FWD Life Syariah Laporan Keuangan Unit Syariah (Unaudited) Per 30 Juni 2017 / Triwulan II 2017 NERACA DANA INVESTASI PESERTA SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN (dalam jutaan Rupiah) No. URAIAN (1) (2) (dalam jutaan Rupiah) Tahun 2017 Triwulan II (3) No. URAIAN (1) (2) Tahun 2017 Triwulan II (3) ASET 1 Kekayaan 1 Deposito - 2 Kewajiban 2 Investasi Saham syariah - 3 Jumlah Solvabiltas Dana Perusahaan (1-2) 3 4 5 Sukuk atau obligasi syariah Surat berharga syariah negara Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia - 4 Jumlah kekayaan yang harus disediakan untuk Qardh 1,286 6 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh selain negara Republik Indonesia - 5 Modal Sendiri atau modal kerja yang dipersyaratkan 25,000 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh lembaga multinasional - 6 Solvabilitas minimum dana perusahaan (Jumlah yang lebih besar dari 4 atau 5) 25,000 7 8 9 10 11 12 Reksa dana syariah Efek beragun aset syariah Pembiayaan melalui kerjasama dengan pihak lain. Emas murni Investasi lain Jumlah Investasi 13 14 15 16 Bukan Investasi Kas dan bank Tagihan investasi Tagihan hasil investasi Aktiva lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET 16 17 18 19 20 KEWAJIBAN Utang ujrah/fee pengelolaan dana Utang bagi hasil Utang penarikan dana investasi Akumulasi dana investasi peserta Utang lain JUMLAH KEWAJIBAN 16,560 - 4,423 33,576 Pencapaian/saldo solvabilitas Dana Perusahaan 8,576 RASIO KESEHATAN KEUANGAN DANA TABARRU' 16,560 2,558 2,558 19,118 37,999 No. URAIAN (1) (2) 1 2 3 16,663 2,455 19,118 4 5 Tahun 2017 Triwulan II (3) Tingkat Solvabilitas a. Kekayaan yang diperkenankan b. Kewajiban (termasuk pinjaman Qardh) Jumlah tingkat Solvabilitas 1,182 819 363 Risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari Deviasi dalam pengelolaan Kekayaan dan/atau Kewajiban a. Kegagalan pengelolaan kekayaan (schedule A) b. Ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban (schedule B) c. Ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap mata uang (schedule C) d. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan (schedule D) e. Ketidakcukupan kontribusi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dengan hasil investasi yang diperoleh (schedule E) f. Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban pembayaran klaim (schedule F) Jumlah dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban (3a + 3b + 3c + 3d + 3e + 3f) Rasio pencapaian tingkat solvabilitas (2 dibagi dengan 4; dalam %) 4 2 730 0 4 739 49% Keterangan: 1) Sesuai dengan Pasal 52 PMK No. 11/PMK.010/2011, paling lambat tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2015, Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru' paling rendah 15% dan 30% dari Jumlah Dana Yang Diperlukan Untuk Mengantisipasi Risiko Kerugian Yang Mungkin Timbul Akibat Deviasi Pengelolaan Kekayaan dan Kewajiban yang dihitung berdasarkan Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER-07/BL/2011. 2) Sesuai dengan Pasal 54 PMK No. 11/PMK.010/2011, paling lambat tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2015, Jumlah Kekayaan Yang Tersedia Untuk Qardh paling rendah 45% dan 70% dari Jumlah Dana Yang Diperlukan Untuk Mengantisipasi Risiko Kerugian Yang Mungkin Timbul Akibat Deviasi Pengelolaan Kekayaan dan Kewajiban yang dihitung berdasarkan Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER-07/BL/2011. Catatan : a. Perusahaan memperoleh izin untuk mendirikan unit usaha Syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan KEP-254/NB.223/2015 tanggal 14 Juli 2015. b. Per 31 Desember 2015 Perusahaan belum melakukan kegiatan penjualan produk syariah. Polis pertama mulai dijual pada bulan Januari 2016. Disclaimer : Laporan ini dipersiapkan setiap Triwulan oleh PT FWD Life Indonesia hanya untuk keperluan informasi, tidak seharusnya digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Investasi di instrumen pasar modal bergantung pada risiko pasar. Kinerja dana ini tidak dijamin, harga unit dan pendapatan dari dana ini dapat bertambah atau berkurang. Kinerja investasi masa lalu tidak mengindikasikan kinerja investasi di masa depan.