BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kebudayaan a

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kebudayaan
a. Pengertian kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu corak hidup dari suatu lingkungan
masyarakat yang tumbuh dan berkembang berdasarkan spiritualitas dan
tata nilai yang disepakati oleh suatu lingkungan masyarakat, dan oleh
karenanya menjadi eksistensial bagi lingkungan masyarakat tersebut
(Wibowo, 2007).
Budaya adalah bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya” yang
berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata “budaya” sebenarnya berasal dari
bahasa sansekerta, budhayah, yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti
budi atau akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari kata
culture. Dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur. Dalam
bahasa Latin, berasal dari kata colera yang berarti mengolah, dan
mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah pertanian
(Setiadi, 2006).
Pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala
daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Pengertian budaya atau kebudayaan menurut E.B. Tylor (1917), dalam
Efendi budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat (Setiadi, 2006)
Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah yang
berarti budi atau akal (Koentjaraningrat, 1986). Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk
memenuhi kebutuhannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat.
7
8
Ki Hajar Dewantara (1967), mengatakan bahwa kebudayaan adalah
buah budi manusia hasil perjuangan terhadap alam dan jaman, untuk
mengatasi berbagai rintangan dalam penghidupannya, guna memperoleh
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tata tertib dan
damai.Dalam hal ini kebudayaan timbul oleh karena manusia berusaha
menghadapi tantangan alam untuk mempertahankan hidup.
Kebudayaan adalah semua kegiatan hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat yang menghasilkan teknologi dan
kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture)
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah dan nilai
sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan
dalam arti luas, termasuk di dalamnya agama, ideologi, kebatinan,
kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia
yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjutnya, cipta merupakan
kemampuan mental dan berfikir orang-orang yang hidup bermasyarakat
dan yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan (Soerjono
Soekanto, 1990).
1. Wujud kebudayaan
Perwujudan kebudayaan menurut Koentjoroningrat dalam Setiadi
yaitu:
a) Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, dan peraturan.
Wujud ideal dari kebudayaan sifatnya abstrak, tidak dapat
diraba atau difoto. Kebudayaan ideal ini dapat disebut tatakelakuan atau adat istiadat dalam bentuk jamaknya. Tata-kelakuan
maksudnya menunjukkan bahwa kebudayaan ideal itu biasanya
juga berfungsi sebagai tata-kelakuan yang mengatur, mengendali,
dan memberi arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia dalam
masyarakat.
9
b) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang
beriteraksi, berhubungan, serta bergaul dengan yang lain, selalu
mengikuti pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata-kelakuan.
c) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Kebudayaan ini disebut kebudayaan fisik dan memelukan
keterangan banyak. Karena merupakan seluruh total hasil fisik dari
aktivitas perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
maka sifatnya paling kongkret dan berupa benda-benda atau halhal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto (koentjoroningrat, 1997)
Ketiga wujuddari kebudayaan terurai di atas, dalam kenyataan
kehidupan masyarakat tentu tentu tidak terpisah satu dengan lain.
Kebudayaan ideal dan adat-istiadat mengatur dan memberi arah kepada
perbuatan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun
perbuatan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan
fisiknya. Sebaliknya, kebudayaan fisik itu membentuk suatu limgkungan
hidup tertetu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari
lingkungan alamiahnya, sehingga mempengaruhi pola-pola perbuatannya,
bahkan juga mempengaruhi cara berfikirnya (koentjaraningrat, 1997)
2. Unsur-unsur Kebudayaan
Kebudayaan sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang besar
maupun kecil dan merupakn satu rangkaian yang bulat serta menyeluruh
atau bersifat universal. Adapun usur-unsur yang diklasifikasikan
koentjaraningrat (1990: 204) antara lain sebagai berikut:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alatalat, rumah tangga, senjata dan sebagainya)
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian,
peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
c. Sistem masyarakat (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, sistem perkawinan)
10
d. Bahasa (lisan maupun tulisan)
e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
f. Sistem pengetahuan
g. Religi
Istilah universal dalam kebudayaan menunjukkan bahwa unsurunsur tersebut di atas bersifat universal, artinya seluruh unsur itu selalu
ada di dalam kebudayaan.
2. Kesenian
a. Pengertian kesenian
Kesenian merupakan salah satu bagian terpenting dan salah satu
bentuk karya cipta dan kebudayaan, karena kesenian tersebut adalah
suatu ungkapan kreatifitas kebudayaan dan masyarakat pendukungnya.
Menurut Koentjaraningrat (1990) seni atau kesenian adalah segala hasrat
manusia akan keindahan. Kesenian sebagai salah satu rasa keindahan
merupakan kebutuhan manusia yang universal, milik semua masyarakat.
Hal ini tidak dapat dipungkiri karena semua orang pasti menginginkan
adanya rasa keindahan yang tercermin dalam karya seni. Kesenian tidak
pernah lepas dari masyarakat. Sebagai salah satu bagian penting dari
kebudayaan, kesenian adalah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu
sendiri.
Kesenian sebagai salah satu bagian dari kebudayaan akan
mengalami perubahan dan perkembangan secara dinamis. Perubahan
tersebut tidak akan terjadi apabila tanpa adanya dukungan dan motivasi
dari lingkungan masyarakat maupun senimannya. Seperti
yang
diungkapkan oleh Selo Sumardjan (1980) bahwa :
Perkembangan kesenian pada umumnya mengikuti proses
perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Sebagai salah satu unsur
dalam kebudayaan, maka kesenian tersebut akan mengalami hidup
yang statis sebaliknya kesenian akan ikut bergeser dan berkembang
apabila kebudayaan juga selalu bersikap terbuka terhadap
perubahan dan inovasi.
11
Masing-masing seni memiliki prinsip, konsepsi serta ekspresi yang
sama. Bila terdapat perbedaan, hal itu disebabkan karena kekhasan dari
masing-masing cabang seni.
Seni yang serig dipandang sebagai semacam taman sarinya
kebudayaan atau pajangan tata kehidupan lahiriah ternyata memiliki
kesanggupan untuk mengungkapkan serta mengabdikan pola kehidupan
manusia. Di dalam
artian kurun
waktu,
karya
seni
sanggup
mencerminkan identitas tata nilai budaya zamannya untuk dilestarikan
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Pada hakekatnya, karya seni
memiliki sifat abadi sebab sekali diciptakan, kesenian merupakan
pernyataan yang final. Seni dapat dipergunakan sebagai indikator adanya
perubahan konsep budaya suatu periode kehidupan.
Kehidupan bila dipandang dari sudut ekspresi hasrat manusia akan
keindahan itu dinikmati maka akan ada dua kelompok besar yaitu: a. Seni
rupa (kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan matanya, b. Seni
suara atau kesenian yang dinikmati manusia dengan telinga.
Dalam
persoalan
kebudayaan,
kebanyakan
masyarakat
menempatkan seni tradisonal sebagai idiom, atau menempatkannya
sebagai simbol. Kalau seni tradisional ditempatkan sebagai simbol, maka
seni tradisional mempunyai makna tertentu bagi masyarakat yang
menyatakannya. Misalnya, jati diri bangsa dapat dinyatakan sebagai
idiom kebudayaan, maka maknanya hanya bisa dipahami oleh bangsa itu
sendiri. Apabila kebudayaan ditempatkan sebagai simbol, maka
kebudayaan itu adalah fenomena nyata. Agar fenomena dapat dipahami
orang, maka orang memberikan simbol pada fenomena tersebut. Artinya
setiap orang yang menyatakan simbol kebudayaan, siapapun akan paham
apa yang dimaksudkan, bahkan dapat menunjuk secara pasti fenomena
itu. Oleh karena itu seni tradisional menjadi sangat populer sebagai
dimensi kebudayaan, karena seni tradisional merupakan fenomena nyata
kebudayaan yang dapat divisualisasikan.
12
b. Fungsi seni
Pada dasarnya apapun bentuk karya seni yang dihasilkan oleh
suatu masyarakat, tidak terbebas dari pengaruh kebudayaan yang berlaku.
Betapapun besarnya daya imajinasi dan kreativitas seorang seniman, ia
senantiasa merujuk pada nilai-nilai budaya, norma-norma sosial ataupun
pandangan hidup yang berlaku dalam masyarakat. Pemberontakan yang
diungkapkan seniman dalam karya-karyanya, terutama berpangkal pada
rasa tidak puas terhadap kemapanan yang ada. Demikian pula seandainya
seniman mengungkapkan pembaharuan dalam karyanya, ia tentunya
berpangkal kepada kenyataan sosial budaya yang dianggapnya kurang
dinamik.
Ungkapan-ungkapan yang mendambakan semangat kebebasan,
biasanya bersifat mencerminkan rasa tidak puas terhadap tatanan sistem
sosial kemasyarakatan yang dirasakan membelenggu mereka. Sebenarnya
seniman yang berhasil bukan semata-mata karena karya-karyanya
memenuhi
ukuran
keindahan
yang
relatif,
melainkan
karena
kemampuannya menyampaikan pesan-pesan, serta tergantung kepada
kemampuan masyarakat untuk menangkapnya dengan mengacu pada
nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial yang hidup. Berdasarkan logik
sampai pada kesimpulan bahwa kesenian betapapun perwujudannya,
mempunyai tujuh fungsi sosial yang amat penting, artinya sebagai sarana
pembinaan
masyarakat
dan
kebudayaan
yang
bersangkutan
(Budhisantoso, 1994). Ketujuh fungsi sosial itu adalah :
a) Sarana kesenangan dan hiburan
Seni berfungsi sebagai sarana kesenangan. Melalui karya seni
orang
dapat
menyalurkan
energinya
yang
berlebih
untuk
memberikan kesenangan pribadi. Di sela-sela waktunya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, orang akan menyisihkan
waktu untuk mencari kesenangan. Salah satu sarana dan penyaluran
energi yang berlebih itu ialah dengan dengan melakukan kegiatan
berkesenian diantaranya dengan menikmati dan menghasilkan karya-
13
karya seni untuk memberi kesenangan pribadi. Fungsi sebagai sarana
hiburan hampir sama dengan fungsi seni sebagai sarana kesenangan.
Kegiatan kesenian merupakan salah satu sarana objektif yang dapat
diikuti oleh banyak orang tanpa menimbulkan rasa perlawanan,
karena disajikan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kenikmatan dan kepuasan jiwa bagi orang yang menikmatinya.
b) Sarana peryataan jati diri
Seni berfungsi sebagai sarana pernyataan diri. Melalui karya
seni memungkinkan seseorang menyatakan kepribadiannya secara
lebih leluasa. Umumnya melalui karya seni orang tidak perlu malumalu menyatakan dan mengungkapkan jati dirinya, dan dengan
mudah menggunakan karya-karya seni untuk mengungkapkan
perasaan dan pikiran yang mencerminkan kepribadiannya secara
terus terang, sehingga memperoleh pengakuan masyarakat dan
bahkan tidak jarang menjadi pujaan (idola).
c) Sarana integratif
Karya seni befungsi sebagai sarana integratif. Pernyataan dan
perwujudan pemikiran, seorang seniman dapat disalurkan melalui
karyanya, untuk merangsang kepekaan pengertian masyarakat,
sehingga
menimbulkan
menumbuhkan
rasa
tanggapan
kebersamaan
emosional
yang
yang
mengikat
dapat
diantara
penikmatnya. Poster misalnya, sebagai karya seni rupa bayak
digunakan untuk memenuhi fungsi sosial ini, demikian juga dengan
lagu-lagu perjuangan yang dianggap dapat membangkitkan semangat
persatuan dan kesatuan.
d) Sarana terapi /penyembuhan
Mengingat sifatnya yang relatif bebas dari ketentuan sosial yang
kaku, kesenian merupakan sarana objektif bagi mereka yang
mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan dan pemikiran
secara bebas. Fungsi seni yang dapat memberikan kesenangan,
14
kenikmatan dan relaksasi bagi penikmatnya sekaligus menjadi sarana
terapi yang baik bagi penderita gangguan kejiwaan. Secara khusus
kegiatan berkarya seni juga digunakan oleh para ahli kesehatan jiwa
untuk membantu proses penyembuhan para penderita gangguan jiwa.
e) Sarana pendidikan
Sebagai sarana pendidikan seni diajarkan dan digunakan dalam
dunia pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan individu.
Dalam sejarahnya kesenian juga menjadi sarana yang efektif untuk
mengukuhkan nilai-nilai keagamaan bahkan sebagai sarana untuk
mengajarkan dan menyebarluaskan ajaran agama. Pada masyarakat
tradisional seni digunakan juga sebagai sarana untuk mewariskan
nilai-nilai budaya. Sistem gagasan dan kepercayaan diwariskan dari
satu generasi ke generasi selanjutnya melalui karya seni. Dalam era
modern saat ini, penelitian para ahli pendidikan (pendidikan seni)
menunjukkan bahwa penyelenggaraan kegiatan kesenian di sekolah
membantu mendorong berbagai potensi yang dimiliki para peserta
belajar. Secara sendiri-sendiri maupun terintegrasi, pendidikan seni
yang dimasukan dalam struktur kurikulum sekolah sangat membantu
tidak saja terhadap pemahaman seni dan apresiasi, tetapi juga
membantu pemahaman terhadap berbagai bidang studi lainnya.
f) Sarana pemulihan ketertiban
Ungkapan keindahan yang mampu merangsang tanggapan
emosionalmasyarakat sekitarnya, menyebabkan kesenian dapat
dipergunakan sebagai sarana pemulihan ketertiban sosial. Dalam
berbagai peristiwa perpecahan, pertentangan dan ketegangan sosial,
kegiatan seni dapat diandalkan sebagai sarana untuk memulihkan
ketertiban
dan
persatuan
masyarakat
dengan
pesan-pesan
terselubung yang disampaikan secara indah dan memikat. Pesanpesan secara halus dan terselubung itu dapat di pergunakan untuk
mempengaruhi, masyarakat agar dapat mengendalikan perasaan
permusuhan dan persaingan ke arah perdamaian. Fungsi ini terutama
15
dibangun melalui kegiatan apresiasi seni. Dengan menghargai
berbagai karya seni, orang belajar juga untuk menghargai berbagai
perbedaan, budaya, bahasa dan kepercayaan dari orang atau
kelompok masyarakat lain. LaguWe Are The Worldyang dinyanyikan
oleh Michael Jacson danImagine yang dinyanyikan oleh grup musik
The Beatles misalnya, merupakan sebagian dari sekian banyak karya
seni yang mengajak masyarakat dunia untuk bersatu hidup dalam
damai.
g) Sarana simbolik yang mengandung kekuatan magis
Kemampuan
seniman
mengungkapkan
dan
menyatakan
perasaan dan pemikiran mereka secara terselubung dan indah
seringkali merupakan daya pikat yang kuat dan bahkan mampu
mengerahkan pemerhati karya-karya seni tersebut. Tidak jarang
karya-karya seni yang memenuhi standard of exellent mampu
membangkitkan
sebagainya
perasaan
sesuai
benci,
dengan
cinta,
pesan-pesan
gembira,
sedih
terselubung
dan
yang
disampaikan melalui karya-karya seni. Sebagai contoh foto-foto
yang ditampilkan diberbagai media massa cetak dan lagu yang
mengiringi berita bencana alam di tanah air kita seperti di Aceh dan
Yogyakarta beberapa waktu yang lalu menggugah perasaan berjuta
pemirsanya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Mancanegara.
Para penikmat ini turut larut dalam kesedihan yang diakibatkan
musibah tersebut walaupun secara teknis foto-foto dan musik
tersebut ditampilkan dengan kualitas warna dan irama yang bagus.
3. Sanggar Seni
Sanggar seni adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu
komonitas atau suatu kelompok orang atau masyarakat untuk melakukan
suatu kegiatan. Sanggar identik dengan kegiatan belajar pada suatu kelompok
masyarakat yang mengembangkan suatu bidang tertentu termasuk seni
tradisional. Adapun sanggar juga merupakan suatu bentuk lain dari
16
pendidikan
nonformal,
diselenggarakan
bagi
yang
warga
mana
bentuk
masyarakat
pendidikan
tersebut
yang memerlukan
layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Sebagian besar kegiatan sanggar seni tradisional di masyarakat adalah seni
tradisonal yang berupa seni pertunjukan.
Seni pertunjukan yang terdapat pada karya sastra seperti tembangtembang jawa pada tampilan pada seni pertunjukan tradisional digunakan
sebagai
saranamendidik
generasi
yang
satu
kepada
generasi
berikutnya.Fungsi peneguhan integrasi sosial dapat ditemukan pada tariantarian tradisi kerakyatan yang hanya dapat ditarikan secaramasal sabagai
sarana untuk memperkokoh struktur sosial kelompok masyarakat. Adapun
fungsi hiburan terutama bagi penikmatseni yang menjadikan seni sebagai
sarana bersenangsenangatau sebagai sarana pelapasan dari beban-beban
psikologisyang
mendera
pencahariandikuatkan
mereka.
dengan
Sedangkan
fungsi
mata
beberapa
kelompok
seni
adanya
yangmenjadikan seni pertunjukan sebagai mata pencaharian. Macam kegiatan
Sanggar Seni Santi Budaya meliputi:
1. Pelatihan seni, meliputi:
a. Seni Tari Klasik dan Kreasi
b. Seni Karawitan dan Musik
c. Kethoprak dan Teater
d. Seni vokal, menyanyi dan tembang jawa
2. Kegiatan Pementasan Seni
3. Kegiatan Sosialisasi Seni
4. Kegiatan Sosial Kemanusiaan lain
4. Pendidikan Seni Budaya untuk Siswa SMP
Pada
dasarnya
pendidikan
seni
di
sekolah
diarahkan
untuk
menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap
kritis, apresiasif dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini akan
17
tumbuh, apabila dilakukan serangkaian proses kegiatan pada siswa yang
meliputi kegiatan pengamatan, penilaian, dan pertumbuhan rasa memiliki
melalui keterlibatan siswa dalam segala aktivitas seni di dalam kelas dan atau
di luar kelas. Dengan demikian pendidikan seni melibatkan semua bentuk
kegiatan berupa aktivitas fisik dan cita rasa keindahan yang tertuang dalam
kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa
rupa, bunyi, gerak dan peran (seni rupa,musik, tari, dan teater). Masingmasing mencakup materi sesuai dengan bidang seni dan aktivitas dalam
gagasan-gagasan seni, keterampilan berkarya seni serta berapresiasi dengan
memperhatikan konteks sosial budaya masyarakat (Diknas, 2004:3).
Fungsi dan tujuan pendidikan seni adalah menumbuhkan sikap toleransi,
demokrasi, dan beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat
majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi
melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, ketrampilan, serta mampu
menerapkan teknologi dalam berkreasi dan dalam memamerkan dan
mempergelarkan karya seni. Sedangkan pada pengorganisasian materi
pendidikan seni menggunakan pendekatan terpadu, yang penyusunan
kompetensi dasarnya dirancang secara sistemik berdasarkan keseimbangan
antara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, ditekankan di dalam
sistem pendidikan seni diharapkan seni bisa membawa sebuah visi dan misi
kehidupan damai pada masyarakat pluralisme di Indonesia, agar tidak
mendapat benturan budaya antara satu dengan lainnya dimasa krisis saat ini.
Pendidikan seni merupakan bagian dari rumpun pendidikan nilai. Dalam
konteks kebangsaan, pendidikan nilai erat kaitannya dengan pembentukan
dan pengembangan watak bangsa. Pendidikan nilai adalah suatu proses
budaya yang selalu berusaha meningkatkan harkat dan martabat manusia,
membantu manusia berkembang dalam dimensi intelektual, moral, spiritual,
dan estetika yang memuat nilai-nilai (Jazuli, 2008). Kesadaran dan komitmen
untuk memanfaatkan seni dalam program pendidikan di sekolah formal
karena pendidikan seni memiliki karakteristik yang unik, bermakna, dan
18
bermanfaat terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian peserta
didik (Tri Hartiti Retnowati, 2010).
B. KerangkaBerfikir
Kebudayaan
Unsur Budaya
Kesenian
Sanggar Seni


Kegiatan Ekonomi
Pelestarian Budaya
Wahana Pendidikan
Apresisi Pelajar
Pada Seni
Keterangan:
Budaya merupakan warisan yang mengandung arti bahwa budaya adalah
pemberian suatu hasil akumulasi dari bebagai macam interaksi tatanan
sosial dimasa lalu kepada generasi setelahnya, yang senantiasa berulang
seperti sebuah siklus. Siklus ituhanya akan terputus jika budaya (warisan)
tidak lagi diualang oleh generasi selanjutnya. Artinya bahwa budaya akan
terus menjadi sebuah warisan jika masyarakat menggunakannya sebagai
bagian dari keterinteraksian.
Kesenian menjadi bagian dari budaya dan merupakan sarana yang
digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.
Kesenian juga mempunyai fungsi lain, misalnya mitos berfungsi
menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan
19
nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan
solidaritas suatu masyarakat.
Kesenian dapat berfungsi untuk melestarikan budaya dan juga dapat
sebagai wahana pendidikan. Yang akan menerima kesenian untuk
melestarikan budaya dan sebagai wahana pendidikan adalah pelajar. Pelajar
merupakan penerus bangsa dimana apabila kesenian yang berfungsi untuk
melestarikan budaya diberikan kepada meraka maka meraka dapat
melestarikan budaya yang lama kelamaan semakin terlupakan oleh generasigenerasi muda.
Download