Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi Variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku Individu : Variabel-Variabel Dependen Yaitu faktor-faktor kunci yang ingin dijelaskan atau diperkirakan dan yang terpengaruh sejumlah factor lain (suatu respons yang dipengaruhi oleh suatu variable bebas. Variabel-Variabel Dependen Produktivitas Keabsenan (kemangkiran) Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan) Kepuasan kerja Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi • Variabel-Variabel Independen : 1. Variabel-variabel level individu Usia Status perkawinan Jenis Kelamin Masa Kerja 2. Variabel-variabel level kelompok 3. Variabel-variabel level system organisasi BERBAGAI PERSPEKTIF KELOMPOK Perspektif Teori tentang Kelompok Ada banyak teori yang dapat dipadankan dengan terbentuknya suatu kelompok, begitu pula perspektif teori tentang kelompok yang muncul, dimulai dengan teori interaksionis atau teori interaksi, teori perspektif fungsional, perspektif teori konflik, teori pertukaran sosial dan teori kognitif. Jenis jenis kelompok Ada beberapa klarifikasi jenis yaitu: Dyad Kelompok kecil Organisasi Masaa kelompok salah satunya Menurut robbins, jenis kelompok terdiri dari: Kelompok formal Kelompok informal Kelompok komando Kelompok tugas Kelompok kepentingan Kelompok persahabatan Proses mempengaruhi organisasi Elemen elemen yang dapat mempengaruhi proses organisasi a. Orang yang mempengaruhi (0) b. Metode mempengaruhi (->) c. Orang yang dipengaruhi (P) Jadi proses mempengaruhi : 0 -> p Jadi didalam data diatas terdapat timbal balik dalan suatu pengaruh untuk mempengaruhi seseorang a. b. c. d. Kekuatan fisik Penggunaan sanksi(positif/negative) Keahlian‘ Kharisma (dayatarik) Daerah pengaruh mencakup hubungan hubungan : a. Antara perseorangan b. Kelompok dengan seseorang c. Seseorang dengan kelompok Motivasi pembentukan kelompok Dalam terbentuknya sebuah kelompok atau organisasi pastinya terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok maupun organisasi tersebut guna mencapai kepuasaan dari setiap setiap anggota yang berada didalam kelompok tersebut. Selain tujuan sebuah kelompok juga mempunyai motivasi dimana menurut Cattel (1951) kelompok adalah sekumpulan organisme yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan tiap anggotanya dan menurut Bass (1960) kelompok adalah sekumpulan individu dimana keberadaannya sebagai kelompok menjadi reward Tahap-tahap pembentukan kelompok Tahap Pembentukan (forming) Tahap Timbulnya Konflik (Strorming) Tahap Normalisasi Tahap Performing (Berkinerja) Tahap Adjourning Stage (Pembubaran) Ciri-ciri Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai kelompok sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut : Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Bersistem dan berproses. KONSEP PERAN Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang esuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal MODEL TERPADU DARI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi. Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut: 1. Adaptasi 2. Pencapaian tujuan TEORI MOTIVASI Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja. Prinsip Motivasi Faktor pendorong dari perilaku manusia: • Motif Kekuasaan • Motif Berprestasi • Motif Untuk Bergabung • Motif Keamanan (Security Motive) • Motif Status (Status Motive) Penerapan Motivasi Dalam Organisasi Pada pelaksanaannya, setelah rencana dibuat (planning), organisasi dibentuk (organizing), dan disusun personalianya (staffing), maka langkah berikutnya adalah menugaskan/mengarahkan karyawan menuju ke arah tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading) ini secara sederhana adalah membuat para karyawan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Tekanan (Stress) Individu Stress Individu Stress adalah tekanan atau ketegangan yang dihadapi seseorang dan mempengaruhi emosi, pikiran, serta kondisi keseluruhan dari orang tersebut. Faktor pemicu stress disebut stressor 1. Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan) 2. Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan) DAMPAK STRESSOR Sifat stressor Jumlah stressor Lama stressor Pengalaman masa lalu Tingkat perkembangan Pengertian Peran Kepemimpinan Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Perencanaan Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain: a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. Perencanaan meliputi dua hal, yaitu: A. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus. B. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan. Setiap rencana yang baik akan berisi: a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut 2. Fungsi memandang ke depan Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. 3. Fungsi pengembangan loyalitas Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas. 4. Fungsi Pengawasan Merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana 5. Fungsi mengambil keputusan Merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. 6. Fungsi memberi motivasi Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik