena refleksif diri dapat
mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga tunggal.
Perhatikan kalimat berikut ini, yakni anteseden Ia pada kalimat (92) akan
diganti dengan persona pertama dan kedua untuk membuktikan kalimatnya
mengandung refleksif atau tidak, serta membuktikan bentuk refleksif dirinya
terikat persona atau tidak.
(92) b. *Sayai mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK.
(Persona pertama tunggal)
c. *Andai mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK. (Persona kedua tunggal)
Apabila anteseden Ia pada kalimat (92) diganti dengan persona pertama
dan kedua, maka kalimat (92b) dan (92c) tidak berterima dan tidak mengandung
refleksif. Pada kalimat (92b), kata dirinya bukan mengacu pada persona pertama
Saya, namun mengacu pada entitas lain. Indeks subskrip i dengan asteris
menandai ketidaksesuaian tersebut, dan indeks subskrip j menandai bahwa Saya
dan dirinya merupakan entitas yang berbeda. Kalimat (92c), kata dirinya bukan
mengacu pada persona kedua Anda, namun mengacu pada entitas lain. Indeks i
dengan asteris menandai ketidaksesuaian tersebut, dan indeks subskrip j tanpa
asteris menunjukkan bahwa dirinya dengan Anda merupakan etitas yang berbeda.
Jadi, bentuk refleksif dirinya hanya dapat mengacu pada person ketiga tunggal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
121
digilib.uns.ac.id
Anteseden Ia pada kalimat (93) akan diganti dengan persona pertama dan
kedua untuk membuktikan kalimatnya mengandung refleksif atau tidak.
Perhatikan kalimat berikut ini.
(93) b. *Seperti itu cara sayai menghargai dirinya sendiri*i/j sehingga bisa menebar
banyak manfaat untuk orang lain. (Persona pertama tunggal)
c. *Seperti itu cara Andai menghargai dirinya sendiri*i/j sehingga bisa
menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Persona kedua tunggal)
Pada kalimat (93), apabila anteseden yang awalnya Ia diganti dengan
persona pertama dan kedua, maka kalimat (93b) dan (93c) tidak berterima dan
tidak mengandung refleksif. Pada kalimat (93b), kata dirinya sendiri tidak
berterima apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Begitu
pula dengan kata dirinya sendiri pada kalimat (93c) tidak berterima apabila
mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal). Jadi, refleksif dirinya sendiri
pada kalimat (93) hanya dapat mengacu pada persona ketiga tunggal.
Berdasarkan uraian di atas membuktikan bahwa bentuk refleksif dirinya
dan dirinya sendiri merupakan bentuk refleksif yang terikat oleh persona,
sementara bentuk refleksif diri merupakan bentuk netral. Refleksif dirinya dan
dirinya sendiri merupakan bentuk yang terikat pada persona, lantas bagaimana
dengan bentuk seperti dirimu dan diriku? Apakah memiliki perilaku yang sama?
Perhatikan contoh berikut ini.
(94)
a. Diai tidak memperhatikan diriku*i/j.
b. Diai tidak memperhatikan dirimu*i/j.
commit
to sendiri
user
c. Diai tidak memperhatikan
dirinya
i/*j.
122
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kalimat (94a) dan (94b) adalah kalimat yang tidak mengandung refleksif.
Kalimat (94a), kata diriku (-ku adalah persona pertama tunggal) bukan mengacu
pada subjek Dia (persona ketiga tunggal) namun mengacu pada entitas lain. Kata
diriku tidak terikat oleh syarat persona, bentuk –ku dan Dia adalah persona yang
tidak sama. Pada kalimat (94b), kata dirimu (-mu persona kedua tunggal) bukan
mengacu pada Dia (persona ketiga tunggal). Berbeda dengan kalimat (94c), kata
dirinya sendiri (-nya persona ketiga tunggal) mengacu pada anteseden Dia
(persona ketiga tunggal). Oleh karena itu, kalimat (94c) merupakan kalimat yang
mengandung refleksif, karena penafsiran unsur refleksif dirinya sendiri sesuai
dengan syarat persona, yakni refleksif dirinya sendiri yang merupakan persona
ketiga tunggal memiliki anteseden Dia yang merupakan persona ketiga tunggal.
Jadi, kata diriku dan dirimu tidak terikat oleh syarat persona serta kalimat yang
dihasilkan menjadi tidak refleksif.
Refleksif bahasa Indonesia juga memperhatikan syarat jumlah. Untuk
membuktikan hal tersebut, maka akan dilakukan uji coba dengan memperhatikan
syarat jumlah berupa tunggal dan jamak. Perhatikan kalimat berikut ini.
(91) d. Sebaiknya, kamii menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal Hong
Kong. (Persona pertama jamak)
e. Sebaiknya, kaliani menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal
Hong Kong. (Persona kedua jamak)
f. Sebaiknya, merekai menahan dirii/*j untuk mencampuri urusan internal
Hong Kong. (Persona ketiga jamak)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
123
digilib.uns.ac.id
Apabila anteseden AS diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga
jamak, maka kalmat (91d), (91e), dan (91f) berterima dan mengandung refleksif.
Pada kalimat (91d), kata diri mengacu pada anteseden kami (persona pertama
jamak). Kata diri pada kalimat (91e) mengacu pada anteseden kalian (persona
kedua jamak). Kalimat (91f), kata diri mengacu pada anteseden mereka (persona
ketiga jamak). Jadi, kata diri dapat mengacu pada persona pertama, kedua, dan
ketiga baik jamak maupun tunggal.
Anteseden Ia pada kalimat (92) akan diganti dengan persona pertama,
kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan syarat jumlah berpengaruh atau
tidak, serta kalimatnya masih mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat
berikut ini.
(92) d. *Kamii mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK.
(Persona pertama jamak)
e. *Kaliani mengungkapkan dirinya*i/j tidak diberikan izin oleh penyidik
KPK. (Persona kedua jamak)
f. Merekai mengungkapkan dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK.
(Persona ketiga jamak)
Apabila anteseden Ia pada kalimat (92) diganti dengan persona pertama,
kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (92d) dan (92e) tidak berterima karena
tidak mengandung refleksif, sedangkan kalimat (92f) berterima dan mengandung
refleksif. Pada kalimat (92e), kata dirinya bukan mengacu pada kami (persona
pertama jamak) yakni mengacu pada entitas lain. Begitu juga dengan kalimat
commit to user
(92f), kata dirinya mengacu pada entitas lain selain kalian (persona kedua jamak).
perpustakaan.uns.ac.id
124
digilib.uns.ac.id
Sedangkan pada kalimat (92f), kata dirinya mengacu pada anteseden mereka
(persona ketiga jamak). Jadi, bentuk refleksif dirinya hanya dapat mengacu pada
anteseden persona ketiga tunggal dan persona ketiga jamak.
Berikut ini anteseden Ia pada kalimat (93) akan diganti dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan kalimatnya mengandung
refleksif atau tidak, serta membuktikan refleksif dengan kata dirinya sendiri
memperhatikan syarat jumlah atau tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.
(93) d. *Seperti itu cara kami menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar
banyak manfaat untuk orang lain. (Persona pertama jamak)
e. *Seperti itu cara kalian menghargai dirinya sendiri sehingga bisa menebar
banyak manfaat untuk orang lain. (Persona kedua jamak)
f. Seperti itu cara merekai menghargai dirinya sendirii/*j sehingga bisa
menebar banyak manfaat untuk orang lain. (Persona ketiga jamak)
Pada kalimat (93), anteseden yang awalnya Ia diganti dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (93d) dan (93e) tidak berterima
dan tidak mengandung refleksif. Kalimat (93d), kata dirinya sendiri tidak
berterima apabila mengacu pada subjek kami (persona pertama jamak). Kata
dirinya sendiri pada kalimat (93e) tidak berterima apabila mengacu pada kalian
(persona pertama jamak). Sementara kalimat (93f) berterima dan mengandung
refleksif. Kata dirinya sendiri pada kalimat (93g) mengacu pada mereka (persona
ketiga jamak). Jadi, refleksif dirinya sendiri merupakan unsur refleksif yang
terikat persona, dan bentuk refleksif tersebut hanya dapat mengacu pada persona
commit to user
ketiga tunggal dan jamak.
perpustakaan.uns.ac.id
125
digilib.uns.ac.id
Refleksif bahasa Indonesia akan dibuktikan memperhatikan syarat gender
atau tidak. Di dalam tataran kosa kata bahasa Indonesia terdapat fenomena
perbedaan gender, seperti: dewa-dewi, putera-puteri, mahasiswa-mahasiswi,dan
siswa-siswi. Sementara ditataran gramatikal fenomena tersebut tidak ditemukan.
Perhatikan kalimat berikut ini.
(92) g. Iai mengungkapkan dirinyai/*j tidak diberikan izin oleh penyidik KPK.
Pada kalimat (92g), refleksif dirinya (-nya adalah persona ketiga tunggal,
gender maskulin/feminin) mengacu pada anteseden Ia (persona ketiga tunggal,
gender maskulin/feminin). Anteseden Ia dan refleksif dirinya dapat ditafsirkan
gender maskulin maupun fenimin, karena di dalam bahasa Indonesia hal tersebut
tidak dibedakan. Jadi, kalimat (92g) membuktikan bahwa penafsiran dirinya
dengan anteseden dalam tataran gramatikal tidak membedakan gender, atau dapat
dikatakan kategori persona yang umum, artinya dapat ditafsirkan sebagai gender
maskulin ataupun femenin.
Berikut ini data yang menunjukkan refleksif dengan kata diri, dirinya, dan
dirinya sendiri.
(95) Militer Filipina mempersiapkan diri dari kemungkinan serangan balasan
kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (MI/
4 Februari 2014/ h. 21)
(96) Syafri membantah dirinya telah mengedarkan sabu. (MI/ 17 Februari 2014/
h. 14)
(97) Berada di antara mereka, Fitra merasa kurang nyaman dengan dirinya
sendiri. (Republika/ 4 Februari 2014/ h.04 (Leisure))
Persesuian pada data (95), (96), dan (97) akan ditandai dengan indeks
subskrip i. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
126
digilib.uns.ac.id
(95) a. Militer Filipinai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan
kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao.
(96) a. Syafrii membantah dirinyai/*j telah mengedarkan sabu.
(97) a. Berada di antara mereka, Fitrai merasa kurang nyaman dengan dirinya
sendirii/*j.
Kalimat (95) merupakan refleksif dengan verba mempersipakan. Kalimat
(95) menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif diri yang
menempati fungsi objek. Pada kalimat (95), Militer Filipina adalah anteseden dari
kata diri. Subskrip i tanpa asteris pada kalimat (95a) menunjukkan persesuain
antara bentuk diri dengan subjek Militer Filipina. Kata diri pada kalimat (95)
yang menguasai adalah anteseden Militer Filipina, penguasanya yakni verba
mempersiapkan, serta anteseden Militer Filipina memerintah diri. Kalimat (95)
pengikatnya adalah Militer Filipina (persona ketiga tunggal), dan bentuk
terikatnya yaitu diri. Dalam teori pengikatan condition A anafora diri harus
memiliki anteseden di dalam ranah S. Apabila diperhatikan, kalimat (95) sudah
sesuai dengan condition tersebut, yakni kata diri mengacu pada anteseden Militer
Filipina yang menempati fungsi subjek. Jadi, kata diri pada kalimat (95) sudah
sesuai dengan aturan condition A dalam teori pengikatan. Oleh karena itu, kata
diri pada kalimat (95) tergolong sebagai anafora.
Kalimat (96) adalah refleksif dengan verba membantah. Kalimat (96)
menghasilkan kosntruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya
sebagai objek. Syafri adalah anteseden dari kata dirinya. Pada kalimat (96), kata
commitanteseden
to user Syafri yang menempati fungsi
dirinya dapat ditafsirkan sama dengan
perpustakaan.uns.ac.id
127
digilib.uns.ac.id
sebagai subjek, dan persesuaian tersebut ditandai dengan indeks subskrip i tanpa
asteris. Kata dirinya pada kalimat (96) yang menguasai adalah subjek Syafri,
penguasanya yakni verba membantah, dan anteseden Syafri memerintah dirinya.
Kalimat (96) pengikatnya adalah Syafri (persona ketiga, tunggal, maskulin), dan
bentuk terikatnya adalah dirinya. Menurut aturan condition A dalam teori
pengikatan, anafora harus memiliki anteseden dalam ranah S. Apabila
diperhatikan, kalimat (96) anafora dirinya mengacu pada anteseden Syafri yang
menempati fungsi subjek. Ini artinya, kata dirinya pada kalimat (96) sesuai
dengan aturan condition A dalam teori pengikatan. Jadi, kata dirinya pada kalimat
(96) termasuk kategori anafor.
Kalimat (97) merupakan refleksif dengan verba merasa. Kalimat (97)
menghasilkan konstruksi refleksif karena kehadiran unsur refleksif dirinya sendiri
yang menempati fungsi sebagai keterangan. Fitra adalah anteseden dari kata
dirinya sendiri. Pada kalimat (97), kata dirinya sendiri dapat ditafsirkan sama
dengan anteseden Fitra yang berfungsi sebagai subjek, dan persesuaian ditandai
dengan subskrip i tanpa asteris. Kata dirinya sendiri pada kalimat (97) yang
menguasai adalah subjek Fitra, penguasanya adalah verba merasa, dan anteseden
Fitra memerintah dirinya sendiri. Kalimat (97) pengikatnya adalah Fitra (persona
ketiga, tunggal, feminin), dan bentuk terikatnya adalah dirinya sendiri. Menurut
condition A, anafora harus memiliki anteseden di dalam ranah subjek. Apabila
diperhatikan, anafora dirinya sendiri pada kalimat (97) memiliki anteseden dalam
ranah subjek. Jadi, anafora dirinya sendiri pada kalimat (97) sesuai dengan aturan
condition A. Sehingga, kata dirinya sendiri pada kalimat (97) merupakan kategori
commit to user
anafora sesuai dengan teori pengikatan.
128
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam refleksif bahasa Indonesia sangat memperhatikan syarat persona.
Berikut ini akan dibuktikan kalimat (95), (96), dan (97) memperhatikan syarat
persona atau tidak. Kalimat (95), kata diri mengacu pada anteseden Militer
Filipina (persona ketiga tunggal). Anteseden yang awalnya Militer Filipina
kemudian diganti dengan persona pertama dan persona kedua untuk membuktikan
kalimatnya mengandung refleksif atau tidak. Perhatikan kalimat berikut ini.
(95) b. Sayai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan kelompok
Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao. (Persona
pertama tunggal)
c. Andai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan
kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao.
(Persona kedua tunggal)
Pada kalimat (95), anteseden yang awalnya Militer Filipina diganti
dengan persona pertama dan persona kedua tunggal maka kalimat (95b) dan (95c)
berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (95b), kata diri mengacu pada
anteseden Saya (persona pertama tunggal), dan persesuaian pada kalimat tersebut
ditandai dengan indeks subskrip i. Kata diri pada kalimat (95c) mengacu pada
anteseden Anda (persona kedua tunggal), dan persesuaian ditandai dengan indeks
subskrip i. Jadi, refleksif diri dapat mengacu pada persona pertama, kedua, dan
ketiga tunggal.
Pada kalimat (96) anteseden yang awalnya Syafri akan diganti dengan
persona pertama dan persona kedua tunggal untuk membuktikan kalimatnya
commit to user
129
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
megandung refleksif, serta terikat syarat persona atau tidak. Perhatikan kalimatkalimat berikut ini.
(96) b. *Sayai membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona pertama
tunggal)
c. *Andai membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona kedua
tunggal)
Pada kalimat (96), apabila anteseden Syafri diganti dengan persona
pertama dan persona kedua tunggal maka kalimat (96b) dan (96c) tidak berterima
karena tidak mengandung refleksif. Kalimat (96b), kata dirinya mengacu pada
entitas lain selain subjek Saya (persona pertama tunggal). Kata dirinya pada
kalimat (96c) bukan mengacu pada subjek Anda (persona kedua tunggal) namun
mengacu pada entitas lain. Jadi, refleksif dirinya pada kalimat (96) hanya dapat
mengacu pada persona ketiga tunggal. Hal tersebut berarti, unsur refleksif dirinya
terikat pada persona ketiga.
Anteseden Fitra pada kalimat (97) akan diganti dengan persona pertama
dan persona kedua tunggal untuk membuntikan bentuk refleksif dirinya sendiri
terikat persona atau tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.
(97) b. *Berada di antara mereka, saya merasa kurang nyaman dengan dirinya
sendiri.
c. *Berada di antara mereka, Anda merasa kurang nyaman dengan dirinya
sendiri.
commit to user
130
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada kalimat (97), apabila anteseden Fitra diganti dengan persona pertama
dan persona kedua tunggal maka kalimat (97b) dan (97c) tidak berterima dan
tidak mengandung refleksif. Kalimat (97b), kata dirinya sendiri tidak berterima
apabila mengacu pada subjek Saya (persona pertama tunggal). Begitu pula dengan
kalimat (97c), kata dirinya sendiri tidak berterima apabila mengacu pada subjek
Anda (persona kedua tunggal). Jadi, unsur refleksif dirinya sendiri pada kalimat
(97) hanya terikat pada persona ketiga tunggal.
Berdasarkan uraian di atas terbukti bahwa unsur refleksif diri merupakan
bentuk netral yang dapat mengacu pada ketiga persona (pertama, kedua, dan
ketiga). Sementara, untuk refleksif dirinya dan dirinya sendiri terikat persona
ketiga.
Refleksif bahasa Indonesia juga mengenal syarat jumlah. Perhatikan
kalimat (95), (96), dan (97) yang akan diuji coba dengan mengganti anteseden
dari masing-masing kalimat tersebut menjadi persona jamak. Pada kalimat (94),
anteseden Militer Filipina diganti persona dengan persona jamak. Perhatikan
kalimat-kalimat berikut ini.
(95) d. Kamii mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan
kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao.
(Persona pertama jamak)
e. Kaliani mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan
kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao.
(Persona kedua jamak)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
131
digilib.uns.ac.id
f. Merekai mempersiapkan dirii/*j dari kemungkinan serangan balasan
kelompok Kemerdekaan Islam Bangsa Moro (BIFF) di Maguindanao.
(Persona ketiga jamak)
Kalimat (95), apabila anteseden Militer Filipina (persona ketiga tunggal)
diganti dengan persona pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (95d),
(95e), dan (95f) kalimatnya berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (95d),
kata diri mengacu pada anteseden Kami (persona pertama jamak). Kata diri pada
kalimat (95e) mengacu anteseden Kalian (persona kedua jamak). Kalimat (95f),
kata diri mengacu pada anteseden Mereka (persona ketiga jamak). Jadi, refleksif
diri pada kalimat (95) dapat mengacu pada persona pertama, kedua, dan ketiga
baik tunggal maupun jamak.
Anteseden Syafri pada kalimat (96) akan diganti dengan persona pertama,
kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan refleksif bahasa Indonesia mengenal
syarat jumlah atau tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.
(96) d. *Kamii membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona pertama
jamak)
e. *Kaliani membantah dirinya*i/j telah mengedarkan sabu. (Persona kedua
jamak)
f. Merekai membantah dirinyai/*j telah mengedarkan sabu. (Persona ketiga
jamak)
Pada kalimat (96), apabila anteseden yang awalnya Syafri diganti dengan
persona pertama, kedua, dan ketiga
jamak
maka kalimat (96d) dan (96e) tidak
commit
to user
132
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berterima karena kalimatnya tidak mengandung refleksif. Sedangkan kalimat (96f)
berterima dan mengandung refleksif. Kalimat (96d), kata dirinya mengacu pada
entitas lain selain subjek Kami (persona pertama jamak), karena mengacu pada
entitas lain maka ditandai dengan indeks subskrip j tanpa asteris dan indeks i
dengan asteris. Begitu juga dengan kalimat (96e), kata dirinya bukan mengacu
pada subjek Kalian (persona kedua jamak) namun mengacu pada entitas lain,
karena mengacu pada entitas lain oleh karena itu ditandai dengan indeks subskrip
j tanpa asteris. Sementara, kata dirinya pada kalimat (96f) mengacu pada subjek
Mereka (persona ketiga jamak). Anteseden Mereka dan dirinya dapat ditafsirkan
sama, dan persesuaian ditandai dengan indeks subskrip i tanpa asteris. Jadi, kata
dirinya pada kalimat (96) merupakan unsur refleksif yang mengacu dan terikat
pada persona ketiga baik tunggal maupun jamak.
Berikut ini anteseden Fitra pada kalimat (97) akan diganti dengan
anteseden persona pertama, kedua, dan ketiga jamak untuk membuktikan syarat
jumlah pada kalimat tersebut, serta kalimatnya masih mengandung refleksif atau
tidak. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.
(97) d. *Berada di antara mereka, kami merasa kurang nyaman dengan dirinya
sendiri. (Persona pertama jamak)
e. *Berada di antara mereka, kalian merasa kurang nyaman dengan dirinya
sendiri. (Persona kedua jamak)
f. Berada di antara mereka, mereka merasa kurang nyaman dengan dirinya
sendiri. (Persona ketiga jamak)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
133
digilib.uns.ac.id
Pada kalimat (97), apabila anteseden Fitra diganti dengan persona
pertama, kedua, dan ketiga jamak maka kalimat (97d) dan (97e) tidak berterima
dan tidak mengandung refleksif, akan tetapi kalimat (97f) berterima dan
mengandung refleksif. Kalimat (97d), kata dirinya sendiri tidak berterima apabila
mengacu pada subjek Kami (persona pertama jamak). Kata dirinya sendiri pada
kalimat (97e) tidak berterima apabila mengacu pada subjek Kalian (persona kedua
jamak). Sementara, kata dirinya sendiri pada kalimat (97f) mengacu pada subjek
Mereka (persona ketiga jamak). Jadi, kata dirinya sendiri pada kalimat (97)
merupakan unsur refleksif yang mengacu dan terikat oleh persona ketiga ketiga
tunggal maupun jamak.
Berdasarkan uraian di atas terbukti bahwa refleksif bahasa Indonesia
memperhatikan syarat jumlah. Bentuk refleksif diri mengacu pada persona
pertama, kedua, dan ketiga baik tunggal maupun jamak. Sementara bentuk
refleksif dirinya dan dirinya sendiri mengacu pada persona ketiga tunggal dan
jamak.
Refleksif bahasa Indonesia untuk syarat gender tidak dibedakan, terutama
dalam tataran gramatikal. Perhatikan kalimat berikut ini.
(96) g. Syafrii membantah dirinyai/*j telah mengedarkan sabu.
Pada kalimat (96g), kata dirinya (-nya adalah persona ketiga, tunggal,
maskulin/femenin) mengacu pada anteseden Syafri (persona ketiga, tunggal,
maskulin). Pada kalimat tersebut terlihat jelas bahwa masalah gender tidak
dibedakan atau tidak begitu diperhatikan, artinya penafsiran bersifat netral yakni
commitataupun
to user femenin.
dapat digunakan untuk gender maskulin
Download