i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP
HEWAN DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI I KEMASAN
SUKOHARJO TAHUN 2012
SKRIPSI
Oleh:
ARIS SETIANTO
K7108028
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama
: Aris Setianto
NIM
: K7108028
Jurusan/Program Studi
: IP/ PGSD
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENDESKRIPSIKAN
DAUR
PELAJARAN
MELALUI
IPA
HIDUP
HEWAN
DALAM
PEMBELAJARAN
MATA
BERBASIS
PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I KEMASAN
SUKOHARJO TAHUN 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Aris Setianto
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP
HEWAN DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI I KEMASAN
SUKOHARJO TAHUN 2012
Oleh :
ARIS SETIANTO
K7108028
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
to user
2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Aris Setianto. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN
DAUR HIDUP HEWAN DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI I KEMASAN SUKOHARJO TAHUN 2012. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan melalui model pembelajaran berbasis
portofolio pada siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo tahun 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD
Negeri I Kemasan yang berjumlah 22 siswa. Sumber data berasal dari siswa dan
guru, arsip silabus dan nilai IPA, serta hasil pengamatan. Teknik pengumpulan
data adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data
menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik. Analisis data menggunakan
model analisis interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data pada prasiklus ketuntasan
klasikal yaitu 36,36% dengan nilai rata-rata 58,00. Pada siklus I ketuntasan
klasikal meningkat menjadi 77,27% dengan rata-rata kelas yang dicapai 69,82.
Pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat menjadi 90,91% dengan nilai ratarata kelas 81,18.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
berbasis portofolio dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan daur hidup
hewan pada siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo tahun 2012.
Kata kunci: kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan, model
pembelajaran berbasis portofolio.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Aris Setianto. INCREASED ABILITY TO DESCRIBE ANIMAL’S LIFE
CYCLE IN NATURAL SCIENCE STUDY THROUGH PORTOFOLIO
BASED
LEARNING ON GRADE IV SD NEGERI I KEMASAN
SUKOHARJO YEAR 2012. Skripsi, Teacher Training and Education Faculty,
Sebelas Maret University, Surakarta. July 2012.
Purpose of this research was to improve the ability to describe animal’s life
cycle through portofolio based learning on grade IV SD Negeri I Kemasan
Sukoharjo year 2012.
This research was classroom action research. Research carried out in two
cycles with each consisting of planning the implementation, action, observation
and reflection. Research’s subjects were students in grade 4 SD Negeri I
Kemasan, amounting to 22 students. The source data come from students and
teachers, records of syllabus and natural science test scores, and observations.
Data collection technique were test, observation, interviews, and document. The
validity of the data used source and method triangulation techniques. Data
analysis used interactive analysis model.
Based on research’s results, obtained classical completenss’s data before
any action was 36,36% with the average value was 58,00. In the first cycles
completenss classical increased to 77,27% with the average grade achieved 69,82.
In the second cycles completenss classical increased to 90,91% with the average
value increased to 81,18.
It can be concluded that used portofolio based learning can increased the
abbility to describe animal’s life cycle on students in grade IV SD Negeri I
Kemasan Sukoharjo year 2012.
Keyword : the abbility to describe animal’s life cycle, portofolio based
learning.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sungguh Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka
sendiri mengubahnya.
(QS. Ar Ra’du 11)
Wong urip iku amung mampir ngombe. Golek kamulyan lan seneng ing donya iku
ora ana enteke.
(Jumarno)
Life is actions, actions, and actions
(Aris Setianto)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
 “Ayah dan Ibu”
Atas kasih sayang, petuah bijak, serta doa yang mengalir deras di setiap nafas
ikhlas tak berharap balas.
 “PGSD FKIP UNS”
Terima kasih ilmu yang bermanfaat membuat gejolak semangat untuk
terus giat membuat pendidikan yang lebih sehat dan hebat.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan penyayang, yang
memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENDESKRIPSIKAN
DAUR
PELAJARAN
MELALUI
IPA
HIDUP
HEWAN
DALAM
PEMBELAJARAN
MATA
BERBASIS
PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I KEMASAN
SUKOHARJO TAHUN 2012”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dr. Suwarto WA, M.Pd. Pembimbing I yang selalu memberikan motivasi dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs, Sadiman, M.Pd. Pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ayah, ibu, dan adik tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi.
7. Keluarga besar SD Negeri I Kemasan Sukoharjo yang telah membantu dan
meyediakan tempat untuk melaksanakan penelitian.
8. Mahasiswa PGSD semester VIII, yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta,
Juli 2012
Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ..............................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN .................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................
v
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................
vi
HALAMAN MOTTO ..........................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................
ix
KATA PENGANTAR...........................................................................
x
DAFTAR ISI..........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
xv
DAFTAR TABEL ................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xvii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................
1
B. Identifikasi Masalah .....................................................
3
C. Pembatasan Masalah ....................................................
3
D. Rumusan Masalah ........................................................
4
E. Tujuan Penelitian .........................................................
4
F. Manfaat Penelitian .......................................................
4
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka...............................................................
1. Hakikat
Kemampuan
Mendeskripsikan
6
Daur
Hidup Hewan ...........................................................
6
a. Pengertian Kemampuan ....................................
6
b. Pengertian Mendeskripsikan .............................
7
c. Pengertian Kemampuan Mendeskripsikan........
8
d. Pengertian Daur Hidup Hewan .........................
commit
e. Pembelajaran
IPAtodiuser
SD ...................................
9
xii
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Materi Daur Hidup Hewan................................
14
2. Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Portofolio..
18
a. Pengertian Model Pembelajaran ........................
18
b. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ..........
19
c. Landasan Pemikiran Pembelajaran Berbasis
Portofolio ...........................................................
20
d. Prinsip Dasar Pembelajaran Berbasis Portofolio
22
e. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Berbasis
Portofolio ...........................................................
23
f. Penilaian Portofolio ...........................................
25
3. Pembelajaran IPA Daur Hidup Hewan dengan
BAB III
BAB IV
Portofolio ...............................................................
27
B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................
29
C. Kerangka Berpikir..........................................................
30
D. Hipotesis Tindakan.........................................................
32
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................
33
B. Subjek Penelitian ..........................................................
34
C. Sumber Data .................................................................
34
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................
34
E. Validitas Data ...............................................................
36
F. Teknik Analisis Data ....................................................
37
G. Indikator Kinerja ..........................................................
39
H. Prosedur Penelitian .......................................................
39
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan ...................................................
45
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ...........................
49
1. Siklus I .....................................................................
49
2. Siklus II ...................................................................
60
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ...................`
to user
D. Pembahasan Hasilcommit
Penelitian
........................................
xiii
71
74
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
digilib.uns.ac.id
1. Pra Siklus .................................................................
75
2. Siklus I......................................................................
75
3. Siklus II ....................................................................
76
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................
79
B. Implikasi ........................................................................
79
C. Saran ..............................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
82
LAMPIRAN ..........................................................................................
85
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Daur Hidup Ayam tanpa Metamorfosis .................................................
15
2.2
Daur Hidup Belalang Metamorfosis Tidak Sempurna. ....................
16
2.3
Daur Hidup Kupu-Kupu Metamorfosis Sempurna ...........................
17
2.4
Skema Kerangka Berpikir .................................................................
32
3.1
Komponen-komponen Analisis Data ................................................
38
3.2
Model PTK ........................................................................................
40
4.1
Grafik Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan
Prasiklus ............................................................................................
46
4.2
Grafik Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata Prasiklus ....
47
4.3
Grafik Ketuntasan Klasikal Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan
Prasiklus ............................................................................................
4.4
48
Grafik Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup
HewanSiklus I ...................................................................................
53
4.5
Grafik Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata Siklus I.......
54
4.6
Grafik Ketuntasan Klasikal Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Siklus I ..................................................................................
4.7
55
Grafik Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup
HewanSiklus II ..................................................................................
65
4.8
Grafik Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata Siklus II .....
66
4.9
Grafik Ketuntasan Klasikal Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Siklus II .................................................................................
67
4.10 Grafik Perbandingan Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Nilai
Rata-rata Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II........................................
72
4.11 Grafik Peningkatan Presentase Ketuntasan Klasikal Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II ........................................................................
commit to user
xv
73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Silabus KTSP IPA Kelas IV Sekolah Dasar .....................................
14
3.1 Jadwal Penelitian...............................................................................
33
4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur
Hidup
Hewan Prasiklus ..................................................................
46
4.2 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata, dan Ketuntasan
Klasikal Prasiklus ..............................................................................
47
4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur
Hidup Hewan Siklus I .......................................................................
53
4.4 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata, dan Ketuntasan
Klasikal Siklus I ................................................................................
54
4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur
Hidup Hewan Siklus II ......................................................................
65
4.6 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata, dan Ketuntasan
Klasikal Siklus II ...............................................................................
66
4.7 Perbandingan Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-Rata dan
Presentase Ketuntasan Siswa pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II.
commit to user
xvi
72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Hasil
Halaman
Wawancara
dengan
Guru
sebelum
menggunakan
Pembelajaran Berbasis Portofolio .....................................................
85
2. Data Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan
Prasiklus ............................................................................................
87
3. Silabus Pembelajaran Siklus I...........................................................
88
4. Silabus Pembelajaran Siklus II..........................................................
90
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ...............
91
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ...............
96
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1..............
101
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2..............
106
9. Buku Ajar ..........................................................................................
111
10. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1 .......................................
123
11. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 .......................................
124
12. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1 ......................................
125
13. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 ......................................
126
14. Lembar Dokumentasi Portofolio Kelompok.....................................
127
15. Lembar Dokumentasi Portofolio Siswa dan Guru ............................
128
16. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1...................................
129
17. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2...................................
130
18. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 .................................
131
19. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 .................................
132
20. Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian Siklus I
Pertemuan 1.......................................................................................
133
21. Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian Siklus I
Pertemuan 2.........................................................................................
135
22. Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian Siklus II
Pertemuan 1.......................................................................................
commit to user
xvii
138
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23. Lembar Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian
Siklus II Pertemuan 2 ........................................................................
141
24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................................................
144
25. Lembar Observasi Aktivitas Kinerja Guru .......................................
145
26. Data Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan
Silus I ................................................................................................
148
27. Data Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan
Silus II ...............................................................................................
149
28. Data Nilai Aktivitas Siswa Siklus I..................................................
150
29. Data Nilai Aktivitas Siswa Siklus II ................................................
151
30. Lembar Observasi Kiberja Guru Siklus I Pertemuan 1.....................
152
31. Lembar Observasi Kiberja Guru Siklus I Pertemuan 2.....................
155
32. Lembar Observasi Kiberja Guru Siklus II Pertemuan 1 ...................
158
33. Lembar Observasi Kiberja Guru Siklus II Pertemuan 2 ...................
161
34. Hasil Wawancara dengan Guru setelah menggunakan Pembelajaran
Berbasis Portofolio............................................................................
164
35. Perolehan Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan
tsebelum dan setelah Menggunakan Pembelajaran Berbasis
Portofolio ..........................................................................................
165
36. Dokementasi Foto Kegiatan Pembelajaran .......................................
166
37. Hasil Karya Siswa .............................................................................
169
38. Perijinan Penelitian ...........................................................................
173
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa dengan
sumber belajar dalam lingkungan yang edukatif. Peran guru dalam pembelajaran
adalah sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa agar aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terjadi penyampaian ilmu pengetahuan
dari guru kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan yang disampaikan mencakup
berbagai wawasan yang terdapat pada lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah dasar adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang alam semesta, benda-benda yang ada di alam beserta gejala-gejalanya.
Tujuan pembelajaran IPA di SD tidak hanya sebatas tujuan kognitif untuk
mengenal teori-teori tetang alam semesta, tetapi dalam pembelajaran IPA
dibentuk pula sikap mengimani keagungan Tuhan serta perilaku mencintai
lingkungan. Depdiknas dalam Trianto (2010) menetapkan tujuan pembelajaran
IPA adalah (1)menanamkan keyakinan terhadap Tuhan YME, (2)mengembangkan
keterampilan, sikap dan nilai ilmiah, (3) mempersiapkan siswa menjadi insan
yang melek sains dan teknologi, (4) menguasai konsep sains untuk bekal hidup di
masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi (hlm. 138).
Ruang lingkup IPA untuk SD meliputi aspek tentang makhluk hidup dan
proses kehidupan, benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, energi dan
perubahannya, bumi dan alam semesta. Dalam Silabus IPA SD kelas IV
tercantum beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan
dalam proses belajar mengajar. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai
oleh siswa kelas IV adalah mendeskripsikan daur hidup berbagai hewan di
lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, dan kucing. Siswa harus
mampu memahami dan mendeskripsikan daur hidup hewan dengan benar.
Namun, fakta yang terjadi dari hasil observasi di SD Negeri I Kemasan
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo, peserta didik kelas IV masih
commit to user
memiliki kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan rendah. Berdasarkan
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
hasil pengalaman guru, dari 22 siswa kelas IV, 8 siswa atau 36,36% yang
memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan yaitu 64. Dengan nilai ratarata 58,00 masih terdapat 14 siswa atau sekitar 63,64% yang belum tuntas dengan
memperoleh nilai di bawah KKM.
Permasalahan ini terjadi karena berbagai faktor antara lain model
pembelajaran yang diterapkan belum melibatkan siswa secara aktif dalam
menggali informasi. Model pembelajaran belum dapat memantau proses
kemajuan siswa melalui tugas atau hasil pekerjaannya karena yang terjadi adalah
tugas atau hasil pekerjaan siswa yang sudah selesai tidak disimpan dengan baik.
Faktor lain adalah penggunaan media pembelajaran yang masih minim dan kurang
menarik perhatian dan memudahkan siswa menangkap materi yang disampaikan.
Apabila permasalahan di atas tidak ditangani, maka akan berdampak kurang
baik pada siswa. Siswa akan menganggap IPA adalah mata pelajaran yang harus
dicatat dan dihafal. Sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran IPA nantinya. Padahal pembelajaran IPA merupakan pembelajaran
yang menyenangkan dan harus dipahami bukan dihafalkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, alternatif pemecahan masalah yang bisa
dilakukan adalah diterapkannya model pembelajaranyang dapat memantau setiap
proses kemajuan siswa melalui tugas atau hasil
pekerjaannya.
Model
pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan adalah model pembelajaran berbasis
portofolio (portofolio based learning).
Pembelajaran berbasis portofolio mengarah pada Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Widayati (2009) mengemukakan
bahwa pembelajaran berbasis portofolio adalah suatu proses pembelajaran dalam
mempelajari suatu materi tertentu yang prosesnya dari awal sampai akhir, dan
kumpulan hasil pekerjaan peserta didik tersebut dikumpulkan atau didokumentasi
yang disimpan dalam satu bendel (hlm. 21). Pembelajaran berbasis portofolio
(portofolio
based learning) diharapkan dapat
meninkatkan kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas
IV. Pembelajaran berbasis portofolio melibatkan siswa aktif dalam menggali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
informasi yang akan dipelajari. Proses kemajuan siswa akan terlihat dari
kumpulan tugas mereka yang didokumentasikan.
Penerapan pembelajaran berbasis portofolio dapat membuat siswa lebih
termotivasi
dalam
mengikuti
pembelajaran.
Siswa
dilibatkan
dalam
mengidentifikasi masalah dan menggali informasi untuk menyusun portofolio.
Selain itu, penerapan pembelajaran berbasis portofolio dapat melatih siswa untuk
bekerja secara disiplin membuat dokumentasi portofolio dan bertanggung jawab
terhadap perkembangan belajar mereka sendiri.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan mengangkat judul “Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Daur
Hidup Hewan dalam Mata Pelajaran IPA melalui Pembelajaran Berbasis
Portofolio pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo Tahun 2012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi
adanya beberapa masalah yang dialami dalam pembelajaran IPA khususnya
materi daur hidup hewan yaitu:
1.
Model pembelajaran yang diterapkan kurang melibatkan aktivitas dan siswa
dalam menggali informasi Siswa hanya mencatat materi yang telah
disampaikan oleh guru dan menghafalkannya. Sehingga siswa beranggapan
bahwa materi IPA adalah materi yang harus dihafal.
2.
Perlunya model pembelajaran yang dapat memantau proses kemajuan siswa
melalui tugas atau hasil pekerjaan yang didokumentasikan secara baik.
3.
Media pembelajaran yang digunakan kurang menarik perhatian siswa dan
memudahkan siswa dalam menerima materi yang diajarkan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang diteliti, maka dalam
penelitian ini peneliti memberi batasan masalah sebagai berikut:
1.
Model
pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi model pembelajaran
berbasis portofolio.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
2.
Kemampuan siswa yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini dibatasi
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan dalam pembelajaran IPA.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan
masalah yang akan diteliti yaitu, “Apakah pembelajaran berbasis portofolio dapat
meningkatkan kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan dalam mata
pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo tahun 2012?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini yaitu, “Untuk meningkatkan kemampuan mendeskripsikan daur
hidup hewan dalam mata pelajaran IPA melalui pembelajaran berbasis portofolio
pada siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo tahun 2012.”
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memperkaya khasanah
keilmuan, khususnya dalam hal penerapan model pembelajaran berbasis
portofolio sebagai salah satu model pembelajaran yang mengarah ke
pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
dalam pembelajaran IPA di sekolah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan di
lingkungan sekitar.
2) Menumbuhkembangkan kemampuan siswa dalam mencari informasi
dan membuat portofolio.
3) Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan melatih
keberanian serta tanggung jawab.
b. Bagi Guru
1) Menambah wawasan guru tentang model pembelajaran berbasis
portofolio.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
2) Membantu guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan
penggunaan model pembelajaran yang tepat.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah
2) Meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah dengan terwujudnya
pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti bisa atau
sanggup. Menurut Suharso dan Retnoningsih (2005), “mampu berarti
kuasa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya” (hlm. 308).
Dalam referensi lain, menurut Desmita (2006) ability (kemampuan,
kecakapan) merupakan suatu istilah umum yang berkenaan dengan potensi
untuk menguasai suatu keterampilan (hlm. 257). Seseorang dikatakan
mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam
melakukan
sesuatu.
Kemampuan
diperlukan
untuk
menguasai
keterampilan serta mengoptimalkan potensi dalam melakukan suatu
pekerjaan. Agar kemampuan dapat dikuasai dengan baik, maka diperlukan
suatu latihan disertai pemantauan terhadap perkembangannya.
Kemampuan secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu
kemampuan yang berhubungan dengan intelektual dan kemampuan yang
berhubungan dengan aktivitas fisik atau keterampilan. Menurut Robbins
(2001) dikemukakan bahwa,
Kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu: “1) Kemampuan
intelektual (intelectual ability), merupakan kemampuan melakukan
aktivitas secara mental, 2) Kemampuan fisik (physical intellectual),
merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina,
kekuatan, dan karakteristik fisik (hlm. 57).
Tingkat kemampuan individu atau seseorang dapat diukur melalui
tes-tes tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diukur. Hal ini sesuai
dengan pendapat Akbar dan Sihadi (2011) bahwa kemampuan adalah
kecerdasan yang biasa diukur dengan tes-tes intelegensi (hlm. 56).
Sehingga didalam mengukur kemampuan diperlukan seperangkat alat tes
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
yang valid dan cocok. Apabila jenis kemampuan yang akan diukur
berbeda, maka tes yang digunakan juga berbeda.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu untuk mencapai atau
menguasai sesuatu yang lebih baik. Kemampuan siswadalam proses
belajar mengajar dapat berkembang melalui berbagai aktivitas belajar dan
latihan diiringi pemantauan terhadap perkembangannya serta dapat diukur
melalui suatu tes.
b. Pengertian Mendeskripsikan
Secara bahasa, kata “mendeskripsikan” berasal dari kata dasar
“deskripsi” yang berarti pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata
secara jelas dan terperinci. Apabila memperoleh imbuhan me-kan akan
menjadi suatu kata kerja “mendeskripsikan” yang berarti melakukan
sesuatu pekerjaan. Menurut Suharso, dkk (2005) “mendeskripsikan
mempunyai makna memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata
secara jelas dan terperinci” (hlm. 121).
Dalam referensi lain, diungkapkan tentang cara mendeskripsikan
sesuatu
menurut
Tompkins
(1994),
bahwa
“mendeskripsikan
menggunakan cara-cara yang spesifik dalam membuat kejelasan,
gambaran kata-kata yang bisa diindera.” (hlm. 114). Diindera di sini
berarti dalam mendeskrisikan sesuatu harus dapat melibatkan panca indera
untuk menangkap isi pesan yang dideskripsikan. Mendeskripsikan yang
baik adalah mendeskripsikan yang dapat mempermudah pendengar
menerima isi pesan dan membayangkannya.
Mendeskripsikan
sangat
bergantung
pada
pemahaman
pendeskripsi. Semakin dia mengerti dan memahami objek yang akan
dideskripsikan, maka semakin jelas pula dia dapat mendeskripsikan objek
tersebut. Sebagaimana pendapat yang diungkapkan oleh Kamdhi (2011),
bahwa
“mendeskripsikan
atau
pemaparan
penggambaran
sangat
bergantung pada kemampuan penulis atau pembicara” (hlm. 93). Jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
penulis mempunyai pengamatan yang tajam dengan semua inderanya,
pasti penggambaran atau pemaparannya berkualitas.
Berdasarkan
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
mendeskripsikan adalah memaparkan atau menggambarkan suatu hal,
benda, tempat, suasana atau keadaaan secara jelas dan terperinci sehingga
penerima pesan dapat memahami informasi yang disampaikan. Syarat agar
dapat mendeskripsikan dengan baik, adalah memahami terlebih dahulu
objek yang akan dideskripsikan.
c. Pengertian Kemampuan Mendeskripsikan
Pengertian “kemampuan” adalah suatu kesanggupan dalam
melakukan sesuatu untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Dan
pengertian “mendeskripsikan” adalah memaparkan atau menggambarkan
tentang suatu benda, tempat, suasana atau keadaaan secara jelas dan
terperinci, setelah pendeskripsi memahami objek yang akan dipaparkan.
Dari penjelasan tentang
“kemampuan” dan “mendeskripsikan”, maka
dapat disimpulkan pengertian “kemampuan mendeskripsikan” adalah
suatu kesanggupan dalam memaparkan atau menggambarkan sesuatu yang
telah dipahami secara jelas dan terperinci.
Dalam
suatu
proses
belajar,
kemampuan
mendeskripsikan
merupakan kesanggupan atau kecakapan untuk mengenal dan memahami
sesuatu, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskannya secara rinci sesuai
gambaran atau kenyataan yang ada. Kemampuan mendeskripsikan
menuntut penguasaan yang lebih dari sekadar menghafal. Bahkan agar
dapat memiliki kemampuan mendeskripsikan yang baik, seseorang harus
memiliki kemampuan memahami materi yang dideskripsikan.
Berdasarkan uraian di atas, kemampuan mendeskripsikan dapat
dikuasai melalui suatu proses yang melibatkan aktivitas dan pengalaman
yang dialami langsung dalam mencari informasi atau materi yang akan
dideskripsikan.
Setelah
itu kemampuan untuk
memaparkan
atau
menggambarkan suatu materi secara jelas dan terperinci dapat dikuasai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
d. Pengertian Daur Hidup Hewan
Menurut Haryanto (2007) “daur hidup hewan diartikan sebagai
seluruh tahapan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya” (hlm. 65).
Dalam referensi lain, Rositawaty dan Muharam (2008) dikemukakan
bahwa “daur hidup hewan dimulai saat keluar dari perut induknya hingga
dewasa” (hlm. 50). Di dalam proses kehidupannya, hewan sebagai
makhluk hidup yang mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan
akan mengalami perubahan pada tubuhnya. Perubahan tersebut terjadi
secara bertahap seiring bertambahnya usia hewan. Dari segi bentuk tubuh
atau morfologi, dari segi fungsi alat tubuh atau fisiologi, serta dari segi
tingkah laku hewan akan terjadi perubahan.
Beragamnya jenis hewan di lingkungan ini mengakibatkan
beragam pula daur hidup hewan yang ada di lingkungan sekitar.
Sulistiyanto dan Wiyono (2008) mengelompokkan daur hidup hewan
menjadi dua kelompok yaitu “daur hidup hewan dengan metamorfosis dan
daur hidup tanpa metamorfosis” (hlm.60). Perbedaan antara kedua daur
hidup tersebut terletak pada terjadi atau tidaknya proses metamorfosis
selama daur hidup hewan berlangsung. Daur hidup hewan yang
mengalami metamorfosis akan mengalami perubahan bentuk yang sangat
berbeda dibandingkan dengan yang tidak mengalami metamorfosis.
Berdasarkan uraian di atas, pengertian daur hidup hewan adalah
seluruh tahapan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya sejak
keluar dari perut induknya hingga menjadi dewasa. Di dalam daur hidup
hewan terjadi perubahan bentuk baik yang mengalami metamorfosis
maupun tidak mengalami metamorfosis.
Dari paparan mengenai pengertian kemampuan, pengertian
mendeskripsikan, dan pengertian daur hidup hewan, maka dapat diambil
pengertian kemampuan mendeskrisikan daur hidup hewan adalah suatu
kesanggupan untuk memaparkan atau menjelaskan seluruh tahapan yang
dialami hewan selama hidupnya sejak keluar dari perut induknya hingga
to user
menjadi dewasa beserta commit
perubahan-perubahan
yang dialaminya secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
jelas dan terperinci. Kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan
dapat dikuasai dengan baik melalui suatu proses yang melibatkan aktivitas
dan pengalaman yang dialami langsung dalam mencari informasi atau
materi daur hidup hewan yang akan dideskripsikan.
e. Pembelajaran IPA di SD
1) Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai beberapa definisi yang
disampaiakan oleh beberapa ahli. Darmodjo, Kaligis, dan Sukardjo
(2005) mengatakan bahwa “IPA adalah ilmu yang mempelajari alam
dengan segala isinya, atau secara sederhana merupakan suatu
kumpulan pengetahuan yag tersusun secara sistematis tentang gejala
alam (hlm. 3). Tidak berbeda jauh dengan pendapat tersebut, Trianto
(2010) mengungkapkan “Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari tentang
alam semesta, benda-benda yang ada di alam, beserta gejala-gejalanya
(hlm. 136).”
Sedangkan
Purnrll’s
(1983)
dalam
Iskandar
(2001)
mendefinisikan “Science is the broad filed of human knowledge,
acquired by systematic observation and experiment, and exolained by
means of rules, law, principles, theories, and hypotheses” (hlm. 2),
artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang
didapat dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta
dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsipprinsip, teori-teori, dan hipotesis-hipotesis.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah salah satu kumpulan pengetahuan manusia tentang gejala-gejala
alam yang diperoleh melalui observasi dan eksperimen yang
sistematis, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukumhukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesis-hipotesis yang akan
terus disempurnakan untuk mengatasi pengetahuan, fakta-fakta, konsekonsep, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
2) Manfaat IPA
IPA mempunyai manfaat sebagai pemupukan sikap. Menurut
Harlen dalam Darmodjo dan Kaligis (1993)
menyebutkan ada
sembilan aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia
sekolah dasar, antara lain: 1) Sikap ingin tahu, 2) Sikap ingin
mendapatkan sesuatu yang baru, 3) Sikap kerja sama, 4) Sikap tidak
putus asa, 5) Sikap tidak berprasangka, 6) Sikap mawas diri, 7) Sikap
bertanggung jawab, 8) Sikap berpikir bebas, 9) Sikap kedisiplinan diri.
3) Fungsi IPA
Fungsi mata pelajaran IPA menurut Sumaji, dkk (1998) antara
lain, (a) Memberi bekal pengetahuan dasar baik untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan lebih tinggi maupun untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari; (b) Mengembangkan keterampilan-keterampilan
dalam memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep
IPA; (c) Menanamkan sikap ilmiah pada siswa dan melatih
menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang
dihadapi; (d) Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala
keindahannya sehingga mendorong siswa untuk mencintai dan
mengagungkan Penciptanya; (e) Memupuk kreativitas siswa; (f)
Membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam bidang
IPTEK; (g) Memupuk minat siswa terhadap IPA. (hlm. 35)
4) Tujuan Pembelajaran IPA
Tujuan pembelajaran IPA tidak hanya sebatas tujuan kognitif
untuk mengenal teori-teori tetang alam semesta, tetapi dalam
Pembelajaran IPA dibentuk pula sikap mengimani keagungan Tuhan
serta
perilaku
mencintai
lingkungan.
Sebagaimana
tujuan
pembelajaran IPA Depdiknas dalam Trianto (2010) sebagai berikut:
(1) menanamkan keyakinan terhadap Tuhan YME, (2)
mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah, (3)
mempersiapkan siswa menjadi insan yang melek sains dan
teknologi, (4) menguasai konsep sains untuk bekal hidup di
masyarakat dan commit
melanjutkan
to userpendidikan ke jenjang lebih tinggi
(hlm. 138).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
5) Karakteristik Pembelajaran IPA di SD
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebagai
pengelola langsung pada proses pembelajaran harus memahami
karakteristik (hakikat) dari pendidikan IPA sebagaimana dikatakan
Depdiknas (2006), bahwa:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (hlm. 47).
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana
bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
dapatmembantu
peserta
didik
untuk
dan
berbuat
sehingga
memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Karakteristik pendidikan IPA yang digariskan oleh Departemen
Pendidikan Nasional sejalan dengan pandangan para pakar pendidikan
IPA di tingkat Internasional. Menurut Trowbridge & Bybee (1990)
bahwa,
IPA merupakan perwujudan dari suatu hubungan dinamis yang
mencakup tiga faktor utama, yaitu: IPA sebagai suatu proses dan
metode (methods and processes); IPA sebagai produk-produk
pengetahuan (body of scientific knowledge), dan IPA sebagai
nilai-nilai (values) (hlm 48).
IPA sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods)
meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis
untuk memperoleh produk-produk IPA atau ilmu pengetahuan
ilmiah, misalnya observasi, pengukuran, merumuskan dan menguji
hipotesis, mengumpulkan data,bereksperimen, dan prediksi. Dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
wacana sepert itu maka IPA bukan sekadar cara bekerja, melihat, dan
cara berpikir, melainkan „science as a way of knowing‟. Artinya, IPA
sebagai proses juga dapat meliputi kecenderungan sikap/tindakan,
keingintahuan,
kebiasaan
berpikir,
Sementara nilai-nilai (values)
jawab
dan
nanusia,
serta
prosedur.
IPA berhubungan dengan tanggung
moral, nilai-nilai sosial, manfaat
kehidupan
seperangkat
sikap
dan
IPA untuk
IPA dan
tindakan (misalnya,
keingintahuan, kejujuran, ketelitian, ketekunan, hati-hati, toleran,
hemat, dan pengambilan keputusan).
6) Ruang Lingkup IPA di SD
Ruang lingkup IPA di jenjang Sekolah Dasar meliputi semua
materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang membahas
tentang alam. Seperti yang tercantum dalam Kurikulum Tngkat Satuan
Pendidikan bahwa, Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI
meliputi aspek-aspek berikut: (1) Makhluk hidup dan proses
kehidupan, (2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya (3) Energi
dan perubahannya (4) Bumi dan alam semesta.
Berdasarkan ruang lingkup IPA untuk SD/MI tersebut, dalam
Secara khusus ruang lingkup IPA SD khususnya kelas IV, mencakup,
(1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya; (2) Benda dan sifatnya;
(3) Gaya; (4) Energi dan penggunaannya; (5) Perubahan kenampakan;
(6) Bumi dan benda langit; (7) Perubahan lingkungan fisik; dan (8)
Sumber daya alam
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di
SD/MI merupakan standar minimum yang menjadi acuan kemampuan
yang harus dicapai oleh peserta didik yang dijabarkan sebagai
indikator ketuntasan belajar. Termasuk pula Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) untuk materi daur hidup hewan yaitu
memahami
daur
hidup
beragam
jenis
makhluk
hidup
dan
mendeskripsikan daur hidup hewan di lingkungan sekitar. Hal tersebut
commit
to user
dapat dilihat dalam tabel
2.1 berikut.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
Tabel 2.1. Silabus KTSP IPA Kelas IV Sekolah Dasar
Standar Kompetensi
Makhluk Hidup dan
Proses Kehidupannya
4. Memahami daur hidup
beragam jenis makhluk
hidup.
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan
di lingkungan sekitar, misalnya kecoa,
nyamuk, kupu-kupu, dan kucing.
4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan
peliharaan, misalnya kucing, ayam, dan ikan.
f. Materi Daur Hidup Hewan
Secara bahasa, kata “daur” memiliki arti peredaran masa yang
lamanya bertahun-tahun. Daur hidup hewan berarti peredaran masa
kehidupan suatu hewan dari lahir, muda, dewasa, sampai mati. Dalam daur
hidup makhluk hidup pastinya ada masa muda dan masa tua. Begitu pula
pada hewan, dalam daur hidup hewan terdapat pula masa mulai dari lahir
tumbuh menjadi bayi, lalu menginjak masa muda, dilanjutkan masa
dewasa, sampai mati. Namun, yang digarisbawahi adalah ciri-ciri serta
sifat setiap tahapan dari daur hidup hewan tersebut.
Sering ditemui pada daur hidup hewan, bentuknya pada masa muda
sama dengan masa dewasanya. Ada juga yang dalam daur hidupnya,
bentuk pada masa mudanya berbeda dengan bentuk pada masa dewasanya.
Bahkan berbeda pula pada sifat dan cara hidupnya. Hal inilah yang disebut
metamorfosis atau perubahan pada daur hidup. Menurut Sulistiyanto dan
Wiyono (2008) dikemukakan bahwa,
Tidak semua telur menetas menghasilkan anak hewan yang mirip
dengan induknya. Contoh pada katak, daur hidupnya panjang dan
terjadi perubahan bentuk (metamorfosis) dengan tahap-tahap
tertentu yaitu telur menetas menjadi berudu kemudian menjadi
berudu berkaki (hlm. 60).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, seluruh tahap
perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut daur
hidup. Daur hidup hewan ada dua yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
1) Daur hidup tanpa metamorfosis
Sebagian besar hewan di lingkungan sekitar tidak mengalami
metamorfosis dalam daur hidupnya. Sebagai contoh yaitu ayam dan
kucing. Anak ayam dan anak lucing mirip dengan induknya. Jika ada
perbedaan, mungkin hanya pada warna bulu atau rambutnya. Gambar
daur hidup ayam tanpa metamorfosis dapat dilihat pada gambar 2.1
berikut.
Gambar 2.1. Daur Hidup Ayam tanpa Metamorfosis
2) Daur hidup dengan metamorfosis
Namun, ada pula hewan-hewan di lingkungan sekitar yang
dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis. Kebanyakan hewan
tersebut berasal dari jenis serangga seperti kupu-kupu, kecoa, nyamuk,
lalat, belalang, dan rayap. Akan tetapi, metamorfosis juga terjadi pada
daur hidup hewan lain hewan ampibi yaitu katak atau kodok.
Metamorfosis adalah suatu proses perubahan bentuk dalam daur
hidup hewan yang terjadi dalam waktu lama. Menurut Sulistyanto dan
Wibyono (2008) dikemukakan
commit tobahwa
user “Di dalam metamorfosis terjadi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
suatu perubahan individu mahluk hidup dari telur sampai menjadi
dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan bentuk tubuh
dan fungsi alat tubuh. Metamorfosis dibedakan menjadi dua macam,
yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna” (hlm.
60).
a) Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorfosis yang
melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian
menjadi hewan dewasa (imago). Metamorfosis tidak sempurna
dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda dengan hewan
dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti
kecoa, belalang, rayap, dan lainnya. Berikut contoh metamorfosis
tidak sempurna pada belalang dapat dilihat pada gambar 2.2 di
bawah ini.
Gambar 2.2. Daur Hidup Belalang Metamorfosis Tidak Sempurna.
Metamorfosis diawali dari telur. Telur akan menetas menjadi
nimfa. Nimfa merupakan stadium atau fase (tahap) antara telur dan
dewasa. Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan
dewasa tetapi berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh
yang berbeda. Nimfa berbeda dengan bentuk dewasa karena
ukurannya lebih kecil.
commitNimfa
to usermengalami proses pertumbuhan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
dengan cara mengalami pergantian kulit terus menerus yang
disebut ekdisis atau molting. Setiap kali setelah mengalami
pergantian kulit (molting atau ekdisis) mahluk hidup itu kelihatan
lebih mirip dengan hewan dewasa. Wujud serangga diantara masa
pergantian kulit disebut instar. Pada metamorfosis hemimetabola,
sayap rudimen, organ genitalia, dan struktur ciri-ciri perkembangan
lainnya sudah terbentuk tapi belum sempurna. Namun, organ-organ
ini tumbuh dengan sempurna pada akhir molting. Tahapan terakhir
dalam metamorfosis dinamakan imago (dewasa).
b) Metamorfosis sempurna (holometabola)
Metamorfosis sempurna merupakan metamorphosis yang
melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago
(dewasa). Telur yang menetas menjadi larva (kecuali pada katak
yang berubah menjadi berudu atau kecebong) dan larva akan
menjadi kepompong kemudian berubah menjadi imago (dewasa).
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda
sekali bentuknya dengan hewan dewasa. Contoh metamorfosis
sempurna terjadi pada katak, lalat, nyamuk, dan kupu-kupu. Daur
hidup melalui metamorfosis sempurna pada kupu-kupu dapat
dilihat pada gambar 2.3 berikut.
commitKupu-Kupu
to user
Gambar 2.3. Daur Hidup
Metamorfosis Sempurna
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
2. Hakikat Pembelajaran Berbasis Portofolio
a. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Fajar (2009), model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau pola yang dapat digunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara
tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan
material / perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, filmfilm, program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk
belajar) (hlm. 43). Setiap model pembelajaran mengarahkan kita untuk
mendesain pembelajaran yang dapat membantu kita untuk mencapai
berbagai tujuan.
Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan
pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran.Dalam
penerapanya, model pembelajaran harus diterapkan sesuai dengan
kebutuhan siswa, karena masing-masing model pembelajaran memiliki
tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda.
Model pembelajaran menurut Joyce dalam Trianto (2007) adalah
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan
untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya
buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (hlm. 5).
Dengan kata lain, model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Suprijono (2011), menyatakan bahwa model pembelajaran ialah pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas maupun tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahaptahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas (hlm. 46).commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau kerangka berpikir yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya
dokumen atau surat-surat dan dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertaskertas berharga dari suatu pekerjaan. Pengertian portofolio dalam
pendidikan adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu
dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan.
Budimansyah (2003) menjelaskan bahwa, “Portofolio dapat diartikan
sebagai ujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun
sebagai adjective” (hlm. 7). Sebagai suatu wujud benda fisik portofolio
adalah bundel dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik. Misalnya hasil tes
awal, tugas, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir, dan
sebagainya. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah
collection of learning experience yang terdapat dalam pikiran peserta didik
berujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap
(afektif).
Adapun
sebagai
suatu
adjective,
portofolio
sering
kali
disandingkan dengan konsep lain, misalnya dengan konsep pembelajaran
dan penilaian. Jika disandingkan dengan konsep pembelajaran maka dikenal
dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio (portofolio based learning).
Sedangkan, jika disandingkan dengan konsep penilaian maka dikenal
dengan istilah penilaian berbasis portofolio (portofolio based assesment).
Sejalan dengan pendapat tersebut, Sahu, Soudarssanane, dkk. (2008)
dalam jurnal internasional mengungkapkan bahwa, Portofolio adalah
kumpulan tujuan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha-usaha siswa,
kemajuan, dan prestasi dalam satu atau lebih daerah. Koleksinya meliputi
partisipasi siswa dalam memilih isi, kriteria seleksi, kriteria untuk menilai
prestasi, dan bukti itu mahasiswa refleksi diri. Portofolio memberikan
commit to user
pandangan komprehensif kinerja siswa. Portofolio memposisikan siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
adalah peserta dalam, bukan obyek penilaian. Ini menyediakan sebuah
forum yang mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan yang
dibutuhkan untuk menjadi independen, mandiri peserta didik.
Portofolio sebagai model pembelajaran (portofolio based learning)
memanfaatkan dokumentasi portofolio untuk mencatat tugas siswa dan
perkembangan kemampuan dan hasil belajar yang telah dicapai siswa.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Fajar (2009) bahwa, pada dasarnya
portofolio sebagai model pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan
guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan dirinya sebagai individu
atau kelompok. Kemampuan
tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar. Sehingga memiliki
kemampuan mengorganisasi informasi yang ditemukan, membuat laporan,
dan menuliskan yang ada dalam pikirannya, selanjutnya dituangkan secara
penuh dalam pekerjaannya atau tugas-tugasnya (hlm. 47).
Oleh karena itu, model pembelajaran berbasis portofolio dapat
diterapkan dalam pembelajaran yang menuntut siswa melakukan pencarian
informasi kemudian mengumpulkannya menjadi sebuah laporan seperti
dalam pembelajaran tentang daur hidup hewan yang terdiri dari tahapantahapan.
c. Landasan PemikiranPembelajaran Berbasis Portofolio
Budimansyah (2003) mengungkapkan “landasan pemikiran model
pembelajaran berbasis portofolio terdiri dari empat pilar pendidikan,
pandangan konstruktivisme, dan democratic teaching” (hlm. 9).
1) Empat pilar pendidikan
Empat pilar pendidikan sebagai pendidikan landasan model
pembelajaran berbasis portofolio adalah Learning to do, Learning to
know, Learning to be, Learning to live together yang dicanangkan
UNESCO. Dalam proses pembelajaran, peserta didik seharusnya
diberdayakan agar mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman
belajarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
Peserta didik menerima materi dari guru, tetapi harus mau dan
mampu menambah pengetahuan untuk pribadinya (learning to do).
Pengetahuan yang didapat peserta didik selain dari sekolah juga didapat
dari dunia luar sekolah. Peserta didik dapat meningkatkan interaksinya
dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya
sehingga
peserta
didik
mampu
membangun
pengetahuan
dan
pemahamannya terhadap dunia sekitar (learning to know). Diharapkan
hasil interaksi dengan lingkungannya dapat membangun pengetahuan dan
kepercayaan dirinya. Karena banyak peserta didik yang tidak mempunyai
kepercayaan diri. Mereka merasa baha tidak mempunyai kemampuan dan
keterampilan yang bisa dibanggakan, sehingga terjadi keminderan belajar
(learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau
kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadiannya untuk
memahami kemajemukan dan melahirkan sikap positif dan toleran
terhadap keanekaragamanan perbedaan hidup (learning to live together).
2) Pandangan Konstruktivisme
Pandangan Konstruktivisme sebagai filosofi pendidikan mutakhir
menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak
sampai dengan perguruan tinggi memiliki gagasan atau pengetahuan
tentang lingkungan dan peristiwa atau gejala lingkungan di sekitarnya.
Para ahli pendidikan berpendapat baha kegiatan pendidikan adalah
memulai pelajaran dari “apa yang diketahui peserta didik”.
Beberapa
bentuk
kondisi
belajar
yang
sesuai
filosofi
konstruktivisme antara lain diskusi yang menyediakan kesempatan agar
semua peserta didik mau mengungkapkan gagasan, pengujian dan hasil
penelitian sederhana, demokrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan
kegiatan praktis lain yang memberi peluang peserta didik mempertajam
gagasan.
3) Democratic Teaching
Democratic Teaching adalah suatu bentuk upaya menjadikan
commit todemokrasi
user
sekolah sebagai pusat kehidupan
melalui proses pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
yang demokratis. Secara singkat, Democratic Teaching adalah proses
pembelajaran yang didasari oleh nilai demokrasi yaitu penghargaan
terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan
kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik.
d. Prinsip Dasar Pembelajaran Berbasis Portofolio
Budimansyah (2003) mengungkapkan “landasan pemikiran model
pembelajaran berbasis portofolio adalah prinsip belajar siswa aktif,
kelompok belajar kooperatif, pembelajaran partisipatorik, reactive teaching,
joyfull learning” (hlm. 13).
1) Prinsip Belajar Siswa Aktif
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis portofolio berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini
menganut prinsip belajar siswa aktif. Aktivitas siswa hampir terjadi di
seluruh proses pembelajaran, dari mulai fase perencanaan di kelas,
kegiatan lapangan, sampai pelaporan. Hal ini tampak terlihat pada saat
siswa mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran,
kemudian setelah masalah terkumpul, siswa melakukan voting untuk
memilih masalah untuk kajian kelas.
Untuk
menjawab
permasalahan
yang
dikaji,
maka
siswa
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan cara
wawancara,
pengamatan,
serta
mengambil
foto
atau
membuat
kliping.Setelah itu, aktivitas siswa terfokus pada pembuatan portofolio
kelas. Segala bentuk data dan informasiyang penting dan menarik
ditempel pada sesi penayangan. Setelah portofolio dibuat, dilakukan
public hearing dalam kegiatan show case dihadapan dewan juri.
2) Kelompok Belajar Kooperatif
Proses pembelajaran yang berbasis kerja sama antar siswa dan
komponen lain di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua
siswa dan lembaga terkait. Kerja sama terlihat pada saat kelas sudah
memilih satu masalah untuk bahan kajian bersama. Semua pekerjaan
commit to user
disusun, orang-orangnya ditentukan, siapa yang mengerjakan apa,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
merupakan bentuk kerja sama itu. Kerja sama dengan lembaga yang
terkait saat siswa merencanakan mengunjungi lembaga tertentu atau
meninjau kawasan yang menjadi tanggung jawab tertentu.
3) Pembelajaran Partisipatorik
Model pembelajaran berbasis portofolio juga menganut prinsip
dasar pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model ini siswa belajar
hidup berinteraksi. Siswa pada saat memilih masalah untuk kajian kelas
memiliki makna baha sisa dapat menghargai pendapat yang didukung
suara terbanyak dan pada saat diskusi, siswa belajar mengemukakan
pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.
4) Reactive Teaching
Guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar motivasi belajar
tinggi. Motivasi akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa
akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Oleh karena itu,
guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu
menarik dan tidak membosankan. Caranya adalah memberikan
penghargaan atau reward pada siswa bagaimanapun kualitasnya. Jika
pendapat siswa dihargai, maka pada diri siswa akan muncul kepercayaan
diri untuk tidak malu mengemukakan pendapat.
5) Joyfull Learning
Salah satu teori belajar menegaskan bahwa sesulit apa pun materi
pelajaran bila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan, penuh daya
tarik, dan penuh motivasi maka pelajaran akan mudah dipahami.
Sebaliknya bila suasana belajar membosankan, maka pelajaran akan sulit
dipahami.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model pembelajaran portofolio merupakan salah satu model
pembelajaran yang menekankan belajar siswa untuk aktif dan kreatif. Dalam
hal ini siswa harus peka terhadap permasalahan yang ada di lingkungan dan
masyarakat dan ikut serta berusaha untuk mencari dan menyelesaikan
commit to user
masalah yang terjadi dengan cara yang positif.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
Langkah-langkah model pembelajaran portofolio menurut Fajar
(2009) terdiri dari “mengidentifikasi masalah, memilih masalah untuk kajian
kelas, mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio kelas,
penyajian portofolio, dan refleksi pengalaman belajar” (hlm. 54)
1) Mengidentifikasi Masalah
Dalam tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru
bersama siswa yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja
yang siswa ketahui, tentang masalah yang ada di lingkunganyang mereka
anggap sesuai dengan kemampuan siswa.
Dalam mengerjakan pekerjaan rumah tersebut siswa diharapkan
untuk mencari tentang masalah yang dikaji dengan cara melalui sumbersumber cetak seperti majalah, koran, dan tabloid.
2) Memilih Masalah untuk Kajian Kelas
Setelah siswa mengidentifikasi masalah, selanjutnya siswa
dibimbing untuk memilih masalah untuk kajian kelas secara kelompok
dengan cara mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah
yang akan mereka kaji dengan cara memilih salah satu masalah yang
telah ditulis di papan tulis.
3) Mengumpulkan Informasi Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas
Langkah-langkah dalam tahapan mengumpulkan informasi masalah
yang akan dikaji oleh kelas adalah sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi sumber-sumber informasi
b) Tinjau ulang untuk memperoleh dan mendokumentasikan informasi.
c) Pengumpulan informasi.
4) Mengembangkan Portofolio Kelas
Pada tahap ini, siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian
yang memadai untuk memuai membuat portofolio. Langkah-langkah
dalam tahapan pengembangan portofolio kelas ini adalah sebagai berikut:
a) Kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok akan
bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio
commit
to user untuk portofolio .
b) Guru mengulas tugas-tugas
rinciannya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
c) Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim
peneliti seringkali akan bermanfaat bagi lebih dari satu kelompok
portofolio.
5) Penyajian Portofolio
Penyajian portofolio kelas (show case) dilaksanakan setelah kelas
menyelesaikan portofolio tampilan maupun portofolio dokumentasi.
Dalam menyelenggarakan gelar kasus (show case), guru sebagai pihak
penyelenggara dan penilai harus menjelaskan kriteria penilaian dan
menilai secara adil.
6) Refleksi Pengalaman Belajar
Dalam kegiatan refleksi, siswa diajak melakukan evaluasi tentang
apa dan bagaimana mereka belajar. Tujuan refleksi adalah untuk belajar
menghindari kesalahan di masa yang akan dating dan meningkatkan
kinerja siswa. Dengan merefleksi pengalaman belajar siswa maka sangat
mendukung modus pengalaman belajar.
f. Penilaian Portofolio
Portofolio sebagai penilaian dikenal dengan istilah portofolio based
assesment. Menurut Poerwanti (2009), penilaian portofolio pada dasarnya
menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode pada satu mata
pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai
oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan perkembangan tersebut,
guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuannya
dan terus melakukan perbaikan (hlm. 208). Penilaian portofolio dapat
memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui
karyanya, antara lain : karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar,
foto, lukisan, resensi buku, laporan penelitian, sinopsis, dan sebagainya.
Hal tersebut sejalan dengan ungkapan yang dikemukakan Kariman
and Moafi (2011) dalam jurnal internasional bahwa “Portfolio evaluation
expands learning opportunities by increasing the students' participation in
the learning process and helping them to apply theory in practice”.
commit to user
Evaluasi portofolio memperluas kesempatan belajar dengan meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
partisipasi siswa dalam proses belajar dan membantu mereka untuk
menerapkan teori dalam praktek. Lebih lanjut Kariman and Moafi (2011)
menyimpulkan “Moreover, portfolios help students to develop three basic
self-directed learning skills, assessing the quality of their own performance,
formulating learning needs, and selecting future learning tasks”.
Disimpulkan bahwa, portofolio membantu siswa untuk mengembangkan
tiga dasar self-directed keterampilan belajar, menilai kualitas kinerja mereka
sendiri,
merumuskan
kebutuhan
belajar,
dan
memilih
tugas-tugas
pembelajaran pada masa depan.
Melalui penilaian berbasis portofolio dapat dilakukan penilaian
terhadap tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam proses
pembelajaran berbasis portofolio siswa dipantau dari awal hingga akhir
pembelajaran. Dari karya atau tugas siswa dilakukan penilaian afektif
melalui pengamatan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, penilaian
psikomotorik dilakukan melalui pengamatan kreativitas dan keterampilan
siswa dalam menyelesaikan tugasnya, dan penilaian kognitif dilakukan
melalui penilaian terhadap soal evaluasi pembelajaran.
Langkah-langkah penilaian portofolio menurut Poerwanti (2009)
diungkapkan bahwa “langkah-langkah yang perlu dalam penilaian
portofolio di sekolah dimulai dari penjelasan tentang portofolio, pembuatan
portofolio, sampai penilaian portofolio” (hlm. 210). Secara rinci langkahlangkah penilaian portofolio sebagai berikut.
1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya
merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru
untuk menilai, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri, dengan
melihat portofolionya, peserta didik dapat mengetahui kemampuan,
keterampilan, dan minatnya.
2) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang
akan dibuat. Portofolio antar peserta didik bisa sama bisa berbeda.
3) Kumpulkan dan simpan karya-karya tiap-tiap peserta didik dalam satu
commit to user
map atau folder.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
4) Berilah tanggal pembuatan pada setiap informasi perkembangan peserta
didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
5) Tentukan aspek-aspek yang akan dinilai dari sampel portofolio beserta
pembobotannya bersama peserta didik sebelum mereka membuat
karyanya.
6) Diskusikan cara penilaian kualitas karya peserta didik.
7) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan, guru
dapat membimbing peserta didik bagaimana menilai dan memberi
keterangan kelebihan dan kekurangan serta cara memperbaikinya.
8) Setelah karya dinilai dan nilainya kurang memuaskan maka peserta didik
diberi
kesempatan
untuk
memperbaikinya,
dengan
catatan
ada
kesepakatan tentang batas waktu.
9) Apabila diperlukan. Buatlah jadwal pertemuan untuk membahas
portofolio siswa.
3. Pembelajaran IPA Daur Hidup Hewan dengan Portofolio
Pembelajaran IPA daur hidup hewan pada kelas IV Sekolah Dasar
memiliki kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa yaitu mendeskripsikan
daur hidup hewan di lingkungan sekitar. Untuk dapat mendeskripsikan daur
hidup hewan dengan baik, siswa harus memahami materi bukan menghafalnya.
Apabila siswa paham terhadap materi daur hidup hewan, maka siswa akan
memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan daur hidup hewan dengan baik.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis portofolio dalam materi daur hidup
hewan, proses pembelajaran yang diterapkan adalah Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Siswa terlibat aktif
mulai dari pemilihan masalah yang akan dikaji di kelas sampai pada proses
penilaian. Pembelajaran IPA daur hidup hewan dengan portofolio secara garis
besar dilakukan sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi Masalah
Siswa dilibatkan dalam mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang terdapat dalam materi daur hidup hewan. Guru memancing kretivitas
commit to terkait
user untuk menumbuhkan motivasi
siswa dengan pertanyaan-pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
dan kreativitas siswa. Siswa dibimbing untuk mengidentifikasi pengertian
dan jenis-jenis daur hidup hewan.
b. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas
Peserta didik yang telah mengidentifikasi masalah daur hidup hewan
diajak untuk membahas lebih mendalam materi daur hidup hewan dengan
memilih masalah yang lebih khusus untuk dikaji. Dengan bimbingan guru.
siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk memilih masalah yang akan
dikaji tiap kelompok yaitu memilih salah satu hewan untuk dikaji daur
hidupnya.
c. Mengumpulkan Informasi Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas
Setiap kelompok telah memperoleh masalah yaitu hewan yang akan
mereka kaji daur hidupnya. Guru membantu dan mengarahkan siswa untuk
mengumpulkan informasi mengenai daur hidup hewan yang mereka
peroleh. Informasi dapat diperoleh dari buku-buku pelajaran atau media
yang disediakan guru, serta sumber informasi lain. Siswa diperbolehkan
menggali informasi dari narasumber atau guru dengan bertanya dengan baik
(wawancara).
d. Mengembangkan Portofolio Kelas
Setelah semua kelompok mengumpulkan informasi yang mereka
butuhkan, selanjutnya setiap kelompok diberi tugas untuk membuat gambar
atau model daur hidup hewan yang mereka kaji dengan bimbingan guru.
Gambar atau model yang telah dibuat didokumentasikan dalam portofolio
kelompok.
e. Penyajian Portofolio
Portofolio kelompok yang telah selesai selanjtunya disajikan untuk
dinilai oleh guru. Guru menilai dan memberi catatan kekurangan atau
kesalahan pada portofolio kelompok agar dapat diperbaiki dan dipantau
perkembangannya pada pertemuan selanjutnya.
f. Refleksi Pengalaman Belajar
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis portofolio pada materi daur
commitadalah
to user pengisian catatan dokumentasi
hidup hewan yang terpenting
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
portofolio siswa. Setiap tugas siswa dalam mencari informasi tentang daur
hidup hewan dicatat dalam dokumentasi portofolio dan hasil karya siswa
yang mendeskripsikan daur hidup hewan dalam bentuk gambar disimpan
secara rapi untuk kemudian dilaporkan dalam penyajian portofolio untuk
dinilai oleh guru.
Pada setiap pertemuan siswa diwajibkan mengisi serta melaporkan
dokumentasi portofolio siswa baik individu maupun kelompok. Melalui
langkah ini baik siswa maupun guru dapat menilai perkembangan
kemampuan siswa mendeskripsikan daur hidup hewan dengan melihat
catatan perkembangan siswa serta kumpulan tugas membuat karya gambar
tentang daur hidup hewan. Kemudian dari hasil pemantauan dokumentasi
portofolio dapat diketahui letak kekurangan siswa sehingga untuk tugas
berikutnya tentunya akan semakin baik dibandingkan tugas pertama atau
sebelumnya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan yaitu Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan
Daur Hidup Hewan dengan Strategi Picture And Picture pada Siswa Kelas IV
SDN 01 Celep Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini
dilakukan oleh Adi Susmartini. Hasil penelitian dipaparkan sebagai berikut: (1)
hasil penilaian terhadap pengamatan, skor keaktifan siswa pada kegiatan
pembelajaran siklus I adalah 6,0 (cukup), siklus II adalah 8,0 (baik), dan siklus III
adalah 9,14 (sangat baik). (2) Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM
berdasarkan hasil tes siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah 14
siswa (70%), siklus II sebanyak 15 siswa (75%) dan siklus III sebanyak 16 siswa
(80%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi Picture and Picture dapat
meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan daur
hidup hewan di kelas IV SDN 01 Celep Kedawung Sragen tahun pelajaran
2010/2011. Persamaan dengan penelitian iniadalah pada pada variabel terikat
yaitu kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan.
Penelitian lain yang relevan yaitu Upaya Meningkatkan Hasil dan Partisipasi
commit to user
Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Topik Penyesuaian Makhluk Hidup
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
dengan Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Portofolio di Kelas IV SDN
Sumbersari Indah 2 Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan oleh Siti Hasanah.
Hasil penelitian ini adalah peningkatan aktivitas siswa meningkat sebesar 18%dari
73% (siklus I) menjadi 91% (siklus II) dengan kriteria baik sekali. Hasil nilai
kumulatif (NK) siswa yang diperoleh dari gabungan penilaian proses/LKS (PP),
dan penilaian hasil post tes (PH) meningkat sebesar 5,8% dari 85,2% (siklus I)
menjadi 91% (siklus II) dengan kriteria baik sekali. Peningkatan partisipasi
belajar siswa sebesar 8,8% dari 89% (siklus I) menjadi 97,8% (siklus II) dengan
kriteria baik sekali. Melihat hasil yang didapat pada penelitian ini, kesimpulan
penelitian ini yaitu pembelajaran IPA berbasis portofolio dapat meningkatkan
hasil dan partisipasi belajar siswa. Persamaan dengan penelitian ini adalah pada
pada variable pembelajaran berbasis potofolio yang digunakan sebagai variabel
bebas.
Penelitian lain yang juga relevan dilakukan oleh M Harun Alrasyid (2011)
yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Berbasis Portofolio pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Tonjong 2
Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi Tahun 2011. Hasil
penelitian
yang
diperoleh
adalah
penggunaan
Model
Portofolio
dapat
meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN Tonjong 2 Kelurahan
Nanggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi Tahun 2011. Peningkatan
hasil belajar siswa terlihat dari hasil setiap siklus. Siklus I rata-rata nilai pretest
siswa adalah 67,50 dan nilai post tes meningkat menjadi 61,75. Siklus II nila ratarata prates siswa 70,00 dan meningkat pada post tes menjadi 73,00. Selanjutnya
pada siklus III nilai prates siswa yaitu 77,25 dan menngkat pada nilai post tes
menjadi 85,25. Berdasarkan keadaan tersebut terbukti bahwa metode belajar
portofolio mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio
sebagai variabel bebas.
C. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal, kemampuan mendeskripsikan daur hidup berbagai
commit to user
hewan di lingkungan sekitar pada peserta didik kelas IV SD Negeri I Kemasan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
Polokarto, Sukoharjo tergolong rendah, nilai rata-rata siswa kelas IV dalam
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan adalah 58. Sebanyak 14 siswa
memperoleh nilai di bawah KKM. Peserta didik belum mempunyai kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan yang baik. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranyapembelajaran IPA masih belum melibatkan secara
aktif dalam proses pembelajaran, siswa kurang memperoleh pengalaman belajar
yang berkesan, siswa menganggap pelajaran IPA merupakan pelajaran hafalan
dan banyak mencatat, serta kurangnya pemantauan perkembangan kemampuan
siswa melalui tugas-tugas yang dikerjakan.
Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan
pembelajaran
kemampuan
berbasis
mendeskripsikan
portofolio
merupakan
daur
hidup
model
hewan.
pembelajaran
Model
yang
memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan dapat memantau proses
perkembangan kemampuan siswa dari tugas-tugas yang dikerjakan. Sehingga
diharapkan model ini, mampu meningkatkan kemampuan mendeskripsikan daur
hidup hewan. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, dengan indikator
ketercapaian berupa ketuntasan klasikal mencapai 85% dengan nilai rata-rata
kurang lebih 80.
Berdasarkan hal tersebut, maka pada kondisi akhir diharapkan penerapan
model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan di lingkungan sekitar pada siswa kelas IV SD
Negeri I Kemasan, Polokarto, Sukoharjo. Secara skematis kerangka berpikir dapat
dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
Kondisi
Awal
Tindakan
1. Model pembelajaran
yang diterapkan
kurang melibatkan
siswa aktif dan kurang
memantau kemajuan
siswa melalui tugas
atau hasil pekerjaan
siswa.
2. Media pembelajaran
yang digunakan masih
minim.
3. Peserta didik hanya
mencatat dan
menghafal.
14 siswa memiliki
Penerapan model
pembelajaran berbasis
portofolio
kemampuan
mendeskripsikan
daur hidup hewan
rendah.
Siklus I
1.
2.
3.
4.
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Siklus II
Kondisi
Kemampuan mendeskripsikan
daur hidup hewan meningkat
1.
2.
3.
4.
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Akhir
Gambar 2.4. Skema Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dalam
penelitian ini dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: “Melalui penerapan
model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas
IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo tahun 2012”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri I Kemasan, Polokarto,
Sukoharjo. Alasan pemilihan tempat penelitian di SD Negeri I Kemasan
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo adalah :
a. Belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis, sehingga terhindar dari
kemungkinan penelitian ulang.
b. Kemampuan siswa mendeskripsikan daur hidup hewan dalam pembelajaran
IPA masih rendah, sehingga perlu ditingkatkan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yakni mulai Februari 2012
sampai Juli 2012. Jadwal penelitian disajikan pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Bulan
Kegiatan Penelitian
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
Feb
Persiapan Penelitian
Koordinasi peneliti dengan pihak sekolah
Mengidentifikasi masalah
Menyusun proposal penelitian
Menyiapkan perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian
Pelaksanaan Tindakan
Siklus I
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
Siklus II
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
Analisis Data
Analisis data dan penyusunan laporan/skripsi
Ujian dan revisi
commit
to user
Penggandaan dan pengumpulan
laporan
33
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri I Kemasan
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo, tahun pelajaran 2011/2012 sejumlah
22 peserta didik, yang terdiri dari 10 laki-laki dan 12 perempuan.
C. Sumber Data
Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini berupa informasi
tentang peningkatan kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan melalui
pembelajaran berbasis portofolio. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai
sumber. Sumber data tersebut meliputi :
1. Sumber data primer yaitu hasil tes siswa berupa nilai kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan dan hasil wawancara terhadap guru kelas
IV SD Negeri I Kemasan, Sukoharjo.
2. Sumber data sekunder yaitu dokumentasi berupa arsip pendukung seperti
silabus pembelajaran dan daftar siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan,
Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012, serta hasil observasi berupa data
pengamatan terhadap siswa dan guru.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan juga jenis sumber data
yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes menurut Arikunto (2010) adalah “serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”
(hlm. 193).
Tes
dilakukan
untuk
mengumpulkan
datatentang
kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan pada peserta didik kelas IV SD Negeri I
Kemasan melalui serentetan pertanyaan. Tes dilaksanakan setiap pertemuan
pada kegiatan akhir. Tes yang diberikan berupa tes tertulis. Dalam tes ini siswa
mengerjakan soal uraian tentang
materitodaur
commit
userhidup hewan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
2. Observasi
Arikunto (2011) menjelaskan bahwa “observasi adalah kegiatan
pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan
telah mencapai sasaran” (hlm. 127).
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan melalui
pengamatan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas. Observasi
difokuskan pada persiapan, proses pembelajaran, dan kemampuan siswa
mendeskripsikan daur hidup hewan selama pembelajaran. Kegiatan observasi
ini dilakukan berdasarkan lembar observasi yang sudah dipersiapkan.
3. Wawancara
Wawancara menurut Arikunto (2010) adalah “sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”
(hlm. 198).
Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV SD Negeri I Kemasan
yang bertujuan mengumpulkan data tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kemampuan mendeskripsikan daur hidup pada peserta didik kelas IV SD
Negeri I Kemasan melalui tanya jawab mengenai model pembelajaran yang
diterapkan selama ini, serta pendapat mengenai keberhasilan pembelajaran
sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran berbasis portofolio.
Wawancara dilakukan berdasarkan pada pedoman wawancara yang sudah
dipersiapkan.
4. Dokumentasi
Dokumentasi atau teknik mencatat dokumen ini oleh Yin dalam Sutopo
(2002) disebut sebagai “content analysis, sebagai cara untuk menemukan
beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya” (hlm. 69).
Kajian dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan melalui
arsip atau dokumen berupa Silabus IPA kelas IV SD, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), foto dan video kegiatan pembelajaran, serta daftar nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
IPA sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis
portofolio.
E. Validitas Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya, sehingga data tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan dapat
dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang
digunakan untuk memeriksa validitas dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi.
Sugiyono (2007) berpendapat bahwa “triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Sugiyono membagi teknik triangulasi menjadi tiga, yaitu teknik triangulasi
sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu
pengumpulan data” (hlm. 125).
Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Adapun yang
dimaksud kedua hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber yaitu data atau informasi yang diperoleh dari satu
sumber dikomparasikan dan diuji dengan data atau informasi yang diperoleh
dari sumber lain. Sumber data yang diperoleh peneliti berasal dari siswa dan
guru, hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, dan nilai hasil belajar. Dalam
teknik triangulasi sumber ini yang dilakukan peneliti adalah membandingkan
data yang diperoleh dari siswa dan guru, data yang diperoleh dari hasil
observasi
terhadap pelaksanaan pembelajaran, dan data nilai hasil
pembelajaran. Dari data yang terkumpul dari berbagai sumber tersebut
kemudian ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validitasnya.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik, yaitu peneliti menguji data yang sama dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Peneliti menggunakan
teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Dalam triangulasi teknik ini peneliti
commit to user
menggunakan metode pengumpulan data yang berupa dokumentasi kemudian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
dilakukan observasi yang mendalam dari data tersebut dan hasilnya diuji
dengan menggunakan teknik tes. Dari data yang diperoleh melalui beberapa
teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut dibandingkan dan ditarik
kesimpulan data yang lebih kuat validitasnya.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis yang menggunakan model analisis interaktif. Model analisis interaktif
mempunyai tiga komponen yaitu: (1) reduksi data (data reduction), (2) penyajian
data (data display), (3) penarikan kesimpulan(verification).
Miles dan Huberman (2009) mengemukakan bahwa tiga komponen tersebut
sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum
yang disebut analisis (hlm. 19). Reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian
kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Secara singkat, tiga komponen
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah
dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi dalam penelitian ini dilakukan
dengan pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang didapat oleh peneliti.
Dalam penelitian ini, reduksi yang dilakukan dengan pemilihan dan
penyederhanaan data kondisi SD Negeri I Kemasan, data nilai peserta didik,
data hasil observasi guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri I Kemasan,
serta data hasil wawancara guru sebelum dan sesudah tindakan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Hasil
dari data-data penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan. Penyajian
commit to user
data yang telah direduksi, kemudian disusun dan didisplay dalam bentuk tabel,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian. Data yang disajikan
dalam penelitian ini meliputi data kondisi SD Negeri I Kemasan, data nilai
peserta didik, data hasil observasi guru dan peserta didik kelas V SD Negeri I
Kemasan, serta data hasil wawancara guru sebelum dan sesudah tindakan.
3. Penarikan Kesimpulan (Verification)
Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan kesimpulan dari tampilan
data agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seluruh hasil analisis
yang terdapat dalam reduksi data maupun penyajian data diambil suatu
kesimpulan.
Penarikan
kesimpulan
tentang
peningkatan
yang
terjadi
dilaksanakan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, kesimpulan
yang ditarik pada akhir siklus I, dan kesimpulan terakhir pada akhir siklus II.
Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir harus terkait. Setiap
kesimpulan yang ditarik pada akhir siklus dilakukan refleksi untuk menentukan
atau menyusun rencana tindakan berikutnya. Setelah semua data disajikan
dalam laporan, peneliti menarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari
hipotesis penelitian.
Hubungan interaksi antara unsur-unsur kerja analisis tersebut dapat
dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut.
Pengumpulan Data
(Data Collection)
Penyajian Data
(Data Display)
Reduksi Data
(Data Reduction)
Penarikan
Kesimpulan/Verifikasi
Gambar 3.1. Komponen-komponen Analisis Data
(Sumber : Miles & Huberman, 2009: 20)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
G. Indikator Ketercapaian
Indikator ketercapaian menurut Suwandi (2009) merupakan “rumusan yang
dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan
penelitian” (hlm. 70). Indikator ketercapaian yang ingin dicapai dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah meningkatnya kemampuan mendeskripsikan pada
peserta didik kelas IV SD Negeri I Kemasan Kecamatan Polokarto Kabupaten
Sukoharjo dengan menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio.
Pelaksanaan penelitian ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi
indikator ketercapaian yaitu tingkat ketuntasan klasikal mencapai 85% dengan
nilai rata-rata kelas kurang lebih 80. Hal ini didasarkan pada nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Negeri I Kemasan, Sukoharjo untuk mata
pelajaran IPA kelas IV yaitu 64.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal
hingga akhir. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
meningkatnya kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan pada peserta didik
kelas IV SD Negeri I Kemasan, Polokarto, Sukoharjo melalui penerapan model
pembelajaran berbasis portofolio. Untuk memperoleh indikator yang ingin
dicapai, prosedur penelitian ini mencakup beberapa tindakan. Setiap tindakan
tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap sebagai berikut: (1) perencanaan (planning); (2) pelaksanaan
tindakan (action); (3)observasi dan evaluasi tindakan (observation and
evaluation); dan (4) refleksi tindakan (reflecting). Prosedur penelitian di atas
dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus II
Pengamatan
Berhasil
Gambar 3.2. Model PTK
(Arikunto, dkk, 2011: 16)
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan 2 kali pertemuan di
setiap siklusnya. Secara rinci, setiap siklus dipaparkan sebagai berikut:
1. SiklusI
a. Perencanaan
1) Menganalisis SK, KD, dan indikator dari silabus IPA SD kelas IV.
2) Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio.
3) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik.
4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
5) Menetapkan indikator ketercapaian yang dilaksanakan dalam proses
pembelajaran.
6) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk proses pembelajaran
seperti pembuatan media pembelajaran.
b. Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan serangkaian kegiatan
berdasarkan RPP yang telahcommit
disiapkan.
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
1) Guru mempersiapkan siswa secara mental dan psikis agar sehingga
siswa siap untuk menerima pelajaran, menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran
yang
akan
dicapai.
Guru
menjelaskan
tentang
pembelajaran portofolio yang akan dilakukan.
2) Guru bersama siswa mengidentifikasi masalah yang akan dipelajarai.
Guru menjelaskan sedikit tentang materi daur hidup hewan.
3) Guru bersama siswa memilih permasalahan untuk kajian kelas dan
kelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian setiap
siswa memilih hewan yang akan mereka kaji daur hidupnya.
4) Setelah itu siswa mencari informasi baik dari buku atau sumber
informasi lainnya mengenai masalah yang mereka kaji. Guru bertugas
membimbing dan mengarahkan kelompok yang kesulitan memperoleh
informasi.
5) Setiap kelompok mengembangkan portofolionya. Setiap kelompok
ditugasi membuat gambar daur hidup hewan yang mereka kaji.
Kemudian informasi yang telah mereka peroleh dituliskan untuk
kemudian dituliskan pada gambar daur hidup hewan yang telah mereka
buat.
6) Guru membimbing siswa mengisi dokumentasi portofolio kelompok
untuk dilaporkan pada guru. Setelah itu dilanjutkan dengan penyajian
portofolio tiap kelompok.
7) Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran
dan memantau perkembangan siswa melalui dokumentasi portofolio
kelompok.
8) Siswa mengerjakan soal evaluasi individu. Setelah itu,guru memberi
pekerjaan rumah dan yang terpenting adalah mengarahkan siswa untuk
mencatat tugas-tugas yang harus mereka kerjakan dalam dokumentasi
portofolio siswa untuk dilaporkan pada pertemuan berikutnya. Guru
melakukan pemantauan terhadap perkembangan kemampuan siswa
melalui dokumentasi portofolio siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
yaitu aktivitas siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin-poin
dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.
d. Refleksi
Peneliti bersama guru kelas IV membuat refleksi atas tindakan pada
siklus I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran siklus I dan data hasil belajar berupa nilai siswa
pada siklus I tentang daur hidup hewan. Indikator ketercapaian pada siklus I
adalah 75%. Selain itu, pada tahap ini dicari pula hambatan atau
permasalahan pada siklus I. Hambatan yang ditemui pada siklus I dicari
solusinya agar dapat diperbaiki pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi kekurangan pada siklus I dan penetapan alternatif
pemecahan masalah.
2) Menganalisis SK, KD, dan indikator dari silabus IPA SD kelas IV.
3) Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio.
4) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik.
5) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
6) Menetapkan indikator ketercapaian yang dilaksanakan dalam proses
pembelajaran.
7) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk proses pembelajaran
seperti pembuatan media pembelajaran.
b. Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan serangkaian kegiatan
berdasarkan RPP yang telah disiapkan
1) Guru mempersiapkan siswa secara mental dan psikis agar sehingga siswa
siap untuk menerima pelajaran, menyampaikan materi dan tujuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
pembelajaran yang akan dicapai. Guru menjelaskan kembali tentang
pembelajaran portofolio yang akan dilakukan.
2) Guru bersama siswa mengidentifikasi masalah yang akan dipelajarai.
Guru menjelaskan sedikit tentang materi daur hidup hewan.
3) Guru bersama siswa memilih permasalahan untuk kajian kelas dan
kelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian setiap
siswa memilih hewan yang akan mereka kaji daur hidupnya.
4) Setelah itu siswa mencari informasi baik dari buku atau sumber informasi
lainnya mengenai masalah yang mereka kaji. Guru bertugas membimbing
dan mengarahkan kelompok yang kesulitan memperoleh informasi.
5) Setiap kelompok mengembangkan portofolionya. Setiap kelompok
ditugasi membuat model daur hidup hewan yang mereka kaji. Kemudian
informasi yang telah mereka peroleh dituliskan untuk kemudian
dituliskan pada model daur hidup hewan yang telah mereka buat.
6) Guru membimbing siswa mengisi dokumentasi portofolio kelompok
untuk dilaporkan pada guru. Setelah itu dilanjutkan dengan penyajian
portofolio tiap kelompok.
7) Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran
dan memantau perkembangan siswa melalui dokumentasi portofolio
kelompok.
8) Siswa mengerjakan soal evaluasi individu. Setelah itu, guru memberi
pekerjaan rumah dan yang terpenting adalah mengarahkan siswa untuk
mencatat tugas-tugas yang harus mereka kerjakan dalam dokumentasi
portofolio siswa untuk dilaporkan pada pertemuan berikutnya. Guru
melakukan pemantauan terhadap perkembangan kemampuan siswa
melalui dokumentasi portofolio siswa.
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
yaitu aktivitas siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin-poin
dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
d. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan penilaian dan pengkajian terhadap hasil
tindakan pada siklus II dibandingkan dengan siklus I. Indikator ketercapaian
pada siklus II adalah 85%. Apabila indikator ketercapaian 85% telah
tercapai maka penelitian ini dinyatakan berhasil. Namun, jika indikator
ketercapaian tersebut belum tercapai maka akan dilakukan siklus berikutnya
(siklus ke-n).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum
melaksanakan
proses penelitian, terlebih
dahulu
peneliti
melakukan kegiatan pratindakan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata
yang ada di lapangan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah wawancara,
observasi, dan tes awal. Tahap pratindakan dilakukan pada bulan Februari.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi mendeskripsikan daur hidup
hewan di kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo masih terdapat kekurangan,
antara lain model pembelajaran yang diterapkan belum melibatkan siswa secara
aktif dalam menggali informasi serta belum dapat memantau proses kemajuan
siswa melalui tugas atau hasil pekerjaannya karena yang terjadi adalah tugas atau
hasil pekerjaan siswa yang sudah selesai tidak disimpan dengan baik. Selain itu,
penggunaan media pembelajaran yang masih minim dan belum menarik perhatian
dan memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan.
Setelah dilakukan wawancara terhadap guru dan observasi terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung, kemudian dilakukan pengambilan nilai awal.
Pengambilan nilai awal dilakukan melalui tes tertulis untuk memperoleh data nilai
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan pada prasiklus. Adapun data nilai
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan prasiklus secara rinci terdapat
pada lampiran 2.
Data penilaian kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan prasiklus
dikelompokkan dalam tabel 4.1 berikut.
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Prasiklus
Interval
Frekuensi
Presentase
30 – 41
4
18,18%
42 – 53
2
9,10%
54 – 65
9
40,90%
66 – 77
5
22,72%
78 – 89
2
9,10%
22
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel 4.1 di atas, grafik nilai kemampuan mendeskripsikan
Frekuensi
daur hidup hewan prasiklus dapat dilihat ke dalam gambar 4.1 berikut.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
30 - 41
42- 53
54 - 65
66 - 77
78- 89
Interval Nilai
Gambar 4.1.Grafik Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan
Prasiklus
Dari tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai dan gambar 4.1 grafik nilai
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan pada prasiklus, dapat diketahui
bahwa nilai prasiklus atau sebelum tindakan yaitu jumlah siswa yang memperoleh
nilai 30 – 41 ada 4 siswa (18,18%), yang memperoleh nilai 42 – 53 ada 2 siswa
(9,10%), yang memperoleh nilai 54 – 65 ada 9 siswa (40,90%), yang mendapat
nilai 66 – 77 ada 5 siswa (22,72%), dan siswa yang memperoleh nilai 78 – 89 ada
2 siswa (9,10%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata kelas siswa kelas
IV SD Negeri I Kemasan, serta data ketuntasan belajar siswa pada prasiklus
disajikan dalam tabel 4 berikut.
Tabel 4.2. Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan Ketuntasan
Klasikal Prasiklus
Keterangan
Nilai
Nilai Terendah
30
Nilai Tertinggi
86
Nilai Rata-rata
58,00
Siswa Tuntas
8
Siswa Tidak Tuntas
14
Ketuntasan Klasikal (%)
36,36%
Berdasarkan data tabel 4.2 di atas dapat dibuat grafik nilai terendah, nilai
tertinggi dan nilai rata-rata siswa pada prasiklus ke dalam gambar 8 berikut.
100
90
80
Nilai
70
60
50
40
30
20
10
0
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Nilai Rata-rata
Gambar 4.2. Grafik Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata
Prasiklus
Dari gambar 8 berupa grafik nilai terendah nilai tertinggi, nilai ratarata pada prasiklus di atas, terlihat bahwa nilai terendah siswa dalam
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan adalah 30. Nilai tertinggi
yang diperoleh adalah 86. Nilai rata-rata kelas sebesar 58,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
Untuk
memperjelas
tingkat
ketuntasan
siswa
pada
prasiklus
berdasarkan data pada tabel 4.2 dibuat grafik ketuntasan klasikal
mendeskripsikan daur hidup hewan prasiklus pada gambar 4.3 berikut.
70
Presentase (%)
60
50
40
30
20
10
0
Tidak tuntas
Tuntas
Gambar 4.3. Grafik Ketuntasan Klasikal Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Prasiklus.
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan gambar 4.3 yaitu ketuntasan klasikal
pada prasiklus. Tingkat ketuntasan klasikal pada kemampuan mendeskripsikan
daur hidup hewan masih rendah yaitu 36,36%. Sebanyak 8 dari 22 siswa
memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 64.
Sementara sebanyak 14 siswa atau sekitar 63,64% dari jumlah siswa belum tuntas
dengan memperoleh nilai di bawah KKM. Dari hasil ini maka perlu diupayakan
peningkatan.
Berdasarkan
permasalahan
kondisi
yang
tersebut,
terdapat
selanjutnya
dalam
peneliti
pelaksanaan
mencari
pembelajaran
solusi
IPA
mendeskripsikan daur hidup hewan, sehingga peneliti akan melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Daur
Hidup Hewan Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Berbasis
Portofolio Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo Tahun 2012”.
Penerapan tindakan ini difokuskan
commit pada
to userpeningkatan hasil pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan dalam mata pelajaran IPA
melalui pembelajaran berbasis portofolio.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menganalisis SK, KD, dan Indikator dari silabus IPA SD kelas IV.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis portofolio yang disusun 2 kali pertemuan
masing-masing 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dan dilaksanakan dalam
satu minggu.Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat
mencakup penentuan: identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, pembelajaran, model dan
metode
pembelajaran,
langkah-langkah
kegiatan
(skenario)
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan teknik penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada
lampiran 5 dan 6.
3) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik.
Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan halhal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.
Lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan pada
penilaian persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi
pembelajaran. Sedangkan lembar observasi peserta didik digunakan
untuk mengamati aktivitas siwa dalam mengikuti pembelajaran
khususnya pada aspek afektif dan psikomotorik. Lembar observasi ini
dapat dilihat pada lampiran 24 dan 25.
4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk memperoleh hasil belajara
siswa.Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui pemberian soal tes
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
tertulis untuk mengukur kemampuan mendeskripsikan daur hidup
hewan. Soal evaluasi terdapat pada lampiran 20 dan 21.
5) Menetapkan indikator ketercapaian yang dilaksanakan dalam proses
pembelajaran.
Indikator
ketercapain
digunakan
sebagai
aacuan
keberhasilan
pelaksanaan tindakan. Indikator ketercapaian ditetapkan berdasarkan
ketuntasan klasikal 85% yaitu 19 siswa memperoleh nilai di atas KKM
dengan nilai rata-rata kelas kurang lebih 80.
6) Menyiapkan
sarana
dan
prasarana
pendukung
untuk
proses
pembelajaran seperti pembuatan media pembelajaran berupa gambar
daur hidup hewan.
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu menyampaikan
materi pembelajaran daur hidup hewan. Media yang digunakan pada
siklus I adalah gambar-gambar daur hidup hewan di antaranya gambar
daur hidup ayam, kupu-kupu, dan kecoa.
b. Tindakan
Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan mengadakan
pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan yaitu dalam satu siklus ada
2 x tatap muka (pertemuan) yang masing-masing 2 x 35 menit, sesuai
skenario pembelajaran dan RPP yang disusun. Langkah kegiatan
pembelajaran pada masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian
dilanjutkan presensi kehadiran siswa, semua siswa hadir.Sebagai
kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu
“kepompong”. Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan cara
bercerita sedikit tentang asyiknya belajar IPA khususnya materi daur
hidup hewan. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai serta menginformasikan kepada siswa tentang
model pembelajaran berbasis portofolio yang akan diterapkan.
commit waktu
to userkurang lebih 10 menit.
Kegiatan awal menghabiskan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Kegiatan
inti
berlangsung
kurang
lebih
40
menit.
Siswa
memperhatikan sedikit penjelasan guru tentang daur hidup hewan
dilanjutkan pengidentifikasian masalah dan pemilihan masalah yang
akan dikaji tentang hewan apa saja yang akan dikaji daur hidupnya.
Pada pertemuan pertama ini masalah yang akan dikaji adalah daur
hidup hewan kupu-kupu, lalat, kecoa, dan kucing. Setelah itu siswa
dibagi menjadi 4 kelompok yang heterogen. Kelompok dibagi oleh
guru berdasarkan nilai prasiklus sehingga antara siswa yang pandai,
sedang dan kurang pandai dapat merata penyebarannya. Tugas setiap
kelompok adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari
sumber yang tersedia yaitu buku ajar dan gambar daur hidup hewan
serta bisa juga dengan bertanya pada guru. Setelah itu, setiap
kelompok menyusun portofolio berupa pembuatan gambar daur hidup
hewan yang diperoleh disertai pemberian penjelasan berdasarkan
informasi yang mereka peroleh. Tugas guru adalah membimbing dan
memantau hasil pekerjaan setiap kelompok. Selanjutnya pada tahap
konfirmasi, setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaanya pada
penyajian portofolio, serta mengisi dokumentasi portofolio kelompok
sesuai format yang telah dibuat (Lampiran 14).
Kegiatan akhir dilaksanakan kurang lebih 20 menit. Pada tahap
ini guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dilanjutkan
dengan pemberian soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
Setelah itu di akhir pembelajaran guru memberikan pekerjaan rumah
individu untuk membuat gambar daur hidup hewan nyamuk, katak
belalang, dan ayam sertayang telah dipelajari.
2) Pertemuan kedua
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian
dilanjutkan presensi kehadiran siswa, semua siswa hadir. Sebagai
kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu
commitguru
to user
“kodok ngorek”. Selanjutnya
menyampaikan tujuan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
yang akan dicapai dan melihat pekerjaan rumah siswa dan
membimbing pembuatan dokumentasi portofolio siswa (Lampiran 15).
Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit.
Kegiatan
inti
terdiri
dari
eksplorasi,
elaborasi
dan
konfirmasi.Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 40 menit. Siswa
bersama guru mengidentifikasian masalah dan pemilihan masalah yang
akan dikaji tentang hewan apa saja yang akan dikaji daur hidupnya.
Pada pertemuan kedua ini masalah yang akan dikaji adalah daur hidup
hewan katak, ayam, nyamuk, dan belalang. Setelah itu siswa kembali
bekerja secara kelompok sebagaimanan pada pertemuan pertama mulai
dari
mengumpulkan
informasi
sampai
penyusunan
portofolio
kelompok. Tugas guru adalah membimbing dan memantau hasil
pekerjaan setiap kelompok berdasarkan pemantauan dokumentasi
portofolio kelompok pada pertemuan pertama. Selanjutnya pada tahap
konfirmasi, setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaanya pada
penyajian portofolio, serta mengisi dokumentasi portofolio kelompok
sebagai catatan bagi siswa dan guru.
Kegiatan akhir dilaksanakan kurang lebih 20 menit. Pada tahap
ini guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran serta
memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum jelas. Selanjutnya dilakukan evaluasi dengan pemberian soal
evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
Dari hasil tindakan yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan
diperoleh data nilai kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan yang
terdapat pada lampiran 26. Data nilai siklus I tersebut dikelompokkan ke
dalam tabel 4.3 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur
Hidup Hewan Siklus I
Interval
Frekuensi
Presentase
40 – 51
2
9,10%
52 – 63
3
13,63%
64 – 75
11
50,00%
76 – 87
4
18,17%
88 – 99
2
9,10%
22
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel 4.3 di atas disajikan ke dalam grafik batang
pada gambar 4.4 berikut.
12
Frekuensi
10
8
6
4
2
0
40 - 51
52 - 63
64 - 75
76 - 87
88 - 99
Interval Nilai
Gambar 4.4 Grafik Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Siklus I
Dari tabel 4.3 distribusi frekuensi nilai siklus I dan gambar 4.4
grafik data nilai siklus I, dapat diketahui bahwa nilai siklus I yaitu siswa
yang memperoleh nilai 40 – 51 ada 2 siswa (9,10%), yang memperoleh
nilai 52 – 63 ada 3 siswa (13,63%), yang memperoleh nilai 64 – 75 ada 11
siswa (50,00%), yang mendapat nilai 76 – 87 ada 4 siswa (18,17%), dan
siswa yang memperoleh nilai 88 – 99 ada 2 siswa (9,10%).
Rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata kelas
siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan, serta data ketuntasan belajar siswa
commit
user
pada siklus I disajikan dalam
tabelto4.4
berikut.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Tabel 4.4. Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan Ketuntasan
Klasikal Siklus I
Keterangan
Nilai
Nilai Terendah
44
Nilai Tertinggi
98
Nilai Rata-rata
69,82
Siswa Tuntas
17
Siswa Tidak Tuntas
5
Ketuntasan Klasikal (%)
77,27%
Berdasarkan data tabel 4.4 di atas dapat dibuat grafik nilai
terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata siswa pada siklus I pada gambar
4.5 sebagai berikut.
120
100
Nilai
80
60
40
20
0
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Nilai Rata-rata
Gambar 4.5 Grafik Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata Siklus I
Dari tabel 4.4 dan gambar 4.5 tentang nilai terendah nilai tertinggi,
nilai rata-rata pada siklus I di atas, terlihat bahwa nilai terendah siswa
dalam kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan pada siklus I
adalah 44. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 98. Nilai rata-rata kelas
sebesar 69,82.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Untuk memperjelas tingkat ketuntasan siswa pada siklus I
berdasarkan data pada tabel 4.4 dibuat grafik ketuntasan klasikal
mendeskripsikan daur hidup hewan siklus I pada gambar 4.6 berikut.
90
80
Presentase (%)
70
60
50
40
30
20
10
0
Tidak tuntas
Tuntas
Gambar 4.6. Grafik Ketuntasan Klasikal Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Siklus I.
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dan gambar 4.6 yaitu ketuntasan
klasikal pada siklus I. Tingkat ketuntasan klasikal kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan adalah 77,27% dengan nilai rata-rata
69,82. Sebanyak 14 dari 22 siswa telah memperoleh nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 64. Hasil pada siklus I ini sudah adanya
peningkatan ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas dibandingkan
pada prasiklus.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
berbasis
portofolio (portofolio based learning), yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat bantu berupa lembar observasi. Observasi ini dilakukan
untuk
memperoleh
data mengenai aktivitas siswa selama
commit to user
mengikutipembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
berbasis portofolio dan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis portofolio dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun untuk mengetahui kinerja
guru.Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan
atau partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek
tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada setiap pertemuan.
1) Aktivitas Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan berdasarkan
pedoman observasi aktivitas siswa pada lampiran 24. Observasi
aktivitas siswa dilakukan pada aspek psikomotorik dan afektif siswa
selama mengikuti pembelajaran. Aspek yang dinilai meliputi
kreativitas, mengemukakan pendapat, kedisiplinan dan tanggung
jawab.
Dari data observasi aktivitas siswa dalam siklus I selama dua
kali pertemuan pada lampiran 28, hasil observasi aktivitas siswa pada
pertemuan 1 sebesar 2,91 dan pada pertemuan 2 terjadi sedikit
peningkatan menjadi 3,08. Dari hasil kedua pertemuan tersebut,
kemudian diambil nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I diperoleh
nilai sebesar 2,99, dengan nilai 2,99 aktivitas siswa secara keseluruhan
termasuk dalam kategori cukup dengan skala 2,5 – 2,9. Aktivitas
siswa selama mengikuti pembelajaran cukup akif dalam berkreasi,
mengemukakan
pendapat,
kedisiplinan,
dan
tanggung
jawab.
Meskipun masih terdapat beberapa siswa yang kurang disiplin dan
masih kurang kreatif dalam menyelesaikan tugas. Penjelasan aspekaspek aktivitas siswa sebagai berikut.
a) Aspek kreativitas, dalam aspek ini observasi terhadap aktivitas
siswa difokuskan pada kreativitas dan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Kreativitas siswa masih
dalam kriteria cukup. Kreativitas siswa belum begitu baik
khususnya dalam penyusunan portofolio siswa dan kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
Selain itu, siswa masih belum kreatif dalam mencari informasi
karena hanya terpancang pada buku ajar.
b) Aspek mengemukakan pendapat, dalam aspek ini observasi
terhadap aktivitas siswa difokuskan pada keberanian dan ketepatan
siswa dalam mengemukakan pendapat. Sebagian besar siswa sudah
berani mengemukakan pendapatnya dalam kelompok terutama
siswa laki-laki yang lebih berani.
c) Aspek kedisiplinan, dalam aspek ini observasi terhadap aktivitas
siswa difokuskan pada kedisiplinan siswa dalam mengerjakan
tugas. Kedisipllinan siswa dapat dilihat dari dokumentasi portofolio
siswa. Masih cukup banyak siswa yang belum disiplin dalam
mengerjakan tugasnya tepat waktu.
d) Aspek tanggung jawab, dalam aspek ini observasi terhadap
aktivitas siswa difokuskan pada tanggung jawab siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diperoleh dan memperbaiki tugas
tersebut setelah dilakukan penilaian oleh guru. Sebagian besar
siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab yang baik, meskipun
masih terdapat sedikit siswa yang kurang bertanggung jawab
terutama siswa laki-laki.
2) Kinerja Guru
Observasi kinerja guru dilakukan berdasarkan pedoman APKG
pada lampiran 25. Observasi kinerja guru dilakukan oleh guru kelas
IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo. Penilaian kinerja guru dilakukan
pada aspek pra pembelajaran, membuka pelajaran, penguasaan materi,
pendekatan
atau
strategi
pembelajaran,
pemanfaatan
pembelajaran, melibatkan siswa, penilaian
proses dan
sumber
hasil,
penggunaan bahasa, dan menutup pelajaran.
Dari data observasi kinerja guru dalam siklus I selama dua kali
pertemuan diperoleh hasil pada hasil lampiran 30 daan 31. Nilai ratarata kinerja guru dalam siklus I pada pertemuan 1 adalah 3,34.
commit 2tomeningkat
user
Sedangkan pada pertemuan
sedikit menjadi 3,42. Dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
hasil kinerja guru pada kedua pertemuan tersebut selanjutnya diambil
nilai rata-rata kinerja guru pada siklus I yaitu sebesar 3,38. Kinerja
guru dengan nilai 3,38 termasuk dalam kategori baik yaitu dengan
skala 3,0 – 3,5. Secara garis besar guru dapat melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
telah disusun dengan baik. Meskipun masih terdapat beberapa
kekurangan dalam hal pengalokasian waktu serta pengkondisian kelas.
a) Aspek pra pembelajaran, kinerja guru dalam mempersiakan ruang,
alat dan media pembelajaran, serta memerikasa kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran sangat baik.
b) Asepek membuka pembelajaran, kinerja guru dalam membuka
pembelajaran
sangat
baik
dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran serta apersepsi yang menimbulkan motivasi bagi
siswa untuk mengikuti pembelajaran.
c) Aspek penguasaan materi pelajaran, penguasaan guru terhadap
materi pembelajaran termasuk baik. Guru dapat mengaitkan materi
pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan serta dengan
realitas kehidupan.
d) Aspek pendekatan atau strategi pembelajaran, kinerja guru pada
aspek ini masih kurang baik. Guru masih kurang dalam menguasai
kelas dan melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang
direncanakan.
e) Aspek pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran, pada
aspek ini kinerja guru dinilai baik dengan menggunakan media
gambar untuk menarik perhatian dan memancing kreativitas siswa.
Akan tetapi, masih perlu ditingkatkan kembali.
f) Aspek melibatkan siswa dalam pembelajaran, kinerja guru dalam
aspek ini termasuk baik dengan menerapkan pembelajaran berbasis
portofolio siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Namun, guru
belum menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
g) Aspek penilaian proses dan hasil, dalam pembelajaran guru sangat
baik memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran
berlangsung serta melakukan penilaian akhir sesuai tujuan
pembelajaran dengan baik.
h) Aspek penggunaan bahasa, kinerja guru dalam aspek ini baik dalam
menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, benar, dan
lancar. Akan tetapi, perlu ditingkatkan kembali khususnya dalam
penggunaan
bahasa
yang
mudah
dimengerti
siswa
untuk
memberikan perintah dan menjelaskan materi.
i) Aspek menutup pembelajaran, kinerja guru dalam menutup
pembelajaran dinilai baik dengan melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk
dianalisis dan dilakukan refleksi. Berdasarkan hasil observasi, dapat
disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran siklus I telah menunjukkan
adanya peningkatan dari kondisi awal. Selama proses pelaksanaan
tindakan telah menunjukkan perubahan, baik pada aktivitas siswa maupun
pada pencapaian hasil belajar.
Peningkatan pada siklus I dapat dilihat dari meningkatnya hasil
pembelajaran kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan. Hal ini
terbukti dari 22 siswa yang melakukan tes, 17 siswa atau sekitar 77,27%
telah mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata kelas sebesar
69,82. Ketuntasan belajar ini mengalami peningkatan dari kondisi awal.
Namun, dengan hasil tersebut indikator ketercapaian yaitu
ketuntasan klasikal sebesar 85% masih belum terpenuhi. Hal ini
menunjukkan adanya kekurangan pada pembelajaran siklus I. Hasil
observasi terhadap data aktivitas siswa (Lampiran 28) dan kinerja guru
pada siklus I (Lampiran 30 dan 31) menunjukkan kekurangan pada
beberapa aspek. Dari siswa, kekurangan terdapat pada aspek kreativitas
commit
user kekurangan terdapat pada aspek
dan kedisiplinan. Sedangkan,
daritoguru
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
penggunaan sumber/media belajar, penggunaan bahasa, dan pelaksanaan
pembelajaran yang sesuai alokasi waktu. Berdasarkan data tersebut pada
siklus I terdapat beberapa kekurangan sebagai berikut :
1) Penggunaan media gambar kurang memancing kreativitas siswa dalam
membuat portofolio. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan media
pembelajaran yang lebih menarik perhatian dan memancing kreativitas
siswa.
2) Guru dalam menyampaikan perintah atau menjelaskan materi kadang
menggunakan bahasa yang susah dimengerti dan dipahami oleh siswa
sehingga membuat siswa kebingungan. Hal ini dapat diatasi dengan
mengubah sedikit bahasa guru, guru menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti siswa.
3) Guru belum melaksanakan pembelajaran secara runtun dan sesuai
dengan alokasi waktu dikarenakan siswa membutuhkan waktu yang
lama dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Dengan hasil ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 77,27%
indikator ketercapaian pada penelitian ini belum terpenuhi. Padahal
indikator ketercapaian berupa ketuntasan klasikal pada penelitian ini
sebesar 85% dengan nilai rata-rata kurang labih 80. Oleh karena itu,
penelitian dilanjutkan pada siklus II.
2. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa belum
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan belajar yang cukup signifikan.
Oleh karena itu peneliti dengan pengarahan dari Kepala Sekolah dan masukan
dari guru kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo, kembali menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan lebih cermat dan teliti.
Proses pembelajaran pada siklus II ini, rencananya akan dilakukan
dengan beberapa langkah perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I, yaitu:
1) Guru mengganti media gambar dengan media video pembelajaran.
2) Guru berusaha menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa ketika
commit to user
memberi perintah atau menjelaskan materi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
3) Guru berusaha melaksanakan pembelajaran secara runtun dan sesuai
dengan alokasi waktu yang teah ditentukan.
a. Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam
proses penelitian siklus II ini untuk mendapatkan hasil yang optimal
sesuai harapan bahwa target yang akan dicapai adalah 85 % siswa tuntas
dari hasil tes kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan.Tahap-tahap
perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Menganalisis SK, KD, dan Indikator dari silabus IPA SD kelas IV.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis portofolio yang disusun 2 kali pertemuan
masing-masing 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dan dilaksanakan dalam
satu minggu. Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat
mencakup penentuan: identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, pembelajaran, model dan
metode
pembelajaran,
langkah-langkah
kegiatan
(skenario)
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan teknik penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dapat dilihat pada
lampiran 7 dan 8.
3) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik.
Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan halhal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.
Lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan pada
penilaian persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi
pembelajaran.Sedangkan lembar observasi peserta didik digunakan
untuk mengamati aktivitas siwa dalam mengikuti pembelajaran
khususnya pada aspek afektif dan psikomotorik. Lembar observasi ini
dapat dilihat pada lampiran 24 dan 25.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk memperoleh hasil belajar
siswa. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui pemberian soal tes
tertulis untuk mengukur kemampuan mendeskripsikan daur hidup
hewan. Soal evaluasi terdapat pada lampiran 22 dan 23.
5) Menetapkan indikator ketercapaian yang dilaksanakan dalam proses
pembelajaran.
Indikator
ketercapain
digunakan
sebagai
aacuan
keberhasilan
pelaksanaan tindakan. Indikator ketercapaian ditetapkan berdasarkan
ketuntasan klasikal 85% yaitu 19 siswa memperoleh nilai di atas KKM
dengan nilai rata-rata kelas kurang lebih 80.
6) Menyiapkan
sarana
dan
prasarana
pendukung
untuk
proses
pembelajaran berupa video pembelajaran tentang daur hidup hewan.
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu menyampaikan
materi pembelajaran daur hidup hewan. Media yang digunakan pada
siklus II adalah video pembelajaran tentang daur hidup hewan di
antaranya gambar daur hidup kupu-kupu, kecoa, katak, nyamuk, dan
belalang.
b. Tindakan
Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan mengadakan
pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan yaitu dalam satu siklus ada
2 x tatap muka (pertemuan) yang masing-masing 2 x 35 menit, sesuai
skenario pembelajaran dan RPP yang disusun. Langkah kegiatan
pembelajaran pada masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian
dilanjutkan presensi kehadiran siswa, semua siswa hadir. Sebagai
kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan cara
bercerita tentang asyiknya belajar IPA khususnya materi daur hidup
hewan. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang
commit to user kembali kepada siswa tentang
akan dicapai serta menginformasikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
model pembelajaran berbasis portofolio yang akan diterapkan.
Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit.
Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Kegiatan
inti
berlangsung
kurang
lebih
40
menit.
Siswa
memperhatikan penjelasan guru tentang daur hidup hewan dilanjutkan
pengidentifikasian masalah dan pemilihan masalah yang akan dikaji
tentang hewan apa saja yang akan dikaji daur hidupnya yaitu kupukupu, lalat, kecoa, dan kucing. Setelah itu siswa kembali berkelompok
seperti pada siklus I. Setelah itu semua kelompok melihat video
tentang daur hidup. Setiap kelompok bertugas mengumpulkan
informasi tentang daur hidup hewan yang mereka peroleh bisa dari
buku ajar, video daur hidup hewan, serta bisa juga dengan bertanya
pada guru.Setelah itu, setiap kelompok menyusun portofolio berupa
pembuatan gambar daur hidup hewan yang diperoleh disertai
pemberian penjelasan berdasarkan informasi yang mereka peroleh.
Tugas guru adalah membimbing dan memantau hasil pekerjaan setiap
kelompok. Selanjutnya pada tahap konfirmasi, setiap kelompok
melaporkan hasil pekerjaanya pada penyajian portofolio, serta mengisi
dokumentasi portofolio kelompok sebagai catatan bagi siswa.dan guru.
Hasil pekerjaan setiap kelompok harus lebih baik dari siklus I dengan
melihat catatan dokumentasi portofolio kelompok sebelumnya.
Kegiatan akhir dilaksanakan kurang lebih 15 menit. Pada tahap
ini guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dilanjutkan
dengan pemberian soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
Setelah itu di akhir pembelajaran guru memberikan pekerjaan rumah
individu untuk membuat gambar daur hidup hewan nyamuk, katak
belalang, dan ayam sertayang telah dipelajari. Tugas individu tersebut
dimasukkan dan dicatat pada dokumentasi portofolio siswa.
2) Pertemuan kedua
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian
to user
dilanjutkan presensi commit
kehadiran
siswa, semua siswa hadir.Sebagai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dan motivasi bercerita
tentang nyamuk. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dan melihat pekerjaan rumah siswa dan memeriksa
dokumentasi portofolio siswa. Kegiatan awal menghabiskan waktu
kurang lebih 10 menit.
Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 45 menit. Siswa bersama guru
mengidentifikasian masalah dan pemilihan masalah yang akan dikaji
tentang hewan apa saja yang akan dikaji daur hidupnya. Pada
pertemuan kedua ini masalah yang akan dikaji adalah daur hidup
hewan katak, ayam, nyamuk, dan belalang. Setelah itu siswa kembali
bekerja secara kelompok sebagaimanan pada pertemuan pertama mulai
dari
mengumpulkan
informasi
sampai
penyusunan
portofolio
kelompok. Tugas guru adalah membimbing dan memantau hasil
pekerjaan setiap kelompok berdasarkan pemantauan dokumentasi
portofolio kelompok pada pertemuan pertama.Selanjutnya pada tahap
konfirmasi, setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaanya pada
penyajian portofolio, serta mengisi dokumentasi portofolio kelompok
sebagai catatan bagi siswa dan guru.
Kegiatan akhir dilaksanakan kurang lebih 15 menit. Pada tahap
ini guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran serta
memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum jelas. Selanjutnya dilakukan evaluasi dengan pemberian soal
evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
Dari hasil tindakan yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan
diperoleh data nilai kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan yang
terdapat pada lampiran 27. Data nilai siklusI I tersebut dikelompokkan ke
dalam tabel 4.5 di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
Tabel 4.5 Daftar Frekuensi Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur
Hidup Hewan Siklus II
Interval
Frekuensi
Presentase
50 – 59
2
9,10%
60 – 69
1
4,55%
70 – 79
3
13,63%
80 – 89
9
40,90%
90 – 99
7
31,82%
22
100%
Jumlah
Berdasarkan data tabel 4.5 di atas dibuat grafik nilai kemampuan
frekuensi
mendeskripsikan daur hidup hewan siklus II pada gambar 4.7 berikut .
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
50 - 59
60 - 69
70 - 79
80 - 89
90 - 99
Interval nilai
Gambar 4.7 Grafik Nilai Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Siklus II
Dari tabel 4.5 dan gambar 4.7 tentang data nilai siklus II, dapat
diketahui bahwa nilai siklus II yaitu siswa yang memperoleh nilai 50 – 59
ada 2 siswa (9,10%), yang memperoleh nilai 60 – 69 ada 1 siswa (4,55%),
yang memperoleh nilai 70 – 79 ada 3 siswa (13,63%), yang mendapat nilai
80 – 89 ada 9 siswa (40,90%), dan siswa yang memperoleh nilai 90 – 99
ada 7 siswa (31,82%).
Rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata kelas
siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan, serta data ketuntasan belajar siswa
commit
user
pada siklus II disajikan dalam
tabelto4.6
berikut.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
Tabel 4.6. Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan Ketuntasan
Klasikal Siklus II
Keterangan
Nilai
Nilai Terendah
50
Nilai Tertinggi
96
Nilai Rata-rata
81,18
Siswa Tuntas
20
Siswa Tidak Tuntas
2
Ketuntasan Klasikal (%)
90,91%
Berdasarkan data tabel 4.6 di atas dibuat grafik nilai terendah, nilai
tertinggi dan nilai rata-rata siswa pada siklus II pada gambar 4.8 berikut.
120
100
Nilai
80
60
40
20
0
Nilai
Terendah
Nilai
Tertinggi
Nilai Ratarata
Gambar 4.8. Grafik Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata Siklus II
Dari tabel 4.6 dan gambar 4.8 tentang nilai terendah nilai tertinggi,
nilai rata-rata pada siklus II di atas, terlihat bahwa nilai terendah siswa dalam
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan pada siklus II adalah 50. Nilai
tertinggi yang diperoleh adalah 96. Nilai rata-rata kelas sebesar 81,18.
Untuk memperjelas ketuntasan klasikal pada siklus II dibuat grafik
ketuntasan klasikal siklus II pada gambar 4.9 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
100
90
Presentase (%)
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Tidak tuntas
Tuntas
Gambar 4.9 Grafik Ketuntasan Klasikal Mendeskripsikan Daur Hidup
Hewan Siklus II.
Berdasarkan data pada tabel 4.6 dan gambar 4.9 yaitu ketuntasan
klasikal pada siklus II. Tingkat ketuntasan klasikal kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan adalah 90,91% dengan nilai rata-rata
81,18. Sebanyak 20 dari 22 siswa telah memperoleh nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 64. Hasil pada siklus II menunjukkan
adanya peningkatan ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas
dibandingkan pada siklus I.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
berbasis
portofolio (portofolio based learning) yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat bantu berupa lembar observasi. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio serta
kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis portofolio dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah disusun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
1) Aktivitas Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan berdasarkan
pedoman observasi aktivitas siswa pada lampiran 24. Observasi
aktivitas siswa dilakukan pada aspek psikomotorik dan afektif siswa
selama mengikuti pembelajaran. Aspek yang dinilai meliputi
kreativitas, mengemukakan pendapat, kedisiplinan dan tanggung
jawab.
Dari data observasi aktivitas siswa dalam siklus II selama dua
kali pertemuan pada lampiran 29, hasil observasi aktivitas siswa pada
pertemuan 1 sebesar 3,40. Sedangkan pada pertemuan 2 meningkat
menjadi 3,53. Dari nilai aktivitas siswa pada pertemuan 1 dan
pertemuan 2 selanjutnya diambil nilai rata-rata aktivitas siswa pada
siklus II sebesar 3,47. Nilai aktivitas siswa sebesar 3,47 termasuk
kategori baik yaitu dengan skala 3,0 – 3,5. Dari hasil ini dapat terlihat
bahwa nilai aktivitas siswa pada siklus II meningkat dibandingkan
dengan nilai aktivitas siswa pada siklus I. Penjelasan aspek-aspek
aktivitas siswa sebagai berikut.
a) Aspek kreativitas, dalam aspek ini observasi terhadap aktivitas
siswa difokuskan pada kreativitas dan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Kreativitas siswa
meningkat khususnya dalam penyusunan portofolio siswa dan
kelompok karena siswa banyak belajar dari pembelajaran siklus I
Selain itu, siswa lebih kreatif dalam mencari informasi karena baik
dari buku ajar maupun dari video pembelajaran yang ditayangkan.
b) Aspek mengemukakan pendapat, dalam aspek ini observasi
terhadap aktivitas siswa difokuskan pada keberanian dan ketepatan
siswa dalam mengemukakan pendapat. Sebagian besar siswa sudah
berani mengemukakan pendapatnya dalam kelompok, peserta didik
perempuan juga lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya.
c) Aspek kedisiplinan, dalam aspek ini observasi terhadap aktivitas
to user
siswa difokuskan commit
pada kedisiplinan
siswa dalam mengerjakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
tugas. Kedisipllinan siswa dapat dilihat dari dokumentasi portofolio
siswa. Pada siklus II ini kedisiplinan siswa semakin meningkat.
Peserta didik laki-laki dan perempuan lebih disiplin dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
d) Aspek tanggung jawab, dalam aspek ini observasi terhadap
aktivitas siswa difokuskan pada tanggung jawab siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diperoleh dan memperbaiki tugas
tersebut setelah dilakukan penilaian oleh guru. Semua peserta didik
laki-laki dan perempuan memiliki rasa tanggung jawab dalam
mengikuti pembelajaran.
2) Kinerja Guru
Observasi kinerja guru dilakukan berdasarkan pedoman APKG
pada lampiran 25. Observasi kinerja guru dilakukan oleh guru kelas
IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo. Penilaian kinerja guru
didasarkan pada aspek pra pembelajaran, membuka pelajaran,
penguasaan
materi,
pendekatan
atau
strategi
pembelajaran,
pemanfaatan sumber pembelajaran, melibatkan siswa, penilaian proses
dan hasil, penggunaan bahasa, dan menutup pelajaran.
Dari data observasi kinerja guru dalam siklus II selama dua
kali pertemuan pada lampiran 32 dan 33, hasil kinerja guru pada
pertemuan 1 adalah 3,51. Sedangkan pada pertemuan 2 meningkat
menjadi 3,81. Dari nilai kinerja guru pada pertemuan 1 dan pertemuan
2 selanjutnya diambil nilai rata-rata kinerja guru pada siklus II yaitu
sebesar 3,66. Nilai 3,66 termasuk dalam kategori sangat baik yaitu
dengan skala 3,6 – 4,0. Hasil kinerja guru dalam siklus II terjadi
peningkatan dibandingkan pada siklus I. Kinerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun sangat baik. Penjelasan aspek-aspek
kinerja guru sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
a) Aspek pra pembelajaran, kinerja guru dalam mempersiakan ruang,
alat dan media pembelajaran, serta memerikasa kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran sangat baik.
b) Asepek membuka pembelajaran, kinerja guru dalam membuka
pembelajaran
sangat
baik
dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran serta apersepsi yang menimbulkan motivasi bagi
siswa untuk mengikuti pembelajaran.
c) Aspek penguasaan materi pelajaran, penguasaan guru terhadap
materi pembelajaran termasuk baik. Guru dapat mengaitkan materi
pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan serta dengan
realitas kehidupan.
d) Aspek pendekatan atau strategi pembelajaran, kinerja guru pada
aspek ini termasuk baik dengan melaksanakan pembelajaran secara
runtut. Guru lebih bisa menguasai kelas dan melaksanakan
pembelajaran
sesuai
alokasi
waktu
yang
direncanakan
dibandingkan pada siklus I.
e) Aspek pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran, pada
aspek ini kinerja guru dinilai baik dengan menggunakan media
video pembelajaran yang lebih menarik perhatian siswa dan
memancing kreativitas siswa dibandingkan dengan menggunakan
madia gambar pada siklus I.
f) Aspek melibatkan siswa dalam pembelajaran, kinerja guru dalam
aspek ini termasuk baik dengan menerapkan pembelajaran berbasis
portofolio siswa terlibat aktif dalam pembelajaranGur sudah lebih
menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif karena sudah
mulai akrab dengan peserta didik.
g) Aspek penilaian proses dan hasil, dalam pembelajaran guru sangat
memantau
kemajuan
belajar
selama
proses
pembelajaran
berlangsung serta melakukan penilaian akhir sesuai tujuan
pembelajaran dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
h) Aspek penggunaan bahasa, kinerja guru dalam aspek ini termasuk
baik dengan menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
benar, dan lancar.
i) Aspek menutup pembelajaran, kinerja guru dalam menutup
pembelajaran dinilai sangat baik dengan melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. Selain itu, hal
positifnya
adalah
guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyampaikan pesan yang positif bagi peserta didik.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk
dianalisis dan dilakukan refleksi. Berdasarkan hasil observasi, peneliti
menyimpulkan bahwa hasil pembelajaran pada siklus II ini telah
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari siklus I.
Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus II, pembelajaran dapat
dikatakan berhasil. Dengan indikator ketercapaian yaitu ketuntasan
klasikal sebesar 85% dengan nilai rata-rata kelas kurang lebih 80, maka
penelitian ini telah berhasil. Hasil penelitian siklus II menunjukkan
ketuntasan klasikal 90,91% dengan nilai rata-rata 81,18. Oleh karena itu,
penelitian dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Hasil tindakan ini akan disajikan dalam bentuk peningkatan dari hubungan
antar siklus. Berdasarkan pengamatan dari data yang ada, dapat dilihat adanya
peningkatan hasil siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan, Sukoharjo dalam
pembelajaran IPA materi dengan kompetensi dasar mendeskripsikan daur hidup
hewan melalui pembelajaran berbasis portofolio. Perbandingan hasil tindakan
antar siklus yaitu nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata, dan presentase
ketuntasan siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-Rata, dan
Presentase Ketuntasan Siswa Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Keterangan
Pra Tindakan
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah
30
44
50
Nilai tertinggi
86
98
96
Nilai Rata-Rata
58,00
69,82
81,18
Presentase Ketuntasan
36,36%
77,27%
90,91%
Klasikal
Dari tabel 4.7 di atas perbandingan nilai terendah, nilai tertinggi, dan
nilai rata-rata dari prasiklus, siklus I, sampai siklus II dapat disajikan dalam grafik
pada gambar 4.10 berikut.
100
90
80
70
Nilai
60
Nilai
Terendah
50
Nilai
Tertinggi
40
Nilai
Rata-Rata
30
20
10
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Nilai
Rata-Rata Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II.
Dari tabel 4.7 dan gambar 4.10 di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan
dari prasiklus, siklus I, sampai siklus II. Peningkatan terjadi pada perolehan nilai
terendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata. Nilai terendah pada prasiklus 30
meningkat menjadi 44 pada siklus I, dan menjadi 50 pada siklus II. Nilai tertinggi
pada prasiklus 86, siklus I 98, dan siklus II 96. Nilai rata-rata pada prasiklus 54,00
commit
to menjadi
user
meningkat menjadi 69,82 pada siklus
I, dan
81,18 pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
Selain itu, berdasarkan tabel 4.7 di atas dibuat grafik perbandingan
ketuntasan klasikal dari prasiklus, siklus I, sampai siklus II pada gambar 4.11
berikut.
100
Ketuntasan (%)
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.11. Grafik Peningkatan Presentase Ketuntasan Klasikal Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II
Dari tabel 4.7 dan gambar 4.11 di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan
ketuntasan klasikal dari prasiklus, siklus I, sampai siklus II. Ketuntasan klasikal
pada prasiklus sebesar 36,36% meningkat menjadi 77,27% pada siklus I, dan
meningkat lagi pada siklus II menjadi 90,91%.
Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II juga memberikan peningkatan
pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas
siswa pada aspek kreativitas, mengemukakan pendapat, kedisiplinan, serta
tanggung jawab terlihat adanya peningkatan dari siklus I dan siklus II. Aktivitas
siswa pada siklus I memperoleh nilai sebesar 2,91 dan termasuk dalam kategori
cukup dengan skala 2,5 – 3,0. Aktivitas siswa dalam siklus I selama mengikuti
pembelajaran cukup partisipatif dalam proses pembelajaran. Kreativitas siswa
sudah mulai terlihat serta keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat sudah
mulai terbentuk. Meskipun masihcommit
terdapat
beberapa siswa yang kurang disiplin
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
dan masih belum berani mengemukakan pendapat. Sedangkan pada siklus II,
aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai sebesar 3,47 dan termasuk dalam
kategori baik dengan skala 3,0 – 3,5. Dibandingkan dengan nilai aktivitas siswa
pada siklus I, nilai aktivitas siswa pada siklus II meningkat. Peningkatan aktivitas
yang terlihat adalah pada aspek kreativitas siswa dalam menyelesaikan tugas yang
diperoleh. Selain itu, kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti
pembelajaran semakin meningkat.
Peningkatan nilai kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan dan
aktivitas siswa sebanding dengan peningkatan kinerja guru. Berdasarkan hasil
observasi terhadap kinerja guru dalam 2 siklus terlihat adanya peningkatan. Pada
siklus I, kinerja guru dalam aspek pra pembelajaran, membuka pelajaran,
penguasaan materi, pendekatan atau strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber
pembelajaran, melibatkan siswa, penilaian proses dan hasil, penggunaan bahasa,
dan menutup pelajaran memperoleh nilai 3,38 dan termasuk dalam kategori baik
yaitu dengan skala 3,0 – 3,5. Secara garis besar guru dapat melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun
dengan baik. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dalam hal
pengalokasian waktu serta pengkondisian kelas. Sedangkan pada siklus II, nilai
kinerja guru pada siklus II adalah 3,66 termasuk dalam kategori sangat baik yaitu
dengan skala 3,6 – 4,0. Dibandingkan dengan nilai kinerja guru pada siklus I, nilai
kinerja guru pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,28. Kinerja guru
mengalami peningkatan pada beberapa aspek khusunya dalam hal pengkondisian
kelas guru lebih akrab dan memahami karakter siswa serta pada aspek
pengalokasian waktu, guru dapat melaksanakan pembelajaran sesuai yang telah
direncanakan pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat
hasil kinerja guru terhadap pelaksanaan kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III
menunjukkan bahwa secara umum peneliti berhasil dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran IPA dengan modelcommit
pembelajaran
to user berbasis portofolio (portofolio
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
based learning). Secara garis besar, penelitian ini telah berhasil menjawab
rumusan masalah yang telah dikemukakan peneliti pada bagian bab I. Pembahasan
hasil penelitian ini sebagai berikut :
1. Pra Siklus
Pada prasiklus terlihat bahwa pembelajaran IPA mendeskripsikan daur
hidup hewan masih menggunakan cara konvensional yaitu siswa dijelaskan
tentang daur hidup hewan melaluli metode ceramah kemudian diberikan soal
evaluasi secara individu. Meskipun model pembelajaran ini menuntut siswa
untuk aktif tetapi suasana pembelajaran terkesan membosankan. Selain itu,
interaksi yang terjadi hanya satu arah
yaitu guru berceramah dan siswa
mencatat. Hal ini membuat siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran.
Akibatnya, hasil kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan menjadi
rendah. Terbukti dengan banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM. Pada prasiklus siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 14 siswa,
sedangkan yang sudah tuntas KKM hanya sebanyak 8 siswa atau 36,36%.
Nilai terendah pada prasiklus adalah 30 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa
adalah 86. Nilai dari masing-masing siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Siswa yang memperoleh nilai pada kelas 30-43 sebanyak 4 siswa
(18,18%), interval nilai 44-57 terdapat 7siswa (31,82%), interval nilai 58-71
sejumlah 9 siswa (40,90%), interval 72-85 sebanyak 1 siswa (4,55%), dan
interval 86-99 sebanyak1 siswa (4,550%). Nilai rata-rata kelas adalah 58,00
dengan ketuntasan klasikal sebanyak 8 siswa (36,36%) dari jumlah siswa. Nilai
rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena nilai yang diperoleh siswa pun
juga masih rendah. Oleh karena itu dilakukan tindakan untuk meningkatkan
kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan dalam mata pelajaran IPA.
2. Siklus I
Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti
adanya peningkatan kualitas hasil kemampuan mendeskripsikan daur hidup
hewan. Dalam proses pembelajaran siklus I ini peneliti menggunakan model
pembelajaran berbasis portofolio,siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
commit to user
pembelajaran mulai dari mengidentifikasi
masalah, memilih masalah yang akan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
dikaji dalam kelompok, mencari informasi, menyusun karya, sampai pada
penyajian karya mereka dan refleksi belajar. Proses pembelajaran terkesan
lebih hidup dan menyenangkan meskipun hasilnya belum maksimal karena
siswa baru pertama kali mengalaminpembelajaran berbasis portofolio. Siswa
lebih berminat dan terlihat aktif dalam pembelajaran serta lebih mudah
memahami materi pelajaran karena setiap aktivitas mereka dicatat dalam
dokumentasi portofolio siswa dan kelompok.
Pada siklus I siswa yang memperoleh nilai 30 – 43 tidak ada (0%), yang
memperoleh nilai 44 – 57 ada 3 siswa (13,64%), yang memperoleh nilai 58 –
71 ada 9 siswa (40,90%), yang mendapat nilai 72 – 85 ada 6 siswa (27,27%),
dan siswa yang memperoleh nilai 86 – 99 ada 4 siswa (18,18%).Nilai dari
masing-masing siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Dari hasil tersebut, berarti pada siklus I kualitas hasil pembelajaran
meningkat
dibandingkan
dengan
pada
prasiklus.Sebanyak
17
siswa
memperoleh nilai di atas KKM.Dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas KKM
diketahui tepat sebanyak 17 siswa atau 77,27% sudah tuntas dan masih
terdapat 5 siswa atau 22,73% yang belum tuntas KKM. Dengan jumlah
ketuntasan seperti itu dapat dikatakan indikator ketercapaian siklus I
sebesar 75% tercapai dengan nilai rata-rata kelas yang hamper mencapai 70
yaitu 69,82.
Peningkatan kualitas hasil pada siklus I belum memuaskan dan masih
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan semakin meningkat. Oleh karena itu,
penelitian ini dilanjutkan ke siklus II dengan indikator ketercapaian lebih
ditingkatkan yaitu sebesar 85% dengan nilai rata-rata kurang lebih 80.
3. Siklus II
Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan kualitas hasil yang signifikan
dari tindakan sebelumnya. Dilihat dari proses pembelajaranIPA dengan model
pembelajaran berbasis portfolio (portofolio based learning), siswa semakin
berminat, aktif, dan antusias serta lebih memahami penggunaan portofolio.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
Kualitas hasil keterampilan menulis paragraf deskriptif siklus II terjadi
peningkatan.Siswa yang memperoleh nilai 30 – 43 tidak ada (0%), yang
memperoleh nilai 44 – 57 ada 2 siswa (9,09%), yang memperoleh nilai 58 – 71
ada 0 siswa (0%), yang mendapat nilai 72 – 85 ada 13 siswa (59,09%), dan
siswa yang memperoleh nilai 86 – 99 ada 7 siswa (31,82%).
Dari hasil inii diketahui bahwa dari 22 siswa kelas IV terdapat 20 siswa
atau 90,91% tuntas KKM dan hanya 2 siswa atau 9,09% belum tuntas KKM.
Hal ini dibuktikan pada kelas dilihat dari nilai rata-rata klasikal siswa juga
terdapat peningkatan. Nilai rata-rata kemampuan mendeskripsikan daur hidup
hewan pada siklus II adalah81,18.
Berdasarkan pada tindakan yang dilakukan pada siklus I dan II,
keberhasilan pembelajaran IPA kompetensi dasar mendeskripsikan daur hidup
hewan melalui pembelajaran berbasis portofolio dapat dilihat dari indikatorindikator sebagai berikut.
Nilai kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan menunjukkan
peningkatan dari prasilus, siklus I, sampai siklus II. Nilai rata-rata kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan pada prasiklus hanya 58,00 kemudian
meningkat menjadi 69,82 pada siklus I, dan menjadi 81,18 pada siklus II.
Tingkat ketuntasan klasikal pada prasiklus yang hanya sebesar 36,36% yaitu
dari 22 siswa hanya 8 siswa yang tuntas sedangkan 14 siswa tidak tuntas
dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 64. Pada siklus I
meningkat menjadi 77,27% yaitu dari 22 siswa terdapat 17 siswa yang tuntas
dengan memperoleh nilai di atas KKM sedangkan 5 siswa masih tidak tuntas
dengann nilai di bawah KKM. Pada siklus II mencapai 90,19%yaitu dari 22
siswa, jumlah siswa yang tuntas dengan memperoleh nilai di atas KKM
meningkat menjadi 20 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas hanya 2 siswa
dengan nilai di bawah KKM.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
Dari hasil ini, maka ketuntasan klasikal telah memenuhi indikator
ketercapaian
yaitu
sebesar
85%.
Peningkatan
nilaikemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan dalam mata pelajaran IPA melalui
pembelajaran berbasis
portofolio pada siklus
II mencapai indikator
ketercapaian. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan dapat dihentikan dan
penelitian dinyatakan berhasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus
dengan hipotesis bahwa penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dapat
meningkatkan
kemampuan
mendeskripsikan
daur
hidup
hewan
dalam
pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan Sukoharjo dapat
ditarik kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran
berbasis
portofolio
dapat
meningkatkan
kemampuan
mendeskripsikan daur hidup hewan pada siswa kelas IV SD Negeri I Kemasan
Sukoharjo Tahun Ajaran 2012. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum
dilaksanakan tindakan nilai rata-rata kemampuan mendeskripsikan daur hidup
hewan adalah 58,00 dengan presentase ketuntasan klasikal 36,36%. Pada siklus I
nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 69,82 dengan presentase ketuntasan
klasikal 77,27%. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas menjadi
81,18 dengan presentase ketuntasan klasikal 90,91%.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis portofolio dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan daur hidup hewan pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Dengan demikian implikasi dari penelitian ini adalah:
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis
portofolio dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan
daur hidup hewan pada siswa kelasIV Sekolah Dasar. Hal ini menunjukkan
secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan
untuk memilih model pembelajaran IPA yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran, materi pelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, dan
karakteristik siswa sehingga hasil
penelitian
commit
to user ini dapat dijadikan sebagai salah
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
satu acuan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran IPA.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dalam
upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar,
guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti mengajukan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Siswa seharusnya menganggap pembelajaran IPA sebagai pembelajaran
yang menyenangkan untuk dipelajari dan dipahami, bukan untuk
dihafalkan dan dicatat.
b. Dengan penerapan model pembelajaran berbasis portofolio diharapkan
siswa akan terbiasa mendokumentasikan setiap pekerjaannya dengan baik
sehingga siswa dapat melihat dan menilai perkembangan hasil belajarnya
sendiri.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya mempertimbangkan penerapan model pembelajaran
berbasis portofolio dalam pembelajaran IPA khususnya dalam kompetensi
dasar mendeskripsikan daur hidup hewan, karena dengan menggunakan model
tersebut dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
3. Bagi Sekolah
Peneliti
menyarankan
penggunaan
model
pembelajaran
berbasis
portofolio sebagai alternatif model dalam pembelajaran IPA dalam
kompetensi dasar mendeskripsikan daur hidup hewan di kelas IV Sekolah
commit to user
Dasar. Penggunaan model pembelajaran berbasis portofolio dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
meningkatkan kemampuan mendeskripsikan daur hidup hewan pada siswa
kelas IV Sekolah Dasar.
commit to user
Download