SOLUSI REFLEKSIF DAN ANTI-REFLEKSIF

advertisement
SOLUSI REFLEKSIF DAN ANTI-REFLEKSIF DARI PERSAMAAN
MATRIKS AX = B
Arrohman1∗ , Sri Gemawati 2 , Asli Sirait2
1
Mahasiswa Program Studi S1 Matematika
2 Dosen Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Kampus Binawidya, Pekanbaru 28293, Indonesia
∗ [email protected]
ABSTRACT
This article studies the necessary and sufficient conditions to determine the solutions
of the matrix equation AX=B, which can be either reflexive and anti-reflexive matrix.
An n × n complex matrix A is said to be a reflexive (or anti-reflexive) if A = P AP
(or A = −P AP ) where an n × n complex matrix P is said to be a generalized
reflection matrix if P H = P and P 2 = I.
Keywords: Matrix equation, generalized reflection matrix, reflexive matrix, antireflexive matrix
ABSTRAK
Dalam artikel ini dipelajari syarat perlu dan cukup untuk menentukan solusi
dari persamaan matriks AX=B yang dapat berupa matriks refleksif dan antirefleksif. Matriks kompleks A berukuran n × n disebut matrik refleksif (atau antirefleksif) jika A = P AP (atau A = −P AP ) dengan P sebuah matriks kompleks
dengan ukuran n × n disebut matriks refleksi tergeneralisasi jika P = P H and
P 2 = I.
Kata kunci: Persamaan matriks, matriks refleksi tergeneralisasi, matriks refleksif,
matriks anti-refleksif
1. PENDAHULUAN
Persamaan linear adalah suatu persamaan dimana variabel yang terlibat
berderajat paling tinggi satu, dan peubahnya tidak memuat eksponensial,
trigonometri, logaritma serta tidak melibatkan suatu hasil kali peubah atau akar
peubah atau pembagian dengan peubah lain atau dirinya sendiri. Sedangkan
himpunan berhingga dari persamaan-persamaan linear itu disebut dengan sistem
persamaan linear, dikenal dengan (SPL).
Sistem persamaan linear dapat dinyatakan dalam bentuk
AX = B,
Repository FMIPA Universitas Riau
(1)
1
dengan, matriks Am×n dinamakan matriks koefisien, xn×1 dinamakan matriks
peubah, dan bm×1 dinamakan matriks konstanta. Anton & Roris [1, h. 116]
menyebutkan bahwa matriks kompleks merupakan matriks yang entri-entrinya
bilangan kompleks, diantaranya matriks uniter , matriks Hermitian dan matriks
normal, kemudian Chen [3] menyebutkan bahwa suatu matriks kompleks disebut
matriks refleksi tergeneralisasi jika P = P H dan P 2 = I serta Zhen [4]
mengembangkan suatu matriks kompleks yang disebut dengan matriks refleksif
dan matriks anti-refleksif. Matriks A dikatakan matriks refleksif dan anti-refleksif
masing-masing sebagai berikut.
A = P AP
dan A = −P AP, A ∈ C n×n ,
(2)
dengan P berukuran n × n adalah matriks refleksi tergeneralisasi.
Dalam artikel ini, penulis membahas tentang syarat perlu dan cukup adanya
matriks refleksif dan anti-refleksif terhadap matriks refleksi tergeneralisasi P sebagai
solusi dari persamaan matriks AX = B. Artikel ini merupakan review dari jurnal
”The Reflexive and Anti-Reflexive Solutions of The Matrix Equation AX = B”
[4]. Pembahasan diawali dengan pendahuluan di bagian kedua pembahasan tentang
Solusi Relfleksif dan Anti-Refleksif dari Persamaan Matriks AX = B, kemudian
dilanjutkan bagian ketiga dengan contoh.
2. SOLUSI REFLEKSIF DAN ANTI-REFLEKSIF DARI
PERSAMAAN MATRIKS AX = B
Pada bagian ini, dibahas mengenai bagaimana bentuk solusi umum dari persamaan
matriks AX = B kemudian ditentukan apakah solusi tersebut refleksif atau antirefleksif. Suatu matriks dikatakan refleksif dan anti-refleksif harus memenuhi
persamaan (2) dan suatu matriks dikatakan refleksi tergeneralisasi harus memenuhi
definisi berikut
Definisi 1 [3] Sebuah matriks P dikatakan matriks refleksi tergeneralisasi jika
P memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
P = PH
P 2 = I.
Lema 2 [4] Persamaan matriks AX = B dengan A ∈ C p×m dan B ∈ C p×n
mempunyai sebuah solusi X ∈ C m×n jika dan hanya jika AA+ B = B. Pada kasus
ini persamaan matriks AX = B mempunyai solusi umum X = A+ B +(Im −A+ A)G,
dengan G ∈ C m×n adalah matriks sebarang.
Repository FMIPA Universitas Riau
2
Definisi 3 [2, h. 339]
Misalkan A adalah matriks di C m×n . A+ dikatakan generalisasi invers matriks dari
A jika A+ memenuhi satu atau lebih dari persamaan Penrose berikut
1. AA+ A = A
2. A+ AA+ = A+
3. (AA+ )t = AA+
4. (A+ A)t = A+ A
Suatu matriks A+ dikatakan generalisasi invers matriks Moore-Penrose dari matriks
A jika dan hanya jika memenuhi keempat sifat pada Definisi 3.
2.1 Solusi Refleksif dari Persamaan Matriks AX = B
Teorema 4 [4] Diberikan A, B ∈ C m×n dan matriks P berukuran n × n adalah
matriks refleksi tergeneralisasi. Misalkan P dapat dinyatakan dengan persamaan
Ir
0
P =U
UH,
(3)
0 −In−r
dan AU dan BU mempunyai bentuk partisi sebagai berikut
AU = (A1 , A2 ),
A1 ∈ C m×r ,
A2 ∈ C m×(n−r)
(4)
BU = (B1 , B2 ),
B1 ∈ C m×r ,
B2 ∈ C m×(n−r) ,
(5)
maka persamaan (1) punya solusi X ∈ Crn×n (P ) jika dan hanya jika
A1 A+
1 B1 = B1 ,
A2 A+
2 B2 = B2 .
Dalam hal ini persamaan (1) mempunyai solusi umum
+
A1 B1 + (In − A+
0
1 A1 )G1
X=U
UH,
+
0
A+
B
+
(I
−
A
A
)G
2
n
2
2
2
2
(6)
dengan G1 ∈ C r×r dan G2 ∈ C (n−r)×(n−r) adalah matriks sebarang.
Bukti.=⇒ Misalkan persamaan (1) mempunyai solusi X ∈ Crn×n (P ), dan X
dapat di bentuk seperti berikut
X1 0
X=U
UH,
(7)
0 X2
dengan X1 ∈ C r×r , X2 ∈ C (n−r)×(n−r) .
U merupakn sebuah matriks uniter, dan dari Ai , Bi dimana i = 1, 2, maka persamaan
(1) equivalen dengan
A1 X1 = B1 , A2 X2 = B2 ,
(8)
Repository FMIPA Universitas Riau
3
berdasarkan lema 2 persamaan (8) menjadi
A1 A+
1 B1 = B1 ,
A2 A+
2 B2 = B2 ,
dan
+
X 1 = A+
1 B1 + (Ir − A1 A1 )G1 ,
+
X 2 = A+
2 B2 + (In−r − A2 A2 )G2 ,
(9)
dengan G1 ∈ C r×r ,G2 ∈ C (n−r)×(n−r) adalah matriks sebarang.
Substitusikan persamaan (9) ke persamaan (7) maka solusi X ∈ Crn×n (P ) dari
persamaan (1) dapat diperoleh seperti persamaan (6)
⇐= Misalkan A1 X1+ B1 = B1 dan A2 X2+ B2 = B2 terdapat X1 ∈ C r×r dan
X2 ∈ C (n−r)×(n−r) sehingga
A1 X 1 = B 1 ,
A2 X2 = B2 ,
yang mana ekuivalen dengan
(A1 , A2 )
X1 0
0 X2
= (B1 , B2 ),
(10)
karena persamaan (4) dan persamaan (5) maka persamaan (10) menjadi
X1 0
AU
= BU
0 X2
X1 0
AU
U H = B,
0 X2
hal ini menunjukkan bahwa
X=U
X1 0
0 X2
UH
X=U
X1 0
0 X2
U H ∈ Crn×n (P ),
yang merupakan solusi dari persamaan (1), oleh karena itu persamaan (1)
mempunyai solusi X ∈ Crn×n (P ).
2.2 Solusi Anti-Refleksif dari Persamaan Matriks AX = B
Teorema 5 [4] Diberikan A, B ∈ C m×n dan matriks P berukuran n × n adalah
matriks refleksi tergeneralisasi. Misalkan P sama halnya dengan persamaan (3)
dan AU serta BU mempunyai bentuk partisi yang sama dengan persamaan (4) dan
persamaan (5), maka persamaan (1) mempunyai solusi X ∈ Can×n (P ) jika dan hanya
jika
A1 A+
1 B2 = B2 ,
Repository FMIPA Universitas Riau
A2 A+
2 B1 = B1 ,
4
sehingga persamaan (1) mempunyai solusi umum
+
0
A+
2 B1 + (In−r − A2 A2 )G1
X=U
UH,
+
A+
B
+
(I
−
A
A
)G
0
2
r
1
2
1
1
dengan G1 ∈ C r×(n−r) dan G2 ∈ C (n−r)×r adalah matriks sebarang.
Bukti. cara pembuktian sama seperti Teorema 4
3. Contoh Penerapan
1 + 2i 2 + 4i
Diberikan matriks kompleks
A=
dan matriks kompleks
2i
4i
2 + 4i 1 + 2i
B=
yang memenuhi persamaan AX = B, tentukanlah solusi
4i
2i
dari persamaan matriks tersebut?
Persamaan matriks AX = B mempunyai solusi jika dan hanya jika AA+ B = B
dengan A+ adalah generalisasi invers matriks Moore-Penrose dari matriks A, akan
ditunjukkan AA+ B = B yaitu
1−2i −2i 1 + 2i 2 + 4i
2 + 4i 1 + 2i
+
45
45
AA B =
2−4i
−4i
2i
4i
4i
2i
45
45
25
20−10i
2 + 4i 1 + 2i
45
45
=
20+10i
20
4i
2i
25
45
2 + 4i 1 + 2i
AA+ B =
4i
2i
AA+ B = B,
karena AA+ B = B terpenuhi maka persamaan AX = B mempunyai solusi sesuai
dengan (2), solusi dari persamaan AX = B yaitu
X = A+ B + (Im − A+ A)G,
maka
X=
1−2i
45
2−4i
45
+
=
X=
1 0
0 1
18
45
4+16i
45
18
45
4+16i
45
−2i
45
−4i
45
2 + 4i 1 + 2i
4i
2i
1−2i −2i 1
+
2i
2
+
4i
45
45
− 2−4i
G
−4i
2i
4i
45
45
25
9
20−10i
1
0
45
45
45
+
− 20+10i
G
2+8i
20
0 1
45
45
45
9
−20+10i
20
45
45
45
+ −20−10i
G
2+8i
25
45
Repository FMIPA Universitas Riau
45
45
5
4. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa matriks refleksif dan anti-refleksif A diperoleh dari matriks
refleksi P yang memenuhi A = P AP untuk matriks refleksif dan A = −P AP untuk
matriks anti-refleksif kemudian persamaan AX = B mempunyai solusi refleksif
jika dan hanya jika memenuhi A1 A+
A 2 A+
1 B1 = B1 ,
2 B2 = B2 dan mempunyai
+
solusi anti-refleksif jika dan hanya jika memenuhi A1 A+
1 B 2 = B 2 , A2 A2 B 1 = B 1 .
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anton, H. & Roris, C. 2004 . Aljabar Linier Elementer. Versi Aplikasi. Edisi
Kedelapan: Jilid 2. Terj. dari Elementary Linear Algebra. Application Version,
Eighth Edition, oleh Harmein, I. & Gressando, J. Erlangga, Jakarta.
[2] Budhi, W. S. 1995. Aljabar Linier. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[3] Hsin-Chu Chen. 1998. Generalized Reflexive Matrices: Special Properties and
Applications. SIAM J. Matriks Anal. Appl., 19 (1): 140-153.
[4] Zhen-Yun Peng & Xi-Yan Hu. 2003. The Reflexive and Anti-reflexive Solutions
of the Matrix Equation AX = B. Linear Algebra and Its Applications 375:
147-155.
Repository FMIPA Universitas Riau
6
Download