2. Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur

advertisement
1. Perilaku individu dalam organisasi adalah perilaku atau interaksi yang dilakukan oleh
manusia atau individu di dalam organisasi , yaitu berkenaan dengan studi dan sistematis
tentang sikap dan prilaku baik menyangkut pribadi maupun dalam konteks organisasi.
perilaku setiap individu sangatlah berbeda dan hal ini dipengaruhi oleh situasi organisasi
dimana individu tersebut bekerja, perilaku yang berbeda mengakibatkan berbedanya
kebutuhan setiap individu, untuk itu perlunya suatu organisasi agar kebutuhan yang berbeda
tersebut dapat terpenuhi dengan bekerja sama antar individu
2. Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi
a) Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan menjelaskan
bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para
manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila
strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah.
b) Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur
organisasi, sebagai contoh perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi
industri massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih
tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan
perubahan mode.
c) Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi Kemampuan
mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur
organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan
mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuansatuan kerja pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan, supplier dan
sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.
d) Ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuansatuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi akan semakin
kompleks dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.
e) Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatankekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi
Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan
peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
3. Tiga sumber penyebab stress dan cara mengatasinya
A. Kondisi dan situasi pekerjaan ini bisa menyebabkan stress karena bekerja di ruangan
yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat
meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan,
pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres
B. Pekerjaannya (faktor yang berkaitan dengan tugas) ini adalah pekerjaan yang mencakup
tuntutan tugas yang banyak dalam waktu yang mepet, tuntutan peran yang beda
dengan karakter diri, struktur organisasi yang kurang baik dan berantakan,
kepemimpinan organisasi yang kurang baik ini bisa membuat stress.
C. Hubungan interpersonal merupakan tekanan yang diciptakan oleh hubungan antar
karyawan. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antar pribadi yang buruk
dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan
sosial yang tinggi.
cara mengatasi stress
a.
Jangan menunda-nunda pekerjaan karena jika sering menunda pekerjaan maka
pekerjaan akan menumpuk dan akan membuat stress.
b. Berfikir positif dengan semua tugas yang diberikan ini bisa membantu mengatasi stress
karena dengan berfikir positif tidak akan ada perasaan terpaksa.
c. Melakukan Olahraga, dengan olahraga kita dapat menghilangkan stress karena bisa
menghibur diri dan melemaskan otot-otot yang tegang
4. Strategi manajemen stress
1. Terima dukungan lingkungan dengan menerima dukungan lingkungan kita menjadi tidak
merasa sendiri atau dikucilkan sehingga kita tidak stress
2. Hilangkan stressor adalah menghilangkan apa saja yang menyebabkan stress seperti
menunda-nunda pekerjaan dll.
3. Hindari stressor adalah menghindari segala sesuatu yang bisa menyebabkan stres
karena dengan demikian kita akan terjauh dari stress.
4. Ubah presepsi terhadap stress dengan mengubah presepsi terhadap stress misal banyak
tugas itu menyenangkan, dengan demikian kita bisa menhindari stress karena kita
merasa senang walau pekerjaan banyak atau menumpuk.
5. Kendalikan dampak stress dengan mengendalikan suatu apa saja yang berdampak
menyetresskan diri maka kita akan terjauh dari stress.
5. Menurut saya benar, karena dengan kepuasan dalam bekerja karyawan akan termotifasi
untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi dan juga karyawan tidak stress karena
pekerjaannya sesuai dengan yang karyawan inginkan jadi tidak merasa terbebani dalam
melakukan tugas kerja, sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Download