pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
YULIA BUNGA BHARATA
NIM. F 1310099
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
i
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala- bantuan itu melainkan
sebagai kabar gembira bagi ( kemenangan )mu, dan agar tenteram hatimu
karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana (QS. Ali Imron:126)”
“Tugas Kita bukan untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba,
karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)”
v
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
§ Bundaku tercinta, Sri Wahyuni
§ Kakakku Paramita Sekar Bharata
§ Ponakanku Fathan Azka Ghasani
§ Serta untuk semua janji, impian serta harapan
vi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Puji syukur kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENGARUH
CORPORATE
KARAKTERISTIK
SOCIAL
PERUSAHAAN
RESPONSIBILITY
TERHADAP
DISLOSURE
PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Penelitian dan penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus
ditempuh guna meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan penelitian ini tidak lepas dari
bantuan banyak pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Arif Lukman Santoso, SE, MM., Ak, selaku dosen pembimbing skripsi ini yang
telah memberikan waktu dan bimbingan serta pegarahan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
vii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Seluruh staff pengajar dan karyawan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
5. Bunda tercinta, terima kasih atas segala doa, perhatian, semangat, dan nasehatnya
yang tak pernah terhenti selama ini.
6. Kakakku tersayang. Paramita Sekar Bharata dan Amar Benni Nugroho, serta si
kecil Fathan Azka Ghasani yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan
serta semangat.
7. Maulana Hariyudha, sahabat terkasih, terimakasih atas segala doa, bantuan,
semangat, perhatian dan kesabarannya selama ini.
8. Sahabat-sahabatku (Erwin Nur Kurotin, Atika Prima Dewi, Indiyah Dwi Mulyani,
Tri Rejeki Arumsari, Yuanita Rianti ) terima kasih atas segala bantuan, pengertian
dan semangatnya. Semoga kebersamaan kita tak akan pernah berakhir.
9. Teman- teman satu perjuangan seluruh angkatan Swadana Transfer 2010, terima
kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.
10. Terima Kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu
terima kasih atas segala bantuan.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi
perbaikan yang berkelanjutan.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 3 Juli 2012
viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Yulia Bunga Bharata
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
ABSTR ACT .......................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
MOTTO .........................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
8
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
9
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengungkapan (Disclosure) .....................................
11
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) ..........................................................
13
3. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility
Disclosure) ...............................................................
ix
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Karakteristik Perusahaan ..........................................
16
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
1. Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility
Disclosure ...........................................................
2. Profitabilitas
dan
Corporate
Social
17
Responsibility
Disclosure ...........................................................
19
3. Leverage dan Corporate Social Responsibility Disclosure
............................................................................
4. Ukuran
Dewan
Komisaris
dan
Corporate
Responsibility Disclosure .....................................
20
Social
21
5. Cakupan Operasional dan Corporate Social Responsibility
BAB III
BAB IV
Disclosure ............................................................
22
C. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ......
22
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian .......................................................
24
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Data ........
24
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ..............
25
D. Definisi Operasional ..................................................
25
E. Metode Analisis Data .................................................
29
HASIL dan PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data ........................................................
35
B. Uji Asumsi Klasik ....................................................
38
a. Uji Autokorelasi ...................................................
38
b. Uji Normalitas Data .............................................
40
c. Uji Multikolinearitas .............................................
42
d. Uji Heteroskedastisitas .........................................
43
x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
digilib.uns.ac.id
C. Pengujian Hipotesis ..................................................
44
a. Uji Sigifikansi-F ..................................................
45
b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji Signifikansi-t) ..
46
c. Uji Koefisien Determinasi ....................................
48
D. Pembahasan .............................................................
49
PENUTUP
A. Simpulan .................................................................
52
B. Keterbatasan ............................................................
53
C. Saran .......................................................................
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV. 1 Gambaran Umum Sampel Penelitian ................................
36
Tabel IV. 2 Hasil Uji Statistik Deskrptif .........................................
36
Tabel IV. 3 Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi Data ......
39
Tabel IV. 4 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Transformasi Data ........
40
Tabel IV. 5 Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov ..................................
42
Tabel IV. 6 Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................
43
Tabel IV. 7 Hasil Uji Signifikansi-F ................................................
45
Tabel IV. 8 Hasil Uji Signifikansi-t .................................................
46
Tabel IV. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................
48
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II. 1
Kerangka Pemikiran ........................................................
23
Gambar IV. 1
Hasil Uji Normalitas: Grafik Histogram ....................
41
Gambar IV. 2
Hasil Uji Normalitas: Grafik Normal Plot .................
41
Gambar IV. 3
Hasil Uji Heteroskedaksitas ......................................
44
xiii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE INFLUENCE OF COMPANY CHARACTERISTIC TO CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY IN LISTING COMPANY AT BURSA EFEK
INDONESIA
ABSTRACT
YULIA BUNGA BHARATA
NIM. F1310099
This study aimed to determine the influence of company characteristic (firm
size, leverage, profitability, size of board commissioner and company’s scope) of
corporate social responsibility disclosure in Indonesia.The population of this study
are listed company at Indonesian Stock Exchange (IDX) 2008-2010. Sampel used in
this study was of 210 companies. The method used in the selection of objects in this
study was purposive sampling. The model analysis in this study is a model multiple
linear regression analysis performed with the aid of a computer program SPSS
version 17.0 for Windows. Regression testing results show the existence of a
significant positive influence between variable firm size, profitability and company’s
scope. But leverage and, size of board commissioner failed to show its significant
effect.
Key words: corporate social responsibility disclosure,company characteristic,
company size, leverage, profitability, size of board commissioner and company’s
scope.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRAKSI
YULIA BUNGA BHARATA
NIM. F1310099
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan
(ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan cakupan
operasional perusahaan) terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di
Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 210 perusahaan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Model
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda
menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for windows. Hasil pengujian regresi
menunjukan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel ukuran
perusahaan,profitabilitas dan cakupan operasional terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan. Tetapi, variabel leverage dan ukuran dewan komisaris tidak
menunjukan pengaruh yang signifikan.
Kata Kunci: pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, karakteristik
perusahaan, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris,
cakupan operasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Isu mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) sudah ada sejak
tahun 1950an (Ismail, 2009). Akan tetapi masalah CSR sampai saat ini masih
terus diperbincangkan karena adanya tuntutan dari masyarakat akan suatu
perbaikan, yang menginginkan perusahaan untuk tidak hanya memikirkan
kepentingan para stokeholder (pemilik modal, investor, kreditor dan
manajemen) saja, akan tetapi juga para stakeholder (masyarakat, karyawan
serta konsumen). Seperti yang diungkapkan dalam Peggy dan Albana (2001),
Kuang dan Chien (2010), manajemen harus mengerti apa yang dibutuhkan
oleh para stakeholder dan masyarakat secara luas.
Perusahaan sebagai lembaga usaha tidak dapat terlepas dengan
masalah- masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, pengelolaan
lingkungan, dan masyarakat di sekitar perusahaan. Pengakomodasian unsur
tanggung jawab sosial yang belum dijalankan oleh perusahaan dapat memicu
beberapa masalah baik dalam proses penilaian dampak sosial maupun dalam
pelaporan.
Beberapa perusahaan yang belum menjalankan tanggung jawab
sosialnya dengan baik, antara lain adalah PT Freepot yang selalu
menimbulkan konflik dengan masyarakat sekitar karena adanya kesenjangan
sosial (www.tempo.co.id, 2006) dan pada PT Lapindo Brantas yang
commit to user
1
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengakibatkan masalah lingkungan dan sosial yang sampai saat ini belum
menemukan titik temu (www.tempo.co.id, 2006). Serta adanya kasus
penembakan petani di Mesuji Lampung oleh perusahaan PT Barat Selatan
Makmur Investindo karena perebutan lahan perkebunan pada tahun 2011 lalu
(www. antaranews.com, 2011).
Karena tuntunan dari masyarakat yang menginginkan hak mereka
seperti, hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawaan, keamanan dalam
mengonsumsi makanan, memaksa perusahaan untuk memberikan informasi
yang transparan, organisasi yang akuntabel, tata kelola perusahan yang
semakin bagus, serta menerima tanggung jawab atas dampak aktivitas
bisnisnya terhadap masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate
social responsibility) dapat digambarkan sebagai ketersediaan informasi
keuangan dan non- keuangan berkaitan dengan interaksi organisasi dengan
lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya, yang dapat dibuat dalam laporan
tahunan perusahaan atau laporan sosial terpisah (Guthrie dan Mathews 1985
dalam Sembiring (2005). Sedangkan menurut Singh (2001):
“CSR is viewed as a comprehensive set of policies, practices and
programs that are integrated into business operations, supply chains, and
decision-making processes throughout the company –wherever the company
does business – and includes responsibility for current and past actions as
well as future impacts.”
Faktanya memang kecenderungan kepedulian sosial di Indonesia masih
rendah. Perusahaan hanya akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang
diperoleh jika mereka memutuskan untuk mengungkapakan informasi sosial.
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Seharusnya CSR dapat dijadikan sebagai suatu bagian dari strategi bisnis
perusahaan.
UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 23 September 2007,
mulai mewajibkan perusahaan terutama untuk perusahaan yang hidup dari
ekstrasi sumber daya alam untuk mengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility disclosure). Dalam pasal 74
undang-undang tersebut mengatur kewajiban pengungkapan tanggung jawab
sosial dan lingkungan perusahaan. Sehingga tidak ada lagi pengungkapan
tanggung jawab soial perusahaan (corporate social responsibility disclosure)
yang sukarela, namun pengungkapan yang wajib hukumnya.
Berbagai penelitian yang terkait dengan pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan menunjukan berbagai hasil. Penelitian yang dilakukan oleh
Sembiring (2005) yaitu mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap
pengungkapan CSR. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang
tercatat di bursa efek Jakarta. Variabel penelitian yang digunakan adalah
karakteristik perusahaan yang diukur menggunakan ukuran perusahaan,
profile, ukuran dewan komisaris, leverage, dan profitabilitas. Dan diperoleh
kesimpulan bahwa ukuran perusahaan, profile, dan ukuran dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR perusahaan. Sedangkan
profitabilitas dan tingkat leverage tidak berpengaruh pada pengungkapan
CSR. Keterbatasan penelitian ini terletak pada periode penelitian yang hanya
menggunakan periode satu tahun pengamatan sehingga memungkinkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4
digilib.uns.ac.id
praktek pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diamati kurang
menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Penelitian lainnya adalah penelitian Anggraini (2006), yang meneliti
tentang pengungkapan informasi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan tahunan, ,akan tetapi
hanya variabel presentase kepemilikan manajemen dan tipe industri yang
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial dalam
laporan keuangan tahunan, sedangkan ukuran perusahaan, leverage dan
profitabilitas tidak memiliki pengaruh.
Luciana Spica Almilia dan Ika Retnasari pada tahun 2007 meneliti
tentang pengaruh karakteristik perusahaan yang diukur dengan rasio likuiditas,
rasio leverage, net profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan
terhadap kelengkapan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil dari
penelitian tersebut, hanya variabel rasio likuiditas, rasio laverage, ukuran
perusahaan dan status perusahaan yang berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan wajib, sedangkan yang mempengaruhi luas pengungkapan
adalah rasio likuiditas, ukuran perusahaan dan status perusahaan.
Benardi, dkk (2009), meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
luas pengungkapan dan implikasinya terhadap asimetri sistem informasi pada
perusahaan manufaktur yang go public pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian
ini hanya menemukan bahwa ukuran perusahaan dan scope perusahaan yang
berpengaruh signifikan. Sedangkan variabel leverage, kepemilikan saham
publik, likuiditas serta profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan.
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Suhardjanto dan Afni (2009), melakukan penelitian mengenai praktek
corporate social disclosure di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel
ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, cakupan operasional serta tipe
industri dan jumlah dewan komisaris serta latar belakang dewan komisaris
sebagai variabel kontrol dalam mengukur corporate social disclosure. Akan
tetapi, hanya variabel ukuran perusahaan dan latar belakang pendidikan dewan
komisaris yang berpengaruh signifikan terhadap praktik corporate social
disclosure di Indonesia.
Veronica (2009) meneliti tentang karakteristik perusahan yang diukur
dengan ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, serta ukuran dewan
komisaris, menemukan bahwa profitabilitas dan ukuran dewan komisaris
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial
pada perusahaan pertambangan di Indonesia.
Beberapa penelitian yang membahas masalah corporate social
responsibility disclosure, di luar negeri juga menunjukan hasil yang beragam.
Belkaoui dan Karpik (1989), meneliti 23 perusahaan di Amerika Serikat,
dengan menggunakan variabel stock price return, social performance, capital
intensive ratio, resiko sistematis, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan
leverage. Hasil penelitian menunjukan social performance, resiko sistematis,
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial. Sedangkan leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial.
commit to user
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penelitian lainnya, adalah penelitian Hackston dan Milne pada 1996 di
New Zeland. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa ukuran perusahaan
dan tipe industri berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial
dan lingkungan, sedangkan profitabilitas tidak memiliki pengaruh. Penelitian
Robert (1992), menunjukan bahwa ukuran perusahaan, umur, profile,
leverage, biaya untuk yayasan sosial, serta jumlah staff urusan public
memiliki
pengaruh
secara
signifikan.
Sedangkan
resiko
sistematis
berpengaruh secara negatif. Sedangkan yang tidak memiliki pengaruh apapun
terhadap corporate social responsibility disclosure adalah resiko sistematis.
Di Malaysia, penelitian serupa juga dilakukan oleh Haniffa dan Cooke
pada tahun 2005. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Kuala Lumpur (KLSE) tahun 1996 dan 2002
pada perusahaan non keuangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
perusahaan dengan dewan direksi Melayu, direktur Melayu, serta pemegang
saham Melayu berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan
tanggung jawab sosial. Dari segi tata kelola perusahaan yang diproksikan
dengan pemegang saham asing, dewan yang didominasi oleh direktur non
eksekutif juga menunjukan adanya pengaruh secara signifikan. Variabel
kontrol, yang berupa ukuran, profitabilitas, status perusahaan serta profile
perusahaan menunjukan hasil yang serupa.
Adanya hasil penelitian yang beragam mengenai pengungkapan
tanggung jawab sosial, merupakan fenomena yang menarik untuk dilakukan
penelitian yang lebih lanjut agar didapat gambaran yang lebih jelas dan
commit to user
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lengkap. Oleh karenanya, peneliti ingin menguji kembali mengenai
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan mengambil judul “
Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
terhadap
Corporate
Social
Responsibility Disclosure pada Perusahan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sembiring (2005).
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian
Sembiring (2005), antara lain:
1. Periode Penelitian
Sembiring (2005) mengunakan periode penelitian tahun 2002 saja.
Dalam penelitian ini, peneliti akan memperluas rentang periode selama
tiga tahun pengamatan, terhitung mulai tahun 2008 sampai 2010 dengan
alasan jumlah sampel dan observasi yang cukup secara statistik. Selain itu
dengan menggunakan sampel yang lebih baru diharapkan hasil penelitian
akan lebih relevan untuk memahami kondisi yang sebenarnya.
2. Variabel Penelitian
Sembiring (2005) menggunakan variabel independen dalam
penelitian yaitu: karakteristik perusahaan yang diukur dengan ukuran
perusahaan (size), profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris, dan
leverage. Sementara itu, peneliti akan mengambil ukuran perusahaan
(size), profitabilitas, leverage dan ukuran dewan komisaris. Dan
menambah satu variabel yaitu cakupan operasional. Variabel ini
ditambahkan sesuai saran dalam penelitian Sembiring (2005). Sedangkan
commit to user
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
variabel profile perusahaan tidak digunakan karena sedikitnya penelitian
terdahulu yang menggunakan variabel tersebut.
3. Sembiring (2005) menggunakan jumlah tenaga kerja sebagai ukuran
perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan total aset
sebagai alat ukur, karena total aset lebih dapat mengukur besar kecilnya
perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Atas dasar latar belakang msalah dalam uraian diatas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah karakteristik perusahaan yang diukur dengan ukuran perusahaan,
profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris serta cakopan operasional
berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada
perusahaan yang terdaftar di BEI?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang
pengaruh karakteristik perusahaan yang diukur dengan ukuran perusahaan,
profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan cakupan operational
terhadap tingkat corporate social responsibility disclosure pada perusahaan
yang terdaftar di BEI. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk keperluan pengungkapan
tingkat informasi tanggung jawab sosial kepada publik di dalam laporan
keuangan tahunan perusahaan.
2. Bagi para pemakai laporan keuangan, yaitu investor dan kreditor,
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menilai laporan tahunan
apakah cukup informatif dan mempengaruhi keputusan investor dan
kerditor. Sedangkan untuk masyarakat agar mereka mengetahui seberapa
besar
perusahaan
melakukan
aktivitas
sosialnya
dan
kepedulian
perusahaan kepada lingkungan sosialnya.
3. Bagi akademisi , penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi atau
acauan bagi mahasiswa lain dalam melakukan penelitian selanjutnya
dengan tema yang sejenis.
D. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan dimaksudkan untuk mempermudah pembahasan
dalam penulisan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II TELAAH PUSTAKA
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka yang digunakan, penelitian
terdahulu, kerangka pemikiran serta hipotesis.
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas variabel penelitian beserta difinisi
operasionalnya, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data serta metode analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai gambaran objek penelitian, analisis
data, dan pembahasan dari analisis data mengenai hubungan antara
karakteristik perusahaan dengan corporate social responsibility
disclosure.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan- kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian, keterbatasan dan saran-saran.
commit to user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengungkapan (Disclosure)
Pengungkapan berkaitan dengan cara penyampaian atau penjelasan halhal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa
yang dinyatakan melalui statement keuangan utama (Suwardjono, dalam Afni
2008). Pengungkapan diperlukan agar pihak investor dapat melakukan suatu
informed decision dalam pengambilan keputusan investasi. Berkaitan dengan
keputusan investasi, investor memerlukan tambahan informasi yang tidak
hanya informasi tambahan tapi informasi non keuangan. Kebutuhan itu
didorong oleh adanya perubahan manajerial yang menyebabkan terjadinya
perluasan kebutuhan investor akan informasi baru yang bersifat kualitatif yang
berkaitan dengan perusahaan (Rahmawati, 2011).
Rahayu (2008) berpendapat bahwa ada dua jenis pengungkapan dalam
hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar dan regulasi,
yaitu:
1. Pengungkapan Wajib (mandatory disclousure)
Pengungkapan Wajib merupakan pengungkapan minimum yang
disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Peraturan tentang standar
user
pengungkapan informasicommit
bagi toperusahaan
yang telah melakukan
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penawaran umum dan perusahaan publik yaitu, Peraturan No. VIII.G.7
tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Peraturan No.
VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan. Peraturan tersebut diperkuat dengan
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/1995, yang selanjutnya
diubah melalui Keputusan Ketua Bapepem No. Kep-38/PM/1996 yang
berlaku bagi semua perusahaan yang telah melakukan penawaran umum
dan perusahaan publik. Peraturan tersebut diperbaharui dengan Surat
Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan
publik untuk setiap jenis industri.
2. Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure)
Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui
pengungkapan sukarela secara lebih luas untuk membantu investor dalam
memahami strategi bisnis manajemen. Pengungkapan sukarela merupakan
pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan
tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku.
Sedangkan dari sumber PSAK dapat disimpulkan bahwa informasi
lain atau informasi tambahan (telaahan keuangan yang menjelaskan
karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan, posisi
keuangan
perusahaan,
kondisi
ketidakpastian,
laporan
mengenai
lingkungan hidup, laporan nilai tambah) adalah merupakan pengungkapan
yang dianjurkan (tidak diharuskan) dan diperlukan dalam rangka
commit to user
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memberikan penyajian yang wajar dan relevan dengan kebutuhan
pemakai.
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility)
Tanggung jawab perusahaan atau CSR merupakan klaim agar
perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham
(shareholders), tapi juga termasuk untuk kemaslahatan pihak stakeholders
dalam praktik bisnis, yaitu para pekerja, komunitas lokal, pemerintah, LSM,
konsumen, dan lingkungan. Di Indonesia, kesadaran akan perlunya menjaga
lingkungan diatur oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Pasal 74
tahun 2007, dimana perusahaan yang melakukan kegiatan usaha yang
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial
dan lingkungan (Dahlia dan Siregar, 2008). Kemudian, pada Undang- Undang
No. 40 Pasal 74 ayat 2 tahun 2007, menjelaskan tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan
memperlihatkan kepatuhan dan kewajaran.
World Bank sebagai lembaga keuangan dunia, memandang CSR
sebagai
“ The commitment of business to contribute to sustainable economic
development working with employee and their respentatives the local
community and society at large to improve quality of life, in ways that are
both good for business and good for development” (Rakhiemah dan Agustia,
2009).
Sedangkan menurut The World Business Council for Sustainable
Development (WBCSD),
Corporate Social Responsibility atau tanggung
commit to user
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk
memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui
kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka,
komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas
kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun
untuk pembangunan. Pertanggung jawaban sosial perusahaan adalah sebuah
mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan
perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan
interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di
bidang hukum (Anggraini, 2006).
Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan
mempunyai landasan pemikiran yang sering menjadi inti dan etika bisnis yaitu
perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal
(kepada pemegang saham atau shareholder tetapi juga kewajiban-kewajiban
kepada pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). Stakeholder yang
dimaksud adalah pelanggan, pegawai, komunitas, investor, pemerintah,
supplier, bahkan juga kompetitor. Selain itu, Nurlela dan Islahuddin (2008)
juga berpendapat bahwa CSR perusahaan diharapkan tidak hanya berpijak
pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang
direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Tapi tanggung jawab
perusahaan juga harus berpijak pada triple single bottom lines. Bottom lines
selain finansial juga ada sosial dan lingkungan.
commit to user
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility Disclosure)
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sering juga disebut
sebagai corporate social responsibility atau social disclosure, corporate social
reporting, social reporting merupakan proses pengkomunikasian dampak
sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok
khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan
(Sembiring, 2005). Perusahaan melakukan pengungkapan informasi sosial
dengan tujuan untuk membangun image pada perusahaan dan mendapatkan
perhatian dari masyarakat (Anggraini, 2006). Sedangkan Darwin dalam
Machmud dan Djakman (2008) mengatakan bahwa pengungkapan kinerja
lingkungan, sosial dan ekonomi di dalam laporan tahunan atau laporan
terpisah adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas responsibilitas, dan
transparansi korporat yang bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dan
efektif anatara perusahaan dengan publik dan stakeholders lainnya tentang
bagaimana perusahaan telah mengintegrasikan CSR.
Pertanggungjawaban sosial perusahaan dapat diungkapkan di dalam
laporan yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan
kinerja
organisasi
dan
produknya
di
dalam
konteks
pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Sustainability Reporting meliputi
pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial terhadap
user
kinerja organisasi (ACCA, commit
2004). toSustainability
report harus menjadi
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan
peluang Sustainability Development yang membawanya menuju kepada core
business dan sektor industrinya (Anggraini, 2006).
Zhegal dan Ahmed dalam Anggraini (2006) mengidentifikasi hal-hal
yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan, yaitu:
1. Lingkungan, ,meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau
perbaikan
terhadap
kerusakan
lingkungan,konservasi
alam,
dan
pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan
2. Energi, meliputi konservasi energy, efisiensi energy, dll
3. Praktik bisnis yang wajar meliputi, pemberdayaan terhadap minoritas dan
perempuan, dukungan terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial.
4. Sumber daya manusia, meliputi aktivitas dalam suatu komunitas, dalam
kaitan dengan pelayanan kesehatan, pendidikan dan seni.
5. Produk, meliputi keamanan, pengurangan polusi, dll.
Menurut Hackston dan Milne (1996), pengungkapan tanggung jawab
sosial terdiri dari 90 item pengungkapan yang meliputi tujuh tema yaitu: (1)
lingkungan, (2) energi, (3) kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, (4) lain-lain
tentang tenaga kerja, (5) produk, (6) keterlibatan masyarakat, dan (7) umum.
4. Karakteristik Perusahan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2006), karakteristik adalah
ciri-ciri khusus; mempunyai sifat khas (kekhususan) sesuai dengan
perwatakan tertentu yang membedakan sesuatu (orang) dengan sesuatu yang
commit to user
lain. Karakteristik perusahaan adalah ciri-ciri khas yang melekat pada
perpustakaan.uns.ac.id
17
digilib.uns.ac.id
perusahaan yang dapat membedakan perusahaan dengan perusahaan lainya.
Karakteristik suatu perusahaan dapat dilihat dari beberapa faktor, misalnya
bidang usaha, pasar dan sumber daya. Dalam konteks laporan keuangan
penentuan karakteristik perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kategori, yaitu karakteristik yang berhubungan dengan struktur, kinerja, dan
pasar (Wallace et al dalam Benardi, dkk 2009). Amilia dan Retnasari (2007),
menggunakan karakteristik perusahaan yang terdiri dari ukuran perusahaan,
leverage, profitabilitas dan likuiditas. Sedangkan menurut Suhardjanto dan
Miranti (2009) karakteristik perusahaan adalah
predikator kualitas
pengungkapan berupa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, profile, dan
cakupan operasional perusahaan.
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Karakteristik Perusahaan
Karakteristik perusahaan merupakan ciri-ciri khusus yang melekat pada
perusahaan yang dapat membedakan antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Karakteristik suatu perusahaan dapat dilihat dari beberapa faktor,
misalnya bidang usaha, pasar dan sumber daya. Dalam konteks laporan keuangan
penentuan karakteristik perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori,
yaitu karakteristik yang berhubungan dengan struktur, kinerja, dan pasar.
Variabel-variabel dalam struktur perusahaan dapat berdasarkan struktur pokok,
yaitu mencakup variabel ukuran perusahaan, variabel solvensi serta variabel porsi
kepemilikan saham perusahaan. Variabel karakteristik kinerja dapat diukur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18
digilib.uns.ac.id
menggunakan rasio likuiditas dan profitabilitas. Sedangkan pengukuran variabel
pasar banyak tertuju pada aspek budaya organisasional yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain: jenis industri, tipe auditor, skope bisnis dan pasar
modal dimana perusahaan berada. (Wallace et al dalam Benardi, dkk 2009).
Dalam penelitian ini karakteristik yang digunakan adalah karakteristik yang
berhubungan dengan struktur (ukuran perusahaan, leverage serta ukuran dewan
komisaris), kinerja (profitabilitas) serta pasar (cakupan operasional).
1. Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Disclosure
Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak
digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan
perusahaan. Perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak
daripada perusahaan kecil. Hal ini disebabkan karena, perusahaan besar
merupakan emiten yang lebih banyak disoroti, sehingga pengungkapan yang
lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung
jawab sosial perusahaan (Sembiring, 2005).
Penjelasan lainnya, berkaitan dengan sumber daya yang dikelola oleh
perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk merekut karyawan yang ahli.
Semakin besar sumber daya yang dikelola oleh perusahaan maka semakin
besar pula aktivitas usaha bisnisnya dan semakin besar tuntutan dari para
pemegang saham dan analisis. Sehingga perusahaan perlu dan mampu untuk
membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi tersebut
sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19
digilib.uns.ac.id
pihak eksternal, sehingga tidak memerlukan tambahan biaya untuk dapat
melakukan pengungkapan dengan lebih lengkap.
Sebaliknya, perusahaan dengan sumber daya yang relatif kecil, untuk
dapat melakukan pengungkapan selengkap perusahan besar mungkin
memerlukan biaya yang relative besar yang dapat membebani peusahaan.
Selain itu, perusahaan kecil, umumnya berada pada situasi persaingan yang
ketat dengan perusahaan lain. Terlalu mengungkapkan informasi tentang jati
dirinya kepada pihak eksternal dapat membahayakan posisinya dalam
persaingan (singhvi dan Desai dalam Marawata dalam Almilia dan Retnasari,
2007).
Penelitian yang berhasil menemukan hubungan kedua variabel ini
adalah Belkaoui dan Karpik (1989), Hackston dan Milne (1996), Haniffa dan
Cooke (2005), Sembiring (2005), Amilia dan Retnasari (2007), Benardi, dkk
(2009), serta Suhardjanto dan Afni (2009). Berdasarkan penelitian terdahulu,
maka dapat ditarik hipotesis pertama sebagai berikut:
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap corporate social
responsibility disclosure.
2. Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility Disclosure
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan
atas kegiatan usaha perusahaan selama satu tahun. Profitabilitas merupakan
suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan
perusahaannya. Para investor kebanyakan lebih menyukai perusahaan dengan
commit to user
profitabilitas yang tinggi, dengan harapan perusahaan mampu memberikan
perpustakaan.uns.ac.id
20
digilib.uns.ac.id
pengembalian investasi yang tinggi pula. Oleh karenanya, perusahaan akan
mengungkapkan informasi lebih ketika kemampuan menghasilkan laba berada
di atas rata-rata industri. Tujuannya agar investor dan kreditor yakin bahwa
perusahaan berada dalam posisi persaingan yang kuat dan operasi perusahaan
berjalan efisien, (Benardi, dkk, 2009).
Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dapat menemukan
pengaruh diantara kedua variabel ini adalah Haniffa dan Cooke (2005) serta
Veronica (2009). Berdasarkan penelitian terdahulu, maka penelitian ini
mengajukan hipotesis kedua dari penelitian ini sebagai berikut:
H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility
disclosure.
3. Leverage dan Corporate Social Responsibility Disclosure
Leverage merupakan presentase perbandingan antara total hutang
dengan total aktiva. Pada perjanjian terbatas, seperti perjanjian hutang, tingkat
leverage digunakan untuk membatasi kemampuan manajemen untuk
menciptakan transfer kekayaan antar pemegang saham dan pemegang obligasi
(Jensen dan Meckling, 1976).
Semakin tinggi tingkat leverage, kemungkinan perusahaan akan
mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang. Hal tersebut dapat
menimbulkan kecurigaan dari para pemegang saham dan obligasi, oleh
karenanya, manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih
tinggi dibanding laba di masa
depan.
Untuk dapat memaksimalkan laba
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
21
digilib.uns.ac.id
sekarang, manajemen akan mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk
pengungkapan sosial (Scot, 1997 dalam Anggraini 2006).
Belkaoui dan Karpik (1989) menemukan bukti bahwa leverage
berpengaruh negatif secara signifikan. Oleh karenanya, hipotesis ketiga dari
penelitian ini adalah:
H3 : Leverage perusahaan berpengaruh negatif terhadap corporate social
responsibility disclosure.
4. Ukuran Dewan Komisaris dan Corporate Social Responsibility Disclosure
Sembiring (2005) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota
dewan komisaris, maka semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan
pengawasan yang dilakukan akan semakin efektif. Hal ini dikarenakan dewan
komisaris dianggap sebagai mekanisme pengendalian intern tertinggi, yang
bertanggung jawab untuk memonitor manajemen puncak. Dikaitkan dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka tekanan terhadap
manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkannya.
Oleh karena itu, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sembiring (2005) serta Veronica (2009) yang menemukan adanya pengaruh
diantara kedua variabel, maka ditarik hipotesis keempat, yaitu:
H4 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap corporate social
responsibility disclosure.
5. Cakupan Operasional dan Corporate Social Responsibility Disclosure
Negara-negara luar terutama Eropa dan United State merupakan negaracommit to user
negara yang sangat memperhatikan isu sosial. Sehingga perusahaan yang
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memiliki ruang lingkup yang luas sampai ke luar negri cenderung akan
memiliki informasi sosial perusahaan yang lebih luas dan berkualitas karena
untuk mengakomodasi keinginan pemegang saham yang berada di luar negeri
untuk memperoleh informasi sosial yang berkualitas yang menunjukan bahwa
perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan baik juga
untuk mengurangi kepastian informasi yang diperoleh para pemegang saham
terutama yang berada di luar negri ( Machmud dan Djakman, 2008).
Sedangkan, Wallace dan Naser (1995) dalam Benardi, dkk (2009),
memperkirakan perusahaan konglomerat memiliki cakupan bisnis yang lebih
luas dibanding dengan perusahaan non konglomerat, oleh sebab itu,
perusahaan
konglomerat
akan
memberikan
informasi
dan
membuat
pengungkapan yang lebih luas kepada publik sesuai dengan peraturan yang
ada. Hal ini sejalan dengan penelitian Benardi, dkk (2009).. Sehingga
hipotesis kelima adalah:
H5 : Cakupan operasional berpengaruh positif terhadap corporate social
responsibility disclosure.
C. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan dari telaah pustaka serta penelitian sebelumnya, maka
dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah karakteristik
perusahaan yang diukur dengan ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,
ukuran dewan komisaris dan cakupan operasional, sedangkan variabel
commitsocial
to user responsibility disclosure pada
dependennya adalah corporate
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut ini:
GAMBAR II.1
Kerangka Pemikiran
Variabel Independen
Variabel Dependen
Karakteristik
Perusahaan
Corporate Social
Responsibility
Disclosure
Karakteristik perusahaan diukur dengan ukuran perusahaan, leverage,
profitabilitas, ukuran dewan komisaris serta cakopan operasional perusahaan.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dan Benardi, dkk
(2009).
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis
testing) yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti
mengenai Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat
yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan go public yang listing di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian, yaitu tahun 2008 sampai tahun 2010. Perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia digunakan sebagai populasi karena
perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan
keuangan dan laporan tahunan perusahaan kepada pihak luar perusahaan,
terutama para stakeholder.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diharapkan mampu untuk
menarik kesimpulan (Sekaran, 2006). Teknik pengambilan sampel adalah
proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi yang akan digunakan sebagai
sampel (Sekaran, 2006). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan
menggunakan
purposive sampling yaitu
commit
to user
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, yang bertujuan untuk
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan (Sekaran, 2006). Adapun
kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahan- perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
2. Perusahaan yang mempublikasikan pengungkapan CSR dan laporan
keuangan secara berturut-turut dan lengkap selama tahun 2008-2010 pada
situs www.idx.co.id
3. Laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah.
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
Bursa Efek Indonesia. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan dan annual report selama tahun 2008-2010 yang dipublikasikan di
website resmi Bursa Efek Indonesia (www. idx. co. id). Selain itu, data juga
diperoleh dari Index Capital Market Directory (ICMD).
D. Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan
satu variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Corporate
Social
Responsibility
Disclosure.
Variabel
independennya
merupakan proksi dari karakteristik perusahaan yang meliputi ukuran
perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan cakupan
operasional.
commit to user
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah corporate social
responsibility disclosure atau tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan dalam laporan tahunan. Corporate social responsibility
disclosure merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan
lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus
yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan
(Sembiring, 2005)
Instrumen penelitian yang digunakan adalah suatu daftar (check
list) pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Check list tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) yang
mengadopsi penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne pada
tahun 1976. Check list tersebut dijabarkan menjadi tujuh kategori yaitu
lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain
tenaga kerja, produk, keterlibatan masyrakat dan umum. Ketujuh kategori
tersebut kemudian dijabarkan kedalam item-item yang jumlahnya berbeda
untuk setiap kategori industri. Berikut merupakan kategori industri dan
jumlah item corporate social responsibility disclosure yang harus
diungkapkan oleh perusahaan sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sembiring (2005).
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.1
Item- Item Corporate Social Responsibility Disclosure
Kategori Perusahaan
Jumlah Item CSRD
agriculture foresty dan fishing
73 item
transportation service
73 item
animal feed dan husbandry
73 item
mining
78 item
manufacturing
78 item
holding dan other investment
78 item
construction
71 item
communication
64 item
whole sale dan retail trade
67 item
hotel dan travel service
67 item
banking, insurance, securities dan
63 item
real estate
other
78 item
Daftar lengkap item pengungkapan corporate social responsibility
disclosure dapat dilihat pada lampiran II.
Setiap item diberi skor 1 jika diungkapkan dan skor 0 jika tidak
diungkapkan. Indeks diformulasikan sebagai berikut ini:
CSRD Indexs : Corporate Social Responsibility Disclosure Index
perusahaan j,
nj
: jumlah item untuk perusahaan j
ΣXij
: dummy variable : 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item
i tidak diungkapkan. Dengan demikian, 0 ≤ CSRDIj ≤ 1.
2. Variabel Independen
commit to user
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik
perusahaan. Karakteristik perusahaan adalah ciri-ciri khas yang melekat pada
perushaan (Suhardjanto dan Miranti, 2009). Karakteristik perusahaan dalam
konteks laporan keuangan dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok yaitu
karakteristik yang berhubungan dengan strukur, kinerja dan pasar (Wallace et
al dalam Benardi, dkk 2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Sembiring (2005) dan Benardi, dkk (2009) maka karakteristik perusahaan
pada penelitian ini yang berhubungan dengan struktur diwakilkan dengan
ukuran perusahaan, leverage dan ukuran dewan komisaris, sedangkan kinerja
diproksikan dengan profitabilitas, dan pasar diukur menggunakan cakopan
operasional perusahaan.
a. Ukuran Perusahaan
Anggraini (2006) berpendapat bahwa ukuran perusahaan dapat
diukur menggunakan kapitalisasi pasar, total aset, log penjualan, dsb.
Mengacu pada penelitian Haniffa dan Cooke (2005), maka, ukuran
perusahaan pada penelitian ini diukur dengan total aktiva perusahaan,
karena total aktiva berisi keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan baik
lancar maupun tidak lancar, sehingga diharapkan dapat menunjukan
ukuran perusahaan yang sesungguhnya.
b. Profitabilitas
Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dengan tujuan meninngkatkan nilai pemegang saham.
Ada banyak cara untuk mengukur profitabilitas, Anggraini (2006)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
29
digilib.uns.ac.id
menggunakan Net Profit Margin (laba bersih/ pendapatan). Pada
penelitian Benardi, dkk (2009), pengukurannya menggunakan ROA.
Profitabilitas dalam penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya,
Sembiring (2005) menggunakan pendapatan per lembar saham (earning
per share).
c. Leverage
Penelitian-penelitian sebelumnya yaitu Sembiring (2005), Luciana
dan Retnasari (2007), Benardi, Suhardjanto dan Afni (2009), leverage
diukur dengan menggunakan total hutang di bagi dengan total modal.
Akan tetapi pada penelitian ini, leverage dihitung menggunakan total
hutang dibagi dengan total aktiva, karena leverage merupakan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutangnya, dan aset adalah hal
pertama yang digunakan untuk membayar hutang.
d. Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris yang dimaksud adalah jumlah anggota
dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Ukuran dewan komisaris yang
digunakan dalam penelitian ini konsisten dengan Sembiring (2005) yaitu
jumlah anggota dalam dewan komisaris.
e. Cakupan Operasional
Pengukuran cakupan wilayah operasional pada penelitian ini
commitnilai
to user
menggunakan dummy variable,
1 diberikan kepada perusahaan multi
perpustakaan.uns.ac.id
30
digilib.uns.ac.id
nasional dan nilai 0 diberikan kepada perusahaan yang beroperasi secara
nasional, sesuai dengan Suhardjanto dan Miranti (2009) serta Haniffa dan
Cooke (2005).
E. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji asumsi klasik yang
dilakukan sebagai persyaratan hipotesis, statistik deskriptif dan pengujian
hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0. berikut ini dijelaskan
tahapan pengujian dalam penelitian ini.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengambarkan variabelvariabel dalam penelitian. Pengukuran yang digunakan terdiri dari
perhitungan nilai rata-rata (mean), standar devisiasi, minimum dan
maksimum. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
mengenai distribusi dan perilaku data (Ghozali, 2009).
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka data yang diperoleh
dalam penelitian ini akan di uji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi
klasik. Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang bertujuan
untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid, tidak bias,
konsisten dan penaksiran koefisien regresinya efisien (Ghozali, 2009). Uji
asumsi klasik merupakan prasyarat dilakukan analisis regresi, ada empat
macam uji asumsi klasik dalam penelitian ini, yaitu:
commit to user
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sampel
yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal
(Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan menggunakan uji statistik non
parametik Kolomogorov- Smirnov. Apabila sig > 0,05 berarti data
residual terdistribusi normal.
Selain itu, dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal atau dengan melihat histogram dari
residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
·
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
·
Jika data menyebar jauh dari diagonalnya dan/ atau tidak
mengikuti arah garis diagonalnya atau grafik histogram tidak
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikoliniaritas
Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen dengan melihat nilai variance inflation factor
commit to user
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(VIF) kurang dari 10 dan nilai tollerance lebih dari 0,1 (Ghozali,
2009).
c. Uji Autokorelasi
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah didalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya (Ghozali, 2009). Model yang baik adalah model
yang terbebas dari autokorelasi. Pengujian dilakukan menggunakan
Run Test (Ghozali, 2009).
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan penyebaran titik populasi yang
berbeda pada regresi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah kesalahan pengganggu variabel mempunyai varian sama atau
tidak untuk semua variabel bebas (Ghozali, 2009). Untuk melihat ada
tidaknya
Heteroskedastisitas pada model regresi di dasarkan pada
analisis:
·
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
commit to user
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
·
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
3. Uji Hipotesis
a. Koefisien determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi merupakan ikhitisar yang menyatakan
sejauh mana keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1,
maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah
semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Sedangkan nilai koefisien determinasi (adjusted R2)
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen adalah terbatas (Ghozali, 2009).
b. Uji F (Uji Regresi Simultan)
Uji F menunjukan apakah semua variabel independen yang
dimasukan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
membandingkan nilai signifikansi F hitung dengan tingkat signifikansi
yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05.
commit to user
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh masing-masing
variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Uji statistik t, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t
tabel, dilakukan cara sebagai berikut:
· Ho diterima dan Ha ditolak jika, t hitung/ sig t > 0,05 yang berarti bahwa
suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
· Ho ditolak dan Ha diterima jika, t hitung/ sig t < 0,05 yang berarti bahwa
suatu variabel independen secara parsial berpegaruuh terhadap variabel
dependen.
d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda (multiple regression) dengan alasan bahwa variabel
independennya lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan
hubungan antara tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility
Disclosure dengan variabel-variabel independen. Persamaan Regresinya
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
CSRD
: Corporate Social Responsibility Disclosure
Total Aset
: Ukuran perusahaan
EPS
: Profitabilitas
commit to user
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LEV
: Leverage
DEKOM
: Jumlah Dewan Komisaris
CAKOP
: Cakupan Operasional Perusahaaan
e
: koefisien eror
commit to user
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seperti
disebutkan
sebelumnya,
penelitian
ini
bertujuan
untuk
menganalisis hubungan antara karakteristik perusahaan dan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility disclosure).
Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, hasil penelitian, pembahasan
serta perbandingan dengan penelitian sebelumnya.
A. Deskriptif Data
Dalam deskripsi ini akan dijelaskan mengenai populasi data, jumlah
sampel, dan presentase masing-masing sampel yang digunakan.
1. Seleksi Sampel
Penelitian
ini
bertujuan
memberikan
bukti
empiris
pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility. Penelitian
ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan (annual
report) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008
- 2010 yang dipublikasikan di internet melalui website resmi Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id). Metode pengambilan sampel dengan purposive
sampling. Berikut ini disajikan hasil pengambilan sampel penelitian.
commit to user
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV.1
Gambaran Umum Sampel Penelitian
Kriteria
Jumlah
Perusahaan
Jumlah perusahaan publik yang terdaftar dan melaporkan laporan
tahunannya di BEI selama 3 tahun berturut-turut
Pengurangan sampel kriteria 1:
Perusahaan yang laporan tahunannya tidak dapat terbuka dan
terbaca
Pengurangan sampel kriteria 2:
Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah
Pengurangan sampel kriteria 3:
Perusahaan yang tidak menyajikan data secara lengkap untuk
mendeteksi pengungkapan corporate social responsibility
87
(7)
(1)
(9)
70
Jumlah sampel penelitian selama 1 periode
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2012
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif penelitian ini dilakukan guna mencari nilai
minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari variabel-variabel
penelitian.
Tabel IV.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N
ASSET
LEVERAGE
EPS
DEKOM
CAKOP
CSRD
Valid N
(listwise)
Minimum
210
210
210
210
210
210
210
Maximum
Mean
Std.
Deviation
15287 449775000 18864712.86
.01
2.24
.5806
-275
1164
88.09
1
12
4.46
0
1
.25
1.41
41.27
14.4816
2.21888
.31850
183.741
1.910
.433
7.97395
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2012
Variabel
ukuran
Rp18.864.712.860.000,00.
perusahaan menunjukan rata-rata
commit to user
Sedangkan
nilai
minimumnya
sebesar
adalah
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rp.15.287.000.000,00 yang dimiliki oleh PT Eatertainment Int Tbk pada
tahun 2010. Dan nilai maksimum sebesar Rp.449.775.000.000.000,00 yang
dimiliki oleh PT Bank Mandiri, Tbk di tahun 2010.
Nilai leverage yang paling tinggi adalah 2,24 diperoleh PT Panca
Wiratama Sakti, Tbk tahun 2010. Sedangkan nilai terendah diperoleh PT
Dinasupra Erapasific, Tbk ditahun 2009 dan 2010 dengan nilai sebesar 0,01..
Nilai mean untuk leverage adalah 0,5806.
Nilai profitabilitas (EPS) mempunyai rata-rata sebesar 88,09. Nilai
tertinggi adalah PT United Tractor, Tbk pada tahun 2010 yaitu sebesar 1164.
Sedangkan nilai terendah adalah sebesar -275 diperoleh PT Panca Wiratama
Sakti, Tbk tahun 2008.
Variabel
ukuran
dewan
komisaris
(DEKOM)
yang
dihitung
menggunakan jumlah dewan komisaris pada satu perusahaan menunjukan
rata-rata sebesar 4,46. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan
sampelmemiliki keanggotaan dewan komisaris sebanyak 5 orang. Anggota
dewan komisaris berkisar antara minimum 1 orang sampai maksimum 12
orang. Nilai minimum 1 orang dimiliki PT Zebra Nusantara, Tbk pada tahun
2008. Nilai maksimum sebesar 12 orang dimiliki oleh PT Lippo Karawaci,
Tbk di tahun 2008.
Variabel cakupan operasional perusahaan (CAKOP) yang tertinggi
adalah 1, sedangkan yang terendah adalah 0. Dengan nilai rata-rata sebesar
0,25. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang merupakan perusahaan multinasional adalah sebanyak 51
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan pada tahun 2008-2010. Sedangkan 159 perusahaan lainnya
merupakan perusahaan nasional.
Variabel corporate social responsibility disclosure (CSRD) memiliki
rata-rata sebesar 14,4816. Artinya dari rata-rata sampel, perusahaan
mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan hanya sebesar 14,48%.
Sedangkan pengungkapan tanggung jawab sosial paling tinggi dimiliki oleh
PT Bakrieland Development, Tbk tahun 2010 yaitu sebesar 41,27%. Dan
perusahaan yang paling sedikit mengungkapkan tanggung jawab sosial
perusahaannya adalah PT Total Jaya Bangun Persada, Tbk pada tahun 2008
dengan nilai sebesar 1,41%.
B. Analisis Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian
hipotesis karena merupakan prasyarat bagi analisis regresi serta agar hasil
analisis regresi dapat dipercaya atau valid.
1. Uji Autokorelasi
Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara
anggota-anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan
secara series dalam bentuk waktu (time series) atau hubungan antara
tempat
yang
berdekatan
(cross
sectional).
Pada
penelitian
ini
menggunakan alat uji runs test. Dari pengujian ini dapat dilihat apakah
terjadi autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai asymp.sig dalam runs
test. Apabila asymp. sig. lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala
commit to user
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. lebih kecil 5% maka terjadi
gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini. Berikut ini disajikan hasil uji runs test untuk mengindikasikan asumsi
autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel IV. 3
Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi Data
Unstandardized
Residual
a
Test Value
-1.54581
Cases < Test Value
105
Cases >= Test Value
105
Total Cases
210
Number of Runs
82
Z
-3.320
Asymp. Sig. (2-tailed)
.001
a. Median
Sumber : Hasil pengolahan data, 2012
Hasil uji autokorelasi diatas menunjukan bahwa data yang
digunakan dalam penelitian ini menunjukan gejala autokorelasi yang
dibuktikan oleh nilai asymp, sig (2-tailed) lebih kecil dari 5%. Oleh karena
data terjadi autokorelasi maka dilakukan proses transformasi.
Proses transformasi dilakukan dengan cara membuang data outlier
atau data pengganggu. Dengan proses pembuangan data pengganggu
diharapkan dapat diperoleh data penelitian yang terbebas dari autokorelasi
sehingga proses regresi dapat dilakukan. Setelah melakukan proses
transformasi diperoleh data penelitian yang terbebas dari autokorelasi
commit to user
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sejumlah 190 data yang berarti terdapat 20 data yang terjadi autokorelasi
dan dikeluarkan dari data penelitian ini.
Hasil uji autokorelasi seperti tersaji di bawah menunjukkan bahwa
data penelitian telah terbebas dari autokorelasi yang dibuktikan dengan
asymp sig. sebesar 0,081
yang lebih besar dari tingkat signifikansi
penelitian 5%. Oleh karena data penelitian telah terbebas dari autokorelasi,
maka data dapat digunakan dalam pengujian dengan model regresi
berganda.
Berikut disajikan hasil uji normalitas data setelah dilakukan proses
outlier data.
Tabel IV. 4
Hasil Uji Autokorelasi Setelah Transformasi Data
Unstandardized
Residual
a
Test Value
-.67314
Cases < Test Value
95
Cases >= Test Value
95
Total Cases
190
Number of Runs
84
Z
-1.746
Asymp. Sig. (2-tailed)
.081
a. Median
Sumber : Hasil pengolahan data
2. Uji Normalitas Data
Uji
normalitas
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
data
terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan
dua cara untuk mengetahui normalitas data yaitu analisis grafik dan
analisis statistik.
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk menguji normalitas data secara grafik menggunakan
histogram dan normal probability plot yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar IV.1
Hasil Uji Normalitas: Grafik Histogram
Gambar IV. 2
Hasil Uji Normalitas: Grafik Normal P-Plot
Dari gambar 4.1 dijelaskan bahwa grafik histogram membentuk
lonceng atau pola distribusi normal pada gambar 4.2 penyebaran titik- titik
berada disekitar garis diagonal atau searah dengan garis diagonal.
Berikut ini adalah uji statistik untuk menguji normalitas data yaitu
commit to user
uji Kolomogorov- Smirnov.
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV.5
Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov
Unstandardized
Residual
N
190
a
Normal Parameters
Mean
.0000000
Std. Deviation
5.70132881
Most Extreme Differences Absolute
.084
Positive
.084
Negative
-.056
Kolmogorov-Smirnov Z
1.160
Asymp. Sig. (2-tailed)
.136
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil pengolahan data
Berdasarkan pada tabel 4.4, uji normalitas terhadap data residual
menunjukan bahwa besarnya Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,136 diatas
tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis grafik dan statistik diatas
dapat diketahui bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi antar variabel independen. Uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang sering dipakai
adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10, sehingga
data tidak terkena multikolinearitas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10
atau nilai VIF kurang dari 10.
commit to user
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV. 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Model
(Constant)
LNASSET
LEVERAGE
EPS
DEKOM
CAKOP
Collinearity Statistiks
Tolerance
VIF
.457
.941
.788
.617
.737
2.187
1.063
1.269
1.620
1.357
Sumber : Hasil pengolahan data
Hasil pengujian tolerance menunjukan bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 (10%). Hasil
perhitungan VIF juga menunjukan bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model
regresi.
4. Uji Heteroskedaksitas
Uji heteroskedaksitas ditunjukan dengan menggunakan grafik
Scatter Plot antara variabel dependen (SRESID) dan variabel residualnya
(ZPRED). Grafik ini menunjukan pola penyebaran titik-titik. Jika titik-titik
menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, berarti tidak terjadi
heteroskedaksitas pada data yang akan digunakan.
commit to user
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar IV.3
Hasil Uji Heteroskedaksitas
Berdasarkan gambar IV.3 diatas, terlihat titik-titik yang tersebar
secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedaksitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi corporate social responsibility
disclosure.
C. Pengujian Hipotesis
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure.
Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan analisis data
penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Pengujian hipotesis
terdiri dari uji signifikansi-F, uji signifikansi-t dan uji koefisien determinasi
yang dipaparkan seperti di bawah ini.
commit to user
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Uji Signifikansi-F
Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fittest atau
uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis
hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini
adalah probability value (sig), apabila probability value dalam hasil
pengujian lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model layak
(fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian yaitu ukuran
perusahaan, leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan cakupan
operasional secara simultan berpengaruh terhadap corporate social
responsibility disclosure dan sebaliknya jika probability value lebih besar
dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak layak untuk
digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan hasil uji
signifikansi-F dalam penelitian ini.
Tabel IV. 7
Hasil Uji Signifikansi-F
Model
1 Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
2022.659
5979.783
8002.442
df
Mean Square
5
404.532
184
32.499
189
F
12.448
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), CAKOP,EPS, LEVERAGE, DEKOM, LNASSET
b. Dependent Variable: CSRD
Sumber : Hasil pengolahan data
Dari hasil pengujian dengan nilai F, terlihat bahwa nilai F = 12,488
dengan probabilitas signifikan 0,00. Karena signifikansi lebih kecil dari
0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa
secara bersama-sama oleh variabel
commit
to user
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ukuran perusahaan (LnAsset), leverage, profitabilitas (EPS), ukuran
dewan komisaris (DEKOM) dan cakupan operasional (CAKOP) pengaruh
terhadap corporate social responisiility disclosure.
b. Uji Koefisien Regresi Parsial ( Uji Signifikansi-t)
Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana
dinyatakan dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh
tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien
regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat ditentukan
arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah
probability value (sig)-t, apabila probability value (sig)-t lebih kecil dari
atau 5%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian. Berikut ini
disajikan hasil uji signifikansi-t dalam penelitian ini.
Tabel IV. 8
Hasil Uji Signifikansi-t
Variabel
Prediksi
Constant
LNASSET
LEVERAGE
EPS
DEKOM
CAKOP
a. Dependent Variable: CSRD
* signifikan pada α= 5 %
+
+
+
+
B
t
Sig.
938
.625
.292
.006
.459
.2326
.300
2.249
.226
2.508
1.653
2.083
.764
.026*
.821
.013*
.100
.039*
commit to user
Sumber : Hasil pengolahan data
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Variabel
ukuran
perusahaan
(LnAsset)
profitabilitas
signifikansinya sebesar 0,026. Dengan nilai signifikan lebih kecil dari
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1 didukung sehingga besaran
perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap luas corporate
social responsibility disclosure.
Probabilitas signifikansi pada variabel profitabilitas (EPS) sebesar
0,013. Dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05, dapat disimpulkan
bahwa H2 didukung. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap luas corporate social responsibility
disclosure.
Pada variabel leverage, siginifikansi sebesar 0,821. Hal ini
menunjukan bahwa leverage lebih besar dari 0,05 maupun 0,10 sehingga
H3 tidak didukung. Dengan demikian dapat disimpulkan leverage tidak
berpengaruh terhadap luas corporate social disclosure dalam laporan
perusahaan publik di Indonesia.
Pada variabel ukuran dewan komisaris (DEKOM) diperoleh
probabilitas signifikan sebesar 0,10. Dengan nilai signifikansi lebih besar
dari 10%. Maka dapat disimpulkan ukuran dewan komisaris tidak
berpengaruh terhadap luas corporate social responsibility disclosure.
Artinya H4 tidak didukung.
Pada
variabel
cakupan
operasional
(CAKOP)
diperoleh
profitabilitas signifikansi sebesar 0,039. Nilai signifikansi kurang dari 0,05
berarti variabel cakupan operasional signifikan pada tingkat 5%.
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kesimpulannya H5 didukung, sehingga cakupan operasional berpengaruh
positif secara signifikan terhadap luas corporate social responsibility
disclosure.
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam
model. Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien
determninasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk model regresi
dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien
determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (adj R2). Penelitian
ini menggunakan nilai adj R2. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien
determinasi.
Tabel IV. 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Adjusted R
Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
.503
.253
.232
5.70077
a. Predictors: (Constant), CAKOP, EPS,LEVERAGE, DEKOM, LNASSET
b. Dependent Variable: CSRD
Sumber : Hasil pengolahan data
Pada tabel IV.9, diketahui bahwa koefisien determinasi yang
ditunjukan oleh nilai adjusted R2 sebesar 0,232. Hal ini berarti bahwa
23,2% variasi indeks corporate social responsibility disclosure dapat
dijelaskan secara signifikan oleh ukuran perusahaan (LnAsset), leverage,
profitabilitas (EPS), ukuran dewan komisaris (DEKOM) dan cakupan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
50
digilib.uns.ac.id
operasional (CAKOP). Sedangkan 76,8% indeks corporate social
responsibility disclosure dijelaskan oleh variabel lain.
D. Pembahasan
Hasil pengujian menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif secara signifikan terhadap corporate social responsibility disclosure.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan,
maka corporate social responsibility disclosure juga akan semakin meningkat.
Hal ini dikarenakan perusahaan besar merupakan emiten yang paling sering
disoroti, sehingga pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan
biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan
besar tidak akan lepas dari tekanan, dan perusahaan yang lebih besar dengan
aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat mungkin
akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang
dibuat perusahaan sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
akan semakin luas (Cowen et al dalam Sembiring, 2005). Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Haniffa dan Cooke (2005), Sembiring
(2005), Amilia dan Retnasari (2007), Benardi dkk (2009), Suhardjanto dan
Afni (2009).
Hasil pengujian terhadap profitabilitas menunjukan adanya pengaruh
positif secara signifikan terhadap corporate social responsibility disclosure.
Hal ini menunjukan semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka corporate
social responsibility disclosure juga akan semakin meningkat. Karena, tingkat
profitabilitas perusahaan semakin tinggi, maka manajemen semakin memiliki
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
51
digilib.uns.ac.id
kebebasan dan fleksibilitas untuk mengungkapkan program sosialnya ke
publik untuk menunjukan kontribusi perusahaan terhadap peningkatan
kesejahteraan komunitas sekitar perusahaan. Hal itu juga untuk menunjukan
legitimasi atas eksistensi perusahaan (Haniffa dan Cooke, 2005). Hasil ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Haniffa dan Cooke (2005) serta
Veronica (2009). Veronica (2009) beranggapan jika perolehan laba semakin
besar maka pengungkapan sosial perusahaan juga akan semakin luas.
Selanjutnya, penelitian ini menunjukan leverage tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap corporate social responsibility disclosure. Artinya
tinggi rendahnya tingkat leverage suatu perusahaan tidak berpengaruh
terhadap corporate social responsibility disclosure. Hasil pengujian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005), Anggraini (2006),
dan Veronica (2009). Sembiring (2005) dan Veronica (2009) menyatakan
bahwa tinggi rendahnya tingkat hutang suatu perusahaan tidak mempengaruhi
luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan karena masing-masing
perusahaan diwajibkan mengungkapan tanggung jawab sosial mereka tanpa
melihat tingkat hutang perusahaan tersebut.
Hasil pengujian terhadap ukuran dewan komisaris menunjukan tidak
adanya pengaruh yang signifikan terhadap corporate social responsibility
disclosure. Dengan demikian, dapat dinyatakan banyak sedikitnya jumlah
dewan komisaris pada suatu perusahaan tidak akan berpengaruh terhadap
corporate social responsibility disclosure. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005).
commit to user
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengujian terhadap cakupan operasional perusahaan juga menunjukan
adanya pengaruh positif secara signifikan terhadap corporate social
responsibility disclosure. Sehingga, semakin luas wilayah operasional suatu
perusahaan, maka corporate social responsibility disclosure perusahaan
tersebut juga akan semakin luas. Hal ini dikarenakan perusahaan multinasional
mendapatkan pelatihan yang lebih baik, misalnya dibidang akuntansi. Sebab
lainnya, perusahaan multinasional mendapatkan permintaan informasi yang
lebih besar dari pelanggan, pemasok, analisis dan masyarakat umum.
Sehingga perusahaan multinasional melakukan tingkat pengungkapan yang
lebih luas (Amilia dan Retnasari, 2007). Hasil ini sejalan dengan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Benardi,
dkk
(2009).
Benardi,
dkk
(2009)
mengungkapkan perusahaan konglomerat akan memiliki tuntutan regulasi
yang lebih banyak untuk menyampaikan informasi kepada publik. Perusahaan
akan melakukan pengungkapan lebih dilandaskan kepada ketaan terhadap
regulasi yang dapat menguranginya dari tekanan pihak-pihak tertentu daripada
aspek pertanggungjawaban terhadap stakeholders.
commit to user
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian
dalam satu periode adalah 70 perusahaan. Karena menggunakan tahun sampel
2008-2010, maka sampel perusahaan sebanyak 210 perusahaan. Penelitian ini
menggunakan indeks corporate social responsibility disclosure yang diadopsi
oleh penelitian Sembiring (2005).
Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap corporate
social responsibility disclosure. Semakin besar total aset, maka corporate
social responsibility disclosure juga akan semakin meningkat.
2. Selanjutnya, variabel profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap
corporate
social
responsibility
disclosure.
Semakin
tinggi
tingkat
profitabilitas perusahaan maka corporate social responsibility disclosure
juga akan semakin meningkat
3. Tidak terdapat pengaruh antara leverage terhadap corporate social
responsibility
disclosure.
Tinggi
rendahnya
tingkat
leverage
suatu
perusahaan tidak akan menentukan luas corporate social responsibility
disclosure..
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Variabel karakteristik perusahaan yang diproksikan dengan ukuran dewan
komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap corporate social
responsibility disclosure. Jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan
tidak menentukan luas corporate social responsibility disclosure.
5. Variabel cakupan operasional secara parsial berpengaruh terhadap corporate
social responsibility disclosure. Semakin luas cakupan operasional
perusahaan, corporate social responsibility disclosure juga akan semakin
meningkat,
B. Keterbatasan
Penelitian
ini
mempunyai
beberapa
keterbatasan
yang
perlu
diperhatikan oleh peneliti berikutnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Dalam penelitian ini, Adjusted R square yang rendah hanya sebesar 0,232,
menunjukan masih adanya variabel independen lain yang dapat disertakan.
2. Dalam penelitian ini, indeks pengungkapan corporate social responsibility
disclosure ditentukan atas intreprestasi peneliti setelah membaca laporan
tahunan perusahaan yang diteliti. Hal ini memungkinkan terjadinya
perbedaan penilaian antar perusahaan karena kondisi subyektifitas peneliti.
C. Saran
commit to user
Download