ERP BAG 2 • Kosep Value Chain dan Supply Chain • Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Supply Chain dalam perusahaan • Dosen menjelaskan tentang Konsep Supply Chain DUKUNGAN SISTEM TERINTEGRASI PADA PERUSAHAAN Proses bisnis pada perusahaan manufaktur Industri manufaktur didefinisikan sebagai industri yang membuat produk dari bahan mentah (raw material) atau komponen menjadi bahan jadi atau komponen lainnya, dengan menggunakan tenaga mesin atau tenaga manusia yang dilakukan secara sistematis dengan cara pembagian pekerjaan. (enskopedia britanica) Karakteristik umum industri manufaktur 1. Mengubah satu bentuk bahan menjadi bentuk produk lainnya, baik berupa komponen yang kemudian diserahkan ke piham manufaktur lain untuk dirakit, atau pun produk jadi yang siap untuk digunakan oleh konsumen. 2. Proses tersebut melibatkan penggunaan mesin dan tenaga manusia, dan dilakukan secara bertahap sehingga diperlukan perencanaan dan pengendalian agar diperoleh hasil yang optimal 3. Bahan mentah atau bahan setengah jadi yang diperlukan oleh manufaktur tersebut harus dikelola dengan optimal agar prosesnya menjadi lebih efisien. Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata pengelolaan order MAKE TO STOCK - MAKE TO ORDER Pengertian Make To Stock Make To Stock adalah membuat suatu produk akhir untuk disimpan, dan kebutuhan untuk konsumen akan diambil dari persediaan di gudang. Contoh : Barang-Barang konsumsi (makanan kemasan, minuman, peralatan mandi dan lain-lain) Karakteristik Make To Stock 1. Menyimpan produk jadi 2. Tingkat persediaan tergantung pada : waktu respon permintaan pelanggan dan tingkat variabilitas permintaan. 3. Jika Lead Time singkat, maka tingkat persediaan lebih sedikit, penanganan cepat bila ada permintaan tak terduga, dan membutuhkan kapasitas yang fleksibel. 4. Kebanyakan perusahaan Make To Stock intensive pada modal yang diperlukan untuk menjamin layanan pelanggan yang dapat diterima. 5. Pelanggan perusahaan Make To Stock tidak bersedia menunggu lama untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan. 6. Jadwal produksi biasanya diatur oleh perkiraan permintaan. 7. Bagian sales harus menjual berdasarkan Available to Promise (ATP) yaitu porsi dari persediaan yang belum teralokasikan / terikat dengan order. Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata pengelolaan order MAKE TO STOCK - MAKE TO ORDER Pengertian Make To Order Sebuah strategi produksi bisnis yang biasanya memungkinkan konsumen untuk membeli produk yang disesuaikan dengan spesifikasi mereka. Make to order (MTO) strategi hanya memproduksi produk akhir setelah pelanggan menempatkan pesanan. Hal ini menciptakan menunggu waktu tambahan bagi konsumen untuk menerima produk, tetapi memungkinkan untuk kustomisasi lebih fleksibel dibandingkan dengan membeli dari rak pengecer. Make to order (MTO) adalah strategi dapat mengurangi masalah persediaan yang berlebihan yang umum dengan make tradisional untuk persediaan (MTS) strategi. Komputer Dell adalah contoh bisnis yang menggunakan strategi produksi MTO. Contoh: Pengecoran Logam. Pada produk-produk tertentu yang memiliki ukuran standar seperti pulley, pabrik juga sudah memiliki cetakan yang standar pula. Disini proses pembuatan pulley akan dilakukan jika pihak konsumen sudah melakukan pemesanan. Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata pengelolaan order MAKE TO STOCK - MAKE TO ORDER Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya. Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih fokus pada keinginan konsumennya. Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, dan lain-lain. Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata pengelolaan order Make to Order : ialah perusahaan yang tidak memulai mengolah material dan menghasilkan komponen kecuali telah menerima pesanan dari konsumennya. Make to Stock : kebalikan dari MTO, produk dibuat dan disimpan dalam sebuah gudang (warehouse) sebelum menerima pesanan dari konsumennya. Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata pengelolaan order Assembly to Order : order dikerjakan dengan cara melakukan proses perakitan atas komponen-komponen tertentu untuk menghasilkan produk yang sudah dipesan. (ct: peruhasahaan mobil) Engineering to Order : melayani kustomisasi order, sehingga segala sesuatunya dibuat berdasarkan order. Jenis perusahaan manufaktur berdasarkan tata pengelolaan order Configure to Order : perpaduan antara assembly to order dengan engineering to order, manufaktur dapat melakukan penyederhanaan proses penerimaan order dan tetap dapat mempertahankan fleksibilitas engineering to order tanpa menyimpan daftar material yang harus dibeli untuk setiap kombinasi pilihan. Karakteristik Produk MTS Standard ATO Keluarga produk tertentu MTO Tidak punya keluarga produk,customized Kebutuhan produk Dapat diramalkan ETO Customized total Tidak dapat diramalkan Tidak dapat direncanakan Kapasitas Dapat direncanakan Waktu produksi Tidak penting bagi pelanggan Penting Penting Kunci persaingan Logistik Perakitan akhir Kompleksitas Operasi Ketidakjelasan Operasi Fokus manajemen puncak Fokus manajemen menengah Distribusi Perakitan Fabrikasi, perakitan Seluruh proses akhir Manufaktur Engineering komponen Tertinggi Marketing/distribusi Inovasi Kapasitas Kontrol stock MPS dan order pelanggan Terendah Sangat penting Kontrak order pelanggan Shop floor control, Manajemen proyek pelanggan The Competitive Environment Daya Tawar Supplier Ancaman Baru dari peserta baru Rivalitas dari pesaing lama Ancaman dari pi pengganti Daya Tawar dari konsumen Fundamental Competitive Strategies - Cont. Cost Leadership Strategies Differentiation Strategies Innovation Strategies Growth Strategies Alliance Strategies Strategi biaya (Cost Leadrship). Menjadi produsen berbiaya rendah di industri memungkinkan perusahaan untuk menurunkan harga untuk pelanggan. Pesaing dengan biaya yang lebih tinggi tidak mampu untuk bersaing dengan pemimpin murah pada harga Strategi Inovasi. Produk atau jasa atau perubahan proses bisnis yang unik dapat menyebabkan perubahan mendasar dalam cara industri melakukan bisnis. Strategi pertumbuhan. Secara signifikan memperluas kapasitas produksi, memasuki pasar global baru, diversifikasi ke daerah baru, atau mengintegrasikan produk atau jasa terkait semua bisa menjadi batu loncatan untuk pertumbuhan perusahaan yang kuat. Strategi Aliansi. Membangun hubungan bisnis baru dan aliansi dengan pelanggan, pemasok, mantan pesaing, konsultan, dan lain-lain dapat menciptakan keunggulan kompetitif Strategic Uses of Information Technology Strategy IT Role Outcome Meningkatkan Proses Bisnis Gunakan TI untuk mengurangi biaya dalam melakukan bisnis mempertinggi efisiensi Mendorong Inovasi Bisnis Gunakan IT untuk menciptakan produk atau jasa baru Ciptakan peluang membuat bisnis baru Mengunci Pelanggan dan Pemasok •Gunakan IT u.meningkatkan kualitas •Gunakan IT u. menghubungkan dng pelanggan dan pemasok Menjaga hubungan customer yang berharga Strategic Uses of Information Technology Strategy IT Role Outcome Menaikan Hambatan Untuk masuk Meningkatkan jumlah investasi atau maksimalkan TI untuk bersaing Increase Market Share Membangun IT Strategis Membangun Strategik Berbasis informasi Pengaruh Investasi IS dalam operasional untuk keuntunngan strategis Gunakan IT untuk memberikan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan Create New Business Opportunities Enhance Organizational Collaboration The Value Chain Administrative Coordination & Support Services Human Resource Management Technology Development Procurement of Resources Inbound Logistics Operations Outbound Logistics Marketing and Sales Customer Service The Value Chain Rantai Nilai Konsep yang dikembangkan oleh Michael Porter memandang sebuah perusahaan sebagai rangkaian kegiatan dasar ("rantai") yang menambah nilai produk dan layanan yang mendukung keuntungan bagi perusahaan. Dalam konsep rantai nilai, beberapa kegiatan bisnis adalah kegiatan utama dan lain-lain mendukung kegiatan. Untuk setiap kegiatan, peran sistem informasi strategis (SIS) dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kontribusi aktivitas rantai nilai: Support Activities. Support activities create the internal infrastructure that provides direction to and support for the specialized work of primary activities: • Management and Administrative Services. The key role of SIS here is in automated office systems. • Human Resources Management. SIS (Strategic IS) role: Employee Skills Database. Technology Development. SIS role: Computer-Aided Design. Procurement of Resources. SIS role: EDI with suppliers. Primary Activities. These activities directly contribute to the transformation process of the organization. • Inbound Logistics. SIS role: Automated Warehousing, JIT. • Operations. SIS role: Computer-Aided Manufacturing. • Outbound Logistics. SIS role: Online Data Entry. • Marketing and Sales. SIS role: Market Analysis • Service. SIS role: Diagnostic Expert System. 1. Primary activities : Manfaat Sistem Informasi di bidang inbound logistic Memberikan informasi pemasukan bahan bagi perusahaan untuk diolah menjadi produk yang berkualitas dan ekonomis. Tidak hanya pasokan barang bagi perusahaan namun Sistem informasi juga dapat memantau aliran modal ,sehingga dapat membandingkan bahan yang berkualitas bagi perusahaan. Manfaat Sistem informasi di bidang operations Dapat memberikan informasi bagi perusahaan secara benar dan tepat pada perusahaan ,diperlukan ketelitian. Sistem informasi dapat memberikan laporan perusahaan secara terperinci ,relevan dan tepat waktu bagi perusahaan ssehingga memudahkan untuk pengambilan keputusan. Selain itu menimalkan tingkan kesalahan yang berhubungan pengolahan input menjadi ouput. Manfaat Sistem informasi di bidang outbound logistic Sistem Informasi dapat meningkatkan Value produk . Perusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan seharusnya dibangun berdasarkan perspektif kebutuhan pelanggan, sehingga output perusahaan dapat diminati pelanggan . Dan Profit perusahaan dapat meningkat. Manfaat Sistem informasi di bidang marketing and sales Pengaruh sales menjadi sangat dominan dan berperan seorang calon konsumen menentukan produk. Jika memang tidak cocok, para calon customer tersebut tidak akan mau membelinya. Sales hanya berusaha menjelaskan feature produk dan keunggulannya tanpa berusaha membujuk atau merayu untuk memilih brand tertentu. Dengan system informasi para sales dapat mengetahui produk mana yan cocok bagi pelanggannya dan kawasan pemasaran yang strategis, selain itu perusahaan dapat mengetahui laporan penjualan sales individu maupun kelompok. Dan didaerah mana yang paling laku produknya, sehinga perusahaan dapat mengontrol produk di daerah pemasaran yang laku ataupun kurang laku. Manfaat Sistem informasi di bidang service Dengan Sistem informasi perusahaan dapat mengetahui bagaimana perilaku pelanggan yang dihadapi. Hal-hal apa yang paling disukai konsumen. Apa yang membuat konsumen tidak puas dan lari? Bagaimana menciptakan konsumen puas? Bagaimana membuat konsumen loyal? . Selain itu perusahaan dapat mengetahui keluhan pelanggan. Dibutuhkan kesabaran dan tindakan cepat agar dapat melayani permintaan dan ketidakpuasan konsumen dengan baik. memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar dari harga (price) yang mereka bayarkan. Tindakan tersebut dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk. 2. Supported activities : Manfaat Sistem Informasi di bidang Procurement Memberikan informasi pemasukan bahan bagi perusahaan untuk diolah menjadi produk yang berkualitas dan ekonomis. Dapat membandingkan bahan yang berkualitas bagi perusahaan. Manfaat Sistem Informasi di bidang Technological Development Sistem Informasi dapat mengetahui arah dan perkembangan TI secara global agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan teknologi yang diterapkan dan dikembangkan di organisasi /perusahaan . Maka harus dilakukan pemilahan terhadap teknologi mana saja yang masih dalam tahap percobaan atau perkenalan (infancy/emerging), perkembangan (growth), stabil (mature), dan mulai ditinggalkan (facing out). Tentunya dalam pembuatan sistem jangka panjang dan perencanaan harus diperhatikan agar jangan sampai menggunakan metode atau teknologi yang sudah mengarah ke teknologi basi (facing out). Manfaat Sistem Informasi di bidang Human Resources Management Sistem infomasi dapat mengatur tugas – tugas bagi karyawan sehinggaperusahaan dapat berorientasi secara, memastikan seluruh karyawan untuk selalu berpikir mengenai efektifitas biaya. Apakah ada biaya yang dapat dikurangi. Di mana terjadi pemborosan biaya. Manfaat Sistem Informasi di bidang firm Infrastructure Sistem informasi dapat menjamin bahwa TI yang direncanakan dan dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis organisasi/perusahaan. Pada tahap persiapan dan perencanaan, akan dianalisa dan diusulkan beberapa skenario atau pilihan (options), dimana setiap skenario memiliki variabelnya masingmasing seperti biaya (costs), manfaat (benefits), resiko (risks), dampak (impacts), tingkat kesulitan (complexity), hambatan (constraints), The Internet Value Chain Internet Capability Marketing and Product Research Benefits to Company Data for market research, establishes consumer responses Opportunity for Advantage Increase Market Share Sales and Distribution Support and Customer Feedback •Low cost distribution •Reaches new customers •Multiplies contact points •Access to customer comments online •Immediate response to customer problems Lower Cost Margins Enhanced Customers Satisfaction The Internet Value Chain Rantai nilai dapat digunakan untuk posisi strategis aplikasi berbasis internet perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. The Internet Value Chain Model rantai nilai ini menguraikan beberapa cara bahwa koneksi internet perusahaan dengan pelanggan dapat memberikan manfaat dan peluang bisnis untuk keunggulan kompetitif. Contoh: newsgroup Perusahaan yang dikelola internet, chat room, dan situs-situs e-commerce adalah alat yang kuat untuk riset pasar dan pengembangan produk, penjualan langsung, dan umpan balik pelanggan dan dukungan. The Internet Value Chain Koneksi internet perusahaan dengan pemasok dapat digunakan untuk keunggulan kompetitif. Contoh: lelang online dan pertukaran di pemasok website e-commerce dan pengiriman online, penjadwalan, dan informasi status di sebuah portal e-commerce yang memberikan karyawan akses langsung ke informasi up-to-date dari berbagai vendor. Hal ini dapat mengurangi biaya yang jauh lebih rendah, mengurangi lead time, dan meningkatkan kualitas produk dan layanan. The Internet Value Chain kesimpulan: Konsep value chain dapat membantu Anda memutuskan di mana dan bagaimana menerapkan kemampuan strategis teknologi informasi. Rantai nilai menunjukkan berbagai jenis teknologi informasi yang mungkin diterapkan untuk proses bisnis yang spesifik untuk membantu keuntungan keunggulan kompetitif perusahaan di pasar. Strategic Positioning of Internet Technologies High Global Market Penetration Product and Services Transformation Strategy E-Commerce Website Value-added IT Services E-Business; Extensive Intranets and Extranets Solution Cost and Efficiency Improvements Performance Improvements in Business Effectiveness E-Mail, Chat Systems Low Intranets and Extranets E-Business Processes Connectivity Internal Drivers High Strategic Positioning of Internet Technologies Untuk teknologi internet yang menggunakan aplikasi strategis harus diposisikan dengan benar. Matriks posisi strategis yang ditunjukkan dapat digunakan untuk membantu perusahaan mengoptimalkan dampak strategis dari Internet Technologies. Matriks mengakui dua kendali utama: Strategic Positioning of Internet Technologies Drivers internal. Jumlah konektivitas, kolaborasi dan penggunaan TI dalam perusahaan. Drivers eksternal. Jumlah konektivitas, kolaborasi dan penggunaan IT oleh pelanggan, pemasok, mitra bisnis, dan pesaing. Strategic Positioning of Internet Technologies Biaya dan Efisiensi Perbaikan. Ketika ada konektivitas yang rendah, kolaborasi dan penggunaan TI dalam perusahaan dan dengan pelanggan dan pesaing, perusahaan harus fokus pada peningkatan efisiensi dan menurunkan biaya dengan menggunakan teknologi internet untuk meningkatkan komunikasi antara perusahaan dan pelanggan dan pemasok. Strategic Positioning of Internet Technologies Peningkatan Kinerja di Efektivitas Bisnis Ketika ada jumlah konektivitas internal yang tinggi, tetapi konektivitas eksternal dengan pelanggan dan pesaing masih rendah, suatu perusahaan harus fokus pada menggunakan teknologi internet seperti intranet dan extranet untuk melakukan perbaikan besar dalam efektivitas bisnis. Strategic Positioning of Internet Technologies Penetrasi Pasar Global. Ketika ada tingkat konektivitas yang tinggi dengan pelanggan dan pesaing dan konektivitas internal yang rendah, suatu perusahaan harus fokus pada pengembangan aplikasi berbasis Internet untuk mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan dan membangun pangsa pasar. Produk dan Layanan Transformasi. Ketika sebuah perusahaan dan pelanggan, pemasok, dan pesaing yang luas jaringan, teknologi Internet harus digunakan untuk mengembangkan dan menyebarkan produk dan jasa yang strategis reposisi itu di pasar. Strategic Positioning of Internet Technologies Produk dan Layanan Transformasi. Ketika sebuah perusahaan dan pelanggan, pemasok, dan pesaing yang luas jaringan, teknologi Internet harus digunakan untuk mengembangkan dan menyebarkan produk dan jasa yang strategis di pasar untuk melakukan reposisi Customer-Focused e-Business Biarkan pelanggan melakukan order mandiri biarkan pelanggan memeriksa riwayat pesanan dan status pengiriman membangun masyarakat pelanggan, karyawan, dan mitra Customer Database Berikan semua karyawan tampilan lengkap pelanggan biarkan pelanggan memesan via distribusi mitra Transaction Database Linkan Karyawan dan distribusi mitra Business Reengineering and Quality Management Business Quality Improvement Definition Target Potential Payback Risk What Changes? Primary Enablers Business Reengineering Bertahap Meningkatkan Proses yang Ada Radikal Redesigning Sistem Bisnis Any Process Strategic Business Processes 10%-50% Improvements Perbaikan Total Low High Same Jobs - More Efficient Big Job Cuts; New Jobs; Major Job Redesign IT and Work Simplification IT and Organizational Redesign Business Reengineering and Quality Management Salah satu strategi kompetitif yang paling penting saat ini adalah rekayasa ulang proses bisnis (BPR) yang paling sering hanya disebut rekayasa ulang. Reengineering lebih dari mengotomatisasi proses bisnis untuk melakukan perbaikan sederhana dalam efisiensi operasi bisnis. Reengineering adalah pemikiran ulang fundamental dan disain ulang radikal suatu proses bisnis untuk mencapai perbaikan dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan. BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis dengan strategi membuat perbaikan besar untuk proses bisnis sehingga perusahaan dapat menjadi pesaing yang jauh lebih kuat dan lebih sukses di pasar. Business Reengineering and Quality Management Namun, sementara banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang mengesankan, banyak orang lain telah gagal untuk mencapai perbaikan besar mereka berusaha melalui proyek-proyek rekayasa ulang. Peningkatan kualitas bisnis adalah pendekatan yang kurang dramatis untuk meningkatkan kesuksesan bisnis. Satu dorongan strategis yang penting di daerah ini disebut Total Quality Management (TQM). TQM menekankan peningkatan kualitas yang berfokus pada kebutuhan pelanggan dan harapan produk dan jasa. Ini mungkin melibatkan banyak fitur dan atribut, seperti kinerja, keandalan, daya tahan, daya tanggap dll The Customer- Focused Agile Competitor Kecerdasan/ketangkasan dalam kinerja kompetitif adalah kemampuan sebuah bisnis untuk berkembang dalam berubah dengan cepat, terus memecah-belah pasar global untuk kualitas tinggi, kinerja tinggi, produk dan jasa pelanggan-dikonfigurasi. Kecerdasan perusahaan sangat bergantung pada teknologi informasi untuk mendukung dan mengelola proses bisnis. Empat strategi dasar persaingan tangkas adalah: The Customer- Focused Agile Competitor Anticipation of future needs Cooperate with Business Partners and Competitors Customization Give Customers Solutions to Problems Conformance Organize to Master Change Leverage the Impact of People and IS Resources The Customer- Focused Agile Competitor Free Dimensi. Menekankan bahwa sebagian besar konsumen ingin biaya yang lebih rendah untuk nilai yang diterima, tetapi bersedia untuk membayar lebih untuk layanan nilai tambah. Perfect Dimensi. Menekankan bahwa produk dan layanan tidak hanya harus bebas cacat, tetapi harus ditingkatkan dengan kustomisasi, menambahkan fitur dan harus lebih mengantisipasi kebutuhan pelanggan di masa depan. Now Dimensi. Menekankan bahwa pelanggan ingin 24x7 akses ke produk dan jasa, waktu pengiriman yang singkat, dan pertimbangan dari waktu ke pasar-untuk produk mereka sendiri. The Customer- Focused Agile Competitor Perkaya Pelanggan. Perusahaan yang cerdas memperkaya pelanggan dengan solusi untuk masalah mereka. Nilai tambah produk dan layanan jangka panjang berhasil ketika mereka memecahkan masalah berdasarkan pada kebutuhan pelanggan. Seperti kondisi perubahan, pesaing tangkas menetapkan hubungan yang didasarkan pada kemampuan dan kemauan untuk mengubah untuk memenuhi situasi masalah pelanggan baru. The Customer- Focused Agile Competitor Bekerja sama. Kecerdasan perusahaan akan bekerja sama untuk meningkatkan daya saing. Ini berarti kerjasama internal dan, bila perlu, bekerja sama dengan pesaing untuk membawa produk dan layanan ke pasar lebih cepat. The Customer- Focused Agile Competitor Mengatur. Perusahaan yang cerdas mengatur perubahan utama dan ketidakpastian. Ini adalah komponen kunci dari kompetisi tangkas karena berusaha pengembangan antisipasi dan respon cepat terhadap perubahan kondisi, bukan suatu upaya untuk menahan perubahan itu sendiri. The Customer- Focused Agile Competitor Mempengaruhi orang dan Informasi. Perusahaan cerdas akan memanfaatkan dampak dari orang dan informasi dengan memupuk semangat kewirausahaan dan memberikan insentif kepada karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab, kemampuan adaptasi, dan inovasi. Virtual Corporations Adaptability Borderless Excellence Six Characteristics of Virtual Companies Technology Trust-Based Opportunism Virtual Corporations Sebuah Perusahaan Virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah sebuah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan orang, aset, dan ide-ide. Orang-orang dan perusahaan yang membentuk perusahaan virtual untuk mengambil keuntungan dari peluang strategis yang membutuhkan waktu, orang kompetensi dan sumber daya teknologi informasi yang mungkin tidak ada dalam satu perusahaan. Dengan membuat aliansi strategis dengan perusahaan lain dan dengan cepat membentuk perusahaan virtual all-star mitra, perusahaan maya yang terbaik adalah mampu merakit komponen yang dibutuhkan untuk memberikan solusi kelas dunia bagi pelanggan dan menangkap kesempatan. Untuk sukses perusahaan virtual harus memiliki enam karakteristik: Virtual Corporations Adaptasi : Mampu beradaptasi dengan beragam , cepat perubahan lingkungan bisnis . Perusahaan Virtual lanjut harus mengurangi konsep -to - cash waktu melalui berbagi . Kesempatan : Dibuat , dioperasikan , untuk mengeksploitasi peluang bisnis ketika mereka muncul . Mereka harus mendapatkan akses ke pasar baru dan pangsa pasar atau loyalitas pelanggan , sementara fasilitas dan cakupan pasar meningkat. Keunggulan : Memiliki semua bintang , keunggulan kelas dunia dalam kompetensi inti yang diperlukan . Kompetensi ini harus mulus dihubungkan melalui penggunaan teknologi internet . Virtual Corporations Teknologi : Menyediakan teknologi informasi kelas dunia dan teknologi lain yang diperlukan dalam semua solusi pelanggan . Mereka harus bermigrasi dari menjual produk ke menjual solusi . Tanpa Batas : Mudah dan transparan mensintesis kompetensi dan sumber daya dari mitra bisnis menjadi solusi pelanggan yang terintegrasi . Berlandaskan kepercayaan : Anggota dapat dipercaya dan menampilkan saling percaya dalam hubungan bisnis mereka Mereka harus rela berbagi infrastruktur dan resiko .