1. Perilaku individu dalam organisasi adalah perilaku atau interaksi yang dilakukan oleh manusia atau individu di dalam organisasi , yaitu berkenaan dengan studi dan sistematis tentang sikap dan prilaku baik menyangkut pribadi maupun dalam konteks organisasi. perilaku setiap individu sangatlah berbeda dan hal ini dipengaruhi oleh situasi organisasi dimana individu tersebut bekerja, perilaku yang berbeda mengakibatkan berbedanya kebutuhan setiap individu, untuk itu perlunya suatu organisasi agar kebutuhan yang berbeda tersebut dapat terpenuhi dengan bekerja sama antar individu 2. Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi a) Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah. b) Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi, sebagai contoh perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode. c) Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi Kemampuan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuansatuan kerja pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan, supplier dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur. d) Ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuansatuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat. e) Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatankekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya. 3. Tiga sumber penyebab stress dan cara mengatasinya A. Kondisi dan situasi pekerjaan ini bisa menyebabkan stress karena bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres B. Pekerjaannya (faktor yang berkaitan dengan tugas) ini adalah pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas yang banyak dalam waktu yang mepet, tuntutan peran yang beda dengan karakter diri, struktur organisasi yang kurang baik dan berantakan, kepemimpinan organisasi yang kurang baik ini bisa membuat stress. C. Hubungan interpersonal merupakan tekanan yang diciptakan oleh hubungan antar karyawan. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi. cara mengatasi stress a. Jangan menunda-nunda pekerjaan karena jika sering menunda pekerjaan maka pekerjaan akan menumpuk dan akan membuat stress. b. Berfikir positif dengan semua tugas yang diberikan ini bisa membantu mengatasi stress karena dengan berfikir positif tidak akan ada perasaan terpaksa. c. Melakukan Olahraga, dengan olahraga kita dapat menghilangkan stress karena bisa menghibur diri dan melemaskan otot-otot yang tegang 4. Strategi manajemen stress 1. Terima dukungan lingkungan dengan menerima dukungan lingkungan kita menjadi tidak merasa sendiri atau dikucilkan sehingga kita tidak stress 2. Hilangkan stressor adalah menghilangkan apa saja yang menyebabkan stress seperti menunda-nunda pekerjaan dll. 3. Hindari stressor adalah menghindari segala sesuatu yang bisa menyebabkan stres karena dengan demikian kita akan terjauh dari stress. 4. Ubah presepsi terhadap stress dengan mengubah presepsi terhadap stress misal banyak tugas itu menyenangkan, dengan demikian kita bisa menhindari stress karena kita merasa senang walau pekerjaan banyak atau menumpuk. 5. Kendalikan dampak stress dengan mengendalikan suatu apa saja yang berdampak menyetresskan diri maka kita akan terjauh dari stress. 5. Menurut saya benar, karena dengan kepuasan dalam bekerja karyawan akan termotifasi untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi dan juga karyawan tidak stress karena pekerjaannya sesuai dengan yang karyawan inginkan jadi tidak merasa terbebani dalam melakukan tugas kerja, sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan.