FAKTOR/ELEMEN LINGKUNGAN YG MEMENGARUHI DUNIA

advertisement
FAKTOR/ELEMEN LINGKUNGAN YG MEMENGARUHI DUNIA BISNIS UMUM SECARA TIDAK LANGSUNG
•
Setiap perusahaan memiliki resistensi atau daya tahan terhadap setiap faktor yg berbeda.
•
Faktor lingkungan yg memengaruhi dunia usaha secara tidak langsung berada di luar dr elemen
pihak internal dan eksternal, dan faktor tersebut dpt bersamaan memengaruhi kondisi
perusahaan.
•
Variabel secara tdk langsung akan memberi pengaruh pd suatu perusahaan:
1. Variabel sosial; demografis, gaya hidup, nilai sosial.
2. Variabel ekonomi;
3. Variabel politik;
4. Variabel teknologi.
•
Variabel sosial;
a. demografis; jumlah, komposisi dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.
b. gaya hidup; selera masyarakat, tren yg sdg disukai.
c. nilai sosial; adat istiadat, norma yg berlaku, dan kebiasaan.
Variabel ekonomi
Berkaitan erat dgn indikator ekonomi yg bersifat umum spt mengukur tabungan, investasi,
produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintahan, transaksi perdagangan internasional,
pendapatan dan produk nasional.
Variabel politik
Faktor yg terkait dgn kondisi atau iklim politik di suatu daerah.
•
Variabel teknologi
Kemajuan teknologi yg pesat dr waktu ke waktu yg sangat cepat memengaruhi dunia usaha.
Perusahaan yg statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertingggal
dibandingkan dgn perusahaan yg terus menerus melakukan adaptasi teknologi agar efesien dan
efektif.
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YG MEMENGARUHI DUNIA USAHA SECARA LANGSUNG.
•
Pihak internal:
a. Karyawan, dan
b. Pemegang saham dan Dewan Direksi
•
Pihak ekternal:
a. Pelanggan/ konsumen;
b. Pemasok/supplier/ vendor;
c. Pemerintah;
d. Serikat pekerja;
e. Pesaing/rival;
f.
Lembaga keuangan;
g. Lembaga konsumen;
h. Kelompok khusus;
i.
Pihak yg berkepentingan lain
Philip Kotler dan Nancy Kotler dlm CSR Doing the Most Good for Your Company and Your Cause
(2005), secara praktis dpt menunjukkan, bagaimana perusahaan memaksimalkan tingkat
pengembalian investasi melalui sejumlah kegiatan dan inisiatif sosial yg berdampak positif bagi
masyarakat dan lingkungannya.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLE – CSR
•
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa kegiatan filantropi dan
pengembangan komunitas, umumnya dikemas utk mengupayakan citra positif alias promosi.
•
Lebih jauh dr sekedar promosi, semakin berkembang pula pandangan bahwa keunggulan
bersaing bisa dihasilkan dgn memadukan berbagai macam pertimbangan sosial dan lingkungan
dlm strategi bisnis.
•
Tujuan akhir CSR adalah menempatkan entitas bisnis dlm upaya pembengunan berkelanjutan.
•
CSR seharusnya merupakan keputusan strategis perusahaan sejak awal dr merekayasa produk
yg ramah lingkungan, pemasaran dan pengolahan limbah.
•
Artinya, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan perlu diupayakan dilingkungan internal
dan eksternal.
•
Pd internal, perusahaan misalnya bertanggungjawab utk menciptakan lingkungan kerja yg sehat,
memperhatikan kesejahteraan karyawan, menjalankan manajemen yg beretika.
•
Untuk CSR pd lingkungan eksternal, Konouke Matsushita pendiri Matsushita Electric
mengemukan:
•
Perusahaan yg mengolah sumber daya alam dan manusia pd hakikatnya adalah milik
publik/umum serta bertanggungjawab utk memberi manfaat pd masyarakat.
•
Pelaku bisnis membutuhkan dukungan lingkungannya. Oleh karena itu, sikap responsif terhadap
kebutuhan lingkungan menjadi keharusan.
•
Selain tuntutan lingkungan yg tertera pd regulasi, tdk dapat diabaikan pula tuntutan lingkungan
yg tdk secara langsung disebutkan dalam peraturan publik.
Ketergantungan pada lingkungan
•
Meluasnya tuntutan publik dan kesadaran pelaku usaha utk menjalankan CSR, al tampak pd
dibentuknya World Business Council for Sustainable Development (WBCSD).
•
Sekitar 180 perusahaan internasional dr 35 negara yg berkoalisi dlm organiasasi WBCSD.
•
Mereka berkomitmen utk mencapai pembanguan yg berkelanjutan, melalui pertumbuhan
ekonomi, keseimbangan ekologi dan kemajuan sosial.
•
Pada dasarnya musuh terbesar bagi lingkungan adalah kemiskinan (Albert Fry – Manager
WBCSD).
•
Suatu kawasan yg kaya SDA, beroperasi perusahaan internasional yg meraup keuntungan besar,
ttp masyarakat sekitarnya didera kemiskinan  terjadi ketidakadilan sosial yg perlu diluruskan.
Seperti di Kalimantan, Sumatra, Papua.
•
Utk menciptakan keadilan sosial, dibutuhkan kerjasama antara perusahaan, pemerintah,
komunitas yg mencakup masyarakat dan organisasi nonpemerintah.
•
Mengacu kpd Journal Compilation terbitan Blackwel Publishing Mei 2006, Nindita menjelaskan,
aktivitas CSR di Inggris dinilai jauh lebih maju dibandingkan kegiatan serupa di AS.
•
Inggris memberlakukan aturan yg lebih jelas utk melakukan pelaporan kegiatan CSR.
Bagaimana di Indonesia?
•
Kerusakan lingkungan terus meluas, kemiskinan dan pengangguran bertambah.
•
Kemelut tersebut menjadi tantangan bersama yg harus dijawab pemerintah, pelaku bisnis dan
masyarakat.
•
Sebuah organisasi Ernst & Young yg memberi penghargaan kepada perusahaan dgn menambah
satu kategori yakni Sosial Entrepreneur of the Year. Tujuannya utk mendorong para pengusaha
utk berlomba-lomba dgn komitmen penuh utk melaksanakan tanggung jawab sosialnya.
•
Potensi dunia bisnis utk menjalankan perubahan sosial melalui pelaksanaan tanggung jawab
sosial tdk dpt tercapai optimal jika aturan tidak ditegakkan, bahkan oleh penegak hukum.
•
Kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas hanya dapat berjalan jika ada
kepercayaan dan sikap keterbukaan.
BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)
•
Secara sederhana, budaya perusahaan kerap kali didefinisi sbg “begitulah cara kami bekerja
disini”.
•
Definisi yg lebih akademis, budaya perusahaan: nilai-nilai pokok yg menjadi inti dr falsafah
bekerja dlm organisasi, yg membimbing seluruh karyawan dlm bekerja, shg perusahaan akan
mencapai sukses dlm usahanya.
•
Perusahaan yg memiliki budaya perusahaan yg kuat akan mampu bertahan. Contoh, IBM dgn
IBM means services, P&G dgn business integrity, fair trestment of employees.
•
Bisa saja suatu perusahaan berhasil tanpa memiliki budaya perusahaan, ttp keberhasilan itu
biasanya bersifat sementara.
•
Perusahaan keluarga yg ambruk 2 generasi setelah pendirinya meninggal, bisa menjadi contoh
yg nyata.
Cara membentuk suatu budaya perusahaan yg kuat dan mampu membawa perusahaan bertahan lama,
dgn langkah berikut:
•
Langkah awal: usaha mengenali, menemukan, menyadari dan menguraikan budaya perusahaan
yg build-in di dlm organisasi. Hal yg ditemukan pd usaha itu; norma2 positif/negatif, atau hal2
yg hendak dipertahankan/diperkuat, dan hal2 yg merupakan perselisihan antara apa yg
ditemukan dgn budaya perusahaan yg dikehendaki.
•
Langkah selanjutnya: menetapkan sasaran2 yg jelas dan dpt diukur, mengenai bagaimanakah
perselisihan dpt dikurangi dan norma positif dipertahankan?
•
Kegiatan itu disusul dgn perencanaan dan penerapan dr tindakan2 yg secara ideal akan
mewujudkan perubahan pd 4 dimensi, yaitu pd setiap individu, anggota tim sekerja, pd
pimpinan, dan pd organisasi secara proses, sistem, kebijakan dan struktur.
•
Krn cara bekerja selalu disesuaikan dgn situasi dan kondisi yg terus berubah maka usaha utk
membentuk budaya perusahaan sebaiknya ditinjau dr sbg suatu sistem
•
Lalu dimana peran manajer dlm membentuk budaya perusahaan?
•
Setiap manajer hrs memikul beban utk membentuk dan memelihara budaya perusahaannya
sesuai dgn otoritasnya.
•
Manajer merupakan penerjemah dr budaya perusahaan bagi bawahan di unit kerjanya.
•
Terjemahannya itu tentu dipengaruhi oleh apakah seorang karyawan telah megerti dan
menerima kultur dr perusahaannya. Bila sudah jelas, karyawan wajib memelihara, menguatkan
dan mempertimbangkannya dlm setiap ketetapan dan kebijakan yg berakibat pd individu,
kelompok, pimpinan dan organisasi.
Apakah Perusahaan Di Indonesia Memiliki Budaya Perusahaan?
•
Ada suatu obrolan yg heboh dr meja karyawan yg mebicarakan karyawan baru yg bikin geger
dan sering menjadi bahan gosip antar karyawan.
Salah satu kalimat yg tercetus “ dia baru masuk sih, belum paham budaya perusahaan kita”. Celetukan
lain “ dia mungkin dr perusahaan yg budayanya saling sikut krn persaingannya sangat keras”
•
Dalam suatu buku, pengertian Corporate Culture adalah serangkaian nilai atau keyakinan yg
menghasilkan pola perilaku tertentu secara kolektif dlm korporasi.
•
Dari definisi tsb, apabila nilai-nilai/visi perusahaan yg sering dipajang ttp belum muncul dlm
bentuk perilaku kolektif, nilai-nilai itu bukan budaya perusahaan.
•
Salah satu kelompok penerbit terkenal: “secara keseluruhan, culture matters yg diyakini dan
dihidupi oleh segenap jajaran SDM di KKG yg berjumlah 11.300 orang adalah
1. sikap menghargai waktu,
2. bekerja dgn tujuan mulia,
3. hemat,
4. mementingkan pendidikan,
5. sikap yg dapat dipercayai,
6. berprestasi,
7. menjunjung etika,
8. adil dan kepemipinan horizontal”
Budaya Disiplin (A Culture of Discipline)
•
Disiplin karyawan (discipline people): budaya kerja karyawan di perusahaan tsb dlm melakukan
tugas dan tanggung jawabnya tanpa harus tergantung dgn hierarki kerja. Jadi disiplin yg dimiliki
dpt mengantisipasi atau menyelesaikan tugas dgn baik.
•
Disiplin berpikir (discipline thought): budaya perusahaan dlm berpikir positif dan bekerja sesuai
dgn aturan yg ada.
•
Disiplin tindakan (disciplin action): budaya perusahaan pd karyawannya utk melakukan
kegiatan/tindakan sesuai dgn norma, aturan yg ada shg tdk perlu setiap saat adanya yg
berlebihan dlm perusahaan.
Download