Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58 49 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN KEGIATAN SANGGAR SASTRA RUMAH PUISI TAUFIQ ISMAIL DALAM MENDUKUNG PERILAKU MENULIS (Survei Pelatihan Menulis Karya Sastra Rumah Puisi Taufiq Ismail di Padang panjang) Riska Fatma1,Ninis Agustini Damayani2, Agus Rusmana3 1 Program Magister Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, 2,3Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran 1 [email protected], [email protected] 3 [email protected] ABSTRACT - This research purpose is to explain “Sanggar Sastra” activities at Rumah Puisi Taufiq Ismail in order to support behavior of writing literature among students, especially in Padang Panjang and Bukittinggi, West Sumatera. The method used is survey. Respondents in this research are twenty five senior high school students in Padang Panjang whom participate to “Sanggar Sastra” for a month . This research shows that an internal factor such as; members’ interest and external factors; sanggar sastra’s teachers contributed to support behavior of writing literature among students. While the external factor such as the facilitation of “sanggar sastra” not directly give an contributed to support behavior of writing literature among students. Keywords: Sanggar sastra, rumah puisi, behavior of writing. PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang- lambang tulisan. Artinya adalah adanya tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai dan adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan (Semi, 2007). Ketertarikan seseorang terhadap menulis tergantung dari minat yang dimilikinya. Seseorang tidak akan menghasilkan sebuah tulisan jika dia tidak memilki minat menulis dan kemauan yang kuat untuk menghasilkan karya nyata. ABSTRAK – Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aktivitas “Sanggar Sastra” di Rumah Puisi Taufiq Ismail dalam mendukung perilaku menulis di kalangan pelajar, Padang panjang dan Bukittinggi, Sumatera Barat. Metode yang digunakan ialah survey. Responden dalam penelitian ini ialah 25 Sekolah Menangah Atas (SMA) di Padang Panjang yang berpartisipasi di “Sanggar Sastra” setiap bulannya. Penelitian ini menunjukkan bahawa faktor internal diantaranya; ketertarikan angora dan faktor eksternal; pengajar Sanggar Sastra yang berkontribusi mendukung prilaku menulis diantara pelajar. Sedangkan faktor eksternal yakni fasilitas Sanggar Sastra tidak berkontribusi dalam memberikan dukungan prilaku menulis diantara pelajar. Kata kunci: Sanggar Sastra, rumah puisi, perilaku menulis. Dahulu banyak sekali penulis terkenal khususnya yang berasal dari Sumatera Barat menerbitkan karya-karya indah mereka. Deretan nama besar satrawan Minang itu, di antaranya Taufiq Ismail, Abdoel Moeis, Asrul Sani, Rivai Apin, Marah Rusli, Hamka, Sutan Takdir Alisyahbana, dan beberapa nama lainnya. Ambil saja salah satu contoh karya “Tenggelamnya Hamka yaitu Kapal Van Der Wijck” yang menarik perhatian belakangan ini. Karya tersebut merupakan hasil tulisannya yang pada dasarnya merupakan kisah nyata. Hamka mengabadikan kisah tersebut dalam novel dan mengemas ceritanya ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP dengan kesusastraan yang indah. 50 Riska, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Namun seiring perkembangan masa dan waktu, ditanamkan, maka kebiasaan membaca secara kini sudah jarang terdengar nama-nama penulis otomatis akan menimbulkan keinginan untuk yang menghasilkan karya terbaiknya. perlu mengkomunikasikan gagasan-gagasannya Menurut faktor dalam bentuk yang permanen yaitu tulisan sastrawan Minang yang daripada bentuk tuturan atau ujaran. Untuk Taufiq turunnya jumlah mewarnai khazanah Ismail, “bukan Indonesia mengembangkan kemampuan menulis, seseorang modern, namun kepentingan yang lebih besar perlu melakukan latihan menulis tersebut menjadi dari itu adalah turunnya minat membaca dan sebuah karya nyata. Banyak sumber informasi menulis di kalangan generasi muda. Tidak hanya yang bisa didapatkan untuk menjadi referensi di Sumatera Barat namun meluas ke seluruh dalam Tanah perpustakaan Air. Dampak kesusastraan dari turunnya minat membaca dan menulis seperti di atau taman baca. Namun masih membaca dan menulis menyebabkan minusnya banyak yang karya sastra berbobot yang lahir di Tanah Air” merupakan bangunan yang hanya menyimpan (Kompasiana, 2014). Hal tersebut dikarenakan segudang buku saja. Selama semakin berkurangnya minat membaca dan ini menganggap ketika perpustakaan mendengarkan kata muda yang “perpustakaan‟ bayangan kita masih tertuju pada termakan oleh sebuah ruangan yang berisi sekumpulan buku perkembangan zaman. Anak muda saat ini lebih yang ditata di dalam rak. Padahal gambaran senang menghabiskan perpustakaan tidaklah sesempit itu. Perpustakaan menulis di semakin kalangan hari generasi semakin waktunya untuk pergi atau bisa dihadirkan dimana saja. Pada dasarnya lainnya fungsi perpustakaan tidak sebatas fasilitas baca, dibandingkan pergi ke perpustakaan atau taman tetapi juga sebagai wahana rekreasi. Di dalam bacaan untuk membaca. perpustakaan terdapat juga wahana imajinasi ke mall nongkrong dan sekedar bersama menggosip teman-teman Kegiatan membaca dan menulis ibarat dua rekreasi yang tidak akan kita dapatkan di tempat sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. wisata manapun. Perpustakaan mempunyai peran Seseorang tidak akan bisa menulis kalau tidak yang strategis dalam meningkatkan kualitas membaca terlebih dahulu. Dengan membaca, intelektual warga masyarakat (Mursyid, 2015 ). Pertumbuhan pesat perpustakaan, taman banyak atau sedikit, akan timbul rasa kagum terhadap tulisan yang kita baca. Pengetahuan bacaan, baru banyak ditemui dan membuat kita banyak hendaknya bermuara pada pengembangan sarana berfikir, yang nantinya bisa dijadikan referensi membaca dan belajar. Di era informasi saat untuk berkarya tulis. Tentu saja kurangnya sekarang, masyarakat dituntut untuk melek budaya membaca sangat mempengaruhi budaya informasi dimana masyarakat dapat belajar menulis. sepanjang masa artinya bagaimana manusia itu Kebiasaan membaca sejalan dengan kegiatan menulis. Jika kebiasaan membaca sudah bisa rumah bertahan seperangkat pintar, hidup serta karena mobil pintar, mempunyai keterampilan pemecah masalah Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58 51 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN dengan menggunakan sumber informasi yang Taufiq Ismail dalam mengembangkan ilmu yang ada. Proses pembelajaran harus dimulai dari telah diperolehnya dengan mendirikan sebuah sejak dini. Salah satu wadah yang bisa dijadikan pusat informasi dan pembelajaran yang dapat tempat belajar dan sumber informasi bagi pelajar dimanfaatkan saat ini agar menjadi seseorang yang literer kebiasaannya membaca dan menulis, ia dapat adalah perpustakaan ataupun taman baca yang menghasilkan berbagai karya sastra yang kini bisa meningkatkan kegemaran membaca dan sosoknya telah dikenal semua orang. Nilai menulis. tambah dari Rumah Puisi Taufiq Ismail ini adalah oleh masyarakat. Melalui yang dapat dengan adanya keindahan panorama yang ada dimanfaatkan khususnya yang ada di Padang disekelilingnya membuat Rumah Puisi ini begitu Panjang, Sumatera Barat adalah Rumah Puisi menawan dan memukau karena terletak di antara Taufiq Ismail. Rumah Puisi Taufiq Ismail kaki Gunung Singgalang dan Gunung Merapi. merupakan rumah baca yang Selain itu terdapat berbagai tulisan sastra yang menyimpan ribuan buku karya- karya sastrawan dipajang di halaman rumah tersebut. Hingga legendaris Indonesia. Rumah tersebut adalah masuk ke dalam ruangan pun, orang-orang masih warisan kesenian yang ditinggalkan oleh sang dimanjakan dengan keindahan tulisan-tulisan maestro, Taufiq Ismail. Dibangun pada tanggal sastra yang terpajang di sekeliling dinding 19 Desember 2008, di kota Padang Panjang yang ruangan seperti melihat pameran karya sastra berjarak lebih kurang 80 KM dari ibu kota yang begitu indah. Salah satu tempat belajar sebuah Sumatera Barat, Padang. Rumah Puisi Taufiq Ismail merupakan satu-satunya rumah bacaan Rumah Puisi Taufiq Ismail ini didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan minat yang dikemas dengan konsep modern, lengkap membaca dan menulis anak bangsa terutama dengan fasilitas penunjang perpustakaan, kegiatan didaerah sanggar sastra, tempat pelatihan guru Bahasa dan Sumatera Barat. Dengan kehadiran Rumah Puisi Sastra Indonesia dan tempat berkumpulnya Taufiq Ismail diharapkan bisa menjadi “trigger” sastrawan Indonesia. Koleksi yang dimiliki yang mampu untuk menarik kembali perhatian adalah berbagai hasil karya sastra milik pribadi masyarakat khususnya kalangan pelajar dalam dari Taufiq Ismail. Namun ada juga beberapa menumbuhkan kecintaan membaca dan menulis koleksi umum yang berupa pemberian atau terhadap hadiah dan pembelian. khususnya di Sumatera Barat. Menurut Taufiq Nama Rumah Puisi tidak hanya serta merta Ismail, kecil hasil seperti karya ”kecintaan Padang Panjang sastra membaca di di Indonesia karya sastra bahwa kegiatannya hanya berkaitan dengan merupakan awal kecintaan seseorang untuk persajakan saja. Tetapi merangkum seluruh membaca buku-buku lainnya. Hal itu bisa aktivitas yang bersangkutan dengan literatur dan menambah wawasan dalam berbagai bidang literasi, karya sastra, pembacaan kehidupan. dan latihan penulisannya. Sangat menarik melihat kesuksesan Jika seseorang sudah demikian gandrung membaca buku maka pada sisi yang ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP 52 Riska, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN lain ia akan segera melirik dunia tulis-menulis sebagai wadah pembelajaran bagi pelajar dalam untuk mengekspresikan hasil bacaannya,” ujarnya meningkatkan motivasi dalam hal membaca dan (Kompasiana, 2014). menulis. Selain itu, mereka juga dapat yang dilakukan dalam mengeksplor kemampuan diri menjadi generasi meningkatkan budaya membaca dan menulis yang memiliki daya juang yang tinggi dalam hendaknya mampu untuk memberikan dorongan meningkatkan taraf kehidupan berkualitas di kepada seseorang agar dapat menjadikan kegiatan masa yang akan datang. Berbagai upaya tersebut sebagai kebiasaan yang menyenangkan. Sanggar sastra tersebut merupakan nama Rumah Puisi Taufiq Ismail berupaya menyajikan dari kegiatan sanggar membaca dan menulis yang koleksi-koleksi yang menarik khususnya di dirancang oleh Taufiq Ismail dan ditujukan bidang karya sastra dan menyediakan fasilitas khusus bagi pelajar untuk memberikan pelatihan yang sangat nyaman bagi penulisan seluruh karya sastra baik cerpen, novel, para pengunjung sehingga tempat untuk membaca dan menulis puisi, esai dan menjadi sangat menarik dan menyenangkan. memiliki beberapa pengajar yang terdiri dari Senada dengan hal itu, menurut Rahmanto, sastra lainnya. Sanggar ini guru, sastrawan dan seniman. Anggota sanggar dunia sudah memiliki anggota tetap namun tidak pendidikan adalah membantu siswa dalam empat tertutup kemungkinan akan bertambah setiap aspek meningkatkan minggunya karena jumlahnya tidak dibatasi. meningkatkan Anggota dari sanggar sastra ini adalah pelajar budaya, mengembangkan cipta yang berasal dari utusan beberapa sekolah yang dan rasa, dan menunjang pembentukan watak berada di sekitar Rumah Puisi Taufiq Ismail dan atau karakter” (Rahmanto, 1996). Sebab, karya mereka yang memiliki minat menulis di bidang sastra memiliki fungsi sebagai media etika karya sastra serta ingin mendalami pengetahuan (akhlak/moral), estetika (kepekaan terhadap seni mengenai karya sastra. “manfaat pengajaran yaitu keterampilan pengetahuan sastra membantu berbahasa, dalam dan keindahan) dan dialektika (pendidikan). Jika Tujuan dari sanggar ini adalah untuk dipahami lebih mendalam karya sastra dapat meningkatkan budaya membaca dan kemampuan menghasilkan ide-ide kreatif serta pemikiran menulis pelajar terhadap hasil karya sastra. Agar baru yang dapat disalurkan melalui tulisan. Untuk pelajar dapat menuangkan hasil pemikirannya, menumbuhkan kecintaan pada membaca dan maka sanggar sastra ini dapat menjadi tempat menulis, bisa dimulai dengan mencintai dan belajar bagi para pelajar yang sebelumnya jarang mempelajari bidang karya sastra. menulis Salah satu yang menarik dari Rumah Puisi ataupun khususnya kerepotan karya sastra dalam untuk menulis menambah Taufiq Ismail adalah disediakannya sebuah wawasan dan kemampuannya dalam menulis. sanggar sastra. Sanggar sastra ini merupakan Sorotan utama dalam penelitian ini adalah salah satu bentuk layanan yang disediakan oleh kegiatan pelatihan penulisan atau sangga sastra Rumah Puisi Taufiq Ismail. Dengan yang tujuan ada di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58 53 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Sanggar sastra memiliki keistimewaan dimana kesusastraan sistem yang digunakan dalam pelatihan berbeda kepentingan yang lebih besar dari itu adalah dengan lembaga formal maupun informal lainnya. turunnya minat Bedanya adalah tidak ada aturan yang baku untuk kalangan generasi muda [...]” (Kompasiana, mengikuti kegiatan ini. Sanggar sastra tidak 2014). menggunakan kurikulum, tidak ada ujian, tidak Untuk Indonesia modern, membaca dan menghadapi namun menulis masalah di ini, ada hukuman dan kegiatan pelatihan menulis ini perpustakaan dapat menjadi pendukung utama tidak memungut biaya sepersenpun. Dengan dalam menumbuhkan membaca dan menulis. adanya sanggar sastra ini diharapkan bisa Moh. Mursyid menyatakan, bahwa perpustakaan memunculkan kembali semangat membaca dan bisa dihadirkan dimana saja. Pada dasarnya menulis di kalangan pelajar. Khususnya dalam fungsi perpustakaan tidak sebatas fasilitas baca, menumbuhkan kecintaan terhadap karya sastra. tetapi juga sebagai wahana rekreasi. Di dalam Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini perpustakaan terdapat juga wahana imajinasi memiliki tujuan sebagai berikut: rekreasi yang tidak akan kita dapatkan di tempat 1. 2. 3. Untuk menjelaskan peranan minat siswa wisata manapun. Perpustakaan pada sanggar sastra di Rumah Puisi peran Taufiq Ismail dalam mendukung perilaku kualitas intelektual warga masyarakat (Mursyid, menulis karya sastra di kalangan pelajar 2015 ). yang strategis dalam mempunyai meningkatkan Untuk menjelaskan peranan guru pada Salah satu tempat belajar yang dapat sanggar sastra di Rumah Puisi Taufiq dimanfaatkan khususnya yang ada di Padang Ismail Panjang, Sumatera Barat adalah Rumah Puisi dalam mendukung perilaku menulis karya sastra di kalangan pelajar Taufiq Ismail. Rumah Puisi Taufiq Ismail Untuk menjelaskan peranan fasilitas pada merupakan sanggar sastra di Rumah Puisi Taufiq menyimpan ribuan buku karya- karya sastrawan Ismail dalam mendukung menulis karya legendaris Indonesia. Salah satu layanannya sastra di kalangan pelajar. bernama Sanggar Sastra, yang menjadi wadah sebuah rumah baca yang pembelajaran bagi pelajar. Sanggar Sastra TINJAUAN PUSTAKA menjadi jalan bagi pelajar dalam meningkatkan Dalam menulis adanya tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai dan adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan (Semi, 2007). Beberapa penulis terkenal dari Sumatera Barat terkenal atas karya-karya indah mereka. Salah satunya Menurutnya, “bukan faktor sastrawan Taufik Ismail. turunnya jumlah Minang yang mewarnai khazanah motivasi membaca dan menulis melalui dunia sastra. Rahmanto menjelaskan alasannya bahwa melalui sastra, “[..]membantu siswa dalam empat aspek yaitu membantu meningkatkan keterampilan pengetahuan berbahasa, meningkatkan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak atau karakter” (Rahmanto, 1996). Karya sasta ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP 54 Riska, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN sebagai cara untuk menumbuhkan kecintaan yang sedang mengikuti kegiatan sanggar sastra pada membaca dan menulis. Karya sastra selama satu bulan yaitu berperan sebagai media etika (akhlak/moral), Februari 2015 – 13 Maret 2015. estetika (kepekaan terhadap tanggal 20 dan Sebagian besar anggota adalah yang baru keindahan) dan dialektika (pendidikan). yang masuk untuk mengikuti sanggar sastra dan dapat menghasilkan kreatif serta beberapa lainnya telah mengikuti sanggar sastra pemikiran baru yang dapat disalurkan melalui sebelumnya. Anggota sanggar sastra ini adalah tulisan. mereka yang memiliki hobi menulis dan yang ide-ide seni pada ingin mendalami pengetahuan mengenai menulis METODE PENELITIAN karya sastra. Populasi merupakan wilayah Metode yang digunakan dalam penelitian ini generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang adalah survey dengan mengambil sampel dari mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu suatu populasi dan menggunakan angket sebagai yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan alat pengumpul data (Singarimbun & Effendi, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009 1989). Metode dalam ). Sampel yang digunakan adalah sensus dimana penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode semua anggota populasi dijadikan responden penelitian metode karena jumlah populasi dapat terjangkau oleh metode peneliti. yang kuantitatif digunakan merupakan penelitian yang diartikan penelitian yang berlandaskan positivisme, sebagai pada filsafat digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2009 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun responden dari penelitian ini (72%) untuk adalah perempuan dan (28%) adalah laki-laki. mengungkapkan gambaran umum yang berlaku Sebagian besar dari responden merupakan siswa pada sejumlah variasi situasi dan kondisi. Metode SMA kelas dua SMA yang berusia 16-18 tahun. ini dan Data penelitian yang menganalisis peranan menjelaskan berbagai karakteristik, persepsi, sanggar sastra di Rumah Puisi Taufiq Ismail opini, sikap dan perilaku dari sampel responden terhadap yang merupakan representasi meliputi: Penelitian survey digunakan untuk bertujuan mendeskripsikan dari populasi perilaku menulis ini diantaranya penelitian. Umumnya pengertian survey dibatasi a. Minat anggota sanggar sastra pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari b. Guru sanggar sastra sampel atas populasi untuk mewakili seluruh c. Fasilitas sanggar sastra populasi. Pada penelitian ini yang menjadi d. Perilaku menulis populasi adalah seluruh anggota sanggar sastra Minat anggota sanggar sastra dapat Rumah Puisi Taufiq Ismail yang berjumlah 25 dijabarkan ke dalam 6 (enam) variabel. Variabel orang. Anggota yang diteliti merupakan anggota pertama, menyatakan 72% anggota sanggar Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58 55 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN senang terhadap kegiatan menulis. Kedua, 96% sanggar cukup aktif bertanya pada guru. Ini anggota sanggar tertarik terhadap sanggar sastra. digambarkan dalam tabel di bawah ini. Ketiga, 48% anggota menyatakan intensitas keanggotannya cukup baik. Ke-4, 64% anggota sanggar cukup aktif bertanya kepada guru. Ke-5, 80% anggota sanggar cukup baik dalam pengerjaan tugas. Ke-6 100% anggota sanggar merasakan manfaat terhadap sanggar sastra. Ini digambarkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 2. Data guru sanggar sastra B. Guru sanggar sastra 1. (92%) Guru berpengetahuan luas dan menguasai materi. 2. (96%) Sikap guru baik dalam proses belajar. 3. (96%) Gaya guru menyenangkan. 4. (64%) Anggota sanggar sastra cukup aktif bertanya kepada guru. Tabel 1. Data minat anggota sanggar sastra Sumber: Analisis hasil penelitian A. Minat Anggota Sanggar sastra 1. (72%) Anggota sanggar sastra senang Data mengenai fasilitas sanggar sastra terhadap kegiatan menulis. dijabarkan dalam 4 (empat) variabel. Pertama, 2. (96%) Ketertarikan anggota terhadap 56% anggota sanggar menyatakan fasilitas yang sanggar sastra sangat besar. diberikan sanggar cukup memadai dan lengkap. 3. (48%) Intensitas mengikuti sanggar Kedua, sastra cukup baik. penggunaan koleksi cukup baik. Ketiga, 88% 4. (64%) Anggota sanggar sastra cukup anggota menyatakan tempat dan suasana sanggar aktif bertanya kepada guru. dirasakan nyaman. Ke-4, anggota sanggar cukup 5. (80%) Anggota sanggar sastra cukup aktif bertanya pada guru. 52% anggota sanggar menyatakan baik dalam pengerjaan tugas. 6. (100%) merasakan Anggota sanggar manfaat yang sastra C. Fasilitas Sanggar sastra banyak terhadap sanggar sastra. 1. (56%) Fasilitas yang diberikan cukup 2. (52%) Penggunaan koleksi cukup baik Sumber: Analisis hasil penelitian Data mengenai guru Tabel 3. Data fasilitas sanggar sastra sanggar sastra dijabarkan dalam 4 (empat) variabel. Pertama, 92% anggota sanggar menyatakan bahwa guru memiliki pengetahuan luas dan penguasaan materi. Kedua, 96% anggota menyatakan guru 3. (88%) Tempat dan suasana yang dirasakan nyaman 4. (64%) anggota sanggar sastra cukup aktif bertanya kepada guru Sumber: Analisis hasil penelitian memiliki sikap baik selama proses belajar. Ketiga, 96% anggota sanggar menyatakan bahwa Data perilaku menulis dijabarkan dalam 3 gaya guru menyenangkan. Ke-4, 64% anggota (tiga) variabel. pertama, 52% anggota sanggar dalam frekuensi menulis cukup baik yaitu 2-3 kali ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP 56 Riska, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN seminggu. Kedua, 48% anggota sanggar mendorong anggota sanggar sastra menyatakan bahwa bentuk tulisan yang banyak untuk lebih bersemangat dan giat untuk dibuat ialah puisi dan cerpen. Ketiga, 40% rata- mengikuti kegiatan sanggar sastra. Minat rata anggota sanggar telah membuat 2 anggota sanggar sastra bagus dalam genre tulisan. mendukung mereka meningkatkan kemampuan dan motivasi dalam menulis Tabel 4. Data perilaku menulis karya sastra. Semakin besar minat yang D. Perilaku Menulis terdapat dalam diri anggota terhadap menulis maka semakin besar keinginan 1. (52%) Frekuensi menulis anggota untuk menulis karya sastra anggota sanggar sastra cukup 2. baik yaitu 2-3 kali seminggu Guru sanggar sastra berperan dalam mendukung 2. (48%) bentuk tulisan yang paling sastra di banyak dibuat adalah puisi dan eksternal cerpen materi perilaku kalangan yang menulis karya pelajar. Faktor berupa guru yang penguasaan baik dan berpengetahuan luas dalam mengajar, 3. (40%) Rata-rata anggota sikap guru yang ramah dan terbuka sanggar sastra telah membuat 2 dalam genre mengajar, menyenangkan Sumber: Analisis hasil penelitian dan gaya guru interaktif yang dalam mengajar, hubungan yang akrab antara guru dengan anggota sanggar sastra dalam SIMPULAN mengajar, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai sanggar sastra yang variatif dan tidak membosankan dan materi yang terhadap cukup mudah dipahami dan cukup jelas perilaku menulis karya sastra di kalangan pelajar dapat membuat anggota sanggar sastra (khususnya di Padang Panjang, Sumatera Barat), lebih termotivasi dan memperkuat diri maka kesimpulan yang dapat diambil adalah mereka dalam belajar menulis karya sebagai berikut : sastra. 1. peranan metode Guru berperan baik dalam Minat anggota sanggar sastra berperan mendukung aktivitas menulis anggota dalam menulis dari yang sebelumnya jarang menulis karya sastranya. Minat anggota yang menjadi lebih sering untuk menulis. berupa ketertarikan, Artinya lebih aktif, dorongan kepada anggota sanggar sastra intensitas mengikuti sanggar sastra dan dengan kemampuan yang dimilikinya kesadaran akan manfaat pada sanggar untuk meningkatkan motivasi menulis sastra di Rumah Puisi Taufiq Ismail telah dan membuat anggota semakin giat mendukung perilaku kesenangan, kecenderungan berusaha guru dapat memberikan Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58 3. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN serta semangat dalam kegiatan menulis untuk menghasilkan karya yang bermanfaat karya sastra sepanjang hayatnya. Fasilitas pada sanggar sastra tidak secara langsung berperan terhadap perilaku menulis karya sastra di kalangan pelajar. Tanpa adanya fasilitas, anggota sanggar sastra memang sudah memiliki kesenangan dengan kegiatan menulis, sehingga fasilitas berupa koleksi hanya menjadi faktor pendukung bagi mereka dalam menulis berbagai genre tulisan. Namun, fasilitas sanggar sastra yang berupa suasana dan tempat yang nyaman untuk belajar, waktu yang cukup disediakan, dapat membuat anggota sanggar sastra untuk belajar dengan baik dan mendorong mereka untuk mau datang ke Rumah Puisi Taufiq Ismail mengikuti DAFTAR PUSTAKA Kompasiana. (2014, september 23 ). Retrieved from Wisata Sastra di Rumah Taufik Ismail: http://wisata.kompasiana.com/jalanjalan/2011/10/31/yuk-wisata-sastra-dirumah-puisi-taufiq-ismail-408383.html Mursyid, M. (2015 ). Pustakawan & Media Massa. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kita. Rahmanto, B. (1996). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Semi, A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa. Singarimbun, & Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3S. Sugiyono. (2009 ). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung : Alfabeta. kegiatan sanggar sastra. 4. Dari simpulan di atas dapat diketahui bahwa sanggar sastra dapat menjadi kegiatan yang positif dan bagus untuk diterapkan bagi kalangan pelajar yang memiliki minat menulis sehingga dapat menjaga menulis, keberlangsungan memperkuat aktivitas mereka dalam menulis karya sastra dan meningkatkan motivasi untuk menghasilkan karya yang bermanfaat sepanjang hayatnya. Dari simpulan di atas dapat diketahui bahwa sanggar sastra dapat menjadi kegiatan yang positif dan bagus untuk diterapkan bagi kalangan pelajar yang memiliki minat menulis sehingga dapat menjaga keberlangsungan aktivitas menulis, memperkuat mereka dalam menulis karya sastra dan meningkatkan motivasi ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP 57 58 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Riska, dkk.