MODUL KE-9 MATA KULIAH : Manajemen Strategik PKK Fakultas

advertisement
MODUL KE-9
MATA KULIAH : Manajemen Strategik
PKK Fakultas Ekonomi UMB Jur. Manajemen S-1
Dosen : Agus Arijanto,SE,MM
Tingkat-tingkat Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985)
menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master
Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan
functional strategy.
a) Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai
hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar
organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu,
ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok
politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi
antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga
dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi
sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik
terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b) Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand
Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa
yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu,
tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap
organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang
utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu?
Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan
ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu
sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap
misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya
‘12
1
Manajemen Strategik
Agus Arijanto SE. MM
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Strategic Planning
Customer / Stakeholder
Social
Dynamics
· Where are we
now ?
Mission
· Where do we
want to be ?
Economic
Changes
Resources
· How do we get
there ?
Technological
Advancement
Regulatory
Changes
Competitor
Jenis-jenis Strategi
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun
strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan
yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisidivisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang
berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi
defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.
Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
1. Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya
disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan
perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
Perencana Strategi berkontribusi dalam menentukan Strategi Integrasi Vertikal
serta menetukan saat yang paling tepat dalam menggunakan strategi integrasi ke
depan, yaitu: Ketika pada saat pasokan dari para distributor dinilai sangat mahal,
atau tidak dapat diandalkan, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan pasokan
perusahaan, seperti suku cadang, komponen, atau bahan baku. Ketika keberadaan
‘12
3
Manajemen Strategik
Agus Arijanto SE. MM
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
tanpa dituntut oleh pemerintah karena "sebagian besar " mengurangi persaingan.
Ketika UKM bersaing dalam industri yang sedang tumbuh. Ketika naiknya skala
ekonomi menjadi keunggulan kompetitif yang besar. Ketika UKM mempunyai modal
maupun sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola dengan baik UKM
yang semakin besar. Ketika para pesaing mengalami kesulitan karena kurangnya
keahlian manajerial atau memerlukan sumber daya tertentu yang dimiliki UKM
tersebut; perlu diingat bahwa integrasi horisontal tidak tepat dilakukan jika para
pesaing berkinerja buruk, karena kondisi keseluruhan penjualan industri sedang
merosot.
Perencana Strategi berkontribusi dalammenentukan Strategi Intensif Penetrasi
Pasar dengan berpedoman pada kapan sebaiknya menerapkannya secara efektif,
yaitu : Ketika pasar tidak jenuh dengan produk atau jasa tertentu. Ketika angka
penggunaan oleh para pelanggan dapat ditingkatkan secara signifikan.Ketika pangsa
pasar para pesaing utama sedang merosot sedangkan total penjualan industri
sedang meningkat. Ketika korelasi antara penjualan dalam rupiah dan biaya
pemasaran dalam rupiah secara historis tinggi. Ketika naiknya skala ekonomi
menjadi keunggulan kompetitif yang besar.
2. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif
karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan
perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
Perencana
Strategi
berkontribusi
dalam
menentukan
Strategi
Intensif
Pengembangan Pasar dengan berpedoman pada kapan sebaiknya menerapkannya
secara efektif, yaitu : Ketika ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat
diandalkan, murah, dan bermutu bak. Ketika perusahaan sangat berhasil dalam hal
yang dikerjakannya.Ketika ada pasar baru yang belum dimanfaatkan dan belum
jenuh. Ketika UKM mempunyai modal maupun sumber daya manusia yang
diperlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar. Ketika UKM mempunyai
kapasitas produksi yang berlebihan. Ketika lingkup industri dasar UKM menjadi
global dengan cepat.
‘12
5
Manajemen Strategik
Agus Arijanto SE. MM
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download