Modul Ke-12 (Duabelas) Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Fak. Ekonomi Jur. Manajemen (S-1) UMB – PKK Kampus Menteng SPACE Matrix dalam Implementasi Manajemen Strategik Perencanaan strategi merupakan kegiatan perusahaan mencari kesesuaian antara situasi internal (kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati terhadap persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasikan peluang dan ancaman. Esensi strategi suatu perusahaan yakni memanfaatkan kekuatan dan memperkecil kelemahan internal perusahaan untuk menghadapi ancaman dan merebut peluang eksternal. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi perusahaan disebut perencanaan strategis. Namun jika perusahaan bergerak di bidang produk-produk agribisnis, maka disebut strategi perusahaan agribisnis. Tujuan utama perencanaan strategis perusahaan adalah melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahaan lingkungan eksternal. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada. Secara umum empat strategi utama yang dapat dilakukan perusahaan yaitu: (1) Strategi Stabilitas, adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila perusahaan tetap melayani masyarakat dalam sektor produksi, sektor pasar dan sektor fungsi yang sangat serupa. Keputusan strategi utamanya difokuskan pada perbaikan pelaksanaan fungsinya; (2) Strategi Ekspansi, adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk tambahan atau menambahkan pasaran atau fungsi pada bisnis mereka; (3) Strategi penciutan adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila perusahaan merasa perlu untuk mengurangi lini produk, pasar dan fungsi bisnis mereka. Keputusan strategi yang dilakukan perusahaan dipusatkan pada peningkatan fungsional melalui pengurangan kegiatan dalam unit-unit ‘12 1 Manajemen Strategik Agus Arijanto SE. MM Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan; (b) Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix, digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, produksi dab operasi; (c) Competitive Profile Matrix (CPM), digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan. Bobot, rating, dan score pada CP Matrix maupun IFE Matrix, memiliki maksud yang sama. Kedua analisis tersebut berfokus pada faktor internal. Akan tetapi, bagaimanapun juga ada beberapa perbedaan penting antara IFE Matrix dan CP Matrix. Pertama, critical success factors yang ada pada CPM lebih luas, tetapi akibatnya data menjadi kurang spesifik dan kurang aktual, serta berfokus pada pengeluaran-pengeluaran internal. Ini berbeda dengan IFE Matrix. Kedua, critical succes factors yang ada dalam CPM tidak dikelompokkan ke dalam kekuatan dan kelemahan seperti pada IFE Matrix.. Dalam CPM, rating dan score untuk perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan yang diteliti. Perbandingan tersebut dapat memberikan informasi tentang strategi internal yang penting. Tahap kedua adalah the matching stage, mencakup lima matriks yang umum digunakan yakni: (a) Matriks SWOT, adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan memanfaatkan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan menghindari ancaman (threats). Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis; (b) Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix), yaitu digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan dengan suatu diagran cartesius yang terdiri atas empat kuadran dengan skala ukuran yang sama. Kerangka kerja ke empat kuadran menunjukkan apakah hasil analisisnya mengindikasikan pemakaian strategi agresive, conservative, defensive, atau ‘12 3 Manajemen Strategik Agus Arijanto SE. MM Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling berkaitan, yaitu (1) misinya dan (2) keunggulan kompetitifnya. Misi Unit Bisnis Dalam perusahaan dengan diversifikasi, salah satu tugas dari manajemen senior adalah mengalokasikan sumber daya, yakni membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain. Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model ini menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa kategori, yang diidentifikasi dengan misinya; strategi yang tepat untuk setiap kategori tentu berbeda. Ada Empat misi bisnis menurut Boston Consulting Group (BCG) dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.Build Misi ini menyiratkan suatu sasaran untuk meningkatkan pangsa pasar (market share) dimana pertumbuhan pasar relatif tinggi, tetapi sumber kasnya rendah, sehingga penggunaan kasnya tinggi karena dana dibutuhkan untuk meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar sendiri dapat dihitung dengan cara membagi penjualan perusahaan pada tahun tertentu dgn total penjualan industri pada tahun tertentu, yang hasilnya adalah 2.Hold Misi strategik ini melindungi dan mempertahankan pangsa pasar unit bisnis dan posisi bersaingnya di pasar. 3.Harvest Misi strategik ini mempunyai sasaran untuk maksimisasi laba jangka pendek dan arus kas. Dalam misi strategik ini, perusahaan telah mempunyai pangsa pasar yang tinggi walaupun dalam keadaan pertumbuhan industri yang relatif rendah. 4.Divest ‘12 5 Manajemen Strategik Agus Arijanto SE. MM Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id %