1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat terjadi pada nilai, norma sosial, serta pola interaksi dengan orang lain. Pada perubahan manusia saat ini merupakan suatu gejala yang normal, dan pengaruhnya dapat terjangkau dengan cepat pada bagian dunia lain ataupun sifat yang mengglobal. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perkembangan teknologi yang semakin modern maka mampu membawa manusia pada sebuah kehidupan yang dinamis. Meningkatnya sebuah sarana komunikasi serta banyaknya budaya dari luar yang masuk ke Indonesia maka akan memberikan pengaruh yang tinggi dalam mendukung proses perubahan utamanya dalam segi serta gaya hidup. Menurut Bagong (2004), bahwa ketika zaman berubah dengan cepat salah satu kelompok yang sangat mudah dan rentan ikut terbawa arus yaitu pada kalangan remaja, dengan contoh perubahan remaja yang mudah terpengaruh oleh gaya hidup, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan mencoba-coba hal yang negatif seperti hura-hura hingga seksual yang bebas. Masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan), masa kanakkanak menuju masa dewasa, masa remaja tidak ubahnya sebagai suatu jembatan penghubung antara masa tenang yang selalu bergantung pada pertolongan dan perlindungan dari orang tua dengan masa berdiri sendiri, 1 Hubungan Antara Intimacy…, Noviana Puspa Dwi Rahmah, Fakultas Psikologi, UMP, 2017 2 bertanggung jawab dan berpikir matang. Remaja pada umumnya amat rentan terhadap pengaruh eksternal, karena pencarian jati diri, remaja saat ini mudah sekali terombang-ambing serta mereka juga sangat mudah terpengaruh oleh gaya hidup yang tinggi oleh masyarakat sekitarnya, karena kondisi yang masih labil pada remaja maka mereka cenderung mengambil jalan yang salah dan tidak memikirkan dampak negatif pada dirinya sendiri. Perilaku remaja sering sekali dijadikan sebagai acuan adanya perubahan yang menyangkut norma dan budaya dalam masyarakat. Hal ini disesuaikan dengan masa pertumbuhan remaja yang semakin matang, perubahan yang paling terlihat dan paling nyata pada remaja yaitu pertumbuhan tulang dan perkembangan organ seks primer serta tanda-tanda seks. Organ seks primer pada remaja perempuan yaitu vagina, tanda-tanda pada seksnya adalah payudara semakin membesar, pinggul serta mengalami menstruasi. Serta organ seks pria pada remaja laki-laki yaitu pada penis, tanda-tanda organ seksnya yaitu tumbuhnya jakun, tumbuhnya rambut dibagian tertentu serta bahu yang bidang. Pada masa remaja ini mereka memiliki rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Memang sudah seharusnya masa remaja mulai diberi informasi tentang seksualitas, bertujuan agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain serta dari sumber yang tidak jelas. Pada perkembangan masa remaja, maka munculah ketertarikan remaja pada lawan jenis. Ketertarikan muncul bila adanya kedekatan satu sama Hubungan Antara Intimacy…, Noviana Puspa Dwi Rahmah, Fakultas Psikologi, UMP, 2017 3 lainnya baik antara pria dengan wanita ataupun sebaliknya wanita dengan pria. Individu yang selalu ingin berhubungan dengan orang lain yang berarti individu tertarik pada mereka. Dalam hal ini muncul istilah menyukai, mencintai, persahabatan dan lain-lain hubungan intim yang lain sebagai akibat adanya ketertarikan antar pribadi. Menuru Papalia, Old, & Feldman (2008), Intimacy merupakan pengalaman yang ditandai adanya kedekatan, kehangatan dan komunikasi yang mungkin disertai atau tanpa melibatkan kontak seksual,. Seseorang akan menjadi lebih intim, selama ada keterbukaan, saling respon pada kebutuhan satu sama lain, serta adanya penerimaan dan penghargaan yang saling menguntungkan. Keintiman juga meliputi kebutuhan untuk membentuk hubungan bagi tingkah laku manusia dan saling memiliki.Intimasi dengan lawan jenis umumnya terjadi dalam konteks berpacaran dan pernikahan, dan untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan teman dan pasangan serta mendapatkan kepuasan dalam menjalankan hubungan romantis memerlukan intimasi. Saat ini perilaku seksual pranikah begitu marak terjadi pada kalangan remaja yang dianggap sebagai periaku menyimpang, hal ini disebabkan karena perilaku seksual tersebut merupakan tingkah laku yang melanggar dengan aturan normative dan aturan sosial yang berlaku. Indirijati (2001), mendefinisikan perilaku seksual pranikah adalah kegiatan seksual yang melibatkan dua orang yang saling menyukasi dan saling mencintai, yang dilakukan sebelum menikah.Perilaku seksual ini dapat Hubungan Antara Intimacy…, Noviana Puspa Dwi Rahmah, Fakultas Psikologi, UMP, 2017 4 didefinisikan dalam berbagai macam perilaku mulai dari berpegangan tangan bermesraan dan bercumbu. Perilaku seksual dikatakan sebagai perilaku positif atau perilaku negatif dilihat dari aspek biologis, psikologis, sosial dan moral. Secara biologis, remaja melakukan perilaku seksual karena kematangan organ-organ seksualnya. Secara psikologis, penyaluran hasrat seksual akan diberikan dampak psikologis seperti kepuasan, rasa nyaman. Secara sosial perilaku yang dilakukan remaja harus bisa diterima dengan norma yang ada dalam masyarakat. Begitu juga dengan norma moral dan agama, telah mengatur perilaku seksual apa yang dapat dilakukan oleh remaja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Sanggar Kegiatan Belajar Kecamatan Kalibagor pada tanggal 12 Maret 2016, bahwa Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Kalibagor merupakan salah satu penyelengara pendidikan informal. Sekolahan tersebut membantu peserta yang mengalami masalah dalam pendidikannya seperti peserta yang putus sekolah, peserta yang dikeluarkan dari sekolah. Keberadaan Sanggar Kegiatan Belajar ini untuk mendukung program wajib belajar sembilan tahun serta untuk mempersiapkan peserta yang memiliki kompetensi dan pengetahuan. Jumlah peserta di Sanggar Kegiatan Belajar yaitu 46 peserta untuk paket C 1 dan 2. Dari hasil wawancara dengan peserta di Sanggar Kegiatan Belajar paket C 1 dan 2 yang berjumlah 11 peserta dengan usia remaja. Remaja di Sanggar Kegiatan Belajar ini tidak saling membedakan antara paket C 1 dan 2 justru remaja saling memiliki hubungan intim yang sangat dekat dengan lawan Hubungan Antara Intimacy…, Noviana Puspa Dwi Rahmah, Fakultas Psikologi, UMP, 2017 5 jenisnya, remaja juga mudah mengekspresikan perasaan kepada lawan jenis seperti mengobrol dan bercanda dengan jarak yang sangat dekat di luar kelas dan didalam kelas. Dari observasi dapat diamati perilaku seksual pranikahnya yaitu remaja saling bercanda hingga berpegang-pegang tangan, menepuknepuk punggung, merangkul, berboncegan motor dengan lawan jenis. Dapat dipahami dari teori intimacy yaitu suatu hubungan intim yang dilakukan dengan lawan jenis berupa keakraban dan persaudaraan. Serta dari seksual pranikah yang merupakan suatu hubungan yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota antara pria dan wanita dalam contoh berpegangan tangan. Dapat diamati dari tahap seksual pranikah terendah yaitu ramaja yang membonceng motor dan berpegangan dengan sangat kencang, duduk bersama dan bercanda dengan lawan jenis. Dari hasil observasi dan interview dapat di uraikan bahwa remaja Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kalibagor banyak yang memiliki hubungan intim dengan lawan jenisnya, dari hubungan yang lebih dekat itu dapat dikatakan remaja mulai masuk pada perilaku seksual pranikah. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Intimacy Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Kalibagor. Alasan penelitian ini pada remaja di SKB Kalibagor karena diusia remaja ini mereka sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh eksternal, maka remaja sangat mudah untuk terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat disekitarnya, mereka cenderung mengambil jalan tanpa memikirkan akibat negatifnya. Maka dari Hubungan Antara Intimacy…, Noviana Puspa Dwi Rahmah, Fakultas Psikologi, UMP, 2017 6 itu peneliti tertarik untuk mengambil subjek remaja di Sanggar Kegiatan Belajar Paket C Kelas 1 dan 2. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : “ Apakah Intimacy berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Kalibagor “ C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara intimacy dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Sanggar Kegiatan Belajar Kecamatan Kalibagor D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan terutama di bidang psikologi perkembangan yaitu tentang permasalahan seksualitas, serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi remaja agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang Hubungan Antara Intimacy…, Noviana Puspa Dwi Rahmah, Fakultas Psikologi, UMP, 2017 7 intimacy dan perilaku seksual pranikah, sehingga remaja lebih dapat berhati-hati dan menjaga pergaulannya agar tidak melanggar norma yang berlaku . Hubungan Antara Intimacy…, Noviana Puspa Dwi Rahmah, Fakultas Psikologi, UMP, 2017