BAG 2 • Kosep Value Chain dan Supply Chain • Mahasiswa dapat

advertisement
ERP
BAG 2
• Kosep Value Chain dan Supply Chain
• Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Supply
Chain dalam perusahaan
• Dosen menjelaskan tentang Konsep Supply
Chain
DUKUNGAN SISTEM TERINTEGRASI
PADA PERUSAHAAN
Proses bisnis pada perusahaan manufaktur
Industri manufaktur didefinisikan sebagai industri yang membuat
produk dari bahan mentah (raw material) atau komponen menjadi
bahan jadi atau komponen lainnya, dengan menggunakan tenaga
mesin atau tenaga manusia yang dilakukan secara sistematis dengan
cara pembagian pekerjaan. (enskopedia britanica)
Karakteristik umum industri
manufaktur
1. Mengubah satu bentuk bahan menjadi bentuk produk
lainnya, baik berupa komponen yang kemudian
diserahkan ke piham manufaktur lain untuk dirakit,
atau pun produk jadi yang siap untuk digunakan oleh
konsumen.
2. Proses tersebut melibatkan penggunaan mesin dan
tenaga manusia, dan dilakukan secara bertahap
sehingga diperlukan perencanaan dan pengendalian
agar diperoleh hasil yang optimal
3. Bahan mentah atau bahan setengah jadi yang
diperlukan oleh manufaktur tersebut harus dikelola
dengan optimal agar prosesnya menjadi lebih efisien.
Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata
pengelolaan order
MAKE TO STOCK - MAKE TO ORDER
Pengertian Make To Stock
Make To Stock adalah membuat suatu produk akhir untuk disimpan, dan kebutuhan
untuk konsumen akan diambil dari persediaan di gudang. Contoh : Barang-Barang
konsumsi (makanan kemasan, minuman, peralatan mandi dan lain-lain)
Karakteristik Make To Stock
1. Menyimpan produk jadi
2. Tingkat persediaan tergantung pada : waktu respon permintaan pelanggan dan
tingkat variabilitas permintaan.
3. Jika Lead Time singkat, maka tingkat persediaan lebih sedikit, penanganan cepat
bila ada permintaan tak terduga, dan membutuhkan kapasitas yang fleksibel.
4. Kebanyakan perusahaan Make To Stock intensive pada modal yang diperlukan
untuk menjamin layanan pelanggan yang dapat diterima.
5. Pelanggan perusahaan Make To Stock tidak bersedia menunggu lama untuk
mendapatkan produk yang mereka butuhkan.
6. Jadwal produksi biasanya diatur oleh perkiraan permintaan.
7. Bagian sales harus menjual berdasarkan Available to Promise (ATP) yaitu porsi
dari persediaan yang belum teralokasikan / terikat dengan order.
Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata
pengelolaan order
MAKE TO STOCK - MAKE TO ORDER
Pengertian Make To Order
Sebuah strategi produksi bisnis yang biasanya memungkinkan konsumen untuk
membeli produk yang disesuaikan dengan spesifikasi mereka. Make to order (MTO)
strategi hanya memproduksi produk akhir setelah pelanggan menempatkan
pesanan. Hal ini menciptakan menunggu waktu tambahan bagi konsumen untuk
menerima produk, tetapi memungkinkan untuk kustomisasi lebih fleksibel
dibandingkan dengan membeli dari rak pengecer.
Make to order (MTO) adalah strategi dapat mengurangi masalah persediaan yang
berlebihan yang umum dengan make tradisional untuk persediaan (MTS) strategi.
Komputer Dell adalah contoh bisnis yang menggunakan strategi produksi MTO.
Contoh: Pengecoran Logam. Pada produk-produk tertentu yang memiliki ukuran
standar seperti pulley, pabrik juga sudah memiliki cetakan yang standar pula. Disini
proses pembuatan pulley akan dilakukan jika pihak konsumen sudah melakukan
pemesanan.
Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata
pengelolaan order
MAKE TO STOCK - MAKE TO ORDER
Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain
produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah
dibuat sebelumnya. Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas
proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang
dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan
spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila telah
dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen
dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada
konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil,
operasionalnya lebih fokus pada keinginan konsumennya. Contoh produk:
komponen mesin, komputer untuk riset, dan lain-lain.
Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata
pengelolaan order
Make to Order : ialah perusahaan yang tidak
memulai mengolah material dan
menghasilkan komponen kecuali telah
menerima pesanan dari konsumennya.
Make to Stock : kebalikan dari MTO, produk
dibuat dan disimpan dalam sebuah gudang
(warehouse) sebelum menerima pesanan dari
konsumennya.
Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata
pengelolaan order
Assembly to Order : order dikerjakan dengan
cara melakukan proses perakitan atas
komponen-komponen tertentu untuk
menghasilkan produk yang sudah dipesan. (ct:
peruhasahaan mobil)
Engineering to Order : melayani kustomisasi
order, sehingga segala sesuatunya dibuat
berdasarkan order.
Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata
pengelolaan order
Configure to Order : perpaduan antara assembly
to order dengan engineering to order,
manufaktur dapat melakukan
penyederhanaan proses penerimaan order
dan tetap dapat mempertahankan fleksibilitas
engineering to order tanpa menyimpan daftar
material yang harus dibeli untuk setiap
kombinasi pilihan.
Karakteristik
Produk
MTS
Standard
ATO
Keluarga produk
tertentu
MTO
Tidak
punya keluarga
produk,customized
Kebutuhan produk Dapat diramalkan
ETO
Customized total
Tidak dapat
diramalkan
Tidak dapat
direncanakan
Kapasitas
Dapat direncanakan
Waktu produksi
Tidak penting bagi
pelanggan
Penting
Penting
Kunci persaingan
Logistik
Perakitan akhir
Kompleksitas
Operasi
Ketidakjelasan
Operasi
Fokus manajemen
puncak
Fokus manajemen
menengah
Distribusi
Perakitan
Fabrikasi, perakitan Seluruh proses
akhir
Manufaktur
Engineering
komponen
Tertinggi
Marketing/distribusi
Inovasi
Kapasitas
Kontrol stock
MPS dan order
pelanggan
Terendah
Sangat penting
Kontrak order
pelanggan
Shop floor control, Manajemen proyek
pelanggan
The Competitive Environment
Daya Tawar
Supplier
Ancaman
Baru dari
peserta baru
Rivalitas dari
pesaing lama
Ancaman dari pi
pengganti
Daya Tawar dari
konsumen
Fundamental Competitive Strategies - Cont.
Cost Leadership Strategies
Differentiation Strategies
Innovation Strategies
Growth Strategies
Alliance Strategies
Strategi biaya (Cost Leadrship).
Menjadi produsen berbiaya rendah di
industri memungkinkan perusahaan
untuk menurunkan harga untuk
pelanggan. Pesaing dengan biaya yang
lebih tinggi tidak mampu untuk bersaing
dengan pemimpin murah pada harga
Strategi Inovasi. Produk atau jasa atau
perubahan proses bisnis yang unik dapat
menyebabkan perubahan mendasar
dalam cara industri melakukan bisnis.
Strategi pertumbuhan. Secara signifikan
memperluas kapasitas produksi, memasuki
pasar global baru, diversifikasi ke daerah
baru, atau mengintegrasikan produk atau
jasa terkait semua bisa menjadi batu
loncatan untuk pertumbuhan perusahaan
yang kuat.
Strategi Aliansi. Membangun
hubungan bisnis baru dan
aliansi dengan pelanggan,
pemasok, mantan pesaing,
konsultan, dan lain-lain dapat
menciptakan keunggulan
kompetitif
Strategic Uses of Information Technology
Strategy
IT Role
Outcome
Meningkatkan
Proses
Bisnis
Gunakan TI
untuk
mengurangi
biaya dalam
melakukan
bisnis
mempertinggi
efisiensi
Mendorong
Inovasi
Bisnis
Gunakan IT
untuk
menciptakan
produk atau
jasa baru
Ciptakan peluang
membuat bisnis
baru
Mengunci
Pelanggan
dan Pemasok
•Gunakan IT
u.meningkatkan
kualitas
•Gunakan IT u.
menghubungkan
dng pelanggan
dan pemasok
Menjaga hubungan
customer
yang berharga
Strategic Uses of Information Technology
Strategy
IT Role
Outcome
Menaikan
Hambatan
Untuk masuk
Meningkatkan
jumlah
investasi atau
maksimalkan
TI untuk
bersaing
Increase
Market Share
Membangun
IT Strategis
Membangun
Strategik
Berbasis informasi
Pengaruh
Investasi IS
dalam
operasional
untuk
keuntunngan
strategis
Gunakan IT
untuk
memberikan
informasi untuk
mendukung
strategi bersaing
perusahaan
Create New
Business
Opportunities
Enhance
Organizational
Collaboration
The Value Chain
Administrative Coordination & Support Services
Human Resource Management
Technology Development
Procurement of Resources
Inbound
Logistics
Operations
Outbound
Logistics
Marketing
and
Sales
Customer
Service
The Value Chain
Rantai Nilai Konsep yang dikembangkan oleh
Michael Porter memandang sebuah perusahaan
sebagai rangkaian kegiatan dasar ("rantai") yang
menambah nilai produk dan layanan yang
mendukung keuntungan bagi perusahaan. Dalam
konsep rantai nilai, beberapa kegiatan bisnis adalah
kegiatan utama dan lain-lain mendukung kegiatan.
Untuk setiap kegiatan, peran sistem informasi
strategis (SIS) dapat memberikan kontribusi
signifikan terhadap kontribusi aktivitas rantai nilai:
Support Activities.
Support activities create the internal
infrastructure that provides direction to and support for the
specialized work of primary activities:
• Management and Administrative Services. The key role of SIS
here is in automated office systems.
• Human Resources Management.
SIS (Strategic IS) role:
Employee Skills Database. Technology Development. SIS role:
Computer-Aided Design. Procurement of Resources. SIS role:
EDI with suppliers.
Primary Activities. These activities directly contribute to the
transformation process of the organization.
• Inbound Logistics. SIS role: Automated Warehousing, JIT.
• Operations. SIS role: Computer-Aided Manufacturing.
• Outbound Logistics. SIS role: Online Data Entry.
• Marketing and Sales. SIS role: Market Analysis
• Service. SIS role: Diagnostic Expert System.
1. Primary activities :
Manfaat Sistem Informasi di bidang inbound logistic
Memberikan informasi pemasukan bahan bagi perusahaan untuk diolah
menjadi produk yang berkualitas dan ekonomis. Tidak hanya pasokan barang
bagi perusahaan namun Sistem informasi juga dapat memantau aliran modal
,sehingga dapat membandingkan bahan yang berkualitas bagi perusahaan.
Manfaat Sistem informasi di bidang operations
Dapat memberikan informasi bagi perusahaan secara benar dan tepat pada
perusahaan ,diperlukan ketelitian. Sistem informasi dapat memberikan laporan
perusahaan secara terperinci ,relevan dan tepat waktu bagi perusahaan
ssehingga memudahkan untuk pengambilan keputusan. Selain itu menimalkan
tingkan kesalahan yang berhubungan pengolahan input menjadi ouput.
Manfaat Sistem informasi di bidang outbound logistic
Sistem Informasi dapat meningkatkan Value produk . Perusahaan dapat
mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan seharusnya dibangun
berdasarkan perspektif kebutuhan pelanggan, sehingga output perusahaan
dapat diminati pelanggan . Dan Profit perusahaan dapat meningkat.
Manfaat Sistem informasi di bidang marketing and sales
Pengaruh sales menjadi sangat dominan dan berperan seorang calon konsumen
menentukan produk. Jika memang tidak cocok, para calon customer tersebut tidak akan
mau membelinya. Sales hanya berusaha menjelaskan feature produk dan
keunggulannya tanpa berusaha membujuk atau merayu untuk memilih brand tertentu.
Dengan system informasi para sales dapat mengetahui produk mana yan cocok bagi
pelanggannya dan kawasan pemasaran yang strategis, selain itu perusahaan dapat
mengetahui laporan penjualan sales individu maupun kelompok. Dan didaerah mana
yang paling laku produknya, sehinga perusahaan dapat mengontrol produk di daerah
pemasaran yang laku ataupun kurang laku.
Manfaat Sistem informasi di bidang service
Dengan Sistem informasi perusahaan dapat mengetahui bagaimana perilaku pelanggan
yang dihadapi. Hal-hal apa yang paling disukai konsumen. Apa yang membuat
konsumen tidak puas dan lari? Bagaimana menciptakan konsumen puas? Bagaimana
membuat konsumen loyal? .
Selain itu perusahaan dapat mengetahui keluhan pelanggan. Dibutuhkan kesabaran
dan tindakan cepat agar dapat melayani permintaan dan ketidakpuasan konsumen
dengan baik. memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan
sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar
dari harga (price) yang mereka bayarkan. Tindakan tersebut dapat mempertahankan
atau meningkatkan nilai dari produk.
2. Supported activities :
Manfaat Sistem Informasi di bidang Procurement
Memberikan informasi pemasukan bahan bagi perusahaan untuk
diolah menjadi produk yang berkualitas dan ekonomis. Dapat
membandingkan bahan yang berkualitas bagi perusahaan.
Manfaat Sistem Informasi di bidang Technological Development
Sistem Informasi dapat mengetahui arah dan perkembangan TI secara
global agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan teknologi yang
diterapkan dan dikembangkan di organisasi /perusahaan . Maka harus
dilakukan pemilahan terhadap teknologi mana saja yang masih dalam
tahap percobaan atau perkenalan (infancy/emerging), perkembangan
(growth), stabil (mature), dan mulai ditinggalkan (facing out). Tentunya
dalam pembuatan sistem jangka panjang dan perencanaan harus
diperhatikan agar jangan sampai menggunakan metode atau teknologi
yang sudah mengarah ke teknologi basi (facing out).
Manfaat Sistem Informasi di bidang Human Resources
Management
Sistem infomasi dapat mengatur tugas – tugas bagi karyawan
sehinggaperusahaan dapat berorientasi secara, memastikan seluruh
karyawan untuk selalu berpikir mengenai efektifitas biaya. Apakah
ada biaya yang dapat dikurangi. Di mana terjadi pemborosan biaya.
Manfaat Sistem Informasi di bidang firm Infrastructure
Sistem informasi dapat menjamin bahwa TI yang direncanakan dan
dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis
organisasi/perusahaan. Pada tahap persiapan dan perencanaan,
akan dianalisa dan diusulkan beberapa skenario atau pilihan
(options), dimana setiap skenario memiliki variabelnya masingmasing seperti biaya (costs), manfaat (benefits), resiko (risks),
dampak (impacts), tingkat kesulitan (complexity), hambatan
(constraints),
The Internet Value Chain
Internet
Capability
Marketing and
Product
Research
Benefits
to
Company
Data for
market
research,
establishes
consumer
responses
Opportunity
for
Advantage
Increase
Market Share
Sales and
Distribution
Support and
Customer
Feedback
•Low cost
distribution
•Reaches new
customers
•Multiplies
contact points
•Access to
customer comments online
•Immediate response to
customer
problems
Lower
Cost Margins
Enhanced
Customers
Satisfaction
The Internet Value Chain
Rantai nilai dapat
digunakan untuk posisi
strategis aplikasi berbasis
internet perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan
kompetitif.
The Internet Value Chain
Model rantai nilai ini menguraikan beberapa cara
bahwa koneksi internet perusahaan dengan
pelanggan dapat memberikan manfaat dan
peluang bisnis untuk keunggulan kompetitif.
Contoh: newsgroup Perusahaan yang dikelola
internet, chat room, dan situs-situs e-commerce
adalah alat yang kuat untuk riset pasar dan
pengembangan produk, penjualan langsung, dan
umpan balik pelanggan dan dukungan.
The Internet Value Chain
Koneksi internet perusahaan dengan pemasok
dapat digunakan untuk keunggulan kompetitif.
Contoh: lelang online dan pertukaran di pemasok
website e-commerce dan pengiriman online,
penjadwalan, dan informasi status di sebuah portal
e-commerce yang memberikan karyawan akses
langsung ke informasi up-to-date dari berbagai
vendor.
Hal ini dapat mengurangi biaya yang jauh lebih
rendah, mengurangi lead time, dan meningkatkan
kualitas produk dan layanan.
The Internet Value Chain
kesimpulan:
Konsep value chain dapat membantu
Anda memutuskan di mana dan
bagaimana menerapkan kemampuan
strategis teknologi informasi.
Rantai nilai menunjukkan berbagai jenis
teknologi informasi yang mungkin
diterapkan untuk proses bisnis yang
spesifik untuk membantu keuntungan
keunggulan kompetitif perusahaan di
pasar.
Strategic Positioning of Internet Technologies
High
Global Market
Penetration
Product and Services
Transformation
Strategy
E-Commerce Website
Value-added IT Services
E-Business; Extensive
Intranets and Extranets
Solution
Cost and
Efficiency
Improvements
Performance
Improvements in
Business
Effectiveness
E-Mail, Chat Systems
Low
Intranets and Extranets
E-Business Processes Connectivity
Internal Drivers
High
Strategic Positioning of Internet Technologies
Untuk teknologi internet yang
menggunakan aplikasi strategis harus
diposisikan dengan benar. Matriks posisi
strategis yang ditunjukkan dapat
digunakan untuk membantu perusahaan
mengoptimalkan dampak strategis dari
Internet Technologies.
Matriks mengakui dua kendali utama:
Strategic Positioning of Internet Technologies
Drivers internal.
Jumlah konektivitas, kolaborasi dan
penggunaan TI dalam perusahaan.
Drivers eksternal.
Jumlah konektivitas, kolaborasi dan
penggunaan IT oleh pelanggan,
pemasok, mitra bisnis, dan pesaing.
Strategic Positioning of Internet Technologies
Biaya dan Efisiensi Perbaikan.
Ketika ada konektivitas yang rendah,
kolaborasi dan penggunaan TI dalam
perusahaan dan dengan pelanggan
dan pesaing, perusahaan harus fokus
pada peningkatan efisiensi dan
menurunkan biaya dengan
menggunakan teknologi internet untuk
meningkatkan komunikasi antara
perusahaan dan pelanggan dan
pemasok.
Strategic Positioning of Internet Technologies
Peningkatan Kinerja di Efektivitas Bisnis
Ketika ada jumlah konektivitas internal yang
tinggi, tetapi konektivitas eksternal dengan
pelanggan dan pesaing masih rendah, suatu
perusahaan harus fokus pada menggunakan
teknologi internet seperti intranet dan extranet
untuk melakukan perbaikan besar dalam
efektivitas bisnis.
Strategic Positioning of Internet Technologies
Penetrasi Pasar Global.
Ketika ada tingkat konektivitas yang tinggi dengan pelanggan
dan pesaing dan konektivitas internal yang rendah, suatu
perusahaan harus fokus pada pengembangan aplikasi
berbasis Internet untuk mengoptimalkan interaksi dengan
pelanggan dan membangun pangsa pasar.
Produk dan Layanan Transformasi. Ketika sebuah perusahaan
dan pelanggan, pemasok, dan pesaing yang luas jaringan,
teknologi Internet harus digunakan untuk mengembangkan dan
menyebarkan produk dan jasa yang strategis reposisi itu di
pasar.
Strategic Positioning of Internet Technologies
Produk dan Layanan Transformasi.
Ketika sebuah perusahaan dan pelanggan,
pemasok, dan pesaing yang luas jaringan, teknologi
Internet harus digunakan untuk mengembangkan
dan menyebarkan produk dan jasa yang strategis di
pasar untuk melakukan reposisi
Customer-Focused e-Business
Biarkan pelanggan
melakukan order
mandiri
biarkan pelanggan
memeriksa riwayat pesanan
dan status pengiriman
membangun
masyarakat
pelanggan,
karyawan,
dan mitra
Customer
Database
Berikan semua
karyawan
tampilan lengkap
pelanggan
biarkan
pelanggan
memesan via
distribusi
mitra
Transaction
Database
Linkan Karyawan
dan distribusi
mitra
Business Reengineering and Quality Management
Business Quality
Improvement
Definition
Target
Potential
Payback
Risk
What Changes?
Primary
Enablers
Business
Reengineering
Bertahap Meningkatkan
Proses yang Ada
Radikal Redesigning Sistem
Bisnis
Any Process
Strategic Business
Processes
10%-50% Improvements
Perbaikan Total
Low
High
Same Jobs - More Efficient
Big Job Cuts; New Jobs;
Major Job Redesign
IT and Work Simplification
IT and Organizational
Redesign
Business Reengineering and Quality Management
Salah satu strategi kompetitif yang paling penting saat ini adalah rekayasa
ulang proses bisnis (BPR) yang paling sering hanya disebut rekayasa ulang.
Reengineering lebih dari mengotomatisasi proses bisnis untuk melakukan
perbaikan sederhana dalam efisiensi operasi bisnis.
Reengineering adalah pemikiran ulang fundamental dan disain ulang radikal
suatu proses bisnis untuk mencapai perbaikan dramatis dalam biaya,
kualitas, kecepatan, dan layanan.
BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis dengan
strategi membuat perbaikan besar untuk proses bisnis sehingga perusahaan
dapat menjadi pesaing yang jauh lebih kuat dan lebih sukses di pasar.
Business Reengineering and Quality Management
Namun, sementara banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang
mengesankan, banyak orang lain telah gagal untuk mencapai perbaikan
besar mereka berusaha melalui proyek-proyek rekayasa ulang.
Peningkatan kualitas bisnis adalah pendekatan yang kurang dramatis untuk
meningkatkan kesuksesan bisnis. Satu dorongan strategis yang penting di
daerah ini disebut Total Quality Management (TQM).
TQM menekankan peningkatan kualitas yang berfokus pada kebutuhan
pelanggan dan harapan produk dan jasa. Ini mungkin melibatkan banyak
fitur dan atribut, seperti kinerja, keandalan, daya tahan, daya tanggap dll
The Customer- Focused Agile Competitor
Kecerdasan/ketangkasan dalam kinerja
kompetitif adalah kemampuan sebuah bisnis
untuk berkembang dalam berubah dengan
cepat, terus memecah-belah pasar global
untuk kualitas tinggi, kinerja tinggi, produk dan
jasa pelanggan-dikonfigurasi. Kecerdasan
perusahaan sangat bergantung pada
teknologi informasi untuk mendukung dan
mengelola proses bisnis. Empat strategi dasar
persaingan tangkas adalah:
The Customer- Focused Agile Competitor
Anticipation of
future needs
Cooperate with
Business Partners
and Competitors
Customization
Give Customers
Solutions
to Problems
Conformance
Organize to
Master
Change
Leverage the
Impact of
People and
IS Resources
The Customer- Focused Agile Competitor
Free Dimensi. Menekankan bahwa sebagian besar konsumen ingin
biaya yang lebih rendah untuk nilai yang diterima, tetapi bersedia untuk
membayar lebih untuk layanan nilai tambah.
Perfect Dimensi. Menekankan bahwa produk dan layanan tidak hanya
harus bebas cacat, tetapi harus ditingkatkan dengan kustomisasi,
menambahkan fitur dan harus lebih mengantisipasi kebutuhan
pelanggan di masa depan.
Now Dimensi. Menekankan bahwa pelanggan ingin 24x7 akses ke
produk dan jasa, waktu pengiriman yang singkat, dan pertimbangan
dari waktu ke pasar-untuk produk mereka sendiri.
The Customer- Focused Agile Competitor
Perkaya Pelanggan. Perusahaan yang
cerdas memperkaya pelanggan dengan
solusi untuk masalah mereka. Nilai
tambah produk dan layanan jangka
panjang berhasil ketika mereka
memecahkan masalah berdasarkan pada
kebutuhan pelanggan. Seperti kondisi
perubahan, pesaing tangkas menetapkan
hubungan yang didasarkan pada
kemampuan dan kemauan untuk
mengubah untuk memenuhi situasi
masalah pelanggan baru.
The Customer- Focused Agile Competitor
Bekerja sama. Kecerdasan
perusahaan akan bekerja sama
untuk meningkatkan daya saing.
Ini berarti kerjasama internal
dan, bila perlu, bekerja sama
dengan pesaing untuk
membawa produk dan layanan
ke pasar lebih cepat.
The Customer- Focused Agile Competitor
Mengatur. Perusahaan yang cerdas
mengatur perubahan utama dan
ketidakpastian. Ini adalah komponen kunci
dari kompetisi tangkas karena berusaha
pengembangan antisipasi dan respon
cepat terhadap perubahan kondisi, bukan
suatu upaya untuk menahan perubahan itu
sendiri.
The Customer- Focused Agile Competitor
Mempengaruhi orang dan Informasi.
Perusahaan cerdas akan
memanfaatkan dampak dari orang
dan informasi dengan memupuk
semangat kewirausahaan dan
memberikan insentif kepada
karyawan untuk melaksanakan
tanggung jawab, kemampuan
adaptasi, dan inovasi.
Virtual Corporations
Adaptability
Borderless
Excellence
Six
Characteristics
of Virtual
Companies
Technology
Trust-Based
Opportunism
Virtual Corporations
Sebuah Perusahaan Virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual)
adalah sebuah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk
menghubungkan orang, aset, dan ide-ide.
Orang-orang dan perusahaan yang membentuk perusahaan virtual untuk
mengambil keuntungan dari peluang strategis yang membutuhkan waktu, orang
kompetensi dan sumber daya teknologi informasi yang mungkin tidak ada dalam
satu perusahaan.
Dengan membuat aliansi strategis dengan perusahaan lain dan dengan cepat
membentuk perusahaan virtual all-star mitra, perusahaan maya yang terbaik
adalah mampu merakit komponen yang dibutuhkan untuk memberikan solusi
kelas dunia bagi pelanggan dan menangkap kesempatan. Untuk sukses
perusahaan virtual harus memiliki enam karakteristik:
Virtual Corporations
Adaptasi : Mampu beradaptasi dengan beragam , cepat perubahan lingkungan bisnis . Perusahaan Virtual lanjut
harus mengurangi konsep -to - cash waktu melalui berbagi .
Kesempatan : Dibuat , dioperasikan , untuk mengeksploitasi
peluang bisnis ketika mereka muncul . Mereka harus
mendapatkan akses ke pasar baru dan pangsa pasar atau
loyalitas pelanggan , sementara fasilitas dan cakupan pasar
meningkat.
Keunggulan : Memiliki semua bintang , keunggulan kelas
dunia dalam kompetensi inti yang diperlukan . Kompetensi
ini harus mulus dihubungkan melalui penggunaan teknologi
internet .
Virtual Corporations
Teknologi : Menyediakan teknologi informasi kelas dunia dan
teknologi lain yang diperlukan dalam semua solusi
pelanggan . Mereka harus bermigrasi dari menjual produk ke
menjual solusi .
Tanpa Batas : Mudah dan transparan mensintesis
kompetensi dan sumber daya dari mitra bisnis menjadi
solusi pelanggan yang terintegrasi .
Berlandaskan kepercayaan : Anggota dapat dipercaya dan
menampilkan saling percaya dalam hubungan bisnis mereka
Mereka harus rela berbagi infrastruktur dan resiko .
Download